GONDANG BATAK TOBA PADA PESTA PERNIKAHAN MASYARAKAT JAWA DI KABUPATEN ASAHAN (STUDI TERHADAP FUNGSI DAN MAKNA GONDANG BATAK).

GONDANG BATAK TOBA PADA PESTA PERNIKAHAN
MASYARAKAT JAWA DI KABUPATEN ASAHAN
(STUDI TERHADAP FUNGSI DAN
MAKNA GONDANG BATAK)
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarja Pendidikan

Oleh:

Lambertus Tamba
209342003

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat serta karunia-Nya yang dilimpahkan dengan memberikan
kesehatan, ketabahan serta ketekunan kepada penulis selama penyusunan Skripsi
ini mulai dari

awal sampai selesai. Adapun penulisan ini dilakukan untuk

memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi program Sarjana
Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengangkat permasalahan tentang Gondang
Batak Toba Pada Pesta Pernikahan Masyarakat Jawa. Skripsi ini diberi judul
“Gondang Batak Toba Pada Pesta Pernikahan Masyarakat Jawa Di Kabupaten
Asahan (Studi Terhadap Fungsi Dan Makna Gondang Batak)”. Dalam Skripsi ini
penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyajikan hasil yang terbaik.
Dan juga penulis menyadari tanpa bantuan berbagai pihak, Skripsi ini tidak akan
mungkin dapat terselesaikan. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Selaku Dekan Fakultas Bahasa dan

Seni Universitas Negeri Medan.
3. Tuti Rahayu, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Selaku Sekretaris Jurusan dan PS I .
5. Panji Suroso, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan
Seni Musik dan PS II.
6. Esra P.T Siburian, M.Sn. Selaku PA.
7. Bapak / Ibu Dosen Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.

ii

8. Kedua Orang Tua saya yang sangat luar biasa Komres Tamba, S.Pd
dan Cima Manalu, A.Md yang telah mendoakan penulis serta
mendukung baik dari sisi materi maupun semangat sehingga penulis
dapat menyelesaikan semua ini, serta kakak saya Lasmida Tamba dan
Adik saya Roma Tamba yang telah mendoakan penulis untuk terus
semangat didalam menyelesaikan semua ini.
9. Teman-teman Pend. Seni Musik stambuk 2009, teman-teman kos,
teman-teman IMATALABE, teman-teman mudika ST. Mikael

Tanjungabalai serta teman-teman lain yang tak mampu penulis
sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang turut serta mendukung dan membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2014

Lambertus Tamba
NIM. 209342003

iii

ABSTRAK

Lambertus Tamba, NIM 209342003, Gondang Batak Toba Pada Pesta Pernikahan
Masyarakat Jawa di Kabupaten Asahan (Studi Terhadap Fungsi dan Makna Gondang
Batak), Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan Seni Musik, Universitas
Negeri Medan 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor yang menyebabkan Gondang
Batak Toba digunakan pada acara pernikahan etnis Jawa di Kabupaten Asahan, untuk
mengetahui penyajian Gondang Batak Toba pada acara pernikahan etnis Jawa di Kabupaten
Asahan, dan untuk mengetahui fungsi dan Makna Gondang Batak Toba pada acara
pernikahan etnis Jawa di Kabupaten Asahan.
Dalam penelitian ini, pendalaman penulisan ini diambil dari buku teori musik, musik
Tradisional, Gondang Batak Toba, bentuk penyajian, teori fungsi dan makna.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif Populasi
dalam penelitian ini penyelenggara, pemusik, dan tamu undangan. Dalam penelitian ini
menggunakan sampel yaitu yakni undangan 5 orang, pemusik 5 orang , keluarga yang
melaksanakan hajatan 2 orang yang dimana data tersebut di teliti melalui wawancara,
pengumpulan data, karya tulis ilmiah maupun elektronik yang bahan materinya berdasarkan
topik dari penelitian. Lokasi penelitian ini dilakukan di daerah Asahan.
Setelah analisis dilakukan, ditemukanlah bahwa faktor yang menyebabkan
digunakan Gondang Batak pada pesta masyarakat Jawa di Kabupaten asahan adalah karena
musik tradisional Jawa yang asli sudah jarang digunakan untuk acara pernikahan. Biasanya
masyarakat Jawa sering menggunakan musik keyboard untuk musik pada acara hiburannya
saja. Oleh sebab itu, masyarakat Jawa di Kabupaten Asahan yang melakukan pernikahan
campuran menggunakan Gondang Batak Toba. Bentuk penyajian Gondang Batak pada pesta
ini digunakan setelah acara izab selesai. yaitu pada saat acara manortor dan acara hiburan.

