BAB IV PENGUKURAN DAN UNJUK KERJA

BAB IV PENGUKURAN dan UNJUK
KERJA
Setelah merancang dan merealisasikan radio penerima AM FM, langkah
selanjutnya adalah melakukan pengukuran dan unjuk kerja dari radio tersebut. Hasil
pengukuran dari radio penerima AM FM akan disajikan dalam bentuk data hasil
pengukuran berupa tabel, grafik dan gambar. Data yang diperoleh akan diamati dan
dianalisa.
4.1

Hasil Pengukuran radio penerima AM
Dari hasil pengujian, dapat diketahui unjuk kerja dari Trainer Radio
Penerima AM FM. Untuk fungsi FM, diketahui simpangan frekuensi IF FM
yang terukur dibandingkan dengan teori 1.86%. Uintuk mode AM, diketahui
simpangan frekuensi IF yan terukur dibandingkan dengan teori adalah sebesar
0.21 %.
Terbukti bahwa frekuensi IF yang distabilkan pada kedua Radio
Penerima AM FM masih dalam keadaan normal.

4.1.1

Hasil pengukuran radio penerima AM

a. Bagian input RF AM pin 14 IC LA1260


Hasil pengukuran:

Gambar 4.1 Input RF AM IC LA1260

Berdasarkan gambar diatas diketahui :


Volt / Div = 50 mV



Time / Div = 2.5 µS

Dari data diatas maka diperoleh :


Vo Min = 0.45 x 0.05 = 0.0225 V




Vo Max = 3.25 x 0.05 = 0.1625 V



F = 903.307 kHz



Analisa :
Pengamatan ini dilakukan pada TP 13. Berdasarkan hasil
pengamatan diatas, dapat diketahui bahwa frekuensi penalaan yang
diterima pesawat penerima AM pada saat menerima siaran radio dari
pemancar berada pada frekuensi 903.370 kHz.

b. Bagian Output Mixer AM pin 12 IC LA1260



Hasil Pengukuran :

Gambar 4.2 Output Mixer AM IC LA1260

Berdasarkan gambar di atas diketahui :


Volt / Div = 100 mV



Time / Div = 2.5 µS

Dari data diatas maka diperoleh :





Vo Min = 3.9 x 0.1 = 0.39 V




Vo Max = 4.4 x 0.1 = 0.44 V



F = 404. 304 kHz

Analisa :
Output Mixer yang dihasilkan sebesar 404.304 kHz. Maka dapat
diketahui bahwa simpangan frekuensi yang terukur dibandingkan
dengan teori adalah :
(455 – 404)/455 x 100 % = 10.98 %

c. Bagian Output IF Amplifier AM 1 TR3 C945


Hasil Pengukuran :


Gambar 4.3 Output IF Amplifier 1 TR3 C945

Berdasarkan gambar diatas diketahui :


Volt / Div = 1 V



Time / Div = 500 nS

Dari data diatas maka diperoleh :





Vo = 2.8 x 1 = 2.8 V




F = 456.632 kHz

Analisa :
Berdasarkan pengamatan, diketahui penyimpangan frekuensi
yang terukur dibandingkan dengan teori adalah :
456 – 455 = 1 kHz
Persentase kesalahan adalah :
(456 – 455) / 455 x 100 % = 0.21 %
Terbukti bahwa frekuensi IF yang diberikan masih dalam kategori
normal.

d. Bagian Output IF Amplifier AM 2 pin 10 IC LA1260


Hasil pengukuran :

Gambar 4.4 Output IF Amplifier 2 pin 10 IC LA1260
Berdasarkan gambar diatas diketahui :



Volt / Div = 1 V



Time / Div = 500 nS

Dari data diatas maka diperoleh :





Vo = 3.1 x 1 = 3.1 V



F = 456.044 kHz

Analisa :

Berdasarkan pengamatan, frekuensi diketahui penyimpangan
frekuensi yang dibandingkan dengan teori adalah :
456 – 455 = 1 kHz
Persentase kesalahan adalah :
(456 – 455 ) / 455 x 100 % = 0.21 %
Jadi frekuensi IF yang distabilkan masih dalam kategori normal,
dapat dilihat dari persetase kesalahan yang sangat kecil yaitu sebesar
0.21 %.

e. Bagian AM Oscillator IC LA1260


Hasil Pengukuran :

Gambar 4.5 AM Oscillator IC LA1260
Berdasarkan gambar diatas diketahui :


Volt / Div = 100 mV




Time / Div = 1 µS

Dari data diatas maka diperoleh :





Vo = 3.9 x 0.1 = 0.39 V



F = 558.002 kHz

Analisa :
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui F = 558.002 kHZ, akan
tetapi berdasarkan pengamatan diketahui frekuensi oscillator local
yang terukur tergantung pada tuning (varco), sehingga apabila

tunning yang dalam hal ini menggunakan varco diubah, maka
besar frekuensi oscillator local juga akan berubah.

4.2

Hasil Pengukuran radio penerima FM
a. Pengukuran bagian Output Rangkaian Penala FM


Hasil pengukuran :

Gambar 4.6 Output IF Tuner / Penala FM
Berdasarkan gambar diatas diketahui :


Volt / Div = 100 mV



Time / Div = 50 nS


Dari data diatas maka diperoleh :





Vo = 3.2 x 0.1 = 0.32 V



F = 11.7004 MHz

Analisa :
Simpangan frekuensi yang terukur dibandingkan dengan teori
adalah :
11.7 – 10.7 = 1 MHz
Jadi persentase kesalahan adalah :
(11.7 – 10.7) / 10.7 x 100% = 9.34 %

b. Pengukuran bagian IF FM (Output Ceramic Filter 10.7 MHz)


Hasil pengukuran :

Gambar 4.7 output IF FM 10.7 MHz

Berdasarkan gambar diatas diketahui :


Volt / Div = 100 mV



Time / Div = 50 nS

Dari data diatas maka diperoleh :





Vo = 4.2 x 0.1 = 0.42 V



F = 101.5104 MHz

Analisa :
Simpangan frekuensi yang terukur dibandingkan dengan teori
adalah :
10.7 – 10.5 = 0.2 MHz
Jadi persentase kesalahan adalah :
(10.7 – 10.5) / 10.7 x 100 % = 1.86 %
Terbukti bahwa frekuensi IF yang distabikan masih dalam
kategori normal. Setelah melewati Ceramis Filter FM 10.7 MHz.
Simpangan frekuensi IF yang terukur mengalami perubahan
dibandingkan dengan pengamatan yang dilakukan pada TP1 atau
Output IF Tune / penala FM, jarak perubahannya yakni sbesar 0.8
MHz. Pada pengamatan ini, dapat diketahui bahwa hasil
pengamatan pada IF Amplifier adalah sebesar 10.5104 MHz,
mendekati nilai IF berdasarkan teori yakni sebesar 10.7 MHz.
Hal ini membuktikan bahwa Ceramic Filter IF FM yang
digunakan berfungsi dengan baik. Selain itu, dapat diketahui juga
terjadi penguatan amplitudo pada sinyal. Hal ini dapat disebabkan

oleh TR1 C945 yang difungsikan sebagai penguat sinyal, sehingga
terjadi penguatan sinyal pada titik pengamatan TP4 (Output Ceramic
Filter FM 10.7 MHz)