PRINSIP PRINSIP DAN PRODUK PEMBIAYAAN SY
1
Universitas Muslim Indonesia
بسم ال الرحمن الرحيم
PRINSIP-PRINSIP DAN PRODUK
PEMBIAYAAN SYARI’AH
Created by :
Hasmia wahyunisa
Stambuk : 052 2013 000 4
5/1/18
Tabel perbandingan antara Bank
Syari’ah dan Bank Konvensional
Bank Islam
Melakukan hanya investasi
yang halal menurut hukum
Islam,
Bank Konvensional
Melakukan investasi baik
yang halal atau haram
menurut hukum Islam
Memakai prinsip bagi hasil,
jual-beli, dan sewa
Memakai perangkat suku
bunga
Berorientasi keuntungan
dan falah (kebahagiaan
dunia dan akhirat sesuai
ajaran Islam)
Berorientasi keuntungan
Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk kemitraan
2
Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk krediturdebitur
Penghimpunan dan
penyaluran dana tidak
diatur oleh dewan sejenis
Penghimpunan dan
penyaluran dana sesuai
Universitas Muslim Indonesia
fatwa Dewan Pengawas
5/1/18
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah
pada harta manusia, maka riba itu tidak bertambah pada sisi Allah. Dan
apa saja yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk
mencapai keridhoan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orangorang yang melipat gandakan (pahalanya).” QS. Ar-Rum, 30:39
3
Fakta telah membuktikan bahwa bank syariah relatif lebih
tahan terhadap krisis moneter jika dibandingkan dengan bank
konvensional, karena perkembangan bank syariah lebih sejalan
dengan perkembangan dunia usaha. Sepanjang perputaram roda
usaha masih berjalan, bank syariah akan tetap berkembang.
Meskipun laju pertumbuhan relatif rendah sejalan dengan laju
pertumbuhan dunia usaha.
Meskipun keduanya mempunyai kesamaan sebagai lembaga
bisnis, namun ada perbedaan karakteristik yang menonjol antara
bank syariah dengan bank konvensional. Dalam bank syariah,
factor ekonomi bukan merupakan pertimbangan dasar di dalam
menjalankan kegiatan usahanya, melainkan ada yang jauh lebih
penting yaitu pertimbangan moral/agama. Oleh sebab itu,
produk-produk pelayanan yang diberikan oleh bank syariah
senantiasa mengedepankan prinsip halal dan haram. Sebaik
apapun prospek dan keuntungan yang dijanjikan oleh sector yang
dibiayai, jika tidak mengacu pada prinsip halal dan maslahat
Universitas Muslim Indonesia 5/1/18
maka pembiayaan tersebut wajib ditolak.
Prinsip perbankan Syari’ah
4
Perbankan syariah memiliki tujuan yang
sama seperti perbankan konvensional, yaitu
agar lembaga perbankan dapat menghasilkan
keuntungan dengan cara meminjamkan modal,
menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha,
atau kegiatan lainnya yang sesuai.
Prinsip Hukum Islam melarang unsur-unsur
di bawah ini dalam transaksi-transaksi
perbankan tersebut :
1. Perniagaan atas barang-barang yang haram,
2. Bunga ( رباRiba),
3. Perjudian dan spekulasi yang disengaja (ميسر
maisir), serta
Universitas Muslim Indonesia 5/1/18
4. Ketidakjelasan dan
manipulasi ( غررgharar).
Produk perbankan Syari’ah
5
Beberapa produk jasa yang disediakan oleh bank berbasis
syariah antara lain:
•Titipan atau simpanan
1. Al-Wadi'ah (jasa penitipan), adalah jasa penitipan dana
dimana penitip dapat mengambil dana tersebut
sewaktu-waktu. Dengan sistem wadiah Bank tidak
berkewajiban, namun diperbolehkan, untuk memberikan
bonus kepada nasabah. Bank Muamalat IndonesiaShahibul Maal.
2. Deposito Mudharabah, nasabah menyimpan dana di
Bank dalam kurun waktu yang tertentu. Keuntungan dari
investasi terhadap dana nasabah yang dilakukan bank
akan dibagikan antara bank dan nasabah dengan nisbah
bagi hasil tertentu.
