T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan CSR (Corporate Social ) PT Kievit sebagai Anak Perusahaan dari di Salatiga T1 BAB II

BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1 Peran MNC dalam Hubungan Internasional
Hubungan kerjasama antarnegara memang sangat diperlukan tanpa hubungan
kerjasama negara miskin tidak dapat berkembang dan mempelajari teknologi dari
negara maju, sedangkan negara maju tidak dapat memperluas produksi hingga ke
negara lain. Ilmu hubungan internasional juga membahas mengenai dasar
hubungan kerjasama antar negara dalam aspek ekonomi yaitu dikenal
menggunakan teori Neoliberalisme. Aktor dalam hubungan kerjasama bukan
hanya negara tetapi juga individu, NGO (Non-government Organizations), MNC
(Multinational Corporations). Peran MNC berperan penting di Indonesia terutama
investasi perusahaan Belanda di Indonesia yang tidak lepas dari kebijakan yang
dibuat oleh perusahaan induk yang ada di Belanda. (Emmy, 1996) Emmy
mendefinisikan yakni perusahaan kelompok merupakan suatu gabungan atau
susunan dari perusahaan-perusahaan yang secara yuridis, saling berkaitan
sehingga anak perusahaan patuh terhadap induk perusahaan yang merupakan
pimpinan dari kesatuan ekonomi.

2.1.1


Konsep Sustainable Development

Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) merupakan sebuah
langkah dalam mendukung pembangunan terhadap berbagai aspek ekonomi,
sosial, lingkungan bahkan budaya untuk menghadapi kebutuhan masa kini tetapi
tidak mengorbankan atau mengurangi kebutuhan generasi yang akan datang.
Pembangunan berkelanjutan atau (Sustainable Development) berkaitan dengan
pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari cara agar meningkatkan ekonomi
dalam jangka panjang, tanpa mengganggu aspek lain seperti sosial dan
lingkungan, tetapi konsep “pertumbuhan ekonomi” itu sendiri sering bermasalah
karena sumber daya alam terbatas. Para ahli mendefinisikan sustainable
development menurut (Bruntland Report, 1987) membahas bahwa: “Sustainable
development is development that meets the needs of the present without

5

compromising the ability of future generation to meet their own needs”. Artinya,
pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang dapat memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa harus mengorbankan kemampuan generasi mendatang
dalam memenuhi kebutuhannya.

Rasmussen mengatakan bahwa pembangunan yang berkelanjutan adalah
solusi yang paling tepat direkomendasikan sekarang ini untuk berbagai krisis
global dalam bidang sosial, ekonomi, dan teknologi. Perusahaan yang ingin
mencapai corporate sustainability dituntut memiliki program-program CSR yang
berorientasi pada pembangunan berkelanjutan. Menurut, (Crowther, 2008) dan
(Hadi, 2011: 59) untuk mengurai prinsip-prinsip terhadap tanggung jawab sosial
(social responsibility) menjadi tiga, yaitu:
1.Sustainability, berkaitan mengenai bagaimana perusahaan dalam menjalankan
aktivitas (action) dengan tetap memperhitungkan adanya keberlanjutan sumber
daya di masa yang akan datang. Sustainability berada pada keberpihakan dan
upaya bagaimana sosial dalam memanfaatkan sumber daya supaya tetap
memperhatikan generasi di masa mendatang.
2.Accountability, merupakan upaya perusahaan menjadi terbuka dan bertanggung
jawab terhadap aktivitas yang sudah dilakukan. Konsep ini menjelaskan mengenai
adanya pengaruh kuantitatif dari aktivitas perusahaan terhadap pihak internal dan
eksternal. Akuntabilitas dapat dijadikan sebagai media bagi perusahaan untuk
membangun image dan network terhadap para stakeholders.
3.Transparency, merupakan prinsip penting bagi pihak eksternal. Transparansi
berkaitan dengan adanya pelaporan aktivitas sebuah perusahaan beserta dampak
penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap pihak eksternal.

