AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI (5)
VERA YULIANI
2014017092
4A3
BAB 20 AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI: PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP
SALDO PERSEDIAAN
(sumber : Mulyadi buku 2 edisi 6)
DESKRPRIPSI SEDIAAN
Sediaan merupakan unsure aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiata bisnis
yang normal atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengelolaan produk yang akan
dijual. Dalam perusahaan manufaktur, sediaan terdiri dari sediaan bahan baku dan bahan
penolong, sediaan produk dalam proses, sediaan produk jadi, sediaan suku cadang, dan bahan
habis pakai.
Sediaan umumnya mendapat perhatiaan yang lebih besar dari auditor di dalam auditnya karena
berbagai alasan:
1. Umumnya sediaan merupaka komponen aktiva lancer yang jumlahnya cukup material
dan merupakan objek manipulasi serta secara tempat terjadi nya kesalahan-kesalahan
besar.
2. Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam
melaksanakan auditnya.
3. Verifikasi kuantitas, kondisi, dan nilai sediaan merupakan tugas yang lebih komplexs dan
sulit dibandingkan dengan verifikasi sebagian besar unsure laporan keuangan lain.
4. Seringkali sediaan di simpan di berbagai tempat sehingga menyulitkan pengwasan
penghitungan fisiknya.
5. Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam
melaksanakan auditnya.
PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DALAM PENYAJIAN SEDIAAN DALAM
NERACA
1. Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or
market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam menentukan kos sediaan.
2. Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus
dicantumkan dalam tanda kurung.
3. Akibat perubahan metode penilaiaan sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang
diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan uditor harus menyatakan
perkecualian mengenai konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam
laporan audit.
4. Perjanjian pembeliaan harus dijelaskan dalam laporaan keuangan, jika jumlahnya
material atau bersifat luar biasa.
5. Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokan dan
sediaan bahan baku. Penyajian kelompok sediaan tersebut dalam neraca berdasarkan
urutan likuiditasnya.
6. Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlahnya material
atau bersifat luar biasa.
7. Cadangan unutuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah tanggal
neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang ditahan. Cadangan ini
tidak boleh dikurangkan dari sediaan, namun harus disajikan sebagai pengurang akun
laba ditahan.
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SEDIAAN
1. Memperoleh keyakinan catatan akuntansi yang
keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan sediaan.
2. Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca dan keterjadian
transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
3. Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan di neraca
4. Membuktikan sersi kelengkapan ttransaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat
akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.
5. Membuktikan asersi penilaian sediaan dicantumkan di neraca
6. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca
Untuk mencapai tujuan tersebut dirancang pengujian substantive yang digolongkan kedalam lima
kelompok:
1. Prosedur audit awal
Ada 5 prosedur audit yang harus dilakukan audtir dalam melakukan rekonsiliasi
informasi sediaan di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan:
a. Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan yang
bersangkutan dalam buku besar
b. Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar
c. Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu
d. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan
e. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun control sediaan di buku
besar
2. Prosedur analitik
Prosedur analitik ini merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran
sedian yang disajikan di neraca.
Dalam prosedur ini, auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan
sediaan, misalnya tingkat perputaran berbagai kelompok sediaan, dan jika terdapat
fluktuasi ratio tertentu dari ratio tahun sebelumnya, auditor berkewajiban mendapatkan
penjelasan mengenai penyebab terjadinya fluktuasi ratio tersebut.
3. Pengujian terhadap transaksi rinci
-
Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan
4. Pengujian terhadap saldo akun rinci
-
Pengamatan terhadap pengujian fisik sediaan
-
Periksa instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan
-
Lakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh klien
-
Kirimkan surat konfirmasi sediaan yang disimpan di gudang pihak luar
Kelima kelompok pengujian substantive tersebut ditunjukan untuk memverifikasi lima Verifikasi
terhadap pengujian dn pengungkapanasersi manajemen yang terkandung dalam akun modal
saham dan akun penilaiannya:
1.
2.
3.
4.
5.
Keberadaan dan keterjadian
Kelengkapan
Hak dan kepemilikan
Penilaian
Penyajian dan pengungkapan
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO AKUN
prosedur audit awal
auditor melakukan 5 prosedur berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi sediaan
di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan di dalam buku besar.
ng bersangkutan:
1) usut sedian yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan yang bersangkutan di
dalam buku besar
2) hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar
3) usut saldo akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu
4) usut posting penerbitan dan pengkreditan akun sediaan
ke jurnal yang
bersangkutan
5) lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun control sediaan di buku
besar.
Prosedur analitik
Pengujian terhadap transaksi rinci
1) Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang
mendukung timbulnya transaksi tersebut:
Sampel akun sediaan yang akan diperiksa transaksi mutasinya
Sampel transaksi yang akan dicatat dalam akun sediaan pilihan
2) Pengujian pisah batas yang berkaitan dengan sediaan
Pengujian terhadap saldo akun rinci
1) Pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan
Periksa instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan
Lakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan yang dilakukan
oleh klien
2) Kirimkan surat konfirmasi sediaan yang disimpan di gudang pihak luar
Keberadaan atau ketrjadian
Kelengkapan
Hak kepemilikan
Pemeriksaan penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca
Periksa klasifikasi sediaan di neraca
Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan sediaan
Lakukan analitik review terhadap sedian
2014017092
4A3
BAB 20 AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI: PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP
SALDO PERSEDIAAN
(sumber : Mulyadi buku 2 edisi 6)
DESKRPRIPSI SEDIAAN
Sediaan merupakan unsure aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiata bisnis
yang normal atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengelolaan produk yang akan
dijual. Dalam perusahaan manufaktur, sediaan terdiri dari sediaan bahan baku dan bahan
penolong, sediaan produk dalam proses, sediaan produk jadi, sediaan suku cadang, dan bahan
habis pakai.
