MEMBANGUN BISNIS USAHA BIMBINGAN BELAJAR

MEMBANGUN BISNIS USAHA BIMBINGAN BELAJAR BAHASA JEPANG
Muhammad Dena Firdaus
Fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia
email: [email protected]

Abstract

An Entrepreneur is needed because with the Entrepreneur can create jobs without waiting for
the government's job program and one of his methods is to create employment opportunities in education
of business such as Japanese Language Tutoring, which may be rare in some places. it can be a great
business opportunity because besides being able to earn a promising income, it can also help reduce
the number of unemployed in Indonesia. Then to choose a place to do business that is choosing a
strategic place or affordable to the place. Then the target of students starting from the elementary to the
general public and the cost to follow the course is adjusted to the level and comparison with the place
of Japanese Language Tutoring in another place.
Keywords: Entrepreneur, Japanese Language Tutoring, Education of Business.

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia sangat sedikit yang menjadi Entrepreneur dikarenakan pola pikir orang Indonesia
yang masih berpikir bahwa setelah mengenyam pendidikan masih bergantung menjadi karyawan atau

pegawai negeri dan tidak banyak yang berpikir untuk menciptakan lapangan kerja. Lalu lapangan kerja
di Indonesia yang tidak sebanding dengan pemburu pekerjaan yang notabene kebanyakan berpendidikan.
Karena itu masih banyaknya pengangguran yang bertitel berpendidikan atau sarjana muda
pengangguran. Karena penyebab tersebut jumlah Entrepreneur di Indonesia baru mencapai 1,65% dari
total populasi penduduk di Indonesia dan target standar untuk perekonomian menjadi maju minimal
membutuhkan 2% Entrepreneur dari populasi penduduk suatu negara tersebut.
Maka dari itu seorang Entrepreneur harus cerdas, berani dan memiliki insting dalam mengambil
keputusan dalam melakukan usaha supaya bisa berjalan dengan lancar. Seorang Entrepreneur juga
sebenarnya bisa memulai bisnis tanpa modal tetapi dengan skill yang kita miliki. Dengan skill yang kita
miliki, kita bisa mengerahkan kemampuan tersebut yang bisa menjadi modal untuk membuka bisnis.
Sebagai langkah awal para Entrepreneur juga harus pandai dalam membaca peluang yang ada,
supaya bisa bersaing secara sehat dengan para Entrepreneur yang lain supaya tidak bergantung dengan
program lapangan kerja yang disediakan di Indonesia. Juga memperbanyak rekan atau relasi agar
mempermudah dalam menjalankan bisnis yang akan direncanakan tersebut.
Salah satu bisnis yang diawali modal yang sedikit tetapi dengan skill yaitu berbisnis dalam
Bimbingan Belajar. Banyaknya Bimbingan Belajar yang sudah menjamur di Indonesia, membuat
seorang Entrepreneur harus berpikir keras dengan menciptakan ide yang brilian dalam berbisnis
Bimbingan Belajar. Supaya bisa tertarik untuk khalayak atau masyarakat umum. Juga metode belajar
yang harus berbeda dibandingkan dengan metode belajar yang lain supaya lebih menyenangkan dan
para pembelajar pun puas dengan pelayanan dari pengajar.

Bimbingan Belajar yang bisa diterapkan untuk menjadi peluang usaha yaitu membuka
Bimbingan Belajar Bahasa Jepang. dengan membuka Bimbingan Belajar Bahasa Jepang bisa
menciptakan lapangan kerja bagi para pengajar atau mahasiswa yang magang bisa mengajar di tempat
Bimbingan Belajar Bahasa Jepang. Lalu para peminatnya bisa dimulai dari kalangan siswa dan siswi
dari SD sampai SMA juga mahasiswa/i atau untuk umum yang mau belajar Bahasa Jepang. Karena