Transparansi merupakan salah satu bagian penting bagi pihak eksternal, karena
dapat berperan sebagai langkah untuk mengurangi asimetri informasi dan
tanggung jawab berbagai dampak dari lingkungan perusahaan .
2.1.2

Konsep CSR (Corporate Social Responsibility)

CSR adalah basis teori tentang perlunya sebuah perusahaan membangun
hubungan harmonis dengan masyarakat. Secara teoritik, CSR dapat di

6

definisikan sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para
strategi stakeholdersnya, terutama komunitas atau masyarakat disekitar wilayah
kerja dan operasinya. Dengan atau tanpa aturan hukum, sebuah perusahaan harus
menjunjung tinggi moralitas. Kapasitas dari sebuah keberhasilan suatu
perusahaan dalam sudut pandang CSR yaitu pengedepankan adanya prinsip
moral dan etis dan dengan mencapai hasil maksimal tanpa merugikan adanya
kelompok masyarakat lainnya. Salah satu prinsip moral yang sering digunakan
yaitu golden rules, hal tersebut mengajarkan agar seseorang atau suatu pihak

memperlakukan orang lain sama seperti apa yang mereka ingin diperlakukan.
Perusahaan yang bekerja dengan mengedepankan prinsip moral dan etis akan
memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat.

Seperti dari hasil Konferensi Tingkat Tinggi Bumi (Earth Summit) di Rio
de Janeiro Brazilia 1992, menyepakati perubahan paradigma pembangunan, dari
pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) menjadi pembangunan yang
berkelanjutan (Sustainable Development). (The Business Watch Indonesia,
Desember 2007) Perspektif perusahaan, dimana keberlanjutan yang dimaksud
merupakan suatu program sebagai dampak dari usaha-usaha yang telah dirintis,
berdasarkan pada konsep kemitraan dari masing-masing stakeholdes.
Menurut Philip Kotler, ada enam program CSR yang mungkin untuk
dijalankan sebuah perusahaan:
1.

Cause promotion, perusahaan menyediakan dana atau menyediakan
resources lainya seperti tenaga sukarela atau mendukung kegiatan

pengumpulan dana untuk membiayai suatu program CSR. Seperti contoh
kegiatan amal ikhlas dan pelelangan sisa produksi yang kemudian hasilnya

di berikan kepada pesantren di daerah Mangunsari.
2.

Cause related marketing, yaitu dengan cara perusahaan mendukung

terhadap program CSR tertentu dengan cara menyumbangkan dana dari
hasil penjualan produk perusahaan, biasanya dilakukan untuk jenis produk
tertentu dan untuk periode tertentu. Contoh, kegiatan CSR PT Kievit yaitu

7

“world milk day” pembagian susu gratis kepada para karyawan dan murid
sekolah dengan mengusung peduli akan kesehatan dan nutrisi untuk anak.
Begitu juga dengan kegiatan posyandu dengan memberikan susu
Frieslandflag kepada balita para warga setempat di sekitar Perusahaan.
3.

Corporate social marketing, perusahaan mendukung program CSR yang

sifatnya kampanye perubahan perilaku yang tidak baik menjadi baik atau

lebih baik seperti, peningkatan kesehatan masyarakat, keselamatan kerja,
kerusakan lingkungan dan lain-lain. Bisa dilakukan sendiri atau mencari
mitra yang mempunyai kepedulian terhadap isu yang sama. Contoh: PT
Kievit melalui departemen SHE (Safe, Health, Environment), dengan
berkampanye melaui pameran di depan perusahaan mengenai pentingnya
(Safe, Health, Environment) dalam bekerja.
4)

Corporate philanthropy, yaitu program CSR yang dilakukan dengan cara

memberikan bantuan secara langsung, baik berupa dana maupun tenaga
terhadap isu sosial tertentu. Contoh PT Kievit memberikan bantuan dana
untuk modal usaha kepada warga setempat dengan dana maksimal Rp
2,000,000 untuk usaha mandiri.
5)

