AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN PENGUJ

Nama : Afiah Nuraida
Kelas : 4 A2
Nim

: 2014017061

“AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN : PENGUJIAN PENGENDALIAN”
DESKRIPSI SIKLUS PENDAPATAN
Siklus pendapatan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik
secara kredit maupun secara tunai, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang,
dan penghapusan piutang. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari
customer telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, maka
perusahaan memiliki piutang kepada customernya. Transaksi penjualan kredit
dilakukan melalui sistem penjualan kredit. Dalam transaksi penjualan tunai, barang
diserahkan oleh fungsi pengiriman kepada cutomer atau jasa baru diserahkan jika
fungsi peneriman kas setelah penerimaan kas setelah menerima uang dari
customer. Transaksi ini dilaksanakan melalui sistem penjualan tunai.
Pendapatan perusahaan dapat berkurang karena barang yang dijual
dikembalikan oleh customer ke penjual dan pencadangan kerugian akibat tidak
tertagihnya piutang usaha. Transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual
dilaksanakan melalui retur penjualan dan transaksi pencadangan kerugian piutang

usaha dilaksanakan melalui sistem pencadangan kerugian piutang usaha.
Piutang yang dimiliki oleh perusahaan dapat berkurang karena debitur tidak
mampu melunasi utangnya. Transaksi penghapusan piutang dilaksanakan melalui
sistem penghapusan piutang.
TUJUAN AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN
# Tujuan Audit terhadap Golongan Transaksi
1. Keberadaaan/ keterjadian :
transaksi
penjualan
kredit
dan
tunai
mencerminkan produk
yang diserahkan kepada cutomer.
2. Kelengkapan
: semua transaksi penjualan dan adjustment
terhadap penjualan yang terjadi selama periode yang diaudit telah dicatat.
3. Hak & Kewajiban
: entitas memiliki ha katas piutang usaha dan kas
sebagai hasil dari transaksi dalam siklus pendapatan.

4. Penilaian/ alokasi
: semua transaksi penjualan dan adjustment
penjualan telah dicatat dalam jurnal, diringkas, & diposting ke dalam akun
dengan benar.
5. Penyajian & Pengungkapan
: rincian transaksi penjualan dan adjustment
penjualan mendukung penyajian angka penjualan & piutang usaha dalam
laporan keuangan, baik klasifikasi maupun pengungkapan.

# Tujuan Audit terhadap Saldo Akun
1. Keberadaan/ keterjadian : piutang usaha mencerminkan jumlah yang
terutang oleh customer.
2. Kelengkapan
: piutang usaha mencakup semua klaim kepada
customer pada tanggal neraca.
3. Hak & Kewajiban
:
piutang
usaha
pada

tanggal
neraca
mencerminkan klaim resmi entitas kepada customer.
4. Penilaian/ alokasi
: piutang usaha mencerminkan klaim yang baik
pada tanggal neraca dan sesuai dengan jumlah buku pembantu piutang.
5. Penyajian & Pengungkapan
: piutang usaha diidentifikasi & diklasifikasi
dengan semestinya dalam neraca.
PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN TERHADAP
SIKLUS PENDAPATAN
 Rerangka Perencanaan
Pembahasan perancangan program audit untuk pengujian pengendalian
terhadap siklus pendapatan ini dibagi menjadi lima kelompok transaksi berikut ini :
1. Penjualan Kredit
2. Penjualan Tunai
3. Retur Penjualan
4. Pencadangan Kerugian Piutang
5. Penghapusan Piutang


Perencanaan program audit untuk pengujian pengendalian berbagai sistem
informasi akuntansi yang membentuk siklus pendapatan dilaksanakan melalui lima
tahap berikut ini :
a. Pemahaman terhadap SIA untuk melaksanakan transaksi.
b. Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap
pelaksanaan transaksi.
c. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi &
mencegah salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi.
d. Penetuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas
pengendalian.
e. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap
transaksi.
Pada tahap “pemahaman terhadap SIA untuk pelaksanaan transaksi”, setiap
SIA yang membentuk siklus pendapatan diuraikan sebagai berikut :
1. Fungsi yang terkait
Berbagai fungsi yang terkait dalam siklus pendapatan dari sistem
penjualan kredit maupun tunai berada di tangan unit organisasi berikut
ini :
 Fungsi penjualan = Bagian order penjualan.
 Fungsi pemberi otorisasi kredit = Bagian kredit.

