JURNAL TEKNIK MESIN, VOLUME 4, NOMOR 2, TAHUN 2013

JURNAL TEKNIK MESIN

ISSN 2252-4444 VOLUME 4, NOMOR 2, TAHUN 2013

DEWAN REDAKSI

Pelindung:

Direktur Politeknik Kediri

Penasehat:

Pembantu Direktur I Polteknik Kediri Pembantu Direktur II Politeknik Kediri Pembantu Direktur III Politeknik Kediri

Pembina:

Ketua UPT - PPMK (Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama)

Penanggung Jawab:

Putut Jatmiko Dwi Prasetio, ST., MT

Ketua Dewan Redaksi

Riswan Eko Wahyu Susanto, SPd., MT

Editor Ilmiah

Ahmad Dony Mutiara Bahtiar, ST., MT

Editor Teknis

Ahmad Zakaria Anshori, SST

Alamat Redaksi dan Penerbit :

Jurnal Teknik Mesin (JTM) Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik Kediri Jl. Mayor Bismo No.27 Kediri 64121 Telp./Fax. (0354) 683128 Website: www.poltek-kediri.ac.id E-mail: jtm@poltek-kediri.ac.id

Copyright © 2013

ISSN 2252-4444 Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013

PENGANTAR REDAKSI

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena Jurnal Teknik Mesin telah terbit untuk edisi perdana yaitu Volume 4 Nomor 2 pada tahun 2013. Hal ini berkat kerja sama yang baik antara pihak-pihak yang semakin banyak terlibat dalam memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan Jurnal ini serta ketekunan dan ketabahan kita bersama.

Pada kesempatan ini kami dari tim redaksi tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Rekan-rekan yang telah turut membantu dalam penerbitan Jurnal ini. Kami juga mengharapkan agar kerja sama ini dapat terus berlanjut pada masa yang akan datang.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan semoga jurnal ini dapat bermanfaat bagi staf pengajar, peneliti, dan juga para pembaca.

Ketua Dewan Redaksi

JURNAL TEKNIK MESIN

ISSN 2252-4444

VOLUME 4, NOMOR 2, TAHUN 2013

DAFTAR ISI

PERANCANGAN CAR AIR CONDITIONER INSTALLATION MAINTENANCE TRAINNER 1 – 14

Putut Jatmiko Dwi Prasetio dan Vendi Setiawan

RANCANG BANGUN BELT CONVEYOR TRAINER SEBAGAI

15 –26 ALAT BANTU PEMBELAJARAN

Rudianto Raharjo

PERANCANGAN PUMP INSTALLATION MAINTENANCE

TRAINER Riswan Eko Wahyu Susanto dan Enggar Galih Rohmad

40 – 54 ALAT BANTU PEMBELAJARAN RANCANG BANGUN SYSTEM PIPING TRAINER SEBAGAI

Moch. Ali Masyhari

PERENCANAAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT

55 – 66 PERAGA PERAWATAN PENGKODISIAN UDARA MOBIL (AIR CONDITIONER MAINTENANCE TRAINER ) JENIS SUZUKI KATANA GX

Kethut Widhiarto

RANCANG BANGUN CAR AIR CONDITIONER INSTALLATION MAINTENANCE TRAINNER

Putut Jatmiko Dwi Prasetio dan Vendi Setiawan

Jurusan Teknik Mesin - Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin - Politeknik Kediri

Abstrak

Alat peraga merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk mendukung kegiatan dalam suatu kegiatan mengajar. Dengan menggunakan alat peraga, kegiatan mengajar akan bisa berjalan dengan baik. Hal ini sangat beralasan karena dengan alat peraga, para mahasiswa bisa mengaplikasikan teori yang diperoleh. Dalam proses pembuatan alat peraga diperlukan beberapa proses pengerjaan. Langkah-langkah proses pengerjaan itu meliputi perancangan dan pembuatan. Dengan melakukan perancangan, kita bisa memperhitungkan seberapa besar kapasitas dari alat peraga yang kita buat. Dengan demikian kita bisa menentukan berapa estimasi biaya yang kita perlukan dalam pembuatan alat peraga tersebut. Alat peraga perawatan intalasi pengkondisian mobil merupakan salah satu jenis sarana penunjang kegiatan belajar. Alat peraga ini sangat berguna sebagai alat peraga untuk menerapkan teori dalam mata kuliah. Berdasarkan perancangan yang telah dilakukan. Maka untuk ala tnya berukuran 120 x 80 x 87 cm

Kata Kunci: Perancangan, Pembuatan.

PENDAHULUAN

komponen alat peraga instalasi pengkondisian udara mobil serta mengetahui sistem kerja

Latar Belakang

mobile air conditioner (MAC). Proses belajar adalah interaksi atau

Pada rancang bangun ini harapannya hubungan timbal balik antara Mahasiswa

dapat membuat alat peraga perawatan dengan Dosen dan antara sesama Mahasiswa

instalasi pengkondisian udara mobil (car air dalam

maintenance trainer ) Fathurrohman 2007:9). Pengertian interaksi

proses pembelajaran

sebagai alat bantu proses pembelajaran yang mengandung unsur saling memberi dan

mahasiswa dapat menerima.

harapannya

bagi

mengetahui cara perawatan dan sistem kerja pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar

pada alat pengkondisian udara di mobil dan merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal

dapat membuat secara langsung alat peraga ini

perawatan instalasi pengkondisian udara pencapaian

berarti bahwa

berhasil

tidaknya

conditioner installation bergantung pada bagaimana proses belajar

maintenance trainer ), harapannya bagi pengajar mengajar dirancang dan dijalankan secara

dapat mempermudah proses pembelajaran profesoinal. Dalam proses belajar mengajar

yang dilaksanakan didalam labotarium, Dosen juga membutuhkan alat penunjang

masyarakat dapat untuk membantu proses pembelajaran yang

harapannya

bagi

efisiensi menggunakan alat optimal.

mengetahui

pengkondisian udara di mobil. Dari permasalahan yang ada bahwa

dalam proses pembelajaran memerlukan alat

Rumusan Masalah

praktikum dan tugas akhir ini dimaksudkan Berdasarkan latar belakang diatas, maka untuk memberikan suatu fasilitas penunjang

bisa diambil rumusan masalah sebagai yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa

berikut: “Bagaimanakah merancang dan dalam

membuat alat peraga perawatan instalasi mengamati secara langsung pada bagian

pengkondisian udara mobil (car air conditioner pengkondisian udara mobil (car air conditioner

kuman dan memperlambat proses penguraian alamiah sehingga dengan proses ini kondisi

