PERANAN NYANYIAN AUM UNTUK PENYEMBAHAN DEWA GANESHA DALAM IBADAH SEMBAHYANG MASYARAKAT HINDU TAMIL DI KUIL SHRI MARIAMMAN.

(1)

PERANAN NYANYIAN AUM UNTUK PENYEMBAHAN

DEWA GANESHA DALAM IBADAH SEMBAHYANG

MASYARAKAT HINDU TAMIL DI KUIL SHRI

MARIAMMAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

INDAH SARTIKA PASARIBU

071222510140

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Maret 2013

Indah Sartika Pasaribu NIM. 071222510140


(5)

(6)

i ABSTRAK

Indah Sartika Pasaribu NIM.071222510140. Peranan Nyanyian AUM Untuk Penyembahan Dewa Ganesha Dalam Ibadah Sembahyang Masyarakat Hindu Tamil Di Kuil Shri Mariamman

Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peranan Nyanyian AUM Untuk Penyembahan Dewa Ganesha Dalam Ibadah Sembahyang Mayarakat Hindu Tamil Di Kuil Shri Mariamman.

Penelitian ini berdasarkan kepada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian dari peranan, nyanyian, makna AUM atau OM, pengertian Dewa Ganesha, tata cara ibadah serta peranan nyanyian AUM untuk penyembahan Dewa Ganesha dalam tata ibadah umat Hindu Tamil, yang kemudian dianalisis secara sistematis untuk memperdalam atau menginterpretasi data secara spesifik dalam rangka menjawab pertanyaan peneliti.

Penelitian ini dilaksanakan di kuil Shri Mariamman yang berada di Jalan Teuku Umar No 18 Medan. Waktu dan proses penelitian dilaksanakan pada bulan November-Desember 2012. Sampel penelitian ini adalah panindita 1 orang, pemusik 10 orang dan umat Hindu Tamil yang mengikuti ibadah sebanyak 10 orang. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa oservasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa nyanyian AUM merupakan nyanyian yang sangat penting dan merupakan suatu bentuk kehormatan dalam memberikan salam. Menurut umat Hindu Tamil AUM itu merupakan Tuhan. Nyanyian AUM ini digunakan sebagai sarana untuk memanggil Tuhan. AUM merupakan hal yang terpenting dalam ibadah umat Hindu Tamil. Kuil adalah tempat suci atau lebih dikenal dengan istilah Rumah Tuhan. Tuhan berada di semua tempat. Tuhan mengambil wujud agar jiwa dapat menyembah. Tujuan diwujudkan dikuil adalah untuk mempermudah umatnya mengingat serta menyembahnya. Jika dapat melafazkan AUM maka akan merasa tenang, bahagia dan harmoni. Begitu banyak telah ditulis mengenai AUM dalam seluruh kitab suci Hindu.

Menurut umat Hindu, Dewa Ganesha merupakan perwujudan dari kebijaksanaan dan kebahagiaan. Dewa Ganesha melambangkan Om atau Pranava, yang merupakan mantra utama dalam agama Hindu.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan Kasih Sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Peranan Nyanyian AUM Untuk Penyembahan Dewa Ganesha Dalam Ibadah Sembahyang Masyarakat Hindu Tamil Di Kuil Shri Mariamman”.

Penulisan skripsi ini bermaksud untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada Pogram Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari tidak terlepas dari hambatan dan kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat rahmatNya dan bantuan semua pihak serta usaha yang maksimal sesuai kemampuan penulis, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor di Universitas Negeri Medan. 2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Panji Suroso, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Esra P.T. Siburian, S.Sn, M.Sn selaku Dosen Pembimbing Skripsi I dan Bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah banyak memberikan bimbingan berupa kritikan dan saran kepada penulis mulai dari pengangkatan judul sampai selesainya skripsi ini dan memberikan banyak waktu luangnya untuk membimbing skripsi ini dengan baik.

6. Seluruh Dosen seni musik Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan yang tidak dapat peneliti ucapkan satu persatu, yang telah membimbing dan memberi ilmu kepada penulis selama dalam masa perkuliahan hingga pada selesainya skripsi ini.