Universitas Muslim Indonesia
5/1/18
•Bagi hasil
6
1. Al-Musyarakah(Joint Venture), konsep ini diterapkan pada
model partnership atau joint venture. Keuntungan yang diraih
akan dibagi dalam rasio yang disepakati sementara kerugian
akan dibagi berdasarkan rasio ekuitas yang dimiliki masingmasing pihak. Perbedaan mendasar dengan mudharabah ialah
dalam konsep ini ada campur tangan pengelolaan
manajemennya sedangkan mudharabah tidak ada campur
tangan
2. Al-Mudharabah, adalah perjanjian antara penyedia modal
dengan pengusaha. Setiap keuntungan yang diraih akan
dibagi menurut rasio tertentu yang disepakati. Resiko kerugian
ditanggung penuh oleh pihak Bank kecuali kerugian yang
diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan
penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan,
kecurangan dan penyalahgunaan.
3. Al-Muzara'ah, adalah bank memberikan pembiayaan bagi
nasabah yang bergerak dalam bidang pertanian/perkebunan
atas dasar bagi hasil dari hasil panen.
4. Al-Musaqah, adalah
bentuk lebih yang sederhana dari
Universitas Muslim Indonesia 5/1/18
muzara'ah, di mana nasabah hanya bertanggung-jawab atas
•Jual beli
7
1. Bai' Al-Murabahah, adalah penyaluran dana dalam bentuk
jual beli. Bank akan membelikan barang yang dibutuhkan
pengguna jasa kemudian menjualnya kembali ke pengguna
jasa dengan harga yang dinaikkan sesuai margin keuntungan
yang ditetapkan bank, dan pengguna jasa dapat mengangsur
barang tersebut. Besarnya angsuran flat sesuai akad diawal
dan besarnya angsuran=harga pokok ditambah margin yang
disepakati. Contoh: harga rumah 500 juta, margin
bank/keuntungan bank 100 jt, maka yang dibayar nasabah
peminjam ialah 600 juta dan diangsur selama waktu yang
disepakati diawal antara Bank dan Nasabah.
2. Bai' As-Salam, Bank akan membelikan barang yang
dibutuhkan di kemudian hari, sedangkan pembayaran
dilakukan di muka. Barang yang dibeli harus diukur dan
ditimbang secara jelas dan spesifik, dan penetapan harga
beli berdasarkan keridhaan yang utuh antara kedua belah
pihak. Contoh: Pembiayaan bagi petani dalam jangka waktu
yang pendek (2-6 bulan). Karena barang yang dibeli
(misalnya padi, jagung, cabai) tidak dimaksudkan sebagai
inventori, makaUniversitas
bank melakukan
akad bai' as-salam
kepada
5/1/18
Muslim Indonesia
pembeli kedua (misalnya Bulog, pedagang pasar induk,
3. Bai' Al-Istishna', merupakan bentuk As-Salam khusus di
mana harga barang bisa dibayar saat kontrak, dibayar secara
angsuran, atau dibayar di kemudian hari. Bank mengikat
masing-masing kepada pembeli dan penjual secara terpisah,
tidak seperti As-Salam di mana semua pihak diikat secara
bersama sejak semula. Dengan demikian, bank sebagai pihak
yang mengadakan barang bertanggung-jawab kepada
nasabah atas kesalahan pelaksanaan pekerjaan dan jaminan
yang timbul dari transaksi tersebut.
•Sewa
1. Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang
dan jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.
2. Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik sama dengan ijarah
adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa
melalui pembayaran upah sewa, namun dimasa akhir sewa
terjadi pemindahan kepemilikan atas barang sewa.
8
Universitas Muslim Indonesia
5/1/18
•Jasa
9
1. Al-Wakalah adalah suatu akad pada transaksi
perbankan syariah, yang merupakan akad (perwakilan)
yang sesuai dengan prinsip prinsip yang di terapkan
dalam syariat islam.
2. Al-Kafalah adalah memberikan jaminan yang diberikan
oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi
kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung, dengan
kata lain mengalihkan tanggung jawab seorang yang
dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang
lain sebagai jaminan.
3. Al-Hawalah adalah akad perpindahan dimana dalam
prakteknya memindahkan hutang dari tanggungan
orang yang berhutang menjadi tanggungan orang yang
berkewajiban membayar hutang (contoh: lembaga
pengambilalihan hutang).
4. Ar-Rahn, adalah suatu akad pada transaksi perbankan
syariah, yang merupakan akad gadai yang sesuai
dengan syariah.
