IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI MADRASAH ALIYAH PESANTREN PUTRI AL-MAWADDAH PONOROGO (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo 2014) | Azizah | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5240 11408 1 SM
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI MADRASAH ALIYAH
PESANTREN PUTRI AL-MAWADDAH PONOROGO
(Studi Kasus di Madrasah Aliyah Pesantren Putri
Al-Mawaddah Ponorogo 2014)
Annisa Rif’atun Noor Azizah
Pendidikan Sosiologi Antropologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana implementasi
pendidikan karakter di Madrasah Aliyah Pesantren Putri Al-Mawaddah. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif
deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan, aktivitas, arsip dan
dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling. Validitas data menggunakan triangulasi data (sumber) dan metode.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pendidikan karakter merupakan
tujuan pendidikan di MA Al-Mawaddah yang tercermin melalui visi dan misi
yang disusun. 2) Pendidikan karakter diimplementasikan melalui tiga cara yakni
kegiatan di asrama, kegiatan belajar mengajar di kelas serta ekstrakurikuler dan
organisasi. 3) Pendidikan karakter di asrama dilakukan melalui pembiasaan,
keteladanan dan penerapan disiplin. 4) Pendidikan karakter melalui kegiatan
belajar mengajar dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter melalui
mata pelajaran yang disampaikan. 5) Pendidikan karakter melalui esktrakurikuler
terwujud dalam kegiatan muhadlarah (latihan berpidato), pramuka, ekstrakurikuler
kesenian dan keterampilan serta organisasi. Implementasi pendidikan karakter
yang dianggap paling efektif adalah melalui kegiatan non formal di luar sekolah
yakni melalui kegiatan di asrama, kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi.
Kata kunci: implementasi, pendidikan, karakter
I.
dan tidak adanya karakter kuat yang
PENDAHULUAN
pedoman
melekat pada diri bangsa Indonesia.
bagi bangsa untuk bisa menjadi
Sebagai contoh adalah terjadinya
bangsa yang maju, namun pada saat
aksi-aksi kekerasan, tawuran antar
ini
pelajar,
Karakter
banyak
adalah
sekali
kasus
yang
kasus
pembunuhan,
pencurian, kejahatan seksual, dan
mencerminkan kemerosotan moral
1
2
lain-lain. Dalam dunia pemerintahan,
pendidikan. Hal ini dilakukan karena
kemerosotan moral ditandai dengan
lembaga pendidikan adalah lembaga
banyaknya
yang dianggap mampu memberikan
kasus
korupsi
yang
dilakukan oleh pejabat pemerintah.
kontribusi
Menurut data dari sebuah organisasi
generasi bangsa yang lebih baik di
internasional
yang
masa mendatang.
memerangi
korupsi
Transparency
International
bertujuan
menciptakan
Madrasah Aliyah Pesantren
yakni
(TI,
dalam
Putri
Al-Mawaddah
merupakan
2013), Indonesia merupakan salah
lembaga pendidikan khusus putri di
satu negara dengan tingkat korupsi
Ponorogo yang berbentuk pondok
tertinggi di dunia. Dikutip dari
pesantren
website
yang
menggabungkan antara kurikulum
bermarkas di Jerman tersebut, per
dari pemerintah serta kurikulum dari
tahun 2013 Indonesia mendapatkan
Pondok Modern Darussalam Gontor.
nilai Indeks Persepsi Korupsi /
Selain
Corruption Perceptions Index (CPI)
Pesantren Putri Al-Mawaddah juga
32 dari skala 1-100 dan menempati
menawarkan
peringkat
dimana pembelajaran dilakukan dari
resmi
114
lembaga
dari 177
negara
bertipe
itu
modern
Madrasah
program
dan
Aliyah
asrama,
pagi hingga sore hari dan dilanjutkan
sebagai negara terkorup di dunia.
yang
kegiatan rutin di asrama sehingga
mencerminkan kemerosotan moral
seluruh kegiatan siswi atau santriwati
bangsa telah memperlihatkan bahwa
akan selalu terawasi dari mulai
pendidikan belum mampu mengubah
bangun tidur hingga tidur kembali.
Beberapa
bukti
Berdasarkan uraian di atas,
perilaku warga negara Indonesia
menjadi lebih baik. Banyaknya kasus
maka
yang
kemerosotan
mengadakan penelitian dengan judul:
moral bangsa Indonesia membuat hal
“IMPLEMENTASI PENDIDIKAN
ini menjadi keprihatinan bersama.
KARAKTER
Hal tersebut diwujudkan melalui
ALIYAH PESANTREN PUTRI AL-
program
pembangunan
dan
MAWADDAH PONOROGO (Studi
pendidikan
karakter
lembaga
Kasus di Madrasah Aliyah Pesantren
mencerminkan
di
penulis
berinisiatif
DI
untuk
MADRASAH
3
Putri
Al-Mawaddah
Ponorogo
2014)”.
sadar
dan
terencana
untuk
membimbing dan mengasuh serta
menanamkan nilai-nilai tertentu ke
II.
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan
Pendidikan dilakukan dalam rangka
Pendidikan merupakan hal
yang
penting
manusia.
dalam
kehidupan
Berbagai
pengertian
pendidikan telah diungkapkan oleh
sejumlah pakar pendidikan. Menurut
Hasan
Langgulung
“Pendidikan
(education) dalam bahasa Inggris
berasal dari bahasa Latin ‘educare’
berarti memasukkan sesuatu” (1994:
4). Pengertian pendidikan juga telah
tercantum
dalam
undang-undang
tentang pendidikan di
yakni
dalam
dalam kepribadian peserta didik.
Indonesia
Undang-Undang
SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 Bab
1 Pasal 1 disebutkan bahwa:
Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif
mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian,
kecerdasan,
akhlak
mulia
serta
keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat
Dari beberapa pengertian di
mengembangkan
seluruh
potensi
yang ada dalam peserta didik agar
menjadi manusia yang berguna, baik
bagi
dirinya,
orang-orang
di
sekitarnya dan bagi kemajuan bangsa
dan negara.
B. Karakter
Dalam
bahasa
Yunani
karakter berasal dari kata charassein
yang berarti membuat tajam dan
membuat
dalam.
Sementara
itu
dalam bahasa Inggris digunakan
istilah character dan dalam bahasa
Indonesia lazim digunakan dengan
istilah
karakter.
Sementara
itu,
pengertian karakter dari segi istilah
(terminologis)
diungkapkan
telah
para
pakar.
banyak
Simon
Philips (2008) sebagaimana yang
dikutip
oleh
mengungkapkan
Fatchul
bahwa
Mu’in
karakter
adalah kumpulan tata nilai yang
menuju pada suatu sistem, yang
melandasi pemikiran, sikap, dan
atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
perilaku yang ditampilkan (Mu’in,
pendidikan merupakan sebuah usaha
2011: 160).
