ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Leader Supermarket, Dili Timor-Leste) SKRIPSI OLEH ALBINO DE ARAUJO 10.01.02.069 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) 2014

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada Leader Supermarket, Dili Timor-Leste)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Kurikulum Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universidade da Paz (UNPAZ)

Disusun Oleh: ALBINO DE ARAUJO 10.01.02.069 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSIDADE DA PAZ DILI

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada Leader Supermarket, Dili Timor-Leste)

Oleh:

ALBINO DE ARAUJO NIM: 10.01.02.069

Telah Disetujui Oleh

Pembimbing utama Pembimbing kedua

Filinto Tai Boe, Lic.Eco;MM Feliciana Guterres Barros,Lic.Eco

Mengetahui Ketua Jurusan Akuntansi

(Yohanes Sri Guntur, SE;Msi)

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada Leader Supermarket, Dili Timor-Leste)

UJIAN SKRIPSI DAN KONPREHENSIP

PadaTanggal 27 Oktober2014 TEAM PENGUJI TANDA TANGAN

1. Penguji I Caetano C. Correia, Lic.Eco;M.Ak

(………………………………)

2. Penguji II Herminio da Cruz de Jesus Lic.Eco

(……………………………....)

3. Penguji III

Filinto Tai Boe, Lic.Eco;MM (………………………………)

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi Universidade da Paz

Dr. Elidio de Araujo, Lic.Ec;MM

Kegagalan bukanlah akhir dari

segalanya,

Tetapi kegagalan adalah awal

dari sebuah keberhasilan.

Belajarlah dari kegagalan

Untuk mengapai keberhasilan

yang telah tertunda.

PERSEMBAHAN

Atas bimbingan dan motivasi baik berupa materil maupun moril serta tenaga spiritual dari keluarga besarku, sehingga saya bisa menyelesaikan impiannku. Dengan keberhasilan yang ku tempuh di hari ini, maka dengan rendah hati saya mempersembahkan dengan tulus kepada:

1. Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha pengasih.

2. Ayahanda Mariano Laka Suri de Araujo dan ibunda Martinha Gouveia Leite yang tak pernah letih menberiku doa, dengan kesabaran menberiku semangat, dan dengan keteduhan menberiku kenyamanan.

3. Om dan tanteku tersayang Fernando Vieira Amaral dan Adelaide Moreira yang juga telah berusaha menyekolahkanku dan mendidikku selama saya berada di bangku sekolah dasar hingga sekarang dengan penuh kasih sayang.

4. Om dan tante kutersayang Manuel Freitas dan Balbina Martins yang telah merawat dan membesarkanku serta menyekolahkanku dari sekolah dasar hingga sekarang dengan penuh kasih sayang.

5. Om dan tanteku tersayang Antonio Guterres De Carvalho dan Ervina Martins yang telah memberiku motivasi dan idea untuk tetap berusaha.

6. Kakakku Marciano De Araujo dan kedua adikku Noella Gouveia Leite Araujo dan Ricardo De Araujo serta adik sepupuku Francisca dos Santos dan Nelsia Martins de Araujo yang sering memberiku semangat dan dorongan untuk tetap 6. Kakakku Marciano De Araujo dan kedua adikku Noella Gouveia Leite Araujo dan Ricardo De Araujo serta adik sepupuku Francisca dos Santos dan Nelsia Martins de Araujo yang sering memberiku semangat dan dorongan untuk tetap

7. Pacarku tercinta Cristiana do Rosario Ramos da Graca yang telah memotivasi, mendoakan dan memberiku semangat untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Saudara/I sepupuku yang tidak kusebutkan yang selama ini telah member motivasi dan semangat kepadaku hingga har iini.

9. Teman-teman terbaikku yakni Aben, Ano, Alvez, Dede, Elvin, Frans, Ibra, Ina, Joni, Lana, Neta, dan Mami Octa yang sering memotivasi dan memberi masukan- masukan serta semangat kepadaku hingga selesainya skripsi ini.

10. Almamaterku Tercinta Universidade da Paz (UNPAZ).

11. Tanah Air ku Rebública Democratic de Timor Leste (RDTL).

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Analisis Laporan Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan ” dengan baik dan tepat pada waktunya. Di samping itu peneliti tidak lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Lucas da Costa, SE;M.Si selaku Rektor Universidade da Paz (UNPAZ) yang bertanggungjawab sepenuhnya atas lembaga tersebut.

2. Dr.Elido de Araujo, Lic.Eco;MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

3. Yohanes Sri Guntur, SE;Msi selaku ketua Jurusan Akuntansi.

4. Filinto Tai Boe, Lic.Eco;MM selaku Dosen Pebimbing utama (I) yang senantiasa merelakan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Feliciana Guterres Barros, Lic.Eco selaku Dosen Pebimbing Kedua (II) yang senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada peneliti untuk mempersiapkan diri pada hari esok.

6. Semua dosen UNPAZ khususnya Fakultas Ekonomi, yang memberikan masukan dan saran kepada peneliti.

7. Rekan-rekan mahasiswa/i khususnya jurusan akuntansi yang turut memberikan dukungan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini hingga selesai walaupun banyak kekurangannya yang tidak di harapkan.

