Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Konseling Makna Hidup terhadap Pemberdayaan Warga Binaan Perempuan di LP Wanita Klas III Kupang T2 752015004 BAB V

BAB V
PENUTUP
Pada bagian ini penulis akan mengemukakan tentang (dua) hal yaitu: (1) kesimpulan, dan (2)
saran sebagai rekomendasi dari bagian penutup tesis ini.
1.1 Kesimpulan
Menjadi manusia yang bermakna adalah dambaan semua orang, karena
dengan menjadi manusia yang bermakna seseorang akan merasa dirinya
berguna/berarti bagi orang lain dan bagi dunia. Selain itu dengan menemukan makna
hidup seseorang akan memperoleh kebahagiaan yang dalam. Setiap manusia memiliki
kemampuan untuk menemukan makna hidupnya, demikian juga dengan warga binaan
perempuan (WBP) di LP Wanita Klas III Kupang.
-

Kehidupan LP yang membatasi ruang gerak warga binaan perempuan dengan
dunia luar tidak bisa membatasi mereka dalam menemukan makna hidup
melalui pengalaman hidup sebagai seorang Narapidana (Warga Binaan),
karena makna hidup dapat ditemukan dalam setiap keadaan yang
menyenangkan ataupun penderitaan.

-


Masih ada warga binaan perempuan yang belum bisa menemukan makna
hidup yang positif. Masalah-masalah yang dialami oleh warga binaan, baik
yang bersumber dari diri sendiri maupun dari orang lain (keluarga dan
masyarakat) bila tidak ditangani dengan baik maka akan menyebabkan warga
binaan kehilangan harapan dan tidak bisa menemukan makna hidup yang
positif.

-

Makna hidup seseorang hanya bisa ditemukan oleh diri individu itu sendiri
tetapi potensi tersebut seringkali tidak disadari, diabaikan atau terlupakan,
82

sehingga perlu dibantu melalui proses konseling. Demikian juga warga binaan
perempuan membutuhkan konseling agar dapat memahami gejolak-gejolak
masalah yang dihadapi dan menyadari potensi untuk menemukan makna
hidupnya dari pengalaman tersebut.
-

Pemberdayaan kemandirian dan pemberdayaan kepribadian sama-sama

penting karena memiliki tujuan untuk membina warga binaan perempuan agar
menyadari kesalahan, serta memberdayakan mereka untuk menjadi manusia
yang lebih baik dan juga memiliki keterampilan. Namun, belum ada
keseimbangan

antara

pemberdayaan

kemandirian

dan

pemberdayaan

kpribadian. keterbatasan waktu dalam melakukan pemberdayaan kepribadian
menyebabkan konseling berjalan tidak efektif.
-

Konselor perlu menyiapkan materi konseling yang khusus bagi warga binaan

perempuan agar dapat menolong mereka menemukan makna hidup yang
positif.

-

Kegiatan pemberdayaan kemandirian melalui kegiatan ketrampilan belum
benar-benar bisa menjawab persoalan ekonomi Warga Binaan Perempuan,
karena diperlukan dana untuk menyediakan alat dan bahan sendiri.

1.2 Saran
a. Bagi LP wanita Klas III Kota Kupang
-

Perlu adanya penambahan waktu bagi kegiatan pemberdayaan kepribadian
khususnya konseling bagi warga binaan perempuan agar proses konseling
dapat berjalan dengan efektif sehingga warga binaan dapat ditolong
menemukan makna hidup yang positif.

-


Karena sejauh ini konseling di dalam LP Wanita Klas III Kupang hanya
dilayani pembina rohani dari Kristen Protestan dan juga dari katolik sehingga

83

warga binaan yang beragama lain tidak pernah mendapatkan pelayanan
konseling, oleh karena itu perlu adanya kerja sama antara LP Wanita Klas III
Kupang dengan Konselor Umum untk bisa memberikan konseling juga bagi
warga binaan yang non-kristen.
-

Perlu dipikirkan ulang kegiatan-kegiatan pelatihan keterampilan yang sesuai
dengan kondisi ekonomi warga binaan sehingga mereka dapat langsung
mengaplikasikan keterampilan tersebut ditengah masyarakat ketika dibebaskan
dan menjadi seumber penghasilan yang positif.

b. Bagi Sinode GMIT dan pendeta
-

Perlu adanya komunikasi dan kerja sama yang lebih intensif dengan pihak LP

Wanita Klas III Kupang

terkait masalah pembinaan rohani bagi Warga

Binaan Perempuan. Karena pelayanan kepada warga binaan merupakan salah
satu tugas dan tanggung jawab gereja yang dikehendaki Tuhan.
-

Memberikan pemahaman kepada jemaat/masyarakat tentang pentingnya
kepedulian kepada warga binaan perempuan sebagai sesama yang juga harus
dikasihi, dihargai, dirangkul dan dibimbing.

-

Bersama-sama dengan pendeta mempersiapkan materi konseling dalam
menolong warga binaan perempuan menemukan makna hidupnya.

c. Bagi masyarakat
-


Masyarakat perlu menyadari bahwa warga binaan merupakan bagian dari
kehidupan sosial, namun karena kekeliriuan mereka, mereka melakukan
kesalahan dan harus menjalani hukuman, sehingga perlu kerja sama dan
penerimaan yang baik dari berbagai pihak untuk menolong warga binaan
perempuan agar menjadi manusia yang lebih baik lagi.

84

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perempuan Rentenir dari Perspektif Konseling Feminis T2 752014024 BAB I

0 1 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perempuan Rentenir dari Perspektif Konseling Feminis T2 752014024 BAB II

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perempuan Rentenir dari Perspektif Konseling Feminis T2 752014024 BAB IV

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Konseling Makna Hidup terhadap Pemberdayaan Warga Binaan Perempuan di LP Wanita Klas III Kupang

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Konseling Makna Hidup terhadap Pemberdayaan Warga Binaan Perempuan di LP Wanita Klas III Kupang T2 752015004 BAB IV

0 0 18

T2 752015004 BAB III

0 3 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Konseling Makna Hidup terhadap Pemberdayaan Warga Binaan Perempuan di LP Wanita Klas III Kupang T2 752015004 BAB II

0 2 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Konseling Makna Hidup terhadap Pemberdayaan Warga Binaan Perempuan di LP Wanita Klas III Kupang T2 752015004 BAB I

0 0 9

T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konsistensi Pengaturan Hak Kesehatan Reproduksi Perempuan terhadap HAM di Indonesia T2 BAB III

0 1 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Permasalahan Psikososial Warga Binaan Dikaji dari Perspektif Konseling Masyarakat

0 1 22