SKRIPSI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PROBLEMATIKA MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)
DI MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH JATIGUNUNG I
KECAMATAN TULAKAN KABUPATEN PACITAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Oleh :
RODHI NUR WAHID
NIM : 20102000012
NIMKO : 2010.4.106.0020.1.00012

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA PACITAN
(STAI NU PACITAN)
TAHUN 2014

PROBLEMATIKA MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)
DI MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH JATIGUNUNG I
KECAMATAN TULAKAN KABUPATEN PACITAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014


SKRIPSI

Oleh :
RODHI NUR WAHID
NIM : 20102000012
NIMKO : 2010.4.106.0020.1.00012

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA PACITAN
(STAI NU PACITAN)
TAHUN 2014

i

PROBLEMATIKA MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)
DI MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH JATIGUNUNG I
KECAMATAN TULAKAN KABUPATEN PACITAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI


Diajukan Kepada
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :
RODHI NUR WAHID
NIM : 20102000012
NIMKO : 2010.4.106.0020.1.00012

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA PACITAN
(STAI NU PACITAN)
TAHUN 2014

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Naskah skripsi yang disusun oleh : Rodhi Nur Wahid, NIM : 20102000012,
NIMKO : 2010.4.106.0020.1.00012 dengan judul “Problematika Manajemen

Berbasis Sekolah (MBS) Di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I
Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2013/2014” Telah
diadakan bimbingan, pemeriksaan, maupun perbaikan seperlunya dan dipandang
telah telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqosah/ujian skripsi.

Pacitan, 04 Juli 2014

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. H. Mukarom, M.Pd.I

Drs. H. Abdulloh Sajad, MSI

iii

PENGESAHAN
Skripsi yang disusun oleh : Rodhi Nur Wahid Nim : 2010200012, NIMKO :
2010.4.106.0020.1.00012 dengan judul “Problematika Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS) Di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I Kecamatan
Tulakan Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2013/2014” telah dipertahankan di
depan dewan penguji skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAI
NU) Pacitan dan diterima untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
gelar sarjana pendidikan Islam pada tanggal : 07 Juli 2014.

DEWAN PENGUJI
1. Ketua Sidang : Drs. H. Imam Faqih, MSI
2. Sekretaris

: Zaenal Nurudin, S.Pd., MSI

3. Penguji I

: Drs. H. M. Kholid Masruri, MSI

4. Penguji II

: Dra. Hj. Henny Nailufary, MM


Pacitan, 07 Juli 2014
Mengesahkan
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAI NU) Pacitan
Ketua

Drs. H. IMAM FAQIH, M.S.I
NIY. 01.04.07.2005

iv

MOTTO

           
  
....Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujaadilah : 11).*

Barang Siapa Yang Mengamalkan Ilmu,
maka ia akan semakin memilikinya.†


*

Al-Qur’anul dan Terjemahnya Semarang, CV. Alwaah, 1993, 910
Aminatus Zahroh, Total Quality Management, Teori Praktik manajemen untuk
mendongkrak mutu pendidikan, Yogyakarta, Arruz Media, 2014, 5


v

PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan kepada :
Ayah dan Ibu yang telah membesarkanku dan membiayai kuliah;
Adikku yang telah banyak memberikan semangat;
Sahabat-sahabat senasib dan seperjuangan;
Keluarga Besar Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I yang telah
memberikan izin sebagai lokasi penelitian;
Almamaterku STAINU Pacitan

vi


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam.
Dengan berkat, rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan lancar.
Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membimbing umat manusia menuju kebenaran dan
kejujuran sehingga eksistensi kemanusiaannya tetap senantiasa terpelihara.
Semata penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul Problematika
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
Jatigunung I Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2013/2014,
sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi Manajemen Pendidikan Islam
pada Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan (STAI NU Pacitan).
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, semoga amal baik
tersebut dibalas oleh Allah SWT. Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. H. Imam Faqih, MSI., Selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Nahdlatul Ulama Pacitan (STAI NU Pacitan) yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian terkait dengan judul skripsi ini.

vii

2. Bapak Drs. H. Mukarom, M.Pd.I dan Drs. H. Abdulloh Sajad, MSI selaku
Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran
dalam penulisan skripsi dapat terselesaikan dengan lancar.
3. Bapak Sufyan S.Pd.I., selaku kepala MI Muhammadiyah Jatigunung I dan juga
stafnya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian,
yang dengan suka rela juga telah banyak membantu penulisan berupa informasi
dan data-data yang penulis perlukan.
4. Sahabat-sahabatku

dan

semua

pihak

yang


telah

membantu

demi

terselesaikannya skripsi ini.
Sekalipun Penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan
kekuatan yang ada untuk menyempurnakan skripsi ini, namun penulis sadar skripsi
ini tidak lepas dari kekurangan, Oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan
saran yang konstruktif dari para pembaca.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT. Penulis tawakkal dan senantiasa
berdo’a semoga skripsi ini bermanfaat bagi diri penulis dan bagi para pembaca
sekalian. Amin.
Pacitan, 1 September 2014

Rodhi Nur Wahid

viii


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .....................................................................

i

HALAMAN PENGAJUAN ..............................................................

ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................

iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................

iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................


v

HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................

vi

KATA PENGANTAR .......................................................................

vii

DAFTAR ISI .....................................................................................

ix

DAFTAR TABEL .............................................................................

xiii

DAFTAR BAGAN ............................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................

xv

ABSTRAK ........................................................................................

xvi

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................

1

A.a Latar belakang masalah ....................................................

1

B.a Penegasan Istilah ..............................................................

4

C.a Rumusan Masalah ............................................................

6

D. Tujuan Penelitian ..............................................................

6

E. Kegunaan Penelitian ..........................................................

6

F. Sistematika Pembahasan ...................................................

7

ix

BAB II. LNDASAN TEORI ..............................................................

9

A. Pengertian Manajemen ....................................................

9

B. Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah ........................

10

C. Tujuan dan Manfaat Manajemen Berbasis Sekolah ..........

12

D. Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah .....................