7. Bapak R. Welayutham dan Bapak Chandra selaku narasumber yang telah memberikan sambutan dan dukungan kepada penulis selama mengadakan penelitian di Kuil Shri Mariamman.

8. Kepada Bapak Pendi Situmorang selaku Kepala Sekolah SMK/SMEA

Yayasan Perguruan Eka Prasetya tempat saya bekerja yang telah memberikan saya waktu ijin untuk penyelesaian skripsi ini.

9. Kepada seluruh Rekan Guru dan pegawai Yayasan Perguruan Eka Prasetya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, trimakasih buat doa dan motivasi nya, sukses dalam pekerjaan. Tuhan Memberkati.


(8)

iii

10. Buat semua siswa/i ku tercinta yang memberikan semangat dan juga warna yang baru di sekolah supaya tetap terus mengajar dan mendidik seluruh siswa di sekolah.

11. Teristimewa buat kedua orang tua saya yang tercinta, Ayahanda M. Pasaribu juga Ibunda tercinta S. Panjaitan, terima kasih atas curahan kasih sayang yang tiada ternilai, doa dan nasehat serta dukungan baik moril dan material sampai terselesaikannya skripsi ini. Kiranya Tuhan Yesus Kristus selalu memberkati dan memberikan umur yang panjang. Amin

12. Buat kedua kakak dan ketiga adik ku terkasih, k’ Wenny Friska Pasaribu, k’Evi Maria Pasaribu, Sandri Swiengli Pasaribu, Leond Pasaribu, dan Dion Pasaribu yang telah membantu dan senantiasa mendukung penulis dalam doa. Kiranya sukses selalu. Aku sayang kalian.

13. Buat semua keluarga dan saudaraku Opung, Tante, Uda, Nanguda, Tulang, Nantulang, Fitri Pasaribu, Yetty Pasaribu, Putri Panjaitan, Risdi Panjaitan, Yohana Gultom, Hiskia Situmorang, Eda Saulina, dan ponakan ku Gean Nature Scherzinger Pasaribu, cepat besar ya bang, smoga jadi anak yang pintar dan takut akan Tuhan.

14. Terkhusus buat seseorang yang kukasihi Safri Sihite, yang telah memberikan bantuan, semangat, doa, dan kebersamaan kita selama masa ini. Terimakasih banyak dan secepatnya menyelesaikan pendidikan mencapai gelar sarjana nya.

15. Buat teman-temanku terkasih teristimewa stambuk 2007 Friskila Siahaan, Jelita Panjaitan, Juliana Ompusunggu (Tim sukses seminar ku), Theodora Situmorang, Ronauly Sitinjak, Loise Manuela, Nuriati Barus, Rianti Manalu, Helen Sitinjak, Glory Hutagalung, Janto Simamora, Ivo Simarmata, Uli Berutu, dan yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, terimakasih buat bantuan, dukungan, semangat dan doa nya.

16. Buat Paduan Suara “Ellohim” terkhusus buat Toni Marbun yang uda membantu membuat lagu (Cepat Nyusul), Jovan Sitinjak yang uda baik kasih pinjam infokus buat seminar , Andri Sinaga, Tulang Nuel,Chintya,Irma Butar-butar yang uda relain waktunya nemani ke kuil,Ricky Aruan,Dedek , Marta , Putri, Lidia,bang Erik, Iwa, Devi, Tya, Lizna, Arnold, Henmay, Enzet,Anton, Oldah, Ruth, Dany, bang Ramson, Benget, bang Dedy,Keong, Safri dan Ricky pardede yang banyak memberikan dorongan,semangat dan doa, trimakasih buat doa kalian, tetap semangat dalam pelayanan dan latihan, sukses terus buat pelayanannya..Amiiinn…Aku sayang kalian..

17. Buat semua guru-guru sekolah minggu dan adik-adik remaja ku, makasih doanya.

18. Buat Sahabat baik aku Nanie Ochta Silalahi, makasih buat doanya, sukses selalu

19. Buat saudara baru ku Selly Christi Turnip, makasih dek ku buat doa dan semangat nya ya, smoga sukses dalam perkuliahan dan cepat wisuda.

