PENGARUH LOKASI PENJUALAN DAN HARGA JERUK TERHADAP PENDAPATAN PETANI (STUDI KASUS DESA PEMATANG RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN).

(1)

PENGARUH LOKASI PENJUALAN DAN HARGA JERUK TERHADAP PENDAPATAN PETANI

( Studi Kasus Desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Jan Marten Sihite 072277310062

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini diajukan oleh Jan Marten Sihite, NIM. 072277310062 Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen

Universitas Negeri Medan

Telah Diperiksa dan Disetujui untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Diketahui Oleh,

Ketua Jurusan Manajemen

-Drs. Ahmad Hidayat, M.Si NIP. 19650325 199103 1 005

...

Medan, Dosen P

Agustus 2012 bimbing Skripsi


(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur dan Terima Kasih bagi Bapa yang baik atas segala Berkat dan Kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Lokasi Penjualan dan Harga Jeruk terhadap Pendapatan petani (studi kasus desa Pematang Raya kabupaten Simalungun). Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk melihat pengaruh “Pengaruh Lokasi Penjualan dan Harga Jeruk terhadap Pendapatan petani (studi kasus desa Pematang Raya kabupaten Simalungun)”. Penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada yang teristimewa kedua orang tua penulis B. Sihite dan R. Br Haloho yang selalu memberikan kasih sayang dan mendoakan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kepada saudara penulis Febrina M Sihite, ST dan Marni Anita S. Sihite telah banyak membantu dan mendukung penulis baik dalam motivasi maupun doa.

Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M,Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin,M.Si. selaku Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si selaku ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan .

5. Ibu Riza Indriany SE M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi selama perkuliahan.

6. Ibu T.Teviana, M.Si selaku seketaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.


(5)

7. Bapak Drs.Ediso Sagala MS. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh keluarga besarku, terima kasih untuk dukungan, doa dan semangatnya. 9. Teman-teman Manajemen B 2007 khususnya konsentrasi Agribisnis.

10.Seluruh mahasiswa-mahasiswi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. 11.Terima kasih sebesar-besarnya kepada orang yang paling berpengaruh dalam penyelesaian

skripsi ini : Ryan Tomi Tobing,SE dan Martyn Simangunsong ,SE 12.Sahabat-sahabatku :,Pirdon Damanik, SE ,Martyn Simangunsong,SE

,Hengki Sirait,SE, Oloan Naibaho, Febri simbolon,SE ...maaf bnyak salah ama klen, bro2 smuaaa...!!!

13.Teman-teman seperjuangan di Manajemen : Freddi G.B Siahaan, Josia Hutagalung, dan anak-anak 2008,2009 dan 2010 Manajemen semua.

14.Teman-teman di kosan jl.Durung No.233 Medan : Rookuli Lubis dan Johannes Sidabutar ( tetap semangat bro menjalani kuliah dan skripsi nanti).

Penulis telah berusaha sebaik-baiknya menyusun skripsi ini dan menyadari masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki lagi demi penyempurnaan yang lebih lanjut dan perbaikan dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.

Medan, Juli 2012

Jan Marten Sihite 072277310062


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK . ... i

KATA PENGANTAR . ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL . ... viii

DAFTAR GAMBAR . ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3.Batasan Masalah ... 5

1.4.Perumusan Masalah ... 5

1.5.Tujuan Penelitian ... 5

1.6.Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1. Kerangka Teori ... 7

2.1.1 Pengertian Lokasi ... 7

2.1.2 Harga ... 10

2.1.3 Pendapatan ... 18

2.2. Penelitian yang Relevan ... 22


(7)

2.4. Hipotesis Tindakan ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1. Lokasi Penelitian ... 26

3.2. Populasi dan Sumber Data ... 26

3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 27

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.5. Teknik Analisi Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian. ... 39