Fungsi dan Gondang disini digunakan sebagai hiburan, dikarenakan fungsi yang dimiliki
tidak lagi digunakan sebagai sarana kebudayaan yang bersifat tradisional, yang biasanya
memiliki nilai-nilai sakral saat penggunaannya seperti yang digunakan pada acara pernikahan
etnis Jawa. Sedangkan makna Gondang dalam Acara ini hanyalah sebagai sarana penghubung
interaksi sosial antara suku Batak dan Suku Jawa.

Kata kunci : Gondang Batak Toba, Pesta Jawa, di Kabupaten Asahan.

i

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK.....................................................................................................................

i

KATA PENGANTAR..................................................................................................

ii


DAFTAR ISI.................................................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR...................................................................................................

vii

DAFTAR TABEL........................................................................................................

viii

BAB I

: PENDAHULUAN ..................................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................


1

B. Identifikasi Masalah ...........................................................................

5

C. Pembatasan Masalah...........................................................................

6

D. Perumusan Masalah ............................................................................

7

E. Tujuan Penelitian ................................................................................

8

F. Manfaat Penelitian ..............................................................................


9

: LANDASAN TEORETIS DAN
KERANGKA KONSEPTUAL .............................................................

10

A. Landasan Teoretis. ...................................................................................................

10

BAB II

1. Ritual Pernikahan Adat Jawa.................................................................................... 11
2. Teori Musik..........................................................................................................

12

a. Ritme ............................................................................................................


13

b. Melodi ..........................................................................................................

14

c. Harmoni........................................................................................................

14

iv

3. Musik Tradisional ................................................................................................

15

a. Dipelajari secara lisan....................................................................................

15


b. Tidak memiliki notasi....................................................................................

16

c. Bersifat informal.............................................................................................

16

d. Pemainnya tidak terspesialisasi....................................................................... 16
e. Syair lagu berbahasa daerah............................................................................ 17
f. Lebih melibatkan alat musik daerah................................................................ 17
g. Merupakan bagian dari budaya masyarakat.................................................... 17
4. Gondang Batak Toba ............................................................................................. 18
5. Bentuk Penyajian.............................................................................................. ..... 21
6. Teori Fungsi dan makna........................................................................................... 21
B. Kerangka Konseptual ................................................................................................. 23

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ...........................................................

24


A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................................

24

1. Lokasi Penelitian..................................................................................................

24

2. Waktu Penelitian ..................................................................................................

24

B. Populasi dan Sampel ................................................................................................

24

1. Populasi Penelitian...............................................................................................

24

2. Sampel Penelitian................................................................................................

25

C. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................................

25

1. Observasi .............................................................................................................

26

2. Wawancara...........................................................................................................

26

v

3. Studi Kepustakaan ...............................................................................................

27

4. Dokumentasi dan Audio Visual...........................................................................

28

D. Teknik Analisis Data ...............................................................................................

29

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................... ...................

30

A. Struktur Geografis ....................................................................................

30

B. Etnis Jawa di Kabupaten Asahan........................................................................... ...

32

C. Faktor Penyebab Gondang Digunakan Pada Pernikahan Etnis Jawa............. ..........

33

D. Bentuk Penyajian Acara Pernikahan Etnis Jawa Dengan Menggunakan
Gondang Batak Toba................................................................................................