20. Teman-teman seperjuangan dan senasib Natalia unyuk (teman PPL, sidang dan wisuda ku) makasih banyak ya nyuk, Salomo (cepat nyusul mo) bg Jubel,bg Derman, bg Hendro, bg Anju, Boris, Lizan, Benny,Bernad, Nia,


(9)

iv

Santri (tim sukses seminar ku) dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu (makasih ya woii...)

21. Serta semua teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Peneliti ucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna baik dari segi isi, tulisan, maupun kualitasnya. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata peneliti mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan untuk sebaik-baiknya.

Medan, Maret 2013 Penulis,

Indah Sartika Pasaribu NIM. 071222510140


(10)

1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Agama Hindu merupakan salah satu agama yang diakui di Indonesia. Negara menjamin setiap warga untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaan itu. Menurut penelitian para ahli, secara umum dapat dikatakan bahwa masuk dan berkembangnya agama Hindu berasal dari India, berlangsung dalam kurun waktu yang panjang, kemudian kontak kebudayaan yang menyebar secara perlahan-lahan dari daerah pesisir hingga sampai masalah agama dengan mendirikan kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia, akan tetapi pemerintah tidak mencampuri hal-hal yang menyangkut materi ajaran dan tata cara peribadahan masing-masing agama.

Ganesha adalah salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu dan banyak dipuja oleh umat hindu, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana, dan Dewa kebijaksanaan. Dalam tradisi pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putera Bhatara Guru (Siwa). Berbagai sekte dalam agama Hindu memujanya tanpa memperdulikan golongan. Pemujaan terhadap Ganesha amat luas hingga menjalar ke umat Jaina, Buddha, dan diluar India. Ganesha diidentikkan dengan mantra AUM dalam agama Hindu, yang merujuk pada sebuah penanaman bahwa ia menjelma sebagai bunyi yang utama. Beberapa pemuja melihat kesamaan antara lekukan tubuh Ganesha dalam penggambaran umum dengan bentuk simbol AUM dalam aksara Dewanagari dan Tamil.


(11)

2

AUM berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya Tuhan yang mempunyai banyak sifat, tapi menjadi satu atau disebut Trimurti. Tiga sifat utamanya adalah pencipta, pemelihara, dan pelebur. AUM dibaca dengan kata Om. Dengan melantunkan suara suci, terlepas dari tiga huruf pertama dari AUM, memasuki satu Negara halus melalui surat terakhir yang juga merupakan bindu. Penarikan indera, berlatih kontrol nafas, duduk ditanah, bebas dari cacat dan menjaga diri dari pemikiran yang berbahaya, seseorang harus memusatkan perhatian seseorang sepenuhnya pada Om dan merenungkan atasnya. Om tidak boleh dihembuskan karena memiliki kemampuan untuk memurnikan dan menghilangkan cacat.

Selain musik, nyanyian sangat berperan dalam bidang keagamaan, khususnya agama Hindu Tamil. Agama tersebut mempunyai cara tersendiri dalam memuji dan menyembah Tuhan Yang Maha Esa dengan menggunakan nyanyian. Suatu unsur yang penting sekali dalam ibadah sembahyang umat Hindu tamil adalah menyanyi, setiap sembahyang harus memakai nyanyian AUM atau pengucapannya Om. AUM mempunyai nada-nada sendiri, setiap lagu mempunyai irama. Setiap sembahyang Aum dipakai bukan hanya untuk nyanyian saja, tetapi juga untuk memberi salam serta membaca doa dan mantra. Doa disampaikan dengan cara bernyanyi.

