IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI MADRASAH ALIYAH PESANTREN PUTRI AL-MAWADDAH PONOROGO (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo 2014) | Azizah | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5240 11408 1 SM

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI MADRASAH ALIYAH
PESANTREN PUTRI AL-MAWADDAH PONOROGO
(Studi Kasus di Madrasah Aliyah Pesantren Putri
Al-Mawaddah Ponorogo 2014)
Annisa Rif’atun Noor Azizah
Pendidikan Sosiologi Antropologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana implementasi
pendidikan karakter di Madrasah Aliyah Pesantren Putri Al-Mawaddah. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif
deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan, aktivitas, arsip dan
dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling. Validitas data menggunakan triangulasi data (sumber) dan metode.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pendidikan karakter merupakan
tujuan pendidikan di MA Al-Mawaddah yang tercermin melalui visi dan misi
yang disusun. 2) Pendidikan karakter diimplementasikan melalui tiga cara yakni
kegiatan di asrama, kegiatan belajar mengajar di kelas serta ekstrakurikuler dan

organisasi. 3) Pendidikan karakter di asrama dilakukan melalui pembiasaan,
keteladanan dan penerapan disiplin. 4) Pendidikan karakter melalui kegiatan
belajar mengajar dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter melalui
mata pelajaran yang disampaikan. 5) Pendidikan karakter melalui esktrakurikuler
terwujud dalam kegiatan muhadlarah (latihan berpidato), pramuka, ekstrakurikuler
kesenian dan keterampilan serta organisasi. Implementasi pendidikan karakter
yang dianggap paling efektif adalah melalui kegiatan non formal di luar sekolah
yakni melalui kegiatan di asrama, kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi.
Kata kunci: implementasi, pendidikan, karakter
I.

dan tidak adanya karakter kuat yang

PENDAHULUAN
pedoman

melekat pada diri bangsa Indonesia.

bagi bangsa untuk bisa menjadi


Sebagai contoh adalah terjadinya

bangsa yang maju, namun pada saat

aksi-aksi kekerasan, tawuran antar

ini

pelajar,

Karakter

banyak

adalah

sekali

kasus


yang

kasus

pembunuhan,

pencurian, kejahatan seksual, dan

mencerminkan kemerosotan moral

1

2

lain-lain. Dalam dunia pemerintahan,

pendidikan. Hal ini dilakukan karena

kemerosotan moral ditandai dengan


lembaga pendidikan adalah lembaga

banyaknya

yang dianggap mampu memberikan

kasus

korupsi

yang

dilakukan oleh pejabat pemerintah.

kontribusi

Menurut data dari sebuah organisasi

generasi bangsa yang lebih baik di


internasional

yang

masa mendatang.

memerangi

korupsi

Transparency

International

bertujuan

menciptakan

Madrasah Aliyah Pesantren


yakni
(TI,

dalam

Putri

Al-Mawaddah

merupakan

2013), Indonesia merupakan salah

lembaga pendidikan khusus putri di

satu negara dengan tingkat korupsi

Ponorogo yang berbentuk pondok

tertinggi di dunia. Dikutip dari


pesantren

website

yang

menggabungkan antara kurikulum

bermarkas di Jerman tersebut, per

dari pemerintah serta kurikulum dari

tahun 2013 Indonesia mendapatkan

Pondok Modern Darussalam Gontor.

nilai Indeks Persepsi Korupsi /

Selain


Corruption Perceptions Index (CPI)

Pesantren Putri Al-Mawaddah juga

32 dari skala 1-100 dan menempati

menawarkan

peringkat

dimana pembelajaran dilakukan dari

resmi

114

lembaga

dari 177


negara

bertipe

itu

modern

Madrasah

program

dan

Aliyah

asrama,

pagi hingga sore hari dan dilanjutkan


sebagai negara terkorup di dunia.
yang

kegiatan rutin di asrama sehingga

mencerminkan kemerosotan moral

seluruh kegiatan siswi atau santriwati

bangsa telah memperlihatkan bahwa

akan selalu terawasi dari mulai

pendidikan belum mampu mengubah

bangun tidur hingga tidur kembali.

Beberapa


bukti

Berdasarkan uraian di atas,

perilaku warga negara Indonesia
menjadi lebih baik. Banyaknya kasus

maka

yang

kemerosotan

mengadakan penelitian dengan judul:

moral bangsa Indonesia membuat hal

“IMPLEMENTASI PENDIDIKAN

ini menjadi keprihatinan bersama.