4
yang
C. Pendidikan Karakter
Menurut
Kementerian
Pendidikan
Nasional
pendidikan
karakter
sebagai
mengembangkan
karakter
dalam
bermasyarakat,
hidup
berbangsa,
dan
4)
bernegara. Hal ini dilakukan kepada
dimaknai
peserta didik agar peserta didik
yang
mampu memahami dan menerapkan
bangsa
nilai-nilai tersebut dalam perilaku
(2010:
pendidikan
diperlukan
pada diri peserta didik sehingga
sehari-hari
sebagai
mereka memiliki nilai dan karakter
masyarakat
sebagai karakter dirinya, menerapkan
negara.
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
D. Urgensi Pendidikan Karakter
dan
anggota
sebagai
warga
dirinya, sebagai anggota masyarakat,
Wacana pendidikan karakter
dan warga negara yang religius,
kembali mencuat setelah banyaknya
nasionalis, produktif dan kreatif.
potret kehidupan di Indonesia yang
Lickona (1991) dalam buku Konsep
mencerminkan kemerosotan moral
dan Model
dan menumbuhkan rasa prihatin bagi
Pendidikan
Karakter
mendefinisikan pendidikan karakter
berbagi
sebagai
sungguh-
karakter ditekankan untuk mengatasi
sungguh untuk membantu seseorang
masalah yang ada di hampir seluruh
memahami, peduli dan bertindak
sektor
dengan landasan inti nilai-nilai etis.
Indonesia.
upaya
yang
Secara sederhana (Lickona 1994)
kalangan.
kehidupan
Intisari
Pendidikan
masyarakat
tujuan
di
pendidikan
mendefinisikan pendidikan karakter
karakter sebagaimana terdapat dalam
sebagai
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan
upaya
yang
dirancang
dengan sengaja untuk memperbaiki
Karakter
yang
diterbitkan
oleh
karakter para siswa (Samani dan
Kementerian Pendidikan Nasional
Hariyanto, 2013: 46).
adalah sebagai berikut:
pengertian
1) Mengembangkan potensi dasar
tersebut, maka pendidikan karakter
agar berhati baik, dan berperilaku
adalah sebuah usaha sadar dan
baik
Dari
berbagai
terencana untuk menanamkan dan
mengembangkan nilai-nilai karakter
2) Memperkuat
dan
membangun
perilaku bangsa yang multikultur
5
3) Meningkatkan peradapan bangsa
Sistem Boarding School dan Fullday
yang kompetitif dalam pergaulan
School di SMP IT Abu Bakar
dunia (Badan Penelitian dan
Yogyakarta.
Hasil
penelitian
Pengembangan Pusat Kurikulum
menunjukkan
bahwa
pendidikan
dan Perbukuan, 2011).
akhlak pada siswa di SMP IT Abu
Bakar
E. Penelitian yang Relevan
Yogyakarta
umumnya
yang
dilakukan melalui 3 hal yaitu 1)
pernah dilakukan antara lain yang
konsep keterpaduan, 2) pendekatan
pertama
akhlak yang built-in dalam setiap
Penelitian
adalah
sejenis
penelitian
dari
Mujahid Wahyu dari Universitas
pelajaran
Sebelas Maret Surakarta tahun 2011
independen
yang
tersendiri,
berjudul
Implementasi
maupun
kegiatan
sebagai
3)
dan
pelajaran
pertauran
Pendidikan Karakter di SMK Ngawi
berlandaskan
(Studi Kasus di SMK Widodaren
danAs-Sunnah. Selain itu disebutkan
Ngawi).
pula
Hasil
penelitian
pada
yang
faktor
AL-Qur’an
pendukung
dan
menunjukkan bahwa guru di SMK
penghambat dari sistem pendidikan
Widodaren Ngawi paham tentang
akhlak di SMP IT Abu Bakar
latar
Yogyakarta.
belakang,
bagaimana
tujuan,
dan
Penelitian
mengimplementasikan
yang
ketiga
pendidikan karakter di sekolah, siswa
berjudul Implementasi Pendidikan
paham tentang latar belakang dan
Karakter Berbasis Pondok Pesantren
tujuan
dalam
implementasi
pendidikan
Pembelajaran
Pendidikan
karakter
Agama Islam di SMP Ali Maksum
diimplementasikan melalui dua jalur
Yogyakarta yang dilakukan oleh
yakni
Purwanti dari UIN Sunan Kalijaga
karakter,
pendidikan
ko-kurikuler
dan
Yogyakarta pada tahun 2014. Hasil
ekstrakurikuler.
Penelitian
kedua
adalah
penelitian
menunjukkan
penelitian Ridwan Vendi Anggara
pelaksanaan
dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
berbasis
pada tahun 2014 yang berjudul
dilaksanakan
Implementasi
secara
Pendidikan
Akhlak
bahwa
pendidikan
pondok
oleh
terus
karakter
pesantren
peserta
didik
menerus
dan
6
berkelanjutan
melalui
kegiatan
dan seluruh mata pelajaran yang
sehari-hari dalam lingkungan yang
diajarkan
kondusif. Hal ini dilakukan untuk
pendidikan karakter di sekolah dirasa
menanamkan dan mengembangkan
belum cukup untuk menanamkan
serta
yang
prinsip dan karakter yang kuat dalam
islami. Selain itu telah disebutkan
diri individu. Keterbatasan waktu di
pula
sekolah menjadi salah satu penyebab
membentuk
karakter
beberapa
mendukung
faktor
dan
yang
menghambat
di
dimana
sekolah.
pihak
Namun,
sekolah
implementasi pendidikan berbasis
memungkinkan
pondok
pengawasan secara penuh kepada
pesantren
di
SMP
Ali
melakukan
siswanya setiap hari.
Maksum Yogyakarta.
Sebagai salah satu pondok
F. Kerangka Berpikir
Karakter
untuk
tidak
menjadi
sesuatu
pesantren yang berasrama, Madrasah
yang sangat penting dalam diri
Aliyah
manusia
Mawaddah dinilai mampu untuk
dan
berdampak
pada
Pesantren
Putri
masalah
Al-
kehdiupan berbangsa dan bernegara.
mengatasi
Minimnya pendidikan karakter yang
pengawasan
dilakukan oleh keluarga, sekolah dan
maupun dari orang tua. Dengan
lingkungan tercermin dengan masih
adanya sistem asrama pengawasan
banyaknya kejahatan baik kejahatan
dapat dilakukan secara optimal dari
fisik atau kejahatan moral yang
mulai bangun tidur hingga tidur
terjadi di Indonesia. Tawuran antar
kembali.
baik
keterbatasan
dari
sekolah
pelajar, perampokan, pembunuhan
dan korupsi menjadi keprihatinan
III.
Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan
bagi lembaga pendidikan sebagai
lembaga
yang
mempersiapkan
generasi muda bangsa Indonesia.