Nyanyian AUM merupakan jalan atau cara bagi manusia untuk secara langsung dapat mengucapkan isi hatinya atas segala rahmat, anugrah dan berkat Tuhan kepada segenap manusia. Getaran jiwa atau jeritan hati, kerinduan dan kebahagiaan setiap individu dicetuskan berupa nyanyian dengan irama musik. Sebuah nyanyian akan membuat kata-kata menjadi lebih hidup, tulus, dan lebih


(12)

3

bersungguh-sungguh. Dapat dikatakan bahwa nyanyian merupakan wujud persembahan jiwa dan raga kepada Tuhan dengan penuh kemuliaan. Fokus pemujaan adalah Tuhan, bukan diri sendiri. Saat pelaksanaan peribadatan, memuja bukan saja dengan mulut atau sekedar bernyanyi, tetapi harus dengan ketulusan hati, pikiran dan keterpanggilan jiwa.

Dari uraian-uraian yang telah disebutkan diatas, tampak jelas bahwa lagu-lagu ( nyanyian ) sangat berperan penting dalam ibadah sembahyang umat Hindu Tamil. Dari penjelasan yang telah disebutkan diatas, maka peneliti tertarik untuk lebih mengetahui informasi tentang peranan nyanyian AUM pada masyarakat Hindu lewat sebuah penelitian ilmiah dengan judul : Peranan nyanyian AUM dalam penyembahan Dewa Ganesha di Kuil Shri Mariamman”.

B.Identifikasi Masalah

Dalam penelitian perlu diadakan identifikasi masalah. Hal ini dilakukan agar penelitian menjadi terarah serta mencakup masalah yang dibahas tidak terlalu luas, ini sejalan dengan pendapat Hadeli (2006:23) yang mengatakan bahwa : “Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (Seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan-pertanyaan”.

Sesuai dengan pendapat tersebut, dan berdasarkan latar belakang, diperoleh identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:


(13)

4

2. Bagaimana tata ibadah sembahyang umat Hindu Tamil di Kuil shri Mariaman?

3. Bagaimana peranan dewa Ganesha bagi umat Hindu?

4. Bagaimana karakteristik nyanyian AUM pada umat Hindu tamil?

5. Bagaimana peranan nyanyian AUM dalam ibadah sembahyang umat

Hindu Tamil di Kuil shri Mariamman?

6. Bagaimanakah bentuk nyanyian AUM pada tata ibadah sembahyang umat Hindu Tamil di kuil Shri Mariamman?

7. Alat musik apa saja yang digunakan pada nyanyian AUM dalam tata ibadah umat Hindu Tamil?

C.Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan penulis, maka peneliti merasa perlu mengadakan pembatasan masalah untuk mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat Sukardi (2003:30) yang mengatakan bahwa :

”Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu

penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan yang jelas”.

Berdasarkan pendapat diatas dan pada latar belakang masalah maka penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut:


(14)

5

2. Bagaimana tata ibadah sembahyang umat Hindu Tamil di Kuil shri Mariaman?

3. Bagaimana peranan dewa Ganesha pada umat Hindu Tamil?

4. Bagaimana karakteristik nyanyian AUM pada umat Hindu Tamil?

5. Bagaimana peranan nyanyian AUM dalam ibadah sembahyang umat

Hindu Tamil di Kuil shri Mariamman?

D.Rumusan Masalah

Menurut pendapat Burngin (2001:55) mengatakan bahwa “Permasalahan yang diajukan hendaknya berbentuk kalimat dan diformulasikan dalam kalimat yang jelas tetapi tidak bertele-tele. Rumusan masalah juga diajukan sejelas mungkin agar variabel-variabel penelitian ataupun hubungan antara variabel itu terlihat dengan mudah dan kemudian tidak menimbulkan interprestasi lain terhadap rumusan sebagai berikut”.

Sesuai dengan identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah maka dapat disimpulkan suatu pertanyaan Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah maka dapat disimpulkan suatu pertanyaan “ Bagaimana Peranan nyanyian AUM untuk penyembahan Dewa Ganesha dalam ibadah sembahyang umat Hindu Tamil di Kuil Shri Mariamman?”.


(15)

6 E.Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, tanpa ada tujuan yang jelas maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidak tau apa yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Ridwan (2004:25) yang mengatakan bahwa: “Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil penelitiannya dengan mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian.”

