Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

BAB II
SISTEM PENGAWASAN PASAR MODAL SEBELUM TERBENTUKNYA
OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)

A. Tinjauan Umum Mengenai Pasar Modal
1. Definisi pasar modal dan landasan hukum pasar modal
a. Definisi pasar modal
Sebelum menguraikan mengenai definisi dari pasar modal, terlebih dahulu
perlu mengetahui bagaimana posisi pasar modal dalam struktur pasar keuangan
(Financial Market). Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan. Pasar
keuangan ini meliputi kegiatan pasar uang (money market), pasar modal (capital
market), dan lembaga pembiayaan lainnya seperti sewa beli (leasing), anjak
piutang (factoring), modal ventura (venture capital), kartu kredit. Pasar keuangan
memainkan fungsi, yaitu menyediakan mekanisme untuk menentukan harga aset
keuangan, membuat aset keuangan lebih likuid dan mengurangi biaya peralihan
aset. 35 Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari
pasar keuangan.
Pengertian pasar modal sebagaimana pasar pada umumnya yaitu
merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Disini yang diperjualbelikan
adalah modal atau dana. Jadi pasar modal mempertemukan penjual modal/dana
dengan pembeli modal/dana yang lazim disebut investor. 36 Definisi pasar modal

menurut Marzuki Usman :
“lembaga pasar modal adalah merupakan pelengkap disektor keuangan
terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Pasar
35

M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta :
Prenada Media, 2004), hlm. 13.
36
Yulfasni, Hukum Pasar Modal, (Jakarta : Badan Penerbit Iblam, 2005), hlm. 1.

Universitas Sumatera Utara

modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik
dana dalam hal ini disebut sebagai pemodal (investor) dengan peminjam
dana dalam hal ini disebut dengan nama emiten (perusahaan yang go
public).” 37
Pembeli

dana/modal


adalah

mereka,

baik

perorangan

maupun

kelembagaan/badan usaha yang menyisihkan kelebihan dana/uangnya untuk usaha
yang bersifat produktif. Sedang penjual modal/dana adalah perusahaan yang
memerlukan dana atau tambahan modal untuk keperluan usahanya. 38 Istilah pasar
modal (Capital Market) berarti suatu tempat atau sistem bagaimana cara
dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dana untuk kapital suatu perusahaan,
merupakan pasar tempat orang membeli atau menjual surat efek yang baru
dikeluarkan. 39
Pasar modal juga disebut sebagai bursa efek, dalam bahasa Inggris disebut
Securitas Exchange atau Stock Market, seperti tampak pada istilahnya berbeda,
namun pada intinya sama yaitu merupakan tempat bertemunya penjual dana dan

pembeli dana yang di pasar modal atau bursa tersebut diperantarai oleh para
anggota bursa selaku pedagang perantara perdagangan efek untuk melakukan
transaksi jua-beli. 40 Pasar modal disebut sebagai bursa efek karena pasar modal
adalah tempat memperdagangkan efek.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian pasar modal
adalah seluruh kegiatan yang mempertemukan penawaran dan permintaan atau
merupakan aktivitas yang memperjualbelikan surat-surat berharga. 41

37

Marzuki Usman, “Pasar Modal Sebagai Piranti untuk Mengalokasi Sumber Daya
Ekonomi Secara Optimal”, Jurnal Keuangan dan Moneter, Volume 1, Nomor 1, Juli 1989.
38
Ibid.
39
Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), (Bandung : Citra Aditya
Bakti, 1996), hlm. 10.
40
Ibid.
41

M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 10.

Universitas Sumatera Utara

Adapun UUPM Pasal 1 angka (13) memberi pengertian :
Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Dengan
demikian, pasar modal adalah sebuah tempat memperdagangkan efek yang
diterbitkan oleh perusahaan publik yang melibatkan lembaga dan profesi yang
terkait dengan efek.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan unsur-unsur dari
pengertian pasar modal adalah :
1) Adanya perusahaan atau lembaga usaha lainnya yang menawarkan
saham atau obligasi kepada masyarakat dan telah memenuhi syaratsyarat yang diperlukan.
2) Adanya masyarakat investor, lembaga investasi seperti asuransi, dana
pensiun dan sebagainya, yang bersedia membeli saham atau obligasi.
3) Adanya lembaga pasar modal yang dapat mempertemukan untuk
peminta dan penyedia dana.
4) Adanya perantara dan pedagang efek yang berperan sebagai lembaga

penunjang pasar modal.
b. Landasan hukum pasar modal
Pasar modal telah dikenal sejak lama di Indonesia, bahkan sebelum
Indonesia merdeka. Pengaturan hukum atau landasan hukum merupakan
perangkat yang harus ada di pasar modal, karena rumit dan luasnya bidang yang
terkait dengan pasar modal ini. 42 Dengan mengetahui sumber-sumber hukum yang
menjadi titik tolak dalam penetapan suatu keputusan yang berlaku di pasar modal,
diharapkan pembuat keputusan tidak berlaku sewenang-wenang dalam rangka
menegakkan hukum. Aturan-aturan yang berlaku menjadi pegangan bagi seluruh
42

Abdul R. Saliman, Op. cit., hlm. 234.

Universitas Sumatera Utara

pelaku pasar modal untuk menentukan apakah penindakan terhadap pelanggaran
yang dilakukan mengacu kepada hukum yang berlaku di bidang pasar modal. 43
Sumber hukum yang menjadi landasan dan ruang lingkup kehidupan dari
industri pasar modal adalah : 44
1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

2) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan di Bidang Pasar Modal (PP ini mencabut keberlakuan Keppres
Nomor 53 Tahun 1990 tentang Pasar Modal).
3) Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan
di Bidang Pasar Modal.
4) Keputusan

Menteri

Keuangan

Nomor

645/KMK.010/1995

tentang

Pencabutan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1548/KMK.013/1990
tentang Pasar Modal sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 284/KMK.010/1995.

5) Keputusan

Menteri

Keuangan

Nomor

646/KMK.010/1995

tentang

Pemilikan Saham atau Unit Penyertaan Reksa Dana oleh Pemodal Asing.
6) Keputusan

Menteri

Keuangan

Nomor


647/KMK.010/1995

tentang

Pemilikan Saham Efek oleh Pemodal Asing (maksimal 85% dari modal
disetor)
7) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 455/KMK.01/1997 tanggal 4
September 1997 tentang Pembelian Saham oleh Pemodal Asing melalui
Pasar Modal.

43
44

M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit. hlm. 42.
Ibid., hlm. 43.

