Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Turnover Intention Perawat Honor Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
UU RI No. 36 tahun 2009 menyatakan bahwa tenaga kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang didapat melalui pendidikan dibidang
kesehatan untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan. Tenaga kesehatan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No. 32
tahun 1996 tentang tenaga kesehatan merupakan salah satu sumber daya bidang
kesehatan yang dengan ilmunya masing-masing bidang profesi akan mendukung
tercapainya tujuan pembangunan bidang kesehatan. Berdasarkan UU No. 18 tahun
1964 pasal 1 yang disebut dengan paramedis adalah karyawan di bidang farmasi,
kebidanan, keperawatan, laboratorium, nutrisionis, dll. Berdasarkan uraian
tersebut, maka perawat merupakan salah satu jenis tenaga kesehatan yang
diperlukan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Di era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat. Perusahaan di
tuntut untuk dapat mengikuti perkembangan yang ada supaya tujuan perusahaan
dapat tercapai. Salah satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan adalah dengan
meningkatkan sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu
aset perusahaan yang memiliki peranan sangat penting dalam menjalankan roda

kehidupan perusahaan, terutama di rumah sakit karena berhubungan dengan jasa.

1
Universitas Sumatera Utara

Untuk itu perlu dilakukan pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi.
Namun kebijakan yang diterapkan perusahaan kadang tidak sesuai dengan
kebutuhan dan harapan karyawan sehingga menyebabkan timbulnya keinginan
karyawan untuk berhenti bekerja dari perusahaan (turnover intention).
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, peningkatan pertumbuhan rumah
sakit di Pematangsiantar seperti saat ini menimbulkan persaingan yang ketat
dalam memberikan pelayanan terbaik, berbagai cara dilakukan mulai dengan
mengembangkan fasilitas rumah sakit maupun dengan meningkatkan kualitas
SDM. Karyawan sangat berharga bagi perusahaan, terutama sebagai pelaku
penunjang tercapainya tujuan organisasi. Keberadaan karyawan perlu dikelola
dengan baik agar dapat memberikan kontribusi positif pada kemajuan organisasi.
Sebaliknya, apabila karyawan tidak dikelola dengan baik, maka karyawan akan
kurang semangat dalam bekerja dan akhirnya mengundurkan diri atau keluar dari
tempat kerja (turnover ).
Turnover mengarah pada kenyataan akhir yang dihadapi organisasi berupa


jumlah karyawan yang meninggalkan organisasi pada periode tertentu, sedangkan
turnover intention mengacu pada hasil evaluasi individu mengenai kelanjutan

hubungan dengan organisasi dan belum diwujudkan dalam tindakan pasti
meninggalkan organisasi. Voluntary turnover merupakan keputusan karyawan
untuk meninggalkan organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor
seberapa menarik pekerjaan yang ada saat ini, dan tersedianya alternatif pekerjaan
lain.

2
Universitas Sumatera Utara

Tingkat turnover karyawan yang tinggi merupakan ukuran yang sering
digunakan sebagai indikasi adanya masalah yang mendasar pada organisasi.
Turnover karyawan dapat menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian

terhadap kondisi karyawan, juga peningkatan biaya rekrutmen. Oleh karena itu
suatu perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan karyawannya, seperti
mampu memberikan balas jasa tinggi dan memahami hal-hal yang mampu

membuat karyawannya kerasan untuk tetap bekerja tanpa menurunkan kinerja
perusahaan tersebut secara keseluruhan.
Intensi adalah niat atau keinginan yang timbul dalam diri seseorang untuk
melakukan sesuatu. Sedangkan turnover adalah pergerakan tenaga kerja keluar
dari suatu organisasi. Jadi, turnover intention merupakan keinginan karyawan
untuk berhenti kerja dari perusahaan secara sukarela atau pindah dari satu tempat
ke tempat kerja yang lain menurut pilihannya sendiri (Rivai, 2009:238).
Alasan penyusun meneliti turnover intention yaitu karena turnover
intention yang terjadi diperusahaan-perusahaan harus dikurangi karena dampak

negatif dari turnover intention dapat membuat perusahaan mengalami frustasi
setelah mengetahui proses rekrutmen yang telah berhasil menjaring tenaga kerja
yang berkualitas ternyata akhirnya menjadi sia-sia karena tenaga kerja tersebut
telah memilih pekerjaan diperusahaan lain. Kemudian perusahaan juga akan
mengalami kerugian karena biaya yang dikeluarkan untuk melakukan rekrutmen
dan pelatihan menjadi sia-sia.
Berdasarkan prasurvey yang telah dilakukan peneliti, pada tahun 2015
terdapat perawat honor yang keluar dari Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar

3

Universitas Sumatera Utara

sebanyak 3 perawat. Alasan perawat ini keluar dari rumah sakit tersebut karena
mereka telah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan sebelumnya.
Disamping itu, peneliti juga telah melakukan prasurvey mengenai turnover
intention di Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar. Berikut hasil prasurvey yang

telah dilakukan oleh peneliti:
Tabel 1.1
Hasil Wawancara Mengenai Turnover Intention Perawat Honor
Pada Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar
Presentase yang menyatakan
Turnover Intention

Setuju
Saya sering berpikir untuk meninggalkan
perusahaan karena beban kerja yang sangat
berat.
Saya ingin mencari pekerjaaan lain yang
lebih baik dari sekarang dan gaji yang lebih

tinggi.
Saya sering mencari informasi tentang
pekerjaan lain.
Saya pernah tidak masuk kerja karena
menghadiri wawancara kerja di perusahaan
lain.
Saya sering berpikir hanya bekerja
beberapa saat di perusahaan tersebut.

45%

Kurang
Setuju
30%

Tidak
Setuju
25%

60%


15%

25%

55%

25%

20%

40%

35%

25%

30%

45%


25%

Sumber: Wawancara kepada 20 perawat honor Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar (2016) data
diolah.

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa dari hasil prasurvey yang
dilakukan peneliti dengan mewawancarai beberapa perawat honor Rumah Sakit
Tentara Pematangsiantar bahwa yang menyatakan setuju untuk berpikir
meninggalkan perusahaan karena beban kerja yang berat sebesar 45% dan
menyatakan tidak setuju sebesar 25%, sementara mengenai mencari pekerjaan lain
yang lebih baik dan gaji yang lebih tinggi untuk pernyataan setuju sebesar 60%
dan tidak setuju sebesar 25%, sering mencari informasi pekerjaan lain yang

4
Universitas Sumatera Utara

menyatakan setuju sebesar 55% dan menyatakan tidak setuju 20%, pernah tidak
masuk kerja karena menghadiri wawancara kerja di perusahaan lain menyatakan
setuju sebesar 40% dan menyatakan tidak setuju sebesar 25%, terakhir berpikir

hanya bekerja beberapa saat diperusahaan tersebut yang menyatakan setuju
sebesar 30% dan menyatakan tidak setuju sebesar 25%.
Menurut peneliti, penelitian tentang turnover intention juga sangat penting
karena tanpa memahami turnover intention kita hanya akan melihat seberapa
banyak karyawan yang masuk pada perusahaan bukannya melihat yang keluar
dari perusahaan, sehingga ditahun-tahun yang akan datang akan semakin banyak
karyawan yang akan keluar dari perusahaan. Namun, dengan memahami turnover
intention perusahaan akan mengetahui berapa banyak karyawan yang keluar dari

perusahaan tersebut sehigga perusahaan akan melakukan pencegahan agar
karyawan yang keluar dari perusahaan tidak terjadi lagi. Turnover intention
diperusahaan diharapkan menurun. Hal itu dikarenakan jika menurunnya turnover
intention maka perusahaan tidak akan mengalami kerugian lagi atas biaya yang

telah dikeluarkan untuk merekrut tenaga kerja.
Kepuasan kerja merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap
individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai
yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan
sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap
kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang

menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas
atau tidak puas dalam bekerja (Rivai, 2009:856).