34

E. Fugsi dan Makna Gondang Batak Pada Acara Pernikahan Etnis Jawa
Di Kabupaten Asahan...............................................................................................

36

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................

41

A. Kesimpulan..............................................................................................................

41

B. Saran..........................................................................................................................

43

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................

44

LAMPIRAN

vi

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 4.1 Lirik Lagu Batak Simalungun yang berjudul “Sitalasari” ..............................

37

Tabel 4.2 Lirik Lagu Batak Toba yang berjudul “Boru Sasada” ....................................

39

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1 Contoh Ritme ..............................................................................................

13

Gambar 2.2 Contoh Melodi ............................................................................................

14

Gambar 2.3 Contoh Harmoni ..........................................................................................

14

Gambar 2.4 Gondang Sabangunan .................................................................................

19

Gambar 2.5 Gondang Hasapi ..........................................................................................

20

Gambar 4.1 Foto Acara Adat Pemberian Ulos ...............................................................

35

vii

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki
keanekaragaman budaya dari berbagai etnis yang mendiami wilayah ini. Selain
etnis setempat yang sedikitnya ada 8 etnis yaitu Toba, Melayu, Mandailing,
Simalungun, Pak-pak, Karo, Angkola dan Nias. Juga didiami oleh etnis lain
seperti Jawa, Banjar, Padang, Aceh, Cina, India, dan lain sebagainya, dan
menjadikan Sumatera Utara sebagai wilayah yang didiami masyarakat yang
heterogen.
Keanekaragaman budaya yang dimiliki berbagai etnis ini, terlihat dalam
berbagai hasil karya yang mereka buat dalam berbagai keperluan yang
diwujudkan dalam berbagai bentuk dan diperuntukkan untuk tujuan-tujuan
tertentu. Kesenian sebagai salah satu produk budaya yang menghasilkan berbagai
karya, menjadi media yang dibutuhkan oleh masyarakat, dalam upaya
penyampaian kehendak. Bentuk-bentuk kesenian yang mereka hasilkan digunakan
dalam berbagai aktifitas dan diwujudkan dalam berbagai karya seni dari seni
musik, seni tari, seni rupa, seni sastra dan lain sebagainya.
Musik tradisional merupakan musik yang dihasilkan oleh satu kelompok
masyarakat, untuk tujuan tertentu yang diwariskan secara turun-temurun dari
generasi ke generasi, yang berkembang sesuai zamannya. Masyarakat Sumatera
Utara telah diperkenalkan dan diperhadapkan kepada musik daerahnya yang
masing-masing mempunyai keunikan. Namum banyak juga yang kurang

1

2

menggemarinya seperti salah satunya di kalangan kaum muda. Kaum muda lebih
menggemari modern dan lebih menyukai memakai alat musik modern.
Masyarakat Batak Toba merupakan salah satu sub-etnik Batak yang ada
di Sumatera Utara selain Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Pakpak, dan
Batak Mandailing.

Tidak jauh berbeda dengan sub-etnik lain yang ada di

Indonesia, masyarakat Batak Toba mempunyai bahasa Batak Toba sebagai
lambang identitas dan manifestasi eksistensi. Pada awalnya musik tradisional
ditempatkan pada musik yang berkaitan dengan kehidupan masyarakatnya baik
dari aspek religi maupun aspek kekerabatan atau adat-istiadatnya dikalangan
daerah itu sendiri tetapi sekarang ini musik daerah/tradisional sudah difungsikan
pada acara non seremonial yang sifatnya terbuka untuk masyarakat umum.
Bentuk kesenian Batak Toba bermacam-macam yang terdiri dari seni
rupa, seni drama, tari, dan seni musik. Adapun bentuk kesenian dari seni rupa
yaitu membuat pahatan kayu, gorga (terdapat pada rumah adat Masyarakat batak),
dan membuat ulos. Sedangkan dari seni drama dan tari ada opera batak dan tortor, dan dari seni musik sendiri suku batak memiliki bentuk ansambel musik yaitu
Gondang Sabangunan, dan Gondang Hasapi.
Musik tradisional Batak Toba disebut sebagai Gondang. Pada dasarnya
ada dua ansambel musik Gondang yaitu: Gondang Sabangunan yang biasanya
dimainkan di luar rumah atau di halaman rumah dan Gondang Hasapi yang
biasanya dimainkan dalam rumah. Pada dasarnya tata cara Gondang seperti selalu
dimulai oleh yang punya hajat (suhut) membuka upacara dengan meminta „Tua ni
Gondang‟ (introduksi) artinya memohon tuah dari Tuhan untuk gondang yang