Pendidikan karakter menjadi
perhatian
khusus
bagi
lembaga
pendidikan formal di sekolah untuk
kemudian diterapkan di kurikulum
adalah metode penelitian kualitatif
dengan
pendekatan
kualitatis
deskriptif. Subjek dalam penelitian
ini
adalah
pengurus
sekolah,
pengurus pesantren, guru dan siswa.
Teknik
pengumpulan
data
yang
7
digunakan
adalah
observasi,
Asrama
merupakan
tempat
wawancara dan dokumentasi. Teknik
tinggal
santriwati
selama
sampling yang digunakan adalah
menuntut ilmu di suatu pesantren.
purposive sampling. Validitas data
Di
menggunakan
Mawaddah, selain asrama yang
(sumber)
triangulasi
dan
data
metode.
Teknik
Madrasah
Aliyah
Al-
merupakan
pengganti
analisis data yang digunakan adalah
terdapat
pula
teknik
yang
pendamping santri yang berperan
meliputi reduksi data, penyajian data
sebagai pengganti orang tua.
dan penarikan kesimpulan.
Salah
analisis
interaktif
satu
Hasil Penelitian
Pendidikan
karakter
merupakan tujuan pendidikan di MA
Al-Mawaddah
yang
tercermin
melalui visi dan misi yang disusun.
Visi dan misi tersebut kemudian
dijabarkan melalui peraturan dan
program-program
khusus
yang
untuk
pendidikan
karakter
di
pesantren
disiplin.
Segala
adalah
kegiatan
di
pesantren berdasarkan aturan dan
tata tertib yang harus ditaati oleh
seluruh santriwati.
Salah satu kegiatan yang
wajib dilakukan santriwati adalah
sholat berjama’ah lima waktu.
menanamkan
Sholat berjama’ah dilakukan di
melalui segala kegiatan yang ada.
garis
besar,
pendidikan karakter di MA AlMawaddah
yang
disusun
pendidikan karakter atau akhlak
Secara
ustadzah
hal
mencerminkan
IV.
rumah,
diimplementasikan
melalui tiga cara yakni:
A. Pendidikan Karakter Melalui
Kegiatan di Asrama
Asrama merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan apabila
berbicara mengenai pesantren.
masjid pesantren. Kegiatan sholat
berjama’ah
ditujukan
membentuk
karakter
untuk
disiplin
dalam beribadah.
Disiplin merupakan karakter
yang
sangat
pesantren.
merupakan
identik
dengan
Kedisiplinan
karakter
yang
pertama kali diajarkan ketika
menjadi santriwati. Baik disiplin
waktu, disiplin ibadah, disiplin
8
dalam belajar maupun disiplin
seluruh santriwati Al-Mawaddah.
dalam penggunaan bahasa asing.
Ekstrakurikuler dilakukan di luar
Kegiatan di asrama berada dalam
jam sekolah yakni antara jam
pengawasan dan tanggungjawab
14.00-15.30
Bagian Pengasuhan.
Ekstrakurikuler
B. Pendidikan Karakter Melalui
Kegiatan Belajar Mengajar di
WIB.
dilaksanakan
dalam enam hari yakni hari Sabtu
hingga hari Kamis.
Santriwati tingkat Madrasah
Sekolah
Pendidikan
pendidikan
kegiatan
karakter
akhlak
dalam
belajar
diintegrasikan
atau
mengajar
melalui
mata
Aliyah dilatih untuk terjun dalam
organisasi
sejak
kelas
IV/X.
Santriwati yang duduk di kelas
IV akan menjadi pengurus kamar
pelajaran yang disampaikan oleh
yang
guru.
penerapan
kelasnya. Sementara kelas V/XI
yang
akan menjadi pengurus OSWAH
Sebelum
kurikulum
2013
memimpin
adik-adik
memasukkan nilai-nilai karakter,
(Organisasi
Madrasah Aliyah Al-Mawaddah
Mawaddah).OSWAH merupakan
telah
pelaksana
menerapkan
pendidikan
Santriwati
tugas
dari
Al-
Bagian
Pengasuhan yang bertanggung
karakter sejak lama.
C. Pendidikan Karakter Melalui
jawab
atas
keberjalanan
Kegiatan Ekstrakurikuler dan
peraturan dan tata tertib di
Organisasi
Pesantren Putri Al-Mawaddah.
Ekstrakurikuler yang ada di
Selain
itu
ada
pula
Madrasah Aliyah Al-Mawaddah
KOORDINATOR yang bertugas
yakni muhadlarah, pramuka dan
untuk
ekstrakurikuler
ekstrakurikuler pramuka.
lain
yang
Berbeda
sekolah
pada
ekstrakurikuler
dengan
pendidikan
karakter
umumnya,
disebutkan,
cara
merupakan
paling
kegiatan yang wajib diikuti oleh
kegiatan
Dari ketiga cara implementasi
mencakup kesenian, bahasa dan
lain-lain.
mengorganisir
efektif
yang
telah
yang
dianggap
adalah
melalui
kegiatan non formal di luar sekolah
9
yakni melalui kegiatan di asrama dan
mengungkapkan
juga
pembelajaran
kegiatan
ekstrakurikuler
tentang
model
berkarakter
yang
maupun organisasi. Hal ini karena
diterapkan oleh sekolah terhadap
implementsi
peserta didiknya sebagai berikut:
pendiidikan
karakter
melalui ekstrakurikuler, organisasi
1. Pembiasaan
dan kegiatan di asrama menuntut
2. Keteladanan
santriwati untuk aktif dan terjun
3. Pembinaan disiplin peserta didik
langsung, belajar memahami serta
4. CTL (Contextual Teaching and
Learning)
menangani masalah, dan melatih
mental, tanggung jawab, percaya diri
5. Bermain peran dan
dan keberanian
6. Pembelajaran partisipatif
Sebagai lembaga pendidikan
V.
Pembahasan
Pendidikan
yang berbasis pesantren, asrama
karakter
yang
baik menurut Thomas Lickona (2013)
mencakup tiga
komponen yakni
moral knowing atau pengetahuan
tentang moral, moral feeling atau
perasaan tentang moral, dan moral
action
atau
perbuatan
moral.
Pendidikan karakter yang baik akan
mencakup ketiga hal tersebut dalam
pelaksanaannya. Ketiga komponen
tersebut merupakan sebuah proses
untuk menuju karakter yang baik
yang akan tertanam dalam diri
seseorang.Terdapat banyak metode
yang telah dirumuskan oleh para ahli
tentang bagaimana menyukseskan
pendidikan
Mulyasa
karakter
(2012:
pada
anak.
165-189)
merupakan salah satu elemen yang
ada
di
Madrasah
Mawaddah.
Aliyah
Dari keenam model
pembelajaran
berkarakter
dirumuskan
oleh
pembiasaan,
pembinaan
Al-
yang
Mulyasa,
keteladanan,
disiplin
dan
merupakan
model yang diterapkan di asrama
Madrasah Aliyah Al-Mawaddah.