KARAKTER

Hal tersebut diwujudkan melalui

ALIYAH PESANTREN PUTRI AL-

program

pembangunan

dan

MAWADDAH PONOROGO (Studi

pendidikan

karakter

lembaga

Kasus di Madrasah Aliyah Pesantren

mencerminkan

di

penulis

berinisiatif

DI

untuk

MADRASAH

3

Putri

Al-Mawaddah

Ponorogo

2014)”.

sadar

dan

terencana

untuk

membimbing dan mengasuh serta
menanamkan nilai-nilai tertentu ke

II.

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan

Pendidikan dilakukan dalam rangka

Pendidikan merupakan hal
yang

penting

manusia.

dalam

kehidupan

Berbagai

pengertian

pendidikan telah diungkapkan oleh
sejumlah pakar pendidikan. Menurut
Hasan

Langgulung

“Pendidikan

(education) dalam bahasa Inggris
berasal dari bahasa Latin ‘educare’
berarti memasukkan sesuatu” (1994:
4). Pengertian pendidikan juga telah
tercantum

dalam

undang-undang

tentang pendidikan di
yakni

dalam

dalam kepribadian peserta didik.

Indonesia

Undang-Undang

SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 Bab
1 Pasal 1 disebutkan bahwa:
Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif
mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian,
kecerdasan,
akhlak
mulia
serta
keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat
Dari beberapa pengertian di

mengembangkan

seluruh

potensi

yang ada dalam peserta didik agar
menjadi manusia yang berguna, baik
bagi

dirinya,

orang-orang

di

sekitarnya dan bagi kemajuan bangsa
dan negara.
B. Karakter
Dalam

bahasa

Yunani

karakter berasal dari kata charassein
yang berarti membuat tajam dan
membuat

dalam.

Sementara

itu

dalam bahasa Inggris digunakan
istilah character dan dalam bahasa
Indonesia lazim digunakan dengan
istilah

karakter.

Sementara

itu,

pengertian karakter dari segi istilah
(terminologis)
diungkapkan

telah
para

pakar.

banyak
Simon

Philips (2008) sebagaimana yang
dikutip

oleh

mengungkapkan

Fatchul
bahwa

Mu’in
karakter

adalah kumpulan tata nilai yang
menuju pada suatu sistem, yang
melandasi pemikiran, sikap, dan

atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

perilaku yang ditampilkan (Mu’in,

pendidikan merupakan sebuah usaha

2011: 160).

4

yang

C. Pendidikan Karakter
Menurut

Kementerian

Pendidikan

Nasional

pendidikan

karakter

sebagai

mengembangkan

karakter

dalam

bermasyarakat,

hidup

berbangsa,

dan

4)

bernegara. Hal ini dilakukan kepada

dimaknai

peserta didik agar peserta didik

yang

mampu memahami dan menerapkan

bangsa

nilai-nilai tersebut dalam perilaku

(2010:

pendidikan

diperlukan

pada diri peserta didik sehingga

sehari-hari

sebagai

mereka memiliki nilai dan karakter

masyarakat

sebagai karakter dirinya, menerapkan

negara.

nilai-nilai tersebut dalam kehidupan

D. Urgensi Pendidikan Karakter

dan

anggota

sebagai

warga

dirinya, sebagai anggota masyarakat,

Wacana pendidikan karakter

dan warga negara yang religius,

kembali mencuat setelah banyaknya

nasionalis, produktif dan kreatif.

potret kehidupan di Indonesia yang

Lickona (1991) dalam buku Konsep

mencerminkan kemerosotan moral

dan Model

dan menumbuhkan rasa prihatin bagi

Pendidikan

Karakter

mendefinisikan pendidikan karakter

berbagi

sebagai

sungguh-

karakter ditekankan untuk mengatasi

sungguh untuk membantu seseorang

masalah yang ada di hampir seluruh

memahami, peduli dan bertindak

sektor

dengan landasan inti nilai-nilai etis.