Universitas Sumatera Utara

8) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 179/KMK.010/2003 tanggal 17 Juli

2003 tentang Permodalan Perusahaan Efek.
9) Seperangkat peraturan pelaksana yang dikeluarkan Ketua Bapepam sejak
tanggal 17 Januari 1996.
Kebutuhan Akan perangkat hukum dan peraturan pelaksanaanya sangat
diperlukan karena laju pertumbuhan ekonomi dan perkembangan pasar modal
berjalan dengan pesat. Para pelaku pasar modal terutama masyarakat investor
memerlukan adanya kepastian hukum dalam pasar modal disamping adanya aspek
full and fair disclosure.
Investor tidak termotivasi untuk memasuki pasar modal Indonesia jika
pasar yang bersangkutan tidak memiliki perangkat aturan yang menjamin
perlindungan, kepastian hukum, dan keadilan. Apalagi bisnis di bidang pasar
modal adalah bisnis yang mengandalkan kepercayaan. Kepercayaan itu akan lebih
aman dan terjamin jika dipayungi oleh peraturan yang jelas dan mengikat, 45 atau
lebih dikenal dengan kepastian hukum.
2. Peranan Pasar Modal Bagi Pembangunan Ekonomi
Bagi negara-negara maju, pasar modal merupakan sarana yang dapat
dimanfaatkan pemerintah untuk pelaksanaan kebijakan moneter. Sedangkan di
negara sedang berkembang, peranan tersebut ditambah lagi dengan peranan
sebagai agen pembangunan (development agent). 46


45

I Putu Gede Ary Suta, Op.cit., hlm. 60.
Mandala Manurung dan Prathama Rahardja, Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter
(Kajian Kontekstual Indonesia), (Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004), hlm.
68.
46

Universitas Sumatera Utara

Berkembangnya pasar modal di berbagai negara disebabkan karena
banyaknya manfaat

yang dapat diberikan bagi pengembangan perekonomian

suatu negara. Manfaat ini antara lain sebagai berikut :
a. Memperbaiki Struktur Permodalan Perusahaan
perusahaan dapat meningkatkan permodalannya tidak hanya dalam bentuk
pinjaman (loan), tetapi juga dimungkinkan dalam bentuk equity melalui
penerbitan saham di pasar modal. Perusahaan dapat menghimpun dana dengan

menawarkan saham yang belum dikeluarkan (porteppel) dan atau menerbitkan
saham dalam rangka penambahan modal dasar. 47
b. Meningkatkan Efisiensi Alokasi Sumber-Sumber Dana
dengan tersedianya berbagai instrumen pasar modal, perusahaan akan
memperoleh alternatif yang lebih luas untuk mendapatkan dana dengan cost
yang paling rendah. 48
c. Menunjang Terciptanya Perekonomian yang Sehat
Dengan transparans, suatu perusahaan akan terhindar dari praktik-praktik
mark-up dan manipulasi. Penerapan prinsip full and fair disclosure akan
memperkuat posisi pemegang saham dan Bapepam untuk memantau kinerja
perusahaan-perusahaan.

Adanya

keharusan

untuk

menerapkan

prinsip

keterbukaan di pasar modal sebagai suatu keniscayaan yang akan melahirkan
budaya fairness. Hal itu selanjutnya akan menciptakan perilaku bisnis yang
baik di pasar modal, sehingga akan berpengaruh terciptanya ekonomi yan
sehat. 49

47
48
49

M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 34.
Ibid., hlm. 35.
Ibid.

Universitas Sumatera Utara

d. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Melalui pasar modal, masyarakat mempunyai kesempatan untuk dapat
memiliki saham-saham perusahaan yang go public. Dana yang diperoleh
perusahaan akan digunakan untuk pengembangan usaha yang selanjutnya akan
dapat meningkatkan produksi nasional. 50
e. Membuka Alternatif Divestasi (Pelepasan Modal)
Pasar modal memberikan kemungkinan bagi investor lokal maupun asing
untuk melakukan divestasi manakala menginginkan untuk tidak lagi
berinvestasi di sektor tertentu. Pelepasan saham kepada masyarakat merupakan
cara yang baik bagi perusahaan yang tidak ingin meneruskan investasinya.
Karena dengan begitu, perusahaan ikut menanam modal, bukan hanya
mengharapkan keuntungan yang besar dalam waktu yang relatif singkat, tanpa
menyumbang apapun bagi kehidupan masyarakat. Bagi masyarakat pelepasan
saham itu memberikan kemungkinan kepada masyarakat luas untuk ikut
menikmati keberhasilan perusahaan di dalam kegiatan usahanya. 51
f. Meningkatkan Penerimaan Negara
Semakin banyak perusahaan yang listing di bursa akan memberikan
peluang kepada pemerintah untuk menghimpun pendapatan negara dari sektor
pajak dan wajib pajak perusahaan. Selain itu, dengan banyaknya emiten dan
perusahaan yang listing diharapkan akan banyak terjadi transaksi. Dari
transaksi itulah pemerintah bisa memperoleh pendapatan melalui pajak.

50
51

Ibid.
Ibid., hlm. 36.

Universitas Sumatera Utara

Berkembangnya pasar modal memungkinkan penerimaan negara melalui pajak
dapat lebih ditingkatkan. 52
g. Dapat Mengurangi Utang Luar Negeri Pihak Swasta
Kalau pendapatan per kapita masyarakat meningkat, maka penyelenggara
tidak perlu terlalu kuat menekankan pinjaman luar negeri untuk pembiayaan
sektor ekonomi. Pinjaman luar negeri dapat dikonsentrasikan pada upaya
pembangunan infrastruktur dan sarana bagi masyrakat. Pembiayaan kegiatan
ekonomi bertumpu pada penghimpunan dana masyarakat melalui pasar modal
untuk memenuhi kebutuhan akan pembiayaan aktivitas sektor riil. 53
h. Sarana Bagi Generasi Muda
Pasar modal dapat dijadikan media bagi generasi muda dalam
berpartisipasi membangun perekonomian nasional. Dengan jiwa dan semangat
yang dinamis serta berani menghadapi tantangan memungkinkan bagi generasi
muda untuk mengembangkan pasar modal yang membutuhkan sikap dinamis,
kreatif dan berani mengambil keputusan serta siap menghadapi resiko.
Perkembangan lebih banyak dibebankan kepada kaum muda. Pasar modal yang
merupakan aktivitas yang amat dinamis tampaknya lebih cocok untuk kaum
muda agar dapat dengan memberikan kontribusinya bagi perkembangan pasar
modal pada khususnya dan ekonomi pada umumnya. Prinsip keterbukaan yang
merupakan prinsip yang mengandalkan kejujuran dan rasa tanggung jawabnya
diharapkan akan mampu membangun mental kaum muda untuk jujur dan
bertanggungjawab. 54

52
53
54

Ibid.
Ibid., hlm. 37.
Ibid.

