EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA ANIMASI FLASH DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMA PADA MATERI LISTRIK STATIS.

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN
MEMANFAATKAN MEDIA ANIMASI FLASH
DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI
BELAJAR FISIKA SISWA SMA PADA
MATERI LISTRIK STATIS

TESIS

LISBET VERA R SITINJAK
NIM : 8106175009

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pada Program Studi Fisika

PROGRAM STUDI FISIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN
MEMANFAATKAN MEDIA ANIMASI FLASH
DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI
BELAJAR FISIKA SISWA SMA PADA
MATERI LISTRIK STATIS

TESIS

LISBET VERA R SITINJAK
NIM : 8106175009

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pada Program Studi Fisika

PROGRAM STUDI FISIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


ABSTRAK
Lisbeth Vera R. Sitinjak. Efek Model Pembelajaran Kooperatif dengan Memanfaatkan
Media Animasi Flash dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Fisika Siswa SMA pada
Materi Listrik Statis. Tesis Medan. Program Stusi Fisika Pascasarjana Universitas
Negeri Medan,2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Adanya perbedaan prestasi belajar fisika
siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif memanfaatkan media
animasi flash dibandingkan pembelajaran kooperatif tanpa memanfaatkan media aimasi flash
(2). Perbedaan prestasi belajar pada kelompok siswa yang memiliki motivasi tinggi dan
kelompok siswa yang memiliki motivasi rendah (3) Interaksi antara pembelajaran kooperatif
memanfaatkan media animasi flash dengan motivasi dalam meningkatkan prestasi belajar.
Penelitian ini bersifat eksperimen semu (quasi experiment ). Populasi penelitian adalah siswa
kelas XII IPA SMA Negeri 1 Hamparan Perak Tahun pelajaran 2012/2013. Teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampel ( sampel bertujuan ) yang
terdiri dari dua kelas dengan jumlah sampel seluruhnya 76 siswa. Instrumen peneltian berupa
tes prestasi belajar dan kuisioner motivasi belajar siswa. Adapun tes yang digunakan untuk
memperoleh data adalah berbentuk pilihan berganda. Data dalam penelitian dianalisis dengan
menggunakan SPSS 17 dengan ANAVA dua jalur.. Hasil uji ANOVA diperoleh: 1. Prestasi
belajar fisika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif memanfaatkan

media animasi flash lebih tinggi dari pada prestasi belajar fisika siswa yang dibelajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif tanpa memanfaatkan media aimasi flash. 2. Prestasi
belajar fisika siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih tinggi dari pada prestasi belajar
fisika siswa yang yang memiliki motivasi rendah. 3. Terdapat interaksi antara model
pembelajaran kooperatif dengan menmanfaatkan media animasi flash dan motivasi dalam
meningkatkan prestasi belajar.
Kata kunci : model pembelajaran kooperatif, motivasi belajar, prestasi belajar

ABSTRACT

Lisbeth Vera R. Sitinjak. The Effect of Cooperative Learning Model with Animation Using
Flash Media Achievement and Motivation Toward Student in High School Studying Physics
at Static Content. Thesis Medan. Physics Graduate Program Study Medan State University,
2013.
This study aimed to determine: (1) The difference in learning achievement physics
students with cooperative learning model utilizing flash animation media without the use of
cooperative learning compared animation flash media (2). The difference in learning
achievement in a group of motivated students and groups of students who have low
motivation (3) The interaction between using of cooperative learning flash media animation
with the motivation to improve academic achievement. This research is a quasi-experimental

(quasi experiment). The study population was a class XII science student of SMAN 1
Hamparan Perak lesson Year 2012/2013. The Sampling technique using a purposive sample
(sample aims) which consists of two classes with 76 students total sample entirely. Other
research instruments such as questionnaires and achievement tests students' motivation. The
test is used to obtain the data is in the form of multiple choice. The data was analized by
using SPSS 17 Data in the study were analyzed using ANOVA two lines. . Achievement of
students learning physics with cooperative learning model utilizing flash animation media is
higher than the achievement of students learning physics dibelajarkan with cooperative
learning model without the use of flash media aimasi. 2). Learning achievement of students
who have high motivation higher than student achievement that have a low motivation. 3).
There is interaction between cooperative learning model by using flash animation media in
raising achievement and motivation to learn.