Indonesia.

upaya

yang

Secara sederhana (Lickona 1994)

kalangan.

kehidupan

Intisari

Pendidikan

masyarakat

tujuan

di

pendidikan

mendefinisikan pendidikan karakter

karakter sebagaimana terdapat dalam

sebagai

Pedoman Pelaksanaan Pendidikan

upaya

yang

dirancang

dengan sengaja untuk memperbaiki

Karakter

yang

diterbitkan

oleh

karakter para siswa (Samani dan

Kementerian Pendidikan Nasional

Hariyanto, 2013: 46).

adalah sebagai berikut:
pengertian

1) Mengembangkan potensi dasar

tersebut, maka pendidikan karakter

agar berhati baik, dan berperilaku

adalah sebuah usaha sadar dan

baik

Dari

berbagai

terencana untuk menanamkan dan
mengembangkan nilai-nilai karakter

2) Memperkuat

dan

membangun

perilaku bangsa yang multikultur

5

3) Meningkatkan peradapan bangsa

Sistem Boarding School dan Fullday

yang kompetitif dalam pergaulan

School di SMP IT Abu Bakar

dunia (Badan Penelitian dan

Yogyakarta.

Hasil

penelitian

Pengembangan Pusat Kurikulum

menunjukkan

bahwa

pendidikan

dan Perbukuan, 2011).

akhlak pada siswa di SMP IT Abu
Bakar

E. Penelitian yang Relevan

Yogyakarta

umumnya

yang

dilakukan melalui 3 hal yaitu 1)

pernah dilakukan antara lain yang

konsep keterpaduan, 2) pendekatan

pertama

akhlak yang built-in dalam setiap

Penelitian

adalah

sejenis

penelitian

dari

Mujahid Wahyu dari Universitas

pelajaran

Sebelas Maret Surakarta tahun 2011

independen

yang

tersendiri,

berjudul

Implementasi

maupun

kegiatan

sebagai
3)

dan

pelajaran

pertauran

Pendidikan Karakter di SMK Ngawi

berlandaskan

(Studi Kasus di SMK Widodaren

danAs-Sunnah. Selain itu disebutkan

Ngawi).

pula

Hasil

penelitian

pada

yang

faktor

AL-Qur’an

pendukung

dan

menunjukkan bahwa guru di SMK

penghambat dari sistem pendidikan

Widodaren Ngawi paham tentang

akhlak di SMP IT Abu Bakar

latar

Yogyakarta.

belakang,

bagaimana

tujuan,

dan

Penelitian

mengimplementasikan

yang

ketiga

pendidikan karakter di sekolah, siswa

berjudul Implementasi Pendidikan

paham tentang latar belakang dan

Karakter Berbasis Pondok Pesantren

tujuan

dalam

implementasi

pendidikan

Pembelajaran

Pendidikan

karakter

Agama Islam di SMP Ali Maksum

diimplementasikan melalui dua jalur

Yogyakarta yang dilakukan oleh

yakni

Purwanti dari UIN Sunan Kalijaga

karakter,

pendidikan

ko-kurikuler

dan

Yogyakarta pada tahun 2014. Hasil

ekstrakurikuler.
Penelitian

kedua

adalah

penelitian

menunjukkan

penelitian Ridwan Vendi Anggara

pelaksanaan

dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

berbasis

pada tahun 2014 yang berjudul

dilaksanakan

Implementasi

secara

Pendidikan

Akhlak

bahwa

pendidikan
pondok
oleh

terus

karakter
pesantren

peserta

didik

menerus

dan

6

berkelanjutan

melalui

kegiatan

dan seluruh mata pelajaran yang

sehari-hari dalam lingkungan yang

diajarkan

kondusif. Hal ini dilakukan untuk

pendidikan karakter di sekolah dirasa

menanamkan dan mengembangkan

belum cukup untuk menanamkan

serta

yang

prinsip dan karakter yang kuat dalam

islami. Selain itu telah disebutkan

diri individu. Keterbatasan waktu di

pula

sekolah menjadi salah satu penyebab

membentuk

karakter

beberapa

mendukung

faktor

dan

yang

menghambat

di

dimana

sekolah.

pihak

Namun,

sekolah

implementasi pendidikan berbasis

memungkinkan

pondok

pengawasan secara penuh kepada

pesantren

di

SMP

Ali

melakukan

siswanya setiap hari.

Maksum Yogyakarta.