Community voluntering, yaitu perusahaan memberikan bantuan untuk

menanggulangi isu tertentu dengan cara memberikan bantuan tenaga secara
sukarela yang diperlukan dalam program CSR tersebut. Contoh PT Kievit

memberikan bantuan makanan untuk korban letusan gunung Merapi.
6)

Social Responsible Business Practice, program CSR ini dilakukan dengan

tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan cara memilih caracara operasi yang sesuai dengan kondisi masyarakat. Pemilihan cara-cara
operasi yang sesuai dengan etika dan moral yang berkembang di
masyarakat. Contoh PT Kievit bekerja sama dengan White Coffe dan dalam
setiap kemasan di bagian ingredient tercantum non-dairy product, yang
dimaksud sebagai penggunaan bahan baku dari produk PT Kievit yang law
calorie. Menunjukan bahwa produk tidak membahayakan bagi kesehatan

dan konsumen yang sedang diet.

8

(Achmad, 2008) Ada lima hal penting sehingga konsep keberlanjutan di
antaranya adalah ;
(1) Ketersediaan dana
(2) Misi lingkungan

(3) tanggung jawab sosial
(4) Implementasi dalam kebijakan (masyarakat, korporat, dan pemerintah)
(5) Mempunyai nilai keuntungan atau manfaat
Pada

bulan

September

2004,

ISO

(International

Organization

for

Standardization) sebagai induk organisasi standarisasi internasional, berinisiatif


mengundang berbagai pihak untuk membentuk tim (working group ) yang
membantu lahirnya panduan dan standarisasi untuk tanggung jawab sosial yang
diberi nama ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility. (Hasibuan:
“Sekali Lagi, CSR : 2007) ISO mengadopsi laporan COPOLCO (committe on
consumer policy) mengenai pembentukan “Strategic Advisory Group on Social
Responsibility pada tahun 2002. Pada bulan Juni 2004 acara pre-conference dan

konferensi untuk negara-negara berkembang, kemudian pada tahun 2004 bulan
Oktober, New York item proposal kepada seluruh negara anggota, pada bulan
Januari 2005, terdapat 29 negara menyatakan setuju, dan 4 negara menyatakan
tidak. Perubahan tersebut, menurut komite bayangan dari Indonesia, disebabkan
karena pedoman ISO 26000 ditujukan bukan hanya untuk korporasi tetapi bagi
semua bentuk organisasi, baik swasta maupun publik.
Apabila akan menerapkan pemahaman yang digunakan oleh para ahli yang
memperdalam konsep ISO 26000 Guidance Standard on Social responsibility
yang secara konsisten mengembangkan tanggung jawab sosial maka masalah SR
akan mencakup 7 isu pokok
yaitu:
1. Pengembangan Masyarakat

2. Konsumen
3. Praktek Kegiatan Institusi yang Sehat
4. Lingkungan

9

5. Ketenagakerjaan
6. Hak asasi manusia
7. Organizational Governance (governance organisasi)
ISO 26000 menjelaskan arti tanggung jawab sosial sebagai tanggung jawab
suatu organisasi terhadap dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap
masyarakat dan lingkungan, melalui aktivitas yang transparan dan etis, yaitu:
1.

Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan
masyarakat;

2. Memperhatikan kepentingan dari para stakeholder;
3.


Sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma
internasional;

4. Kesatuan dari seluruh kegiatan organisasi dalam hal ini meliputi baik
kegiatan produk maupun jasa.
Prinsip-prinsip dasar tanggung jawab sosial yang menjadi dasar bagi
pelaksanaan yang menjiwai atau menjadi informasi dalam pembuatan keputusan
dan kegiatan tanggung jawab sosial menurut ISO 26000 meliputi:
·1. Kepatuhan kepada hukum
2. Menghormati instrumen/badan-badan internasional
3. Menghormati stakeholders dan kepentingannya
4. Akuntabilitas
5. Transparansi
6. Perilaku yang beretika
7 Melakukan tindakan pencegahan
·8. Menghormati dasar-dasar hak asasi manusia
Pada tanggal 8 – 9 September 2005 bertempat di Jakarta, Indonesia menjadi
tuan rumah AFCSR (Asian Forum for Corporate Social Responsibility) yang
memaparkan bagaimana CSR harus dipraktikkan oleh bisnis di Asia. World
Business Council for Sustainable Development (WBCSD) mengatakan dalam