Batasan Masalah

bahan makanan tadi dapat bertahan sampai Dalam pembuatan alat ini ada beberapa

beberapa bulan. Urutan proses pengawetan batasan masalah, antara lain:

bahan makan dengan pendinginan adalah

1. Hanya membatasi perancangan alat sebagai berikut, (Sumber: Herman, 2012): peraga perawatan instalasi pengkondisian

a. Pembekuan

udara mobil (car air conditioner installation Proses pembekuan bahan makanan maintenance trainer ) sebagai alat bantu

sampai -30 0 C dapat dilakukan dengan cara proses pembelajaran.

sebagai berikut:

2. Hanya membatasi pembuatan alat peraga

Peniupan dengan kecepatan tinggi perawatan instalasi pengkondisian udara

i.

kearah timbunan paket makanan. mobil

ii. Pembekuan sentuh, meletakan bahan maintenance trainer ) sebagai alat bantu

(car air

conditioner

installation

makanan diantara pelat-pelat logam. proses pembelajaran.

iii. Pembekuan

celup, mencelupkan

3. Hanya membatasi biaya pembuatan alat bahan makanan ke air garam yang peraga perawatan instalasi pengkondisian

bersuhu rendah. udara mobil (car air conditioner installation

iv. Pembekuan hamparan dengan aliran maintenance trainer ) sebagai alat bantu

fluida, paket makanan dihamparkan proses pembelajaran.

di atas conveyor kemudian di tiup udara dingin.

Tujuan

b. Ruang penyimpanan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk

Ruang atau gudang penyimpanan Perencanaan dan Pembuatan alat peraga

berguna untuk menyimpan bahan makan perawatan instalasi pengkondisian udara

setelah pemanenan, karena tidak semua mobil

hasil panen dikonsumsi atau dijual. Untuk maintenance trainer ) sebagai alat bantu proses

(car air

conditioner

installation

bahan makanan yang mudah membusuk pembelajaran.

peyimpanannya harus dengan pendinginan. Untuk menjaga agar tetap awet dan segar,

TINJAUAN PUSTAKA

bahan makanan disimpan sampai suhu -

20 0 C atau lebih rendah lagi.

Pendingin ( Refrigerasi).

c. Distribusi.

Bidang refrigerasi dan pengkondisian Setelah proses peyimpanan di dalam udara saling berkaitan satu sama lain, tetapi

makanan kemudian masing-masing mempunyai ruang lingkup

gudang,

bahan

didistribusikan untuk dijual ke pasar -pasar yang berbeda. Penerapan teknik refrigerasi

atau toko-toko. Proses pendistribusian juga yang terbanyak di terapkan pada refrigerasi

harus dilengkapi mesin pendingin, sehingga industri,

bahan makanan tidak membusuk. pengawetan makanan, penyerapan kalor -

yang meliputi

pemrosesan,

kalor dari bahan kimia, perminyakan dan industri petrokimia. Selain itu, terdapat penggunaan khusus seperti pada industri manufaktur dan kontruksi. Berikut ini adalah

contoh penggunaan

Gambar 1. Box truck pendingin (Sumber: Herman, 2012):

mesin

refrigerasi,

Sumber: Wedi (2012) Daging, ikan, sayur mayur dan buah

buah sangat mudah membusuk sehingga

Pengkondisian Udara ( Air Conditioner).

diperlukan perlakuan

Teknik pengkondisian udara untuk pengawetan. Salah satu metodenya adalah

khusus

untuk

mengatur suhu, sirkulasi, kelembaban dan dengan pendinginan. Metode pendinginan

kebersihan

udara

didalam ruangan.

Pengkondisian udara

pemasangan pengkondisi udara harus mempertahankan kondisi udara didalam

(Air

Conditioner )

tepat. Fungsi utama pada kondisi tersebut sehingga penghuni ruangan menjadi nyaman.

adalah mengontrol temperatur. Berikut ini adalah contoh penggunaan

d. Instalasi penkondisian udara pada pengkondisian udara:

Instalasi power plant.

a. Pengkondisian udara untuk industri. Fungsi utama dari pengkondisian Pada industri terdapat banyak benda

udara pada kondisi ini adalah untuk yang dapat menimbulkan panas seperti

memperoleh udara nyaman dan bersih. mesin-mesin, peralatan komputer, dan

Lingkungan yang cenderung kotor karena jumlah karyawan yang banyak. Hal ini

polusi dan panas yang berlebih menjadi dapat menyebabkan kondisi lingkungan

masalah utama pada power plant. Sebagai yang tidak segar, kotor dan lembab.

contoh pada instalasi pembangkit listrik Kelembaban

tenaga uap dan gas, dari proses menyebabkan peralatan cepat korosi atau

pembakaran dihasilkan gas pembakaran berkarat. Untuk peralatan komputer yang

bertemperatur tinggi, sebagian akan beroperasi pada temperatur di atas

kelingkungan yang akan normal dapat menimbulkan kerusakan.

hilang

kenaikan temperatur Pemasangan pengkondisi udara menjadi

menyebabkan

Karena hal tersebut, penting

lingkungan.

udara berfungsi untuk kelembaban dapat di atur.

menstabilkan temperatur sehingga tetap nyaman, terutama pada ruangan tempat pengendali pembangkit.

e. Pengkondisian udara pada rumah tangga. Rumah tinggal berfungsi untuk tempat berkumpulnya anggota keluarga, tempat menyimpan benda-benda mulai

Gambar 2. Mesin pengkondisian udara dari bahan makanan sampai pakaian. industriSumber: Hendra (2012)

Fungsi utama dari pengkondisi udara

pada rumah tangga adalah menjaga Laboratorium.

b. Pengkondisian

udara

untuk

temperatur dan kelembaban udara pada Peralatan-peralatan

kondisi yang dianggap nyaman untuk laboratorium biasanya harus bersih dan

pada

beristirahat. Pada rumah tangga juga higienis, tidak boleh terkontaminasi

banyak dipakai mesin pendingin untuk dengan

mengawetkan bahan makanan dan untuk Kelembaban udara harus dijaga pada

keperluan pembuatan balok es untuk kondisi dimana orang yang bekerja

minuman.

merasa nyaman dan juga menjamin tidak

f. Pengkondisian udara untuk Automobil. terjadi kondisi dimana kelembaban cocok

mobil penumpang, untuk

Pada

udara dipakai untuk penyebab penyakit lainnya. Kebutuhan

suhu dan kelembaban pengkondisi udara juga disesuaikan

mengontrol

sehingga udara tetap segar dan bersih. dengan

Sumber utama beban pendinginan adalah pengujian peralatan yang akan beropersi

dari radiasi matahari langsung dan juga suhu rendah hingga -20°C.

dari orang-orang yang mengendarai atau

c. Pengkondisian udara Ruang Komputer.