Universitas Sumatera Utara

3. Instrument investasi di pasar modal
Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat-surat berharga
(efek) yang umum diperjualbelikan melalui pasar modal. 55 Arti efek menurut
UUPM Pasal 1 angka 5 adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
Pengertian efek ini mencakup efek dalam arti luas. 56 Sedangkan Prof. Limperg
memberikan definisi menurut hak pemegangnya, yaitu: 57
a. Hak pemilikan atas sebagian kekayaan/permodalan perusahaan.
b. Hak untuk menerima bagian laba perusahaan.
c. Hak dalam bagian utang jangka panjang.
Secara umum instrumen di pasar modal dapat dibedakan atas beberapa
katagori :
1) Instrumen Utang (Obligasi)
Keterbatasan dana atau modal seringkali menjadi alasan utama bagi dunia
usaha untuk tidak melakukan ekspansi sesuai dengan kesempatan atau peluang
bisnis yang tersedia. Tidak sedikit para pengusaha yang bisnisnya jalan di tempat
karena modal yang terbatas dan tidak jarang usahawan melewatkan peluang yang
tersedia akibat tidak didukung oleh modal yang kuat untuk jangka panjang. 58

55

Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan (Kebijakan Moneter dan Perbankan),
(Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005), hlm. 507.
56
M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 181.
57
B. De Smalen, Bursa Efek, Perusahaan Efek dan Lalu Lintas Efek, (Jakarta : PT.
Pradnya Paramita, 1997), hlm. 12.
58
Yulfasni, Hukum Pasar Modal, Op.cit., hlm. 90.

Universitas Sumatera Utara

Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan dapat menggunakan sumber
yang berasal dari luar. Biasanya dana yang berasal dari pihak luar dapat berupa
pinjaman bank yang merupakan sumber konvensional atau berupa surat utang
(debt instruments). Salah satu instrumen utang yang dikenal adalah obligasi. 59
Obligasi merupakan bukti pengakuan utang dari perusahaan dan instrumen
ini sering disebut dengan bonds. 60 Obligasi adalah sekuritas berpendapatan tetap
(fixed income securities) yang diterbitkan berhubungan dengan perjanjian utang. 61
Sebagai sekuritas berpenghasilan tetap obligasi mempunyai karakteristik, yaitu: 62
a) surat berharga yang mempunyai kekuatan hukum;
b) memiliki jangka waktu tertentu atau jatuh tempo;
c) memberikan pendapatan tetap secara periodik;
d) mempunyai nilai nominal (nilai pari) 63.
Beberapa keuntungan perusahaan bila menerbitkan obligasi antara lain
tidak terdapatnya campur tangan pemilik dana terhadap perusahaan dan tidak ada
controlling interest oleh pemilik obligasi terhadap perusahaan seperti halnya
perusahaan yang menerbitkan saham. Selanjutnya dana obligasi dapat digunakan
dalam jangka panjang. Menggunakan obligasi sebagai sumber dana bisa
mendatangkan jumlah dana yang diperoleh dalam jumlah yang besar karena calon
investor berasal dari berbagai kalangan yang terdiri dari individu, lembaga seperti
dana pensiun, asuransi dan reksadana yang memiliki dana dalam jumlah besar

59

Ibid.
Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Op.cit., hlm. 67.
61
Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar Modal Di Indonesia, (Jakarta : Sinar
Grafika, 2009), hlm. 21.
62
Ibid.
63
Dyah Ratih Sulistyastuti, Saham dan Obligasi Ringkasan Teori dan Soal Jawab,
(Yogyakarta : Universitas Atmajaya, 2002), hlm. 82
60

Universitas Sumatera Utara

siap diinvestasikan. 64 Namun disisi lain, beban finansial dari penerbitan obligasi
juga relatif besar, karena harus membayar pokok pinjaman pada saat jatuh tempo
dan bunga obligasi selama obligasi tersebut belum jatuh tempo. 65
Menurut SK Menteri Keuangan RI No. 1548/KMK/013/1996, obligasi
adalah bukti utang dari emiten yang mengandung janji pembayaran bunga atau
janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada saat jatuh
tempo sekurang-kurangnya 1 tahun sejak tanggal emisi. 66 Obligasi yang
dikeluarkan emiten juga beragam tergantung keinginan dari emiten. 67
2) Instrumen Penyertaan (Saham)
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan adanya kepemilikan
seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham. 68

Saham

adalah surat tanda bukti pemilikan suatu perseroan terbatas sebagai suatu investasi
modal yang akan memberikan hak atas dividen perusahaan yang bersangkutan. 69
Saham merupakan instrumen yang lebih populer di masyarakat. Dalam transaksi
jual beli di Bursa Efek, saham atau sering pula disebut shares merupakan
instrumen yang paling dominan diperdagangkan. 70 Implikasi dari kepemilikan
atas saham mencerminkan kepemilikan atas suatu perusahaan. Berbeda dengan
obligasi, saham tidak memiliki jatuh tempo dan tidak memberikan pendapatan
tetap. 71

64

Yulfasni, Loc.cit.
Mandala Manurung dan Prathama Rahardja, Op.cit., hlm.99.
66
Ibid.
67
Kasmir, Op.cit., hlm. 211.
68
Mangasa Simatupang, Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Reksa Dana, (Jakarta
: Mitra Wacana Media, 2010), hlm. 19.
69
Edilius dan Sudarsono, Kamus Ekonomi Uang dan Bank, (Jakarta : Rineka Cipta,
1994), hlm. 239.
70
Dahlan Siamat, Loc.cit.
71
Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Op.cit., hlm. 18.
65

Universitas Sumatera Utara

Setiap perusahaan yang menjual saham berarti melepaskan hak
kepemilikan sebesar saham yang dijualnya. Misalnya, jika saham yang dijual
besarnya 10%, maka perusahaan menyerahkan hak kepemilikannya kepada
pembeli saham sebesar 10%. Dengan demikian setiap pembeli saham adalah
pemilik perusahaan. Tetapi bukan berarti perusahaan yang menjual sahamnya
akan kehilangan kontrol atau penguasaan atas manajemen tersebut. Pemilik lama
hanya akan kehilangan kekuasaan kontrol manajemen bila saham yang dijualnya
≥ 51%. Jadi berbeda antara memiliki perusahaan dan menguasai perusahaan.
Tetapi yang memiliki≥

51% sahamlah yang menguasai perusahaan. Hal ini

disebabkan bila memiliki 51% saham, maka separoh lebih hak suara berada di
tangan mereka. Sehingga apapun keputusannya, tidak bisa dihalangi oleh
pemegang saham yang lain. 72
3) Instrumen efek lainnya
Dalam

pasar

modal

dikenal

instrumen

lain

yang

merupakan

pengembangan dari efek utama, saham dan obligasi, yaitu Indonesian Depository
Receipt, dan Efek Beragun Aset. 73
a) Indonesian Depository Receipt (IDR)
Indonesian Depository Receipt disebut juga sertifikat penitipan efek
Indonesia. Efek jenis ini diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.A.10.
Penawaran umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia harus melalui
pengajuan pernyataan pendaftaran kepala Bapepam. Peraturan No.IX.A.10
mendefinisikan efek sebagai berikut :

72
73

Mandala Manurung dan Prathama Rahardja, Op.cit., hlm. 94.
M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit. hlm. 194