Pembiasaan, keteladanan dan
penerapan disiplin juga diterapkan di
lingkungan
penanaman
sekolah.
Selain
nilai-nilai
itu,
karakter
dilakukan melalui kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas. Penanaman
nilai-nilai karakter melalui kegiatan
belajar mengajar dilakukan dengan
bervariasi.
Sebagian
guru
10
menggunakan
metode
seperti
maupun di asrama merupakan salah
ceramah untuk memberi nasehat
satu
kepada anak-anak. Hal ini dilakukan
karakter yang baik. Penggunaan
dengan
model pendidikan karakter tersebut
nilai
memasukkan
karakter
unsur-unsur
melalui
materi
terkadang
untuk
membentuk
ditujukan untuk membentuk moral
knowing, moral feeling dan moral
pelajaran yang diberikan.
Namun
usaha
metode
pembelajaran yang variatif kurang
action secara berproses dalam diri
santriwati.
bisa diterapkan pada materi pelajaran
pondok dimana metode ceramah
merupakan
metode
yang
sering
digunakan
pendidikan
Simpulan dan Saran
paling
Berdasarkan deskripsi hasil
dalam
penelitian dan analisis data penelitian,
maka diperoleh kesimpulan bahwa
menyampaikan materi tersebut.
Teori
VI.
karakter
pendidikan
karakter
Thomas Lickona apabila dikaitkan
tujuan
dengan model pendidikan karakter
Ponorogo yang tercantum dalam visi
yang diungkapkan oleh Mulyasa
dan misi yang telah disusun. Sebagai
(2012)
lembaga pendidikan khusus putri
yakni
pembiasaan,
keteladanan dan penerapan disiplin,
MA
maka
penerapan
dalam
pendidikan
dari
MA
merupakan
Al-Mawaddah
Al-Mawaddah
model
tersebut
menekankan
akan
mampu
karakter
yang
pada
akan
Ponorogo
pendidikan
membentuk
menanamkan moral knowing, moral
santriwati alimah-sholihah, berbudi
feeling dan moral action tersebut ke
tinggi, berpengetahuan luas sesuai
dalam diri peserta didik. Sehingga
dengan asas-asas keislaman. Selain
hal
memunculkan
itu lulusan diharapkan dapat menjadi
karakter yang baik (good character).
calon ibu yang berakhlak mulia dan
tersebut
akan
Pendidikan
Madrasah
Aliyah
karakter
di
Al-Mawaddah
Ponorogo yang menggunakan model
pembiasaan, keteladanan, dan juga
penerapan disiplin baik di sekolah
dapat
menjadi
keluarga
pendidik
maupun
masyarakat
bagi
di
sekitarnya.
Implementasi
pendidikan
karakter dilakukan melalui tiga cara
11
yakni melalui kegiatan diasrama,
santriwati.
kegiatan belajar mengajar di sekolah
dilakukan dengan mengecek
serta ekstrakurikuler dan organisasi.
kondisi
Model
koordinasi atau pertemuan
pembiasaan,
keteladanan,
Hal
ini
santriwati
melalui
penerapan disiplin dan pembelajaran
rutin
variatif
maupun pengurus kamar.
menjadi
digunakan
metode
dalam
yang
implementasi
2. Bagi
Madrasah
pendidikan karakter di MA Al-
Mawaddah
Mawaddah
a. Pihak
Ponorogo.
Penerapan
dengan
dapat
OSWAH
Aliyah
sekolah
Al-
dapat
pendidikan karakter dinilai sudah
mengadakan
cukup baik namun belum optimal.
pelatihan
Hal ini dapat dilihat dari beberapa
pembelajaran
masalah
antara
inovatif bagi guru terutama
tidak
untuk mata pelajaran pondok.
optimal karena faktor keteladanan
b. Guru harus bisa memberi
yang
penerapan
mucul
disiplin
yang
seminar
tentang
atau
metode
variatif
teladan
yang
pembelajaran yang kurang variatif di
setiap
perbuatan
dalam kelas.
perkataan seperti masuk kelas
yang
kurang
dan
model
Saran yang dapat diberikan
baik
dan
dalam
maupun
tepat waktu, berpakaian rapi,
serta bertutur kata yang baik.
antara lain:
1. Bagi Ustadzah Pembimbing di
3. Bagi santriwati Madrasah Aliyah
asrama Madrasah Aliyah Al-
Al-Mawaddah
Mawaddah
a. Santriwati diharapkan dapat
a. Ustadzah
pembimbing
di
mengikuti
semua
kegiatan
asrama harus bisa menjadi
yang ada di pesantren untuk
teladan
mendapatkan
bagi
santriwati
misalnya dengan mengikuti
sholat berjama’ah bersama
dengan santriwati di masjid.
b. Ustadzah pembimbing harus
mengetahui
kondisi
berbagai
pengalaman yang berguna.
b. Santriwati
harus
selalu
disiplin dengan peraturan dan
tidak melakukan pelanggaran
terhadap
tata
tertib
yang
12
Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan
berlaku.
4. Bagi masyarakat dan pembaca
a. Suatu hal yang baik dapat
Mendidik
Siswa
Menjadi
dimulai dari hal yang paling
Pintar dan Baik. Terj. Lita S.
kecil yakni diri sendiri. Hal
Bandung: Nusa Media
yang dapat dilakukan adalah
Moleong, Lexy. J. 2008. Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya
Mu’in, Fatchul. 2011. Pendidikan
Karakter Konstruksi Teoretik
dan
Praktik
Urgensi
Pendidikan Progresif dan
Revitalisasi Peran Guru dan
Orang Tua. Yogyakarta: ArRuzz Media
Mulyasa.
2012.
Manajemen
Pendidikan Karakter. Jakarta:
PT. Bumi Aksara
Samani, M & Hariyanto. 2013.
Konsep
dan
Model
Pendidikan
Karakter.
Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan
Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta
Transparency
Intyernational.
Corruption
by
Country/Territory. Diperoleh
25
Mei
2014,
dari
http://www.transparency.org/
country#IDN
UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003
berniat
dan
berbuat
baik
dimulai dari diri sendiri dan
orang-orang terdekat seperti
teman dan keluarga.
b. Masyarakat
dan
pembaca
dapat
menciptakan
situasi
yang
kondusif
dalam
lingkungan
berperilaku
dengan
baik
sesuai
dengan nilai dan norma yang
berlaku.
Daftar Pustaka
Sutopo. 2002. Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Surakarta: UNS Press
Huberman, A & Miles, B. 1992.
Analisis Data Kualitatif.
Penerjemah: Rohendi Rohidi.
Jakarta: UI Press
Kemendiknas. 2010. Pengembangan
Pendidikan dan Karakter
Budaya Bangsa. Jakarta
Langgulung, Hasan. 1988. Asas-Asas
Pendidikan Islam. Jakarta:
Pustaka Al-Husna
H.B.