Permasalahan Komputer adalah perangkat yang

menumpang.

pengkondisian udara biasanya pada dapat menjadi sumber panas karena

penggerak kompresor AC, penggerak ini komponen-komponenannya, sedangkan

adalah dari putaran poros engkol, kalau komputer bekerja pada kondisi

sehingga dapat mengurangi daya dari dimana

udara panas akan terjadi mesin, terutama pada beban tinggi. kerusakan.

Dengan

alasan tersebut,

Adapun prinsip kerja AC mobil adalah sebagai berikut:

1. Kompresor mengkompresikan gas atau uap refrigeran yang bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi karena menyerap panas dari evaporator ditambah panas

Gambar 3. AC Mobil yang dihasilkan saat langkah pengeluaran Sumber: Wikipedia (2010)

(discharge).

2. Gas refrigeran mengalir ke dalam

Sistem Mobile Air Conditioning (MAC).

kondensor, di dalam kondensor gas Keberadaan AC mobil yang dalam bahasa

dikondensasikan menjadi inggris dikenal sebagai Mobile Air Conditioning

refrigeran

cairan atau terjadi perubahan keadaan (MAC) sudah tidak asing lagi bagi pemakai

yaitu pengembunan refrigeran. kendaraan pribadi di Indonesia. Kondisi iklim

3. Cairan refrigeran mengalir ke dalam tropis umumnya bertemperatur tinggi (rata-

receiver untuk disaring antara cairan rata 30°C) serta kelembaban tinggi (rata-rata

refrigeran dengan oli sampai evaporator 75%). Kondisi udara tropis ini memberikan

memerlukan refrigeran untuk diuapkan. rasa tidak nyaman bagi penumpang mobil.

4. Katup ekspansi menurunkan tekanan dan Terlebih di daerah perkotaan dengan tingkat

temperatur atau suhu cairan refrigeran hunian serta polusi yang tinggi. Tuntutan

yang bertekanan dan bertemperatur tinggi kehadiran MAC pada kendaraan hampir

menjadi rendah.

menjadi suatu

5. Gas refrigeran yang dingin dan berembun mendinginkan dan mengeringkan udara di

keharusan

untuk

ke dalam evaporator . dalam mobil. Selain itu pada saat hujan, MAC

ini

mengalir

Refrigeran menguap dan menyerap panas akan membantu menghilangkan embun pada

dari udara luar atau terjadi pengkabutan kaca (wind shield) bagian dalam akibat

udara sehingga suhu di luar akan dingin. terjadinya kondensasi. Dengan demikian

Jenis-jenis komponen di MAC, Sistem pandangan pengemudi tidak akan terganggu,

MAC terdiri dari komponen utama sebagi sehingga keselamatan pengguna kendaraan

berikut: Kompresor, Kondensor, Evaporator, tetap terjamin.

Katup Expansi. Komponen pembantu lainnya Dengan

seperti: Filter atau receiver-dryer, Magnetic memberikan

demikian

keberadaan MAC

clutch, Thermostat, Pressuare switch, Kipas pengguna kendaraan. Pertama di saat hari

dua fungsi

penting

bagi

udara kondensor, Kipas blower. Susunan yang panas, MAC dapat mempertahankan

komponen-komponen tersebut dalam sisitem temperatur serta kelembaban kabin pada

Mobile Air Conditioning (MAC) di perlihatkan kondisi nyaman (sekitar 24°C, 50%) sepanjang

pada Gambar.

perjalanan. Kedua, saat dalam keadaan hujan, MAC dapat menjaga terbentuknya embun pada kaca depan bagian dalam. (sumber: Darmawan Ari Pasek, 2006)

Gambar 5. Susunan komponen utama pada sistem MAC Sumber: Darmawan Ari Pasek (2006)

Gambar 4. Sistem kerja MAC

Refrigeran.

Sumber: Hendra (2012) Pada umumnya refrigeran ialah suatu zat yang berupa cairan yang mengalir di Sumber: Hendra (2012) Pada umumnya refrigeran ialah suatu zat yang berupa cairan yang mengalir di

kemudian diembunkan menjadi cairan lalu mendinginkan dengan cara menyerap panas

tekanannya diturunkan agar cairan tersebut melalui ekspansi dan evaporasi (penguapan).

dapat menguap kembali. Kelompok

Persyaratan refrigerant (zat pendingin) digunakan dan mempunyai aspek lingkungan

untuk sistem AC adalah sebagai berikut: yang penting adalah refrigeran halokarbon,

1. Tekanan penguapannya harus cukup yaitu refrigeran dengan molekul yang

tinggi. Sebaiknya refrigeran memiliki memiliki atom-atom halogen (fluor atau

temperatur penguapan pada tekanan khlor) dan karbon. Refrigeran halokarbon

tinggi, sehingga dapat terbagi menjadi beberapa jenis sebagai

yang

lebih

dihindari kemungkinan terjadinya vakum berikut, (sumber: Darmawan Ari Pasek,

pada evaporator, dan turunnya efisiensi 2006)):

volumetrik karena naiknya perbandingan

1. Refrigeran CFC (chlorofluorocarbon), yaitu

kompresi.

refrigeran halokarbon dengan molekul

pengembunan yang tidak yang terdiri dari atom-atom khlor (Cl),

2. Tekanan

tinggi. Apabila tekanan fluor (F), dan karbon (C). Contoh

terlampau

rendah, maka refrigeran ini yang cukup populer adalah

pengembunannya

perbandingan kompresinya menjadi lebih refrigeran CFC-11 (trichlorofluoro-carbon,

rendah sehingga penurunan prestasi CFCl3),

CFC-12 (dichloro-difluoro-carbon- kompresor dapat dihindarkan. Selain itu, CF2Cl2), dan lain-lain.

dengan tekanan kerja yang lebih rendah,

2. Refrigeran HCFC

mesin dapat bekerja lebih aman karena fluorocarbon ), yaitu refrigeran halokarbon

(hydrochloro-

terjadinya kebocoran, dengan molekul yang terdiri dari atom-

kemungkinan

kerusakan, ledakan menjadi lebih kecil. atom hidrogen (H), khlor (Cl), fluor (F),

3. Kalor laten penguapan harus tinggi. dan karbon (C). Salah satu refrigeran ini

Refrigerant yang memiliki kalor laten yang populer adalah refrigeran HCFC-22

yang tinggi lebih (chloro-difluoro-metil, CHF2Cl).