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas. ... 43

4.3 Teknik Analisis Data ... 47

4.4 Uji Asumsi Klasik . ... 48

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda . ... 53

4.6 Uji Hipotesis . ... 55

4.7 Uji Koefisien Determinan . ... 57

4.8Pembahasan ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . ... 59

5.1 Kesimpulan . ... 59

5.2Saran . ... 60


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Lay Out Angket ... 30

Identifikasi Responden ... 42

Distribusi Penduduk . ... 42

Nilai rhitung Variabel Lokasi(X1) . ... 44

Reabilitas Angket tentang Lokasi(X1) ... 44

Nilai rhitung Variabel Harga(X2) . ... 45

Reabilitas Angket tentang Harga(X2) . ... 45

Nilai rhitung Variabel Pendapatan(Y) . ... 46

Reabilitas Angket tentang Pendapatan(Y) . ... 46

Skor Data Variabel Lokasi . ... 47

Skor Data Variabel Harga . ... 47

Skor Data Variabel Pendidikan . ... 48

Coefficientsa . ... 49

Correlations . ... 50

Model Summaryb . ... 51

Model Summaryb . ... 53

Coefficientsa . ... 54

Hasil Hitung Uji F(Anovab) . ... 55

Hasil Hitung Uji t . ... 56


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Skema Kerangka Berpikir . ... 25 Scatterplot . ... 52


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Mayoritas penduduk di negara berkembang adalah petani. Oleh karena itu, pembangunan pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang berkembang.

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Kenyataan yang terjadi yakni sebagian besar penggunaan lahan di wilayah Indonesia diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan hampir 50% dari total angkatan kerja masih menggantungkan nasibnya bekerja disektor pertanian (Husodo, dkk, 2004:23-24).

Disektor pertanian, masih banyak komoditas berpotensi yang belum ditangani serius. Salah satunya yang dilirik para eksportir adalah buah-buahan komersial karena memiliki peluang pasar yang besar, baik di dalam negeri maupun luar negeri yang tak kalah dengan komoditas lainnya.

Komoditas hortikultura yang dibudidayakan di Indonesia sangat banyak aneka jenisnya. Sejak tahun 2000 Departemen Pertanian menetapkan 10 komoditas hortikultura utama, yaitu pisang, jeruk, mangga, manggis dan durian untuk buah-buahan. Kentang, cabe, bawang merah, bawang daun untuk sayuran.

Komoditas hortikultura sudah banyak dihasilkan di dataran tinggi Kabupaten Simalungun khususnya desa Pematang Raya. Buah Jeruk merupakan salah satu komoditas yang banyak


(11)

dihasilkan. Menurut Badan Agribisnis Kementerian Pertanian (2010:3), buah Jeruk merupakan bahan baku industri minuman (sirup dan jus) yang memiliki prospek cerah, baik didalam negeri maupun diluar negeri. Secara nasional Kabupaten Simalungun merupakan salah satu sentra pengembangan tanaman jeruk dan berhasilnya suatu usahatani ditentukan oleh manajemen yang baik, dimana faktor internal sangat menentukan pendapatan yang akan diperoleh petani.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Sumatera Utara, selain Tanah Karo Kabupaten Simalungun khususnya desa Pematang Raya merupakan penghasil jeruk terbanyak. Pada tahun 2007, dengan luas panen 8.754 hektar, produksi jeruk di kabupaten Simalungun sebesar 227.971 ton. Sementara produksi di Sumatera Utara tahun 2007 sebesar 687.325 ton, hanya kalah dari Kabupaten karo yang menghasilkan buah jeruk sebanyak 345.673 ton.

Desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun merupakan sentra produksi buah jeruk yang memiliki potensi produksi cukup besar di provinsi Sumatera Utara, dengan luas areal tanam 1075,38 hektar. Jeruk merupakan komoditas perkebunan rakyat yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan pendapatan daerah dan pendapatan petani di desa Pematang Raya. Pada tahun 2009 hasil produksi jeruk desa Pematang Raya sebesar 16.832 ton atau rata-rata 15,65 ton per hektar, jika dikalikan dengan harga yang berlaku saat itu, yaitu Rp.6.500,- per kilogram jeruk di tingkat masyarakat, maka pendapatan kotor yang diperoleh petani dari satu hektar luas areal garapan adalah Rp.101.725.000,-

Diantara beberapa jenis jeruk yang dikenal di Indonesia, yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Simalungun adalah jeruk manis. Hal ini sejalan dengan lebih mudahnya pembudidayaan dibandingkan dengan jenis jeruk yang lainnya yang disertai dengan permintaan pasar yang membutuhkan jeruk manis. Permintaan akan jeruk manis dipengaruhi karena rasanya


(12)

yang manis, sesuai dengan selera konsumen dan juga yang memiliki harga cenderung murah maupun ekonomis.