Bahasa Jepang yang unik dan cukup rumit apabila belajar dengan otodidak, maka dengan Bimbingan
Belajar Bahasa Jepang bisa mempermudah dalam belajar Bahasa Jepang dengan suasana yang nuansa
ala Jepang yang membuat belajar Bahasa Jepang menjadi optimal.
Dengan adanya penjelasan bisnis diatas, penulis ingin membahas untuk menjadi seorang
Entrepreneur yang sukses dengan membuka peluang usaha yang bertema tentang topik yang sesuai
dengan jurusan sang penulis yang menjadi suatu karya tulis ilmiah yang berjudul “MEMBANGUN
BISNIS USAHA BIMBINGAN BELAJAR BAHASA JEPANG”. Dengan membuat karya tulis ilmiah
tersebut, para Entrepreneur bisa mempelajari usaha seperti Bimbingan Belajar yang menjadi peluang
untuk meraih kesuksesan dalam berbisnis.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah pada Karya Tulis Ilmiah antara lain sebagai berikut:
1. Mengapa harus menjadi seorang Entrepreneur yang sukses?
2. Apa saja faktor-faktor bagi para Entrepreneur untuk memulai suatu usaha atau bisnis?
3. Apa yang harus dilakukan oleh para Entrepreneur agar bisnisnya maju di bidang

Pendidikan seperti membuka usaha Bimbingan Belajar Bahasa Jepang?
4. Pengaruh atau dampak apakah bagi negara Indonesia apabila seorang Entrepreneur
membuka usaha di bidang Pendidikan seperti usaha Bimbingan Belajar Bahasa Jepang?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Untuk menjadi motivasi bagi para Entrepreneur yang ingin memulai usaha tetapi ide masih
belum terpikirkan, dengan adanya ide yaitu membuka usaha Bimbingan Belajar Bahasa
Jepang. Bisa dikembangkan kembali oleh para Entrepreneur.
2. Untuk perekonomian Indonesia menjadi lebih maju dan sejahtera. Dengan banyaknya
Entrepreneur yang menciptakan lapangan kerja, bisa mengurangi jumlah pengangguran
yang ada di Indonesia.
3. Memberikan ide-ide dalam berbisnis di bidang Pendidikan seperti membuka bisnis
Bimbingan Belajar Bahasa Jepang yang dapat mempermudah para Entrepreneur untuk
memulai usaha tersebut.
4. Memberikan semangat bagi para Entrepreneur untuk selalu berjuang dan pantang menyerah
apabila menghadapi rintangan dalam berbisnis Pendidikan seperti berbisnis usaha
Bimbingan Belajar Bahasa Jepang.
1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah tersebut antara lain:
1. Menjadi referensi bagi para Entrepreneur untuk memulai suatu bisnis di bidang Pendidikan

seperti membuka usaha Bimbingan Belajar Bahasa Jepang
2. Mendapatkan peningkatan kemampuan untuk menjadi seorang Entrepreneur yang sukses di
bidang Pendidikan.
3. Memberikan pengetahuan baik bagi para Entrepreneur dan khalayak atau masyarakat umum
tentang menciptakan usaha agar bisa sukses dan maju.
1.5 Definisi Istilah
Istilah yang akan dijelaskan oleh penulis yaitu Entrepreneur, ciri-ciri dan sifat,
kemampuan, kompetensi dan skill yang dimiliki seorang Entrepreneur. Entrepreneur adalah
seorang manusia yang mempunyai daya semangat juang yang tinggi, ulet , ide yang brilian,
pantang menyerah dalam menghadapi rintangan apapun yang dapat menciptakan lapangan kerja
yang berguna untuk kepentingan bersama-sama dan mengurangi jumlah pengangguran yang
ada disekitarnya demi kesejahteraan dan kemakmuran hidup. (Klein, 2008)

Ciri-ciri dan sifat seorang Entrepreneur sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.