Mengingat karena keterbatasan refrensi maka peneliti mohon maaf apabila isi dari pada skripsi ini tidak sempurna sesuai dengan yang ditentukan dan diinginkan. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca lebih-lebih dosen pembimbing yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini.

Dili,…./….2014

Peneliti

ABSTRACT

This research was conducted at the company Leader Supermarket which is a trading company located in Rua Martires da Patria Aveninda Comoro Dili, Timor-Leste. This study aims to determine the financial statements in measuring the financial performance of the company. The population in this study is the data of actual companies and samples taken are the financial statements for 2010-2012 as well as data analysis technique used is the financial ratios (liquidity, solvency, activity and profitability). Liquidity ratios used consisted of two ratios ie, the ratio current assets in 2010 at 1.43%, 6.26% in 2011 and 4.13% in 2012. While the cash ratio in 2010 amounted to 11.74%, 1.95% in 2011 and 2.88% in 2012. Solvency ratios used consisted of two ratios ie, the ratio of total debt to total assets in 2010 amounted to 4.92%, 12.13% in 2011 and 19.47% in 2012. While the ratio of total debt to total capital in 2010 amounted to 5.7%, 13.80% in 2011 and 24.19% in 2012. Activity ratio used consisted of two ratios ie, the ratio of total asset turnover in 2010 amounted to 1.57 times, 3.21 times in 2011 and 2.19 times 2012. While the fixed asset turnover ratio in 2010 of 5.32 times, 13.41 time in 2011 and 11.23 time in 2012. Profitability ratios used consisted of four ratios ie, GPM in 2010 amounted to 23.94%, 23.25 % in 2011 and 20.57% in 2012. NPM in 2010 amounted to 20.25%, 9.83% in 2011 and 14.83% in 2012. ROA in 2010 amounted to 32.32%, 31.59% in 2011 and 32.58% in 2012. While ROE in 2010 amounted to 33.99%, 35.96% in 2011 and 40.46% in 2012.

Keywords: Financial Statements and Financial Performance

ABSTRAKSI

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Leader Supermarket yang merupakan perusahaan dagang dan berlokasi di Rua Aveninda Martires da Patria Comoro Dili, Timor-Leste. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laporan keuangan dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah data actual perusahaan dan sampel yang diambil adalah laporan keuangan tahun 2010-2012 serta teknik analisis data yang digunakan adalah rasio keuangan (likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas). Rasio likuditas yang digunakan terdiri dari dua rasioyaknirasiolancartahun2010 sebesar 1.43%, tahun 2011 6.26% dan tahun 2012 4.13%. Sedangkan rasio kas tahun 2010 sebesar 11.74%, tahun 2011 1.95% dan tahun 2012 2.88%. Rasio solvabilitas yang digunakan terdiri dari dua rasio yakni, rasio total hutang terhadap total asset pada tahun 2010 sebesar 4.92%, tahun 2011 12.13% dan tahun 2012 19.47%. Sedangkan rasio total hutang terhadap total modal tahun 2010 sebesar 5.17%, tahun 2011 13.80% dan tahun 2012 24.19%. Rasio aktivitas yang digunakan terdiri dari dua rasio yakni, rasio perputaran total aktiva pada tahun 2010 sebesar 1.57 kali, tahun 2011 3.21 kali dan tahun 2012 2.19 kali. Sedangkan rasio perputaran aktiva tetap pada tahun 2010 sebesar 5.32 kali, tahun 2011 13.41 kali dan tahun 2012 11.23 kali. Rasio profitabilitas yang digunakan terdiri dari empat rasio yakni, GPM pada tahun 2010 sebesar 23.94%, tahun 2011 23.25% dan tahun 2012 20.57%. NPM pada tahun 2010 sebesar 20.25%, tahun 2011 9.83% dan tahun 2012 14.83%. ROA pada tahun 2010 sebesar 32.32%, tahun 2011 31.59% dan tahun 2012 32.58%. Sedangkan ROE pada tahun 2010 sebesar 33.99%, tahun 2011 35.96% dan tahun 2012 40.46%.

Kata Kunci :Laporan Keuangan dan Kinerja Keuangan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Konseptual ........................................................... 40 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Leader Supermarket ............................................... 51

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Keuangan Perusahaan Leader Supermarket Lampiran 2 Surat Penarikan Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian Timor-Leste dari tahun ke tahun mulai membangkitkan gairah dalam iklim usaha di Negara ini, maka perkembangan usaha pada perusahaan-perusahaan yang berorientasi profit dalam kegiatan usahanya semakin kompleks. Agar dapat mewujudkan perekonomian masyarakat dalam negara ini maka, selain dari sektor pemerintah, sektor swasta juga sangat berperan penting dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dalam negara ini.

Perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik dapat membantu meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat negara Timor-Leste. Sehubungan dengan hal ini maka manajer perusahaan dituntut agar dapat mengevaluasi dan menganalisis laporan keuangan pada setiap periode untuk mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan dalam keadaan baik atau tidak.