penguapan

menguntungkan karena untuk kapasitas

3. Refrigeran HFC (hydrofluorocarbon), yaitu refrigerasi yang sama, jumlah refrigeran refrigeran halokarbon dengan molekul

yang bersirkulasi menjadi lebih kecil. yang terdiri dari atom-atom hidrogen (H),

4. Volume spesifik (terutama dalam fasa gas) fluor (F), dan karbon (C). Salah satu

yang cukup kecil. Refrigerant dengan contoh refrigeran ini yang populer adalah

kalor laten penguapan yang besar dan HFC-134a (C2H2F4).

volume spesifik gas yang kecil akan Refrigeran yang banyak dipakai oleh

memungkinkan penggunaan kompresor kendaraan sekarang ini adalah HFC 134a yang

dengan volume torak yang lebih kecil. tidak mempunyai sifat perusak ozon dan juga

5. Koefisien prestasi harus tinggi. Dari segi tidak mengandung racun (karena tidak

termodinamika dari mengandung

karakteristik

refrigerant, koefisien prestasi merupakan dilepaskan ke udara maka secara cepat akan

terpenting untuk menguap dengan menyerap panas dari udara

parameter

yang

menekan biaya operasi. sekitarnya. Air Conditioner mempertahankan

termal yang tinggi. kondisi suhu dan kelembaban udara dengan

6. Konduktifitas

Konduktivitas termal sangat penting cara, pada suhu ruangan tinggi refrigeran

menentukan karakteristik akan menyerap panas dari udara sehingga

untuk

perpindahan kalor.

suhu di dalam ruangan turun. Sebaliknya saat

7. Viskositas yang rendah dalam fasa cair udara di dalam ruangan rendah refrigeran

maupun fasa gas. Dengan turunnya akan melepaskan panas ke udara sehingga

tahanan aliran refrigerant dalam pipa, suhu udara naik, oleh karena itu daur

kerugian tekanan akan berkurang. refrigerasi yang terpenting adalah daur

8. Refrigerant tidak boleh beracun dan kompresi uap yang digunakan didalam daur

berbau merangsang.

9. Refrigerant tidak boleh mudah terbakar dan meledak.

10. Refrigerant harus mudah dideteksi, jika terjadi kebocoran.

11. Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh.

12. Ramah lingkungan. Gambar 8. Proses Kompresi Dalam Kompresor

Siklus Kompresi Uap Dalam Refrigerasi.

Sumber: Yosep (2007) Siklus kompresi uap merupakan daur

yang terbanyak digunakan dalam sistem

Proses 2-3: Proses pembuangan energi kalor

refrigerasi. Pada daur ini uap ditekan dan

pada kondensor

kemudian di embunkan menjadi cairan, lalu Proses pelepasan kalor reversibel pada tekananya diturunkan agar cairan tersebut

tekanan konstan, menyebabkan penurunan dapat menguap kembali.

panas

(desuperheating) dan pengembunan refrigeran. Kapasitas laju aliran kalor kondensasi

lanjut

Q 23 –W 23 = (h 3 –h 2 ) Q 23 = (h3 –h 2 ) = ( - ) ........................( 2 )

Q = Panas W = Kerja/Daya

Gambar 6. Diagram block siklus kompresi uap Sumber: Stoecker,1996

Gambar 9. Proses pembuangan energi kalor pada kondensor Sumber: Yosep (2007) Jadi yang terjadi pada kondensor adalah panas keluar ( - )

Proses 3-4: Proses Iso enthalpi pada ekspansion device.

Proses ekspansi tidak reversibel pada entalpi konstan, dari cairan jenuh menuju

Gambar 7. Diagram p-h kompresi uap

tekanan

Proses pencekikan (throttling process) pada sistem pendingin

evaporator.

Secara termodinamika prinsip kerja terjadi di dalam pipa kapiler atau katup siklus pendingin kompresi uap tersebut dapat

ekspansi. Proses di sini berlangsung pada dijelaskan sebagai berikut:

proses adiabatik, sehingga Q ̊̊ 34 – W̊ 34 = (h 4 –h 3 )

Proses 1-2 kompresi kompresor.

h 3 = h 4 ...................... ( 3 ) merupakan kompresi adiabatik dan

h 3 = h 4 Proses throtle (proses reversibel dari uap jenuh menuju tekanan

pencekikan)

kondensor. Apabila perubahan energi kinetik dan energi potensial diabaikan, maka kerja kompresor adalah

Q 12 –W 12 = (h 2 –h 1 ) W ̊ 12 = (h 1 –h 2 ) = ( - )...................... ( 1 ) Q = Panas

Gambar 10. Proses Iso enthalpi pada W = Kerja

ekspansion device Sumber: Yosep (2007) ekspansion device Sumber: Yosep (2007)

Proses 4-1: Proses pemasukan energi kalor

kompresor AC mobil.

pada evaporator.

Merupakan penambahan kalor reversibel pada tekanan tetap, yang menyebabkan penguapan menuju uap jenuh. Kapasitas laju aliran kalor evaporasi dirumuskan

Q 41 –W 41 = (h 1 –h 4 ) Q 41 = (h 1 –h 4 ) = ( + ) ..................( 4 ) Gambar 2.45. Skema manifold geague Sumber: Wikipedia (2012)

Alat Peraga

Gambar 11. Proses pemasukan energi kalor Alat peraga adalah suatu alat yang dapat pada evaporator

diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan Sumber: Yosep (2007)

membantu guru agar proses belajar mengajar

siswa lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002

Coeffisien of Performance (COP).

:59). Alat peraga dalam mengajar memegang COP atau koefisien prestasi digunakan

peranan penting sebagai alat Bantu untuk untuk menyatakan efisiensi dari siklus

menciptakan proses belajar mengajar yang refrigerasi. Pada umumnya, efisiensi mesin

efektif. Proses belajar mengajar ditandai kalor selalu lebih kecil dari satu. Dengan kata

dengan adanya beberapa unsur antara lain lain, energi yang dimasukkan ke dalam sistem

tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi. tidak semuanya dapat diubah menjadi kerja

Alat peraga sering disebut audio visual, berguna, selalu terjadi kerugian.

dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebut berguna agar pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses

Hasil unjuk kerja sistem refrigrasi ini belajar mengajar alat peraga dipergunakan nilainya harus diatas 1.

dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien.

Motor bakar.