Memiliki rasa percaya diri seperti optimisme, keyakinan yang tinggi.
Berorientasi dengan tugas dan hasil seperti kerja keras, tekad yang kuat.
Berani ambil risiko seperti suka pada tantangan yang akan dihadapinya.
Mempunyai jiwa kepemimpinan seperti menerima saran dan kritik sebagai pembelajaran.
Berpikir untuk masa yang akan datang seperti cara pikirnya yang berpikir dalam jangka
waktu panjang.
6. Mempunyai sifat kejujuran dalam melakukan pekerjaan.
Kemampuan seorang Entrepreneur antara lain sebagai berikut:
1. Mempunyai pengetahuan yang luas
2. Mempunyai daya bayang yang tinggi untuk menciptakan suatu kreasi yang jarang
terpikirkan oleh orang lain.
3. Mempunyai pengetahuan di bidang seperti teknik, pemasaran ataupun administasi dll.
4. Mempunyai ide yang brilian.
5. Mempunyai pemikiran dalam jangka waktu yang Panjang.
6. Mempunyai komunikasi dengan perbendaharaan kata yang baik terhadap relasi dan orangorang yang ada disekitarnya.
7. Mempunyai kemampuan untuk prediksi masa yang akan dating.
Kemudian kompetensi seorang Entrepreneur sebagai berikut:
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Mengetahui aktivitas bisnis yang akan dilakukan.
Mengetahui dasar pengelolaan bisnis.
Mempunyai sikap yang berwibawa.
Mempunyai modal yang cukup.
Mempunyai kompetensi di bidang keuangan.
Mempunyai cara untuk bersaing secara sehat.
Mempunyai kemampuan mengatur waktu.
Mempunyai kemampuan untuk mengendalikan perusahaan.
Mempunyai kemampuan prediksi pangsa pasar.
Mempunyai potensi mengembangkan kemitraan antarperusahaan.

Kemudian skill yang harus dimiliki seorang Entrepreneur sebagai berikut:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Skill dalam melakukan tugas khusus.
Skill dalam berkomunikasi dengan baik kepada orang lain.
Skill dalam keterampilan berbisnis.
Skill dalam menciptakan keunggulan dalam berbisnis.
Skill dalam menganalisis suatu permasalahan.
Skill dalam memecahkan suatu permasalahan.
Skill dalam meminimalisir ancaman terhadap perusahaan
Skill dalam menetapkan tujuan perusahaan.

Skill dalam menciptakan adaptasi yang baik.
Skill dalam mengatur waktu seefisien mungkin
Skill dalam bertindak melakukan yang terbaik.

2. METODE
Metode yang digunakan dalam berbisnis usaha Bimbingan Belajar Bahasa Jepang yaitu dengan
melakukan survey berupa penulisan beberapa soal yang akan diwawancarai ke beberapa target secara
acak kepada siswa/i dari kalangan SD sampai SMA juga mahasiswa/i dan masyarakat umum. Target
jumlah orang dari berbagai kalangan untuk wawancara sebagai berikut:
- Kalangan SD
:5 orang
- Kalangan SMP
:5 orang
- Kalangan SMA
:5 orang
- Mahasiswa/i
:5 orang
- Masyarakat Umum :5 orang
Target tersebut berguna untuk melihat pengetahuan atau wawasan tentang Jepang dan apakah
berminat atau tidaknya dalam belajar Bahasa Jepang. Pembicaraan yang dibahas kepada siswa dan