Laporan keuangan pada prinsipnya merupakan hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk memberi informasi mengenai data keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Informasi dari laporan keuangan dapat diungkapkan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan sebagai landasan perencanaan bagi operasi perusahaan untuk masa atau Laporan keuangan pada prinsipnya merupakan hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk memberi informasi mengenai data keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Informasi dari laporan keuangan dapat diungkapkan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan sebagai landasan perencanaan bagi operasi perusahaan untuk masa atau

Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan untuk melihat baik tidaknya suatu perusahaan tidak hanya dinilai dari keadaan fisiknya saja namun faktor terpenting adalah untuk dapat melihat perkembangan suatu perusahaan terletak dalam unsur keuangannya. Karena dari unsur tersebut, manajer dapat mengevaluasi apakah kebijakan yang ditempuh dalam perusahaan sudah tepat atau tidak.

Analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk mengukur keadaan keuangan perusahaan, setelah laporan keuangan disusun berdasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan prosedur akuntansi dan pengukuran yang benar, akan terlihat kondisi keuangan yang dimaksud adalah diketahuinya berapa jumlah harta, kewajiban serta modal dalam neraca yang dimiliki. Kemudian, juga akan diketahui jumlah pendapatan yang diterima dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama suatu periode tertentu. Dengan demikian, dapat diketahui bagaimana hasil usaha yang diperoleh selama periode tertentu dari laporan laba rugi yang disajikan.

Laporan keuangan lebih berarti jika dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak, oleh karena itu perlu dilakukan analisis laporan keuangan untuk Laporan keuangan lebih berarti jika dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak, oleh karena itu perlu dilakukan analisis laporan keuangan untuk

Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan informasi mengenai kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan ini, manajemen akan dapat memperbaiki atau menutupi kelemahan tersebut. Kemudian, kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Kekuatan ini dapat dijadikan modal selanjutnya ke depan. Dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang dimiliki, akan tergambar kinerja manajemen selama ini. Bagi pihak pemilik dan manajemen, dengan mengetahui posisi keuangan dapat merencanakan dan mengambil keputusan yang tepat tentang apa yang harus dilakukan kedepan. Dengan cara menutupi kelemahan yang ada, mempertahankan posisi yang sudah sesuai dengan yang diinginkan dan berupaya untuk menigkatkan lagi kekuatan yang sudah diperolehnya selama ini.

Salah satu alat yang dipakai untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan dalam hal ini adalah laporan keuangan yang disusun pada setiap akhir periode yang berisi pertanggungjawaban dalam bidang keuangan atas berjalannya suatu usaha. Untuk itu laporan keuangan yang disusun atau disajikan harus sesuai Salah satu alat yang dipakai untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan dalam hal ini adalah laporan keuangan yang disusun pada setiap akhir periode yang berisi pertanggungjawaban dalam bidang keuangan atas berjalannya suatu usaha. Untuk itu laporan keuangan yang disusun atau disajikan harus sesuai

Tujuan utama perusahaan dalam kegiatan usahanya adalah menghasilkan laba, dengan laba yang diperoleh, maka perusahaan Leader Supermarket ini akan lebih mampu meningkatkan kegiatan perdagangannya terutama dapat meningkatkan volume penjualannya, sehingga tingkat rentabilitasnya semakin meningkat. Jadi dengan meningkatnya rentabilitas itu maka perusahaan akan lebih mampu membagikan deviden pada pemilik perusahaan (pemegang saham) yang telah menginvestasikan dananya pada perusahaan itu.

Perusahaan Leader Supermarket dengan kegiatan perdagangannya selalu membutuhkan informasi laporan keuangan yang dilaporkan atau yang disajikan harus sesuai dengan aktivitas yang berjalan serta efisien dan efektif. Karena hal tesebut jika tidak sesuai dengan aktivitas yang berjalan maka dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Dengan demikian diperlukan manajemen yang baik untuk mengelola dana dan menyajikan laporan keuangan secara efektif dan efisien agar dapat menjamin laba perusahaan. Jadi, untuk mengukur kinerja keuangan pada perusahaan Leader Supermarket ini maka, akan digunakan empat rasio yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas sehingga dapat diketahui apakah kinerja keuangan perusahaan Leader Supermarket tersebut setiap tahunnya sangat baik, baik atau kurang baik.

Bertolak dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk memilih judul: “Analisis Laporan Keuangan untuk Mengukur

Kinerja Keuangan

Pada Leader Supermarket, Dili Timor-Leste”.

Perusahaan “Studi

Kasus

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Laporan keuangan yang disajikan harus transparan dan sesuai dengan aktivitas yang dijalankan sehingga dapat menunjukan kinerja keuangan yang baik oleh perusahaan Leader Supermarket, Dili Timor-Leste.

2. Kinerja keuangan yang baik dapat dilihat dari penyajian laporan keuangan yang efisien dan efektif dalam perusahaan Leader Supermarket, Dili Timor- Leste.

1.3 Perumusan Masalah`

Bertolak dari identifikasi masalah di atas, maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sejauh manakah laporan keuangan dapat menunjukkan efisiensi dan efektivitas kinerja keuangan yang baik oleh perusahaan Leader Supermarket?.