Keyword : Cooperative Learning Model, Study Motivation , Academic
Achievement

iii

KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan ke pada Tuhan Yang Maha Esa

karena atas berkat dan pertolongangan-Nya tesis yang berjudul “ Efek Model
Pembelajaran Kooperatif dengan Memanfaatkan Media Animsi Flash dan
Motivasi terhadap Prestasi belajar Fisika SMA pada Materi Listrik Statis” dapat
selesai ditulis. Penulis menyadari tesis inin dapat selesai berkat adanya bantuan
moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini, penulis
ingin mengucapkan terina kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Motlan Sirati, P.hD dan Bapak Dr. Ridwan A. Sani, M.Si
selaku PEMBIMBING I DAN PEMBIMBING II yang selalu setia memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Sahyar, MS. MM selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Pascasarjana dan nara sumber yang selalu memberi masukan dan
motivasi kepada penulis dalam penyelesaian penulisan tesis ini.
3. Bapak Pof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.Sc

selaku nara sumber yang

memberikan masukan guna kesempurnaan tesis ini
4. Bapak Dr. Nurdin Bukit, M. Si selaku nara sumber yang juga memberikan
masukan guna kesempurnaan tesis ini.
5. Bapak Drs. Adi Rusdianto selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Hamparan

Perak yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian .

iv

6. Seluruh pegawai Perpustakaan Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan
kemudahan dan bantuan kepada penulis dalam pembacaan dan peminjaman
buku-buku.
7. Bapak Pend. Dj. Sitinjak B.A dan Ibu L br Gultom sebagai orang tua atas
segala doa, dan bimbingan kepada penulis, juga terimakasih buat kakak dan
adik-adik serta keponakan yang banyak membantu penulis.
8. Rekan-rekan Guru dan Pegawai di SMA Negeri 1 Hamparan Perak, juga
rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Fisika kelas A regular
(angkatan 19 ).
9. Hamba-hamba Tuhan dan Jemaat Gereja Penta Kosta Indonesia. Sid SM Raja
Medan atas segala doa dan bimbingan kepada penulis, juga kepada yang lain
yang tak dapat disebutkan namanya satu-persatu yang selalu memberikan
motivasi dan dorongan kepada penulis.
Doa dan harapan penulis Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih Dan
Penyayang membalas kebaikan dan bantuan yang telah saudara berikan kepada
penulis .

Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada
para pembacanya.
Medan, Januari 2013
Penulis,

Lisbeth Vera R. Sitinjak

v

v

DAFTAR ISI
ABSTRACT --------------------------------------------------------------------------- i
ABSTRAK ----------------------------------------------------------------------------- ii
KATA PENGANTAR --------------------------------------------------------------- iii
DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------- vi
DAFTAR TABEL -------------------------------------------------------------------- vii
DAFTAR GAMBAR ----------------------------------------------------------------- viii
DAFTAR LAMPIRAN -------------------------------------------------------------- ix
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah -------------------------------------------------------- 1

1.2. Identifikasi Masalah ------------------------------------------------------ 9
1.3. Pembatas Masalah --------------------------------------------------------------- 10
1.4. Perumusan Masalah ------------------------------------------------------------- 10
1.5. Tujuan Penelitian ---------------------------------------------------------------- 10
1.6. Manfaat Penelitian --------------------------------------------------------------- 11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis ----------------------------------------------------------------- 12
2.1.1. Hakekat Media Pembelajaran ------------------------------------------------- 12
2.1.2. Media Komputer Dalam Pembelajaran -------------------------------------- 14
2.1.3. Animasi Flash ------------------------------------------------------------------- 16
2.1.3.1 Pengertian Animasi ----------------------------------------------------------- 16
2.1.3.2 Cara Membuat Animasi Flash ---------------------------------------------- 17
2.1.4. Hakekat Pembelajaran Kooperatif -------------------------------------------- 18
2.1.4.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif --------------------------------------- 18
2.1.4.2. Tujuan pembelajaran Kooperati -------------------------------------------- 19
2.1.4.3. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ------------------------------ 19
2.1.4.4. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dalam Pembelajaran Fisika ------ 21
2.1.5. Hakekat Motivasi Belajar ----------------------------------------------------- 21

2.1.5.1. Pengertian Motivasi Belajar Siswa ----------------------------------------- 21
2.1.5.2. Fungsi Motivasi -------------------------------------------------------------- 23
2.1.5.3. Upaya Meningkatkan Motivasi Siswa ------------------------------------- 24
2.1.6. Hakekat Prestasi Belajar Fisika ----------------------------------------------- 25

vi

2.1.6.1. Hakekat Belajar -------------------------------------------------------------- 25
2.1.6.2. Hakekat Prestasi Belajar ----------------------------------------------------- 26
2.1.6.3. Prestasi Belajar Fisika Listrik Statis --------------------------------------- 27
2.1.7. Penelitian yang relevan -------------------------------------------------------- 27
2.2. Kerangka Berpikir ---------------------------------------------------------------- 30
2.3. Hipotesis Penelitian -------------------------------------------------------------- 33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian --------------------------------------------------- 34
3.2. Populasi dan Sampel ------------------------------------------------------------- 34
3.3. Metode Penelitian ---------------------------------------------------------------- 34
3.4. Variabel dan Defenisi Operasional -------------------------------------------- 35
3.4.1. Variabel Penelitian ------------------------------------------------------------- 35
3.4.2. Defenisi Operasional ----------------------------------------------------------- 36