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian tidak lain untuk mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian terutama yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Untuk melihat berhasil tidaknya suatu kegiatan, dapat dilihat melalui tercapainya tujuan yang telah diterapkan. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah:

1. Untuk mengetahui keberadaan Kuil shri Mariamman

2. Untuk mengetahui tata ibadah sembahyang umat Hindu Tamil di kuil Shri Mariamman.

3. Untuk mengetahui peranan dewa Ganesha bagi umat Hindu Tamil 4. Untuk mengetahui karakteristik nyanyian AUM pada umat Hindu tamil 5. Untuk mengetahui peranan nyanyian AUM dalam ibadah sembahyang


(16)

7 F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan peneliti ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai informasi bagi pembaca.

2. Menambah wawasan tambahan bagi penulis dan pembaca, khususnya bagi masyarakat atau lembaga dibidang seni.

3. Membantu pelaku seni tradisi untuk memperkenalkan tradisi mereka agar dikenal oleh masyarakat dan agama lain.

4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi penelitian berikutnya yang relevan dengan topik ini.


(17)

41 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian BAB IV dapat diambil kesimpulan dari hasil penelitian ini. Kesimpulan tersebut untuk menjawab pokok permasalahan yaitu mengenai Peranan Nyanyian AUM Untuk Penyembahan Dewa Ganesha Dalam Ibadah Sembahyang Masyarakat Hindu Tamil Di Kuil Shri Mariamman. Peneliti dapat menarik kesimpulan antara lain :

1. Kuil merupakan tempat suci atau lebih dikenl dengan istilah rumah Tuhan. Kuil juga dipanggil Aalayam yaitu Aa yang artinya Atma dan Layam yang berarti bersamadhi. Kuil akan diberi nama dengan mengacu pada arca suci utama yang berada didalam kuil tersebut. Jika arca suci utama adalah Mariamman, maka kuil tersebut dengan kuil Mariamman, dan jika arca suci utamanya adalah Murugar, maka kuil tersebut disebut dengan kuil Murugar. Kuil Shri Mariamman dibangun untuk memenuhi kebutuhan ibadah orang-orang yang beragama Hindu. Kuil ini diberi nama Shri Mariamman, karena Shri Mariamman digambarkan sebagai Ibu atau Pelindung seperti Hawa pada agama lain.

2. Agama Hindu melakukan sembahyang 3 kali dalam sehari yang disebut Tri Sadhya, menghubungkan diri kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Waca atau Tuhan Yang Maha Kuasa. Sembahyang pagi disebut Pratah Sevana, sembahyang siang disebut Madya Sevana, dan sembahyang sore disebut


(18)

42

3. Sandyha Sevana. Pada umumnya, penyembahan dilakukan dengan bentuk namaskaram yaitu menyatukan kedua belah tangan diangkat keatas kepala. Ada beberapa cara tertentu untuk menyembah Tuhan dengan menelungkupkan diri di lantai. Bagi kaum laki-laki melakukan astangga wanakkam dan kaum wanita panjangga wanakkam.

3. AUM merupakan nyanyian yang sangat penting, penyampaiannya melalui lagu/ nyanyian-nyanyian kidung kerohanian atau disebut Bhajan. Selain itu AUM juga sering dilantunkan dalam doa dan penyampaiannya dengan cara bernyanyi. Selain merupakan bentuk nyanyian yang sangat penting, bagi umat Hindu Tamil kata AUM merupakan suatu kehormatan. Oleh sebab itu, hampir setiap nyanyian umat Hindu tamil selalu memakai kata AUM (Om)

4. Bagi umat Hindu, Dewa Ganesha berperan sebagai perintang. Misalnya jika umat Hindu berancana untuk mengadakan atau melakukan suatu acara, sebelum melakukan acara tersebut, umat Hindu harus menyembah Dewa Ganesha untuk meminta perlindungan dari rencana-rencana jahat.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan tersebut, penulis dapat mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi umat Hindu kiranya dapat meningkatkan nilai-nilai religius dan ajaran agama Hindu.

2. Bagi umat Hindu kiranya dapat menunjukkan bahwa simbol-simbol patung / Dewa tersebut sebagai ciri khas umat Hindu dalam menyembah Tuhan.


