TIKET MASUK DAN LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
REAKSI REDUKSI OKSIDASI
NAMA
:
NIM
:
KELAS
:
KELOMPOK
:
JURUSAN
:
ASISTEN
:
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
A. PRE-LAB
1. Jelaskan pengertian reaksi reduksi!
Reaksi reduksi adalah reaksi kimia yang mengikat atom hidrogen dan pelepasan atom
oksigen, menerimaan elektron, dan mengalami penurunan biloks (Roberts, 2009).
2. Jelaskan pengertian reaksi oksidasi!
Reaksi oksidasi adalah reaksi kimia yang mengikat atom oksigen dan melepas atom
hidrogen, melepas elektron, dan mengalami kenaikan biloks (Roberts, 2009).
3. Apa fungsi larutan CuSO4 dan AgCO3?
Pada reaksi redoks CuSO4 berfungsi sebagai larutan garam dari logam Cu. Dalam hal
ini Cu2+ akan bergerak mengambil elektron dan menjadi logam yang menempel pada
besi katoda memberikan elektron
Pada reaksi redoks AgCO3 berfungsi sebagai larutan garam Ag. Dalam reaksi anoda
NO3- tidak akan larut dalam air sehingga akan beroksidasi (Ebbing, 2010).
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Reaksi
a. Redoks
Adalah perubahan bilangan oksidasi suatu reaksi kimia di mana ada
pemindahan elektron dari satu reaktan ke reaktan lainnya dan berkombinasi
membentuk suatu produk (Stocker, 2012).
Contoh reaksi redoks:
HNO3 + H2S
+5
-2
N => Reduksi
NO + S + H2O
+2
0
S => Oksidasi (Suminar, 2007).
b. Spontan dan Non-Spontan
Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung serta merta dan
disertai pembebasan energi berupa panas yang ditandai denga perubahan suhu
(Salirawati, 2008).
Reaksi redoks non-spontan terjadi apabila harga E 0 sel negatif. Suatu reaksi
kimia (termasuk reaksi redoks) yang tidak spontan tidak akan menjadi apapun
(Salirawati, 2008).
2. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya reaksi redoks
Faktor yang mempengaruhi terjadinya reaksi redoks yaitu
terjadinya proses pengikatan dan pelepasan elektron. Terjadinya
penambahan dan pengurangan bilangan oksidadsi. Bilangan oksidasi
adalah bilangan yang menunjukkan muatan yang disumbangakan
oleh suatu atom, molekul, atau ion yang dibentuknya (Oxtoby,
2007).
3. Aplikasi redoks dalam teknologi pertanian
Salah satu penerapan konsep reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari adalah
dalam bidang tanah. Prinsip dasar yang digunakan adalah teroksidasinya bahan
organik maupun anorganik. Sehingga lebih mudah untuk diolah lebih lanjut. Aplikasi
redoks dalam peran teknologi pertanian adalah perombakan pada tanah gambut yang
lebih efisien (Noor, 2010).
Pada proses respirasi tumbuhan salah satunya dalam proses fotosintesis karena
tumbuhan dapat menghasilkan oksigen dan gula (Ebbing, 2010).
C. TINJAUAN BAHAN
1. Logam seng
Seng (Zn) adalah logam non ferrous yang terutama digunakan untuk melindungi baju
dari korosi dan pembuatan campuran logam kuningan. Dalam penerapan sebagai
bahan dasarKarakteristik komponen elektronika, seng tidak dapat menjadi bahan
tunggal, seng harus dicampur dengan bahan lain. (Linsley, 2007).
2. Logam tembaga
Tembaga (Cu) adalah logam berat yang sangat baik untuk konduktor, bersifat non
magnetik dan mempunyai ketahanan terhadap korosi atmosfer (Linsley, 2007).
3. Larutan CuSO4 0,1 M
Tembaga (II) Sulfida juga dikenal sebagai cupri sulfat. Senyawa garam ini eksis di
bumi dengan kederajatan hidrasi yang berbeda-beda. Bentuk anhidratnya berbentuk
bubuk hijau pucat atau abu-abu putih, sedangkan bubuk pentahidratnya berwarna biru
terang (Pudjiatmika, 2013).
4. Larutan AgNO3 0,1 M
Senyawa ini adalah senyawa yang paling serbaguna di antara senyawa perak lainnya
dan dapat digunakan pada fotografi (Pudjiatmika, 2013).
D. TINJAUAN ALAT
1. Beaker glass
Beaker Glass adalah tabung gelas berbentuk silinder dengan skala tertentu,
digunakan untuk mengaduk, mencampur, menimbang, dan memanaskan larutan
(Beran, 2010).
2. Pipet ukur
Pipet Ukur adalah Alat berbentuk silinder kecil dan panjang serta memiliki
ukuran skala tertentu dalam ml. Berfungsi untuk memindahkan sejumlah larutan
secara akurat dari suatu wadah (Cairns, 2008).