14

E. Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat
dalam Manajemen Berbasis Sekolah. ..............................

14

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Berbasis
Sekolah ...........................................................................

20

G. Upaya Peningkatan Kualitas Manajemen Berbasis
Sekolah ...........................................................................

21

H. Implikasi Manajemen Berbasis Sekolah ..........................

22

BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................

24

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .....................................

24

B. Kehadiran Peneliti .........................................................

25

C. Data dan Sumber Data ...................................................

25

D. Lokasi Penelitian ...........................................................

27

E. Metode Pengumpulan Data ............................................

27

F. Metode Analisis Data ....................................................

31

G. Pengecekan Keabsahan Data..........................................

32

H. Tahap-tahap Penelitian ..................................................

34

x

BAB IV. TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..............

36

A. Deskripsi Objek Penelitian ..............................................

36

1. Sejarah Singkat Berdirinya MI Muhammadiyah
Jatigunung I ............................................................

36

2. Letak Geografis dan Identitas MI Muhammadiyah
Jatigunung I ............................................................

37

3. Visi Misi MI Muhammadiyah Jatigunung I ..............

38

4. Tujuan Berdirinya MI Muhammadiyah Jatigunung I. 39
5. Kurikulum MI Muhammadiyah Jatigunung I ..........

39

6. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan MI
Muhammadiyah Jatigunung I ...................................

41

7. Keadaan Siswa MI Muhammadiyah Jatigunung I .....

42

8. Struktur Organisasi MI Muhammadiyah Jatigunung I 43
B. Temuan Penelitian ................................................................

45

1. Problematika Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I..........

45

a.nFaktor Pendidik ..........................................................

45

b.nKurangnya Sarana dan Prasarana pendukung
Pendidikan ......................................................................

46

c.nProses Manajemen Berbasis Sekolah ..........................

46

C. Pembahasan .........................................................................

50

1. Problematika Manajemen Berbasis Sekolah di MI
Muhammadiyah Jatigunung I ........................................

xi

50

2. Proses Manajemen Berbasis Sekolah di MI
Muhammadiyah Jatigunung I .........................................

55

3. Perencanaan dan Pembelian Sarana dan Prasarana ..........

56

4. Pendistribusian Sarana dan Prasarana ..............................

56

5. Penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
Pendidikan .....................................................................

57

6. Hasil Peningkatan Kualitas Mutu Pendidikan Melalui Manajemen
Berbasis Sekolah ..........................................................

58

BAB V. PENUTUP ..........................................................................

59

A. Kesimpulan ..................................................................

59

B. Implikasi .......................................................................

60

C. Saran .............................................................................

60

DAFTAR KEPUSTAKAAN .............................................................

62

xii

DAFTAR TABEL
Tabel 1. KURIKULUM MI MUHAMMADIYAH JATIGUNUNG I ............... 40
Tabel 2. KEADAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
MI MUHAMMADIYAH JATIGUNUNG I TAHUN 2013/2014 ........ 41
Tabel 3. KEADAAN SISWA MI MUHAMMADIYAH JATIGUNUNG I ....... 42
Tabel 4. SARANA PRASARANA MI MUHAMMADIYAH
JATIGUNUNG I ............................................................................... 43
Tabel 5. SARANA YANG DIBUTUHKAN DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS MUTU PENDIDIKAN DI MI MUHAMMADIYAH
JATIGUNUNG I................................................................................. 54
Tabel 6. PRASARANA YANG DIBUTUHKAN DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS MUTU PENDIDIKAN DI MI MUHAMMADIYAH
JATIGUNUNG I ................................................................................ 54

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. STRUKTUR

ORGANISASI

MI

MUHAMMADIYAH

JATIGUNUNG I ........................................................................... 44

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Ijin Penelitian
2. Surat Keterangan Penelitian
3. Pedoman Wawancara
4. Transkrip Wawancara
5. Foto Hasil Observasi
6. Foto Wawancara
7. Surat Keterangan Keaslian
8. Daftar Riwayat Hidup

xv

ABSTRAK
Oleh : Rodhi Nur Wahid, NIM : 20102000012, Nimko : 2010.4.106.0020.1.00012
dengan Judul Problematika Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan
Tahun Pelajaran 2013/2014. Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Sekolah
Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan (STAINU) Pacitan Dosen
Pembimbing I : Drs. H. Mukarom, M.Pd., Pembimbing II : Drs. H. Abdulloh Sajad,
MSI.
Latar Belakang : Perkembangan ilmu pengetahuan sangat ditentukan oleh
perkembangan dunia pendidikan, di mana didalamnya mempunyai peran yang
sangat strategis dalam menentukan arah maju mundurnya kualitas pendidikan. Hal
ini bisa dirasakan ketika sebuah lembaga pendidikan dalam menyelenggarakan
pendidikan yang benar-benar bagus, maka dapat dilihat kualitasnya, berbeda
dengan lembaga pendidikan yang melaksanakan pendidikan hanya dengan
sekedarnya maka hasilnya pun biasa-biasa saja.
Rumusan Penelitian : (1) Bagaimana Proses Pengelolaan Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) di MI Muhammadiyah Jatigunung I Kecamatan Tulakan
Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2013/2014?, (2) Adakah Problematika
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di MI Muhammadiyah Jatigunung I
Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2013/2014.
Tujuan Penelitian : tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana proses Pengelolaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan
mengetahui Problematika Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan
Tahun Pelajaran 2013/2014.
Metode Penelitian : Sesuai dengan tujuan, maka dalam melakukan
penelitian ini metode yang digunakan deskriptif populasi yang dijadikan sasaran
adalah kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan MI Muhammadiyah
Jatigunung I sedangkan sampelnya diambil sebanyak 4 orang guru serta 1 Tenaga
kependidikan untuk memperoleh data dilakukan interview/wawancara, dan
dokumentasi.
Hasil Penelitian : (1) Pengelolaan manajemen berbasis sekolah di Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I sudah menerapkan manajemen berbasis
sekolah akan tetapi masih banyak kekurangan dari berbagai faktor guna
meningkatkan mutu pendidikan melalui Manajemen Berbasis Sekolah, (2)
Problematika yang timbul yakni kurangnya sarana prasarana pendidikan,
transparansi keuangan dan profesionalitas seorang pendidik dan tenaga
kependidikan.
Penutup : Sehubungan dengan hasil penelitian tersebut maka disarankan,
adanya supervisi diklat-diklat tentang peningkatan kompetensi guru/pendidik.
Merealisasikan kebutuhan sarana dan prasarana guna faktor penunjang dalam
kegiatan belajar dan mengajar sehingga peningkatan mutu pendidikan melalui
manajemen berbasis sekolah dapat tercapai dengan maksimal.