sebuah pertemuan di PBB New York (14-16/9), bahwa praktik CSR merupakan

10

wujud komitmen terhadap dunia bisnis untuk membantu PBB merealisasikan
target Millennium Development Goals (MDGs).
2.1.3 Pengertian fungsi dan manfaat Corporate Social Responsibility
CSR mulai muncul pada zaman dimana kesadaran akan sustainability
perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.
Manfaat bagi masyarakat dan keuntungan bagi perusahaan itu sangat bagus
dengan adanya CSR, karena di dalam CSR ini terdapat nilai-nilai seperti:
1. Pengembangan ekonomi misalnya: kegiatan di bidang pertanian, peternakan,
koperasi dan usaha kecil menengah (UKM).
2. Kesehatan dan

gizi masyarakat misalnya: penyuluhan, pengobatan,

pemberian gizi bagi balita, program sanitasi masyarakat dan sebagainya.
3. Pengelolaan lingkungan misalnya, penanganan limbah, pengelolaan sampah
rumah tangga, reklamasi dan penanganan dampak lingkungan lainnya.
4. Pada bidang pendidikan, ketrampilan dan pelatihan misalnya: pemberian
beasiswa bagi siswa yang berprestasi dan siswa tidak mampu, magang atau
job training, studi banding, peningkatan ketrampilan (Dokumen PT Kievit,

2016)
2.1.4 Teori Neoliberalisme
Teori Neoliberalisme merupakan teori yang mewujudkan adanya kesejahteraan
bersama dan disebut sebagai kebebasan alamiah menurut Adam Smith. Pemikir
dari teori ekonomi klasik menyebutkan bahwa pembatasan perdagangan yang
diberlakukan kaum merkantilis disebut sebagai menguntungkan salah satu pihak
yaitu kaum pedagang, pemegang monopoli dan penguasa. Hal tersebut merupakan
salah satu dari poin yang utama dari The Wealth of Nations yaitu pasar bebas.
Adam Smith menolak adanya pembatasan oleh pemerintah dimana batasan
tersebut dapat mengganggu ekspansi dari industri. Sejalan berjalannya kebutuhan
akan ekonomi maka banyak kehadiran dari institusi internasional seperti World
Bank dan International Monetery Fund. Neoliberalisme merupakan hasil dari

pengaruh yang terjadi di bidang teknologi komunikasi dan transportasi yang

11

begitu hebat. Hal ini kemudian menjadikan pertukaran barang maupun jasa dalam
jumlah besar berlangsung dimana-mana (Saksono, 2009: 137-138)
Pemahaman terhadap teori neoliberalisme seperti yang disampaikan oleh Haas
dan Bye (Jackson dan Sorensen, 2013: 79) melihat pentingnya integrasi yakni
kerja sama di satu wilayah transaksi membuka jalan bagi kerja sama di wilayah
lainnya. Hal ini bertolak dari adanya upaya dari negara Eropa Barat dengan negara
Japan yang melakukan pembangunan terhadap kesejahteraan negara yang berdaya
konsumsi besar. Upaya terhadap pembangunan dibutuhkan dalam tingkat
perdagangan, komunikasi, pertukaran budaya dan hubungan serta transaksi lintas
batas lainnya yang lebih tinggi.
2.1.5