E. DIAGRAM ALIR
1. Reaksi antara logam Zn dengan larutan CuSO4 0,1 M
Dimasukkan dalam gelas kaca
Diamplas hingga
bersih
Diamati perubahan larutan CuSO4 0,1 M pada menit 1, 3, 5, 7,
dan 10
Hasil
2. Reaksi antara logam Cu dengan larutan AgNO3 0,1 M
Dimasukkan dalam gelas kaca
Diamplas hingga
bersih
Diamati perubahan larutan AgNO3 0,1 M pada menit 1, 3, 5, 7,
dan 10
Hasil
F. DATA HASIL PRAKTIKUM
Meni
t
Jenis
Logam
Warna
Logam
Jenis
Larutan
Warna
Larutan
0
Cu
Coklat
AgNO3
Bening
Hasil Pengamatan Setelah Reaksi
mengkilap
-
0
Zn
Abu-abu
CuSO4
Biru muda
-
AgNO3
Transparan
Gelembung mulai bermunculan banyak
silver
1
Cu
Coklat
mengkilap
1
Zn
Abu-abu
CuSO4
Biru Muda
Gelembung mulai bermunculan banyak
3
Cu
Coklat
AgNO3
Transparan
Berubah warna abu-abu
mengkilap
Tekstur seperti spons
Gelembung banyak menebal
3
Zn
Abu-abu
CuSO4
Biru muda
Gelembung semakin bermunculan
kehitaman
Berubah warna menjadi hitam
5
Cu
Coklat
AgNO3
Transparan
mengkilap
5
Zn
Abu-abu
Gelembung abu-abu bertambah dan
semakin menebal
CuSO4
Biru muda
Membentuk tekstur seperti kristal hitam
AgNO3
Sedikit
Abu-abu silver sudah tebal dan
kehitaman
7
Cu
Abu-abu
membetuk tekstur seperti duri
Kebiruan
7
Zn
Hitam
CuSO4
Biru muda
mulai
transparan
10
Cu
Abu-abu
AgNO3
Transparan
Semakin menghitam
Endapan abu-abu mulai meluruh
kebiruan
10
Zn
Hitam
CuSO4
Biru muda
Warna seng berubah menjadi hitam pekat
bening
Endapan mulai terlepas
G. PEMBAHASAN
1. Bahas dan bandingkan hasil pengamatandari kedua logam dalam percobaan reaksi
reduksi oksidasi tersebut!
Percobaan Redoks Seng (Zn) dengan larutan CuSO 4 1 M! (Surya,
2009)
Perlakuan
Keterangan
10ml CuSO4(aq) (warna biru jernih) - Banyak Gelembung
+ 1gram Zn(s) (warna abu-abu)
- Larutan tidak berwarna
- Endapan berwarna hitam
Persamaan Reaksi
Zn(s)
+
CuSO4(aq) → ZnSO4(aq)
+
(abu-abu)
(biru)
(tak berwarna)
Oksidasi :
Zn(s)
→ Zn2+(aq) + 2e2+
Reduksi :
Cu (aq) + 2e
→ Cu(s)
Cu(s)
(hitam)
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
Pembahasan:
Percobaan reaksi redoks dilakukan dalam lima tahap, yaitu dalam 1
menit, 3 menit, 5 menit, 7 menit dan 10 menit. Pada percobaan
pertama logam Zn dengan larutan CuSO 4 . Logam Zn berwarna silver
yaitu saat menit pertama warna logam Zn masih berwarna silver,
warna larutan CuSO4 biru muda pekat, dan masih belum terjadi
perubahan. Pada menit ketiga logam Zn berubah menjadi warna abu –
abu kehitaman, warna larutan CuSO4 masih tetap biru bening dan
mulai muncul serbuk dipinggiran logam. Pada menit kelima warna
logam menjadi berwarna hitam, warna larutan masih tetap biru
bening, serbuk dipinggiran logam semakin banyak. Pada menit ketujuh
warna logam Zn semakin hitam pekat, warna masih tetap biru bening,
dan serbuk dipinggiran logam dan logam Zn mulai terkikis dan
berjatuhan. Dan yang terakhir pada menit kesepuluh logam Zn
semakin berwarna hitam pekat, warna larutan semakin biru muda
bening, dan logam Zn semakin terkikis.
Percobaan ini sesuai dengan literatur, bahwa larutan yang memudar ini dikarenakan
kadar logam Zn yang semakin berkurang pada larutan CuSO 4, sedangkan logam Zn
mengalami oksidasi sehingga mereduksi larutan. Dan endapan yang terbentuk seharusnya
berwarna merah (Purnomo, 2010).
Percobaan Tembaga (Cu) dengan larutan AgNO3 1 M (Day, 2006)
Perlakuan
Keterangan
10ml AgNO3(aq) (warna transparan
- Banyak Gelembung
jernih) + 1gram Cu(s) (warna coklat)
- Larutan keruh
-
Endapan
abu–abu
perak
mengkristal
Persamaan Reaksi
Cu(s)
+
AgNO3(aq)
→
(coklat)
(tak berwarna)
(abu-abu kristal)
Oksidasi :
Cu(s)
Reduksi :
2Ag+(aq) + 2e-
Cu(NO3)2 (aq) +
(coklat keruh)
Ag(s)
→ Cu2+(aq) + 2e→ 2Ag(s)
Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s)
Pembahasan:
Sedangkan pada percobaan yang kedua yaitu logam Cu
dengan larutan AgNO 3 , Logam Cu berwarna emas tembaga dan
larutan AgNO3 berwarna bening. Pada menit pertama logam Cu
bereaksi dengan larutan AgNO 3 warna logam menjadi berwarna
hitam, larutan berwarna bening dan ada sedikit serbuk yang
menempel pada Cu. Pada menit ketiga warna logam menjadi abu –
abu, larutan masih berwarna bening, dan lapisan Cu mulai sedikit
mengelupas. Pada menit kelima warna logam masih berwarna abu –
abu, warna larutan masih bening, dan lapisan Cu mengelupas
semakin banyak. Pada menit ketujuh logam Cu masih berwarna abu
– abu, warna larutan menjadi bening sedikit biru muda, dan lapisan
Cu semakin mengelupas. Dan yang terakhir saat menit kesepuluh
logam Cu menjadi hitam, warna larutan semakin bening dan sedikit
biru muda, dan lapisan Cu mengelupas sempurna. Larutan menjadi
berwarna sedikit biru dikarenakan adanya luruhan logam Cu yang
bercampur dengan larutan AgNO3.
Tiap atom Cu kehilangan 2 elektron untuk menjadi sebuah ion tembaga dan
tiap ion perak akan memperoleh satu elektron menjadi dua buah atom perak. Elektron
itu dibersihkan langsung dari atom-atom seng ke ion-ion tembaga (Cains, 2010).
Hasil yang didapatkan dari percobaan kali ini tidak sesuai dengan literatur.
Seharusnya endapan dari logan Cu adalah berwarna perak (Arora, 2008).
reaksi dapat dituliskan sebagai berikut :
Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s)
2.
Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada percobaan
Zn(s) + CuSO 4(aq) Cu + ZnSO 4
Cu (s ) + 2 AgNO 3 (aq ) Cu( NO3 ¿2 (aq ) + 2 Ag (s )
3.