3.5. Prosedur Penelitian --------------------------------------------------------------- 37
3.6. Teknik Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian ------------------------- 39
3.7. Uji Coba Instrumen --------------------------------------------------------------- 41
3.7.1. Validitas Tes -------------------------------------------------------------------- 41
3.7.2. Reabilitas Tes ------------------------------------------------------------------- 42
3.7.3. Indeks Kesukaran --------------------------------------------------------------- 42
3.7.4. Daya Pembeda ------------------------------------------------------------------ 43
3.8. Teknik Analisis Data ------------------------------------------------------------- 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskriptif Data -------------------------------------------------------------------- 47
4.1.1. Uji Validitas dan Reabilitas Test --------------------------------------------- 47
4.1.2. Tingkat Kesukaran Test ------------------------------------------------------- 49
4.1.3. Daya Pembeda Test ------------------------------------------------------------ 49

vii

4.1.4. Analisis statistik Data Hasil Penelitian -------------------------------------- 49
4.2.1. Deskriptif Statistik Hasil Penelitian ------------------------------------------ 49
4.2.2. Uji Asumsi ---------------------------------------------------------------------- 52
4.2.2.1. Uji Normalitas Test Hasil Belajar------------------------------------------- 52

4.2.2.2. Uji Homogenitas ------------------------------------------------------------- 54
4.2.2.3. Uji T Pritest ------------------------------------------------------------------- 55
4.2.2.4. Uji Normalitas Motivasi ----------------------------------------------------- 55
4.1.5. Pengujian Hipotesis ------------------------------------------------------------ 56
4.1.5.1. Uji Hipotesis Pertama ------------------------------------------------------- 57
4.1.5.2. Uji Hipotesis Kedua --------------------------------------------------------- 58
4.5.5.3. Uji Hipotesis Ketiga --------------------------------------------------------- 59
4.1.6. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar --------------------------------------- 63
4.1.7. Pembahasan---------------------------------------------------------------------- 64
4.1.7.1. Perbedaan Prestasi Belajar Listrik statis Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Memanfaatkan Media Animasi
Flash Dan Model Pembelajaran Kooperatif Tanpa Animasi ------------ 64
4.1.7.2. Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Yang Memiliki Motivasi Tinggi
dan Siswa Yang Memiliki Motivasi Rendah ------------------------------ 66
4.1.7.3. Interaksi Antara Model Pembelajaran Kooperatif Memanfaatkan
Media Animasi Flash Dengan Motivasi Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar --------------------------------------------------------------- 68
4.1.8. Keterbatasan Penelitian -------------------------------------------------------- 71
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ------------------------------------------------------------------------ 73

viii

5.2. Saran ------------------------------------------------------------------------------- 73
DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------------- 75

x

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian -------------------------------------------------- 38
Gambar 4.1. Grafik antara Kooperatif tanpa menggunakan Animasi
(kontrol) dengan Kooperatif dengan menggunakan
Animasi (Eksperimen) terhadap Motivasi ------------------------- 64
Gambar 4.2. Pola Garis Interaksi Antara Model Pembelajaran
Kooperatif Memanfaatkan Animasi Flash Dengan Motivasi
Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar ------------------------------ 68

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ---------------------------------------------------------------- 79
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ------------------------------- 80
Lampiran 3. Instrumen Penelitian Test Prestasi Belajar -----------------------126
Lampiran 4. Instrumen Penelitian Kuisioner Angket Motivasi Belajar
Fisika -----------------------------------------------------------------136
Lampiran 5. Sebaran Data Uji Coba Test Hasil Belajar -----------------------138
Lampiran 6. Uji Validitas Test ---------------------------------------------------139
Lampiran 7. Tingkat Kesukakaran dan Daya Beda Test Hasil Belajar ------141
Lampiran 8. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen -----------------------142
Lampiran 9. Distribusi Hasil Postest Kelas Eksperimen ----------------------143
Lampiran 10. Distribusi Hasil Pretest Kelas Kontrol --------------------------144
Lampiran 11. Distribusi Hasil Postest Kelas Kontrol --------------------------145
Lampiran 12. Distribusi Data Penelitian ----------------------------------------146
Lampiran 13. Data Untuk ANOVA 2 x 2 ---------------------------------------147
Lampiran 14. Deskriptif Statistik Data Penelitian -----------------------------148
Lampiran 15. Uji Normalitas Data Penelitian ----------------------------------151
Lampiran 16. Uji Homogenitas Data Penelitian -------------------------------152
Lampiran 17. Uji T Pretest Penelitian -------------------------------------------153
Lampiran 18. Uji Normalitas Motivasi ------------------------------------------154
Lampiran 19. Uji ANOVA -------------------------------------------------------155
Lampiran 20. Diagram Batang Pretest dan Postest ----------------------------159
Lampiran 20. Gambar Pola Interaksi Antara Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Kooperatif Memanfaatkan Animasi

xii

Flash dan Model Pembelajaran Kooperatif Tanpa Animasi
Flash Terhadap Prestasi Belajar ----------------------------------161
Lampiran 21. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar --------------------------162
Lampiran 22. Validitas Test ------------------------------------------------------163
Lampiran 23. Validitas Angket --------------------------------------------------164
Lampiran 24 Surat Keterangan ---------------------------------------------------165
Lampiran 25. Daftar Riwayat Hidup --------------------------------------------168