Sediaan umumnya mendapat perhatiaan yang lebih besar dari auditor di dalam auditnya karena
berbagai alasan:
1. Umumnya sediaan merupaka komponen aktiva lancer yang jumlahnya cukup material
dan merupakan objek manipulasi serta secara tempat terjadi nya kesalahan-kesalahan
besar.
2. Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam
melaksanakan auditnya.
3. Verifikasi kuantitas, kondisi, dan nilai sediaan merupakan tugas yang lebih komplexs dan
sulit dibandingkan dengan verifikasi sebagian besar unsure laporan keuangan lain.
4. Seringkali sediaan di simpan di berbagai tempat sehingga menyulitkan pengwasan
penghitungan fisiknya.
5. Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam
melaksanakan auditnya.
PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DALAM PENYAJIAN SEDIAAN DALAM
NERACA
1. Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or
market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam menentukan kos sediaan.
2. Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus
dicantumkan dalam tanda kurung.
3. Akibat perubahan metode penilaiaan sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang
diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan uditor harus menyatakan
perkecualian mengenai konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam
laporan audit.
4. Perjanjian pembeliaan harus dijelaskan dalam laporaan keuangan, jika jumlahnya
material atau bersifat luar biasa.
5. Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokan dan
sediaan bahan baku. Penyajian kelompok sediaan tersebut dalam neraca berdasarkan
urutan likuiditasnya.
6. Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlahnya material
atau bersifat luar biasa.
7. Cadangan unutuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah tanggal
neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang ditahan. Cadangan ini
tidak boleh dikurangkan dari sediaan, namun harus disajikan sebagai pengurang akun
laba ditahan.
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SEDIAAN
1. Memperoleh keyakinan catatan akuntansi yang
keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan sediaan.
2. Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca dan keterjadian
transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
3. Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan di neraca
4. Membuktikan sersi kelengkapan ttransaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat
akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.
5. Membuktikan asersi penilaian sediaan dicantumkan di neraca
6. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca
Untuk mencapai tujuan tersebut dirancang pengujian substantive yang digolongkan kedalam lima
kelompok:
1. Prosedur audit awal
Ada 5 prosedur audit yang harus dilakukan audtir dalam melakukan rekonsiliasi
informasi sediaan di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan:
a. Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan yang
bersangkutan dalam buku besar
b. Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar
c. Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu
d. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan
e. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun control sediaan di buku
besar
2. Prosedur analitik
Prosedur analitik ini merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran
sedian yang disajikan di neraca.
Dalam prosedur ini, auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan
sediaan, misalnya tingkat perputaran berbagai kelompok sediaan, dan jika terdapat
fluktuasi ratio tertentu dari ratio tahun sebelumnya, auditor berkewajiban mendapatkan
penjelasan mengenai penyebab terjadinya fluktuasi ratio tersebut.
3. Pengujian terhadap transaksi rinci
-
Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan
4. Pengujian terhadap saldo akun rinci
-
Pengamatan terhadap pengujian fisik sediaan
-
Periksa instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan
-
Lakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh klien
-
Kirimkan surat konfirmasi sediaan yang disimpan di gudang pihak luar
Kelima kelompok pengujian substantive tersebut ditunjukan untuk memverifikasi lima Verifikasi
terhadap pengujian dn pengungkapanasersi manajemen yang terkandung dalam akun modal
saham dan akun penilaiannya:
1.
2.
3.
4.
5.
Keberadaan dan keterjadian
Kelengkapan
Hak dan kepemilikan
Penilaian
Penyajian dan pengungkapan
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO AKUN
prosedur audit awal
auditor melakukan 5 prosedur berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi sediaan
di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan di dalam buku besar.
ng bersangkutan:
1) usut sedian yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan yang bersangkutan di
dalam buku besar
2) hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar
3) usut saldo akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu
4) usut posting penerbitan dan pengkreditan akun sediaan
ke jurnal yang
bersangkutan
5) lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun control sediaan di buku
besar.
Prosedur analitik
Pengujian terhadap transaksi rinci
1) Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang
mendukung timbulnya transaksi tersebut:
Sampel akun sediaan yang akan diperiksa transaksi mutasinya
Sampel transaksi yang akan dicatat dalam akun sediaan pilihan
2) Pengujian pisah batas yang berkaitan dengan sediaan
Pengujian terhadap saldo akun rinci
1) Pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan
Periksa instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan
Lakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan yang dilakukan
oleh klien
2) Kirimkan surat konfirmasi sediaan yang disimpan di gudang pihak luar
Keberadaan atau ketrjadian
Kelengkapan
Hak kepemilikan
Pemeriksaan penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca
Periksa klasifikasi sediaan di neraca
Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan sediaan
Lakukan analitik review terhadap sedian