 Fungsi penyimpanan barang = Bagian gudang.
 Fungsi pengiriman barang = Bagian pengiriman.







Fungsi
Fungsi
Fungsi
Fungsi
Fungsi

penagihan = Bagian penagihan.
pencacat piutang = Bagian piutang.
akuntansi biaya = Bagian akuntansi biaya.
akuntansi umum = Bagian akuntansi umum.
penerimaan barang = Bagian penerimaan barang.


Sedangkan pada transaksi pencadangan kerugian piutang fungsi yang
terkait ialah sebagai berikut :




Fungsi pencatat piutang = Bagian piutang.
Fungsi akuntansi biaya = Bagian akuntansi biaya.
Fungsi akuntansi umum = Bagian akuntansi umum.

Untuk transaksi penghapusan piutang yang digunakan adalah:




Fungsi pemberi otorisasi kredit = Bagian kredit.
Fungsi pencatat piutang = Bagian piutang.
Fungsi akuntansi umum = Bagian akuntansi umum.


2. Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam transaksi penjualan kredit dibagi menjadi
dua golongan: dokumen sumber (faktur penjualan) dan dokumen
pendukung (surat order pengiriman & surat muat/ bill of lading).
Sedangkan dalam transaksi penjualan tunai dokumen sumbernya (memo
kredit), dan dokumen pendukung (laporan penerimaan barang). Dokumen
yang digunakan dalam transaksi pencadangan kerugian piutang ialah
dokumen sumber (Bukti memorial) dan dokumen pendukung (daftar umum
piutang), dan yang terakhir untuk transaksi penghapusan piutang
dokumen yang digunakan ialah dokumen sumber (bukti memorial) dan
dokumen pendukung (surat keputusan manajer yang berwenang tentang
penghapusan piutang).
3. Catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah:
jurnal penjualan, jurnal umum, buku pembantu piutang, buku pembantu
persediaan, dan buku besar. Dalam retur penjualan yang digunakan ialah:
jurnal umum, buku pembantu piutang, buku permbantu persediaan, dan
buku besar. Pada pencadangan kerugian piutang catatan yang digunakan
berupa : jurnal umum dan buku besar, sedangkan pada transaksi
penghapusan piutang yang dipakai adalah jurnal umum, buku pembantu

piutang, dan buku besar.
4. Bagan alir SIA
Pada umumnya bagan alir SIA dari satu transaksi dan transaksi lainnya
memiliki kesamaan hanyanya penempatan atau alurnya yang berbedabeda.

EVALUASI HASIL PENGUJIAN PENGENDALIAN
Sebagaimana telah diuraikan dalam bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain
Pengujian, penaksiran risiko pengendalian dilaksanakan oleh auditor melalui lima
tahap berikut ini :
1. Pertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari pemahaman atas
pengendalian intern.
2. Lakukan identifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi
entitas.
3. Lakukan identifikasi pengendalian yang diperlukan untuk mencegah atau
mendeteksi salah saji.
4. Lakukan pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang diperlukan
untuk menentukan efektivitas desain dan operasi pengendalian intern.
5. Lakukan evaluasi terhadap bukti dan buat taksiran risiko pengendalian.
Hasil dari pelaksanaan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus
pendapatan didokumentasikan oleh auditor dalam kertas kerja sebagai bagian dari

pelaksanaan standar pekerjaan lapangan kedua : “Pemahaman memadai atas
pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.

TUGAS PENGAUDITAN 2

BAB 13 “AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN :
PENGUJIAN PENGENDALIAN”

DISUSUN OLEH:

AFIAH NURAIDA
2014017061
AKUNTANSI 4A2

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SARJANIWAYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2016