Di desa Pematang Raya ini setiap musim panen komoditi jeruk yang dihasilkan, petani menjual langsung jeruk ke tempat maupun lokasi penjualan yang telah didirikan oleh pemerintah kabupaten simalungun di sepanjang jalan lintas desa ini, yang sekaligus memudahkan proses jual beli buah jeruk antara petani dengan pembeli. Daerah ini sangat diminati karena lokasinya dekat dengan pasar dan lalu lintas kendaraan juga sangat baik serta kios maupun gerai yang serba putih menarik minat para konsumen untuk datang membeli komoditi jeruk ini.

Identitas usaha tani bagi seorang petani ditentukan oleh besarnya kontribusi pendapatan yang diterima petani dari usahatani tersebut terhadap pendapatan keluarga petani. Bila penerimaan atau konstribusi pendapatan dari suatu usaha tani yang relatif besar terhadap pendapatan keluarga, maka petani akan mengalokasikan faktor-faktor produksi yang lebih besar terhadap pendapatan usaha tani tersebut dengan usaha tani yang lain.

Menurut Rahardi (2003:3) pola rendahnya usaha tani yang kebanyakan masih bersifat tradisional merupakan sebab rendahnya produktivitas dan lemahnya pemasaran buah-buahan di Indonesia.Sesuatu yang patut disayangkan mengingat usaha tani buah-buah-buahan memerlukan penanganan yang khusus sejak persiapan hingga dipasarkan. Karena itulah, agar dapat membedakan keuntungan yang optimal, usaha tani buah-buahan perlu dilakukan dengan pendekatan agribisnis.

Dalam menentukan pemilihan komoditas usaha tani bagi seorang petani tentunya memiliki kaitan yang erat dengan tujuan melakukan usaha tani tersebut, karena tujuan inilah yang akan menjadi suatu ransangan bagi petani untuk meningkatkan aktivitas usaha tani yang dimilikinya. Diperlukan suatu kemampuan manajemen (pengelolaan) yang dapat merangkum faktor-faktor alam, modal, tenaga kerja dan teknologi dengan faktor sarana dan prasarana serta


(13)

pemasarannya. Kemampuan ini bukan hanya semata-mata hanya sebagai cara hidup, tetapi juga harus dapat kita lakukan di bidang agribisnis dalam pemasaran komoditi hasil panen agribisnis.

Dari survey pendahuluan yang dilakukan oleh Agus cyto (2003) yang berjudul “ Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jeruk di kecamatan Munthe kabupaten Tanah Karo” di lapangan, terlihat pendapatan petani masih kurang baik yang disebabkan masalah yang ada dimasyarakat petani yang secara langsung mempengaruhi pendapatan , yakni :

1. Terbatasnya Lokasi penjualan hasil panen jeruk

2. Masih banyaknya pedagang besar yang langsung membeli hasil panen jeruk dengan harga yang murah

3. Harga jual jeruk yang cenderung kurang stabil

4. Kurang pedulinya Pemerintah Daerah terhadap kehidupan para petani

Berdasarkan gambaran di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Lokasi penjualan dan Harga Jeruk terhadap Pendapatan Petani (studi kasus desa Pematang Raya kabupaten Simalungun)”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut yaitu:

1. Apakah lokasi penjualan di desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun mempengaruhi pendapatan Petani.


(14)

2. Apakah harga jual Jeruk di desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun mempengaruhi pendapatan Petani.

3. Aspek-aspek yang mempengaruhi pendapatan Petani di desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun mempengaruhi pendapatan Petani.

1.3Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya pengembangan masalah, maka peneliti perlu untuk membatasi masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “ Pengaruh Lokasi Penjualan dan Harga Jeruk Terhadap Pendapatan Petani Studi Kasus Desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun pada tahun 2012 ”.

1.4Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh lokasi penjualan dan harga jeruk terhadap pendapatan petani studi kasus desa Pematang Raya kabupaten Simalungun.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh lokasi penjualan terhadap pendapatan Petani studi kasus Desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun.

2. Untuk mengetahui pengaruh harga jual jeruk terhadap pendapatan Petani studi kasus Desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :


(15)

pengaruh Lokasi dan Harga terhadap pendapatan serta mengetahui sejauh mana hubungan antara teori yang diperoleh di perkulihan dengan kondisi nyata di lapangan.

2. Bagi petani, sebagai bahan masukan dan pertimbangan petani Jeruk dalam usaha meningkatkan pendapatan.

3. Bagi Universitas Negeri Medan, sebagai tambahan literatur perpustakaan Universitas Negeri Medan di bidang penelitian, khususnya mengenai Letak Lokasi dan Harga yang mempengaruhi pendapatan petani jeruk.