xvi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hidup tidak dapat lepas dari istilah pendidikan, terciptanya pendidikan yang
berkualitas tidak terlepas dari unsur-unsur dan faktor pendorong berjalanya proses
pendidikan, dilihat dari segi praktisnya bahwasanya faktor pendorong tersebut adalah
pengelolaan yang optimal manajemen yang baik kemudian juga mempunyai pendidik
dan tenaga kependidikan yang profesional serta fasilitas pendidikan yang banyak, dari
segi tersebut kualitas pendidikan bisa dapat berjalan lancar dan dapat mendongkrak
mutu pendidikan di Indonesia.
Administrasi dan Manejemen pendidikan pada setiap sekolah memegang
peranan yang sangat penting, karena kelancaran seluruh kegiatan sekolah sangat
ditentukan oleh Administrasi dan Manajemen sekolah itu, jika Administrasinya bagus
dan manajemen jelas maka segala kegiatan di sekolah itu akan berjalan dengan baik
namun demikian tidak jarang kita temukan di lapangan administrasi pendidikan
kurang diperhatikan dan manajemen tidak jelas, sehingga proses pembelajaran kurang
efektif. Kenyataan ini menimbulkan kehawatiran bagi guru dan kepala sekolah yang
akhirnya memaksa mereka untuk bertindak melanggar etika dan moralitas manajemen
pendidikan.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Definisi manajemen sendiri berasal dari
bahasa latin yaitu asal kata “manus” yang berarti tangan, dan “agere” yang berarti
melakukan kemudian dua kata tersebut digabungkan menjadi managere yang artinya
menangani. Kemudian “manager diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan kata

1

2

‘to manage’, kata benda management dan ‘manager’ untuk orang yang melakukan
kegiatan manajemen. Akhirnya management diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
menjadi manajemen yang artinya pengelolaan” 1.
Selain diatas definisi manajemen banyak dikemukakan oleh para ahli dengan
redaksi yang berbeda-beda, “manajemen adalah suatu proses yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, pergerakan pelaksanaan dan pengawasan agar dapat
menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” 2.
Aminatus Zahroh menuliskan dalam bukunya “Mutu pendidikan memang
dititiktekankan pada siswa dan proses didalamnya. Tanpa adanya proses yang baik,
sekolah yang bermutu juga akan mustahil untuk dicapai” 3.
Manajemen pendidikan untuk saat ini merupakan hal yang harus diprioritaskan
untuk kelangsungan pendidikan sehingga menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Kenyataan yang ada, sekarang ini banyak institusi pendidikan yang belum memiliki
manajemen yang bagus dalam pengelolaan pendidikannya. Manajemen yang
digunakan masih konvensional, sehingga kurang bisa menjawab tantangan zaman dan
terkesan tertinggal dari modernitas.
Hal ini mengakibatkan sasaran-sasaran ideal pendidikan yang seharusnya bisa
dipenuhi ternyata tidak bisa diwujudkan. Parahnya terkadang para pengelola
pendidikan tidak menyadari akan hal tersebut, oleh karena itu, tulisan ini akan sedikit
mengulas tentang problematika, tantangan serta isu-isu yang berkaitan dengan
Manajemen Pendidikan.

1

Onisimus Amtu, Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah Konsep Strategi dan
Implementasi, Bandung, Alfabeta, 2011,1.
2
G.R Terry, Manajemen Teori Strategi dan Implementasi, Bandung, Alfabeta, 2009,1.
3
Aminatus Zahroh, Total Quality Management, Teori Praktik manajemen untuk mendongkrak
mutu pendidikan, Yogyakarta, Arruz Media, 2014,28.

3

Manajemen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) yang lebih cenderung kepada pengelolaan keuangan sekolah/madrasah
yang diteliti. Sehingga peneliti nantinya dapat mengetahui bagaimana proses
pengelolaan/manajemen administrasi keuangan, sarana dan prasarana, tenaga pendidik
dan kependidikan di sekolah/madrasah tersebut.
Untuk mencapai keberhasilan Pendidikan yang optimal tidak hanya cukup
ditempuh melalui usaha-usaha lewat jalur evaluasi kegiatan pembelajaran Pendidikan
formal saja, melainkan sangat diperlukan adanya pengelolaan dan realisasi keuangan,
pengelolaan sarana prasarana, pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan guna
mendukung fasilitas kegiatan belajar mengajar tersebut yang kemudian akan menjadi
dampak positif baik pada peserta didik maupun kepada tenaga pendidik.
Manajemen Pendidikan Islam merupakan manajemen kelembagaan Islam yang
bertujuan untuk menunjang perkembangan dan penyelenggaraan pengajaran dan
pembelajaran. Dengan demikian “Manajemen Pendidikan Islam berkaitan erat dengan
penerapan berfikir rasional untuk mengorganisasikan kegiatan yang menunjang
pembeajaran, kegiatan tersebut perlu direncanakan dan dikelola sebaik mungkin agar
bisa mencapai tujuan yang diharapkan” 4.
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I adalah sebuah lembaga
yang telah lama berdiri dan menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan prosesnyapun
berjalan lancar akan tetapi output masih standard dan bisa dikatakan belum
memuaskan bagi pendidik kemudian melihat dari pernyataan diatas peneliti
menyimpulkan pertanyaan dari mana penyebab masalah output tersebut sehingga
belum memuaskan, setelah penulis mengadakan penelitian bahwa telah diketahui,