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya, pendidikan merupakan upaya membangun budaya dan
peradaban bangsa.Oleh karena itu, UUD 1945 secara tegas mengamanatkan bahwa
setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia tahun 1991 pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu
untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyekobyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang
berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang
telah diperolehnya.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3, dirumuskan bahwa pendidikan berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berorientasi pada fungsi dan tujuan pendidikan Nasional tersebut, maka
sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan (formal), mempunyai misi dan tugas
yang cukup berat. Selanjutnya dikatakan

bahwa sekolah berperan untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam arti menumbuhkan, memotivasi dan
mengembangkan nilai-nilai budaya yang mencakup etika, logika, estetika, dan
praktika, sehingga tercipta manusia yang utuh dan berakar pada budaya bangsa
(Sumidjo, 1999 : 71).
1

2

Tercapainya tujuan pendidikan tadi, akan ditentukan oleh berbagai unsur yang
menunjangnya. Makmun (1996 : 3-4) menyatakan tentang unsur-unsur yang terdapat
dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) yaitu :”(1) Siswa, dengan segala
karakteristiknya yang berusaha untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin
melalui kegiatan belajar, (2) tujuan, ialah sesuatu yang diharapkan setelah adanya
kegiatan belajar mengajar, (3) guru, selalu mengusahakan terciptanya situasi yang
tepat (mengajar) sehingga memungkinkan bagi terjadinya proses belajar.”
Begitu pula dalam proses belajar mengajar fisika, menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2008, ), fisika adalah ilmu zat dan energi(seperti panas, cahaya dan
bunyi). Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan
teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam.Perkembangan pesat di
bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dipicu oleh temuan di bidang
fisika material melalui penemuan piranti mikroelektronika yang mampu memuat
banyak informasi dengan ukuran sangat kecil.Sebagai ilmu yang mempelajari
fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk
hidup selaras berdasarkan hukum alam.
Kemampuan kompetensi siswa Indonesia berdasarkan hasil penelitian
Program for International Student

Assesment (PISA) tahun 2011

menduduki

peringkat ke 10 terbawah dari 65 negara dan menunjukkan bahwa kelemahan siswa
terutama terletak pada lemahnya kompetensi yang luas yang dimiliki siswa.
Kenyataan yang sama juga terjadi di kebanyakan SMA di tanah air, banyak peserta
didik yang mengalami kesulitan menguasai kompetensi akademik. Salah satu contoh
tercermin dari rata-rata nilai ujian mata pelajaran Fisika sementer ganjil kelas XII IPA
SMA Negeri 1 Hamparan Perak seperti terlihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1. Data nilai rata-rata mata pelajaran Fisika Semester Ganjil
Kelas XII IPA Tahun Pelajaran 2009/2010 sampai

3

dengan 2011/2012
Tahun Pelajaran

Nilai rata-rata

KKM

2009/2010

58

65

2010/2011

60

65

2011/2012

63

65

Sumber : Data pada Tata Usaha SMA Negeri 1 Hamparan Perak
Hal ini menunjukkan bahwa nilai ini belum memenuhi kreteria ketuntasan
minimum yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Menurut guru bidang studi fisika
tersebut, dalam pembelajaran sebenarnya metode yang digunakan sudah divariasikan
seperti memberikan demonstrasi diawal pembelajaran, ceramah dan tanya jawab,
namun pendekatan yang dilakukan guru masih merupakan pendekatan klasikal. Hal
ini menyebabkan interaksi yang terjadi menjadi satu arah saja dan kurang interaktif,
dan kadang-kadang siswa menyibukkan diri sendiri dengan aktivitas lain pada saat
pembelajaran berlangsung.
Rendahnya hasil belajar peserta didik dapat disebabkan oleh kerumitan materi
ajar itu sendiri karena fisika tergolong abstrak. Selain itu karena penyajian ilmu fisika
yang kurang menarik dan membosankan.Hal ini berkaitan dengan masalah kualitas
rancangan pengajaran fisika yang disajikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran,
seperti yang dikemukakan oleh Gagne dalam Sanjaya (2005 ) bahwa :
“Mengajar atau teaching merupakan bagian dari pembelajaran, dimana guru
lebih ditekankan kepada bagaimana merancang atau mengarasemen berbagai
sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan oleh
siswa dalam mempelajari sesuatu”.