Motor bakar adalah motor penggerak

Perencanaan biaya.

mula yang pada prinsipnya adalah sebuah Menurut Mulyadi (1993: 8) biaya adalah alat yang mengubah energi kimia menjadi

pengorbanan sumber ekonomi yang diukur energi panas dan diubah ke energi mekanis.

dalam satuan uang yang telah terjadi atau Saat ini motor bakar masih menjadi pilihan

kemungkinan telah terjadi untuk tujuan utama untuk dijadikan sebagai penggerak

tertentu (Pembuatan alat). mula. Karena itu, usaha untuk menciptakan

a. Biaya produksi.

motor bakar yang menghasilkan kemampuan Biaya produksi adalah biaya-biaya yang tinggi terus diusahakan oleh manusia.

terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi Kemampuan tinggi untuk mesin ditandai

produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut dengan adanya daya dan torsi yang

obyek pengeluarannya biaya produksi ini dihasilkan tinggi tetapi kebutuhan bahan

dibagi menjadi: Biaya bahan baku, Biaya bakar rendah.

tenaga kerja, Biaya permesinan, dan Biaya perakitan.

Alat Ukur Manifold Geague.

b. Harga Jual Alat.

Manifold adalah alat pengukur yang Besarnya harga jual alat adalah biaya berfungsi selain untuk mengosongkan atau

total pembuatan alat ditambah keuntungan mengisi refrigerant juga sebagai alat untuk

yang direncanakan serta pajak penjualan. mengidentifikasi gangguan pada sistem mesin

Perincian biaya-biaya sebagi berikut:

Biaya Produksi, Besarnya biaya produksi BEP = (Robert J. Kodoatie, 2005) ditentukan oleh: Biaya pembuatan, Biaya perencanaan,

didasarkan pada kerumitan dari alat yang

Fc : Biaya Tetap

dibuat, Biaya operator, didasarkan jumlah jam

P : Harga jual per unit

kerja yang dibutuhkan, keterampilan, dan

Vc : Biaya Tidak Tetap

keahlian. Keuntungan,

ditentukan sebesar Rp. 1.000.000,-. Pajak (tax), Besarnya pajak ditentukan sebesar 10% dan

Kegiatan Pelaksanaan

besarnya bunga pinjaman dari bank sebesar Langkah-langkah dalam pembuatan alat 1,5%

peraga perawatan instalasi pengkondisian menentukan harga jual alat yaitu:

per bulan.Rumus

yang

dipakai

udara mobil sebagai berikut: Sales

=X Tc

= (Total Cost) EBDIT = (Earning before depresiation interest and taxes )

D = (Depresiation) EBT

= (Earning Before Taxes) T

= (Taxes) EAT

= (Earning After Taxes) (Robert J. Kodoatie, 2005)

c. Break Event Point (BEP)

Break Event Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi atau impas (penghasilan = total biaya). Untuk dapat menganalisa BEP diperlukan penggolongan

sifatnya. Menurut sifat pembiayaannya dibagi menjadi tiga yaitu:

2 tidak berubah atau tidak tergantung pada

Biaya tetap adalah biaya yang relative

volume produksi maupun tingkat aktifitas

Perakitan

Gambar alat

yang dilakukan. Yang termasuk biaya tetap adalah biaya perencanaan, biaya produksi, TIDAK

dan biaya pembuatan gedung perusahaan.

Apakah perakitan sesuai dengan rancangan alat?

Biaya tidak tetap adalah biaya yang pada umumnya berubah seiring dengan perubahan YA

jumlah produksi yang dilakukan perusahaan. Pengujian alat Sebagai contoh yaitu biaya bahan baku, biaya

permesinan, dan biaya operator.

Pembuatan laporan

Biaya semi variabel serupa dengan gabungan dari biaya tetap dan biaya tidak Selesai

tetap. Akan tetapi biaya semi variabel ini tidak Gambar 11. Diagram alir digunakan dalam perhitungan nilai BEP.

Sumber: Penulis (2012) Sebagai contoh yaitu biaya komisi yang

diberikan kepada salesman.

Tahap 1. Pengumpulan data

adalah melakukan yaitu:

Rumus untuk menghitung nilai BEP

Tahapan

awal

pengumpulan data dengan tujuan untuk

Fc Fc

lain-lain.

berbagai informasi pendukung lainnya yang berhubungan dengan pengerjaan Tugas Akhir

Bahan dan Alat

ini. Pengumpulan data ini dapat diperoleh

pembuatan perlu dari buku-buku yang berhubungan dengan

Dalam

proses

dipersiapkan peralatan dan bahan. Berikut ini proses penelitian dan jurnal-jurnal penelitian

alat yang harus yang berhubungan dengan penelitian ini.

Selain itu pengumpulan data ini juga bisa Tabel 1. komponen utama dilakukan dengan cara observasi lapangan

Nama komponen Jumlah dan tambahan pengetahuan melalui internet.

No

1 memperoleh gambaran secara lebih detail

Studi literature juga dimaksudkan untuk

1. Kompresor

1 mengenai perancangan dan pembuatan alat

2. Kondensor

peraga perawatan instalasi pengkondisian

1 udara mobil (car air conditioner installation

3. Evaporator

maintenance trainer ) beserta karakteristik dan

1 permasalahannya.

4. Receiver

5. Katup expansi

Tahap 2. Perancangan dan pembuatan alat

1 Pada tahap ini dilakukan pemodelan

7. Motor bensin

sistem dari data yang sudah ada dari hasil

1 pengumpulan data sehingga data tersebut

9. Ektra fan

2 berikutnya. Perancangan alat ini terlebih

dapat dijadikan acuan

dalam

proses

10. Pressure geague

dahulu membuat gambar model melalui

Sumber: Penulis (2012)

autocad atau dalam bentuk gambar lainnya

lalu sampai akhirnya kita akan mendapatkan Tabel 2. komponen pendukung 1 hasil simulasinya. Selanjutnya masuk tahap

jumlah penentuhan bahan dalam tentang cara

No Nama Barang

pembuatan komponen-komponen alat dan

1 set pembelian komponen yang di butuhkan

1. Trafo

2. Belt 1 tpe A dalam pembuatan alat.

3. Selang dan pipa

1 set

Tahap 3. Proses perakitan

kapiler

Pada tahap ini dilakukannya perakitan komponen-komponen alat peraga perawatan

Sumber: Penulis (2012)

instalasi pengkondisian udara mobil (car air conditioner installation maintenance trainer ) yang

Tabel 3. komponen pendukung 2 sesuai dengan desain yang di buat.