(19)

43

3. Peneliti berharap hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi pedoman untuk peneliti selanjutnya.


(20)

44

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, burhan. 2001. Metodologi Penelitian kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Bungin, burhan. 2007. Metodologi Penelitian kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Kolabalen, A.S. 2002. Dewa Ganesha Dalam Kajian Philosophy. Surabaya: PT. Pustaka Mitra Jaya.

Manullang, Obed. 2011. Peranan nyanyian dalam pengambilan air nira (maragat) di Dusun Bertungen Jehe 1 Desa Sukendebi Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi. Medan: Skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan UNIMED

Maryeani. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Panjaitan, Rohani. 2008. Metode Pelatihan Vokal Pada Departemen Musik Gereja Bethel Indonesia Medan Plaza Medan. Medan: Skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan UNIMED

Ridwan, Drs. M.B.A. 2004. Belajar Muda Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Penelitian Pemula. Bandung: ALFABETA.

Satria, Rahmad. 2012. Peranan lagu mars nasional dalam baris berbaris TNI angkatan darat perwira, bintara, Tamtama, satsikmil Ajendam 1 Bukit Barisan Kecamatan Medan Sunggal. Medan: Skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan UNIMED.

Sembiring, Dolorosa. Peranan Musik Dalam Upacara keagamaan Dewa Yadnya Pada Masyarakat Hindu Bali Di Pura Agung Raksa Bhuanan Medan. Medan: Skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan UNIMED. Sitinjak, Ronauly. 2012. Penggunaan Musik Box Gereja Pada Tata Ibadah

Gereja Huria Kristen Batak Protestan Parpulungan Nauli di Sidikalang. Medan: Skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan UNIMED. Sugiono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Situs Internet

Siti, Waridah. 2001. Tata Ibadah. Jakarta: www.tataibadah.co.id


(1)

6 E.Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, tanpa ada tujuan yang jelas maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidak tau apa yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Ridwan (2004:25) yang mengatakan bahwa: “Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil penelitiannya dengan mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian.”

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian tidak lain untuk mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian terutama yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Untuk melihat berhasil tidaknya suatu kegiatan, dapat dilihat melalui tercapainya tujuan yang telah diterapkan. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah:

1. Untuk mengetahui keberadaan Kuil shri Mariamman

2. Untuk mengetahui tata ibadah sembahyang umat Hindu Tamil di kuil Shri Mariamman.

3. Untuk mengetahui peranan dewa Ganesha bagi umat Hindu Tamil 4. Untuk mengetahui karakteristik nyanyian AUM pada umat Hindu tamil 5. Untuk mengetahui peranan nyanyian AUM dalam ibadah sembahyang


(2)

7 F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan peneliti ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai informasi bagi pembaca.

2. Menambah wawasan tambahan bagi penulis dan pembaca, khususnya bagi masyarakat atau lembaga dibidang seni.

3. Membantu pelaku seni tradisi untuk memperkenalkan tradisi mereka agar dikenal oleh masyarakat dan agama lain.

4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi penelitian berikutnya yang relevan dengan topik ini.


(3)

41 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian BAB IV dapat diambil kesimpulan dari hasil penelitian ini. Kesimpulan tersebut untuk menjawab pokok permasalahan yaitu mengenai Peranan Nyanyian AUM Untuk Penyembahan Dewa Ganesha Dalam Ibadah Sembahyang Masyarakat Hindu Tamil Di Kuil Shri Mariamman. Peneliti dapat menarik kesimpulan antara lain :

1. Kuil merupakan tempat suci atau lebih dikenl dengan istilah rumah Tuhan. Kuil juga dipanggil Aalayam yaitu Aa yang artinya Atma dan Layam yang berarti bersamadhi. Kuil akan diberi nama dengan mengacu pada arca suci utama yang berada didalam kuil tersebut. Jika arca suci utama adalah Mariamman, maka kuil tersebut dengan kuil Mariamman, dan jika arca suci utamanya adalah Murugar, maka kuil tersebut disebut dengan kuil Murugar. Kuil Shri Mariamman dibangun untuk memenuhi kebutuhan ibadah orang-orang yang beragama Hindu. Kuil ini diberi nama Shri Mariamman, karena Shri Mariamman digambarkan sebagai Ibu atau Pelindung seperti Hawa pada agama lain.

