MAKALAH PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN FISIK

MAKALAH PRAKARYA DAN
KEWIRAUSAHAAN FISIKA

Kelompok
Fika Febriani Suhendar (23)
Andi Yudha Pratama (11)
Teysha Aurangga Mafri (35)
X IPA 10
SMA NEGERI 17 MAKASSAR
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, dengan berkat, rahmat dan
karunia-Nya kami selaku penyusun makalah ini dapat menyelesaikan tugas makalah
dalam bidang studi Biologi dengan judul ””. Tidak lupa pula kita panjatkan shalawat
serta salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw. Yang dapat membawa
kita dari kehidupan gelap gulita menjadi kehidupan terang menderang.
Selain sebagai tugas, kami berharap dengan makalah ini dapat memberikan
wawasan kepada pembaca mengenai Running Led. Kami berterima kasih pula kepada
guru kami yaitu Pak Ahmad Nuryadin yang berperan dalam memberikan pengarahan
agar terus menggali informasi-informasi dan membimbing kami sehingga dapat

menyelesaikan makalah prakarya fisika ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna dan juga masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, diperlukan kritik,
gagasan dan saran dari berbagai pihak agar dapat membantu membangun
kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga
tulisan sederhana ini semoga dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca.
Khususnya bagi siswa-siswi SMAN 17 Makassar untuk meningkatkan pengetahuan
dan dapat mengembangkan pemikirannya lebih luas mengenai Running LED.
Makassar, 26 Oktober 2016
P
enulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......………………………................................................. i
DAFTAR ISI ……… ……………………………………………………..……... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………
C. Tujuan Penelitian ……… ……………………… ……………………………...

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………..
BAB III METODOLOGI………………………………………………………...
A. Alat dan
bahan………………………………………………………………………......
B. Langkah-langkah pembuatan………………………………………………….
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN…………………………………………..
BAB V PENUTUP………………………………………………………………...
A. Kesimpulan……………………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………………………..

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam dunia elektronika erat kaitannya dengan rangkaian-rangkaian. Suatu rangkaian
dapat dikatakan sebagai rangkaian digital ataupun rangkaian analog. Dikatakan
sebagai suatu rangkaian analog apabila di dalam rangkaian tersebut terdapat IC
analog. Begitu pula halnya dengan rangkaian analog, rangkaian digital harus memiliki
IC digital di dalamnya.

Salah satu contoh rangkaian digital adalah running LED. Running LED merupakan
bentuk sederhana dari rangkaian digital yang biasa digunakan sehari-hari. Running
LED dapat berbagai bentuk tergantung pada penggunaannya.
Running LED ini dibuat dengan menggunakan dua buah IC 14017 sebagai decade
counter. Sedangkan untuk membentuk pulsa clocknya digunakan IC 555, yang
berfungsi sebagai timer yang berfungsi untuk menghasilkan denyutan (pulse) sebagai
penggerak IC 4017.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja rangkaian yang digunakan pada Running LED?
2. Bagaimana cara merangkai running LED?.
3. Bagaimana cara Running LED bekerja?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Agar Siswa/siswi dapat mengetahui rangkaian yang digunakan pada Running LED.
2. Agar Siswa/siswi dapat mengetahui cara merangkai Running LED.
3. Agar Siswa/siswi dapat mengetahui cara Running LED bekerja.

BAB 2
LANDASAN TEORI

PCB

PCB atau Printed Circuit Board adalah sebuah papan yang digunakan untuk
mendukung semua komponen-komponen elektronika yang berada di atasnya, papan
PCB juga memiliki jalur-jalur konduktor yang terbuat dari tembaga yang berfungsi
untuk menghubungkan antara satu komponen dengn komponen lainnya.
LED
LED atau Light Emitting Diode adalah suatu komponen elektronika yang terbuat dari
bahan semi konduktor jenis diode yang mampu menghasilkan cahaya.
IC
Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari bahan
semi conductor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti
Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah
rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk beberapa keperluan pembuatan
peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif
kecil.
SOCKET IC
Socket IC adalah tempat atau dudukan IC.
BATTERY
Baterai adalah elemen (sel) sumber arus listrik searah. Alat untuk mengubah energi
kimia menjadi energi listrik.
DIODA

Dioda adalah jenis komponen pasif yang berfungsi terutama sebagai penyearah.
Dioda memiliki dua kutub yaitu kutub anoda (positif) dan kutub katoda (negative).
RESISTOR
Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi untuk menahan arus
yang mengalir dalam suatu rangkaian/sistim elekronika.
TRIMPOT
Trimpot adalah sejenis resistor yang nilai hambatannya bisa diubah dan karena
sifatnya yang fleksibel sering dipergunakan sebagai media penahan dalam mengatur
besarnya masukkan di dalam rangkaian elektronik.
SOCKET BATTERY
Socket baterai adalah dudukan/tempat baterai.