(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Setelah dilakukan analisis data melalui SPSS diperoleh model regresi Ŷ = 6,836+

0,069 X1 + 0,108 X2 + e. Hal ini menunjukkan konstanta sebesar 6,836 menyatakan

bahwa jika tidak ada variabel X, maka pendapatan adalah sebesar 6,836. Koefisien X1 sebesar 0,069 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan satu satuan lokasi akan mempengaruhi pendapatan sebesar 0,069 ( asumsi faktor lain konstan).

Koefisien X2 sebesar 0,108 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan satu satuan harga akan mempengaruhi pendapatan sebesar 0,108 ( asumsi faktor lain konstan).

2. Hasil penelitian terbukti bahwa lokasi dan harga bersama-sama mempunyai hubungan

dan pengaruh positif terhadap pendapatan dengan koefisien determinasi (R�) sebesar

0,704 atau 70,4 % dan sisanya 29,6% dijelaskan oleh faktor lain dilluar dari analisis variabel dalam penelitian ini. Selain itu tanda positif pada angka 0,704 menunjukkan adanya arah yang sama dari kedua variabel tersebut, artinya semakin tinggi tingkat variabel X yang terjadi maka semakin tinggi pendapatan petani jeruk di desa Pematang Raya kabupaten Simalungun.

3. Hasil uji t regresi dengan nilai thitung dibandingkan dengan ttabel bahwa X1 (1,798),

X2 (2.415)> 1.30 atau thitung > ttabel, maka Hipotesis diterima yang artinya bahwa lokasi dan hargaberpengaruh positif terhadap pendapatan.


(17)

4. 4. Hasil Ftabel yang diperoleh dengan k= 2 derajat kebebasan= 50-2-1= 47 dan taraf kesalahan 5%. Maka Fhitung (1798) > Ftabel (1.30)). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan koefisien arah regresi ganda sangat berarti pada taraf signifikan 5% yang artinya bahwa lokasi dan harga secara bersama-sama mempengaruhi terhadap pendapatan petani jeruk di desa Pematang Raya kabupaten Simalungun.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Membuat lokasi penjualan hasil pertanian agar dapat meningkatkan harga jual tanaman

sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani khususnya petani jeruk di desa Pematang Raya kabupaten Simalungun.

2. Meningkatkan harga jual jeruk sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani jeruk di


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada

Cyto, Agus. 2003. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jeruk di kecamatan Munthe kabupaten Karo. Jurnal Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Medan Delvira ,2010.“Pengaruh Lokasi dan Harga Cabai terhadap Pendapatan Petani Cabai pada

desa Merdeka kec.Merdeka kabupaten Karo”.Jurnal Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi.2010. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program S1. Gitosudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : BPEF.

Husein, Umar. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT.Raja Grafindo.

Husodo,dkk. Pertanian Mandiri. Jakarta: Penebar Swadaya

Kotler, Amstrong, Gary. 2001.Prinsip-Prinsip Pemasaran.Jakarta : Erlangga Kotler, Philip. 2001.Prinsip-Prinsip Pemasaran.. Jakarta : Erlangga,

Lamb, Charles W; Hair, Joseph F, dan Carl Mc Daniel. 2001. Pemasaran. Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat

Lisa Marlina. 2006. “ Analisis Ekport Kopi Sumatera Utara dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Pendapatan Petani Kopi”. Jurnal Fakultas Ekonomi USU.

Ma’ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Retail. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Mujiroh.2005. Pengaruh Harga, Pelayanan dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Pasar swalayan Indo Rizky Purbalingga.Jurnal Fakultas Ekonomi : Universitas Padjajaran, Bandung.

Rahardi, F,2003. Agribisnis Tanaman Buah. Jakarta:Penebar Swadaya.

,2004. Cerdas Beragrobisnis. Cetakan Kedua. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Riduwan, Akdon, 2007. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta

Ritonga, Abdulrahman,2004. Statistika Terapan Untuk Penelitian. Jakarta :Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


(19)

Sagala, Edison Drs., 1996 .“Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Jahe Di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara”.Jurnal Fakultas Ekonomi : Universitas Negeri Medan

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung. Tarsito

Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi Kedua. Jakarta : Rajawali Pers Swastha. 2001.Manajemen Penjualan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE UGM