2. Sejauh manakah laporan keuangan dipakai untuk mengukur kinerja keuangan?.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis laporan keuangan dapat menunjukkan efisiensi dan efektivitas kinerja keuangan yang baik oleh perusahaan Leader Supermarket.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis laporan keuangan yang di pakai untuk mengukur kinerja keuangan oleh perusahaan Leader Supermarket.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan Hasil penelitiann diharapkan dapat dijadikan penilaian kinerja perusahaan sehingga dapat menentukan kebijakan dalam meningkatkna kinerja terutama dalam menjaga kesehatan perusahaan dan sebagai acuan referensi informasi dalam kebijakan bidang operasional perusahaan berjalan dengan optimal.

2. Bagi Akademik Dapat dipergunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan atau perluasan pandangan tentang pelajaran yang didapat dari bangku kuliah dan memperdalam pengetahuan terutama dalam bidang yang dikaji serta sebagai referensi ilmiah bagi para peneliti berikutnya.

3. Bagi Peneliti Penelitian ini sebagai bahan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan penelitian guna menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang sebenarnya dan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan tambahan pengetahuan yang bermanfaat bagi peneliti dan pihak lain yang berkepentingan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Definisi dan Nalar Konsep

2.1.1 Laporan Keuangan

2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan sebagai alat yang sangat penting untuk memperoleh

informasi sehubungan dengan adanya keinginan pihak-pihak tertentu yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila dianalisa lebih lanjut, sehingga diperoleh informasi yang dapat mendukung kebijakan yang akan diambil.

Munawir (2007:2), laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak yang berkepentingan terhadap data atau aktivitas perusahaan.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2004:2), dalam Standar Akuntansi Keuangan menyebutkan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Farid dan Siswanto (2011:2), yang mengatakan laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial.

Harahap (2007:105), laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau j2angka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca atau laporan laba/rugi, atau hasil usaha, laporan arus kas, laporan perubahan posisi keuangan.

Mamduh (2003:12), laporan keuangan pada dasarnya ingin melaporkan kegiatan-kegiatan pendanaan, dan kegiatan operasional sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan.

Mamduh (2003:69), laporan keuangan merupakan informasi yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan, mulai dari investor atau calon investor sampai dengan manajemen perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan akan memberikan informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yang kesemuanya akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan.

Ridwan dan Barlian (2003:76), mengatakan laporan keuangan adalah suatu laporan yang mengambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data atau aktivitas tersebut.

Analisa atas laporan keuangan pada hakekatnya adalah untuk mengadakan penilaian atas keadaan keuangan atau posisi keuangan perusahaan Analisa atas laporan keuangan pada hakekatnya adalah untuk mengadakan penilaian atas keadaan keuangan atau posisi keuangan perusahaan

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah laporan hasil proses akuntansi yang dapat memberi informasi yang akurat tentang keadaan perusahaan dan hasil yang telah dicapai secara kuantitatif pada semua pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Laporan keuangan secara tidak langsung memperlihatkan informasi mengenai posisi keuangan perusahan, yang akan digunakan sebagai acuan perusahaan dimasa yang akan datang.

2.1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan Harahap (2002:131), mengatakan Tujuan utama dari laporan keuangan

adalah memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan yang ekonomis. Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan, menbandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomi yang diambilnya, informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan menilai arus kas. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila yang melaporkan tidak saja aspek – aspek kuantitatif, tapi mencakup penjelasan – penjelasan lainnya yang dirasakan dan informasi ini harus factual dan dapat diukur secara abjektif.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2011:6), tujuan laporan keuangan adalah mengediakan informasi yang mengankut posisi keuangan, kinerja serta Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2011:6), tujuan laporan keuangan adalah mengediakan informasi yang mengankut posisi keuangan, kinerja serta

Standar Akuntansi Keuangan (2004:4), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Berdasarkan beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan perusahan bagi pihak- pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan investasi dan kredit serta membandingkan keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambil.

2.1.1.3 Sifat Laporan Keuangan Kasmir (2012:11), pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan

keuangan harus dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Demikian pula dalamhal penyusunan laporan keuangan didasarkan kepada

sifat laporan keuangan itu sendiri. Dalam praktisnya sifat laporan keuangan dibuat:

1. Bersifat historis Artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang.

2. Menyeluruh Artinya laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapk an.

2.1.1.4 Fungsi Laporan Keuangan Laporan keuangan yang disusun dan disajikan kepada semua pihak yang

berkepentingan dengan eksistensi suatu perusahaan pada hakekatnya merupakan alat komunikasi artinya laporan keuangan itu adalah suatu alat yang digunakan untuk mengkonsumsikan informasi keuangan dari suatu perusahaan dan kegiatan-kegiatannya kepada mereka yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut.

Harnanto (2002:11), laporan keuangan dari manajemen dapat memperoleh informasi yang berfungsi untuk :

1. Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penilaian terhadap kebijakan- kebijakan yang dianggap perlu.

2. Mengorganisasi dan mengendalikan kegiatan atau aktivitas dalam perusahaan.

3. Merencanakan dan mengendalikan kegiatan atau aktivitas sehari-hari dalam perusahaan.

4. Mempelajari aspek, tahap - tahap kegiatan tertentu dalam perusahaan.

5. Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.