No

Nama Barang

jumlah

Tahap 4. Pengujian alat dan pembuatan

1. Besi holow 20 mm x

12 m

laporan

50 mm tebal 2 mm Pada tahap ini akan diberikan data-data

4 buah laporan tugas akhir dan akan dilakukan

hasil percobaan yang akan di buat didalam

2. Roda gelinding

29 buah pengujian sekaligus analisa dari sistem

3. Mur baut ukuran 10

keseluruhan, kerja tiap-tiap blok rangkaian

48 buah yang secara keseluruhan berfungsi. Adapun

4. Mur baut ukuran 12

pengujian yang akan dilakukan meliputi

4 buah pengujian terhadap sistem pada kompresor,

5. Mur baut ukuran 14

Sumber: Penulis (2012)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses Pembuatan

Proses perencanaan proyek akhir dengan judul perancangan dan pembuatan alat peraga perawatan instalasi pengkondisian udara

Gambar 13. Konstruksi rangka mobil (car air cnditioner installation maintenance

a. Kaki meja:

trainer ) sebagai alat bantu proses belajar.

i. Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm bahan ST-37 sepanjang 87 cm sebanyak

4 buah.

ii. Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm bahan

sepanjang 120 cm sebanyak 2 buah untuk sisi panjang yang bawah.

ST-37

iii. Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm bahan ST-37 sepanjang 80 cm sebanyak

2 buah untuk sisi lebar yang bawah. Gambar 12. Rangka dan komponen-

b. Rangka atas:

komponennya Sumber: Penulis (2012)

i. Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm bahan

ST-37

sepanjang 120 cm

Pembuatan Meja

sebanyak 2 buah untuk panjang meja. Perancangan alat peraga perawatan

ii. Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm instalasi pengkondisian udara mobil dibuat

bahan ST-37 sepanjang 80 cm sebanyak dalam bentuk meja dudukan, meja tersebut

2 buah untuk lebar meja atas. dibuat dari bahan besi persegi 40 mm x 40

c. Dudukan kompresor dan motor bensin. mm, dengan kontruksi meja yang dapat menopang berat komponen-komponen alat

Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm peraga, sehingga berharap alat tersebut dapat

bahan ST-37 sepanjang 80 cm sebanyak 4 digunakan dengan baik. Dalam mendesain

buah.

meja dudukan perancangan alat peraga

d. Penopang roda gelinding. pengkondisian udara mobil.

Meja trainer dibuat dalam ukuran 1200 Pemotongan besi pelat bahan ST-37 mm x 800 mm dengan ketinggian 870 mm,

sepanjang 15 x 15 x 0,2 sebanyak 4 buah. ukuran meja tersebut di rencanakan sudah

sesuai dengan kapasitas ukuran komponen-

2. Proses pengelasan

komponen yang terpasang, sedangkan tinggi trainer tersebut dibuat setinggi ukuran rata-

a. Pengelasan rangka meja sesuai ukuran rata tinggi manusia dengan harapan trainer

panjang dan lebar.

b. Pengelasan kaki meja dengan rangka tersebut memberi kesan mudah dilihat .

meja atas.

Membuat rangka

c. Pengelasan penguat rangka kaki meja sisi panjang dan lebarnya.

Bahan yang digunakan adalah: Besi hollow 40

d. Pengelasan pelat untuk penopang x 40 x 2 bahan ST-37

roda gelinding.

e. Pengelasan penopang motor bensin dan kompresor AC.

3. Proses pengecatan

Langkah pengerjaan

tempat dan urutan pengecatan yaitu :

dalam

proses

d. Mengetahui

pemasangan

dari masing-masing komponen yang tersedia.

a. Membersihkan seluruh permukaan

e. Penyiapan semua alat-alat bantu untuk benda dengan amplas dan air untuk

proses perakitan.

menghilangkan korosi. Langkah-langkah perakitan:

b. Pengamplasan dilakukan beberapa kali sampai permukaan rangka luar

a. Penyiapan rangka (meja) yang telah dan dalam benar-benar bersih dari

disambung dengan proses pengelasan korosi.

sesuai desain.

c. Memberikan cat dasar ke seluruh

b. Pemasangan kondensor pada rangka bagian yang akan dicat sebanyak 2

dengan mengebor bagian-bagiannya kali lapisan.

dan selanjutnya di mur-baut-ring.

receiver pada lubangi yang telah diberi cat dasar sampai

d. Pengamplasan kembali permukaan

c. Pemasangan

rangka menggunakan bor lalu di mur - benar-benar halus dan rata dengan

baut-ring.

menggunakan amplas halus dan air

d. Pemasangan evaporator pada rangka agar lapisan cat dasar tidak terkikis

dengan mengebor sisi bagian dari terlalu banyak.

rangka lalu memasang pengunci (mur -

e. Melakukan pengecatan warna merah

baut-ring).

pada rangka 2 kali lapisan agar tebal

e. Pemasangan motor bensin pada rangka dan cat awet.

dengan mengebor sisi bagian dari

f. Melakukan pengecatan warna hitam rangka lalu memsang pengunci (mur - pada evaporator 2 kali lapisan agar

baut-ring)

tebal dan cat awet.

f. Pemasangan pulley ukuran diameter

4. Proses perakitan. luar 6 cm dan diameter poros 2 cm pada poros motor bensin bensin

kompresor AC pada terakhir dalam proses perancangan dan

g. Pemasangan

rangka dengan mengebor sisi bagian pembuatan suatu mesin atau alat, dimana

dari rangka lalu memasang pengunci suatu

(mur-baut-ring), pastikan pulley antara menempatkan dan memasang bagian-

cara atau

tindakan

untuk

motor bensin dan kompresor terpasang bagian dari suatu mesin yang digabung

lurus sejajar.

dari satu kesatuan menurut pasangannya,

selang dan pipa sehingga akan menjadimesin yang siap

h. Pemasangan

penghubung antar komponen dan digunakan sesuai dengan fungsi yang

memastikan kekencangan antar bagian direncanakan.

penghubung agar dipastikan benar - benar kencang.

Sebelum melakukan

perakitan

i. Pemasangan trafo pada di plat L lalu di hendaknya memperhatikan beberapa hal

beri landasan kayu, selanjutnya di sebagai berikut: pasang pada rangka dengan mengebor

sisi atas bagian rangka dengan pengunci dirakit, telah selesai dikerjakan dan

a. Komponen-komponen

telah siap ukuran sesuai perencanaan.