5. Al-Qardh adalah salah satu akad yang terdapat pada
Muslim
Indonesia
5/1/18
sistem perbankan Universitas
syariah yang
tidak
lain adalah
memberikan pinjaman baik berupa uang ataupun
5/1/18
Universitas Muslim Indonesia
Syukron
Matur Nuwun
Hatur Nuhun
Obrigado
Thanks
Terima Kasih
Universitas Muslim Indonesia
بسم ال الرحمن الرحيم
PRINSIP-PRINSIP DAN PRODUK
PEMBIAYAAN SYARI’AH
Created by :
Hasmia wahyunisa
Stambuk : 052 2013 000 4
5/1/18
Tabel perbandingan antara Bank
Syari’ah dan Bank Konvensional
Bank Islam
Melakukan hanya investasi
yang halal menurut hukum
Islam,
Bank Konvensional
Melakukan investasi baik
yang halal atau haram
menurut hukum Islam
Memakai prinsip bagi hasil,
jual-beli, dan sewa
Memakai perangkat suku
bunga
Berorientasi keuntungan
dan falah (kebahagiaan
dunia dan akhirat sesuai
ajaran Islam)
Berorientasi keuntungan
Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk kemitraan
2
Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk krediturdebitur
Penghimpunan dan
penyaluran dana tidak
diatur oleh dewan sejenis
Penghimpunan dan
penyaluran dana sesuai
Universitas Muslim Indonesia
fatwa Dewan Pengawas
5/1/18
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah
pada harta manusia, maka riba itu tidak bertambah pada sisi Allah. Dan
apa saja yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk
mencapai keridhoan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orangorang yang melipat gandakan (pahalanya).” QS. Ar-Rum, 30:39
3
Fakta telah membuktikan bahwa bank syariah relatif lebih
tahan terhadap krisis moneter jika dibandingkan dengan bank
konvensional, karena perkembangan bank syariah lebih sejalan
dengan perkembangan dunia usaha. Sepanjang perputaram roda
usaha masih berjalan, bank syariah akan tetap berkembang.
Meskipun laju pertumbuhan relatif rendah sejalan dengan laju
pertumbuhan dunia usaha.
Meskipun keduanya mempunyai kesamaan sebagai lembaga
bisnis, namun ada perbedaan karakteristik yang menonjol antara
bank syariah dengan bank konvensional. Dalam bank syariah,
factor ekonomi bukan merupakan pertimbangan dasar di dalam
menjalankan kegiatan usahanya, melainkan ada yang jauh lebih
penting yaitu pertimbangan moral/agama. Oleh sebab itu,
produk-produk pelayanan yang diberikan oleh bank syariah
senantiasa mengedepankan prinsip halal dan haram. Sebaik
apapun prospek dan keuntungan yang dijanjikan oleh sector yang
dibiayai, jika tidak mengacu pada prinsip halal dan maslahat
Universitas Muslim Indonesia 5/1/18
maka pembiayaan tersebut wajib ditolak.
Prinsip perbankan Syari’ah
4
Perbankan syariah memiliki tujuan yang
sama seperti perbankan konvensional, yaitu
agar lembaga perbankan dapat menghasilkan
keuntungan dengan cara meminjamkan modal,
menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha,
atau kegiatan lainnya yang sesuai.
Prinsip Hukum Islam melarang unsur-unsur
di bawah ini dalam transaksi-transaksi
perbankan tersebut :
1. Perniagaan atas barang-barang yang haram,
2. Bunga ( رباRiba),
3. Perjudian dan spekulasi yang disengaja (ميسر
maisir), serta
Universitas Muslim Indonesia 5/1/18
4. Ketidakjelasan dan
manipulasi ( غررgharar).
Produk perbankan Syari’ah
5
Beberapa produk jasa yang disediakan oleh bank berbasis
syariah antara lain:
•Titipan atau simpanan
1. Al-Wadi'ah (jasa penitipan), adalah jasa penitipan dana
dimana penitip dapat mengambil dana tersebut
sewaktu-waktu. Dengan sistem wadiah Bank tidak
berkewajiban, namun diperbolehkan, untuk memberikan
bonus kepada nasabah. Bank Muamalat IndonesiaShahibul Maal.
2. Deposito Mudharabah, nasabah menyimpan dana di
Bank dalam kurun waktu yang tertentu. Keuntungan dari
investasi terhadap dana nasabah yang dilakukan bank
akan dibagikan antara bank dan nasabah dengan nisbah
bagi hasil tertentu.
