PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKA

Nama : Reza Al FAjri
Nim

: 121020220008

MK

: program aplikasi bisnis

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang sangat penting untuk mengetahui dan
mengevaluasi pembangunan suatu negara khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi akan menunjukkan sejauh mana kinerja pemerintah pada berbagai sektor ekonomi
dalam menghasilkan nilai tambah atau pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu.
Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan kinerja perekonomian, dan
sebaliknya bila negatif berarti menunjukkan adanya penurunan kinerja perekonomian.
Saat ini, pola pertumbuhan ekonomi yang beragam sangat umum ditemukan di berbagai
negara. Berbagai macam pendapat telah dikemukakan untuk menganalisa faktor-faktor penyebab
perbedaan pertumbuhan ekonomi tersebut. Todaro (2000) menjelaskan tiga komponen utama
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:
1. Akumulasi barang modal, meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan

pada tanah, peralatan fisik dan modal manusia.
2. Pertumbuhan penduduk, yang selanjutnya akan menambah jumlah angkatan kerja.
3. Kemajuan teknologi, dapat terjadi karena ditemukannya cara-cara baru atau perbaikan atas
cara-cara lama dalam menangani suatu pekerjaan.
Akumulasi barang modal menjadi penting dalam perkembangan ekonomi, karena dengan
barang modal sebagian produk dari berbagai industri dapat dihasilkan. Barang modal dapat
mempertinggi efisiensi pertumbuhan ekonomi. Jumlah barang modal akan menentukan jumlah
produk yang akan dihasilkan, semakin bertambah barang modal akan semakin tinggi pula
produksi yang dihasilkan dalam perekonomian.
Selain itu, pertumbuhan penduduk yang bekerja memungkinkan perekonomian suatu
negara mengalami peningkatan. Semakin tinggi tingkat angkatan kerja, semakin banyak pula
pilihan lapangan kerja yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian suatu
negara.
Sedangkan kemajuan teknologi ditandai dengan adanya investasi dalam teknologi baru
yang berpotensi meningkatkan perekonomian suatu negara, karena teknologi baru pasti lebih
efisien daripada teknologi lama. Terjadinya revolusi industri pada abad 18 hingga 19
memungkinkan Inggris untuk menghasilkan output yang relatif besar dengan sumber daya yang
sedikit, dan menjadi industri ekonomi pertama di dunia. Selain itu, teknologi mampu
menciptakan barang modal baru dan menghasilkan barang dengan mutu tinggi yang bernilai
ekonomi tinggi.


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu faktor utama yang membedakan
tingkat pertumbuhan ekonomi antar negara adalah perkembangan teknologi. Teknologi yang saat
ini sedang berkembang pesat adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). TIK
merupakan teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software). TIK telah menjadi fasilitas utama bagi berbagai
kegiatan sektor kehidupan, dimana memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang
mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan
maupun penelitian.
Selama dua dekade terakhir, sektor TIK di seluruh dunia telah berkembang pesat. Output
perekonomian dunia juga telah tumbuh pada tingkat yang lebih cepat selama periode tersebut.
Secara khusus, banyak negara berkembang telah mengalami pertumbuhan yang cepat.
Saat ini kita hidup di dunia dimana TIK telah mengambil peran utama, TIK membawa perubahan
drastis tidak hanya untuk ekonomi tetapi juga untuk seluruh masyarakat. Kita telah bergerak
menuju sebuah negara dimana masyarakatnya membutuhkan informasi yang semakin global,
negara-negara di seluruh dunia telah mencurahkan sumber daya yang lebih besar untuk
pengembangan TIK untuk mendorong munculnya kegiatan perdagangan secara elektronik dan
meningkatkan lingkup ekonominya.
Tak dapat dipungkiri bahwa kemajuan TIK adalah salah satu kekuatan pendorong globalisasi dan
pesatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Perkembangan satelit, serat optik, teknologi mobile dan