Jelaskan perubahan bilangan oksidasi masing-masing unsur pada reaksi-reaksi tersebut
dan jelaskan unsur mana yang mengalami oksidasi atau reduksi!
Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu
0
+2
+2
0
O = +2
R = -2
Pada percobaan pertama, Zn mengalami oksidasi yaitu perubahan bilangan
oksidasi dari 0 menjadi +2. Cu pada CuSO4 mengalami reduksi yaitu perubahan
bilangan oksidasi dari +2 menjadi 0. Sehingga Zn dapat dikatakan sebagai reduktor,
yaitu mereduksi Cu tetapi Zn sendiri mengalami oksidasi. Dan Cu dapat dikatakan
sebagai oksidator yaitu mengoksidasi unsur lain tetapi Cu sendiri mengalami reduksi.
Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag
0
+1
+2
O = +2
R = -1
0
Pada percobaan kedua, Cu mengalami oksidasi yaitu perubahan bilangan
oksidasi dari 0 menjadi +2 . Ag pada AgNO3 mengalami reduksi yaitu perubahan
bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0. Sehingga Cu dapat dikatakan sebagai reduktor
yaitu mereduksi Ag tetapi Cu sendiri mengalami oksidasi. Dan Ag dapat dikatakan
sebagai oksidator yaitu mengoksidasi unsur lain tetapi Ag sendiri mengalami reduksi.
H. ANALISA PROSEDUR
Alat dan Bahan: Gelas kaca kecil, gelas beker, pipet ukur, bulb, larutan CuSO4, larutan
AgNO3, logam Cu, logam Zn.
Fungsi baham:
1. Logam Zn berperan untuk mengoksidasi unsur Cu dalam larutan CuSO4
2. Logam Cu berperan dalam mengoksidasi unsur Ag dalam AgNO 3 yang
menghasilkan endapan berwarna perak yang merupakan Ag.
3. CuSO4 1M sebagai agen pengoksidasi yang bereaksi dengan Zn
4. AgNO3 1M sebagai agen pengoksidasi yang beraksi dengan Ag
Seng (Zn) dengan larutan CuSO4 1 M
Pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan
untuk praktikum reaksi reduksi oksidasi. Menuangkan larutan CuSO 4
1 M secukupnya ke dalam gelas beker 100 ml. Selanjutnya
memindahkan larutan CuSO4 1 M ke dalam gelas kaca kecil .
Menyiapkan sepotong logam seng dan mengamplasnya hingga
bersih. Mencatat keadaan awal logam seng dan larutan CuSO4.
Masukkan logam seng ke dalam larutan CuSO4. Mengamati
perubahan yang terjadi pada logam seng dan larutan CuSO4 dan
mencatatnya setiap 1, 3, 5, 7, dan 10 menit.
Tembaga (Cu) dengan larutan AgNO3 1 M
Pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan
untuk praktikum reaksi reduksi oksidasi. Menuangkan larutan AgNO 3
1 M secukupnya ke dalam gelas beker 100 ml. Selanjutnya
memindahkan larutan AgNO3 1 M ke dalam gelas kaca kecil.
Menyiapkan sepotong logam tembaga dan mengamplasnya hingga
bersih. Mencatat keadaan awal logam tembaga dan larutan AgNO3.
Memasukkan Cu ke dalam larutan AgNO3. Mengamati perubahan
yang terjadi pada logam tembaga dan larutan AgNO3 dan
mencatatnya setiap 1, 3, 5, 7, dan 10 menit
I. ANALISA HASIL
Percobaan Redoks Seng (Zn) dengan larutan CuSO 4 1 M! (Surya,
2009)
Perlakuan
Keterangan
10ml CuSO4(aq) (warna biru jernih) - Banyak Gelembung
+ 1gram Zn(s) (warna abu-abu)
- Larutan tidak berwarna
- Endapan berwarna hitam
Persamaan Reaksi
Zn(s)
+
CuSO4(aq) → ZnSO4(aq)
+
(abu-abu)
(biru)
(tak berwarna)
Oksidasi :
Zn(s)
→ Zn2+(aq) + 2eReduksi :
Cu2+(aq) + 2e→ Cu(s)
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
Cu(s)
(hitam)
Pembahasan:
Percobaan reaksi redoks dilakukan dalam lima tahap, yaitu dalam 1
menit, 3 menit, 5 menit, 7 menit dan 10 menit. Pada percobaan
pertama logam Zn dengan larutan CuSO 4 . Logam Zn berwarna silver
yaitu saat menit pertama warna logam Zn masih berwarna silver,
warna larutan CuSO4 biru muda pekat, dan masih belum terjadi
perubahan. Pada menit ketiga logam Zn berubah menjadi warna abu –
abu kehitaman, warna larutan CuSO4 masih tetap biru bening dan
mulai muncul serbuk dipinggiran logam. Pada menit kelima warna
logam menjadi berwarna hitam, warna larutan masih tetap biru
bening, serbuk dipinggiran logam semakin banyak. Pada menit ketujuh
warna logam Zn semakin hitam pekat, warna masih tetap biru bening,
dan serbuk dipinggiran logam dan logam Zn mulai terkikis dan
berjatuhan. Dan yang terakhir pada menit kesepuluh logam Zn
semakin berwarna hitam pekat, warna larutan semakin biru muda
bening, dan logam Zn semakin terkikis.
Percobaan ini sesuai dengan literatur, bahwa larutan yang memudar ini dikarenakan
kadar logam Zn yang semakin berkurang pada larutan CuSO 4, sedangkan logam Zn
mengalami oksidasi sehingga mereduksi larutan. Dan endapan yang terbentuk seharusnya
berwarna merah (Purnomo, 2010).