4

Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, Tulungagung, Teras, 2009, 34

4

penyebab tersebut adalah muncul dari bidang Manajemen/Pengelolaan baik di sarana
dan prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan maupun keuangan.
Berkaitan dengan pemahaman diatas yaitu yang dimaksud tujuan/rencana
adalah “peningkatan mutu pendidikan dan mutu pendidikan tersebut berindikasi pada
hasil keluaran (Output) yang diproses secara maksimal oleh lembaga pendidikan itu
sendiri”5.
Menurut Kementerian Pendidikan Nasional sebagaimana dikutip Mulyasa,
“pengertian mutu pendidikan mencakup input, proses dan output pendidikan” 6.
Dalam proses globalisasi yang sedang dan akan dihadapi oleh lembaga
pendidikan di Indonesia saat ini semakin lama semakin intens, Salah satu tantangan
besar lembaga-lembaga pendidikan, termasuk lembaga pendidikan Islam adalah
bagaimana cara mengoptimalkan Manajemen Berbasis Sekolah. maka pertanyaan
segera muncul, bagaimanakah mengelola sistem pendidikan agar dapat sejalan dengan
dinamika yang sedang dan akan terjadi serta berjalan sesuai dengan tujuan.
Untuk dapat menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan, sebuah
lembaga keluarga, tentu saja harus dapat menjalankan fungsinya sebagai lembaga
pendidikan dan lembaga sosial, sehingga ia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhanya,
administrasi termasuk dalam memenuhi kebutuhan pendukung dalam pendidikan
kegiatan pembelajaran bagi peserta didik dan tenaga pendidik.

B. Penegasan Istilah
Sebelum penulis melanjutkan penulisan skripsi ini, penulis memandang perlu
untuk memberikan penegasan berupa istilah yang terdapat dalam penulisan skripsi ini.
5

Aminatul Zahroh, Total Quality Manajemen, Yogyakarta, Ar-Ruzz Media, 2014, 27
Enco Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam konteks menyukseskan MBS dan
KBK, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2003, 76
6

5

Adapun istilah yang penulis pandang perlu untuk ditegaskan antara lain sebagai
berikut:
1. “Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan

dan atau poengarahan suatu kelompok orang-orang kea rah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata”7.
2. “Manajemen berbasis sekolah secara konseptual dapat digambarkan sebagai suatu

perubahan formal struktur penyelenggaraan, sebagai suatu bentuk desentralisasi
yang mengidentifikasi sekolah itu sendiri sebagai unit utama peningkatan serta
bertumpu pada redistribusi kewenangan pembuatan keputusan sebagai sarana
penting yang dengannya peningkatan dapat didorong dan ditopang”8.
3. “Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Adalah bentuk alternatif sekolah sebagai

hasil dari desentralisasi pendidikan. MBS Dimaksudkan meningkatkan otonomi
sekolah/madrasah, mengelola madrasah dengan sumber daya yang ada untuk
berinovasi”9.
Asumsi diatas perlu dibuktikan oleh peneliti dilapangan (di Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan),
dimana pengelolaan di lembaga tersebut masih kurang baik sehingga proses
berjalannya kegiatan pembelajaran masih terganggu dengan disebabkan oleh
pengelolaan/Manajemen Berbasis Sekolah yang kurang baik.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, penulis dalam rangka penyusunan
skripsi berusaha mengungkap masalah/problem apa saja yang timbul di madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I dengan judul Problematika Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) Di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I
Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2013/2014.

7

Tery & Rue Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah Konsep Strategi dan
Implementasi, Bandung, Alfabeta, 2011,2.
8
http://komunitaspenulisjepara.blogspot.com
9
Op. Cit. 3 hlm 33-34

6

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut :
1. Bagaimana Proses Pengelolaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I Kecamatan Tulakan
Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2013/2014?.
2. Adakah Problematika Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I Kecamatan Tulakan Kabupaten
Pacitan Tahun Pelajaran 2013/2014.

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana proses Pengelolaan Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I Kecamatan Tulakan
Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui adakah Problematika Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
pada Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I Kecamatan Tulakan
Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2013/2014.

E. Kegunaan Penelitian
Diharapkan Penelitian ini dapat memberikan Kegunaan baik teoritis maupun
praktis, antara lain:
1. Kegunaan Teoritis:
a. Menambah pengetahuan/wawasan bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca umumnya.

7

b. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang
Manajemen Pendidikan Islam.

2. Kegunaan praktis.
Sebagai bahan literatur/referensi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
Jatigunung I untuk melakukan evaluasi madrasah yang dimana letak masalah
itu ada sehingga dapat di atasi secara optimal.

F. Sistematika Pembahasan
Sistematika Pembahasan merupakan suatu urutan yang saling keterkaitan
antara satu dengan yang lain.
BAB I :

Pendahuluan, yang berisi pokok-pokok pemikiran yang melatarbelakangi
penulisan skripsi ini yaitu berisi, latar belakang masalah, penegasan istilah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika
pembahasan.

BAB II : Landasan Teori berisi pembahasan yang lebih fokus untuk menuju titik
penelitian mengenai Problematika Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I kecamatan Tulakan
Kabupaten Pacitan tahun Pelajaran 2013/2014, kemudian Konsep
Manajemen Berbasis Sekolah dimana di bagian ini dijelaskan tentang
Pengertian Manajemen, Pengertian manajemen manajemen Berbasis
Sekolah, Tujuan dan manfaat Manajemen Berbasis Sekolah dan
Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah pada poin akhir di BAB ini
adalah Proses Manajemen Berbasis Sekolah di poin pembahasan ini dibagi
menjadi empat bagian yakni, Pertama Faktor-faktor yang menjadi

8

pendukung dan penghambat dalam Manajemen Berbasis Sekolah. Kedua
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Berbasis Sekolah Ketiga
Upaya Peningkatan Kualitas Manajemen Berbasis Sekolah dan yang
terakhir adalah Implikasi Manajemen Berbasis Sekolah.
BAB III :

Metode Penelitian merupakan sumber untuk bahan bagian inti yaitu di
BAB ini akan dibahas pendekatan dan jenis penelitian, Kehadiran
peneliti, data dan sumber data, lokasi penelitian, metode pengumpulan
data, metode analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap
penelitian.