Sebagai salah satu pondok

F. Kerangka Berpikir
Karakter

untuk

tidak

menjadi

sesuatu

pesantren yang berasrama, Madrasah

yang sangat penting dalam diri

Aliyah

manusia

Mawaddah dinilai mampu untuk

dan

berdampak

pada

Pesantren

Putri

masalah

Al-

kehdiupan berbangsa dan bernegara.

mengatasi

Minimnya pendidikan karakter yang

pengawasan

dilakukan oleh keluarga, sekolah dan

maupun dari orang tua. Dengan

lingkungan tercermin dengan masih

adanya sistem asrama pengawasan

banyaknya kejahatan baik kejahatan

dapat dilakukan secara optimal dari

fisik atau kejahatan moral yang

mulai bangun tidur hingga tidur

terjadi di Indonesia. Tawuran antar

kembali.

baik

keterbatasan
dari

sekolah

pelajar, perampokan, pembunuhan
dan korupsi menjadi keprihatinan

III.

Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan

bagi lembaga pendidikan sebagai
lembaga

yang

mempersiapkan

generasi muda bangsa Indonesia.
Pendidikan karakter menjadi
perhatian

khusus

bagi

lembaga

pendidikan formal di sekolah untuk
kemudian diterapkan di kurikulum

adalah metode penelitian kualitatif
dengan

pendekatan

kualitatis

deskriptif. Subjek dalam penelitian
ini

adalah

pengurus

sekolah,

pengurus pesantren, guru dan siswa.
Teknik

pengumpulan

data

yang

7

digunakan

adalah

observasi,

Asrama

merupakan

tempat

wawancara dan dokumentasi. Teknik

tinggal

santriwati

selama

sampling yang digunakan adalah

menuntut ilmu di suatu pesantren.

purposive sampling. Validitas data

Di

menggunakan

Mawaddah, selain asrama yang

(sumber)

triangulasi

dan

data

metode.

Teknik

Madrasah

Aliyah

Al-

merupakan

pengganti

analisis data yang digunakan adalah

terdapat

pula

teknik

yang

pendamping santri yang berperan

meliputi reduksi data, penyajian data

sebagai pengganti orang tua.

dan penarikan kesimpulan.

Salah

analisis

interaktif

satu

Hasil Penelitian
Pendidikan

karakter

merupakan tujuan pendidikan di MA
Al-Mawaddah

yang

tercermin

melalui visi dan misi yang disusun.
Visi dan misi tersebut kemudian
dijabarkan melalui peraturan dan
program-program
khusus

yang

untuk

pendidikan

karakter

di

pesantren

disiplin.

Segala

adalah

kegiatan

di

pesantren berdasarkan aturan dan
tata tertib yang harus ditaati oleh
seluruh santriwati.
Salah satu kegiatan yang
wajib dilakukan santriwati adalah
sholat berjama’ah lima waktu.

menanamkan

Sholat berjama’ah dilakukan di

melalui segala kegiatan yang ada.
garis

besar,

pendidikan karakter di MA AlMawaddah

yang

disusun

pendidikan karakter atau akhlak

Secara

ustadzah

hal

mencerminkan
IV.

rumah,

diimplementasikan

melalui tiga cara yakni:
A. Pendidikan Karakter Melalui
Kegiatan di Asrama
Asrama merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan apabila
berbicara mengenai pesantren.

masjid pesantren. Kegiatan sholat
berjama’ah

ditujukan

membentuk

karakter

untuk
disiplin

dalam beribadah.
Disiplin merupakan karakter
yang

sangat

pesantren.
merupakan

identik

dengan

Kedisiplinan
karakter

yang

pertama kali diajarkan ketika
menjadi santriwati. Baik disiplin
waktu, disiplin ibadah, disiplin

8

dalam belajar maupun disiplin

seluruh santriwati Al-Mawaddah.

dalam penggunaan bahasa asing.

Ekstrakurikuler dilakukan di luar

Kegiatan di asrama berada dalam

jam sekolah yakni antara jam

pengawasan dan tanggungjawab

14.00-15.30

Bagian Pengasuhan.

Ekstrakurikuler

B. Pendidikan Karakter Melalui
Kegiatan Belajar Mengajar di

WIB.
dilaksanakan

dalam enam hari yakni hari Sabtu
hingga hari Kamis.
Santriwati tingkat Madrasah

Sekolah
Pendidikan
pendidikan
kegiatan

karakter
akhlak

dalam

belajar

diintegrasikan

atau

mengajar

melalui

mata

Aliyah dilatih untuk terjun dalam
organisasi

sejak

kelas

IV/X.