Swastha, Basu, dan Irawan. 2002. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty Tjiptono, Fandy. 2005. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Andi

www.bps.go.id. Biro Pusat Statistik.2011. Statistik Data Operasional BPS (diakses 15 Desember 2011)

www. deptan.go.id.Perkembangan Pertanian Jeruk (diakses 20 januari 2012)

www.pempropsu.go.id, “ Peranan Pemerintah kabupaten Simalungun dalam penanganan

pertanian jeruk ( diakses tanggal 23 Februari 2012 )

www.wikipedia.org, pengertian Harga jual dan Unsur-unsurnya (diakses tanggal

23 Februari 2012)

Zulfikar,2003.“Pengaruh Lokasi dan Harga terhadap Pendapatan Petani Wortel pada desa Gongsol kabupaten Karo”.Jurnal Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara


(1)

2. Apakah harga jual Jeruk di desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun mempengaruhi pendapatan Petani.

3. Aspek-aspek yang mempengaruhi pendapatan Petani di desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun mempengaruhi pendapatan Petani.

1.3Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya pengembangan masalah, maka peneliti perlu untuk membatasi masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “ Pengaruh Lokasi Penjualan dan Harga Jeruk Terhadap Pendapatan Petani Studi Kasus Desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun pada tahun 2012 ”.

1.4Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh lokasi penjualan dan harga jeruk terhadap pendapatan petani studi kasus desa Pematang Raya kabupaten Simalungun.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh lokasi penjualan terhadap pendapatan Petani studi kasus Desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun.

2. Untuk mengetahui pengaruh harga jual jeruk terhadap pendapatan Petani studi kasus Desa Pematang Raya Kabupaten Simalungun.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :


(2)

pengaruh Lokasi dan Harga terhadap pendapatan serta mengetahui sejauh mana hubungan antara teori yang diperoleh di perkulihan dengan kondisi nyata di lapangan.

2. Bagi petani, sebagai bahan masukan dan pertimbangan petani Jeruk dalam usaha meningkatkan pendapatan.

3. Bagi Universitas Negeri Medan, sebagai tambahan literatur perpustakaan Universitas Negeri Medan di bidang penelitian, khususnya mengenai Letak Lokasi dan Harga yang mempengaruhi pendapatan petani jeruk.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Setelah dilakukan analisis data melalui SPSS diperoleh model regresi Ŷ = 6,836+ 0,069 X1 + 0,108 X2 + e. Hal ini menunjukkan konstanta sebesar 6,836 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel X, maka pendapatan adalah sebesar 6,836. Koefisien X1 sebesar 0,069 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan satu satuan lokasi akan mempengaruhi pendapatan sebesar 0,069 ( asumsi faktor lain konstan).

Koefisien X2 sebesar 0,108 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan satu satuan harga akan mempengaruhi pendapatan sebesar 0,108 ( asumsi faktor lain konstan). 2. Hasil penelitian terbukti bahwa lokasi dan harga bersama-sama mempunyai hubungan

dan pengaruh positif terhadap pendapatan dengan koefisien determinasi (R�) sebesar 0,704 atau 70,4 % dan sisanya 29,6% dijelaskan oleh faktor lain dilluar dari analisis variabel dalam penelitian ini. Selain itu tanda positif pada angka 0,704 menunjukkan adanya arah yang sama dari kedua variabel tersebut, artinya semakin tinggi tingkat variabel X yang terjadi maka semakin tinggi pendapatan petani jeruk di desa Pematang Raya kabupaten Simalungun.

3. Hasil uji t regresi dengan nilai thitung dibandingkan dengan ttabel bahwa X1 (1,798), X2 (2.415)> 1.30 atau thitung > ttabel, maka Hipotesis diterima yang artinya bahwa lokasi dan hargaberpengaruh positif terhadap pendapatan.


(4)

4. 4. Hasil Ftabel yang diperoleh dengan k= 2 derajat kebebasan= 50-2-1= 47 dan taraf kesalahan 5%. Maka Fhitung (1798) > Ftabel (1.30)). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan koefisien arah regresi ganda sangat berarti pada taraf signifikan 5% yang artinya bahwa lokasi dan harga secara bersama-sama mempengaruhi terhadap pendapatan petani jeruk di desa Pematang Raya kabupaten Simalungun.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Membuat lokasi penjualan hasil pertanian agar dapat meningkatkan harga jual tanaman sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani khususnya petani jeruk di desa Pematang Raya kabupaten Simalungun.