2.1.1.5 Keterbatasan Laporan Keuangan Kasmir (2012:15), Laporan keuangan yang telah disusun sedemikian rupa

terlihat sempurna dan meyakinkan. Dalam praktiknya hal dan jumlah yang dilaporkan dalam neraca belum tentu menunjukkan nilai yang realisasi (likuidasi), hal ini disebabkan karena penyusunan laporan keuangan tidak terlepas dari pendapat pribadi, baik oleh manajemen maupun akuntan.

Laporan keuangan juga bukan laporan final bersifatnya hanya sementara waktu saja. Oleh karena itu, setiap laporan keuangan yang disusun pasti memiliki keterbatasan tertentu antara lain:

1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah (historis), dimana data-data yang diambil dari data masalalu.

2. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang bukan hanya untuk pihak tertentu saja.

3. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan- pertimbangan tertentu.

4. Laporan keuangan bersifat konserbatif dalam menghadapi situasi tidak pastian.

5. Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat formalnya.

2.1.1.6 Jenis - Jenis Laporan Keuangan Setelah diketahui pengertian laporan keuangan dan fungsi laporan

keuangan maka akan dijelaskan lebih lanjut mengenai jenis-jenis laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan keterangan yang ada di dalamnya. Tetapi, semua jenis laporan keuangan tersebut merupakan satu kesatuan yang dibutuhkan dan berguna bagi para pemakai.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan empat jenis laporan keuangan yang ada, yaitu:

1. Neraca (balance sheet)

Munawir (2002:13), mengatakan neraca adalah laporan yang sistimatis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahan pada suatu saat tertentu.

Prastowo dan Julianty (2002:16), mengatakan bahwa neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai laporan keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan tertentu.

Dilihat dari kedua definisi diatas maka di tarik kesimpulan bahwa neraca adalah laporan keuangan yang memuat aktiva, kewajiban, dan ekuitas pada periode tertentu.

Dalam prakteknya setiap perusahan menyajikan neracanya dalam bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan kebijakan perusahan itu sendiri. Hal ini diperbolekan asal saja tidak menyimpang dari jenis-jenis neraca yang sudah ditetapkan. Prastowo dan Julianty (2002:18), neraca dapat disajikan Dalam prakteknya setiap perusahan menyajikan neracanya dalam bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan kebijakan perusahan itu sendiri. Hal ini diperbolekan asal saja tidak menyimpang dari jenis-jenis neraca yang sudah ditetapkan. Prastowo dan Julianty (2002:18), neraca dapat disajikan

Munawir (2002:21), laporan keuangan terdiri dari :

a. Bentuk skontrol Dimana semua aktiva tercantum di kiri atau debet dan hutang serta modal tercantum di sebelah kanan atau kredit.

b. Bentuk stafel Dalam bentuk ini semua aktiva tampak di bagian atas yang selanjutnya diikuti oleh hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal.

Berdasarkan kajian neraca di atas dapat dilihat bahwa neraca pada intinya memiliki tiga elemen yaitu : aktiva biasanya berada di sebelah kiri pada sebuah neraca skontro atau juga berada di urutan pertama di dalam sebuah neraca stafel.

Prastowo dan Julianty (2002:17), aktiva merupakan sumber daya yang dikuasai perusahaan. Munawir (2002:14), mengatakan aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran- pengeluaran yang belum dialokasikan pada penghasilan di masa yang akan datang, serta aktiva tidak berwujud lainnya. Kesimpulannya aktiva adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang berupa harta berwujud dan tidak berwujud.

Kewajiban merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah neraca, Keberadaannya biasanya ada di sebelah kanan pada neraca skontro atau di bawah aktiva jika pada sebuah neraca stafel.

Prastowo dan Julianty (2002:17), mengatakan Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini. Munawir (2002:18), mengatakan hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan ke pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Kesimpulannya kewajiban atau hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan ke pihak lain yang belum terpenuhi.

Modal Posisi di dalam sebuah neraca skontro ada pada sebelah kanan yaitu sama dengan kewajiban atau di posisi paling terakhir pada sebuah neraca stafel.

Prastowo dan Julianty (2002:18), mengatakan bahwa Ekuitas (modal) merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yang merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada.

Munawir (2002:19), mengatakan modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditujukan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan. Kesimpulannya modal adalah milik perusahaan yang merupakan selisih antara aktiva dengan kewajiban.

Munawir (2002:14), mengatakan elemen-elemen aktiva lancar terdiri dari :

a. Kas Adalah uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.

b. Investasi Jangka Pendek Adalah investasi yang sifatnya sementara untuk memanfaatkan uang kas yang tidak terpakai.

c. Piutang Wesel Adalah tagihan perusahaan akibat dari penjualan barang secara kredit.

d. Piutang Dagang Adalah tagihan perusahaan ke pihak lain sebagai Investasi jangka pendek.

e. Persediaan Adalah semua barang yang ada di gudang yang belum terjual.

f. Piutang Penghasilan Adalah penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasa atau prestasinya.

g. Biaya dibayar dimuka Merupakan pengeluaran untuk memperoleh jasa atau barang tetapi belum dinikmati perusahaan.