Santriwati yang duduk di kelas
IV akan menjadi pengurus kamar

pelajaran yang disampaikan oleh

yang

guru.

penerapan

kelasnya. Sementara kelas V/XI

yang

akan menjadi pengurus OSWAH

Sebelum

kurikulum

2013

memimpin

adik-adik

memasukkan nilai-nilai karakter,

(Organisasi

Madrasah Aliyah Al-Mawaddah

Mawaddah).OSWAH merupakan

telah

pelaksana

menerapkan

pendidikan

Santriwati

tugas

dari

Al-

Bagian

Pengasuhan yang bertanggung

karakter sejak lama.
C. Pendidikan Karakter Melalui

jawab

atas

keberjalanan

Kegiatan Ekstrakurikuler dan

peraturan dan tata tertib di

Organisasi

Pesantren Putri Al-Mawaddah.

Ekstrakurikuler yang ada di

Selain

itu

ada

pula

Madrasah Aliyah Al-Mawaddah

KOORDINATOR yang bertugas

yakni muhadlarah, pramuka dan

untuk

ekstrakurikuler

ekstrakurikuler pramuka.

lain

yang

Berbeda

sekolah

pada

ekstrakurikuler

dengan

pendidikan

karakter

umumnya,

disebutkan,

cara

merupakan

paling

kegiatan yang wajib diikuti oleh

kegiatan

Dari ketiga cara implementasi

mencakup kesenian, bahasa dan
lain-lain.

mengorganisir

efektif

yang

telah

yang

dianggap

adalah

melalui

kegiatan non formal di luar sekolah

9

yakni melalui kegiatan di asrama dan

mengungkapkan

juga

pembelajaran

kegiatan

ekstrakurikuler

tentang

model

berkarakter

yang

maupun organisasi. Hal ini karena

diterapkan oleh sekolah terhadap

implementsi

peserta didiknya sebagai berikut:

pendiidikan

karakter

melalui ekstrakurikuler, organisasi

1. Pembiasaan

dan kegiatan di asrama menuntut

2. Keteladanan

santriwati untuk aktif dan terjun

3. Pembinaan disiplin peserta didik

langsung, belajar memahami serta

4. CTL (Contextual Teaching and
Learning)

menangani masalah, dan melatih
mental, tanggung jawab, percaya diri

5. Bermain peran dan

dan keberanian

6. Pembelajaran partisipatif
Sebagai lembaga pendidikan

V.

Pembahasan
Pendidikan

yang berbasis pesantren, asrama
karakter

yang

baik menurut Thomas Lickona (2013)
mencakup tiga

komponen yakni

moral knowing atau pengetahuan
tentang moral, moral feeling atau
perasaan tentang moral, dan moral
action

atau

perbuatan

moral.

Pendidikan karakter yang baik akan
mencakup ketiga hal tersebut dalam
pelaksanaannya. Ketiga komponen
tersebut merupakan sebuah proses
untuk menuju karakter yang baik
yang akan tertanam dalam diri
seseorang.Terdapat banyak metode
yang telah dirumuskan oleh para ahli
tentang bagaimana menyukseskan
pendidikan
Mulyasa

karakter
(2012:

pada

anak.

165-189)

merupakan salah satu elemen yang
ada

di

Madrasah

Mawaddah.

Aliyah

Dari keenam model

pembelajaran

berkarakter

dirumuskan

oleh

pembiasaan,
pembinaan

Al-

yang

Mulyasa,

keteladanan,
disiplin

dan

merupakan

model yang diterapkan di asrama
Madrasah Aliyah Al-Mawaddah.
Pembiasaan, keteladanan dan
penerapan disiplin juga diterapkan di
lingkungan
penanaman

sekolah.

Selain

nilai-nilai

itu,

karakter

dilakukan melalui kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas. Penanaman
nilai-nilai karakter melalui kegiatan
belajar mengajar dilakukan dengan
bervariasi.