Universitas Muslim Indonesia
5/1/18
•Bagi hasil
6
1. Al-Musyarakah(Joint Venture), konsep ini diterapkan pada
model partnership atau joint venture. Keuntungan yang diraih
akan dibagi dalam rasio yang disepakati sementara kerugian
akan dibagi berdasarkan rasio ekuitas yang dimiliki masingmasing pihak. Perbedaan mendasar dengan mudharabah ialah
dalam konsep ini ada campur tangan pengelolaan
manajemennya sedangkan mudharabah tidak ada campur
tangan
2. Al-Mudharabah, adalah perjanjian antara penyedia modal
dengan pengusaha. Setiap keuntungan yang diraih akan
dibagi menurut rasio tertentu yang disepakati. Resiko kerugian
ditanggung penuh oleh pihak Bank kecuali kerugian yang
diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan
penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan,
kecurangan dan penyalahgunaan.
3. Al-Muzara'ah, adalah bank memberikan pembiayaan bagi
nasabah yang bergerak dalam bidang pertanian/perkebunan
atas dasar bagi hasil dari hasil panen.
4. Al-Musaqah, adalah
bentuk lebih yang sederhana dari
Universitas Muslim Indonesia 5/1/18
muzara'ah, di mana nasabah hanya bertanggung-jawab atas
•Jual beli
7
1. Bai' Al-Murabahah, adalah penyaluran dana dalam bentuk
jual beli. Bank akan membelikan barang yang dibutuhkan
pengguna jasa kemudian menjualnya kembali ke pengguna
jasa dengan harga yang dinaikkan sesuai margin keuntungan
yang ditetapkan bank, dan pengguna jasa dapat mengangsur
barang tersebut. Besarnya angsuran flat sesuai akad diawal
dan besarnya angsuran=harga pokok ditambah margin yang
disepakati. Contoh: harga rumah 500 juta, margin
bank/keuntungan bank 100 jt, maka yang dibayar nasabah
peminjam ialah 600 juta dan diangsur selama waktu yang
disepakati diawal antara Bank dan Nasabah.
2. Bai' As-Salam, Bank akan membelikan barang yang
dibutuhkan di kemudian hari, sedangkan pembayaran
dilakukan di muka. Barang yang dibeli harus diukur dan
ditimbang secara jelas dan spesifik, dan penetapan harga
beli berdasarkan keridhaan yang utuh antara kedua belah
pihak. Contoh: Pembiayaan bagi petani dalam jangka waktu
yang pendek (2-6 bulan). Karena barang yang dibeli
(misalnya padi, jagung, cabai) tidak dimaksudkan sebagai
inventori, makaUniversitas
bank melakukan
akad bai' as-salam
kepada
5/1/18
Muslim Indonesia
pembeli kedua (misalnya Bulog, pedagang pasar induk,
3. Bai' Al-Istishna', merupakan bentuk As-Salam khusus di
mana harga barang bisa dibayar saat kontrak, dibayar secara
angsuran, atau dibayar di kemudian hari. Bank mengikat
masing-masing kepada pembeli dan penjual secara terpisah,
tidak seperti As-Salam di mana semua pihak diikat secara
bersama sejak semula. Dengan demikian, bank sebagai pihak
yang mengadakan barang bertanggung-jawab kepada
nasabah atas kesalahan pelaksanaan pekerjaan dan jaminan
yang timbul dari transaksi tersebut.
•Sewa
1. Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang
dan jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.
2. Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik sama dengan ijarah
adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa
melalui pembayaran upah sewa, namun dimasa akhir sewa
terjadi pemindahan kepemilikan atas barang sewa.
8
Universitas Muslim Indonesia
5/1/18
•Jasa
9
1. Al-Wakalah adalah suatu akad pada transaksi
perbankan syariah, yang merupakan akad (perwakilan)
yang sesuai dengan prinsip prinsip yang di terapkan
dalam syariat islam.
2. Al-Kafalah adalah memberikan jaminan yang diberikan
oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi
kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung, dengan
kata lain mengalihkan tanggung jawab seorang yang
dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang
lain sebagai jaminan.
3. Al-Hawalah adalah akad perpindahan dimana dalam
prakteknya memindahkan hutang dari tanggungan
orang yang berhutang menjadi tanggungan orang yang
berkewajiban membayar hutang (contoh: lembaga
pengambilalihan hutang).
4. Ar-Rahn, adalah suatu akad pada transaksi perbankan
syariah, yang merupakan akad gadai yang sesuai
dengan syariah.
5. Al-Qardh adalah salah satu akad yang terdapat pada
Muslim
Indonesia
5/1/18
sistem perbankan Universitas
syariah yang
tidak
lain adalah
memberikan pinjaman baik berupa uang ataupun
5/1/18
Universitas Muslim Indonesia
Syukron
Matur Nuwun
Hatur Nuhun
Obrigado
Thanks
Terima Kasih