2. Agama Hindu melakukan sembahyang 3 kali dalam sehari yang disebut Tri Sadhya, menghubungkan diri kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Waca atau Tuhan Yang Maha Kuasa. Sembahyang pagi disebut Pratah Sevana, sembahyang siang disebut Madya Sevana, dan sembahyang sore disebut


(4)

42

3. Sandyha Sevana. Pada umumnya, penyembahan dilakukan dengan bentuk namaskaram yaitu menyatukan kedua belah tangan diangkat keatas kepala. Ada beberapa cara tertentu untuk menyembah Tuhan dengan menelungkupkan diri di lantai. Bagi kaum laki-laki melakukan astangga wanakkam dan kaum wanita panjangga wanakkam.

3. AUM merupakan nyanyian yang sangat penting, penyampaiannya melalui lagu/ nyanyian-nyanyian kidung kerohanian atau disebut Bhajan. Selain itu AUM juga sering dilantunkan dalam doa dan penyampaiannya dengan cara bernyanyi. Selain merupakan bentuk nyanyian yang sangat penting, bagi umat Hindu Tamil kata AUM merupakan suatu kehormatan. Oleh sebab itu, hampir setiap nyanyian umat Hindu tamil selalu memakai kata AUM (Om)

4. Bagi umat Hindu, Dewa Ganesha berperan sebagai perintang. Misalnya jika umat Hindu berancana untuk mengadakan atau melakukan suatu acara, sebelum melakukan acara tersebut, umat Hindu harus menyembah Dewa Ganesha untuk meminta perlindungan dari rencana-rencana jahat.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan tersebut, penulis dapat mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi umat Hindu kiranya dapat meningkatkan nilai-nilai religius dan ajaran agama Hindu.

2. Bagi umat Hindu kiranya dapat menunjukkan bahwa simbol-simbol patung / Dewa tersebut sebagai ciri khas umat Hindu dalam menyembah Tuhan.


(5)

43

3. Peneliti berharap hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi pedoman untuk peneliti selanjutnya.


(6)

44

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, burhan. 2001. Metodologi Penelitian kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Bungin, burhan. 2007. Metodologi Penelitian kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Kolabalen, A.S. 2002. Dewa Ganesha Dalam Kajian Philosophy. Surabaya: PT. Pustaka Mitra Jaya.

Manullang, Obed. 2011. Peranan nyanyian dalam pengambilan air nira (maragat) di Dusun Bertungen Jehe 1 Desa Sukendebi Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi. Medan: Skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan UNIMED

Maryeani. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Panjaitan, Rohani. 2008. Metode Pelatihan Vokal Pada Departemen Musik Gereja Bethel Indonesia Medan Plaza Medan. Medan: Skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan UNIMED

Ridwan, Drs. M.B.A. 2004. Belajar Muda Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Penelitian Pemula. Bandung: ALFABETA.

Satria, Rahmad. 2012. Peranan lagu mars nasional dalam baris berbaris TNI angkatan darat perwira, bintara, Tamtama, satsikmil Ajendam 1 Bukit Barisan Kecamatan Medan Sunggal. Medan: Skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan UNIMED.

Sembiring, Dolorosa. Peranan Musik Dalam Upacara keagamaan Dewa Yadnya Pada Masyarakat Hindu Bali Di Pura Agung Raksa Bhuanan Medan. Medan: Skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan UNIMED. Sitinjak, Ronauly. 2012. Penggunaan Musik Box Gereja Pada Tata Ibadah

Gereja Huria Kristen Batak Protestan Parpulungan Nauli di Sidikalang. Medan: Skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan UNIMED. Sugiono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Situs Internet

Siti, Waridah. 2001. Tata Ibadah. Jakarta: www.tataibadah.co.id