Perbedaan Profil Besi Anak Dengan dan Tanpa Infeksi Mycobacterium Tuberculosis yang Mempunyai Riwayat Kontak Penderita Tuberkulosis Dewasa Chapter III VI

21

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan potong
lintang.

3.2. Tempat dan Waktu
3.2.1. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan pada tiga puskesmas di Kabupaten Batubara.2

3.2.2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015

3.3. Populasi dan sampel penelitian
3.3.1. Populasi target
Populasi target adalah anak

dengan infeksi M.tuberculosis. Populasi


terjangkau adalah populasi target anak usia1 sampai 14 tahun di kabupaten
Batubara, Propinsi Sumatera Utara selama bulan Juni – Juli 2015. Sampel
adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Universitas Sumatera Utara

22

3.4. Perkiraan Besar Sampel
Besar sampel dihitung dengan mempergunakan rumus uji satu proporsi yaitu
sebagai berikut :38

n =

besar sampel

(
�={


0

(

0

+


)
0)

}2

P0 = proporsi uji tuberkulin positif pada anak di negara berkembang.3
= 2.3% = 0,023
Pa – P0 = selisih proporsi yang diharapkan
= 10 % = 0,1
Pa – P0 = 0,1
Pa = 0,1 + P0

= 0,1 + 0,023
= 0,123
Qa

= 1 – Pa
= 1 – 0,123
= 0,877

P0

= 0,023

Q0

= 1 – 0,023
= 0,977

Universitas Sumatera Utara

23


Pada penelitian ini ditetapkan yaitu :




= kesalahan tipe I = 0,05 (tingkat kepercayaan 95%)  Z = 1,96
= kesalahan tipe II = 0,2 (power 80%)  Z = 0,842

(
�={

0

(

0

+



)
0)

}2

1,96 √ 0,023 . 0,977 + 0,842 √ 0,123 . 0,877

2

0,1
= 32 40
Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel 40 anak
.
3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria Inklusi
Usia1 – 14 tahunyang mempunyai riwayat kontak pend erita TB dewasa
Kriteria Eksklusi
1. Anak yang tidak memiliki riwayat kontak dengan penderita TB dewasa
2. Anak dengan penyakit immunokompromais

3. Anak dengan kecacingan
4. Anak perempuan sedang menstruasi
5. Anak dengan riwayat tranfusi berulang
6. Anak sedang mendapat suplementasi besi
7. Anak sedang mendapat obat anti tuberkulosis (OAT)

Universitas Sumatera Utara

24

3.6. Persetujuan Setelah Penjelasan/ Informed Consent
Semua subyek penelitian telah diminta persetujuan dari orang tua setelah
dilakukan penjelasan terlebih dahulu

3.7. Etika Penelitian
Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

3.8. Cara Kerja dan Alur Penelitian
3.8.1. Cara Kerja

1. Peneliti memberikan penjelasan kepada orang tua mengenai penelitian
2. Orang tua yang setuju diminta menandatangani informed consent.
3. Data dasar diperoleh dari wawancara dan kuesioner
4. Dilakukan pengukuran antropometri yang terdiri dari pengukuran berat
badan dan tinggi / panjang badan anak. Berat badan diukur dalam
satuan kg, menggunakan timbangan merk Camry buatan Cina, dengan
ketelitian 0.1 cm. Tinggi badan diukur dalam satuan cm, menggunakan
stadiometer bagi anak yang dapat berdiri sedangkan untuk anak yang
tidak dapat berdiri, dilakukan pengukuran panjang badan dengan
menggunakan kayu pengukur dengan pengurangan 0.5 – 1.5 cm dari
hasil pengukuran.

Universitas Sumatera Utara

25

5. Semua anak yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan uji tuberkulin
cara Mantoux, pemeriksaan darah lengkap, dan profil besi
6. Dilakukan penilaian uji tuberkulin cara Mantoux setelah 72 jam pasca
penyuntikan

7. Data dimasukkan dalam tabel dan kemudian dianalisis lebih lanjut
.
13.8.2. Alur Penelitian
Populasi terjangkau yang
memenuhi kriteria inklusi

Wawancara, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan antropometri

Uji tuberkulincara Mantoux

Uji tuberkulin
cara Mantoux positif

Uji tuberkulin
cara Mantoux negatif

Darah lengkap
Profil besi


Gambar 5. Alur Penelitian

Universitas Sumatera Utara

26

3.9. Identifikasi Variabel
Variabel bebas

Skala

Uji tuberkulin cara Mantoux

Nominal

Variabel tergantung

Skala

Hb


Numerik

Feritin

Numerik

Besi

Numerik

TIBC

Numerik

Saturasi transferin

Numerik

3.10. Definisi Operasional

a.

