Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.3.1 Hasil Perhitungan dan Pembahasan Rasio Likuditas Tahun 2010-2012

Rasio likuditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya pada saat ditagih. Berikut hasil perhitungan dan pembahasannya:

1. mnopqr srturv cdeefgh ijhkl =

wxorty srturv z {||%

2. ˆr‰"Šxvro ‹Œv•rvyr cj†‡ ijhkl =

z {||%

wxorty srturv

ℎ 2010 =

x 100%

Hasil Perhitungan Rasio Likuditas

Kinerja No

1. Current Ratio

2. Cash Ratio

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar, yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, pada tahun 2010 di peroleh rasio lancar sebesar 1.43%. Nilai ini digambarkan bahwa setiap 1 dollar kewajiban dijamin dengan 1.43% aktiva lancar perusahaan, pada tahun 2011 hasil perhitungan rasio lancarnya sebesar 6.26% yang berarti 1 dollar hutang lancer akan di jamin dengan 6.26% aktiva lancar perusahaan. Sedangkan pada tahun 2012, hasil

perhitungan rasio lancarnya sebesar 4.13% yang artinya setiap 1 dollar hutang akan di jamin dengan 4.13% aktiva lancar perusahaan. Dari perbandingan (3) periode tersebut, terlihat bahwa rasio lancarnya tidak tetap, tetapi menunjukkan kinerja keuangan yang baik. Pada tahun 2011 rasio ini meningkat dengan tingkat peningkatan sebesar 4.83% dan pada tahun 2012 rasio ini menurun dengan tingkat penurunan sebesar 2.13%. Semakin tinggi rasio lancar maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya. Jadi, rata-rata dari rasio ini adalah 3.94%.

2. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan diuangkan. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas rasio kas tahun 2010 sebesar 11.74% yang berarti kemampuan perusahaan untuk membayar hutang lancarnya dijamin dengan kas yang ada sebesar 11.74%. Dari kas perusahaan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan tahun 2011-2012 yang masing-masing sebesar 1.95% dan 2.88% yang nilainya lebih sedikit dari tahun 2010 karena hutang lancar yang dimiliki nilainya lebih besar dibandingkan dengan aktiva lancar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan baik walaupun setiap tahun rasio ini tidak tetap, karena pada tahun 2011 rasio ini menurun sebesar 9.79% dan tahun 2012 meningkat sebesar 0.93%. Jadi, rata-rata dari rasio ini adalah 5.52%.

Berdasarkan perhitungan rasio likuiditas menunjukkan hasil 9.46% dan terlihat bahwa dengan nilai rasio yang ada, maka perusahaan baik untuk mengelola atau memanfaatkan aktiva yang ada. Dengan demikian untuk memperbaiki kinerja yang lebih baik lagi, seharusnya manajemen mengurangi atau mengendalikan utang jangka pendek agar dapat meningkatkan atau memperbaiki kenerja perusahaan berdasarkan profitabilitas yang ada.

4.3.2 Hasil Perhitungan dan Pembahasan Rasio Solvabilitas Tahun 2010-2012

Rasio ini digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang, rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Berikut hasil perhitungan dan pembahasannya:

1. “’or” ˆŒ—r˜p™rt ‘r‰p’ “’or” wxorty oŒv•r•r– “’or” m‰Œo = “’or” mnopqr z {||% 44,470.90

Rasio Total Hutang terhadap Total Aset 2010 = x 100% 903,793.81

Rasio Total Hutang terhadap Total Aset 2011 = x 100% 1,044,872.69

Rasio Total Hutang terhadap Total Aset 2012 = x 100% 1,193,729.36

2. “’or” ˆŒ—r˜p™rt ij†kl “’or” wxorty oŒv•r•r– “’or” š’•r” = “’or” ›œxpor‰ z{||% 44,470.90

Total Hutang terhadap Total Modal 2010 = x 100% 859,322.92

Total Hutang terhadap Total Modal 2011 = x 100% 918,095.59

Total Hutang terhadap Total Modal 2012 = x 100% 961,193.87

Tabel 4.6

Hasil Perhitungan Rasio Solvabilitas

Kinerja No