3

akan diselenggarakan. Dengan ini maka upacara dimulai secara resmi. Repertoar
selalu Gondang Mula-mula yang memulai mohon restu dari Maha Pencipta.
Disusul kemudian Gondang Somba-somba untuk memberi hormat. Dibagian
tengah repertoar ada Gondang Pasu-pasu memberi berkat dan restu kepada
kelompok boru (pihak kerabat pengambil isteri). Dalam kelompok Pasu-pasu
termasuk Gondang Sampur Marmeme untuk permohonan agar Boru diberi banyak
keturunan, dan Gondang Sampur Marorot agar kelompok Boru dapat memelihara
dan merawat anak-anaknya agar selalu sehat walafiat. Gondang Saudara termasuk
juga pasu-pasu yang menggambarkan permohonan kepada yang Maha Kuasa
untuk kemakmuran. Pada tahap akhir adalah komposisi Gondang Sitiotio/Hasahatan menggambarkan kecerahan dan segala permohonan segera
terwujud.
Tetapi setelah berkembangnya zaman, Gondang Batak kini sudah
dikolaborasi dengan beberapa jenis alat musik moderen. Perpaduan musik
tradisional dengan alat musik moderen biasanya disebut Gondang Hasapi Modren.
Alat-alat yang digunakan misalnya: keyboard, taganing, drum, suling, terompet,
saxophone. Gondang hasapi modren ini lebih populer dimainkan saat acara adat
Batak di beberapa daerah penggemar musik Gondang Batak. Musik Gondang
Batak lengkap terdiri dari garantung, hasapi, sarune, tagading, sulim, gong besar
dan kecil dan lainnya sudah sangat jarang dipertunjukkan dikarenakan beberapa
faktor. Misalnya sekarang di pesta atau upacara-upacara yang lain seolah-olah
musik grup keyboard yang main poco-poco lebih laris dan dihargai daripada
dengan musik Gondang yang lama yang mempunyai peran yang sangat penting

4

dalam upacara Adat. Pesta pernikahan yang moderen tidak lagi dianggap lengkap
tanpa musik keyboard atau musik tiup yang memainkan lagu pop batak.
Musik tradisional Batak Toba tidak hanya digunakan oleh Suku Batak.
Tetapi juga dinikmati oleh etnis lain pada acara pernikahan etnis Jawa. Hal ini
dapat ditemui di Kabupaten Asahan, dimana penggunaan Gondang Batak Toba ini
sudah merupakan hal yang lumrah dan trend di masyarakat Jawa di Kabupaten
Asahan. Hal ini sangat menarik karena adanya pernikahan dari etnis yang berbeda
dengan alat musik dari adat yang berbeda pula, seperti pernikahan antar etnis Jawa
dengan menggunakan musik dari etnis Batak Toba.
Pada acara pernikahan etnis ini, prosesi adat yang digunakan tetap
menggunakan adat Jawa. Namun sebagai acara hiburan, pihak keluarga pengantin
menggunakan musik Gondang Batak Toba dan bukan musik Jawa sesuai dengan
penyelenggaraan pesta. Keadaan ini juga digunakan apabila pihak pengantin
terdiri dari etnis yang berbeda, penggunaan musik Gondang tetap dihadirkan, dan
penyajiannya disesuaikan dengan urutan atau tata cara pelaksanaan pekawinan.
Pernikahan etnis Jawa yang menggunakan Gondang Batak Toba sebagai
musik pengiring dalam prosesi pernikahan, tentunya menjadi satu hal yang
menarik untuk dikaji. Ada beberapa hal yang dapat diamati dari fenomena ini,
seperti perubahan kebiasaan masyarakat Jawa di Kabupaten Asahan yang
menggunakan alat musik Gondang menjadi acara hiburannya.
Pada fenomena ini perlu ditinjau bagaimanakah peran Gondang Batak
Toba pada pesta pernikahan masyarakat Jawa, apakah alasan masyarakat Jawa
menggunakan Gondang Batak Toba sebagai musik pengiringnya, pernikahan yang