Percobaan Tembaga (Cu) dengan larutan AgNO3 1 M (Day, 2006)
Perlakuan
Keterangan
10ml AgNO3(aq) (warna transparan
- Banyak Gelembung
jernih) + 1gram Cu(s) (warna coklat)
- Larutan keruh
-
Endapan
abu–abu
mengkristal
Persamaan Reaksi
Cu(s)
+
AgNO3(aq)
→
Cu(NO3)2 (aq)
+
Ag(s)
perak
(coklat)
(tak berwarna)
(abu-abu kristal)
Oksidasi :
Cu(s)
Reduksi :
2Ag+(aq) + 2e-
(coklat keruh)
→ Cu2+(aq) + 2e→ 2Ag(s)
Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s)
Pembahasan:
Sedangkan pada percobaan yang kedua yaitu logam Cu
dengan larutan AgNO 3 , Logam Cu berwarna emas tembaga dan
larutan AgNO3 berwarna bening. Pada menit pertama logam Cu
bereaksi dengan larutan AgNO 3 warna logam menjadi berwarna
hitam, larutan berwarna bening dan ada sedikit serbuk yang
menempel pada Cu. Pada menit ketiga warna logam menjadi abu –
abu, larutan masih berwarna bening, dan lapisan Cu mulai sedikit
mengelupas. Pada menit kelima warna logam masih berwarna abu –
abu, warna larutan masih bening, dan lapisan Cu mengelupas
semakin banyak. Pada menit ketujuh logam Cu masih berwarna abu
– abu, warna larutan menjadi bening sedikit biru muda, dan lapisan
Cu semakin mengelupas. Dan yang terakhir saat menit kesepuluh
logam Cu menjadi hitam, warna larutan semakin bening dan sedikit
biru muda, dan lapisan Cu mengelupas sempurna. Larutan menjadi
berwarna sedikit biru dikarenakan adanya luruhan logam Cu yang
bercampur dengan larutan AgNO3.
Tiap atom Cu kehilangan 2 elektron untuk menjadi sebuah ion tembaga dan
tiap ion perak akan memperoleh satu elektron menjadi dua buah atom perak. Elektron
itu dibersihkan langsung dari atom-atom seng ke ion-ion tembaga (Cains, 2010).
Hasil yang didapatkan dari percobaan kali ini tidak sesuai dengan literatur.
Seharusnya endapan dari logan Cu adalah berwarna perak (Arora, 2008).
reaksi dapat dituliskan sebagai berikut :
Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s)
Reaksi-reaksi yang terjadi pada percobaan
Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu
0
+2
+2
0
O = +2
R = -2
Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag
0
+1
+2
0
O = +1
R = -2
J. KESIMPULAN
Tujuan dari percobaan ini untuk mengetahui terjadinya reaksi redoks
pada zat tertentu dengan menggunakan Cu dan AgNO 3 dan Zn dengan
CuSO4
Percobaan pertama, yaitu antara logam seng dengan larutan CuSO 4
menghasilkan larutan ZnSO4 berupa larutan tidak berwarna, dan endapan
Cu yang berwarna coklat, Cu tereduksi dan lepas dari larutan. Dalam
percobaan ini yang teroksidasi adalah logam Zn(s) dan yang tereduksi
adalah CuSO4(aq). Reaksi berlangsung secara spontan.
Percobaan kedua, yaitu antara logam tembaga dengan larutan
AgNO3 menghasilkan larutan Cu(NO3)2 berupa larutan berwarna kebiru
biruan, tereduksi dan menghasilkan endapan Ag yang berwarna abu–abu
perak. Dalam percobaan ini yang teroksidasi adalah logam Cu(s) dan yang
tereduksi adalah AgNO3(aq). Reaksi berlangsung secara spontan.
Pada percobaan ini guna untuk membuktikan kebenaran deret volta
semakin deret ke kanan berarti semakin mudah untuk tereduksi dan
sebaliknya.
Pada percobaan ini guna untuk membuktikan kebenaran deret volta
semakin deret ke kanan berarti semakin mudah untuk tereduksi dan
sebaliknya.
K. SARAN
Pengamplasan logam diharapkan sebersih mungkin supaya pada
saat percobaan bisa dihasilkan data yang sesuai pada teori. Jika tidak,
maka yang terjadi adalah warna dari logam tersebut bisa berbeda.
Pengamatan reaksi ini harus jeli dan teliti karena untuk mengetahui
perbedaan yang terjadi. Para laboran diharuskan untuk menjaga
keselamatan diri dengan menggunakan masker dan sarung tangan.
DAFTAR PUSTAKA
Beran, Johannes A. 2010. Laboratory Manual for Principles of General Chemistry.
Washington DC: John Wiley & Sons, Inc
Cairns, Donald. 2008. Essentials of Pharmeutical Chemistry. Jakarta: EGC
Ebbing, Darrell. 2010. General Chemistry: Enhanced Edition. Washington DC: Cengage Inc
Linsley, Trevor. 2007. Chemistry: Principles and Practice. New York: Liberty Press
Noor, Mansur. 2010. Kimia Analitik. Jakarta: Gagas Media
Oxtoby, David. 2007. Prinsip Kimia Modern Edisi IV. Jakarta: Erlangga
Pudjiatmika, Hadyana. 2013. Jurnal Praktikum Kimia Anorganik II Pembuatan ZnSO4
Jakarta: Balai Pustaka
Roberts, Stanley. 2009. Catalysts for Fine Chemical Synthesis. Washington DC: John Wiley
and Sons, Company
Salirawati, Dias. 2008. Buku Ajar Praktik Kimia Pemula. Bandung: Grafindo Media Pratama
Stocker, H. Stephen. 2012. General Organik and Biological Chemistry. London: Publisher
DAFTAR PUSTAKA
Arora, Heizwein 2008. Chemisches
für Mediziner. Heidelberg: Springer-
Verlag
Cairns, Donald. 2008. Essentials of Pharmeutical Chemistry. Jakarta: EGC
Day, R.A .2006. Analisis Kimia Kuantitatif/6. Jakarta: Erlangga
Purnomo, Mansur. 2010. Kimia Analitik. Jakarta: Gagas Media
Surya, Yohanes. 2009. Listrik dan Magnet - Persiapan Olimpiade Fisika.