Sebagian

guru

10

menggunakan

metode

seperti

maupun di asrama merupakan salah

ceramah untuk memberi nasehat

satu

kepada anak-anak. Hal ini dilakukan

karakter yang baik. Penggunaan

dengan

model pendidikan karakter tersebut

nilai

memasukkan
karakter

unsur-unsur

melalui

materi

terkadang

untuk

membentuk

ditujukan untuk membentuk moral
knowing, moral feeling dan moral

pelajaran yang diberikan.
Namun

usaha

metode

pembelajaran yang variatif kurang

action secara berproses dalam diri
santriwati.

bisa diterapkan pada materi pelajaran
pondok dimana metode ceramah
merupakan

metode

yang

sering

digunakan

pendidikan

Simpulan dan Saran

paling

Berdasarkan deskripsi hasil

dalam

penelitian dan analisis data penelitian,
maka diperoleh kesimpulan bahwa

menyampaikan materi tersebut.
Teori

VI.

karakter

pendidikan

karakter

Thomas Lickona apabila dikaitkan

tujuan

dengan model pendidikan karakter

Ponorogo yang tercantum dalam visi

yang diungkapkan oleh Mulyasa

dan misi yang telah disusun. Sebagai

(2012)

lembaga pendidikan khusus putri

yakni

pembiasaan,

keteladanan dan penerapan disiplin,

MA

maka

penerapan

dalam

pendidikan

dari

MA

merupakan
Al-Mawaddah

Al-Mawaddah

model

tersebut

menekankan

akan

mampu

karakter

yang

pada
akan

Ponorogo
pendidikan
membentuk

menanamkan moral knowing, moral

santriwati alimah-sholihah, berbudi

feeling dan moral action tersebut ke

tinggi, berpengetahuan luas sesuai

dalam diri peserta didik. Sehingga

dengan asas-asas keislaman. Selain

hal

memunculkan

itu lulusan diharapkan dapat menjadi

karakter yang baik (good character).

calon ibu yang berakhlak mulia dan

tersebut

akan

Pendidikan
Madrasah

Aliyah

karakter

di

Al-Mawaddah

Ponorogo yang menggunakan model
pembiasaan, keteladanan, dan juga
penerapan disiplin baik di sekolah

dapat

menjadi

keluarga

pendidik

maupun

masyarakat

bagi
di

sekitarnya.
Implementasi

pendidikan

karakter dilakukan melalui tiga cara

11

yakni melalui kegiatan diasrama,

santriwati.

kegiatan belajar mengajar di sekolah

dilakukan dengan mengecek

serta ekstrakurikuler dan organisasi.

kondisi

Model

koordinasi atau pertemuan

pembiasaan,

keteladanan,

Hal

ini

santriwati

melalui

penerapan disiplin dan pembelajaran

rutin

variatif

maupun pengurus kamar.

menjadi

digunakan

metode

dalam

yang

implementasi

2. Bagi

Madrasah

pendidikan karakter di MA Al-

Mawaddah

Mawaddah

a. Pihak

Ponorogo.

Penerapan

dengan

dapat

OSWAH

Aliyah

sekolah

Al-

dapat

pendidikan karakter dinilai sudah

mengadakan

cukup baik namun belum optimal.

pelatihan

Hal ini dapat dilihat dari beberapa

pembelajaran

masalah

antara

inovatif bagi guru terutama

tidak

untuk mata pelajaran pondok.

optimal karena faktor keteladanan

b. Guru harus bisa memberi

yang

penerapan

mucul

disiplin

yang

seminar

tentang

atau

metode

variatif

teladan

yang

pembelajaran yang kurang variatif di

setiap

perbuatan

dalam kelas.

perkataan seperti masuk kelas

yang

kurang

dan

model

Saran yang dapat diberikan

baik

dan

dalam
maupun

tepat waktu, berpakaian rapi,
serta bertutur kata yang baik.

antara lain:
1. Bagi Ustadzah Pembimbing di

3. Bagi santriwati Madrasah Aliyah

asrama Madrasah Aliyah Al-

Al-Mawaddah

Mawaddah

a. Santriwati diharapkan dapat

a. Ustadzah

pembimbing

di

mengikuti

semua

kegiatan

asrama harus bisa menjadi

yang ada di pesantren untuk

teladan

mendapatkan

bagi

santriwati

misalnya dengan mengikuti
sholat berjama’ah bersama
dengan santriwati di masjid.
b. Ustadzah pembimbing harus
mengetahui

kondisi

berbagai

pengalaman yang berguna.
b. Santriwati

harus

selalu

disiplin dengan peraturan dan
tidak melakukan pelanggaran
terhadap

tata

tertib

yang

12

Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan

berlaku.
4. Bagi masyarakat dan pembaca
a. Suatu hal yang baik dapat

Mendidik

Siswa

Menjadi

dimulai dari hal yang paling

Pintar dan Baik. Terj. Lita S.