Riwayat kontak : adanya orang dewasa serumah yang sudah diketahui
menderita TB dalam menjalani terapi / gejala TB dan diperiksa sputum
BTA positif atau penderita TB dewasa yang sudah mendapat OAT
kurang dari 2 bulan.37

b.

InfeksiM. tuberculosis : anak riwayat kontak penderita TB dewasa yang
dilakukan uji tuberkulin cara Mantoux dengan penilaian positif.3,37

c.

Tanpa infeksi M. tuberculosis : anak riwayat kontak penderita TB
dewasa yang dilakukan uji tuberkulin cara Mantoux dengan penilaian
negatif.37

Universitas Sumatera Utara

27

d.

Status nutrisi : pengukuran berdasarkan kurva CDC yang dipakai
untuk usia > 5 tahun dan kurva WHO untuk usia ≤ 5 tahun sesuai
umur, BB, TB / PB dengan


gizi buruk jika kurva WHO BB berdasarkan TB atau BB dibawah
-3 dan kurva CDC jika persentase BB/TB dengan nilai < 70%



gizi kurang jika kurva WHO BB berdasarkan TB atau BB
diantara -3 dan -2 dan kurva CDC jika persentase BB/TB
dengan nilai 70% sampai 90%



gizi normal jika kurva WHO BB berdasarkan TB atau BB
diantara -1 dan 2 dan kurva CDC jika persentase BB/TB dengan
nilai 90% sampai 110%.39

e.

Uji tuberkulin positif :diameter indurasi ≥ 10 mm dan pada anak balita
yang mendapat imunisasi BCG dengan diameter indurasi ≥ 15 mm. 37

f.

Uji tuberkulin negatif : diameter indurasi < 10 mm pada anak balita
yang mendapat imunisasi BCG dengan diameter indurasi 6
Jenis kelamin (n,orang)
Laki-laki
Perempuan
Pekerjaan ayah (n, orang)
Nelayan
Petani
Pedagang
Buruh
Tidak bekerja
Lain-lain
Pekerjaan ibu(n, orang)
Petani
Pedagang
Buruh
Tidak bekerja
Lain-lain
Penghasilan keluarga
(rupiah, n, orang)
5 juta
Status nutrisi (n, orang)
Gizi baik
Gizi kurang

Infeksi M.tuberculosis tanpa infeksi M.tuberculosis
(n=26)
(n=24)

14
12

9
15

16
10

10
14

14
3
4
1
1
3

6
2
4
4
0
8

3
1
2
20
0

2
1
2
14
5

6
14
5
1

3
11
7
3

8
18

18
6

Universitas Sumatera Utara

33

Tabel 2. menunjukkan profil besi anak dengan riwayat kontak
didapatkan 13 anak dengan Hb menurun, 23 anak dengan feritin serum
normal, 20 anak dengan besi serum menurun, 23 anak dengan TIBC normal,
16 anak dengan saturasi transferin menurun pada kelompok anak infeksi
M.tuberculosis.
Tabel 2. Profil besi anak dengan riwayat kontak
Kelompok
Profil besi
Hb
Normal
Menurun
Feritin serum
Normal
Menurun
Meningkat
Besi serum
Normal
Menurun
Meningkat
TIBC serum
Normal
Menurun
Meningkat
Saturasi transferin
Normal
Menurun
Meningkat

Infeksi M.tuberculosis Tanpa infeksi M.tuberculosis
(n=26)
(n=24)

13
13

20
4

23
2
1

24
0
0

6
20
0

11
13
0

23
1
2

22
0
2

7
16
3

10
9
5

Tabel 3 menunjukkan profil besi anak dengan infeksi dan tanpa infeksi
M.tuberculosis pada riwayat kontak terdapat perbedaan bermakna pada Hb
(p=0.013), besi serum (p=0.013), saturasi transferin (p=0.022)

Universitas Sumatera Utara

34

Tabel 3. Beda rerata profil besi anak dengan infeksi dan tanpa infeksi
M.tuberculosis pada riwayat kontak
Kelompok
Variabel

Infeksi M.tuberculosis Tanpa infeksi M.tuberculosis
Rerata (SB)
rerata (SB)

Hb, g/dL,
11.6 (1.53)
Feritin serum, ng/mL 53.6 (34.36)
Besi serum, µg/dL
54.7 (26.85)
TIBC serum, µg/dL 343.9 (48.68)
Saturasi transferin,% 16.3 (8.30)

12.7 (1.07)
49.4 (23.92)
72.6 (22.01)
342.2 (33.45)
21.2 (6.18)

P
0.013*
0.615
0.013*
0.882
0.022*

*menunjukkan perbedaan bermakna p