Tinjauan Yuridis Terhadap Kewarisan Munasakhah Dalam Perspektif Hukum Waris Islam (Studi Kasus Penetapan Pengadilan Agama Medan No. 77 Pdt.P 2009 Pa Mdn)

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEWARISAN
MUNASAKHAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM
(STUDI KASUS PENETAPAN PENGADILAN AGAMA MEDAN
NO. 77/ PDT.P/ 2009/ PA MDN)

TESIS

Oleh

SRI ISNAIDA
107011070/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEWARISAN
MUNASAKHAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM

(STUDI KASUS PENETAPAN PENGADILAN AGAMA MEDAN
NO. 77/ PDT.P/ 2009/ PA MDN)

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh
SRI ISNAIDA
107011070/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

Universitas Sumatera Utara


Judul Tesis

Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi

: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEWARISAN
MUNASAKHAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM
WARIS ISLAM (STUDI KASUS PENETAPAN
PENGADILAN AGAMA MEDAN NO. 77/ PDT.P/
2009/ PA MDN)
: SRI ISNAIDA
: 107011070
: Kenotariatan

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Abdullah Syah, MA)


Pembimbing

Pembimbing

(Prof.H.M.Hasballah Thaib,MA,PhD) (Dr.Idha Aprilyana Sembiring,SH, MHum)

Ketua Program Studi,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)

Dekan,

(Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

Tanggal lulus : 29 Agustus 2012

Universitas Sumatera Utara

Telah diuji pada
Tanggal : 29 Agustus 2012


PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

: Prof. Dr. Abdullah Syah, MA

Anggota

: 1. Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD
2. Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, MHum
3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH. MS, CN
4. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum

Universitas Sumatera Utara

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama


: SRI ISNAIDA

Nim

: 107011070

Program Studi

: Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis

: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEWARISAN
MUNASAKHAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM WARIS
ISLAM (STUDI KASUS PENETAPAN PENGADILAN
AGAMA MEDAN NO. 77/ PDT.P/ 2009/ PA MDN)

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi

Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.

Medan,
Yang membuat Pernyataan

Nama : SRI ISNAIDA
Nim : 107011070

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Dalam Islam, pembagian warisan hendaknya disegerakan pelaksanaannya
setelah urusan fardhu kifayah atas mayit selesai. Penundaan pembagian warisan yang
terlalu lama dapat menimbulkan kesulitan untuk menentukan bagian masing-masing
ahli waris. Masalah ini oleh sebagian ulama dimasukkan dalam bahagian
munasakhah yang artinya yaitu meninggalnya sebagian ahli waris sebelum

pembagian harta warisan sehingga bagiannya berpindah kepada ahli waris lain bila
ahli waris tersebut tidak terhijab.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori keadilan, sedangkan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif karena
penelitian ini didukung oleh data yang diperoleh dari kepustakaan dengan jalan
mengumpulkan data sekunder baik berupa bahan hukum primer, bahan hukum
sekunder dan bahan hukum tertier. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
secara studi kepustakaan (Library Research).
Pada dasarnya kasus munasakhah memiliki persamaan dengan ahli waris
pengganti yaitu terjadi apabila adanya kematian ahli waris sebelum harta pusaka
sipewaris dibagikan sehingga timbulnya pemindahan bagian ahli waris yang telah
meninggal kepada ahli warisnya. Munasakhah tidak dapat diidentikkan sama dengan
ahli waris pengganti, munasakhah dengan penggantian tempat atau ahli waris
pengganti yang diatur oleh pasal 185 ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam ini
memiliki perbedaan yaitu apabila ahli waris pengganti atau penggantian tempat pada
dasarnya adalah ahli waris karena penggantian, yaitu orang-orang yang menjadi ahli
waris karena orang tuanya yang berhak mandapat warisan meninggal lebih dahulu
dari pada pewarisnya, sehingga ia tampil menggantikannya. Sedangkan pada
kewarisan dalam kasus munasakhah ini, ahli waris yang dianggap sebagai ahli waris
pengganti yaitu ahli waris yang tidak terhalang akan adanya hijab dan mahjub. Hijab