BAB IV : Temuan Penelitian dan Pembahasan, BAB ini akan menjabarkan
masalah/kesenjangan

dari

istilah

BAB

III

kemudian

disini

mendeskripsikan objek penelitian, temuan penelitian dan membahas
temuan-temuan dalam penelitian tersebut.
BAB V :

Adalah Penutup yang berisi kesimpulan atas pembahasan yang dilakukan,
saran-saran dan kata-kata penutup.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Manajemen
“Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi dikatakan sebagai
ilmu oleh luther gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan
yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja
sama”1.
Berbeda dengan asumsi diatas bahwa manajemen adalah suatu seni untuk
mengkoordinir sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sumberdaya
organisasi tersebut meliputi manusia, bahan baku (materials) dan mesin (machines).
Koordinasi dimaksudkan agar tujuan organisasi bisa dicapai dengan efisien sehingga
dapat memenuhi harapan berbagai pihak (stake-holders) yang mempunyai kepentingan
terhadap organisasi.
“Manajemen pada hakikatnya dapat dipahami sebagai proses kerja dengan
menggunakan sumber daya yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan”1.
Pengertian manajemen sebagaimana yang telah diutarakan diatas adalah
manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau
pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau
maksud-maksud yang nyata.
Selain itu Penjelasan-penjelasan tentang manajemen diatas bahwa pengertian
manajemen tersebut yang dikemukakan oleh para ahli cenderung berbeda antara yang

1

Onisimus Amtu, Manajemen Pendidikan........, 1

9

10

satu dengan yang lainnya. Karena sangat tergantung dengan sudut pandang masingmasing.

B. Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan
karena manajemen diartikan mengatur maka timbul beberapa pertanyaan, seperti apa
yang diatur? Kenapa harus diatur? Siapa yang mengatur? Bagaimana mengaturnya? Di
mana harus diatur?.
“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan
tertentu”2. Selebihnya beliau menyatakan bahwa manajemen adalah satu proses yang
khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Sejalan dengan asumsi diatas penulis mendifinisikan Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) yaitu model pengelolaan yang memberikan otonomi atau kemandirian
kepada sekolah atau madrasah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang
melibatkan secara langsung semua warga sekolah atau madrasah sesuai dengan standar
pelayanan mutu yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota.
Ada kaitan yang erat antara Organisasi, Administrasi dan Manajemen. Pengertian
organisasi yaitu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih bekerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu nampak sudah ada kesepakatan dari para ahli. “Tetapi

2

Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah ,Jakarta, Bumi Aksara, 2001, 1

11

pengertian administrasi dengan pengertian manajemen masih kelihatan tidak terpisah
secara jelas”3. Seringkali kata administrasi dikaitkan dengan kata manajemen.
Administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan dan harus merupakan suatu
kesatuan, hanya saja kegiatannya yang dapat dibedakan sesuai dengan perbedaan kedua
wawasan. Administrasi lebih luas daripada manajemen, administrasi bersifat
menentukan tujuan dan kebijakan umum yang mengikat seluruh atau departemental.
Akhirnya tanpa manajemen tak mungkin administrasi mencapai tujuannya.
Dalam administrasi tercakup dalam manajemen. “Secara spesifik administrasi
merupakan satu bidang dari manajemen sebab manajemen terdiri dari enam bidang,
yakni production, marketing, financial, personal, human relation dan administrative
management”4.
Yang dimaksud Manajemen Berbasis Sekolah yakni semua komponen ataupun
bagian-bagian manajemen dalam sebuah lembaga telah terstruktur secara rapih
kemudian juga melaksanakan tugasnya masing-masing sehingga semua bagian-bagian
manajemen tersebut dapat mewujudkan/menjawab tujuan yang ada.
Manajemen Berbasis Sekolah adalah bentuk otonomi manajemen pendidikan
pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala sekolah dan guru di SD/MI, dibantu
oleh komite sekolah dalam mengelola kegiatan pendidikan (Penjelasan Pasal 51 Ayat (1)
UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Dengan apa yang dijelaskan diatas maka Manajemen berbasis sekolah
merupakan strategi untuk mewujudkan sekolah yang efektif dan produktif. Manajemen
berbasis sekolah merupakan paradigma baru manajemen pendidikan, yang memberikan
otonomi
3
4

luas pada sekolah, dan pelibatan masyarakat dalam kerangka kebijakan

Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta, Bina Aksara,1988,1
Harbangan Siagian, Administrasi Pendidikan, Semarang,Setya Wacana, 1989, 54

12

pendidikan nasional. Otonomi diberikan agar sekolah leluasa mengelola sumber daya,
sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan, serta
lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.

C. Tujuan dan manfaat Manajemen Berbasis Sekolah
Pada hakikatnya muara penerapan Manajemen Berbasis Sekolah adalah untuk
meningkatkan

kualitas

dan

relevansi

pendidikan,

baik

menyangkut

kualitas

pembelajaran, kurikulum, sumber daya manusia maupun tenaga kependidikan lainnya,
dan pelayanan pendidikan.
Aspek yang dijadikan motif diterapkannya Manajemen Berbasis Sekolah di
sekolah antara lain adalah motif ekonomi, profesional, politik, efisiensi administrasi,
finansial, prestasi siswa, akuntabilitas, dan efektivitas sekolah.
Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di Indonesia didasari oleh Empat alas
an yakni : Pertama, sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman bagi dirinya sehingga sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber
daya yang tersedia untuk memajukan sekolahnya. Kedua, sekolah lebih mengetahui
kebutuhannya. Ketiga, keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan
keputusan dapat menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat. Keempat,
akuntabilitas sekolah tentang mutu pendidikan kepada pemerintah, orang tua siswa, dan
masyarakat, mendorong sekolah untuk berupaya semaksimal mungkin melaksanakan
dan mencapai sasaran mutu pendidikan yang direncanakan, dengan melakukan upayaupaya inovatif dengan dukungan orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Dibawah ini
adalah beberapa Tujuan dan Manfaat penerapan Manajemen Berbasis Sekolah yaitu :
1. Memperkenan-kan orang-orang yang kompeten di sekolah untuk mengambil
keputusan yang akan dapat meningkatkan pembelajaran.

