MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS IV MIS NURUL FADHILAH BANDAR SETIA TAHUN AJARAN 2011/2012.

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS IV MIS NURUL FADHILAH PERCUT

SEI TUAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Sekolah Dasar Oleh

IDA HAIRANI SIREGAR NIM: 108313132

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

ABSTRAK

Ida Hairani Siregar. 108313132. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas IV MIS Nurul Fadhilah Bandar Setia Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Fakultas Ilmu pendidikan Universitas Negeri Medan 2012.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. penelitian ini bertujuan mengetahui bahwa dengan mengguanakan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi penjumlahan pecahan di kelas VI MIS Nurul Fadhilah Bandar Setia.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materipenjumlaha pecahan di kelas IV MIS Nurul Fadhilah Bandar Setia. Jumlah subjek dalam penellitian ini adalah sebanyak 30 siswa yang berasal dari kelas IV-B pada tahun ajaran 2011/2012, untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pengumpulan data dengan cara member test.

Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, Siklus I dan Siklus II masing-masing memiliki dua pertemuan. Pada setiap pertemuan penelliti melakukan test hasil belajar terhadap siswa, untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa.

Dari hasil analisis data pada test awal ( pretest) diperoleh dari 30 siswa, 6 siswa dengan persentase (20.00%) yang mencapai syarat ketuntasan bealajar dan 24 siswa dengan persentase (80.00%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dari pretest diperoleh nilai rata-rata 45.33. dan dari hasil analisis data pada siklus I diperoleh 17 siswa dari 30 siswa dengan persentase (57.70%) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dan 13 siswa dengan persentase (42.30%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata 64.00. dari hasil tes pada siklus II diperoleh 26 siswa dari jumlah siswa 30 orang dengan persentase (86.67%) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dan 4 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 83.33.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV MIS Nurul Fadhilah Bandar Setia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswapada materi penjumlahan pecahan.


(3)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Idetifikasi Masalah ... 5

1.3 Rumusan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5Manfaat Penelitian ... 6

BAB II: KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Hakekat Belajar ... 8

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar ... 9

2.1.3 Faktor-Faktor Hasil Belajar ... 11

2.2 Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 14

2.2.1 Manfaat Pembelajaran Kooperatif ... 16

2.2.2 Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 16

2.2.3 Konsep Pembelajaran Kooperatif ... 18

2.2.4 Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif ... 18


(4)

vii

2.2.6 Kelemahan Pembelajaran Kooperatif ... 21

2.2.7 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD22 2.3 Pembelajaran Matematika ... 23

2.3.1 Tujuan Pembelajaran Matematika ... 25

2.3.2 Penjumlahan Pecahan ... 25

2.4 Kerangka Konseptual ... 26

2.5 Hipotesis Tindakan ... 26

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Subjek Penelitian... 27

3.3 Variabel Penelitian ... 28

3.4 Desain Penelitian... 28

3.5 Prosedur Penelitian ... 28

A. Siklus I ... 29

B. Siklus II ... 31

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.7 Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Gambar Umum Lokasi Penelitian ... 35

4.2 Hasil Penelitian ... 35

4.2.1 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus I ... 35

A. Permasalahan ... 35

B. Perencanaan ... 39

C. Pelaksanaan Tindakan ... 39

D. Observasi ... 44


(5)

viii

4.2.1 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II ... 47

A. Permasalahan ... 47

B. Perencanaan ... 47

C. Pelaksanaan Tindakan ... 48

D. Observasi ... 52

E. Refleksi ... 54

4.3 Temuan Penelitian ... 55

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 62


(6)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Skema kegiatan pelaksanaan tindakan kelas... 29

Gambar 2 : Grafik deskripsi Hasil Nilai Siswa Pada Tes Awal (Pretest) ... 38

Gambar 3 : Guru menjelaskan materi penjumlahan pecahan ... 40

Gambar 4 : Guru menjelaskan cara belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok ... 41

Gambar 6 : Guru membimbing siswa dalam belajar pembelajaran kooperatif tipe STAD... 44