internet telah sangat meningkatkan komunikasi global dan memfasilitasi pertukaran informasi
antara individu di dunia. Inovasi teknologi di bidang TIK telah mengurangi biaya komunikasi
dan memfasilitasi globalisasi pasar.
Untuk menyelidiki faktor-faktor penentu kontribusi TIK terhadap pertumbuhan ekonomi
pada suatu negara, penulis mengacu kepada penelitian-penelitian sebelumnya yang telah
mengidentifikasikan bahwa tingkat pendidikan, keterbukaan perdagangan serta investasi TIK
adalah faktor-faktor utama.
Penelitian-penelitian antar negara yang dilakukan Dewan & Kraemer (1998), Pohjola
(2000) dan Schreyer (2000) telah menemukan bahwa investasi TIK terkait dengan peningkatan
output yang signifikan bagi negara maju tetapi tidak untuk negara-negara berkembang. Meskipun
kurangnya bukti peningkatan output, negara-negara berkembang telah meningkatkan investasi
mereka di bidang TIK secara signifikan. Misalnya, Cina memiliki kurang lebih dari 10 juta
komputer pada tahun 1998 dan hampir 1 juta pengguna internet. Satu dasawarsa kemudian, Cina
adalah pasar terbesar kedua di dunia untuk komputer dengan penjualan sekitar 40 juta pada tahun
2009 dan pengguna internet terbesar dengan lebih dari 400 juta pengguna. Pertumbuhan yang
sama pesatnya dapat ditemui juga di India, Amerika Latin, Asia Tenggara yang telah
menggunakan TIK di negara-negara berkembang. Mengingat semua investasi ini, ada kebutuhan
penelitian untuk mempelajari apakah investasi sudah mulai berkontribusi dalam output yang
lebih besar untuk negara-negara berkembang.
Menurut Vu (2001), pesatnya penyerapan TIK telah mengubah dunia menjadi

masyarakat yang selalu berkaitan dengan TIK. Hal ini jelas bahwa masyarakat, dunia bisnis
maupun pemerintah sekarang memiliki akses yang lebih baik ke informasi dan pengetahuan.

Baik dalam hal skala, ruang lingkup, dan kecepatan. Selain itu,kekayaan informasi dan
pengetahuan tanpa henti tumbuh secara cepat, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Kita dapat menyoroti tiga hal utama yang berkaitan dengan efek positif TIK pada
pertumbuhan ekonomi, yaitu:
1. Mendorong inovasi dan penyerapan teknologi;
2. Meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya; dan
3. Mengurangi biaya produksi.
Dalam hal mendorong peningkatan inovasi dan penyerapan teknologi, telah banyak
penelitian yang membuktikan bahwa aktivitas riset dan pengembangan (research and
development) sebagai mesin utama dalam pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Barro & Sala-iMartin (1995) menyajikan model leader-follower sederhana untuk menguji bagaimana inovasi
dan teknologi tiruan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Dalam model ini, pertumbuhan
ekonomi negara leader didorong
oleh
inovasi,
sementara pertumbuhan
ekonomi negara follower tergantung pada tiruan dari inovasi yang telah dibuat dalam
ekonomi negara leader . Model ini dapat ditafsirkan sebagai cara baru untuk mengungkapkan

bagaimana penetrasi TIK dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomibaik negara leader dan
negara follower .
TIK pada negara leader dapat meningkatkan pertumbuhan dengan cara:
1. TIK dapat mengurangi biaya pembelajaran dan komunikasi yang terkait dengan aktivitas
inovasi, yang akan mengurangi biaya riset dan pengembangan.
2. Memperbesar peran tenaga kerja dengan membuat pengetahuan lebih mudah diakses oleh orang
banyak dan memfasilitasi pembelajaran mereka, TIK secara tidak langsung mampu
meningkatkan tingkat rata-rata pengetahuan angkatan kerja.
3. TIK meningkatkan kualitas tata kelola dengan cara penggunaan aplikasi secara on-line,
kemitraan pemerintah-swasta dan proses pembelajaran dari seluruh dunia, sehingga TIK dapat
meningkatkan produktivitas pekerja dan negara secara agregat.
Karena adanya proses adaptasi teknologi oleh negara follower terhadap inovasi teknologi
pada negaraleader , maka semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi pada negara leader , akan
berdampak secara tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi pada negarafollower. Dengan
adanya peran serta penduduk sebagai tenaga kerja, maka negara yang memiliki jumlah populasi
lebih banyak akan mendapatkan keuntungan dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi.
Dalam hal efisiensi alokasi sumber daya, TIK dapat menyediakan sektor bisnis alat yang
lebih efisien dan efektif untuk riset pasar, komunikasi dengan pelanggan dan pemasok. Dengan
memperdalam penetrasi TIK akan meningkatkan rata-rata kinerja bisnis perusahaan,
danakibatnya akan memiliki dampak positif pada pertumbuhan ekonomi.