13

2. Memberikan kesempatan kepada komunitas sekolah (guru, staf sekolah, orang
tua dan masyarakat) dalam keterlibatan mengambil keputusan kunci (prioritas).
3. Memfokuskan akuntabilitas pada keputusan; mengarahkan pada kreativitas dan
fleksibilitas yang lebih besar dalam mendesain program sehingga dapat
memenuhi kebutuhan siswa
4. Mengatur ulang sumber daya untuk mendukung tujuan yang dikembangkan di
sekolah.
5. Mengarahkan pada penganggaran yang realistik yang mendorong orang tua dan
guru semakin menyadari akan status keuangan sekolah, batasan pembelanjaan
dan biaya dari setiap program
6. Meningkatkan moral para guru dan memelihara kepemimpinan baru pada setiap
tingkat.
7. Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan fleksibilitas komunikasi di antara
komunitas sekolah.
Untuk mencapai tujuan dan manfaat Manajemen Berbasis Sekolah secara
maksimal terdapat implikasi yang harus dipenuhi melalui penerapan Manajemen
Berbasis Sekolah di suatu sekolah. Implikasi tersebut berupa perubahan peran-peran dari
para pihak yang aktif, yang mencakup pejabat dinas pendidikan, para pengawas sekolah,
para kepala sekolah, para guru dan siswa di sekolah maupun masyarakat dan orang tua
siswa.
Di samping itu terdapat pula sejumlah kendala yang potensial menghadang
pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah yaitu daya tahan para pelaksana, harapanharapan yang tidak realistik, dukungan dewan sekolah yang tidak memadai,
ketidaksejalanan harapan guru dan kebijakan yang ada, hembatan-hambatan dalam
pengambilan keputusan dan kegagala para pihak untuk fokus pada tujuan utama

14

Manajemen Berbasis Sekolah yaitu peningkatan kualitas pendidikan di sekolah yang
bersangkutan.

D. Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah
Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah sangat berbeda dengan ciri
pengelolaan pada waktu masih menganut kebijakan terpusat. Karakteristik Manajemen
Berbasis Sekolah menurut pemerintah lebih menekankan pada model manajemen yang
memberikan otonomi kepada sekolah artinya sekolah mempunyai kebijakan tersendiri
dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dalam hal pengelolaan meliputi
pelatihan tim pelatih tingkat kabupaten, pelatihan terhadap sekolah/madrasah dan
masyarakat (Kepala Sekolah, Guru Staf dan juga mitra kerja/Komite sekolah) dalam
penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) oleh sekolah dan masyarakat. Adapun
karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah yang dikemukakan oleh Nurkholis Bahwa :
“Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah meliputi misi sekolah, setrategi-setrategi
manajemen, penggunaan sumber daya, perbedaan peran, hubungan antar manusia,
kualitas para administrator, indikator-indikator pada efektifitas” 5.

E. Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam Manajemen
Berbasis Sekolah.
Yang dimaksud faktor pendukung adalah sesuatu yang dapat menjadikan
pendidikan itu maju dan berhasil dengan baik sehingga apa yang menjadi tujuan
pendidikan dapat dicapai. Sedangkan yang dimaksud dengan faktor penghambat adalah

5

56-64

Nurkholis, manajemen berbasis sekolah, teori, model dan aplikasi, jakarta, PT Grasindo, 2003,

15

segala sesuatu yang dapat mengganggu jalannya pendidikan sehingga pendidikan tidak
terwujud dengan baik.
1. Faktor Pendukung
a. Peserta Didik
Peserta didik dalam pendidikan Islam adalah setiap manusia yang
sepanjang hayatnya selalu berada dalam perkembangan. Jadi, bukan hanya
anak-anak yang sedang dalam pengasuhan dan pengasihan orang tuanya,
bukan pula hanya anak-anak dalam usia sekolah. Pengertian ini didasarkan
atas tujuan pendidikan yaitu “manusia sempurna secara utuh, yang untuk
mencapainya manusia berusaha terus menerus hingga akhir hayatnya” 6.
Kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam akan berjalan
dengan lancar, efektif, dan efisien serta dapat mencapai tujuan pendidikan
apabila peserta didik mengikuti pelajaran dengan tenang, memperhatikan
penjelasan

guru

dengan

seksama,

belajar

dengan

rajin,

mampu

mengembangkan potensinya melalui diskusi-diskusi dengan temannya,
disiplin waktu serta yang tak kalah pentingnya fasilitas-fasilitas dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
b. Faktor Pendidik dan Tenaga kependidikan
Pendidik tidak sama dengan pengajar sebab pengajar hanya sekadar
menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Menurut UU RI No.
20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS pada bab XI pasal 39 ayat 2 disebutkan
bahwa pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

6

Heri Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Logos Wacana Ilmu, 1999, 113

16

melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik perguruan tinggi.
Sedangkan pada pasal 42 ayat 1 disebutkan: pendidik harus memiliki
kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan
mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan Nasional.
Bagi guru Agama, disamping harus memiliki syarat-syarat tersebut,
masih harus ditambah dengan syarat yang lain, yang oleh Direktorat
Pendidikan Agama telah ditetapkan sebagai berikut: 1) memiliki pribadi
mukmin, muslim dan muhsin; 2) taat untuk menjalankan agama
(menjalankan syari’at Agama Islam, dapat memberi contoh teladan yang baik
kepada peserta didik); 3) memiliki jiwa pendidik dan rasa kasih sayang
kepada anak didiknya dan ikhlas jiwanya; 4) mengetahui tentang dasar-dasar
ilmu pengetahuan tentang keguruan, terutama didaktik dan metodik; 5)
menguasai ilmu pengetahuan agama dan 6) tidak memiliki cacat rohaniah
dan jasmaniyah dalam dirinya.
Sedangkan tenaga kependidikan berperan penting yang mana dalam
lembaga pendidikan jika tidak di dukung oleh tenaga kependidikan yang ahli
atau teknisi data yang profesional maka lembaga tersebut akan semakin
kurang dalam pelayanan baik dalam administrasi dan maupun pembelajaran.
Jadi tenaga pendidikan di zaman seperti saat ini mau atau tidak mau harus
dimiliki oleh sebuah lembaga guna memberikan pelayanan yang baik.
c. Sarana dan Prasarana Manajemen Berbasis Sekolah
Sebuah sekolah/lembaga pendidikan tak terlepas akan sebuah fasilitas
ataupun sarana dan prasarana yang hal tersebut sangat memberikan pengaruh