5
Universitas Sumatera Utara

Fenomena kepuasan kerja yang terjadi di Rumah Sakit Tentara
Pematangsiantar adalah gaji perawat yang tidak sesuai dengan beban kerjanya.
Beban kerja perawat sangat berlebihan tetapi gaji yang diberikan sedikit dan tidak
sesuai dengan harapan perawat. Fenomena ini dapat membuat perawat
mempunyai pikiran untuk mencari pekerjaan lain diorganisasi lain yang bisa
memberikan gaji yang lebih untuk mereka. Fenomena lain yang terjadi adalah
hubungan yang tidak baik dengan rekan kerja seperti para perawat masih ada yang
tidak berinteraksi dengan baik kepada rekan kerjanya
Selain faktor kepuasan kerja penyebab turnover intention di Rumah Sakit
Tentara Pematangsiantar, stres juga menjadi salah satu penyebabnya. Stres dapat
didefinisikan sebagai suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses
berpikir dan kondisi seseorang (Handoko, 2014:200). Ada banyak faktor dalam
kehidupan manusia yang dapat mengakibatkan stres. Dalam dunia kerja segala
hal dapat menjadi sumber stres bagi individu. Sumber stres tersebut tidak hanya

datang dari satu macam pembangkit stres tetapi dari beberapa pembangkit stres
yang dapat menyebabkan seseorang tidak berfungsi optimal bahkan membuat
seseorang jatuh sakit. Selye (1950) mengatakan bahwa stres dapat terjadi apabila
seseorang mendapat tugas atau beban yang berat tetapi orang tersebut tidak dapat
mengatasi tugas yang dibebankan.

Ellis, dkk (2000) menyatakan bahwa

fenomena stres kerja biasa dialami oleh orang-orang yang terjun dalam profesi
kesehatan. Stres yang dialami oleh petugas kesehatan sering diakibatkan oleh
ketegangan emosional yang berkaitan dengan sifat pekerjaan mereka.

6
Universitas Sumatera Utara

Fenomena stres kerja perawat yang terjadi pada Rumah Sakit Tentara
adalah beban kerja yang sangat berlebihan seperti membantu pasien ke kamar
mandi, mengangkat pasien ke tempat tidur, mendorong peralatan kesehatan,
memasang infus, mendorong branket pasien, jam kerja yang sangat lama dan
banyaknya pasien yang akan dirawat. Jam kerja perawat di Rumah Sakit Tentara

untuk shift pagi dimulai dari jam 08.00 pagi sampai dengan 15.00 sore dan untuk
shift sore dimulai dari jam 15.00 sore sampai dengan 08.00 pagi. Pasien yang
dirawat oleh 1 perawat dapat mencapai 2, 3 bahkan hingga 4 pasien. Hal ini dapat
membuat perawat merasa kecapean, lelah, pusing, tidak bisa istirahat, dan bahkan
stres karena beban kerja yang begitu berat. Fenomena ini dapat membuat perawat
mempunyai keinginan untuk keluar atau mencari pekerjaan lain karena tidak tahan
dengan beban kerja yang sangat berat.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan oleh peneliti, maka
peneliti mengambil judul dalam skripsi ini yaitu “Pengaruh Kepuasan Kerja Dan
Stres Kerja Terhadap Turnover Intention Perawat Rumah Sakit Tentara
Pematangsiantar”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka penulis merumuskan permasalahan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap turnover intention
perawat Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar?
2. Apakah stres kerja berpengaruh signifikan terhadap turnover intention
perawat Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar?

7
Universitas Sumatera Utara

3. Apakah kepuasan kerja dan stres kerja bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap turnover intention perawat Rumah Sakit Tentara
Pematangsiantar?
1.3. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention perawat Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh stres kerja terhadap
turnover intention perawat Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja dan stres
kerja terhadap turnover intention perawat Rumah Sakit Tentara
Pematangsiantar.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan saran bagi pihak
rumah sakit guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
perusahaan yang lebih baik dalam upaya mengurangi tingkat turnover
intention yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan stres kerja.

2. Bagi Penyusun
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
penulis tentang pengaruh kepuasan kerja dan stres kerja terhadap turnover
intention perawat Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar.

8
Universitas Sumatera Utara

3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi
pihak lain, terutama bagi mahasiswa yang sedang melakukan penelitian
selanjutnya, terutama mengenai pengaruh kepuasan kerja dan stres kerja
terhadap turnover intention.

9
Universitas Sumatera Utara