Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perempuan Rentenir dari Perspektif Konseling Feminis T2 752014024 BAB IV

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN:
Kesimpulan ini disusun dari temuan-temuan yang ditemukan penulis di
dalam teori dan penelitian. Berdasarkan teori yang penulis temukan ada 3 masalah
dalam konseli ini yaitu kekerasan verbal, eksploitasi bunga tinggi, dan masalah
pembagian waktu (Peran Domestik) tetapi di lapangan berdasarkan penelitian
penulis menemukan masalah psikologis dalam diri si anak dari konseli.
1. Masalah kekerasan Verbal
Kekerasan dengan kata-kata kasar misalnya caci makian yang dilontarkan pada
nasabah ini, berdampak kurang baik pada nasabah dan konseli. Bahwa konseli
yang melontarkan kata-kata keras/caci maki, konseli stres dan nasabah juga
semakin sulit mengembalikan pinjaman. Konseli yang melakukan kekerasan
verbal itu berdampak timbal balik, dan kekerasan verbal itu tidak dapat
menyelesaikan permasalahan.
2. Masalah Eksploitasi
Bunga tinggi adalah ciri dari pekerjaan ini dan ini yang menjadi daya tarik
untuk mengembangkan bisnis ini. Perempuan rentenir ini beralih profesi
menjadi rentenir karena tergiur dengan bunga yang tinggi. Akibat bunga yang
tinggi ini maka para perempuan rentenir ini cepat mengalami kemajuan di

bidang ekonomi.

70

3. Masalah Peran Domestik
Walaupun kesulitan dalam hal membagi waktu konseli tetap menjalankan tugas
dan peran sebagai ibu rumah tangga. Konseli memakai waktu luang sebelum
menagih untuk melakukan pekerjaan di rumah.
4. Masalah Psikologis Anak
Anak dari Konseli merasa malu terhadap pekerjaan orang tuanya jika guru
bertanya tentang pekerjaan orang tuanya. Anak merasa minder terhadap
lingkungan sekolah. Anak tidak bangga terhadap pekerjaan orang tuanya,
bahwa pekerjaan orang tuanya melakukan kekerasan verbal dan menarik suku
bunga yang tinggi dari nasabah. Hal ini menjadi gangguan spiritualisasi bagi
perempuan rentenir, merasa minder karena melakukan kekerasan verbal dan
malu terhadap norma agama yang sudah menarik suku bunga yang tinggi.

Dari semua masalah ini, maka perlu pendampingan konseling berbasis
feminis bahwa masyarakat memahami kompleksitas kejiwaan konseli itu sendiri,
di satu sisi konseli berjiwa lembut sebagai perempuan tetapi di sisi lain konseli

bersikap kasar sesuai tuntutan pekerjaan.

SARAN:

1. Pemerintah
Sebaiknya pemerintah memperhatikan prosedur-prosedur pengajuan
kredit bagi pengusaha kecil, khususnya pedagang pasar tradisional dengan

71

mempermudah prosedur yang harus dilalui. Sehingga para pedagang pasar
tradisional bersedia untuk memilih dan melakukan kredit di bank-bank resmi yang
beroperasi di pasar.

2. Pedagang
Untuk pedagang pasar tradisional diharapkan untuk bisa meminimalisasi
peminjaman modal kerja kepada para rentenir yang menetapkan tingkat suku
bunga yang tinggi dengan beralih melakukan pinjaman di bank-bank resmi yang
tingkat suku bunganya lebih rendah, sehingga diharapkan nantinya akan
mengurangi jumlah rentenir, baik perseorangan atau pun lembaga dan akan

menyehatkan kondisi usaha para pedagang pasar tradisional Salatiga.

3. Gereja
Sebaiknya gereja mendekati jemaat yang bekerja sebagai perempuan
rentenir dengan pendekatan melalui perspektif konseling feminis, bahwa tujuan
konseling feminis adalah membangun cara berpikir dengan paradigma baru, jauh
dari ketidakadilan dan penindasan; dan tujuan konseling feminis yaitu untuk
kesetaraan yang harus ditujukan pada laki-laki dan perempuan dengan memiliki
relasional satu dan yang lain, mengeksplorasi potensi mereka dan siap
menyongsong perubahan.

72

4. Perempuan Rentenir
Para perempuan rentenir hendaknya menghindari masalah-masalah
antara lain:
a. Kekerasan verbal dalam menjalan kan bisnisnya jauh dari tindak kekerasan
verbal yaitu kata-kata keras dan sikap kasar dengan menyadari persamaan
status di hadapan Tuhan.
b. Eksploitasi bunga yang mencekik dan memberlakukan rasa kemanusiaan

terhadap nasabah.
c. Peran domestik menjalankan peran domestik dan pekerjaan dengan seimbang.

73

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perempuan Rentenir dari Perspektif Konseling Feminis T2 752014024 BAB I

0 1 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perempuan Rentenir dari Perspektif Konseling Feminis T2 752014024 BAB II

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perempuan Rentenir dari Perspektif Konseling Feminis

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Single Parent terhadap Anak dari Perspektif Konseling Feminis di GPM Jemaat Rehoboth Sektor Bethania T2 752014006 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Single Parent terhadap Anak dari Perspektif Konseling Feminis di GPM Jemaat Rehoboth Sektor Bethania T2 752014006 BAB IV

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengampunan Dalam Menyikapi Perselingkuhan Suami dari Perspektif Konseling Feminis T2 752014017 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengampunan Dalam Menyikapi Perselingkuhan Suami dari Perspektif Konseling Feminis T2 752014017 BAB II

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengampunan Dalam Menyikapi Perselingkuhan Suami dari Perspektif Konseling Feminis T2 752014017 BAB IV

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengampunan Dalam Menyikapi Perselingkuhan Suami dari Perspektif Konseling Feminis T2 752014017 BAB V

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengampunan Dalam Menyikapi Perselingkuhan Suami dari Perspektif Konseling Feminis

0 0 14