KAPASITOR (ELCO)
Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan
electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu.

BAB 3
METODOLOGI

3.1 ALAT DAN BAHAN

PCB Running LED

: 1 buah

LED (2 kaki)

: 20 buah

IC LM 555 + socket : 1 buah
IC 4017 + socket

: 1 buah

Kapasitor/Elco 22µF : 1 buah
Kapasitor/Elco 47µF : 1 buah
Trimpot/VR 20k

: 1 buah

Dioda


: 1 buah

Socket battery

: 1 buah

Battery 9 volt

: 1 buah

Solder

: 1 buah

Timah

: 1 buah

Resistor


: 1 buah

3.4 LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan semua alat – alat dan bahan yang diperlukan.
2. Memasang socket IC terlebih dahulu.
3. Menyolder jalur socket IC tersebut menggunakan timah.
4. Memasang diode, resistor, kapasitor, trimpot,

socket battery dan LED.

5. Menyolder semua jalur komponen tersebut dengan rapi, usahakan timah tidak
meluber ke jalur yang lain, dan waktu untuk menyolder tiap komponen tidak terlalu
lama.
6. Memasang IC 555 dan IC 4017.
7. Memasang socket battery pada battery 9 volt.
8. Memotong kaki-kaki pada komponen yang tadi dipasang.
9. Running LED berhasil.

BAB 4

DATA DAN PEMBAHASAN

Ketika rangkaian running led diberi tegangan 6 – 12 V, rangkaian pencacah / counter (
IC 4017 ) memprogram LED yang berfungsi sebagai output untuk menghasilkan
cahaya yang dapat berjalan dari LED 1 s/d LED terakhir dan kembali lagi kesemula
begitu seterusnya hingga waktu yang bisa kita inginkan. IC 555 berfungsi sebagai
penggerak / input IC 4017. IC ini (555) mengeluarkan denyutan (pulse) high dan low
secara bergantian.
Rangkaian oscilator clock / pewaktu / timer dibangun dari rangkaian IC 555, trimpot
dan C2. Frekuensi kerja LED diatur dengan mengatur nilai resistansi trimpot VR, jika
dirasa masih kurang lambat maka nilai C2 dapat diperbesar.
Rangkaian C1 merupakan rangkaian yang mereset IC 4017 pada saat power up. Pada
saat pertama kali dihidupkan C1 akan mengisi muatan sehingga muncul tegangan
yang mereset IC 4017.Setelah beberapa saat C1 akan penuh dan tegangan akan turun
menuju 0 V. Dalam kondisi seperti ini, IC 4017 akan mulai dari kondisi awal dimana
D1 - D2 (Q0) akan aktif kemudian diikuti oleh D3 - D4 (Q1), dan seterusnya setelah
IC 4017 mendapatkan pulsa clock. Setelah 10 kali pulsa clock maka secara otomatis
IC 4017 akan reset dan kembali pada kondisi awal yaitu pada Q0 aktif.
Arah gerakan LED dapat dimodifikasi sesuai keinginan. Caranya dengan meletakkan
urutan LED disesuaikan dengan urutan keaktifannya. Urutan keaktifan dari output

4017 adalah sesuai urutan output D1-D2, D3-D4, ... D19-D20  Q0, Q1, ....Q9. Jika
dirasa kecerahan LED kurang, maka nilai R dapat diganti 220 Ω. . Hasil Kerja Lampu
LED secara otomatis menyala 2 per 2 yang kecepatannya bisa diubah sesuai
keinginan dengan mengatur VR/Trimpot/Potensio

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Dalam pembuatan Running LED ini, kami telah mengetahui bahwa semua fungsi
komponen-komponen yang digunakan dan cara kerja running LED ini sama dengan
apa yang dijelaskan dalam teori. Running LED tersebut dapat menyala secara
bergantian sehingga lampu tersebut seakan akan berlari apabila kita memasang dan
menyolder rangkaian dengan benar.
5.2 SARAN
Disarankan untuk menyolder jalur socket IC dengan rapih agar tidak keluar jalur
hingga menyebabkan LED tidak menyala. Selain itu, jangan menggunakan solder
yang terlalu panas karena akan membuat rangkaian menjadi gosong hingga merusak
rangkaian tersebut. Mulailah menyolder dari komponen pasif yang paling mudah dan
jangan sering mengangkat timah yang sudah menempel di PCB karena akan merusak

PCB tersebut.