siswi juga mahasiswa dan masyarakat umum antara lain sebagai berikut:
1. Apa yang diketahui tentang Negara Jepang?
2. Apakah pernah belajar Bahasa Jepang?
3. Apakah berminat dalam belajar dalam hal seperti huruf dan budaya negara Jepang?
4. Apakah Tujuan belajar Bahasa Jepang?
5. Apakah lebih nyaman dengan belajar otodidak, privat atau di tempat Bimbingan Belajar
Bahasa Jepang?
6. Apa yang diharapkan dari belajar Bahasa Jepang?
7. Seandainya sudah bisa Bahasa Jepang, apa yang akan dilakukan untuk kedepannya?
Lalu untuk menarik dalam belajar Bahasa Jepang di tempat bimbel yaitu dengan
memberitahukan bahwa dengan belajar di tempat Bimbingan belajar itu sangat menyenangkan
karena di dekorasi dengan suasana nuansa ala Jepang dan belajar huruf juga bisa dipraktekkan
langsung kepada pengajar karena ada pengajar yang berasal dari negara Jepang nya langsung. Lalu
belajar di tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang biasanya ada promosi-promosi khusus bagi
pendaftar dan ada juga info-info mengenai event-event dengan nuansa ala Jepang dan kerjasama
dengan perusahaan yang ada di Jepang supaya yang sudah belajar di tempat Bimbingan Belajar
Bahasa Jepang bisa diterapkan atau dipraktekkan secara langsung seperti magang ataupun lainnya.
Juga ada info beasiswa bagi mahasiswa/i yang mau melanjutkan kuliah di Jepang. Semua informasi
yang tertera diatas tersebut ada di tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk hasil dan pembahasan dari wawancara kepada beberapa siswa/i serta mahasiswa/i dan
masyarakat umum sebagai berikut:
1. Apa yang diketahui tentang Negara Jepang?
- Siswa/i: Secara garis besar Siswa/i dari kalangan SD sampai SMA, beberapa ada yang
tahu tentang negara Jepang yaitu negara Jepang memiliki 4 musim yaitu musim panas,
musim dingin, musim semi, dan musim gugur, lalu di Jepang juga ada festival-festival
disetiap bulannya dan itu menjadi tradisi turun-temurun selama bertahun-tahun, lalu
mengetahui makanan khas Jepang seperti Mie ramen, soba, sushi. Tetapi ada yang tidak
tahu sama sekali tentang negara Jepang dari beberapa siswa/i kalangan tingkat SD.
- Mahasiswa/i: Secara garis besar Mahasiswa/i dari hasil yang diwawancarai hampir
mengetahui tentang negara Jepang seperti musim di Jepang, Kaisar Jepang yaitu Kaisar
Akihito dan Perdana Menteri Jepang yaitu Shinzo Abe, makanan khas jepang dan

Gunung yang terkenal di Jepang yaitu Gunung Fuji. Juga Ibukota negara Jepang yaitu
Tokyo.
- Masyarakat Umum: Secara garis besar untuk Masyarakat Umum tentang pengetahuan
negara Jepang itu ada yang mengetahui dan tidak. Untuk tentang negara Jepang menurut
Masyarakat Umum yang mengetahui tentang negara Jepang ada beberapa jawabannya
hampir sama seperti Siswa/I dan Mahasiswa/i.
2. Apakah pernah belajar Bahasa Jepang?