Sedangkan dalam hal pengurangan biaya produksi, TIK memungkinkan perusahaanperusahaan untuk mengurangi biaya produksi secara signifikan karena biaya komunikasi yang
jauh lebih rendah dan akses yang lebih baik kepada pemasok.

Pada dasarnya infrastruktur TIK di negera-negara berkembang sudah mengalami
peningkatan signifikan, ditandai dengan kapasitas bandwidth internet yang meningkat di Afrika
Selatan dan Brasil serta penurunan tarif di Turki. Namun dampak ekonominya masih stagnan,
khususnya di Afrika Selatan, Brasil dan Meksiko. Hal ini salah satunya disebabkan rendahnya
kualitas sistem pendidikan, sehingga hanya menghasilkan dampak kecil terhadap perekonomian.
Walaupun begitu, Brasil merupakan pasar terbesar kelima di dunia untuk telepon seluler.
Lain halnya di Filipina yang telah memiliki industri telepon seluler canggih dan
konsentrasi pengguna yang tinggi. Lebih dari lima juta pengguna ponsel juga menggunakan
ponsel mereka sebagai dompet virtual, sehingga menjadikan Filipina sebagai salah satu negara
berkembang yang terbanyak dalam menyediakan transaksi keuangan melalui jaringan selular.
Peran TIK dalam menciptakan produk-produk baru dan layanan tidak dapat diabaikan dalam
memberikan kontribusi terhadap perekonomian.
Begitu juga di Malaysia yang mencoba untuk meniru keberhasilan Korea Selatan,
pemerintah Malaysia telah mengejar rencana transformasi jangka panjang dengan ambisi
mencapai status negara berpenghasilan tinggi pada akhir dekade ini, dengan TIK memainkan
peran penting. Jaringan telekomunikasi adalah yang kedua terbesar setelah Singapura di Asia
Tenggara, dengan 4,7 juta pelanggan sambungan tetap dan lebih dari 30 juta pelanggan seluler.

Dalam hal pengguna, TIK mengalami peningkatan baik pengguna individu, perusahaan
dan dunia bisnis, maupun dari sisi pemerintah. Seperti halnya di India, banyak perusahaan telah
mengadopsi teknologi baru yang relatif cepat. Meskipun begitu, tingkat penetrasi dari internet
dan telepon di antara penduduk India tetap yang paling rendah di antara negara berkembang
Asia. Meskipun telepon seluler telah banyak dijumpai, hanya satu dari sepuluh penduduk yang
menggunakan internet secara teratur.
Sama halnya di Indonesia yang ditunjukkan oleh sektor swasta yang semakin agresif
dalam mengadopsi teknologi terbaru. Perusahaan cepat menyerap teknologi terbaru dan menjadi
semakin inovatif. Telepon seluler sudah di mana-mana, teknologi broadband mobilemeningkat
drastis antara tahun 2010 dan 2011, mencapai 22 pelanggan per 100 penduduk. Penggunaan TIK
oleh pemerintah juga memberikan kontribusi terhadap tren positif.
Namun investasi TIK pada negara-negara berkembang belum sepenuhnya berperan
signifikan terhadap peningkatan output perekonomiannya, hal tersebut dikarenakan masih
rendahnya tingkat pendidikan masyarakat pada negara-negara berkembang. Meskipun
peningkatan akses dan infrastruktur telah terlihat secara signifikan, namun keterbatasan sumber
daya manusia menyebabkan mayoritas masyarakatnya lebih memilih untuk melakukan kegiatan
media sosial dan hanya sedikit yang menggunakan fasilitas TIK untuk kegiatan komersial yang
dapat meningkatkan tingkat perekonomian.