Universitas Sumatera Utara

“efek yang memberikan hak kepada pemegangnya atas efek utama yang
dititipkan secara kolektif pada bank kustodian yang telah mendapatkan
persetujuan dari Bapepam”
Sedangkan yang dimaksud dengan efek utama adalah “efek yang
dititipkan pada bank kustodian yang menjadi dasar diterbitkannya
sertifikat efek Indonesia”. 74
b) Efek Beragun Aset
Efek beragun aset adalah efek yang disekuritisasi. Artinya, aset
tersebut dinilai dengan efek yang kemudian diperjualbelikan. Sekuritisasi
aset merupakan suatu proses menjadi suatu piutang atau tagihan yang
kemudian ditransformasikan ke dalam efek yang dijamin dengan aset
tersebut. Kumpulan piutang atau tagihan tersebut diubah menjadi
investasi yang diperdagangkan di pasar modal. 75
Dasar hukum dari efek beragun aset ini adalah Peraturan Bapepam
Nomor IX.K.1 peraturan itu memberikan definisi,
“Efek Beragun Aset (EBA) adalah efek yang diterbitkan oleh Kontrak
Investasi Kolektif Efek Beragun Aset yang portofolionya terdiri dari aset
keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial,
tagihan kartu kredit, tagihan yang timbul di kemudian hari (future
receivables), pemberian kredit termasuk kredit pemilikan rumah atau
apartemen, efek bersifat utang yang dijamin pemerintah, sarana
peningkatan kredit (credit enhancement)/arus kas (cash flow), serta aset
keuangan setara dan aset keuangan lain yang berkaitan dengan aset
keuangan tersebut”. 76
Dengan efek ini perusahaan yang tengah membutuhkan dana besar
yang mendesak dan tidak ingin terkena kewajiban pembayaran bunga
kredit, maka perusahaan bisa mengeluarkan efek yang nilainya dijaminkan

74

Ibid.
Ibid., hlm. 196.
76
Ibid.
75

Universitas Sumatera Utara

dengan aset yang dimiliki oleh perusahaan. Aset yang diagunkan tersebut
harus telah mendapat penilaian dari penilai (appraisal). 77
4) Instrumen Efek Derivatif
Ditinjau dari sudut etimologi kata derivatif berarti derifat atau turunan
yang tidak lain maksudnya efek yang merupakan produk-produk yang berasal atau
berhubungan (derive) dari atau dengan efek-efek lain yang merupakan efek utama
seperti saham atau obligasi. 78 Efek-efek derivatif yang terdapat di pasar modal
antara lain right, option, dan warrant.
a) Right
Hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk membeli
tambahan saham baru yang diterbitkan oleh suatu perusahaan disebut bukti
Right atau preemptive right. 79 Preemptive right yaitu suatu hak untuk
menjaga proporsi kepemilikan saham bagi pemegang saham lama di suatu
perusahaan sehubungan dengan pengeluaran saham baru.

80

Dengan Right

itu pemegang saham lama berhak untuk didahulukan mendapatkan
penawaran beli dari perusahaan secara proporsional pada harga yang telah
ditetapkan sebelumnya untuk jangka waktu pendek, tetapi pemilik right
tidak mendapatkan dividen, karena ia bukan bukti pemilikan (equity). 81
Penerbitan right di pasar modal Indonesia juga disebut penawaran efek
terbatas dengan hak membeli lebih dahulu. Biasanya perusahaan
menetapkan bahwa setiap pemegang saham lama diberi hak untuk

77

Ibid.
Yulfasni, Op.cit., hlm. 34.
79
Dahlan Siamat, Op.cit., hlm. 509.
80
Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Op.cit. hlm. 72.
81
M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 203.

78

Universitas Sumatera Utara

membeli sejumlah saham baru dengan suatu perbandingan yang
ditentukan. 82
b) Option
Option menurut Abdurrahman suatu privelesa atau hak istimewa
untuk membeli atau menjual, menerima atau menyerahkan harta benda
yang diberikan sesuai dengan syarat-syarat yang telah disetujui dan
biasanya dengan ganti rugi atau harga. Sedangkan dalam hubungannya
dengan saham menurut Jack Francis option adalah “hak kontraktual, tetapi
bukan merupakan kewajiban yang diberikan kepada pemilik hak untuk
menjual atau membeli sejumlah tertentu saham dengan harga tertentu pada
suatu waktu tertentu. Option mempunyai dua tipe, yaitu call option dan
put option. Yang dimaksud dengan call option adalah “options to buy”. ...
the option grants the owner of the option the right to buy financial asset
from other party. Opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli tidak hanya saham, tetapi juga aset keuangan (financial asset)
yang telah ditentukan jumlah, harga dan waktunya. Sedangkan put option
adalah “option to sell”. ... the option grants the owner of the option the
right to sell a financial asset to financial asset. Opsi yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk menjual aset keuangan. Menurut UUPM
penjelasan Pasal 1 angka 5 Opsi adalah hak yang dimiliki oleh pihak untuk
membeli atau menjual kepada pihak lain sejumlah efek pada harga dan
dalam waktu tertentu. 83

82
83

Dahlan Siamat, Loc.cit.
M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 204.

Universitas Sumatera Utara

c) Warrant
Warrant atau waran adalah suatu opsi untuk membeli sejumlah
tertentu instrumen keuangan (saham) pada waktu tertentu dengan harga
tertentu. 84 Pada dasarnya warrant ini adalah sama dengan option, yaitu
hak untuk membeli sejumlah saham, namun warrant ini dikeluarkan oleh
pihak issuer atau perusahaan yang menerbitkan efek. 85
Waran merupakan opsi jangka panjang yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli saham atas nama dengan harga
tertentu. Masa hidup Waran dimulai dari tanggal waran tersebut dicatatkan
di bursa efek, sampai dengan tanggal terakhir pelaksanaan penebusan
(redemption) waran. 86
Menurut UUPM penjelasan Pasal 1 angka 5 waran adalah efek
yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada
pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga
setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek dimaksud diterbitkan. 87
4. Mekanisme pasar modal
Dalam pasar modal terdapat dua cara penjualan saham, yakni pasar
perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market).
a. Pasar Perdana, yaitu penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh
perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui
bursa efek. Pada pasar perdana, efek dijual dengan harga emisi, sehingga
perusahaan yang menerbitkan emisi hanya memperoleh dana dari
84

Jhon D. Martin (Haris Munandar Penterjemah), Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
Cet.2, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 1993), hlm. 295.
85
M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Loc.cit.
86
Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Op.cit., hlm. 74.
87
M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 205.