- Siswa/i: Secara garis besar Siswa/i dari kalangan SD sampai SMA, untuk dari kalangan
SD rata-rata belum pernah belajar Bahasa Jepang sama sekali, tetapi ada 1 yang belajar
Bahasa Jepang. Lalu dari kalangan SMP sampai SMA rata-rata ada yang pernah belajar
Bahasa Jepang karena ada mata pelajaran Bahasa Asing selain Bahasa Inggris yaitu
Bahasa Jepang dan ada kegiatan Ekstrakurikuler Bahasa Jepang yang mengajarkan
Bahasa Jepang serta budaya-budaya Jepang, tetapi ada juga yang tidak pernah belajar
Bahasa Jepang karena tidak ada mata pelajaran Bahasa Jepang di sekolahnya.
- Mahasiswa/i: Secara garis besar Mahasiswa/i dari hasil yang diwawancarai ada yang
pernah belajar Bahasa Jepang ketika waktu masih di sekolah, ada yang masih ingat
tentang kosakata Bahasa Jepang karena menyukai Bahasa Jepang. Tetapi ada juga yang
sudah lupa semua karena tidak menyukai dengan Bahasa Jepang atau sulit dipelajari
karena harus menghafal banyak huruf Jepang.
- Masyarakat Umum: Secara garis besar untuk Masyarakat Umum rata-rata tidak pernah
belajar Bahasa Jepang. Tetapi ada 1 orang yang pernah belajar Bahasa Jepang karena
menyukai hal-hal yang berkaitan dengan Jepang seperti Drama Jepang, Anime Jepang,
Cosplay, event-event Jepang dan lain-lain.
3. Apakah berminat dalam belajar dalam hal seperti huruf dan budaya negara Jepang?
- Siswa/i: Secara garis besar Siswa/i dari kalangan SD sampai SMA, untuk kalangan SD
ada yang berminat karena ingin belajar Bahasa Asing selain Bahasa Inggris dan ada
juga yang penasaran dengan huruf Bahasa Jepang. Lalu dari kalangan SMP sampai
SMA ada yang berminat untuk belajar Bahasa Jepang bagi yang belum pernah belajar
Bahasa Jepang juga ada yang mau belajar budaya negara Jepang seperti mengadakan
event bernuansa Jepang yang menghadirkan Guest Star dan Costplay ala Jepang.
- Mahasiswa/i: Secara garis besar Mahasiswa/i dari hasil yang diwawancarai ada yang
berminat dan tidak. Bagi yang berminat karena ingin memperdalam ilmu Bahasa Jepang
juga belajar tentang budaya negara Jepang dari sikap dan tata karma orang Jepang
kemudian belajar untuk membuat event besar bernuansa Jepang yang bisa membuat
nama Kampus menjadi terkenal. Sementara bagi yang tidak berminat belajar Bahasa
Jepang karena rumit mempelajari Bahasa jepang serta tidak memiliki kemauan dan niat
yang tinggi dalam belajar Bahasa Jepang.
- Masyarakat Umum: Secara garis besar untuk Masyarakat Umum yang diwawancarai
ada yang berminat dan tidak. Bagi yang berminat karena untuk mengisi waktu luang
dengan belajar Bahasa Jepang, sehingga waktu tidak terbuang dengan sia-sia. Untuk
yang tidak berminat dikarenakan kesibukan yang padat membuat tidak ada waktu untuk
belajar Bahasa Jepang.
4. Apakah Tujuan belajar Bahasa Jepang?
- Siswa/i: Secara garis besar Siswa/i dari kalangan SD sampai SMA, untuk kalangan SD
yaitu untuk mempelajari Bahasa Asing selain Bahasa Inggris juga sebagai nilai tambah
dalam penguasaan Bahasa. Juga umurnya yang masih muda dan banyak waktu
senggang sangat berpeluang bisa menguasai Bahasa Jepang dengan cepat. Lalu untuk