2. Laporan Laba Rugi (income statement)

Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis mengenai penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Sama halnya dengan neraca, laporan laba rugi juga memiliki beberapa bentuk.

Munawir (2002:26), mengatakan bahwa bentuk laporan laba rugi terdiri dari:

a. Bentuk Single Step Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai penghasilan dikelompokkan menjadi satu kelompok yaitu penghasilan sedangkan untuk semua beban dikelompokkan menjadi satu nama yaitu beban.

b. Bentuk Multiple Step Dalam bentuk ini dilakukan pengelompokkan penghasilan dan beban yang lebih teliti.

3. Laporan perubahan modal (Statement of Owner’s Equity)

Fess (2005:24), laporan perubahan modal merupakan suatu ikhtisar perubahan modal pemilik yang terjadi selama periode tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan laba rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam laporan ini. Demikian juga laporan perubahan modal dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah modal pemilik pada akhir periode Fess (2005:24), laporan perubahan modal merupakan suatu ikhtisar perubahan modal pemilik yang terjadi selama periode tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan laba rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam laporan ini. Demikian juga laporan perubahan modal dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah modal pemilik pada akhir periode

Bertambahnya modal suatu perusahaandapat disebabkan oleh Penambahan Investasi oleh pemilik, dan laba bersih yang diperoleh perusahaan. Sedangkan berkurangnya modal dapat disebabkan oleh : Pengambilan Prive oleh pemilik dan Perusahaan menderita kerugian.

4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

Skousen(2004:319), laporan arus kas menjelaskan perubahan pada kas (cash equivalent) dalam periode tertentu. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang amat likuid yang bisa segera ditukar dengan kas. Untuk dapat dikatakan setara kas, suatu unsur haruslah dapat segera ditukar dengan kas ketika diperlukan dan sangat dekat dengan masa jatuh temponya sehingga kecil risiko terjadinya perubahan nilai akibat perubahan tingkat suku bunga.

Dari definisi diatas dapat disimpulkkan bahwa arus kas masuk dan arus kas keluar digolongkan dan dilaporkan menurut tiga kategori :

a. Aktivitas Operasi (Operating Activities) Termasuk ke dalam aktivitas operasi adalah transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang akan menentukan laba bersih. Penerimaan kas dari penjualan barang atau pemberian jasa adalah arus kas masuk utama bagi kebanyakan bisnis. Penerimaan kas lainnya berasal dari bunga, dividen, dan pos yang serupa. Pengeluaran kas

terbesar adalah pembayaran untuk pembelian persediaan, gaji, pajak, bunga, sewa dan beban. Jumlah kas bersih yang diterima dari atau dikeluarkan untuk aktivitas operasi merupakan angka utama dalam laporan arus kas. Halnya dengan laba bersih yang digunakan untuk mengikhtisarkan segala sesuatu pada laba rugi, kas bersih dari aktivitas operasi merupakan hal yang paling penting atau bagian bawah (bottom line) dari laporan arus kas. Walaupun arus kas dari bunga atau dividen secara logis dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi atau pendanaan, namun FASB memutuskan untuk mengklasifikasikan keduanya sebagai aktivitas operasi. Prinsip dasarnya adalah aktivitas operasi berisikan arus dari pendapatan dan beban yang ada di laporan laba rugi.

b. Aktivitas Investasi (Investing Activities) Aktivitas investasi yang utama adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan peralatan dan aktiva lainnya yang tidak dibeli untuk dijual kembali. Aktivitas investasi juga termasuk pembelian dan penjualan instrumen keuangan yang tidak ditujukan untuk diperdagangkan, seperti halnya memberi dan menagih pinjaman. Aktivitas-aktivitas tersebut terjadi secara rutin dan menyebabkan adanya penerimaan dan pengeluaran kas, tetapi sebagai aktivitas operasi karena hanya berhubungan secara tidak langsung dengan aktivitas operasi bisnis yang berjalan.

c. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities) Termasuk dalam aktivitas pendanaan adalah transaksi dan kejadian di mana kas diperoleh untuk dibayarkan kembali kepada para pemilik (pendanaan dengan ekuitas atau modal) dan para kreditor (pendanaan dengan utang). Contohnya kas yang dihasilkan dari penerbitan saham dan obligasi akan diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. Contoh lainnya adalah pembayaran untuk saham yang diperoleh kembali (saham treasuri) atau untuk melunasi obligasi dan pembayaran dividen juga diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. Sifat aktivitas pendanaan adalah sama, apapun jenis industrinya, tetapi aktivitas operasi dan aktivitas investasi berbeda untuk masing- masing jenis industri. Sebagai contoh, aktivitas operasi dan investasi dari sebuah jaringan supermaket sangat berbeda dibandingkan dengan perusahaan penjual pasir dan batu kerikil. Tetapi proses peminjaman uang, penjualan saham, pembayaran dividen kas dan pembayaran pinjaman adalah hampir sama bagi kedua jenis perusahaan tersebut.