Universitas Sumatera Utara

penjualan tersebut. Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 859/KMK.01/1987 tentang emisi efek melalui
bursa bahwa yang dimaksud dengan emisi adalah suatu kegiatan
menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. 88
b. Pasar Sekunder, adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar
perdana berakhir. Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan
berdasarkan kurs efek tersebut. Naik turunya kurs suatu efek ditentukan
oleh daya tarik-menarik antara permintaan dan penawaran efek tersebut.
Bagi efek yang dapat memenuhi syarat mendaftar (listing) dapat menjual
efeknya didalam bursa efek, sedangkan bagi efek yang tidak memenuhi
syarat listing dapat menjual efeknya di luar bursa efek, misalnya bursa
paralel (over the counter). 89
c. Bursa Paralel, adalah pelengkap dari bursa efek yang ada. Bagi perusahaan
penerbit efek (emiten) dapat menjual efeknya melalui bursa. Tidak semua
efek yang diterbitkan oleh perusahaan yang menjual sahamnya kepada
masyarakat (go public) dapat menjual sahamnya di bursa efek. Ini
disebabkan persyaratan untuk mendaftar di bursa efek cukup berat dan
sangat ketat. Bursa paralel merupakan alternatif bagi perusahaan yang go
public memperjualbelikan efeknya, apabila ia tidak dapat memenuhi
persyaratan yang ditentukan oleh bursa efek. Pada umumnya efek yang
didaftarkan di bursa paralel diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan
dengan modal relatif kecil. Perusahaan-perusahaan ini perlu tambahan

88
89

Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm. 235.
Ibid.

Universitas Sumatera Utara

dana untuk membiayai investasi perusahaan, namun mereka tidak mampu
memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh bursa efek. 90
Emisi efek dapat diartikan sebagai suatu aktivitas dikeluarkannya atau
diterbitkannya suatu jenis efek tertentu untuk pertama kalinya dan melakukan
pendistribusian efek itu kepada masyarakat melalui penawaran umum dengan
maksud menghimpun modal. 91 UUPM Pasal 1 memuat definisi penawaran umum
(public offering), yaitu kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten
untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam
undang-undang ini dan peraturan pelaksananya.
Penawaran umum dalam praktiknya dilaksanakan melalui pasar perdana
yang berlangsung dalam waktu terbatas selama beberapa hari saja. Dalam hal ini
penawaran efek dilakukan langsung oleh emiten kepada calon pemodal dengan
bantuan para Penjamin Emisi Efek (PEE) dan para agen penjual (kalau ada).
Dengan

berakhirnya

pasar

perdana,

untuk

selanjutnya

pemodal

dapat

memperjualbelikan kembali efeknya pada pasar sekunder (bursa). 92
Untuk mempertemukan emiten dan pemodal (investor) maka perlu mekanisme
pasar modal yang jelas. Secara garis besar ada 2 tahap mekanisme pasar modal
yakni proses emisi dan tahap perdagangan di bursa efek/paralel. 93
1) Proses Emisi
Sebelum ada RUPS untuk mendapat persetujuan dari pemegang
saham mengenai rencana emisi, kemudian melakukan pendaftaran emisi
efek kepada Menteri Keuangan melalui Bapepam dengan melampirkan
90

Ibid., hlm. 236.
M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 213.
92
Ibid., hlm. 213-214.
93
Rahayu Hartini, Hukum Komersial, (Malang : Universitas Muhammadiyah Malang,
2005), hlm. 284.
91

Universitas Sumatera Utara

prospektus, laporan keuangan dan SD/akta pendirian perusahaan sesuai
dengan persyaratan emisi. Dokumen emisi dievaluasi oleh Bapepam, bila
telah memenuhi syarat go public dilakukan dengan pendapat yang terbuka
untuk umum. Setelah izin emisi diperoleh emiten, kemudian efek-efek
tersebut akan diperdagangkan di pasar perdana yang akan dibantu oleh
para agen penjual untuk menyebarkan prospektus melalui pemesanan
saham, penjatahan dan pengembalian uang pesanan. 94
2) Perdagangan di Bursa Efek/Bursa Paralel
Dalam jangka waktu 90 hari setelah izin emisi efek diberikan,
efek-efek tersebut harus dicatatkan di bursa dan sejak saat itu efek-efek
akan diperdagangkan di bursa (pasar sekunder) dimana transaksi
dilakukan melalui perantara perdagangan efek atau pedagang efek
anggota bursa. 95
Emiten akan melibatkan PEE (underwriter) untuk menjamin penawaran
tersebut dan profesi penunjang pasar modal, seperti konsultan hukum, akuntan,
notaris, dan penilai untuk membantu membuat prospektus. Prospektus menjadi
sebuah persyaratan untuk mengungkapkan kondisi keuangan dan prospek sebuah
perusahaan kepada para calon investor. 96
Harga penawaran efek (offering price) pada pasar perdana ditetapkan bersama
emiten dengan PPE, sedangkan pembentukan harga efek di bursa didasarkan pada

94

Ibid., hlm. 284-285.
Ibid.
96
Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, Pokok-Pokok Hukum Bisnis, (Jakarta :
Salemba Empat, 2011), hlm. 113-114.
95

Universitas Sumatera Utara

hukum permintaan dan penawaran yang berlaku dalam Peraturan Bapepam
Nomor IX A.8. 97
Untuk dapat melakukan transaksi, investor sebelumnya harus menjadi nasabah
di perusahaan efek tertentu. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat lebih dari 120
perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Pemodal dapat menjadi nasabah di
salah satu atau beberapa perusahaan efek. Pertama kali, pemodal melakukan
pembukaan rekening dengan mengisi pembukuan rekening di dalam dokumen.
Pembukaan rekening tersebut memuat identitas nasabah lengkap (termasuk tujuan
investasi dan keadaan keuangan) serta keterangan tentang investasi yang akan
dilakukan. 98
Nasabah dapat melakukan transaksi jual atau beli setelah investor disetujui
untuk menjadi nasabah di perusahaan efek yang bersangkutan (umumnya
sejumlah perusahaan efek mewajibkan kepada nasabahnya untuk mendepositkan
sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak untuk
melakukan jual-beli efek). Setelah investor memilliki account di salah satu
perusahaan efek, investor dapat langsung merekomendasikan jual beli saham
melalui broker dengan batas limit harga yanng diinginkan investor.

99

Dilihat dari prosesnya. Urutan perdagangan saham atau efek lainnya dapat
dijelaskan sebagai berikut.
a) Menjadi nasabah di perusahaan efek
Pada tahap ini, seseorang yang akan menjadi investor terlebih dahulu
menjadi nasabah atau membuka rekening di salah satu broker atau

97

Ibid.
Ibid., hlm. 119.
99
Ibid.