5

menggunakan Gondang Batak Toba apakah etnis Jawa asli atau ada pernikahan
campuran, serta bentuk penyajiannya.
Berdasarkan dari latar belakang di atas, akhirnya peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Gondang Batak
Toba Pada Pesta Pernikahan Masyarakat Jawa di Kabupaten Asahan (Studi
terhadap Fungsi dan Makna Gondang Batak)”.

B. Identifikasi Masalah
Menurut Suriasumantri, (2001: 309), “Identifikasi Masalah merupakan
suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana objek dalam suatu
jalinan tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah”.
Menurut Amien Silalahi, (2003: 21), “Identifikasi masalah artinya usaha
mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap masalah yang terjadi yang
sekiranya dapat dicari jawaban melalui penelitian”.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa
masalah dalam kajian ini antara lain:
1. Bagaimana peran Gondang Batak Toba pada pesta pernikahan masyarakat
Jawa di Kabupaten Asahan?
2. Apakah faktor yang menyebabkan Gondang Batak Toba digunakan pada
acara pernikahan etnis Jawa di Kabupaten Asahan?
3. Bagaimana penyajian Gondang Batak Toba pada acara pernikahan etnis
jawa di Kabupaten Asahan?

6

4. Mengapa gondang batak dinikmati Masyarakat Jawa di Kabupaten
Asahan?
5. Apa Fungsi Gondang Batak pada Pernikahan masyarakat Jawa di
Kabupaten Asahan?
6. Apa Makna Gondang Batak pada Pernikahan masyarakat Jawa di
Kabupaten Asahan?
7. Apakah Pernikahan yang Menggunakan Gondang ini merupakan etnis
Jawa asli atau pernikahan campuran?

C. Pembatasan Masalah
Menurut Tahir (2011:19) “Pembatasan masalah berkaitan dengan
pemilihan masalah dari berbagai masalah yang telah diidentifikasikan”. Dengan
demikian masalah akan dibatasi menjadi lebih khusus, lebih sederhana dan
gejalanya akan lebih mudah kita amati karena dengan pembatasan masalah maka
seorang peneliti akan lebih fokus dan terarah sehingga tau kemana akan
melangkah selanjutnya dan apa tindakan selanjutnya.
Pembatasan masalah sangat diperlukan, mengingat adanya keterbatasan
yang dimiliki peneliti, baik dari segi waktu, dana maupun kemampuan dalam
menganalisis. Untuk itu peneliti membatasi masalah dalam topik ini agar dapat
menganalisisnya dengan baik serta dapat dipertanggung jawabkan. Berdasarkan
identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah penelitian ini
sebagai berikut:

7

1. Apakah faktor yang menyebabkan Gondang Batak Toba digunakan pada
acara pernikahan etnis Jawa di Kabupaten Asahan?
2. Bagaimana penyajian Gondang Batak Toba pada acara pernikahan etnis
Jawa di Kabupaten Asahan?
3. Apa Fungsi Gondang Batak pada Pernikahan masyarakat Jawa di
Kabupaten Asahan?
4. Apa Makna Gondang Batak pada Pernikahan masyarakat Jawa di
Kabupaten Asahan?