2.1.1.7 Pemakai Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan

masyarakat, karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Dengan masyarakat, karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Dengan

Harahap (2007:120-124), para pemakai laporan keuangan beserta kegunaannya dapat dilihat sebagai berikut :

1. Pemegang Saham Pemegang saham ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan, aset, utang, modal, hasil, biaya, dan laba. Pemegang saham ingin melihat prestasi perusahaan dalam pengelolaan manajemen yang diberikan amanah, ingin mengetahui jumlah deviden yang diterima, jumlah pendapatan per saham, jumlah laba yang ditahan, dan ingin mengetahui perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu, perbandingan dengan usaha sejenis, dan perusahaan lainnya.

2. Investor Investor ingin melihat kemungkinan potensi keuntungan yang akan diperoleh dari perusahaan yang dilaporkan.

3. Analis Pasar Modal Analis pasar modal ingin mengetahui nilai perusahaan, kekuatan dan posisi keuangan perusahaan.

4. Manajer Manajer ingin mengetahui situasi ekonomis perusahaan yang dipimpinnya. Seorang manajer selalu dihadapkan kepada seribu satu masalah yang memerlukan keputusan cepat dan setiap saat. Untuk sampai pada keputusan yang tepat, ia harus mengetahui selengkap-lengkapnya kondisi keuangan perusahaan baik posisi semua pos neraca, laba/rugi, likuiditas, rentabilitas, solvabilitasdan laba kotor.

5. Karyawan dan Serikat Pekerja Karyawan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan untuk menetapkan apakah ia masih terus bekerja atau pindah dan untuk bisa menilai apakah penghasilan yang diterimanya adil atau tidak.

6. Instansi Pajak Instansi pajak dapat menggunakan laporan keuangan sebagai dasar untuk menentukan kebenaran perhitungan pajak, pembayaran pajak, pemotongan pajak, restitusi, dan juga dasar untuk penindakan.

7. Pemberi Dana (Kreditur) Sama dengan pemegang saham, investor, lender seperti bank, investment fund, perusahaan leasing, juga ingin mengetahui informasi tentang situasi dan kondisi perusahaan baik yang sudah diberi pinjaman maupun yang akan diberi pinjaman.

8. Supplier Laporan keuangan bisa menjadi informasi untuk mengetahui apakah perusahaan layak untuk diberikan fasilitas kredit, seberapa lama akan diberikan, dan sejauh mana potensi resiko yang dimiliki perusahaan.

9. Pemerintah atau Lembaga Pengatur Resmi Pemerintah ingin mengetahui apakah perusahaan telah mengikuti peraturan yang telah ditetapkan.

10. Langganan atau Lembaga Konsumen Dengan konsep ekonomi pasar dan ekonomi persaingan, konsumen sangat diuntungkan. Konsumen berhak mendapat layanan memuaskan dengan harga equilibrium, dalam kondisi ini konsumen terlindungi dari kemungkinan praktik yang merugikan baik dari segi kualitas, kuantitas, harga dan lain sebagainya.

11. Lembaga Swadaya Masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat membutuhkan laporan keuangan untuk menilai sejauhmana perusahaan merugikan pihak tertentu yang dilindunginya.

12. Peneliti/Akademisi/Lembaga Peringkat Bagi peneliti maupun akademisi laporan keuangan sangat penting, sebagai data primer dalam melakukan penelitian terhadap topik tertentu yang berkaitan dengan laporan keuangan atau perusahaan.

2.1.1.8 Analisis Laporan Keuangan Prastowo dan Juliaty (2002:24), analisis laporan keuangan merupakan

suatu proses analisis terhadap laporan keuangan, dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga kualitas keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik.

Munawir (2007:36), ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan, yaitu analisis horizontal dan analisis vertikal. Analisis horizontal adalah analisis dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horizontal ini disebut pula sebagai metode analisis dinamis. Analisis vertikal yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisis vertikal ini disebut juga sebagai metode analisis yang statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya.

Bernstein (1983) dalam Harahap (2007:18), analisis laporan keuangan dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Screening Analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung ke lapangan.

2. Understanding Memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan hasil usahanya.

3. Forecasting Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

4. Diagnosis Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain dalam perusahaan.

5. Evaluation Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola perusahaan.

2.1.1.9 Teknik Analisis Laporan Keuangan Harahap (2007:209), kegiatan yang selalu lazim dilakukan dalam analisis

laporan keuangan dari berbagai teknik yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Menghitung rasio, indeks, perbedaan, kenaikan, penurunan, atau persentase.

2. Membandingkan laporan keuangan baik dengan menggambarkannya, membuat indeks, membuat angka asli. Angka ini dibandingkan dengan : 2. Membandingkan laporan keuangan baik dengan menggambarkannya, membuat indeks, membuat angka asli. Angka ini dibandingkan dengan :

3. Menilai angka-angka : kenaikan, perbedaan dengan lainnya, penurunan atau rasio lainnya.

4. Menganalisis hubungan satu sama lain atau mencari kemungkinan penyebab persoalan yang menyebabkan perbedaan penurunan/kenaikan.