Tangerang: PT Kandel
LAMPIRAN
KIMIA DASAR
REAKSI REDUKSI OKSIDASI
NAMA
:
NIM
:
KELAS
:
KELOMPOK
:
JURUSAN
:
ASISTEN
:
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
A. PRE-LAB
1. Jelaskan pengertian reaksi reduksi!
Reaksi reduksi adalah reaksi kimia yang mengikat atom hidrogen dan pelepasan atom
oksigen, menerimaan elektron, dan mengalami penurunan biloks (Roberts, 2009).
2. Jelaskan pengertian reaksi oksidasi!
Reaksi oksidasi adalah reaksi kimia yang mengikat atom oksigen dan melepas atom
hidrogen, melepas elektron, dan mengalami kenaikan biloks (Roberts, 2009).
3. Apa fungsi larutan CuSO4 dan AgCO3?
Pada reaksi redoks CuSO4 berfungsi sebagai larutan garam dari logam Cu. Dalam hal
ini Cu2+ akan bergerak mengambil elektron dan menjadi logam yang menempel pada
besi katoda memberikan elektron
Pada reaksi redoks AgCO3 berfungsi sebagai larutan garam Ag. Dalam reaksi anoda
NO3- tidak akan larut dalam air sehingga akan beroksidasi (Ebbing, 2010).
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Reaksi
a. Redoks
Adalah perubahan bilangan oksidasi suatu reaksi kimia di mana ada
pemindahan elektron dari satu reaktan ke reaktan lainnya dan berkombinasi
membentuk suatu produk (Stocker, 2012).
Contoh reaksi redoks:
HNO3 + H2S
+5
-2
N => Reduksi
NO + S + H2O
+2
0
S => Oksidasi (Suminar, 2007).
b. Spontan dan Non-Spontan
Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung serta merta dan
disertai pembebasan energi berupa panas yang ditandai denga perubahan suhu
(Salirawati, 2008).
Reaksi redoks non-spontan terjadi apabila harga E 0 sel negatif. Suatu reaksi
kimia (termasuk reaksi redoks) yang tidak spontan tidak akan menjadi apapun
(Salirawati, 2008).
2. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya reaksi redoks
Faktor yang mempengaruhi terjadinya reaksi redoks yaitu
terjadinya proses pengikatan dan pelepasan elektron. Terjadinya
penambahan dan pengurangan bilangan oksidadsi. Bilangan oksidasi
adalah bilangan yang menunjukkan muatan yang disumbangakan
oleh suatu atom, molekul, atau ion yang dibentuknya (Oxtoby,
2007).
3. Aplikasi redoks dalam teknologi pertanian
Salah satu penerapan konsep reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari adalah
dalam bidang tanah. Prinsip dasar yang digunakan adalah teroksidasinya bahan
organik maupun anorganik. Sehingga lebih mudah untuk diolah lebih lanjut. Aplikasi
redoks dalam peran teknologi pertanian adalah perombakan pada tanah gambut yang
lebih efisien (Noor, 2010).
Pada proses respirasi tumbuhan salah satunya dalam proses fotosintesis karena
tumbuhan dapat menghasilkan oksigen dan gula (Ebbing, 2010).
C. TINJAUAN BAHAN
1. Logam seng
Seng (Zn) adalah logam non ferrous yang terutama digunakan untuk melindungi baju
dari korosi dan pembuatan campuran logam kuningan. Dalam penerapan sebagai
bahan dasarKarakteristik komponen elektronika, seng tidak dapat menjadi bahan
tunggal, seng harus dicampur dengan bahan lain. (Linsley, 2007).
2. Logam tembaga
Tembaga (Cu) adalah logam berat yang sangat baik untuk konduktor, bersifat non
magnetik dan mempunyai ketahanan terhadap korosi atmosfer (Linsley, 2007).
3. Larutan CuSO4 0,1 M
Tembaga (II) Sulfida juga dikenal sebagai cupri sulfat. Senyawa garam ini eksis di
bumi dengan kederajatan hidrasi yang berbeda-beda. Bentuk anhidratnya berbentuk
bubuk hijau pucat atau abu-abu putih, sedangkan bubuk pentahidratnya berwarna biru
terang (Pudjiatmika, 2013).
4. Larutan AgNO3 0,1 M
Senyawa ini adalah senyawa yang paling serbaguna di antara senyawa perak lainnya
dan dapat digunakan pada fotografi (Pudjiatmika, 2013).
D. TINJAUAN ALAT
1. Beaker glass
Beaker Glass adalah tabung gelas berbentuk silinder dengan skala tertentu,
digunakan untuk mengaduk, mencampur, menimbang, dan memanaskan larutan
(Beran, 2010).
2. Pipet ukur
Pipet Ukur adalah Alat berbentuk silinder kecil dan panjang serta memiliki
ukuran skala tertentu dalam ml. Berfungsi untuk memindahkan sejumlah larutan
secara akurat dari suatu wadah (Cairns, 2008).