Komponen-Komponen

Alat Peraga

b. Komponen-komponen

standart

siap

Pengkondisian mobil

pakai ataupun dipasangkan. Berikut ini komponen-komponen Alat Peraga

c. Mengetahui jumlah yang akan dirakit Perawatan Pengkondisian mobil.

dan mengetahui cara pemasangannya.

kj

= 134,02 kg (tabel sifat refrigeran jenuh 134a (uap-cair): tabel tekanan)

Proses 1-2: Proses Kompresi Dalam Kompresor

Q 12 –W 12 = (h 2 –h 1 )

12 W = (h 1 –h 2 )

– 261,85 kg ) Gambar 14. Komponen Alat Peraga

= - 23,15 kg (W masuk) Pengkondisian Udara

Ẇ = Daya Keterangan:

Q = Panas

1. Ektra fan Jadi yang dibutuhkan kompresor hanyalah

2. Kondensor daya, daya yang masuk pada kompresor.

3. Selang karet

4. Trafo

Proses 2-3: Proses pembuangan energi kalor

5. Evaporator

pada kondensor

6. Pipa tembaga

9. Motor bensin

kj

kj = (134,02 – 261,85 )

Analisa Perhitungan

Mesin Refrigerasi

kg

kg

Metode Tabel.

kg (Q keluar) Untuk menentukan COP atau koefesien prestasi pada alat peraga perawatan instalasi

kj – 127.83 =

Q = Panas

pengkondisian udara

mobil

ditentukan

W = Kerja/Daya

sebagai berikut. Diketahui:

Proses 3-4: Proses Iso enthalpi pada

P tinggi : 246 Psi = 16 bar (pressure geague)

ekspansion device

P rendah : 25 Psi = 1,7 bar (pressure geague) Data:

hg = 238,7 kj

3 =h 4 h Proses throtle (proses jenuh 134a (uap-cair): tabel tekanan)

(tabel sifat refrigeran

Proses 4-1: Proses pemasukan energi kalor

h kj 2 = 261,85 (tabel sifat uap

pada evaporator

kg

refrigeran panas lanjut 134a)

41 Q –W 41 = (h 1 –h 4 )

III. P = 16 bar

= (238,7 kj – 134,02 ) jenuh 134a (uap-cair): tabel tekanan)

hf = 134,02 kg (tabel sifat refrigeran

kj

kg kg

IV. h 4 =h 3 kj = 104,68 kg (Q masuk)

Coeffisien of Performance (COP)

Maka jumlah biaya operasional yaitu = Biaya transportasi + Biaya konsumsi = Rp.100.000 +

COP atau koefisien prestasi digunakan

Rp. 420.000 = Rp. 520. 000,-

untuk menyatakan efisiensi dari siklus Dari beberapa biaya diatas, maka total biaya

refrigerasi. Pada umumnya, efisiensi mesin pembuatan alat adalah sebagai berikut:

kalor selalu lebih kecil dari satu. Dengan kata lain, energi yang dimasukkan ke dalam sistem

Rp. 3.381.650,- tidak semuanya dapat diubah menjadi kerja

Biaya bahan baku

Rp. 150.000,- berguna, selalu terjadi kerugian.

Biaya permesinan

Biaya operasional

Rp. 520.000,-

COP = Total biaya W12 pembuatan alat Rp. 4.051.650,-

4. Biaya Perencanaan

= 4,5 Biaya perancangan dalam pembuatan

Hasil unjuk kerja sistem refrigrasi ini nilainya alat ini diambilkan 15% dari biaya bahan baku harus diatas 1.

dan biaya pemesinan, jadi perhitungannya adalah:

Analisa Biaya Pembuatan

Biaya perancangan = 15 % x ( total biaya

1. Biaya Bahan Baku pembuatan alat) = 15 % x (Rp.4.051.650,-) =

a. Biaya Komponen Utama Mesin Rp.607.747,- dibulatkan menjadi Rp.608.000,- Komponen utama mesin berperan penting dalam pembuatan alat peraga

Penentuan Harga Jual Alat.

perawatan perawatan instalasi pengkondisian Besarnya biaya produksi alat adalah sebagai

udara mobil (car air conditioner installation

berikut:

maintenance trainer ) tersebut, karena alat ini berfungsi

Rp.4.051.650,- mengajar. Sebagaimana fungsi dari alat

1. Biaya pembuatan

Rp. 608.000,- tersebut sebagai alat praktikum. Adapun

2. Biaya perencanaan

Sehingga besarnya biaya Rp.4.659.650,- komponen utama mesin dan biaya yang

total produksi diperoleh

dibutuhkan dalam pembuatan alat peraga

perawatan instalasi pengkondisian udara

Perhitungan harga jual alat

mobil (car air

conditioner

installation

Harga jual alat dapat diketahui berdasarkan maintenance trainer ) adalah sebagai berikut: perhitungan sebagai berikut:

1. Keuntungan yang direncanakan (EAT) Rp.

b. Biaya komponen pendukung dan bahan.

2. Pajak (T)10 %

c. Biaya bahan pengecatan

3. Bunga pinjaman bank 1,5 % perbulan

Sales

2. Biaya permesinan

Tc

= Rp.4.659.650,-

Total biaya sewa permesinan dan operator

= (X- Rp.4.659.650,-) selama dua puluh satu hari yaitu Rp. 150.000,-

EBDIT

D =0

3. Biaya operasional

= (X- Rp.4.659.650,-) Biaya operasional yang dikeluarkan

EBIT

I = 1,5 % x Rp.4.659.650,- meliputi:

EBT

= (X- Rp.4.659.650,-)

a. Biaya transportasi = total biaya

= 10% x (X- Rp.4.659.650,-) transportasi selama dua puluh satu hari =

= (X- Rp.4.659.650,-) 10% x Rp.4.659.650,- Rp. 100.000,- = 0.9x (X- Rp.4.659.650,-)

EAT

b. Biaya konsumsi = jumlah hari x biaya = 0.9X – Rp. 4.193.685,- konsumsi perhari = 21 x Rp. 20.000,- = Rp. EAT dirumuskan= Rp.1.000.000,- 420.000,-

Dari EAT diinginkan Rp. 1.000.000,- ,sedangkan harga jual per unit alat adalah dilakukan pembulatan Rp.5.770.000,-.

Sehingga didapatkan perhitungan harga jual sebagai berikut :

DAFTAR PUSTAKA

0,9X = Rp.1.000.000,- + Rp. 4.193.685,- Agus, H (2010). Pengertian AC

0,9X = Rp.5.193.685,- http://iptech.wordpress.com. Di akses pada tanggal 09 juli 2012

X = Rp.5.770.076,- Anonim. 1996. New Step 1 Training Manual.

Maka harga jual per unit alat adalah Jakarta : Toyota Astra Motor (Buku) dilakukan pembulatan Rp. 5.770.000,-/unit

Arora, C.P, Refrigeration and conditioning, Mc. Graw Hill International Editions, Second

Perhitungan Break Event Point (BEP).