17

terhadap proses Manajemen Berbasis Sekolah selanjutnya dibawah ini adalah
beberapa sarana dan prasarana yang sangat menjadi jantung didalam sebuah
lembaga : (Ruang Administrasi) administrasi yang terpisah dengan kantor
guru akan mudah dalam, di tingkat SD/MI ruang TU yang terpisah masih
jarang ditemui kebanyakan masih menyatu dengan ruang guru. (komputer)
dunia teknologi semakin hari semakin canggih oleh karena itu apa bila
lembaga pendidikan yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah pasti
akan memberikan hal yang terbaik dalam hal pelayanan, (Aplikasi
Pendukung Manajemen Berbasis Sekolah) dimana kebutuhan-kebutuhan
yang banyak baik dalam soft copy maupun hard copy ini dalam lembaga
pendidikan sangat dibutuhkan dan di masa ini menjadi persaingan di bidang
teknologi, (Almari) Menjadi indah dan tertata rapi jika ada almari yang
sesuai untuk diisi berbagai file-file yang kemudian memudahkan seorang
Pendidik dan Tenaga Pendidik untuk mengurus perlengkapan dalam
bertugas. (Ruang/Rak Arsip) Pendidik dan Tenaga Pendidik akan merasakan
sebuah kenyamanan dalam menata sebuah file-file ataupun dokumen arsip
yang disana jika rak arsip dimiliki dan dimanfaatkan oleh sebuah lembaga
dan hal ini sangat mempengaruhi proses manajemen berbasis sekolah
disebuah lembaga.
d. Alat/Fasilitas pendidikan
Alat pendidikan atau yang pada saat ini kerap disebut sarana dalam
pembelajaran hal ini tentu menjadi sebuah faktor yang sangat berpengaruh
dalam kualitas pendidikan disebuah lembaga dan apabila sebuah lembaga
kurang memiliki banyak fasilitas belajar yang pasti akan sulit untuk
menyajikan mutu yang baik.

18

Alat pendidikan sangat menunjang proses pembelajaran PAI, untuk
itu pihak sekolah/madrasah harus menyediakan alat-alat pendidikan tersebut.
Di mana alat pendidikan tersebut di antaranya adalah:
1) Gedung sekolah yang memadai.
2) Perpustakaan sekolah yang lengkap isinya, sehingga siswa dapat belajar
secara mandiri dengan cara membaca buku.
3) Alat peraga dan media pendidikan yang lengkap, sehingga penyampaian
materi dari guru dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
4) Sarana dan prasarana untuk ibadah.
e. Faktor kurikulum
Kurikulum merupakan suatu program bagi unit periodisasi sekolah
dalam rangka mengantar anak-anak kepada taraf pendidikan, tingkah laku
dan pola pikir yang diharapkan serta berusaha pula mengangkat derajat hidup
masyarakat mereka dan merealisasikan tujuan akhirnya. Sistem pendidikan
Islam menuntut pengkajian kurikulum yang Islami pula yang tercermin dari
sifat dan karakteristiknya. Kurikulum seperti itu hanya mungkin, apabila
bertopang dan mengacu pada dasar pemikiran yang Islami pula, serta
bertolak dari pandangan hidup serta pandangan tentang manusia (pandangan
antropologis) serta diarahkan kepada tujuan pendidikan yang dilandasi
kaidah-kaidah Islami. Untuk memenuhi kriteria tersebut, suatu kurikulum
yang Islami perlu memperhatikan hal-hal di bawah ini : Perkembangan
kurikulum hendaknya selaras dengan fitrah insani sehingga memiliki peluang
untuk menyucikannya dan menjaganya dari penyimpangan sosial Kurikulum
hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuan akhir pendidikan Islam, yaitu
ikhlas, taat dan beribadah kepada Allah. Pentahapan serta pengkhususan

19

kurikulum hendaknya memperhatikan periodisasi perkembangan peserta
didik. Secara keseluruhan struktur dan organisasi kurikulum hendaknya tidak
bertentangan dan tidak menimbulkan pertentangan, bahkan sebaliknya; dan
terarah kepada pola hidup Islami.
2. Faktor Penghambat
a. Faktor Pendidik dan Tenaga Pendidik
Karakteristik seorang Pendidik dan Tenaga Pendidik yang menjadi
penghambat bagi peningkatan kualitas pembelajaran, di antaranya adalah:
1. Seorang Pendidik dan Tenaga Pendidik tidak ikhlas dalam mengerjakan
tugas semata-mata materialistik.
2. Pendidik dan Tenaga Pendidik yang tidak mempunyai sifat penyabar dan
pemaaf.
3. Pendidik dan Tenaga Pendidik yang tidak berakhlak mulia dan tidak
dapat memberikan contoh teladan kepada murid-muridnya dan para
personil lainnya.
4. Pendidik dan Tenaga Pendidik yang tidak menguasai bahan tugas dan
pelajaran yang akan diberikan.
5. Pendidik dan Tenaga Pendidik yang tidak bersikap dinamis, tidak mau
menambah wawasan dan pengetahuannya.
b. Sarana dan Prasarana Manajemen Berbasis Sekolah
Seperti apa yang telah uraikan di faktor pendukung dalam poin
Sarana dan Prasarana Manajemen Berbasis Sekolah ini yang pasti ada sebuah
Sebuah titik lemahnya artinya keterbatasan dalam hal sarana dan maupun
prasarana baik dalam bidang komputerisasi maupun perabot yang lain

20

sehingga sarpras tersebut bisa jadi penghambat apabila masih banyak yang
kurangdimiliki.
c. Faktor Alat Pendidikan
Sedangkan alat pendidikan/fasilitas/sarana yang dapat menghambat
Dalam manajemen berbasis sekolah adalah:
1. Gedung sekolah yang kurang terawat
2. Kurangnya

manajemen

sarana

dan

prasarana,

sehingga

kurang

mendukung tercapainya manajemen berbasis sekolah yang optimal.
3. Minimnya dana pendidikan sehingga menyebabkan sulitnya pengadaan
sarana pendukung dalam MBS yang dibutuhkan.