E. DIAGRAM ALIR
1. Reaksi antara logam Zn dengan larutan CuSO4 0,1 M
Dimasukkan dalam gelas kaca
Diamplas hingga
bersih
Diamati perubahan larutan CuSO4 0,1 M pada menit 1, 3, 5, 7,
dan 10
Hasil
2. Reaksi antara logam Cu dengan larutan AgNO3 0,1 M
Dimasukkan dalam gelas kaca
Diamplas hingga
bersih
Diamati perubahan larutan AgNO3 0,1 M pada menit 1, 3, 5, 7,
dan 10
Hasil
F. DATA HASIL PRAKTIKUM
Meni
t
Jenis
Logam
Warna
Logam
Jenis
Larutan
Warna
Larutan
0
Cu
Coklat
AgNO3
Bening
Hasil Pengamatan Setelah Reaksi
mengkilap
-
0
Zn
Abu-abu
CuSO4
Biru muda
-
AgNO3
Transparan
Gelembung mulai bermunculan banyak
silver
1
Cu
Coklat
mengkilap
1
Zn
Abu-abu
CuSO4
Biru Muda
Gelembung mulai bermunculan banyak
3
Cu
Coklat
AgNO3
Transparan
Berubah warna abu-abu
mengkilap
Tekstur seperti spons
Gelembung banyak menebal
3
Zn
Abu-abu
CuSO4
Biru muda
Gelembung semakin bermunculan
kehitaman
Berubah warna menjadi hitam
5
Cu
Coklat
AgNO3
Transparan
mengkilap
5
Zn
Abu-abu
Gelembung abu-abu bertambah dan
semakin menebal
CuSO4
Biru muda
Membentuk tekstur seperti kristal hitam
AgNO3
Sedikit
Abu-abu silver sudah tebal dan
kehitaman
7
Cu
Abu-abu
membetuk tekstur seperti duri
Kebiruan
7
Zn
Hitam
CuSO4
Biru muda
mulai
transparan
10
Cu
Abu-abu
AgNO3
Transparan
Semakin menghitam
Endapan abu-abu mulai meluruh
kebiruan
10
Zn
Hitam
CuSO4
Biru muda
Warna seng berubah menjadi hitam pekat
bening
Endapan mulai terlepas
G. PEMBAHASAN
1. Bahas dan bandingkan hasil pengamatandari kedua logam dalam percobaan reaksi
reduksi oksidasi tersebut!
Percobaan Redoks Seng (Zn) dengan larutan CuSO 4 1 M! (Surya,
2009)
Perlakuan
Keterangan
10ml CuSO4(aq) (warna biru jernih) - Banyak Gelembung
+ 1gram Zn(s) (warna abu-abu)
- Larutan tidak berwarna
- Endapan berwarna hitam
Persamaan Reaksi
Zn(s)
+
CuSO4(aq) → ZnSO4(aq)
+
(abu-abu)
(biru)
(tak berwarna)
Oksidasi :
Zn(s)
→ Zn2+(aq) + 2e2+
Reduksi :
Cu (aq) + 2e
→ Cu(s)
Cu(s)
(hitam)
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
Pembahasan:
Percobaan reaksi redoks dilakukan dalam lima tahap, yaitu dalam 1
menit, 3 menit, 5 menit, 7 menit dan 10 menit. Pada percobaan
pertama logam Zn dengan larutan CuSO 4 . Logam Zn berwarna silver
yaitu saat menit pertama warna logam Zn masih berwarna silver,
warna larutan CuSO4 biru muda pekat, dan masih belum terjadi
perubahan. Pada menit ketiga logam Zn berubah menjadi warna abu –
abu kehitaman, warna larutan CuSO4 masih tetap biru bening dan
mulai muncul serbuk dipinggiran logam. Pada menit kelima warna
logam menjadi berwarna hitam, warna larutan masih tetap biru
bening, serbuk dipinggiran logam semakin banyak. Pada menit ketujuh
warna logam Zn semakin hitam pekat, warna masih tetap biru bening,
dan serbuk dipinggiran logam dan logam Zn mulai terkikis dan
berjatuhan. Dan yang terakhir pada menit kesepuluh logam Zn
semakin berwarna hitam pekat, warna larutan semakin biru muda
bening, dan logam Zn semakin terkikis.
Percobaan ini sesuai dengan literatur, bahwa larutan yang memudar ini dikarenakan
kadar logam Zn yang semakin berkurang pada larutan CuSO 4, sedangkan logam Zn
mengalami oksidasi sehingga mereduksi larutan. Dan endapan yang terbentuk seharusnya
berwarna merah (Purnomo, 2010).
Percobaan Tembaga (Cu) dengan larutan AgNO3 1 M (Day, 2006)
Perlakuan
Keterangan
10ml AgNO3(aq) (warna transparan
- Banyak Gelembung
jernih) + 1gram Cu(s) (warna coklat)
- Larutan keruh
-
Endapan
abu–abu
perak
mengkristal
Persamaan Reaksi
Cu(s)
+
AgNO3(aq)
→
(coklat)
(tak berwarna)
(abu-abu kristal)
Oksidasi :
Cu(s)
Reduksi :
2Ag+(aq) + 2e-
Cu(NO3)2 (aq) +
(coklat keruh)
Ag(s)
→ Cu2+(aq) + 2e→ 2Ag(s)
Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s)
Pembahasan:
Sedangkan pada percobaan yang kedua yaitu logam Cu
dengan larutan AgNO 3 , Logam Cu berwarna emas tembaga dan
larutan AgNO3 berwarna bening. Pada menit pertama logam Cu
bereaksi dengan larutan AgNO 3 warna logam menjadi berwarna
hitam, larutan berwarna bening dan ada sedikit serbuk yang
menempel pada Cu. Pada menit ketiga warna logam menjadi abu –
abu, larutan masih berwarna bening, dan lapisan Cu mulai sedikit
mengelupas. Pada menit kelima warna logam masih berwarna abu –
abu, warna larutan masih bening, dan lapisan Cu mengelupas
semakin banyak. Pada menit ketujuh logam Cu masih berwarna abu
– abu, warna larutan menjadi bening sedikit biru muda, dan lapisan
Cu semakin mengelupas. Dan yang terakhir saat menit kesepuluh
logam Cu menjadi hitam, warna larutan semakin bening dan sedikit
biru muda, dan lapisan Cu mengelupas sempurna. Larutan menjadi
berwarna sedikit biru dikarenakan adanya luruhan logam Cu yang
bercampur dengan larutan AgNO3.
Tiap atom Cu kehilangan 2 elektron untuk menjadi sebuah ion tembaga dan
tiap ion perak akan memperoleh satu elektron menjadi dua buah atom perak. Elektron
itu dibersihkan langsung dari atom-atom seng ke ion-ion tembaga (Cains, 2010).
Hasil yang didapatkan dari percobaan kali ini tidak sesuai dengan literatur.
Seharusnya endapan dari logan Cu adalah berwarna perak (Arora, 2008).
reaksi dapat dituliskan sebagai berikut :
Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s)
2.
Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada percobaan
Zn(s) + CuSO 4(aq) Cu + ZnSO 4
Cu (s ) + 2 AgNO 3 (aq ) Cu( NO3 ¿2 (aq ) + 2 Ag (s )
3.