98

Universitas Sumatera Utara

perusahaan efek. Setelah resmi terdaftar menjadi nasabah, investor dapat
melakukan transaksi. 100
b) Order dari nasabah
Kegiatan jual beli saham diawali dengan instruksi yang disampaikan
investor kepada broker. Pada tahap ini, perintah atau order dapat dilakukan
secara langsung saat investor datang ke kantor broker atau order
disampaikan melalui sarana komunikasi, seperti telepon atau sarana
komunikasi lainnya. 101
c) Diteruskan ke floor trader
Setiap order yang masuk ke broker selanjutnya akan diteruskan ke petugas
broker yang berada di lantai bursa atau yang sering disebut floor trader. 102
d) Masukkan order ke JATS
Floor trader akan memasukkan semua order yang diterimanya ke dalam
sistem komputer JATS. Di lantai bursa, terdapat ratusan terminal JATS
yang menjadi sarana entry order-order dari nasabah. Seluruh order yang
masuk ke JATS dapat dipantau, baik oleh floor trader, petugas di kantor
broker maupun investor. Pada tahap ini. Terdapat komunikasi antara para
pihak broker dengan investor, baik untuk membeli maupun menjual.
Termasuk pada tahap ini, berdasarkan perintah investor, floor trader
melakukan beberapa perubahan order, seperti perubahan harga penawaran
dan beberapa perubahan lainnya. 103
e) Transaksi terjadi (matched)
100

Ibid., hlm. 120.
Ibid.
102
Ibid.
103
Ibid.

101

Universitas Sumatera Utara

Pada tahap ini, order yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan
harga yang sesuai dan tercatat di sistem JATS sebagai transaksi yang telah
terjadi (done). Dalam arti, sebuah order beli atau jual telah bertemu dengan
harga yang cocok. Pada tahap ini pula, pihak floor trader atau petugas di
kantor broker akan memberikan informasi kepada investor bahwa order
yang disampaikan telah terpenuhi. 104
f) Penyelesaian transaksi (Settlement)
Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah penyelesaian transaksi atau
sering disebut settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya.
Hal ini karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses, seperti kliring,
pemindahbukuan, dan lain-lain hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi,
seperti investor yang menjual saham akan mendapatkan uang, sedangkan
investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan saham. Di
BEI, proses penyelesaian transaksi berlangsung selama tiga hari bursa.
Artinya adalah apabila melakukan transaksi hari ini (T), hak-hak investor
akan dipenuhi selama tiga hari bursa berikutnya atau dikenal dengan istilah
T+3. 105

B. Lembaga Terkait dalam Pasar Modal
Terdapat beberapa lembaga profesi yang berkaitan dengan kegiatan pasar
modal. Lembaga-lembaga profesi ini diperlukan mengingat dari kegiatan pasar
modal yang mengkondisikan bahwa pihak perusahaan atau pihak emiten dengan

104
105

Ibid.
Ibid., hlm. 120-121.

Universitas Sumatera Utara

pihak investor tidak dapat melakukan transaksi secara langsung sehingga
diperlukan adanya lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. 106
1. Struktur pasar modal Indonesia sebelum terbentuknya OJK
Gambar 1
STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA

MENTERI KEUANGAN
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN
LEMBAGA KEUANGAN
(BAPEPAM – LK)
BURSA

LKP

Perusahaan
Efek

Lembaga
Penunjang

- Penjamin Emisi
- Perantara
Pedagang Efek
- Manajer
Invstasi

- Biro Adm. Efek
- Bank
Kustodian
- Wali Amanat
- Pemeringkat Efek

- Penasehat
Investasi

Profesi
Penunjang
- Akuntan
- Konsultan
Hukum
- Penilai
- Notaris

LPP

Pemodal
Emiten,
Perusahaan
Publik,
Dan
Reksadana

- Domestik
- Asing

Sumber : Bursa Efek Indonesia, Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia

Kelas

Basic (Struktur Pasar Modal, Pengetahuan Umum tentang Efek, Reksadana), hlm. 6

2. Otoritas pasar modal sebelum terbentuknya OJK
Sebelum terbentuknya OJK maka otoritas pasar modal masih berada pada
Bapepam. Perusahaan yang menjual sahamnya atau obligasinya di pasar modal
perlu diatur secara khusus karena menyangkut investor publik (menyangkut

106

Irfan Iskandar, Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian, (Jakarta :
Djambatan, 2001), hlm. 9.

Universitas Sumatera Utara

kepentingan banyak pihak), karena itulah perlu ada pengawasan dari otoritas
publik, yaitu Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). 107
Badan Pengawas Pasar Modal sebagai pemegang otoritas dalam kegiatan
pasar modal merupakan suatu badan yang dibentuk oleh pemerintah. Dalam
struktur organisasi pemerintahan Bapepam berada di bawah Departemen
Keuangan dan bertanggungjawab kepada Menteri Keuangan. Bapepam yang
mempunyai otoritas tersebut berkewajiban untuk dapat mewujudkan kegiatan
pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal
dan masyarakat. 108
Untuk dapat menciptakan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan
efisien serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal maka Bapepam
mempunyai fungsi untuk melakukan : pembinaan, pengaturan dan pengawasan
dalam kegiatan sehari-hari pasar modal. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut,
maka pihak-pihak penyelenggara kegiatan pasar modal diantaranya: Bursa Efek,
Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,
Reksa Dana, Perusahaan Efek, Penasehat Investasi, Biro Administrasi Efek, Bank
Kustodian, Wali Amanat dan pihak lainnya yang telah memperoleh izin,
persetujuan atau pendaftaran wajib menyampaikan laporan kepada Bapepam. 109
Kewajiban yang diemban oleh pihak-pihak tersebut diatas adalah dalam
kegiatannya sehari-hari dalam Pasar Modal. Pihak-pihak tersebut dalam kegiatan
pasar modal adalah sebagai pelaksana langsung sehingga lebih mengetahui apa
yang terjadi di pasar modal. Pihak Bapepam dalam fungsinya ini bermaksud untuk

107

Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Op.cit., hlm. 11-12.
Irfan Iskandar,Op.cit., hlm. 97.
109
Ibid., hlm. 98.
108

Universitas Sumatera Utara

mencegah adanya suatu penyimpangan yang mungkin terjadi dalam kegiatan
pasar modal berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 110
Berdasarkan uraian diatas , jelaslah bahwa Bapepam sebagai ujung tombak
penegakan hukum di pasar modal mempunyai tugas sebagai : Lembaga Pembina,
Lembaga Pengatur, dan Lembaga Pengawas. 111
3. Fasilitator pasar modal
Fasilitator pasar modal terdiri dari :
a. Bursa Efek
Yang dimaksud dengan bursa efek menurut UUPM Pasal 1 ayat (4) adalah
“Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek diantara mereka.”
Saat ini, di Indonesia ada satu bursa efek, yaitu Bursa Efek Indonesia.
Perdagangan efek yang sah menurut undang-undang adalah di bursa efek.
Penyelenggara Bursa Efek haruslah perseroan yang telah memperoleh izin
usaha dari Bapepam (UUPM Pasal 6 ayat (1)). 112 Bursa efek diwajibkan untuk
mengembangkan sistem pengendalian intern terutama dalam pengawasan
perdagangan yang efektif dengan tujuan menghindari timbulnya manipulasi
harga dan mendeteksi informasi orang dalam. Disamping itu, bursa efek
diwajibkan untuk mengikuti praktik perdagangan yang wajar, khususnya
dengan mempertimbangkan aturan tentang prioritas kerja dan waktu. 113 Modal