D. Perumasan Masalah
Sugiyono (2007:35) menyatakan bahwa “Rumusan masalah merupakan
suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.
Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah,
karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada penelitian.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: “Bagaimana Fungsi dan Makna Gondang Batak Toba pada Acara
Pernikahan Etnis Jawa di Kabupaten Asahan.”

8

E. Tujuan Penelitian
Emzir (2007:3) “Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis
untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah”.
Dan menurut Hamidi (2007:6) “Penelitian merupakan aktivitas keilmuan yang
dilakukan karena ada kegunaan yang ingin dicapai, baik untuk meningkatkan
kualitas kehidupan manusia maupun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan”.
Setiap kegiatan penelitian umumnya berorientasi kepada tujuan. Tanpa
adanya tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidak terarah
karena tidak tahu apa yang ingin di capai dari kegiatan penelitian tersebut.
Berhasil tidaknya suatu kegiatan (dalam hal ini penelitian) yang dilaksanakan
terlihat dari tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini,
peneliti merumuskan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan Gondang Batak Toba
digunakan pada acara pernikahan etnis Jawa di Kabupaten Asahan.
2. Untuk mengetahui penyajian Gondang Batak Toba pada acara pernikahan
etnis Jawa di Kabupaten Asahan.
3. Untuk mengetahui Fungsi Gondang Batak Toba pada acara pernikahan
etnis Jawa di Kabupaten Asahan.
4. Untuk mengetahui Makna Gondang Batak Toba pada acara pernikahan
etnis Jawa di Kabupaten Asahan.

9

F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka hasil penelitian ini dapat berguna
antara lain:
1. Sebagai informasi kepada masyarakat atau lembaga yang mengemban visi
dan misi kebudayaaan, khususnya di bidang seni musik.
2. Sebagai bahan referensi untuk menjadi acuan pada penelitian yang relevan
di kemudian hari
3. Sebagai informasi pada pembaca bahwa pada setiap etnis dapat
dipengaruhi oleh daerah tempat tinggalnya.
4. Menambah sumber kajian bagi Kepustakaan Seni Musik Unimed.

41

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di Kabupaten Asahan tentang Gondang
Batak Toba pada acara pernikahan etnis Jawa, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1.

Asahan merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan
Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Asahan
berada pada 2003’00”- 3026’00" Lintang Utara, 99001-100000 Bujur
Timur dengan ketinggian 0 – 1.000 m di atas permukaan laut.

2.

Pembauran etnis Jawa dengan etnis lain yang ada khususnya etnis
Batak yang ada di Asahan terjadi tidak hanya dari satu sisi saja. Ada
beberapa faktor membaurnya masyarakat Jawa dengan masyrakat Toba
yang ada di Asahan. Seperti Agama yang sama (Islam dan Kristen),
saling menerima dan menghargai adat budaya yang dimiliki dan
terjadinya perkawinan diantara mereka. Dengan demikian pembauran
yang terjadi semakin kuat yang dapat dilihat dari sistem organisasi
masyarakat yang menggabungkan etnis Jawa dan etnis Toba yang
dinamakan dengan Ikatan Keluarga Pesta, memasukkan unsur budaya
masing-masing kedalam budayanya.

41

42

3.

Faktor yang membuat Gondang Batak Toba digunakan pada pesta
pernikahan masyarakat Jawa di Kabupaten Asahan karena musik
tradisional Jawa yang asli, jarang digunakan untuk acara pernikahan.
Biasanya masyarakat Jawa sering menggunakan musik keyboard untuk
musik pada acara hiburannya. Oleh sebab itu, masyarakat Jawa di
Kabupaten

Asahan

yang

melakukan

pernikahan

campuran

menggunakan Gondang Batak Toba karena mereka masih melihat
Gondang sebagai ansambel musik tradisional yang terikat dengan
aturan-aturan adat.
4.