artinya dinding yang menjadi penghalang sampai kepada sesuatu. Apabila Mahjub
adalah ahli waris yang terdinding Ahli waris yang termasuk dalam kasus munasakhah
ini yaitu Ahli waris yang terdiri dari ‘asabah saja dan ahli waris yang terdiri dari
shahibul fard/ dzu fardlin ditambah ‘asabah.. Dalam Penetapan Pengadilan Agama
Medan No. 77/Pdt.P/2009/PA Mdn yang merupakan kasus munasakhah, yang
berdasarkan pertimbangan hakim yang sesuai dengan ketentuan Kompilasi Hukum
Islam Pasal 174 ayat (1) dan (2), Pasal 185 ayat (1) dan sejalan dengan
memperhatikan Al-Qur’an Surat An Nisa ayat 7 dan Surat An Nisa ayat 33.
Kata kunci : Munasakhah

i

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

In Islam, the implementation of the distribution of inheritance should be sped
up, immediately after fardhu kifayah for the dead body has been performed. The long
delay in distributing inheritance will cause difficulty to determine the share of each
heir. Some ulamas categorize this problem as the part of munasakhah which means

that if an heir dies before distributing the inheritance, his share is transferred to
another heir if he is not hijab.
The theory used in the research was the theory of sense of justice with judicial
normative method. The data which comprised secondary data were gathered by
performing library research; they consisted of primary, secondary, and tertiary legal
materials.
Basically, the case of munasakhah is the same as the substitute heir which
means that when an heir dies before the inheritance is distributed, his share will be
transferred to another heir. Munasakhah is not identical with substitute heir;
munasakhah with the change place or substitute heir, stipulated in Article 185,
paragraph (1) and (2) of the Compilation of the Islamic Law, has specific distinction:
a substitute heir or change place is basically an heir because of substitution, that is,
he becomes an heir because his parents who have the right to get inheritance die
prior to their heir so that he takes his parents’ position. In the case of munasakhah
inheritance, the heir who is considered the substitute heir is not hampered by the
existence of hijab and mahjub. Hijab means a wall which becomes the obstacle for
coming to a certain point. Mahjub is an heir who has a wall. The heir who belongs to
the munasakhah case is the heir that consists of only ‘asabah and the heir that
consists of shahibul fard/dzu fardlin plus ‘asabah. The ruling of the Religious Court,
Medan, No. 77/Pdt.P/209/PA Mdn constitutes munasakhah case , based on the

judge’s consideration which is in line with the provision of the Compilation of the
Islamic Law, Article 174, paragraphs (1) and (2), Article 185, paragraph (1) and is
in line with Al-Quran (An Nisa:7) and (An Nisa: 33).

Keywords: Munasakhah

ii

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena hanya dengan berkah
dan karunia-Nya penulisan tesis ini yang berjudul, “TINJAUAN YURIDIS
TERHADAP KEWARISAN MUNASAKHAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM
WARIS ISLAM (Studi Kasus Penetapan Pengadilan Agama Medan No. 77/
Pdt.P/ 2009/ PA Mdn )“, dapat selesai tepat pada waktunya. Penulisan tesis ini
merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan
(MKn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.
Dalam penulisan dan penyusunan tesis ini, Penulis telah banyak mendapat

bimbingan dan pengarahan serta saran-saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
tidak ternilai harganya secara khusus kepada Bapak Prof. Dr. Abdullah Syah,
M.A., selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Prof. H. M. Hasballah Thaib,
M.A., Ph.D., serta Ibu Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH., M.Hum., masingmasing selaku Anggota Komisi Pembimbing kepada penulis selama dalam penulisan
tesis ini dan kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH., MS., CN., dan Ibu
Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH., CN., M.Hum., selaku dosen penguji dalam
penulisan tesis ini.

iii

Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya ucapan terimakasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp. A(K) selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH., MS., CN., selaku Ketua Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH., CN., M.Hum., selaku Sekretaris
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.
5. Bapak-bapak dan ibu-ibu Guru Besar dan Staf Pengajar pada Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
6. Seluruh staff Biro pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
7. Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenan memberikan masukan dan
arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak kolokium, seminar
hasil, sampai ujian meja hijau sehingga penulisan ini menjadi lebih sempurna
dan terarah.
Secara khusus penulis haturkan kepada motivator terbesar dalam hidup
Penulis yang selalu memberikan cinta, kasih dan sayang, nasehat, perhatian dan doa
yang tak putus-putusnya, serta dukungan yang telah diberikan baik materil maupun
moril yang tentunya sangat berarti bagi penulis dan tidak ternilai harganya, yaitu
iv