Karakter Panduan Lengkap
PESANTREN PUTRI AL-MAWADDAH PONOROGO
(Studi Kasus di Madrasah Aliyah Pesantren Putri
Al-Mawaddah Ponorogo 2014)
Annisa Rif’atun Noor Azizah
Pendidikan Sosiologi Antropologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana implementasi
pendidikan karakter di Madrasah Aliyah Pesantren Putri Al-Mawaddah. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif
deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan, aktivitas, arsip dan
dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling. Validitas data menggunakan triangulasi data (sumber) dan metode.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pendidikan karakter merupakan
tujuan pendidikan di MA Al-Mawaddah yang tercermin melalui visi dan misi
yang disusun. 2) Pendidikan karakter diimplementasikan melalui tiga cara yakni
kegiatan di asrama, kegiatan belajar mengajar di kelas serta ekstrakurikuler dan
organisasi. 3) Pendidikan karakter di asrama dilakukan melalui pembiasaan,
keteladanan dan penerapan disiplin. 4) Pendidikan karakter melalui kegiatan
belajar mengajar dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter melalui
mata pelajaran yang disampaikan. 5) Pendidikan karakter melalui esktrakurikuler
terwujud dalam kegiatan muhadlarah (latihan berpidato), pramuka, ekstrakurikuler
kesenian dan keterampilan serta organisasi. Implementasi pendidikan karakter
yang dianggap paling efektif adalah melalui kegiatan non formal di luar sekolah
yakni melalui kegiatan di asrama, kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi.
Kata kunci: implementasi, pendidikan, karakter
I.
dan tidak adanya karakter kuat yang
PENDAHULUAN
pedoman
melekat pada diri bangsa Indonesia.
bagi bangsa untuk bisa menjadi
Sebagai contoh adalah terjadinya
bangsa yang maju, namun pada saat
aksi-aksi kekerasan, tawuran antar
ini
pelajar,
Karakter
banyak
adalah
sekali
kasus
yang
kasus
pembunuhan,
pencurian, kejahatan seksual, dan
mencerminkan kemerosotan moral
1
2
lain-lain. Dalam dunia pemerintahan,
pendidikan. Hal ini dilakukan karena
kemerosotan moral ditandai dengan
lembaga pendidikan adalah lembaga
banyaknya
yang dianggap mampu memberikan
kasus
korupsi
yang
dilakukan oleh pejabat pemerintah.
kontribusi
Menurut data dari sebuah organisasi
generasi bangsa yang lebih baik di
internasional
yang
masa mendatang.
memerangi
korupsi
Transparency
International
bertujuan
menciptakan
Madrasah Aliyah Pesantren
yakni
(TI,
dalam
Putri
Al-Mawaddah
merupakan
2013), Indonesia merupakan salah
lembaga pendidikan khusus putri di
satu negara dengan tingkat korupsi
Ponorogo yang berbentuk pondok
tertinggi di dunia. Dikutip dari
pesantren
website
yang
menggabungkan antara kurikulum
bermarkas di Jerman tersebut, per
dari pemerintah serta kurikulum dari
tahun 2013 Indonesia mendapatkan
Pondok Modern Darussalam Gontor.
nilai Indeks Persepsi Korupsi /
Selain
Corruption Perceptions Index (CPI)
Pesantren Putri Al-Mawaddah juga
32 dari skala 1-100 dan menempati
menawarkan
peringkat
dimana pembelajaran dilakukan dari
resmi
114
lembaga
dari 177
negara
bertipe
itu
modern
Madrasah
program
dan
Aliyah
asrama,
pagi hingga sore hari dan dilanjutkan
sebagai negara terkorup di dunia.
yang
kegiatan rutin di asrama sehingga
mencerminkan kemerosotan moral
seluruh kegiatan siswi atau santriwati
bangsa telah memperlihatkan bahwa
akan selalu terawasi dari mulai
pendidikan belum mampu mengubah
bangun tidur hingga tidur kembali.
Beberapa
bukti
Berdasarkan uraian di atas,
perilaku warga negara Indonesia
menjadi lebih baik. Banyaknya kasus
maka
yang
kemerosotan
mengadakan penelitian dengan judul:
moral bangsa Indonesia membuat hal
“IMPLEMENTASI PENDIDIKAN
ini menjadi keprihatinan bersama.
KARAKTER
Hal tersebut diwujudkan melalui
ALIYAH PESANTREN PUTRI AL-
program
pembangunan
dan
MAWADDAH PONOROGO (Studi
pendidikan
karakter
lembaga
Kasus di Madrasah Aliyah Pesantren
mencerminkan
di
penulis
berinisiatif
DI
untuk
MADRASAH
3
Putri
Al-Mawaddah
Ponorogo
2014)”.
sadar
dan
terencana
untuk
membimbing dan mengasuh serta
menanamkan nilai-nilai tertentu ke
II.
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan
Pendidikan dilakukan dalam rangka
Pendidikan merupakan hal
yang
penting
manusia.
dalam
kehidupan
Berbagai
pengertian
pendidikan telah diungkapkan oleh
sejumlah pakar pendidikan. Menurut
Hasan
Langgulung
“Pendidikan
(education) dalam bahasa Inggris
berasal dari bahasa Latin ‘educare’
berarti memasukkan sesuatu” (1994:
4). Pengertian pendidikan juga telah
tercantum
dalam
undang-undang
tentang pendidikan di
yakni
dalam
dalam kepribadian peserta didik.
Indonesia
Undang-Undang
SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 Bab
1 Pasal 1 disebutkan bahwa:
Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif
mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian,
kecerdasan,
akhlak
mulia
serta
keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat
Dari beberapa pengertian di
mengembangkan
seluruh
potensi
yang ada dalam peserta didik agar
menjadi manusia yang berguna, baik
bagi
dirinya,
orang-orang
di
sekitarnya dan bagi kemajuan bangsa
dan negara.
B. Karakter
Dalam
bahasa
Yunani
karakter berasal dari kata charassein
yang berarti membuat tajam dan
membuat
dalam.
Sementara
itu
dalam bahasa Inggris digunakan
istilah character dan dalam bahasa
Indonesia lazim digunakan dengan
istilah
karakter.
Sementara
itu,
pengertian karakter dari segi istilah
(terminologis)
diungkapkan
telah
para
pakar.
banyak
Simon
Philips (2008) sebagaimana yang
dikutip
oleh
mengungkapkan
Fatchul
bahwa
Mu’in
karakter
adalah kumpulan tata nilai yang
menuju pada suatu sistem, yang
melandasi pemikiran, sikap, dan
atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
perilaku yang ditampilkan (Mu’in,
pendidikan merupakan sebuah usaha
2011: 160).