kalangan SMP sampai SMA juga tujuannya hampir sama seperti diatas dan bagi
kalangan SMA belajar Bahasa Jepang berguna untuk bekal apabila ingin langsung kerja
atau melanjutkan studi di Jepang yang menjadi nilai tambah bagi siswa/i.
- Mahasiswa/i: Secara garis besar Mahasiswa/i dari hasil yang diwawancarai bagi yang
mau belajar Bahasa Jepang mempunyai tujuan yaitu mempunyai nilai tambah apabila
telah lulus dari Perguruan Tinggi dan untuk melamar kerja sangat berpotensial apabila
mempunyai skill dalam berbahasa asing selain Bahasa Inggris. Lalu juga untuk
melanjutkan studi S2 ke Jepang maka harus bisa Berbahasa Jepang.
- Masyarakat Umum: Secara garis besar untuk Masyarakat Umum, tujuan belajar Bahasa
Jepang bagi yang mau belajar yaitu menambah skill dalam berbahasa asing selain
Bahasa Inggris. Juga bagi kalangan yang sudah berkeluarga, Bahasa Jepang bisa
diterapkan sehari-hari dan juga bisa diajarkan kepada anaknya apabila anaknya ingin
cepat bisa Bahasa Jepang.
5. Apakah lebih nyaman dengan belajar otodidak, privat atau di tempat Bimbingan Belajar
Bahasa Jepang?
- Siswa/i: Secara garis besar Siswa/i dari kalangan SD sampai SMA, rata-rata lebih
nyaman belajar di tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang karena akan menambah
pertemanan dan bisa latihan percakapan dengan teman-teman diruangan supaya terbiasa
dengan penggunaan Bahasa Jepang juga dibimbing oleh pengajar baik dari lokal dan
Orang Jepang. Juga ada acara-acara ala Jepang di tempat Bimbingan Belajar Bahasa
Jepang untuk memperkenalkan budaya Jepang, lalu harapan dari kalangan SD sampai
SMA yaitu memperbanyak tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang karena masih
sedikit yang menyediakan tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang. Lalu ada juga
yang ingin belajar privat karena ingin cepat dalam belajar Bahasa Jepang meski dengan
harga yang lebih mahal dibandingkan belajar di Bimbingan Belajar Bahasa Jepang
- Mahasiswa/i: Secara garis besar Mahasiswa/i dari hasil yang diwawancarai ada yang
lebih nyaman belajar otodidak dan tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang. Untuk
lebih nyaman belajar otodidak karena tidak suka dengan kebisingan atau lebih suka
sendiri dalam belajar hal yang baru seperti belajar Bahasa Jepang. Untuk yang lebih
suka di tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang karena selain menambah pertemanan
dari berbagai kalangan, juga terbiasa dengan penggunaan Bahasa Jepang dan dibimbing
oleh para pengajar di tempat Bimbingan Belajar. Lalu untuk mahasiswa yang ingin
melanjutkan studi ke Jepang biasanya diberikan info-info secara detail agar
mempermudah studi ke Jepang. Lalu ada juga yang ingin belajar Bahasa dengan privat
karena bisa lebih fokus dan cepat dalam pembelajarannya, juga karena ingin segera ke
Jepang dalam waktu dekat, jadi belajar Bahasa Jepangnya dengan mendatangkan
pengajar dan harganya lebih mahal dibandingkan belajar di Bimbingan Belajar Bahasa
Jepang.
- Masyarakat Umum: Secara garis besar untuk Masyarakat Umum, rata-rata belajar privat
karena bisa fokus dalam belajar Bahasa Jepang meskipun dengan bayaran yang mahal
juga karena sibuk dalam urusan dan punya waktu senggang hanya beberapa jam
dirumah, jadi digunakan waktu tersebut untuk belajar Bahasa Jepang dengan privat.
6. Apa yang diharapkan dari belajar Bahasa Jepang?
- Siswa/i: Secara garis besar Siswa/i dari kalangan SD sampai SMA, yang diharapkan
dari belajar Bahasa Jepang yaitu bisa meningkatkan komunikasi Bahasa asing selain