Jelaskan perubahan bilangan oksidasi masing-masing unsur pada reaksi-reaksi tersebut
dan jelaskan unsur mana yang mengalami oksidasi atau reduksi!
Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu
0
+2
+2
0
O = +2
R = -2
Pada percobaan pertama, Zn mengalami oksidasi yaitu perubahan bilangan
oksidasi dari 0 menjadi +2. Cu pada CuSO4 mengalami reduksi yaitu perubahan
bilangan oksidasi dari +2 menjadi 0. Sehingga Zn dapat dikatakan sebagai reduktor,
yaitu mereduksi Cu tetapi Zn sendiri mengalami oksidasi. Dan Cu dapat dikatakan
sebagai oksidator yaitu mengoksidasi unsur lain tetapi Cu sendiri mengalami reduksi.
Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag
0
+1
+2
O = +2
R = -1
0
Pada percobaan kedua, Cu mengalami oksidasi yaitu perubahan bilangan
oksidasi dari 0 menjadi +2 . Ag pada AgNO3 mengalami reduksi yaitu perubahan
bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0. Sehingga Cu dapat dikatakan sebagai reduktor
yaitu mereduksi Ag tetapi Cu sendiri mengalami oksidasi. Dan Ag dapat dikatakan
sebagai oksidator yaitu mengoksidasi unsur lain tetapi Ag sendiri mengalami reduksi.
H. ANALISA PROSEDUR
Alat dan Bahan: Gelas kaca kecil, gelas beker, pipet ukur, bulb, larutan CuSO4, larutan
AgNO3, logam Cu, logam Zn.
Fungsi baham:
1. Logam Zn berperan untuk mengoksidasi unsur Cu dalam larutan CuSO4
2. Logam Cu berperan dalam mengoksidasi unsur Ag dalam AgNO 3 yang
menghasilkan endapan berwarna perak yang merupakan Ag.
3. CuSO4 1M sebagai agen pengoksidasi yang bereaksi dengan Zn
4. AgNO3 1M sebagai agen pengoksidasi yang beraksi dengan Ag
Seng (Zn) dengan larutan CuSO4 1 M
Pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan
untuk praktikum reaksi reduksi oksidasi. Menuangkan larutan CuSO 4
1 M secukupnya ke dalam gelas beker 100 ml. Selanjutnya
memindahkan larutan CuSO4 1 M ke dalam gelas kaca kecil .
Menyiapkan sepotong logam seng dan mengamplasnya hingga
bersih. Mencatat keadaan awal logam seng dan larutan CuSO4.
Masukkan logam seng ke dalam larutan CuSO4. Mengamati
perubahan yang terjadi pada logam seng dan larutan CuSO4 dan
mencatatnya setiap 1, 3, 5, 7, dan 10 menit.
Tembaga (Cu) dengan larutan AgNO3 1 M
Pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan
untuk praktikum reaksi reduksi oksidasi. Menuangkan larutan AgNO 3
1 M secukupnya ke dalam gelas beker 100 ml. Selanjutnya
memindahkan larutan AgNO3 1 M ke dalam gelas kaca kecil.
Menyiapkan sepotong logam tembaga dan mengamplasnya hingga
bersih. Mencatat keadaan awal logam tembaga dan larutan AgNO3.
Memasukkan Cu ke dalam larutan AgNO3. Mengamati perubahan
yang terjadi pada logam tembaga dan larutan AgNO3 dan
mencatatnya setiap 1, 3, 5, 7, dan 10 menit
I. ANALISA HASIL
Percobaan Redoks Seng (Zn) dengan larutan CuSO 4 1 M! (Surya,
2009)
Perlakuan
Keterangan
10ml CuSO4(aq) (warna biru jernih) - Banyak Gelembung
+ 1gram Zn(s) (warna abu-abu)
- Larutan tidak berwarna
- Endapan berwarna hitam
Persamaan Reaksi
Zn(s)
+
CuSO4(aq) → ZnSO4(aq)
+
(abu-abu)
(biru)
(tak berwarna)
Oksidasi :
Zn(s)
→ Zn2+(aq) + 2eReduksi :
Cu2+(aq) + 2e→ Cu(s)
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
Cu(s)
(hitam)
Pembahasan:
Percobaan reaksi redoks dilakukan dalam lima tahap, yaitu dalam 1
menit, 3 menit, 5 menit, 7 menit dan 10 menit. Pada percobaan
pertama logam Zn dengan larutan CuSO 4 . Logam Zn berwarna silver
yaitu saat menit pertama warna logam Zn masih berwarna silver,
warna larutan CuSO4 biru muda pekat, dan masih belum terjadi
perubahan. Pada menit ketiga logam Zn berubah menjadi warna abu –
abu kehitaman, warna larutan CuSO4 masih tetap biru bening dan
mulai muncul serbuk dipinggiran logam. Pada menit kelima warna
logam menjadi berwarna hitam, warna larutan masih tetap biru
bening, serbuk dipinggiran logam semakin banyak. Pada menit ketujuh
warna logam Zn semakin hitam pekat, warna masih tetap biru bening,
dan serbuk dipinggiran logam dan logam Zn mulai terkikis dan
berjatuhan. Dan yang terakhir pada menit kesepuluh logam Zn
semakin berwarna hitam pekat, warna larutan semakin biru muda
bening, dan logam Zn semakin terkikis.
Percobaan ini sesuai dengan literatur, bahwa larutan yang memudar ini dikarenakan
kadar logam Zn yang semakin berkurang pada larutan CuSO 4, sedangkan logam Zn
mengalami oksidasi sehingga mereduksi larutan. Dan endapan yang terbentuk seharusnya
berwarna merah (Purnomo, 2010).