4
yang
C. Pendidikan Karakter
Menurut
Kementerian
Pendidikan
Nasional
pendidikan
karakter
sebagai
mengembangkan
karakter
dalam
bermasyarakat,
hidup
berbangsa,
dan
4)
bernegara. Hal ini dilakukan kepada
dimaknai
peserta didik agar peserta didik
yang
mampu memahami dan menerapkan
bangsa
nilai-nilai tersebut dalam perilaku
(2010:
pendidikan
diperlukan
pada diri peserta didik sehingga
sehari-hari
sebagai
mereka memiliki nilai dan karakter
masyarakat
sebagai karakter dirinya, menerapkan
negara.
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
D. Urgensi Pendidikan Karakter
dan
anggota
sebagai
warga
dirinya, sebagai anggota masyarakat,
Wacana pendidikan karakter
dan warga negara yang religius,
kembali mencuat setelah banyaknya
nasionalis, produktif dan kreatif.
potret kehidupan di Indonesia yang
Lickona (1991) dalam buku Konsep
mencerminkan kemerosotan moral
dan Model
dan menumbuhkan rasa prihatin bagi
Pendidikan
Karakter
mendefinisikan pendidikan karakter
berbagi
sebagai
sungguh-
karakter ditekankan untuk mengatasi
sungguh untuk membantu seseorang
masalah yang ada di hampir seluruh
memahami, peduli dan bertindak
sektor
dengan landasan inti nilai-nilai etis.
Indonesia.
upaya
yang
Secara sederhana (Lickona 1994)
kalangan.
kehidupan
Intisari
Pendidikan
masyarakat
tujuan
di
pendidikan
mendefinisikan pendidikan karakter
karakter sebagaimana terdapat dalam
sebagai
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan
upaya
yang
dirancang
dengan sengaja untuk memperbaiki
Karakter
yang
diterbitkan
oleh
karakter para siswa (Samani dan
Kementerian Pendidikan Nasional
Hariyanto, 2013: 46).
adalah sebagai berikut:
pengertian
1) Mengembangkan potensi dasar
tersebut, maka pendidikan karakter
agar berhati baik, dan berperilaku
adalah sebuah usaha sadar dan
baik
Dari
berbagai
terencana untuk menanamkan dan
mengembangkan nilai-nilai karakter
2) Memperkuat
dan
membangun
perilaku bangsa yang multikultur
5
3) Meningkatkan peradapan bangsa
Sistem Boarding School dan Fullday
yang kompetitif dalam pergaulan
School di SMP IT Abu Bakar
dunia (Badan Penelitian dan
Yogyakarta.
Hasil
penelitian
Pengembangan Pusat Kurikulum
menunjukkan
bahwa
pendidikan
dan Perbukuan, 2011).
akhlak pada siswa di SMP IT Abu
Bakar
E. Penelitian yang Relevan
Yogyakarta
umumnya
yang
dilakukan melalui 3 hal yaitu 1)
pernah dilakukan antara lain yang
konsep keterpaduan, 2) pendekatan
pertama
akhlak yang built-in dalam setiap
Penelitian
adalah
sejenis
penelitian
dari
Mujahid Wahyu dari Universitas
pelajaran
Sebelas Maret Surakarta tahun 2011
independen
yang
tersendiri,
berjudul
Implementasi
maupun
kegiatan
sebagai
3)
dan
pelajaran
pertauran
Pendidikan Karakter di SMK Ngawi
berlandaskan
(Studi Kasus di SMK Widodaren
danAs-Sunnah. Selain itu disebutkan
Ngawi).
pula
Hasil
penelitian
pada
yang
faktor
AL-Qur’an
pendukung
dan
menunjukkan bahwa guru di SMK
penghambat dari sistem pendidikan
Widodaren Ngawi paham tentang
akhlak di SMP IT Abu Bakar
latar
Yogyakarta.
belakang,
bagaimana
tujuan,
dan
Penelitian
mengimplementasikan
yang
ketiga
pendidikan karakter di sekolah, siswa
berjudul Implementasi Pendidikan
paham tentang latar belakang dan
Karakter Berbasis Pondok Pesantren
tujuan
dalam
implementasi
pendidikan
Pembelajaran
Pendidikan
karakter
Agama Islam di SMP Ali Maksum
diimplementasikan melalui dua jalur
Yogyakarta yang dilakukan oleh
yakni
Purwanti dari UIN Sunan Kalijaga
karakter,
pendidikan
ko-kurikuler
dan
Yogyakarta pada tahun 2014. Hasil
ekstrakurikuler.
Penelitian
kedua
adalah
penelitian
menunjukkan
penelitian Ridwan Vendi Anggara
pelaksanaan
dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
berbasis
pada tahun 2014 yang berjudul
dilaksanakan
Implementasi
secara
Pendidikan
Akhlak
bahwa
pendidikan
pondok
oleh
terus
karakter
pesantren
peserta
didik
menerus
dan
6
berkelanjutan
melalui
kegiatan
dan seluruh mata pelajaran yang
sehari-hari dalam lingkungan yang
diajarkan
kondusif. Hal ini dilakukan untuk
pendidikan karakter di sekolah dirasa
menanamkan dan mengembangkan
belum cukup untuk menanamkan
serta
yang
prinsip dan karakter yang kuat dalam
islami. Selain itu telah disebutkan
diri individu. Keterbatasan waktu di
pula
sekolah menjadi salah satu penyebab
membentuk
karakter
beberapa
mendukung
faktor
dan
yang
menghambat
di
dimana
sekolah.
pihak
Namun,
sekolah
implementasi pendidikan berbasis
memungkinkan
pondok
pengawasan secara penuh kepada
pesantren
di
SMP
Ali
melakukan
siswanya setiap hari.
Maksum Yogyakarta.
Sebagai salah satu pondok
F. Kerangka Berpikir
Karakter
untuk
tidak
menjadi
sesuatu
pesantren yang berasrama, Madrasah
yang sangat penting dalam diri
Aliyah
manusia
Mawaddah dinilai mampu untuk
dan
berdampak
pada
Pesantren
Putri
masalah
Al-
kehdiupan berbangsa dan bernegara.
mengatasi
Minimnya pendidikan karakter yang
pengawasan
dilakukan oleh keluarga, sekolah dan
maupun dari orang tua. Dengan
lingkungan tercermin dengan masih
adanya sistem asrama pengawasan
banyaknya kejahatan baik kejahatan
dapat dilakukan secara optimal dari
fisik atau kejahatan moral yang
mulai bangun tidur hingga tidur
terjadi di Indonesia. Tawuran antar
kembali.
baik
keterbatasan
dari
sekolah
pelajar, perampokan, pembunuhan
dan korupsi menjadi keprihatinan
III.
Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan
bagi lembaga pendidikan sebagai
lembaga
yang
mempersiapkan
generasi muda bangsa Indonesia.