kecil yakni diri sendiri. Hal

Bandung: Nusa Media

yang dapat dilakukan adalah

Moleong, Lexy. J. 2008. Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya
Mu’in, Fatchul. 2011. Pendidikan
Karakter Konstruksi Teoretik
dan
Praktik
Urgensi
Pendidikan Progresif dan
Revitalisasi Peran Guru dan
Orang Tua. Yogyakarta: ArRuzz Media
Mulyasa.
2012.
Manajemen
Pendidikan Karakter. Jakarta:
PT. Bumi Aksara
Samani, M & Hariyanto. 2013.
Konsep
dan
Model
Pendidikan
Karakter.
Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan
Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta
Transparency
Intyernational.
Corruption
by
Country/Territory. Diperoleh
25
Mei
2014,
dari
http://www.transparency.org/
country#IDN
UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003

berniat

dan

berbuat

baik

dimulai dari diri sendiri dan
orang-orang terdekat seperti
teman dan keluarga.
b. Masyarakat

dan

pembaca

dapat

menciptakan

situasi

yang

kondusif

dalam

lingkungan
berperilaku

dengan
baik

sesuai

dengan nilai dan norma yang
berlaku.

Daftar Pustaka
Sutopo. 2002. Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Surakarta: UNS Press
Huberman, A & Miles, B. 1992.
Analisis Data Kualitatif.
Penerjemah: Rohendi Rohidi.
Jakarta: UI Press
Kemendiknas. 2010. Pengembangan
Pendidikan dan Karakter
Budaya Bangsa. Jakarta
Langgulung, Hasan. 1988. Asas-Asas
Pendidikan Islam. Jakarta:
Pustaka Al-Husna
H.B.

Karakter Panduan Lengkap

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Hasil Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Al Mawaddah Jakarta Selatan.

2 20 121

SISTEM PENGELOLAAN PENDIDIKAN PESANTREN PUTRI DAARUL QOLAM MADRASAH ALIYAH NEGERI TEMPURSARI MANTINGAN Sistem Pengelolaan Pendidikan Pesantren Putri Daarul Qolam Madrasah Aliyah Negeri Tempursari Mantingan Ngawi Jawa Timur Tahun 2015.

0 4 16

SISTEM PENGELOLAAN PENDIDIKAN PESANTREN PUTRI DAARUL QOLAM MADRASAH ALIYAH NEGERI TEMPURSARI MANTINGAN Sistem Pengelolaan Pendidikan Pesantren Putri Daarul Qolam Madrasah Aliyah Negeri Tempursari Mantingan Ngawi Jawa Timur Tahun 2015.

0 5 19

INTEGRASI SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN DAN MADRASAH DI PONDOK PESANTREN TARUNA AL-QUR’AN PUTRI Integrasi Sistem Pendidikan Pesantren Dan Madrasah Di Pondok Pesantren Taruna Al-Qur’an Putri Sleman Yogyakarta.

0 1 13

INTEGRASI SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN DAN MADRASAH DI PONDOK PESANTREN TARUNA AL-QUR’AN PUTRI Integrasi Sistem Pendidikan Pesantren Dan Madrasah Di Pondok Pesantren Taruna Al-Qur’an Putri Sleman Yogyakarta.

0 1 15

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI MADRASAH ALIYAH PESANTREN PUTRI AL-MAWADDAH PONOROGO.

1 2 17

PERANAN PONDOK PESANTREN HUDATUL MUNA II PONOROGO DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN SANTRI UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN DI ERA GLOBALISASI | PRATAMA | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5044 11026 1 SM

0 3 17

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ADIL GENDER DI PONDOK PESANTREN AL – MUAYYAD SURAKARTA | Zahara | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10386 22102 1 SM

0 1 21

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PADA SANTRIWATI DI PESANTREN PUTRI AL-MAWADDAH PONOROGO

0 1 21

PERAN KOPERASI PESANTREN PUTRI AL-MAWADDAH PADA PEMBERDAYAAN EKONOMI KARYAWAN PESANTREN

0 0 19