Percobaan Tembaga (Cu) dengan larutan AgNO3 1 M (Day, 2006)
Perlakuan
Keterangan
10ml AgNO3(aq) (warna transparan
- Banyak Gelembung
jernih) + 1gram Cu(s) (warna coklat)
- Larutan keruh
-
Endapan
abu–abu
mengkristal
Persamaan Reaksi
Cu(s)
+
AgNO3(aq)
→
Cu(NO3)2 (aq)
+
Ag(s)
perak
(coklat)
(tak berwarna)
(abu-abu kristal)
Oksidasi :
Cu(s)
Reduksi :
2Ag+(aq) + 2e-
(coklat keruh)
→ Cu2+(aq) + 2e→ 2Ag(s)
Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s)
Pembahasan:
Sedangkan pada percobaan yang kedua yaitu logam Cu
dengan larutan AgNO 3 , Logam Cu berwarna emas tembaga dan
larutan AgNO3 berwarna bening. Pada menit pertama logam Cu
bereaksi dengan larutan AgNO 3 warna logam menjadi berwarna
hitam, larutan berwarna bening dan ada sedikit serbuk yang
menempel pada Cu. Pada menit ketiga warna logam menjadi abu –
abu, larutan masih berwarna bening, dan lapisan Cu mulai sedikit
mengelupas. Pada menit kelima warna logam masih berwarna abu –
abu, warna larutan masih bening, dan lapisan Cu mengelupas
semakin banyak. Pada menit ketujuh logam Cu masih berwarna abu
– abu, warna larutan menjadi bening sedikit biru muda, dan lapisan
Cu semakin mengelupas. Dan yang terakhir saat menit kesepuluh
logam Cu menjadi hitam, warna larutan semakin bening dan sedikit
biru muda, dan lapisan Cu mengelupas sempurna. Larutan menjadi
berwarna sedikit biru dikarenakan adanya luruhan logam Cu yang
bercampur dengan larutan AgNO3.
Tiap atom Cu kehilangan 2 elektron untuk menjadi sebuah ion tembaga dan
tiap ion perak akan memperoleh satu elektron menjadi dua buah atom perak. Elektron
itu dibersihkan langsung dari atom-atom seng ke ion-ion tembaga (Cains, 2010).
Hasil yang didapatkan dari percobaan kali ini tidak sesuai dengan literatur.
Seharusnya endapan dari logan Cu adalah berwarna perak (Arora, 2008).
reaksi dapat dituliskan sebagai berikut :
Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s)
Reaksi-reaksi yang terjadi pada percobaan
Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu
0
+2
+2
0
O = +2
R = -2
Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag
0
+1
+2
0
O = +1
R = -2
J. KESIMPULAN
Tujuan dari percobaan ini untuk mengetahui terjadinya reaksi redoks
pada zat tertentu dengan menggunakan Cu dan AgNO 3 dan Zn dengan
CuSO4
Percobaan pertama, yaitu antara logam seng dengan larutan CuSO 4
menghasilkan larutan ZnSO4 berupa larutan tidak berwarna, dan endapan
Cu yang berwarna coklat, Cu tereduksi dan lepas dari larutan. Dalam
percobaan ini yang teroksidasi adalah logam Zn(s) dan yang tereduksi
adalah CuSO4(aq). Reaksi berlangsung secara spontan.
Percobaan kedua, yaitu antara logam tembaga dengan larutan
AgNO3 menghasilkan larutan Cu(NO3)2 berupa larutan berwarna kebiru
biruan, tereduksi dan menghasilkan endapan Ag yang berwarna abu–abu
perak. Dalam percobaan ini yang teroksidasi adalah logam Cu(s) dan yang
tereduksi adalah AgNO3(aq). Reaksi berlangsung secara spontan.
Pada percobaan ini guna untuk membuktikan kebenaran deret volta
semakin deret ke kanan berarti semakin mudah untuk tereduksi dan
sebaliknya.
Pada percobaan ini guna untuk membuktikan kebenaran deret volta
semakin deret ke kanan berarti semakin mudah untuk tereduksi dan
sebaliknya.
K. SARAN
Pengamplasan logam diharapkan sebersih mungkin supaya pada
saat percobaan bisa dihasilkan data yang sesuai pada teori. Jika tidak,
maka yang terjadi adalah warna dari logam tersebut bisa berbeda.
Pengamatan reaksi ini harus jeli dan teliti karena untuk mengetahui
perbedaan yang terjadi. Para laboran diharuskan untuk menjaga
keselamatan diri dengan menggunakan masker dan sarung tangan.
DAFTAR PUSTAKA
Beran, Johannes A. 2010. Laboratory Manual for Principles of General Chemistry.
Washington DC: John Wiley & Sons, Inc
Cairns, Donald. 2008. Essentials of Pharmeutical Chemistry. Jakarta: EGC
Ebbing, Darrell. 2010. General Chemistry: Enhanced Edition. Washington DC: Cengage Inc
Linsley, Trevor. 2007. Chemistry: Principles and Practice. New York: Liberty Press
Noor, Mansur. 2010. Kimia Analitik. Jakarta: Gagas Media
Oxtoby, David. 2007. Prinsip Kimia Modern Edisi IV. Jakarta: Erlangga
Pudjiatmika, Hadyana. 2013. Jurnal Praktikum Kimia Anorganik II Pembuatan ZnSO4
Jakarta: Balai Pustaka
Roberts, Stanley. 2009. Catalysts for Fine Chemical Synthesis. Washington DC: John Wiley
and Sons, Company
Salirawati, Dias. 2008. Buku Ajar Praktik Kimia Pemula. Bandung: Grafindo Media Pratama
Stocker, H. Stephen. 2012. General Organik and Biological Chemistry. London: Publisher
DAFTAR PUSTAKA
Arora, Heizwein 2008. Chemisches
für Mediziner. Heidelberg: Springer-
Verlag
Cairns, Donald. 2008. Essentials of Pharmeutical Chemistry. Jakarta: EGC
Day, R.A .2006. Analisis Kimia Kuantitatif/6. Jakarta: Erlangga
Purnomo, Mansur. 2010. Kimia Analitik. Jakarta: Gagas Media
Surya, Yohanes. 2009. Listrik dan Magnet - Persiapan Olimpiade Fisika.
Tangerang: PT Kandel
LAMPIRAN