Pendidikan karakter menjadi
perhatian
khusus
bagi
lembaga
pendidikan formal di sekolah untuk
kemudian diterapkan di kurikulum
adalah metode penelitian kualitatif
dengan
pendekatan
kualitatis
deskriptif. Subjek dalam penelitian
ini
adalah
pengurus
sekolah,
pengurus pesantren, guru dan siswa.
Teknik
pengumpulan
data
yang
7
digunakan
adalah
observasi,
Asrama
merupakan
tempat
wawancara dan dokumentasi. Teknik
tinggal
santriwati
selama
sampling yang digunakan adalah
menuntut ilmu di suatu pesantren.
purposive sampling. Validitas data
Di
menggunakan
Mawaddah, selain asrama yang
(sumber)
triangulasi
dan
data
metode.
Teknik
Madrasah
Aliyah
Al-
merupakan
pengganti
analisis data yang digunakan adalah
terdapat
pula
teknik
yang
pendamping santri yang berperan
meliputi reduksi data, penyajian data
sebagai pengganti orang tua.
dan penarikan kesimpulan.
Salah
analisis
interaktif
satu
Hasil Penelitian
Pendidikan
karakter
merupakan tujuan pendidikan di MA
Al-Mawaddah
yang
tercermin
melalui visi dan misi yang disusun.
Visi dan misi tersebut kemudian
dijabarkan melalui peraturan dan
program-program
khusus
yang
untuk
pendidikan
karakter
di
pesantren
disiplin.
Segala
adalah
kegiatan
di
pesantren berdasarkan aturan dan
tata tertib yang harus ditaati oleh
seluruh santriwati.
Salah satu kegiatan yang
wajib dilakukan santriwati adalah
sholat berjama’ah lima waktu.
menanamkan
Sholat berjama’ah dilakukan di
melalui segala kegiatan yang ada.
garis
besar,
pendidikan karakter di MA AlMawaddah
yang
disusun
pendidikan karakter atau akhlak
Secara
ustadzah
hal
mencerminkan
IV.
rumah,
diimplementasikan
melalui tiga cara yakni:
A. Pendidikan Karakter Melalui
Kegiatan di Asrama
Asrama merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan apabila
berbicara mengenai pesantren.
masjid pesantren. Kegiatan sholat
berjama’ah
ditujukan
membentuk
karakter
untuk
disiplin
dalam beribadah.
Disiplin merupakan karakter
yang
sangat
pesantren.
merupakan
identik
dengan
Kedisiplinan
karakter
yang
pertama kali diajarkan ketika
menjadi santriwati. Baik disiplin
waktu, disiplin ibadah, disiplin
8
dalam belajar maupun disiplin
seluruh santriwati Al-Mawaddah.
dalam penggunaan bahasa asing.
Ekstrakurikuler dilakukan di luar
Kegiatan di asrama berada dalam
jam sekolah yakni antara jam
pengawasan dan tanggungjawab
14.00-15.30
Bagian Pengasuhan.
Ekstrakurikuler
B. Pendidikan Karakter Melalui
Kegiatan Belajar Mengajar di
WIB.
dilaksanakan
dalam enam hari yakni hari Sabtu
hingga hari Kamis.
Santriwati tingkat Madrasah
Sekolah
Pendidikan
pendidikan
kegiatan
karakter
akhlak
dalam
belajar
diintegrasikan
atau
mengajar
melalui
mata
Aliyah dilatih untuk terjun dalam
organisasi
sejak
kelas
IV/X.
Santriwati yang duduk di kelas
IV akan menjadi pengurus kamar
pelajaran yang disampaikan oleh
yang
guru.
penerapan
kelasnya. Sementara kelas V/XI
yang
akan menjadi pengurus OSWAH
Sebelum
kurikulum
2013
memimpin
adik-adik
memasukkan nilai-nilai karakter,
(Organisasi
Madrasah Aliyah Al-Mawaddah
Mawaddah).OSWAH merupakan
telah
pelaksana
menerapkan
pendidikan
Santriwati
tugas
dari
Al-
Bagian
Pengasuhan yang bertanggung
karakter sejak lama.
C. Pendidikan Karakter Melalui
jawab
atas
keberjalanan
Kegiatan Ekstrakurikuler dan
peraturan dan tata tertib di
Organisasi
Pesantren Putri Al-Mawaddah.
Ekstrakurikuler yang ada di
Selain
itu
ada
pula
Madrasah Aliyah Al-Mawaddah
KOORDINATOR yang bertugas
yakni muhadlarah, pramuka dan
untuk
ekstrakurikuler
ekstrakurikuler pramuka.
lain
yang
Berbeda
sekolah
pada
ekstrakurikuler
dengan
pendidikan
karakter
umumnya,
disebutkan,
cara
merupakan
paling
kegiatan yang wajib diikuti oleh
kegiatan
Dari ketiga cara implementasi
mencakup kesenian, bahasa dan
lain-lain.
mengorganisir
efektif
yang
telah
yang
dianggap
adalah
melalui
kegiatan non formal di luar sekolah
9
yakni melalui kegiatan di asrama dan
mengungkapkan
juga
pembelajaran
kegiatan
ekstrakurikuler
tentang
model
berkarakter
yang
maupun organisasi. Hal ini karena
diterapkan oleh sekolah terhadap
implementsi
peserta didiknya sebagai berikut:
pendiidikan
karakter
melalui ekstrakurikuler, organisasi
1. Pembiasaan
dan kegiatan di asrama menuntut
2. Keteladanan
santriwati untuk aktif dan terjun
3. Pembinaan disiplin peserta didik
langsung, belajar memahami serta
4. CTL (Contextual Teaching and
Learning)
menangani masalah, dan melatih
mental, tanggung jawab, percaya diri
5. Bermain peran dan
dan keberanian
6. Pembelajaran partisipatif
Sebagai lembaga pendidikan
V.
Pembahasan
Pendidikan
yang berbasis pesantren, asrama
karakter
yang
baik menurut Thomas Lickona (2013)
mencakup tiga
komponen yakni
moral knowing atau pengetahuan
tentang moral, moral feeling atau
perasaan tentang moral, dan moral
action
atau
perbuatan
moral.
Pendidikan karakter yang baik akan
mencakup ketiga hal tersebut dalam
pelaksanaannya. Ketiga komponen
tersebut merupakan sebuah proses
untuk menuju karakter yang baik
yang akan tertanam dalam diri
seseorang.Terdapat banyak metode
yang telah dirumuskan oleh para ahli
tentang bagaimana menyukseskan
pendidikan
Mulyasa
karakter
(2012:
pada
anak.
165-189)
merupakan salah satu elemen yang
ada
di
Madrasah
Mawaddah.
Aliyah
Dari keenam model
pembelajaran
berkarakter
dirumuskan
oleh
pembiasaan,
pembinaan
Al-
yang
Mulyasa,
keteladanan,
disiplin
dan
merupakan
model yang diterapkan di asrama
Madrasah Aliyah Al-Mawaddah.