Konsep Kapitalisme

Pemikiran (Hegel, 1770-1931) merupakan pemikiran yang cenderung
mempengaruhi Karl Marx, terutama pada masa awal karyanya (Ritzer, 2007:26).
Konsep Hegel tentang dialektika dan idealisme. Kapitalisme merupakan berasal
dari kata kapital yang berarti modal dan sistem ekonomi industri perdagangan dan
alat produksi dibawah kendali dari pihak privat sektor swasta dengan tujuan
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Karl Marx berpendapat bahwa sistem
dimana harga barang dan kebijakan pasar dibuat demi keuntungan sebesarbesarnya. Sistem kapitalisme merupakan sistem dimana pemerintah tidak
melakukan intervensi pasar demi keuntungan bersama, melainkan adanya
kepentingan pribadi.
(Anthony, 1986) Pemikiran Karl Marx yaitu masuk kedalam pertimbangan
perusahaan untuk menjalankan kegiatan ekonomi mampu berdiri lama melalui
konsep tanggung jawab perusahaan yang meliputi ekonomi, sosial dan
lingkungan. Karl Marx juga mengatakan bahwa kapitalism merupakan sebuah
cara produksi dan proses produksi yang kemudian menimbulkan berbagai
implikasi seperti ekonomi politik, sosial psikologis dan budaya.
Kondisi diatas disebut oleh Marx sebagai cara untuk menjatuhkan
(pauperisation) atau „pemelaratan‟ (emiseration). Perbedaan yang

cenderung

terus membesar yaitu antara kelas pekerja dan kelas kapitalis, ketika kelas

12

kapitalis semakin menimbun kekayaan, gaji kaum buruh tidak pernah dapat naik
dalam mencukupi kebutuhan hidupnya, dan dipaksa agar hidup dalam
kemiskinan, sehingga keberadaan mereka kemudian menjadi „penduduk surplus
relatif‟ bagi kapitalis. Teori Kapitalisme merupakan teori dimana penimbunan
kekayaan oleh perusahaan atau pemilik modal dilakukan dengan cara yang
berlebihan dan hanya fokus terhadap modal atau keuntungan, tetapi berjalannya
waktu dan adanya globalisasi kapitalisme mengubah fokus ekonomi menjadi
fokus ke beberapa aspek lain demi kelangsungan produksi perusahaan.

13

2.2 Penelitian Terdahulu
N
o

1

Judul
Penelitian,
Nama
Peneliti
Pengaruh
Karakteristi
k
perusahaan
dan
regulasi
pemerintah
terhadap
pengungka
pan
Corporate
Social
responsibili
ty
(CSR)
pada
laporan
tahunan di
Indonesia.
(Angling,
2010)
Fakultas
ekonomi
Universitas
Diponegoro
.

Rumusan
Masalah

Tujuan
Penelitian

Tekhnik
pengumpulan data

Kesimpulan

1.Apakah
kepemilikan
saham
pemerintah
mempunyai
pengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR
dalam
laporan
tahunan
perusahaan?
2.Apakah
ukuran
perusahaan
mempunyai
pengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR
dalam
laporan
tahunan
perusahaan?

1.Bertujuan
untuk
menjelaskan
pengaruh
kepemilikan
saham
pemerintah
terhadap
pengungkapa
n CSR dalam
laporan
tahunan
perusahaan.
2. Bertujuan
untuk
menjelaskan
pengaruh
kepemilikan
saham asing
terhadap
pengungkapa
n CSR dalam
laporan
tahunan
perusahaan.

Data
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah
data
sekunder.
Metode
pengambilan
data
yang
digunakan
adalah
metode
dokumentasi, yaitu
penggunaan
data
yang berasal dari
dokumen-dokumen
yang sudah ada.
Data
dalam
penelitian ini berasal
dari
situs
www.idx.co.id 2006
dan 2008, jurnal,
penelitian terdahulu,
buku, dan situs
internet
yang
berhubungan dengan
tema penelitian.

Perlunya
pengungkapa
n
laporan
tahunan
perusahaan
untuk
mengungkap
kan kegiatan
CSR dalam
laporan
tahunan
perusahaan
sebagai
bentuk
pelaksanaan
Good
corporate
governance.

14

2

Penerapan
tanggung
jawab
sosial dan
lingkunga
n menurut
undangundang
nomor 40
tahun
2007
tentang
perseroan
terbatas
studi
kasus PT
Nestle
Indonesia.
(Debora,
2011)
Fakultas
hukum
Magister
Kenotariat
an.