Umumnya

para

guru

hanya

menekankan

penggunaan

belajar

konvensional,jarang menggunakan media dalam menyampaikan materi pembelajaran
dan jarang mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga tidak terdapat

4

interaksi dalam pembelajaran (Yamin,2004). Faktor lain yang menyebabkan
rendahnya hasil belajar fisika menurut Subrata (2009) antara laian, yaitu :
“Metode pembelajaran yang digunakan guru sangat monoton sehingga kurang
mampu meningkatkan aktivitas dan motivasi dalam mempelajari fisika, guru
jarang memberikan kesempatan kepada siswanya untuk berinteraksi dengan
temannya, dan sebagainya.: Berhasil atau tidaknya suatu pendidikan dalam
suatu negara salah satunya adalah karena guru. Guru mempunyai peranan yang
sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan anak didiknya.’’
Dari sinilah guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaikbaiknya. Djamarah (2006) mengatakan bahwa untuk dapat mencapai tujuan
pengajaran yang diharapkan, guru harus pandai memilih metode serta media
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak didik, supaya anak didik
merasa senang dalam proses belajar mengajar berlangsung.
Terkait dengan kehadiran media, Dimyati (2006) menjelaskan bahwa suatu
media yang terorganisasi secara rapi mempengaruhi secara sistematis lembagalembaga pendidikan seperti lembaga keluarga, agama, sekolah, dan pramuka.Uraian
tesebut menunjukkan bahwa kehadiran media telah mempengaruhi seluruh aspek
kehidupan, termasuk sistem pendidikan, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda
sehingga mempengaruhi hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
Media yang digunakan pada waktu menjelaskan materi pelajaran di SMAN 1
Hamparan Perak umumnya masih menggunakan chart .Untuk praktikum dilakukan
juga tetapi tidak sering karena keterbatasan alat dan tempat.Penggunaan media
komputer sudah ada pada mata pelajaran TIK dengan perangkat komputer yang
tersedia pada laboratorium. Penggunaan in focus dapat dilakukan tetapi alat ini hanya
1 buah sehingga tidak memadai untuk dipakai para guru dalam mengajar.
Dari observasi penulis kepada siswa XII IPA diketahui bahwa sebagian besar
siswa tidak suka dengan fisika, karena menganggap fisika susah dan banyak rumus

5

yang digunakan (Rumus atau persamaan dalam mata pelajaran fisika, pada umumnya
dipakai sebagai pernyataan ringkas suatu konsep). Apalagi konsep materi fisika yang
abstrak

seperti materi Listrik Statis membuat siswa kurang mengerti dalam

mempelajari fisika. Siswa sudah mengenal listrik karena di tempat tinggal siswa
sudah banyak memakai listrik, tetapi pengetahuan siswa tentang listrik hanya sebatas
akibat yang ditimbulkannya, seperti listrik dapat membuat lampu menyala, membuat
peralatan elektronik dapat difungsikan.
Pembutan media pembelajaran yang tepat menurut Sadiman (1993) akan dapat
mengatasi sikap pasif siswa, yang pada akhirnya menimbulkan kegairahan dalam
belajar dan memungkinkan anak untuk belajar sendiri menurut kemampuan dan
minatnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan media animasi flash.
Flash merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh guru dalam
mengoptimalkan proses belajar mengajar. Selain menghemat kata-kata, menghemat
waktu, penjelasan akan mudah dimengertioleh murid, menarik,

menghilangkan

kesalah pahaman, serta informasi yang disampaikan menjadi konsisten. Penerapan
animasi flash pada proses belajar mengajar di kelas membantu siswa memahami
materi karena tampilannya yang menarik berupa animasi.
Animasi-animasi gerak akan membangkitkan motivasi siswa untuk melakukan
aktivitas dalam kelas. Belajar tentunya akan lebih menyenangkan apabila setiap guru
dapat membuat perangkat ajarnya sendiri dengan menggunakan flash. Sehingga siswa
dapat mencerna dan memahami pelajaran dengan lebih cepat dan yang paling penting
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan media pembelajaran dalam animasi flash dapat meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa, hal ini telah diteliti oleh Hasan,E (2010), Riwayati

6

(2009), Istiana (2008) dengan hasil penelitian media flash dapat meningkatkan
keaktifan ,motivasi, dan prestasi belajar siswa.
Dalam