Universitas Sumatera Utara

Ayahanda Derajad dan Ibunda Milfa Warni, dan juga buat Almarhum kakek Prof.
H. M. Daud, SH, mantan Guru Besar di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
dan nenek yang telah banyak memberikan nasehat serta dukungan yang sangat berarti
bagi penulis.
Buat adik-adik saya yang tersayang Fitra Jaya, Ara Gumilar, Kumara Dini
Magfira Shinta serta keponakan saya Avika Humaira Putri yang telah memberi saya
semangat agar menyelesaikan tulisan ini dengan baik.
Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada kawan-kawan seperjuangan
dan sahabat saya, Tivani Ruslan Hasibuan, Astari Priardhyni, Yasir Arfat,
Khairunnisa Ginting serta seluruh kawan-kawan Magister Kenotariatan angkatan
2010 khususnya pada grub A, yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang terus memberikan motivasi, semangat, kerjasama dan diskusi,
membantu dan memberikan pemikiran kritik dan saran yang dari awal masuk di
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
sampai saat penulis menyusun tesis ini.
Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
memberi ilmu yang cukup berarti dalam ilmu kenotariatan khususnya yang berkaitan
dengan kewarisan Islam.
Dalam Penyusunan tesis ini, Penulis telah benyak mencurahkan segenap hati ,
pikiran dan kerja keras. Namun Penulis menyadari bahwa dalam Penulisan tesis ini
masih banyak kekurangannya, baik dari segi bahasa, penulisan maupun penyajian
materinya.
v

Universitas Sumatera Utara

Untuk itu saya sebagai Penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk
dapat memberikan saran, masukan atau juga kritik yang bersifat konstruktif agar
kesempatan lainnya, penulisan tesis ini dapat lebih baik dan mencapai suatu
kesempurnaan sesuai dengan tuntungan perkembangan ilmu pengetahuan yang ada.

Medan, Agustus 2012
Penulis

SRI ISNAIDA, SH

vi

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP

I.

IDENTITAS PRIBADI
Nama

: SRI ISNAIDA

Tempat/ Tanggal Lahir

: Medan, 28 November 1988

Jenis Kelamin

: Perempuan

Status

: Belum Menikah

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Setiabudi Pasar 1 Perumahan Ray
Pendopo V No. 18 Medan

II. KELUARGA
Nama Ayah

: Derajad, Spd.

Nama Ibu

: Milfa Warni

III. PENDIDIKAN
1.

SD Negeri 1 Kutacane, Aceh Tenggara (1994 – 2000)

2.

SLTP Negeri 1 Kutacane, Aceh Tenggara (2000 – 2003)

3.

SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Sibolga, Tapanuli Tengah (2003 – 2006)

4.

S-1 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (2006 – 2009)

5.

S-2 Program Studi Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara (2010 – 2012)

vii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ..................................................................................................
i
ABSTRACT .............................................................................. ....................

ii

KATA PENGANTAR .................................................................................

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................... .................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR ISTILAH ................................................................ ....................

x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
BAB I

PENDAHULUAN .....................................................................

1

A. Latar Belakang ....................................................................

1

B. Perumusan Masalah ............................................................. 14
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 15
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 15
E. Keaslian Penelitian .............................................................. 16
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ............................................. 16
1.

Kerangka Teori ............................................................ 16

2.

Konsepsi ...................................................................... 23

G. Metode Penelitian ................................................................ 24

BAB II

1.

Sifat dan Jenis Penelitian ............................................. 25

2.

Sumber Data ................................................................. 26

3.

Alat Pengumpulan Data ............................................... 27

4.

Analisis Data ................................................................ 27

TINJAUAN UMUM MUNASAKHAH .................................. 29
A. Munasakhah Dalam Pandangan Hukum Kewarisan Islam
(Fiqh Mawaris) Dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) ........ 29
B. Penetapan Ahli Waris Dalam Kasus Munasakhah .............. 41

viii

Universitas Sumatera Utara

C. Penggantian Tempat (Ahli Waris Pengganti) Sebagai
Pengembangan Dari Munasakhah ....................................... 50
BAB III

PENYELESAIAN KASUS MUNASAKHAH DALAM
PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM .............................. 63
A. Kasus-Kasus Munasakhah Dalam Hukum Waris Islam ..... 63
B. Kedudukan Ahli Waris Pengganti Dalam Kasus Munasakhah ... 78
C. Penyelesaian Kasus Munasakhah ....................................... 96

BAB IV

1.