Pembiasaan, keteladanan dan
penerapan disiplin juga diterapkan di
lingkungan
penanaman
sekolah.
Selain
nilai-nilai
itu,
karakter
dilakukan melalui kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas. Penanaman
nilai-nilai karakter melalui kegiatan
belajar mengajar dilakukan dengan
bervariasi.
Sebagian
guru
10
menggunakan
metode
seperti
maupun di asrama merupakan salah
ceramah untuk memberi nasehat
satu
kepada anak-anak. Hal ini dilakukan
karakter yang baik. Penggunaan
dengan
model pendidikan karakter tersebut
nilai
memasukkan
karakter
unsur-unsur
melalui
materi
terkadang
untuk
membentuk
ditujukan untuk membentuk moral
knowing, moral feeling dan moral
pelajaran yang diberikan.
Namun
usaha
metode
pembelajaran yang variatif kurang
action secara berproses dalam diri
santriwati.
bisa diterapkan pada materi pelajaran
pondok dimana metode ceramah
merupakan
metode
yang
sering
digunakan
pendidikan
Simpulan dan Saran
paling
Berdasarkan deskripsi hasil
dalam
penelitian dan analisis data penelitian,
maka diperoleh kesimpulan bahwa
menyampaikan materi tersebut.
Teori
VI.
karakter
pendidikan
karakter
Thomas Lickona apabila dikaitkan
tujuan
dengan model pendidikan karakter
Ponorogo yang tercantum dalam visi
yang diungkapkan oleh Mulyasa
dan misi yang telah disusun. Sebagai
(2012)
lembaga pendidikan khusus putri
yakni
pembiasaan,
keteladanan dan penerapan disiplin,
MA
maka
penerapan
dalam
pendidikan
dari
MA
merupakan
Al-Mawaddah
Al-Mawaddah
model
tersebut
menekankan
akan
mampu
karakter
yang
pada
akan
Ponorogo
pendidikan
membentuk
menanamkan moral knowing, moral
santriwati alimah-sholihah, berbudi
feeling dan moral action tersebut ke
tinggi, berpengetahuan luas sesuai
dalam diri peserta didik. Sehingga
dengan asas-asas keislaman. Selain
hal
memunculkan
itu lulusan diharapkan dapat menjadi
karakter yang baik (good character).
calon ibu yang berakhlak mulia dan
tersebut
akan
Pendidikan
Madrasah
Aliyah
karakter
di
Al-Mawaddah
Ponorogo yang menggunakan model
pembiasaan, keteladanan, dan juga
penerapan disiplin baik di sekolah
dapat
menjadi
keluarga
pendidik
maupun
masyarakat
bagi
di
sekitarnya.
Implementasi
pendidikan
karakter dilakukan melalui tiga cara
11
yakni melalui kegiatan diasrama,
santriwati.
kegiatan belajar mengajar di sekolah
dilakukan dengan mengecek
serta ekstrakurikuler dan organisasi.
kondisi
Model
koordinasi atau pertemuan
pembiasaan,
keteladanan,
Hal
ini
santriwati
melalui
penerapan disiplin dan pembelajaran
rutin
variatif
maupun pengurus kamar.
menjadi
digunakan
metode
dalam
yang
implementasi
2. Bagi
Madrasah
pendidikan karakter di MA Al-
Mawaddah
Mawaddah
a. Pihak
Ponorogo.
Penerapan
dengan
dapat
OSWAH
Aliyah
sekolah
Al-
dapat
pendidikan karakter dinilai sudah
mengadakan
cukup baik namun belum optimal.
pelatihan
Hal ini dapat dilihat dari beberapa
pembelajaran
masalah
antara
inovatif bagi guru terutama
tidak
untuk mata pelajaran pondok.
optimal karena faktor keteladanan
b. Guru harus bisa memberi
yang
penerapan
mucul
disiplin
yang
seminar
tentang
atau
metode
variatif
teladan
yang
pembelajaran yang kurang variatif di
setiap
perbuatan
dalam kelas.
perkataan seperti masuk kelas
yang
kurang
dan
model
Saran yang dapat diberikan
baik
dan
dalam
maupun
tepat waktu, berpakaian rapi,
serta bertutur kata yang baik.
antara lain:
1. Bagi Ustadzah Pembimbing di
3. Bagi santriwati Madrasah Aliyah
asrama Madrasah Aliyah Al-
Al-Mawaddah
Mawaddah
a. Santriwati diharapkan dapat
a. Ustadzah
pembimbing
di
mengikuti
semua
kegiatan
asrama harus bisa menjadi
yang ada di pesantren untuk
teladan
mendapatkan
bagi
santriwati
misalnya dengan mengikuti
sholat berjama’ah bersama
dengan santriwati di masjid.
b. Ustadzah pembimbing harus
mengetahui
kondisi
berbagai
pengalaman yang berguna.
b. Santriwati
harus
selalu
disiplin dengan peraturan dan
tidak melakukan pelanggaran
terhadap
tata
tertib
yang
12
Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan
berlaku.
4. Bagi masyarakat dan pembaca
a. Suatu hal yang baik dapat
Mendidik
Siswa
Menjadi
dimulai dari hal yang paling
Pintar dan Baik. Terj. Lita S.
kecil yakni diri sendiri. Hal
Bandung: Nusa Media
yang dapat dilakukan adalah
Moleong, Lexy. J. 2008. Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya
Mu’in, Fatchul. 2011. Pendidikan
Karakter Konstruksi Teoretik
dan
Praktik
Urgensi
Pendidikan Progresif dan
Revitalisasi Peran Guru dan
Orang Tua. Yogyakarta: ArRuzz Media
Mulyasa.
2012.
Manajemen
Pendidikan Karakter. Jakarta:
PT. Bumi Aksara
Samani, M & Hariyanto. 2013.
Konsep
dan
Model
Pendidikan
Karakter.
Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan
Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta
Transparency
Intyernational.
Corruption
by
Country/Territory. Diperoleh
25
Mei
2014,
dari
http://www.transparency.org/
country#IDN
UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003
berniat
dan
berbuat
baik
dimulai dari diri sendiri dan
orang-orang terdekat seperti
teman dan keluarga.
b. Masyarakat
dan
pembaca
dapat
menciptakan
situasi
yang
kondusif
dalam
lingkungan
berperilaku
dengan
baik
sesuai
dengan nilai dan norma yang
berlaku.
Daftar Pustaka
Sutopo. 2002. Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Surakarta: UNS Press
Huberman, A & Miles, B. 1992.
Analisis Data Kualitatif.
Penerjemah: Rohendi Rohidi.
Jakarta: UI Press
Kemendiknas. 2010. Pengembangan
Pendidikan dan Karakter
Budaya Bangsa. Jakarta
Langgulung, Hasan. 1988. Asas-Asas
Pendidikan Islam. Jakarta:
Pustaka Al-Husna
H.B.
Karakter Panduan Lengkap