1.Bagaimana
ketentuanketentuan
tanggung
jawab sosial
dan
lingkungan
yang diatur
dalam
undangundang
nomor
40
tahun
2007
tentang
perseroan
terbatas?
2. Bagaimana
penerapan
ketentuanketentuan
tanggung
jawab sosial
dan
lingkungan
yang diatur
dalam
undangundang
nomor
40
tahun
2007
tentang
perseroan
terbatas pada
PT
Nestle
Indonesia?

Bertujuan
untuk
mendapatka
n data yang
dapat
dipergunak
an
untuk
menemukan
jawaban
atas pokok
permsalaha
n yang telah
dikemukaka
n
sebelumnya
.

Metode
yang
digunakan
penelitian
kepustakaan yang
bersifat
yuridis
normatif berguna
untuk
mendapatkan data
yang
mencakup
sumber
primer,
sumber sekunder,
dan sumber tersier
juga menggunakan
metode penelitian
lapangan dengan
wawancara.

Didalam
undangundang
nomor 40
tahun 2007,
mengenai
perseroan
terbatas
merupakan
undangundang
pertama di
dunia yang
mewajibkan
pelaksanaan
CSR.

3. Tanggung
jawab
induk
perusahaa
n terhadap
anak
perusahaa
n dalam
suatu

1.Bagaimana
hubungan
hukum antara
induk
perusahaan
dengan anak
perusahaan
dalam
perusahaan

1.Untuk
mengetahui
bagaimana
hubungan
hukum
antara
induk
perusahaan
dengan

1.Jenis penelitian
dalam penelitian
ini
digunakan
metode penelitian
hukum normatif
atau disebut juga
metode
kepustakaan.
2.bahan
hukum

Hubungan
hukum
yang terjadi
antara
induk
perusahaan
dengan
anak
perusahaan

15

4

perusahaa
n
kelompok
. (Yuliani,
2013)
Fakultas
hukum
Universita
s
Muhamadi
yah
Surakarta.

kelompok
yang dibentuk
melalui
merger?
2.Bagaimana
tanggung
jawab induk
perusahaan
terhadap
perikatan
yang
dilakukan
anak
perusahan
dalam
perusahaan
kelompok?

anak
perusahaan
dalam
perusahaan
kelompok
yang
dibentuk
melalui
merger.
2.Bahan
hukum
sekunder
yaitu semua
dokumen
yang
merupakan
informasi
atau hasil
kajian
tentang
“tanggung
jawab induk
perusahaan
terhadap
anak
perusahaan
dalam suatu
perusahaan
kelompok.

sekunder
yaitu
semua dokumen
yang merupakan
informasi
atau
hasil
kajian
tentang”tanggung
jawab
induk
perusahaan
terhadap
anak
perusahaan dalam
satu
kelompok,
seperti :jurnal

Pengungk
apan
Corporate
Social
Responsibi
lity (CSR)
pada
official
website
perusahaa
n
studi

1. Bagaiman

1.
untuk
melihat
apakah
perusahaan
telah
memanfaat
kan officia l
website-nya
untuk
mengungka
pkan

1.
Metode
Penelitian waktu
dan
objek
penelitian
dilakukan terhadap
official
website
Unilever
yang
beralamat
di
http://www.unilev
er.co.id
Data
kualitatif
yang

a
CSR
menekank
an
perusahaa
n
agar
mengemba
ngkan
praktik
bisnis
yang etis

16

setelah
terjadinya
merger
adalah
induk
perusahaan
sebagai
pemegang
saham
mayoritas
dari anak
perusahaan
nya
sehingga
dengan
demikian
induk
perusahaan
dapat
mengontrol
jalannya
perusahaan
dengan
kepemilika
n mayoritas
saham.
Antara anak
dengan
induk
perusahaan
masingmasing
kedudukann
ya berdiri
sendiri.
Kesimpulan
Hasil
pengamatan
terhadap
official
website
Unilever
menunjukk
an bahwa
Unilever
telah

pada PT.
UNILEVE
R
INDONES
IA Tbk
(Andriyani
,
2008)
Fakultas
Ekonomi
Universita
s
Gunadarm
a

dan
berkesina
mbungan
(sustainab
le)?
2. Bagaiman
a
cara
perusahaa
n
mengungk
apkan
CSR dan
seberapa
penting
CSR?