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Berbasis Sekolah
Selain mempunyai manfaat dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
juga banyak faktor-faktor yang mempengaruhi dalam Manajemen Berbasis Sekolah
terhadap kemajuan sekolah oleh karena itu implementasi Manajemen Berbasis
Sekolah membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak agar dapat terlaksana dengan
baik.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dalam Manajemen Berbasis
Sekolah yaitu : kewajiban sekolah, kebijakan dan prioritas sekolah peranan orang tua
dan masyarakat, peranan profesionalisme, manajerial dan pengembangan profesi. Di
lain sisi faktor-faktor yang mempengaruhi dalam Manajemen Berbasis Sekolah
secara keseluruhan yakni pada keterbatasan sumber daya.

21

G. Upaya Peningkatan Kualitas Manajemen Berbasis Sekolah
“Konsep mutu (kualitas) telah menjadi fenomena dan kenyataan dalam seluruh
aspek dan dinamika masyarakat global memasuki persaingan pasar bebas dewasa ini” 7.
Dalam rangka meningkatkan kualitas Manajemen Berbasis Sekolah, maka
peningkatan materi perlu mendapatkan perhatian karena dengan lengkapnya materi yang
diberikan tentu akan menambah lebih luas pengetahuan dalam pengelolaan Manajemen
Berbasis Sekolah. Materi/pelatihan tidak boleh menyimpang dari tujuan Manajemen
Berbasis Sekolah yang telah dirumuskan.
“Mutu yang baik selalu menjadi dambaan setiap orang, terlebih pada bidang
pendidikan kemudian mutu pendidikan pada dasarnya terdiri dari berbagai indikator dan
komponen yang saling berkaitan” 8. Hal tersebut akhirnya lebih membawa kepada
manajemen pengelolaan pendidikan yang kemudian sangat berpengaruh pada mutu
pendidikan tersebut.
Setiap proyek yang hendak dilaksanakan mempunyai sarana-sarana yang sesuai
dengannya dan akan mewujudkan tujuannya. Mendirikan sebuah bangunan besar
umpamanya, membutuhkan mesin-mesin, para arsitektur, bahan-bahan bangunan dan
para pekerja. Demikian pula pendidikan merupakan satu proyek yang bertujuan
mengarahkan dan memelihara perkembangan generasi manusia, guna merealisasikan
tujuan akhir umat, yaitu tujuan yang diserukan oleh Allah SWT, agar kita menjadi
sebaik-baik umat yang dikeluarkan demi kepentingan manusia.
Tentang tujuan harus jelas dan tidak terlalu tinggi sehingga akan mudah tercapai
sukses di dalam Manajemen Berbasis Sekolah. Sebagaimana seorang pemain sandiwara
menarik perhatian penonton, demikian pula seorang guru/staf/manajer harus mampu

7
8

Onisimus Amtu, Manajemen Pendidikan........,117
Onisimus Amtu, Manajemen Pendidikan........,139

22

memberikan perfomance terbaik didepan publik artinya agar dapat menarik perhatian
simpati kepada mereka sehingga lembaga pendidikan dapat terpercaya dan sukses dalam
mengelola pendidikan.

H. Implikasi Manajemen Berbasis Sekolah
Dengan perencanaan kegiatan atau penyusunan program-program sekolah
dengan melibatkan unsur guru-guru, masyarakat dan pihak pihak terkait yang dilakukan
oleh kepala sekolah/madrasah hal ini akan mendorong terwujudnya keterbukaan dalam
pelaksanaan program kerja sekolah/madrasah. Kegiatan perencanaan dilaksanakan
dengan matang dan dimusyawarahkan secara terbuka dengan melibatkan semua unsurunsur yaitu Kepala Sekolah, Guru, Komite dan wali murid hal ini mempunyai dampak
yang positif terhadap keberhasilan sekolah, dengan melibatkan semuan unsur sekolah,
maka guru, komite sekolah, orang tua, dan tokoh masyarakat merasa dilibatkan dan
mempunyai rasa kepercayaan terhadap madrasah dan kegiatan madrasah.

Hal ini

menumbuhkan rasa tanggung jawab bagi pihak tersebut untuk merasa memiliki terhadap
sebuah madrasah dilingkungannya, sehingga dapat tercapai prestasi sekolah seperti yang
diharapkan. Apabila program tersebut di atas tidak dilaksanakan, maka akan berdampak
pada berkurangnya tingkat kepercayaan orang tua siswa terhadap transparansi kegiatan
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Jatigunung I Kecamatan Tulakan Kabupaten
Pacitan.
Tindakan kepala sekolah dalam mengimplementasikan program kerja sekolah,
dengan berupaya untuk menciptakan suasana kebersamaan dan kepercayaan antara guru
dan pengurus sekolah, yang selaras dengan prinsip penerapan program Manajemen
Berbasis Sekolah yaitu adanya keterbukaan partisipasi dan akuntabilitas, mempunyai
dampak terhadap peran serta masyarakat

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

MANAJEMEN STRATEGI RADIO LOKAL SEBAGAI MEDIA HIBURAN (Studi Komparatif pada Acara Musik Puterin Doong (PD) di Romansa FM dan Six To Nine di Gress FM di Ponorogo)

0 61 21

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89