5. Menghubungkan antara satu data dengan data lain baik antara data kuantitatif dengan data kualitatif misalnya antara kenaikan penjualan dengan kenaikan biaya. Antara data kuantitatif dengan data kualitatif misalnya antara angka penjualan dengan kondisi ekonomi nasional.

6. Menggunakan model atau rumus-rumus tertentu dengan menggunakan metode interpelasi, mengujinya sekaligus melihat hasilnya dan membandingkannya dengan kenyataan yang terjadi.

2.1.1.10 Rasio Keuangan

1. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan suatu bentuk rumusan matamatis yang menunjukkan hubungan diantara angka-angka tertentu. Dalam analisis keuangan angka-angka berasal dari data-data keuangan, analisis rasio mampu menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang bersangkutan sehingga dapat digunakan untuk menilai kondisi keuangan.

Margaretha (2005;17), rasio adalah perbandingan unsur-unsur atau elemen-elemen atau pos-pos dari laporan keuangan.

Harahap (2006:297), rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.

Fraser dan Ormiston (2008:346), rasio keuangan adalah perhitungan yang dilakukan untuk menstandarisasikan, menganalisis, dan membandingk- an data keuangan yang dinyatakan hubungan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan perhitungan yang dilakukan untuk menstandarisasikan, menganalisis dan membandingkan data keuangan dari hubungan tersebut.

2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Fraser dan Ormiston (2008:21), mengatakan rasio keuangan terdiri dari empat rasio, yaitu:

1) Rasio Likuiditas Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan kas ketika kebutuhan tersebut meningkat atau menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban financial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. Ada dua rasio yang digunakan dalam rasio ini, yaitu:

a. Current Ratio, yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar.

b. Cash Ratio,yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan diuangkan.

2) Rasio Solvabilitas Rasio yang mengukur sejauh mana pendanaan perusahaan dengan hutang relative terhadap ekuitas dan kemampuan untuk membayar bunga dan beban tetap lainnya atau menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Ada dua rasio yang digunakan dalam rasio ini, yaitu:

a. Total debt to total assets, yaitu rasio yang digunakan untuk menunjukkan berapa total aktiva yang disediakan untuk menjamin hutang perusahaan.

b. Total debt to equity ratio, yaitu rasio yang digunakan untuk menggambarkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. semakin kecil rasio ini maka semakin baik.

3) Rasio Aktivitas Rasio yang mengukur likuiditas aktiva tertentu dan efisensi dalam mengelola aktiva atau menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan assets untuk memperoleh pinjaman. Ada dua rasio yang digunakan dalam rasio ini, yaitu:

a. Total Assets Turnover (ATO), yaitu rasio antara penjualan terhadap jumlah harta keseluruhan.

b. Fixed Asset Turnover, yaitu mengukur tingkat penggunaan harta tetap dinyatakan dalam rasio antara penjualan bersih terhadap harta tetap bersih (setelah dikurangi akumulasi penyusutan).

4) Rasio Profitabilitas Rasio yang mengukur kinerja keseluruhan sebuah perusahaan dan efisiensinya dalam mengelola aktiva, kewajiban dan ekuitas atau dapat mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik hubungannya dengan penjualan, assets maupun laba bagi modal sendiri. Ada empat rasio yang digunakan dalam rasio ini, yaitu:

a. Net Profit Margin (NPM), yaitu digunakan untuk mengukur besarnya laba bersih yang dicapai dari sejumlah penjualan tertentu.

b. Gross Profit Margin (GPM), yaitu rasio ini digunakan untuk mengukur berapa besar laba kotor yang dihasilkan dibanding dengan total nilai penjualan bersih.

c. Return On Assets (ROA), yaitu kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola aktiva yang dikuasai untuk menghasilkan berbagai pendapatan atau laba.

d. Return On Equity (ROE), yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan net income (laba bersih sebelum pajak) ditinjau dari sudut modal yan dimiliki perusahaan.

2.1.2 Kinerja Keuangan Perusahaan

2.1.2.1 Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai oleh

perusahaan pada saat tertentu dengan menggunakan perhitungan berdasarkan tolak ukur analisis rasio yang didasarkan pada laporan keuangan. Pengukuran kinerja sangat penting dilakukan dengan tujuannya untuk menilai efektivitas dan efesiensi perusahaan.

Kinerja keuangan merupakan hasil nyata yang dicapai suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu yang dapat mencerminkan tingkat kesehatan keuangan badan usaha tertentu dan dipergunakan untuk menunjukkan dicapainya hasil yang positif.

Pihak-pihak yang berkepentingan dalam evaluasi kinerja keuangan perusahaan adalah pemilik perusahaan tentunya, dalam hal ini ialah invesror, para manajer, kreditor, pemerintah dan masyarakat. Mereka inilah yang akan menilai perusahaan dengan ukuran-ukuran tertentu sesuai dengan tujuannya.

Muchlis (2000:44), kinerja keuangan adalah prestasi keuangan yang tergambar dalam laporan keuangan perusahaan yaitu neraca rugi-laba dan kinerja keuangan menggambarkan usaha perusahaan (operation income).Profitability suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan asset yang digunakan untukmenghasilkan keuntungan.