program
CSR yang
dilakukan,
dari sisi tata
kelola
perusahaan,
lingkungan,
dan sosial.
2
untuk
memberika
n kontribusi
terhadap
peningkatan
kesadaran
dan praktek
penerapan
CSR pada
perusahaan
dalam
setiap
kegiatan
bisnis yang
dilakukann
ya
dalam
kaitannya
dengan
kepentingan
pihak-pihak
lain.

17

digunakan berupa
Sustainability
Report
Unilever
tahun 2006.
2.
Pengukuran
Index
Publisitas
Kuantitas
informasi
CSR
yang
diukur
meliputi tiga area
utama yaitu tata
kelola perusahaan
dan
pelaporan
(corporate
governance
and
reporting),
kebijakan
lingkungan,
dan
kebijakan sosial.

mencoba
memanfaat
kan laman
resminya
untuk
mengungka
pkan
program
CSR yang
dilakukann
ya,
baik
dari sisi tata
kelola
perusahaan,
kebijakan
lingkungan
dan
kebijakan
sosial.

5

Penerapan
Corporate
Social
Responsibi
lity
terhadap
tingkat
profitabilit
as besaran
pajak
penghasila
n,
dan
biaya
operasi
yang
terdaftar
di bursa
efek
Indonesia
(Permanas
ari, 2012)
Fakultas
Ekonomi
Jurusan
Akuntansi

Universita
s
Gunadarm
a

1 Bagaimana
perusahaan
menerapkan
CSR
dan
bagaimana
pembagian
laba
yang
digunakan
perusahaan
untuk
menerapkan
CSR?

1
Tujuannya
agar
perusahaan
dapat terus
hidup dan
berkemban
g
sesuai
dengan
prinsip
going
concern.
2.Agar
perusahaan
dapat
mencapai
suatu
tingkat laba
yang
memuaskan
salah satu
caranya
adalah
dengan
memberika
n kontribusi
positif
terhadap
lingkungan
sosialnya.

1.Objek Penelitian
yang
digunakan
pada penelitian ini
adalah Perusahaan
yang
telah
terdaftar sebagai
emiten di BEI
(Bursa
Efek
Indonesia).
Batasan
atau
kriteria
sampel
yang
digunakan
dalam penelitian
ini
adalah: 1.
Perusahaan telah
mulai melakukan
kegiatan
CSR
maksimal
tahun
2005
dan
mlaporkannya
dalam
laporan
tahunan
perusahaan.
2.
Mempunyai
laporan keuangan
yang lengkap dan
telah diaudit oleh
auditor
independent.

a. Terdapat
perbedaan
rata-rata
profitabilita
s
perusahaan
sebelum
dan setelah
penerapan
Corporate
Social
Responsibil
ity. b. Tidak
terdapat
perbedaan
rata-rata
besaran
pajak
penghasilan
perusahaan
sebelum
dan setelah
penerapan
Corporate
Social
Responsibil
ity.
c.
Terdapat
perbedaan
rata-rata
biaya
operasi
perusahaan
sebelum
dan setelah
penerapan
Corporate
Social
Responsibil
ity

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya
yaitu penelitian berfokus pada penerapan CSR kelompok dari perusahaan asing
dan penerapan terhadap masyarakat lokal. Demikian juga alasan penulis

18

menggunakan literatur untuk membantu prosedur dalam penelitian, mengenai
kinerja dari aktor non-state MNC yang berperan sebagai anak perusahaan dari
negara lain terhadap penerapan CSR di Salatiga.

19

2.3 Kerangka Penelitian

FrieslandCampina

CSR
FrieslandCampin

PT Kievit Indonesia

CSR
PT Kievit

Konsep Corporate Social Responsibility
Konsep Sustainable development
Teori Neo-Liberalisme
Konsep Kapitalisme

Penerapan CSR

20

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45