Bentuk Penyajian tata acara pernikahan campuran antara Jawa dan
Batak, dalam rangkaian acara pernikahan tetap dilaksanakan dengan
adat istiadat, walaupun porsi yang disajikan tidak menyeluru dalam arti
sebahagian kecil.

5.

Fungsi Gondang disini digunakan sebagai hiburan, dikarenakan fungsi
yang dimiliki tidak lagi digunakan sebagai sarana kebudayaan yang
bersifat tradisional, yang biasanya memiliki nilai-nilai sakral saat
penggunaannya seperti yang digunakan pada acara pernikahan etnis
Jawa. Dan makna Gondang dalam Acara ini hanyalah sebagai sarana
penghubung interaksi sosial antara suku Batak dan Suku Jawa. Dari apa
yang telah dilakukan dengan penggunaan Gondang dalam berbagai
acara, bisa diamati bahwa telah terjadi pergeseran pada fungsi dan
makna Gondang

43

B. Saran
Berdasarkan dengan kesimpulan-kesimpulan yang telah dipaparkan
tersebut, maka dengan ini penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Masyarakat harus lebih menghargai musik tradisional yang ada di
Indonesia khususnya di Sumatera Utara.
2. Diharapkan masyarakat juga mau mempelajari dan melestarikan musik
tradisional agar tetap terpelihara dan tidak tergeser dengan adanya musikmusik modren.
3. Diharapkan masyarakat bangga akan musik tradisional Indonesia.

44

Daftar Pustaka

Ali, Matius. 2006. Seni Musik SMA Untuk kelas X. Jakarta : Erlangga.
Ali, Muhammad. 2003. Penelitian Pendidikan Ilmiah dan Metode Teknik.
Bandung : Tarsito
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Annas. 2008. Pengantar Latar Belakang Budaya. Bandung: Buku Pintar
Basuki, Sulistyo. 2006. Pengantar Ilmu Perpustakaan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Ball. 1988. Pegantar Religi Pencinta Budaya Jawa.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Djohan. 2005. Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.
Djelantik, A.A.M. Dr. 1990. Pengantar Estetika Instrumental.
Denpasar: STSI Denpasar
Hutajulu, Rithaony dan Irwansyah Harahap. 2000 Gondang Batak Toba, Buku I.
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni
Tradisional
Hariwijaya, M dan Bisri M. Djaelani. 2011. Panduan Menyusun Skripsi dan Tesis.
Yogyakarta: Siklus
Ivan R.H. Sianipar. 2011. “Studi Deskriptif Gondang Sabangunan dalam Upacara
Kematian Saur Matua Pada Masyarakat Batak Toba di Kota Medan”.
Skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan
memperoleh gelar sarjana pendidikan. Medan
Konjtoroningrat. 2009. Pengantar Ilmu Anrtopologi. Jakarta: Rineka Cipta
Pasaribu, Ben. M. 2004. “Pluralitas Musik Etnik”.
Medan: Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak
Sugiartha, Arya. 2003 Music an Organological Study.
Denpasar: UPT. Penerbitan ISI Denpasar
Situmorang, Sitor. 2003. Toba Na Sae, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

45

Sirait, Yenni Florenti. 2010. Lagu Andung-Andung dalam Opera Batak Tilhang
Oberlin Gultom: Sebuah Kajian Musikologis.
Institut SeniIndonesia.
Sugiyono, Prof. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & d.
Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2004. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Bina Aksara

http://Naposoindonesia.com
http://Indoparsada.blog.com
http://Bonggoek.blogspot.com
http://batakculture.wordpress.com
http://sitohanguntuktapanuli.wordpress.com
http://www.imgsearch365.com/gambar-batak-dari-tortor.html
https://www.google.com/search?q=foto+gondang+musik+tiup
https://www.google.com/search?q=foto+gondang+sabangunan&client