110

Ibid., hlm. 99.
Abdul R. Saliman, Hermansyah dan Ahmad Jalis, Hukum Bisnis untuk Perusahaan
(Teori dan contoh kasus), (Jakarta : Kencana, 2008), hlm. 265
112
M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 124.
113
Yulfasni, Op.cit., hlm. 62.
111

Universitas Sumatera Utara

yang disetor Bursa Efek sekurang-kurangnya berjumlah Rp.7.500.000.000,00
(tujuh miliar lima ratus juta rupiah). 114
Pada dasarnya bursa efek didirikan untuk menyelenggarakan dan
menyediakan sistem atau sarana perdagangan efek. Dengan tersedianya sistem
atau sarana yang baik, tentu para anggota bursa efek yang sekaligus pemegang
saham bursa efek yang bersangkutan dapat melakukan penawaran jual beli efek
secara teratur, wajar, dan efisien. Disamping itu juga, tersedianya sistem atau
sarana tersebut memungkinkan bursa efek melakukan pengawasan terhadap
anggotanya dengan lebih efektif. 115 Fungsi utama bursa adalah untuk
memudahkan pemilik saham menjual saham yang dimilikinya kepada para
calon pembeli atau sebaliknya. 116 Bursa efek juga memiliki tugas untuk
menyusun rancangan anggaran tahunan dan penggunaan laba bursa efek, dan
melaporkannya kepada Bapepam. Bursa Efek Indonesia fokus pada
perdagangan saham dan obligasi. 117
b. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah lembaga penyedia fasilitas
kegiatan pasar modal. Dengan perkataan lain, LKP ini didirikan dengan tujuan
menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang
teratur, wajar, dan efisien. 118 Yang dimaksud dengan LKP menurut UUPM
Pasal 1 butir 9 adalah “pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan

114

C.S.T.Kansil dan Christine S.T. Kansil, Modul Hukum Dagang, (Jakarta: Djambatan,
2001), hlm. 190.
115
Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm. 244.
116
Sawidji Widoatmodjo, Cara Cepat Memulai Investasi Saham, (Jakarta : PT Elex
Media Komputindo), 2004, hlm. 4.
117
Bursa Efek Indonesia, Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia Kelas Basic
(Struktur Pasar Modal, Pengetahuan Umum tentang Efek, Reksadana), hlm. 14.
118
Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm. 245.

Universitas Sumatera Utara

penjaminan penyelesaian transaksi bursa.” Adapun lembaga yang memperoleh
izin usaha sebagai LKP

adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

(KPEI). 119
KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan yang berbentuk perseroan
terbatas, menurut ketentuan Pasal 15 dan 16 Peraturan Pemerintah No. 45
Tahun 1995 tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal
ditentukan bahwa : Lembaga Kliring dan Penjaminan harus memperoleh izin
dari

Bapepam

dan

memiliki

modal

disetor

sekurang-kurangnya

Rp.15.000.000.000,00. 120
Transaksi yang terjadi di bursa efek dikliringkan oleh LKP secara terusmenerus sehingga dapat ditentukan hak dan kewajiban anggota bursa yang
melakukan transaksi. 121 Disamping melaksanakan fungsi kliring, LKP juga
menjamin penyelesaian transaksi di bursa yang pelaksanaannya dilakukan
dengan menempatkan LKP sebagai counterpart dari anggota bursa yang
melaksanakan transaksi. 122
Kliring transaksi bursa adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang
timbul dari transaksi bursa. Sedangkan penjaminan penyelesaian transaksi
bursa adalah pemberian kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban anggota
bursa efek yang timbul dari transaksi bursa. 123
c. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)

119

Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, Loc.cit.
Abdul R. Saliman, Loc.Cit.
121
Yulfasni, Op.cit., hlm. 63.
122
I Putu Gede Ary Suta, Op.cit., hlm. 196.
123
Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm.246.
120

Universitas Sumatera Utara

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian menurut UUPM Pasal 1 angka
10 adalah “pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi Bank
Kustodian, Perusahaan Efek, dan pihak lain.” LPP yang berbentuk perseroan,
yaitu PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Sama halnya dengan KPEI,
KSEI juga mempunyai izin dari Bapepam dan memiliki modal disetor
sekurangnya Rp.15.000.000.000,00

(lima belas

miliar rupiah).

KSEI

melaksanakan fungsi sebagai kustodian sentral yang aman dalam rangka
penitipan efek dengan kewajiban memenuhi persyaratan teknis tertentu. 124 Jasa
kustodian yang diberikan LPP harus mampu memberikan pelayanan secara
menyeluruh termasuk pembagian hak atas efek seperti dividen dan dalam
bonus, pemrosesan administrasi atas segala kegiatan yang dilakukan oleh
emiten yang terkait dengan kepentingan pemegang rekening seperti RUPS,125
penyerahan dana dan efek atas instruksi pengguna jasa, administrasi pinjammeminjam efek, dan pemindahan efek dari dan ke penitipan kolektif. 126
d. Pelaku pasar modal
1) Emiten
Emiten

adalah

perusahaan

yang

menawarkan

sahamnya

kepada

masyarakat yang telah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan. Jadi yang
dapat menawarkan/menjual saham, obligasi melalui pasar modal hanya
perusahaan yang “go public”. 127 Adapun dokumen utama sehubungan Go
Public yang harus ada yaitu : Laporan Keuangan dan Audit Opinion dari
Pihak Akuntan, Dokumen Legal Audit dan Legal Opinion dari pihak
124

M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., Hlm. 150.
Yulfasni, Op.cit., hlm. 62.
126
I Putu Gede Ary Suta, Op.cit., hlm. 195.
127
Rahayu Hartini, Op.cit., hlm. 283.