2. Meningkatkan harga jual jeruk sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani jeruk di desa Pematang Raya kabupaten Simalungun.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada

Cyto, Agus. 2003. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jeruk di kecamatan

Munthe kabupaten Karo. Jurnal Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Medan

Delvira ,2010.“Pengaruh Lokasi dan Harga Cabai terhadap Pendapatan Petani Cabai pada

desa Merdeka kec.Merdeka kabupaten Karo”.Jurnal Fakultas Pertanian.

Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi.2010. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program S1. Gitosudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : BPEF.

Husein, Umar. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT.Raja Grafindo.

Husodo,dkk. Pertanian Mandiri. Jakarta: Penebar Swadaya

Kotler, Amstrong, Gary. 2001.Prinsip-Prinsip Pemasaran.Jakarta : Erlangga Kotler, Philip. 2001.Prinsip-Prinsip Pemasaran.. Jakarta : Erlangga,

Lamb, Charles W; Hair, Joseph F, dan Carl Mc Daniel. 2001. Pemasaran. Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat

Lisa Marlina. 2006. “ Analisis Ekport Kopi Sumatera Utara dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat

Pendapatan Petani Kopi”. Jurnal Fakultas Ekonomi USU.

Ma’ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Retail. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Mujiroh.2005. Pengaruh Harga, Pelayanan dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen pada Pasar swalayan Indo Rizky Purbalingga.Jurnal Fakultas

Ekonomi : Universitas Padjajaran, Bandung.

Rahardi, F,2003. Agribisnis Tanaman Buah. Jakarta:Penebar Swadaya.

,2004. Cerdas Beragrobisnis. Cetakan Kedua. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Riduwan, Akdon, 2007. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta

Ritonga, Abdulrahman,2004. Statistika Terapan Untuk Penelitian. Jakarta :Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


(6)

Sagala, Edison Drs., 1996 .“Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani

Jahe Di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara”.Jurnal Fakultas Ekonomi :

Universitas Negeri Medan

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung. Tarsito

Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi Kedua. Jakarta : Rajawali Pers Swastha. 2001.Manajemen Penjualan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE UGM

Swastha, Basu, dan Irawan. 2002. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty Tjiptono, Fandy. 2005. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Andi

www.bps.go.id. Biro Pusat Statistik.2011. Statistik Data Operasional BPS (diakses 15 Desember 2011)

www. deptan.go.id.Perkembangan Pertanian Jeruk (diakses 20 januari 2012)

www.pempropsu.go.id, “ Peranan Pemerintah kabupaten Simalungun dalam penanganan pertanian jeruk ( diakses tanggal 23 Februari 2012 )

www.wikipedia.org, pengertian Harga jual dan Unsur-unsurnya (diakses tanggal 23 Februari 2012)

Zulfikar,2003.“Pengaruh Lokasi dan Harga terhadap Pendapatan Petani Wortel pada desa


Dokumen yang terkait

Peran Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Terhadap Masyarakat Dikecamatan Sidamanik Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Serta Pelaksanaannya Berdasarkan Uu Pa Dan Peraturan Pemerintah Nomor24 Tahun 1997

2 111 115

Dampak Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Raya

2 36 189

Dampak Pengembangan Kawasan Agropolitan terhadap Pendapatan Petani Kopi Arabika Studi Kasus : Desa Bintang Meriah, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun

0 6 115

PENGARUH HARGA DAN LOKASI PENJUALAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI CABAI DI DESA PINTU POHAN, KECAMATAN PINTU POHAN MERANTI, KABUPATEN TOBA SAMOSIR.

0 2 26

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN PETANI KOPI DI PEMATANG RAYA, KECAMATAN RAYA, KABUPATEN SIMALUNGUN.

0 3 28

Dampak Pengembangan Kawasan Agropolitan terhadap Pendapatan Petani Kopi Arabika Studi Kasus : Desa Bintang Meriah, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun

0 0 12

Dampak Pengembangan Kawasan Agropolitan terhadap Pendapatan Petani Kopi Arabika Studi Kasus : Desa Bintang Meriah, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun

0 0 1

Dampak Pengembangan Kawasan Agropolitan terhadap Pendapatan Petani Kopi Arabika Studi Kasus : Desa Bintang Meriah, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun

0 0 11

Dampak Pengembangan Kawasan Agropolitan terhadap Pendapatan Petani Kopi Arabika Studi Kasus : Desa Bintang Meriah, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun

0 1 23

Dampak Pengembangan Kawasan Agropolitan terhadap Pendapatan Petani Kopi Arabika Studi Kasus : Desa Bintang Meriah, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun

1 1 2