2. Jenis dan tipe bisnis di bidang TIK

a. E-Commerce
E-commerce merupakan suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik
dengan menggunakan internet sebagai media komunikasi yang paling utama (Robert E.
Johnson).
Tipe-tipe model bisnis e-commerce:
1. Penjualan online ( langsung tanpa melalui perantara )
2. Sistem tender elektronik ( suatu model dimana seorang pembeli meminta kadidat penjual
untuk menawarkan harga, pemenagnya adalah seorang penjual yang menawarkan harga
yang paling rendah)
3. Lelang dengan harga beli name your own price ( suatu model dimana pembeli menentukan
harga yang mampu ia bayar, dan mengundang penjual yang mau menjual barang dengan
harga tersebut )
4. Affiliate marketing (suatu perjanjian dimana rekanan pemasaran (perusahaan, organisasi,
perorangan) mengacu konsumen ke situs web penjual)
5. Viral marketing (pemasaran dari mulut ke mulut dimana konsumen menganjurkan
suatu produk atau jasa perusahaan kepada teman- temannya atau orang lain.
6. Group purchasing (pembelian dalam skala besar yang memungkinkan sekelompok
pembeli mendapatkan potongan harga)
7. Lelang online
8. Personalisasi (kustomisasi) produk atau jasa; menciptakan produk atau jasa sesuai

dengan spesifikasi yang diminta pembeli
9. Pasar elektronik (e-market) dan exchange
10. Integrator rantai pertambahan nilai (value chain)
11. Penyedia layanan rantai pertambahan nilai
12. Broker informasi
13. Pertukaran barang (barter)
14. Keanggotaan
15. Fasilitator rantai pasokan (supply chain)
b. Konsultan IT
Menangani konsultasi di bidang IT, meliputi saran bisnis, menyelesaikan masalah teknis
maupun memperbaiki struktur dan efisiensi dalam sistem IT.
Tugas khusus yang dilakukan oleh konsultan IT meliputi: Bertemu dengan client untuk
menentukan keperluan. Bekerja dengan client untuk menetapkan jangkauan dari suatu proyek
Merencanakan timescale dan kebutuhan sumber daya Menjelaskan spesifikasi sistem client,
memahami kebiasaan kerja mereka (client) dan sifat dasar dari bisnisnya Bepergian ke tempat
customer Berhubungan dengan staff pada semua tingkat dari organisasi client Menetapkan
software, hardware dan kebutuhan jaringan Menganalisa kebutuhan IT dalam perusahaan dan
memberikan nasehat yang independen dan objektif dalam penggunaan IT Men-develop solusi
yang cocok dan mengimplementasikan sistem baru Memberikan solusi dalam laporan tertulis
ataupun lisan Membantu client pada aktivitas perubahan manajemen Membeli sistem jika cocok


Merancang, menguji, memasang dan memonitoring sistem baru Menyiapkan dokumentasi dan
memberikan laporan proses pada customer Mengatur pelatihan untuk user dan konsultan lain
Mengenali potential client, membangun dan memelihara hubungan

c. Software House
Yaitu seorang atau sekelompok orang atau perusahaan kecil yang bergerak di
bidang jasa pembuatan atau perbaikan perangkat lunak (software). Software house biasanya
menerima pembuatan atau perbaikan software, database, website, program accounting
lengkap, termasuk inventory management, purchasing/ selling products and services, Account
based dan support online system, IntelliGuard-EYE: program security kamera ( cctv/ webcam)
dengan kemampuan mendeteksi gerakan sehingga dapat memaksimalkan kapasitas hardware
yang tersedia jaringan & SEO (search engine optimization), serta bisa untuk semua jenis
usaha (Perusahaan, tokoh, kasir, hotel, restaurant, maupun personal).
DAFTAR PUSTAKA
1. Barro, R. J., & Sala-i-Martin, X. (1995). Economic Growth. New York: McGraw-Hill.
2. Dewan, S., & Kraemer, K. L. (1998). Information Technology and Productivity: Evidence from
Country-Level Data. Management Science, 46(4), 548–562.
3. Pohjola, M. (2000). Information Technology and Economic Growth: A Cross-Country Analysis.
World Institute for Development Economics Research Working Paper No. 173.

4. Schreyer, P. (2000). The Contribution of Information and Communication Technology to
Output Growth: A Study of the G7 Countries. OECD Science, Technology and Industry
Working Papers.
5. Todaro, M. P. (2000). Economic Development. Michigan: Addison Wesley.
6. Vu, K. M. (2011). ICT as a Source of Economic Growth in the Information Age: Empirical
Evidence from the 1996-2005 period . Telecommunication Policy 35, 357-372.