proses belajar mengajar, seorang guru dituntut memilih

model

pembelajaran yang tepat, sesuai dan efesien untuk merangsang siswa aktif dan kreatif
belajar dan mempunyai motivasi. Proses pembelajaran suatu topik dapat dikemas
dalam suatu bentuk model pembelajaran. Menurut Joyce dan Weil (1996) model
pembelajaran dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu model interaksi sosial, model
pemrosesan informasi, model pengembangan kepribadian, dan model modifikasi
perilaku. Model pemrosesan informasi menekankan pada peningkatan kemampuan
siswa dalam memproses informasi, dalam arti bagaimana siswa menangkap stimulus
yang ada dan menyimpannya sebagai informasi yang bermakna bagi dirinya dalam
memori jangka pendek dan jangka panjang, serta kemampuan menggunakan kembali
informasi tersebut untuk kepentingan penyelesaian masalah.Persoalan tersebut dapat
diperbaiki dengan salah satunya, yaitu dengan model cooperative learning.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar
kognitif-konstruktivis.Hal ini terlihat pada salah satu teori Vygotsky, yaitu tentang
penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran.Vygotsky yakin bahwa
fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan atau
kerjasama antar individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke
dalam individu tersebut.Implikasi dari teori Vygotsky ini dikehendakinya susunan
kelas berbentuk pembelajaran kooperatif.
Menurut

Slavin

(2005)

Model

cooperative

learningdapat

menumbuhkan/melatih kerjasama yang baik, berpikir kritis, kemampuan membantu
teman dan membantu siswa dalam memahami konsep-konsep sulit. Kelompok yang
mencapai kriteria tertentu dapat diberi penghargaan.Pembelajaran kooperatif

7

mencakup kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk
menyelesaikan suatu masalah, menyelesaikan suatu tugas atau mengerjakan sesuatu
untuk mencapai suatu tujuan bersama lainnya (Suherman, 2003).
Selain itu, kelompok juga akan terbiasa dan mampu memahami apa saja yang
harus dilakukan dan bagaimana

menyelesaikan secara bersama-sama guna

peningkatan prestasi belajar secara individu dan kelompok.Pembelajaran kooperatif
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif terhadap motivasi dan prestasi belajar
seperti yang telah diteliti oleh Birawan (2010), Septi (2009), Faiqotul (2009) dengan
hasil penelitian adanya pengaruh pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar bukan hanya semata-mata karena faktor kecerdasan
(intelegensia) siswa saja, tetapi ada faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar siswa tersebut. Faktor-faktor yang dimaksud tersebut dibagi menjadi dua yakni
faktor intern dan faktor ekstern faktor-faktor yang dimaksud adalah seperti yang
dikemukakan oleh Hana Sujadna (PR.Cybermedia,2002)
a. Faktor intern, yaitu faktor yang terdapat dalam diri individu itu sendiri, antara lain
adalah kemampuan yang dimiliki, minat dan motivasi serta faktor-faktor lainnya.
b. Faktor ekstern, yaitu faktor yang berada diluar individu diantaranya lingkungan
sekolah, lingkungan masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, agar siswa dapat memperoleh prestasi
belajar yang seoptimal mungkin maka siswa perlu meningkatkan kemampuan minat
dan motivasi yang ada dalam dirinya.demikian pula halnya dengan faktor yang ada
diluar diri siswa.Motivasi merupakan motor penggerak manusia untuk berusaha dan
bekerja dalammencapai tujuan yang diinginkan istilah ini sebenarnya sama dengan
kata motif yang berarti dorongan.

8

Dilihat dari alasan timbulnya motivasi, terdapat dua macam motivasi, yaitu
motivasi ekstrinsik timbul karena adanya stimulasi dari luar dan motivasi instrinsik
timbul dari dalam diri individual umumnya karena kesadaran akan pentinnya sesuatu
(Dalyono, :2005).Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam mempelajari
fisika akan melakukan kegiatan lebih cepat dibandingkan dengan siswa yang kurang
termotivasi dalam mempelajari fisika. Siswa yang yang memiliki motivasi yang tinggi
dalam mempelajari fisika maka prestasi yang diraih juga akan lebih baik, demikian
pula pada mata pelajaran lainnya. Hal ini telah diteliti oleh Khosin (2011), Widiarti
(2009), Retno,M (2008) dengan hasil penelitian adanyan pengaruh motivasi terhadap
prestasi belajar siswa.Motivasi

pada SMA Negeri 1 Hamparan Perak dari data

motivasi hasil penelitian (Widiastuti,I : 2011) menyimpulkan motivasi yang
rendah,juga dari hasil angket kuisioner peneliti juga masih rendah.
Dengan memperhatikan hasil penelitian di atas maka penulis perlu tertarik
juga untuk melakukan penelitian apakah ada efek pembelajaran kooperatif
memanfaatkan media animasi flash dengan motivasi terhadap Prestasi Belajar Fisika
SiswaSMA pada materi Listrik statis.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, maka
masalah yang timbul dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Hasil Belajar fisika siswa masih rendah (tidak memenuhi KKM).
2. Siswa kurang menguasai konsep bahan pembelajaran yang bersifat abstrak
sehinggamenyebabkan prestasi belajar fisika siswa rendah.
3. Guru kurang menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam kegiatan
belajar mengajarSumber belajar kurang bervariasi.