Gambar 7 : Grafik Deskripsi Hasil Nilai Siswa Pada Post Test I ... 48

Gambar 8 : Siswa belajar dengan pembelajaran Kooperatif tipe STAD dan berdiskusi mengerjakan soal serta jawaban ... 49

Gambar 9 : Salah satu siswa melemparkan pertanyaan kepada kelompok lain Gambar 10 : Siswa mengerjakan test ... 49

Gambar 11: Grafik Deskripsi Hasil Nilai Siswa Pada Post Test II ... 52

Gambar 12 : Grafik Peningkatan Nilai Rata-Rata Siswa ... 59


(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Hasil Nilai Formatif Siswa... 3

Tabel 2 : Hasil Perolehan Siswa Pada Test Awal ( Pretest) ... 36

Tabel 3 : Deskripsi Hasil Nilai Pada Test Awal ( Pretest)... 38

Tabel 4 : Hasil Perolehan Siswa Pada Post Test I ... 42

Tabel 5 : Deskripsi Hasil Nilai Pada Post Test I ... 43

Tabel 6 : Hasil Perolehan Siswa Pada Post Test II ... 50

Tabel 7 : Deskripsi Hasil Nilai Pada Post Test II ... 51

Tabel 8 : Daftar Nilai Rata- Rata Siswa ... 57

Tabel 9 : Peningkatan Nilai Rata-Rata Siswa ... 58


(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: RPP Siklus I pertemuan I dan II ... 64

Lampiran 2: RPP Siklus II pertemuan I dan II ... 68

Lampiran 3 : Lembar observasi siswa siklus I ... 72

Lampiran 4 : Lembar observasi siswa siklus II ... 73

Lampiran 5: Lembar observasi guru siklus I ... 74

Lampiran 6: Lembar observasi guru siklus II ... 76

Lampiran 7: Soal Pretest ... 78

Lampiran 8: Kunci Jawaban Pretest ... 79

Lampiran 9: Soal Post test Siklus I ... 80

Lampiran 10: Lembar Jawaban post test I ... 81

Lampiran 11: Soal Post test II ... 82

Lampiran 12: Kunci Jawaban Post test II ... 83

Lampiran 13: Subjek Penelitian ... 85 Surat Izin Penelitian Dari Uni med


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu upaya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan sesuai tuntutan pembangunan bangsa, dimana kualitas suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Perwujudan masyarakat berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan, terutama dalam menyiapkan peserta didik menjadi subyek yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri, dan profesional pada bidang masing-masing. Upaya peningkatan kualitas pendidikan dapat tercapai secara optimal, apabila dilakukan pengembangan dan perbaikan terhadap komponen pendidikan itu sendiri.

Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan jalan melengkapi sarana dan prasarana, meningkatkan kualitas tenaga pengajar, serta penyempurnaan kurikulum yang menekankan pada pengembangan aspek-aspek yang bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup (Life Skill) yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk dapat menyesuaikan diri, dan berhasil di masa yang akan datang.

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama.


(10)

Dalam mengajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada.

Pembelajaran matematika di sekolah dasar mempunyai kedudukan yang penting dalam upaya untuk mencapai tujuan pemdidikan yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah agar siswa memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Karena begitu pentingnya mempelajari Matematika, maka pembelajaran Matematika hendaknya dilaksanakan secara optimal, efektif, dan efesien sehingga pelajaran lebih bermakna. Oleh karena itu guru harus memilki kompetensi serta kemampuan mengajar yang baik,

Model pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah di susun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun


(11)

tercapai secara optimal. Ini berarti model yang digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah di tetapkan. Dengan demikian, model dalam rangkaian system pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi streategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan model pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan model pembelajaran.

Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik apabila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa, siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan sumber belajar lainnya dalam suatu kesatuan waktu yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditatapkan. Dengan demikian, seharusnya pembelajaran di sekolah merupakan suatu kegiatan yang disenangi, menantang dan bermakna bagi siswa.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan ,perkembangan hasil belajar siswa kelas IV MIS Nurul Fadhilah dapat dilihat dalam table dibawah ini:

Tabel 1.1:

Nilai Ujian Formatif Kelas IV MIS Nurul Fadhilah T.A 2011/2012 No. Nilai Tuntas % Tidak Tuntas % 1 Formatif 1 10 orang 30 % 20 orang 70 % 2 Formatif 2 11 orang 33% 19 orang 67 %


(12)

Dari tabel diatas dapat dlihat bahwa hasil belajar siswa Kelas IV MIS Nurul Fadhilah untuk mata pelajaran Matematika masih rendah. Hal tersebut terlihat dari nilai formatif 1 yang tuntas hanya 10 orang (30%), formatif 2 yang tuntas hanya 11 orang (33%) dari setiap formatif yang diperoleh Siswa Kelas IV MIS Nurul Fadhilah Tahun Pelajaran 2011/2012 belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dimana Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran Matematika dalah 65. Dengan merata-ratakan hasil belajar diatas diketahui bahwa dari 30 siswa dikelas tersebut, hanya 10 orang (33%) yang mencapai tingkat ketuntasan dan 20 orang (66,33%) yang masih berada dibawah nilai KKM.

Dari hasil observasi tersebut diketahui bahwa rendahnya hasil belajar akuntansi siswa dipengaruhi oleh model pembelajaran guru yang masih terbiasa dengan model ceramah yang bersifat konvensional sehingga partisipasi dan keaktifan anak didik dalam belajar sangat rendah.

Menurut pengamatan penulis diduga, bahwa rendahnya hasil belajar Matematika siswa Kelas IV MIS Nurul Fadhilah disebabkan model pembelajaran yang digunakan guru adalah model pembelajaran konvensional yang cenderung monoton dan kurang melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa lebih pasif dan lebih banyak menunggu informasi-informasi atau sajian dari guru.

Penyebab dari masalah di atas kemungkinan besar adalah berasal dari diri pihak pendidik itu sendiri yaitu guru kurang tepat dalam melakukan pemilihan serta penerapan model pembelajaran. Guru dituntut dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara melakukan pendekatan dan menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.


(13)

Maka dari itu penulis ingin menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas IV MIS Nurul Fadhilah kec. Percut Sei Tuan 2012.

Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Tipe pembelajaran inilah yang akan diterapkan dalam pembelajaran matematika.

Dari latar belakang di atas, maka penulis sebagai tenaga pengajar tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS IV MIS NURUL FADHILAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN 2012” 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah antara lain:

1. Rendahnya hasil belajar Matematika siswa.

2. Model pembelajaran yang digunakan guru adalah model pembelajaran yang konvensional dan cenderung monoton.


(14)

3. Strategi pembelajaran yang kurang menarik

4. Guru kurang tepat dalam melakukan pemilihan serta penerapan model pembelajaran.

5. Hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan (6.5) dalam pelajaran Matematika pada materi penjumlahan pecahan.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar permasalah yang akan diteliti tidak terlalu luas maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Adapun masalah yang akan diteliti dibatasi pada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika pada materi penjumlahan pecahan di kelas IV MIS Nurul Fadhilah kec. Percut Sei Tuan 2012.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah dengan menggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika pada materi penjumlahan Pecahan di kelas IV MIS Nurul Fadhilah kec. Percut Sei Tuan 2012? 1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada materi penjumlahan pecahan di kelas IV MIS Nurul Fadhilah kec. Percut Sei Tuan 2012” 1.6 Manfaat Penelitian


(15)

Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa : Meningkatkan cara berfikir siswa tersebut supaya lebih kritis, dan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas IV MIS Nurul Fadhilah kec. Percut Sei Tuan 2012.