125

Universitas Sumatera Utara

Konsultan Hukum, Hasil Penilai dari Pihak Penilai, dan PerubahanPerubahan Anggaran Dasar dan Pengesahan-Pengesahan Perjanjian dari
pihak Notaris. 128
Emiten merupakan pihak yang melakukan penawaran umum dalam
rangka

menjaring

dana

bagi

kegiatan

usaha

perusahaan

atau

pengembangan usaha perusahaan. Usaha mendapatkan dana itu dilakukan
dengan menjual efek kepada masyarakat luas melalui pasar modal. Di lain
pihak

emiten

mengembangkan

mempunyai
pasar

peranan

modal. 129

yang

sangat

Berdasarkan

Pasal

besar
70

dalam
UUPM,

disebutkan bahwa yang dapat melakukan penawaran umum hanyalah
emiten yang telah menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada
Bapepam untuk menawarkan atau menjual efek kepada masyarakat dan
pernyataan pendaftaran tersebut telah efektif. 130
Apabila diamati ada 4 (empat) keharusan yang dapat dilakukan
emiten beraktivitas di pasar modal, yaitu : keterbukaan informasi,
Peningkatan likuiditas, pemantauan harga efek, dan menjaga hubungan
baik dengan investor. 131
2) Perusahaan Publik
Perusahaan publik adalah tahapan selanjutnya setelah emiten.
Pengertian emiten adalah perusahaan yang melakukan penawaran umum,
sedangkan perusahaan publik adalah yang sahamnya telah dimiliki
sekurang-kurangnya oleh 300 pemegang saham dan memiliki modal
128

Bursa Efek Indonesia, Op.cit., hlm. 19.
M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 151.
130
Bursa Efek Indonesia, Op.cit, hlm. 17.
131
Ibid.
129

Universitas Sumatera Utara

disetor sekurang-kurangnya Rp.3.000.000.000,00,- (tiga miliar rupiah)
atau memiliki jumlah pemegang saham dan modal yang disetor yang
ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah (UUPM Pasal 1 angka 22). 132
Dalam pengertian sehari-hari, sering kali perusahaan publik
disamakan dengan emiten. Padahal, sebenarnya keduanya mempunyai
perbedaan yang nyata. Emiten sudah pasti perusahaan publik karena telah
memenuhi persyaratan sebagai perusahaan publik. Hal ini dapat dilihat
dari jumlah pemegang saham dan modal minimal yang harus disetor.
Emiten melakukan penawaran umum dan memiliki saham yang aktif yang
diperdagangkan di bursa (secondary market). Sementara itu, perusahaan
publik belum tentu dapat dikategorikan sebagai emiten karena perusahaan
publik belum tentu melakukan penawaran umum atau listing di bursa. 133
Dengan kata lain , perusahaan publik dapat menjadi emiten pada
saat pernyataan pendaftaran dalam rangka melakukan penawaran umum
dinyatakan efektif karena sudah diterima dan disetujui oleh Bapepam
(setelah lahir OJK maka Bapepam diganti dengan OJK). Namun sebagai
perusahaan publik, kendati tidak melakukan penawaran umum, perusahaan
wajib menyampaikan pernyataan pendaftaran. Baik emiten maupun
perusahaan publik, keduanya tergolong dalam pengertian “perusahaan
terbuka” (Tbk). 134
3) Pemodal (Investor)

132

Ibid., hlm. 155.
Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, Op.cit., hlm. 112.
134
M.irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 155.

133

Universitas Sumatera Utara

Peran investor di pasar modal sangat penting. Merekalah pelaku
utama di bursa. Maju mundurnya suatu pasar modal sangat bergantung
pada besar kecilnya investor. Investor terdiri dari investor lembaga (dana
pensiun, asuransi, reksa dana, dan sebagainya) disamping investor
individual atau perseorangan, 135 serta investor domestik dan asing.
Keberadaan investor dapat dikatakan sebagai salah satu indikator
terpenting dalam pasar modal. Perkembangan pasar modal tidak terlepas
dari kebutuhan dan pengaruh investor. 136
Adapun yang dimaksud dengan Investor Domestik (Pemodal
dalam

negeri) dalam

Keputusan

Menteri

Keuangan

RI Nomor

179/KMK.010/2003 adalah perorangan warga negara Indonesia atau badan
hukum Indonesia. kehadiran investor domestik di pasar modal sangatlah
diharapkan. Hal ini karena hanya dengan investor domestik yang kuat
akan mendukung pasar modal yang stabil dan tidak mudah dipermainkan
oleh pihak-pihak tertentu, seperti investor yang dengan mudah
memindahkan investasinya. 137 Investor asing (pemodal asing) dalam
Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 179/KMK/010/2003 adalah
orang perorangan warga negara asing atau badan hukum asing. 138
4) Perusahaan Efek
Perusahaan efek adalah pihak yang berfungsi sebagai pengatur
emisi dan transaksi. Di pasar modal perusahaan efek ini melakukan
kegiatan usaha sebagai penjamin emisi. Dengan perkataan lain, perusahaan
135

Aristides Katoppo, dkk, Pasar Modal Indonesia : Retrospeksi Lima Tahun
Swastanisasi BEJ, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1997), hlm. 137.
136
Ibid.
137
Arus Akbar Silondae dan Wirawan B.Ilyas, Op.cit., hlm. 109.
138
Ibid., hlm. 110.

Universitas Sumatera Utara

efek adalah perusahaan yang telah mendapat izin usaha dari Bapepam
untuk dapat melakukan kegiatan sebagai penjamin emisi, perantara
pedagang efek, atau manajer investasi, atau kegiatan lain yang sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bapepam. 139
Peraturan

Pemerintah

Nomor

45

Tahun

1995

tentang

penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal Pasal 32 mengatur
bentuk perusahaan efek berupa perusahaan yang sahamnya dimiliki
seluruhnya oleh warga negara RI dan/atau berbadan hukum Indonesia atau
perusahaan patungan yang sahamnya dimiliki oleh warga negara indonesia
(WNI) dan/atau badan hukum Indonesia dan warga negara asing (WNA)
atau badan hukum asing. Adapun perusahaan yang melakukan kegiatannya
sebagai perusahaan efek, antara lain (1) penjamin emisi efek (PEE/underw
riter), (2) perantara pedagang efek (PPE/brooker/dealer/pialang), dan (3)
manajer investasi. 140
PEE/underwriter dalam UUPM Pasal 1 butir 17 adalah “pihak
yang membuat kontrak Emiten untuk melakukan penawaran umum bagi
kepentingan emiten dengan /atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek
yang tidak terjual. PEE merupakan lembaga yang menjamin terjualnya
saham atau obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh
dana yang diinginkan emiten. 141
PPE lebih dikenal dengan istilah broker atau pialang. Mereka ini
bertugas menjadi perantara dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si

139

Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm. 240.
Arus Akbar Silondae dan Wirawan B.Ilyas, Op.cit., hlm. 101-102.
141
Kasmir, Op.cit., hlm. 215.

140

Universitas Sumatera Utara

penjual (emiten) dengan si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh Broker antara lain meliputi : memberikan informasi tentang
emiten dan melakukan penjualan

Dokumen yang terkait

WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP BANK SYARIAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

8 98 57

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

1 27 160

Perlindungan Hukum bagi Pihak Ketiga Akibat Misleading Information Dihubungkan dengan Prinsip Keterbukaan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Jo Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

5 9 46

TINJAUAN YURIDIS PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN DIHUBUNGKAN DENGAN PERLINDUNGAN TERHADAP INVESTOR PASAR MODAL.

0 3 10

FUNGSI PENGAWASAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM HAL TERJADINYA FORCED SELL DI PASAR MODAL DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TEN.

0 0 1

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 0 9

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 0 1

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 1 23

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 0 9

BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN (“UNDANG-UNDANG OJK”)

0 0 68