9

1.3 PembatasanMasalah
Dengan luasnya masalah yang timbul dalam sistem pembelajaran di Sekolah
Mengah Atas (SMA), maka dalam penelitian ini perlu diadakan pembatasan masalah
agar tidak terjadi perbedaan dalam penafsiran. Adapun pembatasan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran.
2. Motivasi siswa dalam proses pembelajaran fisika.
3. Prestasi belajar fisika siswa

1.4 Perumusan Masalah
Penelitian ini diarahkan pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar fisika, baik media, model,danmotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
fisika maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar fisika siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif memanfaatkan media animasi flash dibandingkan
pembelajaran kooperatif tanpa memanfaatkan media aimasi flash?
2. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar pada kelompok siswa yang memiliki
motivasi tinggi dan kelompok siswa yang memiliki motivasi rendah
3. Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran kooperatif memanfaatkan media
animasi flash dengan motivasi dalam meningkatkan prestasi belajar ?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan :
1. Untuk mengetahui adanya perbedaan prestasi belajar fisika siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif memanfaatkan media
animasi flash dibandingkan pembelajaran kooperatif tanpa memanfaatkan
media aimasi flash
2. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar pada kelompok siswa
yangmemiliki motivasi tinggi dan kelompok siswa yang memiliki motivasi
rendah.

10

3. Untuk

mengetahui

interaksi

antara

pembelajaran

kooperatif

memanfaatkanmedia animasi flash dengan motivasi dalam meningkatkan
prestasi belajar.

1.6 Manfaat Penelitian
Setelah penelitian dilaksanakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat baik secara praktis maupun teoritis.
1.

Manfaat Praktis :
a. Bagi Sekolah/Lembaga, sebagai petunjuk dalam penyediaan fasilitas media
pembelajaran yang memadai yang sangat dibutuhkan untuk memperlancar
proses pembelajaran di SMA.
b. Bagi Guru, sebagai panduan dalam upaya mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran dalam rangka peningkatan prestasi belajar siswa.
c. Bagi siswa, untuk lebih meningkatkan motivasi dan prestasi belajarnya agar
dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

2.

Manfaat Teoritis
a. Pengujian manfaat berbagai macam media terhadap prestasi belajar khususnya
di SMA.
b. Untuk menambah dan mengembangk ilmu pengetahuan khususnya dalam hal
media pembelajaran.
c. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian-penelitian lebih lanjut bagi peneliti
lain

75

DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. (2008). Metode dan Teknik Tesis. Bandung : Alfabeta
Andreas, S (2003). Menguasai Pembuatan Animasi dengan Flash MX. Jakarta,
PT Elek Multimedia Komputindo
Arends, R. (2008). Learning to Teach. Edisi ketujuh, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Arikunto, S. (1987). Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan ( Edisi Revisi).
Jakarta : Bumi Aksara
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
Arsyad, A. (2005). Media Pembelajaran.Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Butar-butar, R. (2007). Pengaruh Penggunaan Program Animasi Flash Terhadap
Motivasi Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri di Kota Sibolga.
Tesis Pascasarjana Unimed.
Depdiknas.(2006). Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/ Model
Silabus SMA/MA.Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan.
Depdiknas.(2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA Pedoman Pembelajaran
Tuntas.Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono (2006).Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah, B dan Zain, A. (1997).Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka
Cipta.
Franscus, A.dan Ibrahim L. Tunde. 2009. Effect Of Student Teams-Achievement
Divisions Strategi and Mathematics Knowledge In Learning Outcomes in
Chemical Kinetics. The Journal Of Internasional Sosial Research Volume 2
/ 6 Winner.
Farida, H. (2008). Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas
XI IPA Pokok Bahasan Eksresi Melalui Metode Pembelajaran Konstektual
Di Madrasah Aliyah Ma’Ahid Tahun Ajaran 2007/2008), Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammdiyah Surakarta.
Gultom, S. (2010).Pedoman Administrasi dan Penulisan
Disertasi.Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Tesis

dan

Harningsih, A. (2012). Pengaruh Penggunaan Multimedia Pembelajaran
Interaktif dan Kreativitas
Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi

76

Dan Komunikasi (TIK) Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Hamparan
Perak. Tesis Pascasarjana Unimed.
Hasrul, (2010). .Desain Media Pembelajaran Animasi Berbasis ADOBE FLASH
CS3
PadaMata
Kuliah
Instalasi
Listrik
2.
E-mail:
hasrulbakri,unm@yahoo.co.id
Hamalik,O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Irianto, Agus. 2006. Statistik : Kencana Prenada Media. Jakarta.
Istarani, 2011.58 Model Pembelajaran Inovatif.Media Persada. Medan
Marzuki. (2009). Pengaruh Animasi Multimedia Dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Type STad Terhadap Penguasaan Materi Belajar Biologi Siswa
SMAN 5 Bandar Lampung. Tesis. Bandar Lampung: UNILA
Muslih, M. 2007. Inovasi Pembelajaran Dengan Bahan Ajaran Internet In CD
dapat Meningkatkan Hasil Fisika Pada Materi Listrik Statis Bagi Peserta
Didik di SMA Negeri 8 Surakarta. Di akses 10 Juni 2012.
Pernaa, J, dan Tallinn, M.A. (2008). Concept Maps As Meaningful Learning Tools
in A Web Based, Estonia& Helsinki, Finland Chemistry Education Center,
Departement of Chemistry, University of Helsinki, Finland.
Petersen, L. (2004). Bagaimana Memotivasi Anak Belajar, Jakarta : Gramedia
Widiasarana.
Prabhakar, N. 1998.Media and Communications New Delhi : Efficient Offset
Dress.
Prasodjo. B. 1993. Soal dan Penyelesaian Fisika SMA.Jakarta: Erlangga.
Salih, F dan Chiv Yue.Chiv 2001.Student Motivasi.New York : Kluver
Akademik.
Salim, A. d. 2011.Pembelajaran Media Pembelajaran (Macro Media Flash)
Dengan Pendekatan Konstruktivitas dalam Meningkatkan Efektifitas
Pembelajaran Fisika Pada Konsep Gaya.Makalah Di Sajikan Dalam
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA.
Yogyakarta: 14 Mei 2011.
Sani, R dan Sudiran. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Perdana Madya
Sarana
Sardiman, A, M. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar. Jakarta :
Raja Grafindo Persada.

77

Situmorang , M dan Laora L.S (2009) Efektivitas Media Audiovisual Terhadap
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Pengajaran Sistem Koloid..
Pascasarjana Unimed ; Jurnal Pendidikan Kimia Volume 1 nomor 1 Edisi April
Slavin., (1995). Cooperative Learning Theory.Second Edition.Massachusetts :
Allyn and Bacon.
Subana, Rahadi,M
Pustaka Setia

dan Sudrajat. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung :

Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada
Sudiran. (2011). Meningkatkan Pemahamaan Konsep Fisika Siswa Kelas IX-1
SMP Negeri 3 Satu atap Pangkalan Susu Melalui Penerapan Model Problem
Based Learning.
Sudjana, N. 2002.Metode Statistik, Tarsito : Bandung.
Sudrajat, A. (2008). Pengertian PendekatanStrategi, Metode, Teknik, Taktik, dan
Model Pembelajaran , (online) (file////D:/Bahan%20tesis%20dari%220
internet /pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model
pembelajaran.htm. diakses 3 maret 2013).
Sukardi.(2003). Metodologi Penelitian
Praktinya.Yogyakarta : Bumi Aksara.

Pendidikan,

Kompetensi

dan

Sunardi dan Irawan, E. 2011.Fisika Bilingual.Bandung: Yrama Widya.
Sunyoto, D. (2010). Aplikasi SPSS Untuk Statistik Ekonomi dan Bisnis.
Yogyakarta : CAPS
Surya, Y. 1996. Olimpiade Fisika. Jakarta: PT. Primatika Cipta Ilmu.
Sry, K. (2010). Pemanfaatan Microsoft Power Point untuk Media Pembelajaran,
(Online), http://pamongsakaba, wordpress.com/2009/09/29/pemanfaatanmicrosoft-power-point-untuk-media-pembelajaran/diakses 2 Juni 2010).
Tri hendradi, C. (2005). Step by Step SPSS 13 Analisis Data Statistik.
Yogyakarta : Penerbit Andi
Uriana, S., R. (2009).Pengertian, Fungsi dan Peranan Media Pengajaran.Jakarta
: FITK UIN.

78

Wahana Komputer. (2007). Panduan Praktis Pengolahan Data Statistik dengan
SPSS 17.0 Semarang : Andi
Widiastuti, I. 2011. Pengaruh Penggunaan Media Animasi Komputer dalam
pembelajara kooperatif terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan
struktur atom.Tesis.Pascasarjana Unimed.

Dokumen yang terkait

Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Media Animasi dan Media Powerpoint terhadap Hasil Belajar pada Konsep Fluida Statis

0 6 315

EFEK MODEL INQUIRY TRAINING MENGGUNAKAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MOTIVASI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA SMA.

0 2 35

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

0 3 29

EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER MENGGUNAKAN MEDIA FLASH DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

1 4 32

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

0 2 31

PENGARUH MEDIA ANIMASI FLASH DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI SMA NEGERI 11 MEDAN.

0 2 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW BERBANTU MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS KELAS XI SEM II SMA N 5 MEDAN T.P 2013/2014.

0 2 20

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN ANIMASI FLASH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA POKOK BAHASAN KALOR SISWA KELAS X6 DI SMA AL ISLAM 1

0 2 109

EFEK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA KONSEP LISTRIK STATIS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 3 28

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN MEMANFAATKAN ADOBE FLASH CS 6 PADA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

0 0 63