2. Bagi Guru : Meningkatkan kepropesionalan guru dalam pembelajaran di kelas, dan dalam memilih model yang tepat pada tiap mata pelajaran seperti model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran Matematika di kelas IV MIS Nurul Fadhilah kec. Percut Sei Tuan 2012”

3. Bagi Sekolah: Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru bidang studi dalam menggunakan model pembelajaran Kooperatif sebagai salah satu cara yang efetif dan efisien dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi peneliti : Untuk menambah pengetahuan, wawasan dan kemampuan bagi penulis dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD guna untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa.

5. Bagi peneliti selanjutnya : Sebagai referensi dan salah satu masukan kepada semua pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.


(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan dan data penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Sebelum diberi tindakan, siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi penjumlahan pecahan. Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain karena model pembelajaran yang diberikan kurang tepat dan siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

1. Nilai rata-rata kelas siswa pada saat tes awal sebelum diberikan tindakan sebesar 45,33 dengan tingkat ketuntasan 20,00 % dan dinyatakan masih dibawah nilai ketuntasan. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat 64,00 dengan tingkat ketuntasan sebesar 57,70%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 83,33 dengan tingkat ketuntasan 86,67%.

2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil tes belajar siklus I ke tes belajar siklus II diperoleh peningkatan. Hasil belajar ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika pada materi penjumlahan pecahan mengalami peningkatan.

3. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika pada materi penjumlahan pecahan di kelas IV MIS Nurul Fadhilah Bandar Setia.


(17)

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka peneliti memberi beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa karena model ini dapat menambah pemahaman terhadap konsep pelajaran matematika dan pengaktifan cara belajar siswa di dalam kelas.

2. Bagi siswa diharapkan agar lebih banyak mengerjakan dan membahas soal-soal matematika agar dapat memahami materi dengan baik.

3. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih berhati-hati dalam pengaturan waktu dan memilih pertanyaan yang diberikan dalam pembelajaran ini.


(18)

2

DAFTAR PUSTAKA

Arend, R.I, 2008. Learning To Teach Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: P.T Bumi Aksara.

Aqib, Zainal dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Trama Widya Dewi, R. 2009. Propesional Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan:

Pasca Sarjana Unimed.

Hidayat, Taufik. Titian Mahir Matematika kelas IV SD/MI. Bandung: Visindo Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Pendidikan.

Jakarta: Prenada Media Group.

Sudjana. 2008. Belajar Dan Factor- Factor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto, 2010. Belajar Dan Factor- Factor Yang Mempengaruhi Belajar. Jakarta :Rineka Cipta.

Slavin, R.E, 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik . Bandung : Nusa Media

Syah.Muhibbin, M.Ed. 2004. Psikologi Belajar, Jakarta : P.T Raya Grafindo Persada.

Sanjaya, A. 2011. Pengertian Kooperatif. Jakarta

Widowati, Budijastuti. 2001. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Sanjaya,aade.,2011. dalam

http://aadesanjaya.jurnal.com/2011/09/pengertian-kooperatif. html yafir, 2011. di akses 12 Februari 2012.

Tujuan Pembelajaran Kooperatif.


(1)

Maka dari itu penulis ingin menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas IV MIS Nurul Fadhilah kec. Percut Sei Tuan 2012.

Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Tipe pembelajaran inilah yang akan diterapkan dalam pembelajaran matematika.

Dari latar belakang di atas, maka penulis sebagai tenaga pengajar tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS IV MIS NURUL FADHILAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN 2012” 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah antara lain:

1. Rendahnya hasil belajar Matematika siswa.

2. Model pembelajaran yang digunakan guru adalah model pembelajaran yang konvensional dan cenderung monoton.


(2)

3. Strategi pembelajaran yang kurang menarik

4. Guru kurang tepat dalam melakukan pemilihan serta penerapan model pembelajaran.

5. Hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan (6.5) dalam pelajaran Matematika pada materi penjumlahan pecahan.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar permasalah yang akan diteliti tidak terlalu luas maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Adapun masalah yang akan diteliti dibatasi pada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika pada materi penjumlahan pecahan di kelas IV MIS Nurul Fadhilah kec. Percut Sei Tuan 2012.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah dengan menggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika pada materi penjumlahan Pecahan di kelas IV MIS Nurul Fadhilah kec. Percut Sei Tuan 2012? 1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada materi penjumlahan pecahan di kelas IV MIS Nurul Fadhilah kec. Percut Sei Tuan 2012” 1.6 Manfaat Penelitian


(3)

Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa : Meningkatkan cara berfikir siswa tersebut supaya lebih kritis, dan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas IV MIS Nurul Fadhilah kec. Percut Sei Tuan 2012.