Bahasa Inggris juga bisa memberikan harapan atau angan-angan yang tinggi untuk bisa
pergi ke negara Jepang.
- Mahasiswa/i: Secara garis besar Mahasiswa/i dari hasil yang diwawancarai, yang
diharapkan dari Mahasiswa/i yaitu bisa meningkatkan kepercayaan diri dalam kegiatan
yang berkaitan dengan negara Jepang. Lalu bisa meningkatkan skill dalam berbahasa
asing lalu mempunyai peluang besar untuk bisa pergi ke negara Jepang. juga bisa
menjadi pengajar di suatu tempat Bimbingan Belajar apabila dibutuhkan.
- Masyarakat Umum: Secara garis besar untuk Masyarakat Umum yang diharapkan dari
belajar Bahasa Jepang yaitu bisa meningkatkan kepercayaan diri. Lalu bisa memberikan
peluang yang tinggi untuk bisa pergi ke negara Jepang apabila sudah mahir Bahasa
Jepang dan disana bisa bekerja atau belajar kembali untuk menimba ilmu yang lebih
banyak di negara Jepang.
7. Seandainya sudah bisa Bahasa Jepang, apa yang akan dilakukan untuk kedepannya?
- Siswa/i: Secara garis besar Siswa/i dari kalangan SD sampai SMA, seandainya sudah
bisa Bahasa Jepang, mereka ingin berprestasi disekolahnya seperti adanya perlombaan
puisi dengan Bahasa Jepang, lalu ada kompetisi speech contest atau kontes pidato yang
dapat memacu untuk menjadi yang terbaik dan harapan paling tinggi yaitu bisa
berkompetisi perlombaan Bahasa Jepang kancah Internasional di Jepang yang diikuti
oleh negara-negara dan mewakili negara Indonesia.
- Mahasiswa/i: Secara garis besar Mahasiswa/i dari hasil yang diwawancarai, seandainya
sudah bisa Bahasa Jepang, hampir sama yang dilakukan oleh kalangan SD sampai SMA
yaitu bisa bersaing di kancah Internasional demi membawa nama baik Indonesia di
mata dunia. Juga bisa bersaing dalam melamar kerja di Perusahaan manapun karena
mempunyai skill dalam berbahasa asing yaitu Bahasa Jepang.
- Masyarakat Umum: Secara garis besar dari Masyarakat Umum, seandainya sudah bisa
Bahasa Jepang, ada yang ingin mengajarinya kepada anaknya dan rekan-rekannya
untuk belajar Bahasa Jepang. Lalu bagi yang ingin magang atau kerja di Jepang, bisa
menjadi nilai tambah dalam proses seleksi keberangkatan ke negara Jepang supaya ada
peningkatan kesejahteraan dalam hidup.
4. KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Membuka Bisnis Usaha
Bimbingan Belajar adalah bahwa untuk menjadi Entrepreneur itu tidaklah mudah, karena banyak
rintangan dan cobaan. Untuk meminimalisir hal tersebut, seorang Entrepreneur harus mempunyai ilmu
pengetahuan yang tinggi dan memperbanyak pengalaman dengan ilmu apapun yang penting bersifat
positif. Penulis lalu mengambil contoh ide untuk membuka usaha yaitu bisnis usaha Bimbingan Belajar
Bahasa Jepang atau Japanese Language Tutoring yang dimana peminatnya sebenarnya cukup banyak.
Mulai dari kalangan tingkat SD sampai SMA, Mahasiswa/i dan masyarakat umum yang masih akan
haus ilmu pendidikan yaitu belajar Bahasa asing.(Kang & Maciejewski, 2000)
Seorang Entrepreneur yang ingin memulai Education of Business atau bisnis Pendidikan seperti
Bimbingan Belajar Bahasa Jepang minimal harus bisa Bahasa Jepang dan supaya berkembang menjadi
suatu usaha dengan modal yang sedikit yaitu mengajar Bahasa Jepang yang dimulai bertahap dengan
cara mengundang beberapa orang untuk belajar Bahasa Jepang ditempat yang sederhana tetapi nyaman.
Kemudian berkembang seperti adanya kerjasama antara tempat Bimbingan Belajar Bahasa Jepang
dengan Perusahaan-perusahaan atau Universitas yang ada di Jepang. Ide yang brilian seperti itulah yang
harus dimiliki oleh seorang Entrepreneur. (Honig, 2004)

5. REFERENSI
[1]Honig, B. (2004). Entrepreneurship education: toward a model of contingency-based business
planning. Academy of Management Learning & Education, 3(3)(3), 258–273.
https://doi.org/10.5465/AMLE.2004.14242112
[2]Kang, Y.-S., & Maciejewski, A. A. (2000). A Student Model of Technical Japanese Reading
Proficiency for an Intelligent Tutoring System. CALICO Journal, 18(1), 9–40.
https://doi.org/10.1558/cj.v18i1.9-40
[3]Klein, P. G. (2008). Strategic entrepreneurship. Strategic Entrepreneurship Journal, 2(3), 175–
190. https://doi.org/10.4135/9781452229805.n587
[4]Soegoto, Dr.Ir.Eddy Soeryanto.2014.Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung.Jakarta:PT
Elex Media Komputindo.

Dokumen yang terkait

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

DIVERSIFIKASI PRODUK MAKANAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) BERBASIS INOVASI DI KOTA BLITAR

4 89 17

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

PP 23 TAHUN 2010 TENTANG KEGIATAN USAHA

2 51 76

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62