Munasakhah Dalam Kematian Lebih Dari Seorang .... 98

2.

AT-Takharuj (Keluar) Dari Warisan ............................ 101

PENETAPAN KASUS MUNASAKHAH DI PENGADILAN
AGAMA MEDAN PADA PENETAPAN PENGADILAN
AGAMA MEDAN NO. 77 / Pdt. P / 2009 / PA Mdn ............. 105
A. Kasus Munasakhah Dalam Penetapan Pengadilan Agama
Medan No. 77 / Pdt.P / 2009 / PA Mdn ............................. 105
B. Dasar Hukum Dalam Menyelesaikan Kasus Munasakhah .. 110
C. Pertimbangan Hakim Dalam Menetapkan Kasus Munasakhah.. . 116

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 123
A. Kesimpulan ......................................................................... 123
B. Saran .................................................................................... 125

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 127
LAMPIRAN

ix

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISTILAH

Asabah

Aqrabun
Asal masalah
(Aslul masalah)

Adadur ru’us
Dzawil arham

Dzawil furudh

Fard
Fardhu kifayah
Far’ul waris
Juzusssaham
Maujud
Makhraj
Mawali
Mustahiq
Musytarak
Nasab
Nisbah (Nisbat)
Qishas

Radd

Ru’us

: Ahli waris yang tidak ditentukan berapa besar
bagiannya, namun ia berhak menghabisi semua harta
jika mewaris seorang diri, atau semua sisa harta jika
mewaris bersama dengan ahli waris dzawil furudl.
: Kerabat
: Kelipatan persekutuan terkecil yang didapat
dari pecahan/bagian-bagian ahli waris
sehingga dapat dibagikan.
: Jumlah anak laki-laki sebagai ahli waris
: Keluarga dari pewaris yang tidak termasuk dalam
kelompok ahli waris dzawil furudl dan asabah yang
meliputi semua anggota keluarga laki-laki dan
perempuan dari garis ibu dan semua anggota keluarga
perempuan digaris bapak.
: Ahli waris yang mendapat bagian tertentu yakni
seperdua, seperempat, seperdelapan, duapertiga,
sepertiga, dan seperenam.
: Bagian
: Status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang
wajib dilakukan.
: Sejumlah saudara mayit, baik laki-laki maupun
perempuan secara mutlak, atau oleh kedua-duanya.
: Perkalian antara saham-saham dari mayit kedua
dengan asal masalah para pewarisnya yang lain.
: Ahli waris yang masih hidup
: Kaidahnya / seharusnya
: Ahli waris
: Yang berhak
: Bersekutu
: Keturunan; pertalian keluarga
: Perhubungan keluarga yang bukan dari satu keturunan
: Pembalasan yang serupa dengan perbuatan
pembunuhan melukai merusakkan anggaota badan/
menghilangkan manfaatnya sesuai pelanggarannya.
: Harta yang masih lebih setelah ahli waris yang telah
mengambil bagiannya masing-masing (furudnya
masing-masing)
: Jumlah ahli waris yang masih hidup
x

Universitas Sumatera Utara

Tabayun
Tashih
Tash-hihul
Tawafuq
Tirkah
Waqfi

: Perkalian langsung antara penyebut (pecahan) dari asal
masalah dari ahli waris
: Memeriksa
kebenarannya;
membandingkan;
menyelesaikan
: Pembulatan
: Sama; Angka yang dapat dibagikan.
: Harta peninggalan
: Hasil bagi dari pembagi yang sama

xi

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Cara penghitungan mumatsalah pada penyelesaian pertama..... 68
Tabel 2 : Cara penghitungan mumatsalah pada penyelesaian kedua......... 68
Tabel 3 : Cara penghitungan muwafaqah pada penyelesaian pertama...... 70
Tabel 4 : Cara penghitungan muwafaqah pada penyelesaian kedua.......... 70
Tabel 5 : Cara penghitungan mubayanah pada penyelesaian pertama...... 72
Tabel 6 : Cara penghitungan mubayanah pada penyelesaian kedua.......... 72
Tabel 7 : Cara penghitungan munasakhah kematian lebih dari seorang... 100

xii

Universitas Sumatera Utara