2. Bagi Guru : Meningkatkan kepropesionalan guru dalam pembelajaran di kelas, dan dalam memilih model yang tepat pada tiap mata pelajaran seperti model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran Matematika di kelas IV MIS Nurul Fadhilah kec. Percut Sei Tuan 2012”

3. Bagi Sekolah: Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru bidang studi dalam menggunakan model pembelajaran Kooperatif sebagai salah satu cara yang efetif dan efisien dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi peneliti : Untuk menambah pengetahuan, wawasan dan kemampuan bagi penulis dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD guna untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa.

5. Bagi peneliti selanjutnya : Sebagai referensi dan salah satu masukan kepada semua pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan dan data penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Sebelum diberi tindakan, siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi penjumlahan pecahan. Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain karena model pembelajaran yang diberikan kurang tepat dan siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

1. Nilai rata-rata kelas siswa pada saat tes awal sebelum diberikan tindakan sebesar 45,33 dengan tingkat ketuntasan 20,00 % dan dinyatakan masih dibawah nilai ketuntasan. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat 64,00 dengan tingkat ketuntasan sebesar 57,70%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 83,33 dengan tingkat ketuntasan 86,67%.

2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil tes belajar siklus I ke tes belajar siklus II diperoleh peningkatan. Hasil belajar ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika pada materi penjumlahan pecahan mengalami peningkatan.

3. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika pada materi penjumlahan pecahan di kelas IV MIS Nurul Fadhilah Bandar Setia.


(5)

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka peneliti memberi beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa karena model ini dapat menambah pemahaman terhadap konsep pelajaran matematika dan pengaktifan cara belajar siswa di dalam kelas.

2. Bagi siswa diharapkan agar lebih banyak mengerjakan dan membahas soal-soal matematika agar dapat memahami materi dengan baik.

3. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih berhati-hati dalam pengaturan waktu dan memilih pertanyaan yang diberikan dalam pembelajaran ini.


(6)

2

DAFTAR PUSTAKA

Arend, R.I, 2008. Learning To Teach Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: P.T Bumi Aksara.

Aqib, Zainal dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Trama Widya Dewi, R. 2009. Propesional Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan:

Pasca Sarjana Unimed.

Hidayat, Taufik. Titian Mahir Matematika kelas IV SD/MI. Bandung: Visindo Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Pendidikan.

Jakarta: Prenada Media Group.

Sudjana. 2008. Belajar Dan Factor- Factor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto, 2010. Belajar Dan Factor- Factor Yang Mempengaruhi Belajar. Jakarta

:Rineka Cipta.

Slavin, R.E, 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik . Bandung : Nusa Media

Syah.Muhibbin, M.Ed. 2004. Psikologi Belajar, Jakarta : P.T Raya Grafindo Persada.

Sanjaya, A. 2011. Pengertian Kooperatif. Jakarta

Widowati, Budijastuti. 2001. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Sanjaya,aade.,2011. dalam http://aadesanjaya.jurnal.com/2011/09/pengertian-kooperatif. html yafir, 2011. di akses 12 Februari 2012.

Tujuan Pembelajaran Kooperatif.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION BAGI SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 SERDANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 32

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS IV SD N 7 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012

0 7 48

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGS A W PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 1 JEMBRANA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 47

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PENENGAHAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 40

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS IV SDN PADANG MANIS PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 12 55

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOHETHER (NHT)PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUPANG TEBA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 103

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUPANG TEBA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 38

PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA NURUL FADHILAH BANDAR SETIA - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 27

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN NGAMPIN 01 AMBARAWA SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015

0 2 15