Edition, 2001 (Buku) Eka Yogaswara & Rahmat Mansyur ,

Break Event Point adalah kondisi Refrijerasi, CV Arfindo Raya, Bandung, dimana harga jual sama dengan harga

2008. (Buku)

produksi atau biasa disebut titik impas. Hendra, P.H (2010). Makalah Sistem AC Pada Berikut adalah perhitungan dari titik impas

Mobil.

tersebut: http://www.scribd.com/doc/33009874/. Di

1. Biaya tetap (Fc) ditentukan dari harga jual akses tanggal 08 juli 2012 alat yaitu Rp.5.770.000,-/ unit

Johan, M.G (2009). Cara Kerja AC mobil.

2. Biaya tidak tetap (Vc) ditentukan dari http://www.scribd.com/doc/33620989/Car tingkat produktifitas atau tingkat aktifitas

a-Kerja-AC-Mobil. Di akses pada tanggal yang dilakukan. Ditentukan besarnya biaya

15 juli 2012

perubahan adalah besarnya biaya Kusnan, K.W. (2010) Dasar AC perawatan rutin yaitu Rp. 50.000,-

http://www.scribd.com/doc/68739385/DA

3. Biaya pemasukan (P) ditentukan dari biaya SAR-AC . Di akses pada tanggal 15 juli sewa alat peraga tersebut yaitu

Rp.250.000,-/sewa Michael J.Moran & Howard N. Shapiro, Dari ketiga perincian biaya tersebut, maka

Thermodinamika Teknik, Jakarta: Erlangga, diperoleh BEP alat peraga sebagai berikut :

2004. (Buku) Fc Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di

BEP =

P  Vc Asia - www.energyefficiencyasia.org 2006

BEP =

(Buku)

Robert J. Kodoatie (2005), Analisis Ekonomi BEP = 28,85 operasi ~ 28 operasi

Teknik, Yogyakarta, Penerbit Andi. (Buku)

Jadi dengan 28 kali penyewaan atau Tim Penyusun, 2006, Modul pelatihan untuk pengoperasian maka BEP sudah terpenuhi

teknisi bengkel AC mobil, Jakarta. (Buku)

KESIMPULAN

Dari hasil perancangan alat peraga perawatan instalasi pengkondisian udara mobil

(car air

conditioner

installation

maintenance trainer ) ini dapat disimpulkan sebagai berikut; Mendesain alat peraga perawatan instalasi pengkondisian udara mobil

(car air

conditioner

installation

maintenance trainer )

pembuatan alat sebesar Rp. 4.051.650,-

RANCANG BANGUN BELT CONVEYOR TRAINNER SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN

Rudianto Raharjo

Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik Kediri Raharjo_rudianto@yahoo.co.id

Abstrak

Belt conveyor intensif digunakan di setiap cabang industri seperti industri pengecoran, industri kertas, industri makanan, industri pertambangan batubara dan sebagainya. Belt conveyor sendiri digunakan oleh kebanyakan industri dikarenakan belt conveyor memiliki kapasitas angkut yang cukup besar . Metode penelitian yang akan dilaksanakan adalah metode rancang bangun atau rekayasa dan dibagi dala m beberapa tahapan yaitu Studi literatur di dan proses perancangan belt conveyor (desain). Hasil yang diperoleh adalah proses perancangan meliputi: pembuatan desain gambar alat peraga perawatan belt conveyor, perancangan belt dengan Smax = 73 Kg, Idler q = 7 Kg/m, Daya motor = 0,25 HP.

Kata Kunci : belt conveyor, rancang bangun.

PENDAHULUAN

pemindahan barang dapat dilakukan secara kontinyu, jarak pemindahan yang

Latar Belakang

cukup jauh (500-1000 m atau lebih), Kurangnya mesin pemindah bahan lintasan tetap serta bahan material yang akan

proses dapat diangkut dapat berupa muatan curah produksi. Untuk itu eksistensi mesin (bulk load) atau muatan satuan (unit load), pemindah bahan mutlak diperlukan dalam berat

menghambat

jalannya

relatif ringan serta perindustrian. Tidak semua jenis mesin pemeliharaan

mesin

operasional yang pemindah bahan dapat dipergunakan mudah. (Zainuri, 2012) dalam kelancaran aktivitas industri. Ada

dan

Kemampuan ini telah menjadikan belt beberapa hal yang perlu diperhatikan conveyor secara luas digunakan sebagai dalam pemilihan suatu mesin pemindah mesin pemindah bahan. Oleh karena itu, bahan yaitu faktor ekonomis, kondisi suatu media pembelajaran tentang belt pabrik serta karakteristik beban muatan.

conveyor bagi pelajar ataupun mahasiswa Mesin pemindah bahan yang populer sangatlah penting untuk diterapkan dalam di kalangan perindustrian adalah belt dunia pendidikan. Untuk mencapai hal conveyor . Belt conveyor intensif digunakan di tersebut, maka perancangan belt conveyor setiap cabang industri seperti industri trainer

diharapkan mampu mengatasi pengecoran,

industri kertas, industri permasalahan di atas. makanan, industri pertambangan batubara

dan sebagainya. Belt conveyor sendiri Rumusan Masalah

digunakan oleh kebanyakan industri Adapun rumusan masalah yang akan dikarenakan

belt conveyor memiliki dibahas penelitian ini adalah “Bagaimana kapasitas angkut yang cukup besar (500 proses perancangan belt conveyor trainer sampai

5000 m³/jam

atau

lebih), sebagai alat bantu proses pembelajaran?”

Batasan Masalah

Agar tidak menyimpang

Berdasarkan jenis material yang akan permasalahan dan dapat mencapai sasaran dipindahkan, mesin pemindah bahan yang diharapkan, maka penulis membatasi (conveyor) dibagi menjadi: masalah pada:

dari

Bucket Conveyor Bucket Conveyor

1. Tidak membahas tentang sistem

Screw Conveyor perawatan dan perbaikan belt conveyor Screw Conveyor trainer.

Muatan Curah Muatan Curah (Bulk Load) (Bulk Load)

Pneumatic Pneumatic Conveyor Conveyor

2. Hanya membahas tentang perancangan belt conveyor trainer.

3. Tidak membahas kekuatan sambungan

Roller Conveyor Roller Conveyor

Muatan Satuan belt. Muatan Satuan

Jenis Conveyor Jenis Conveyor

(Unit Load) (Unit Load) Escalator Escalator

Overhead Conveyor Overhead Conveyor

TINJAUAN PUSTAKA

Apron Conveyor Definisi Apron Conveyor Conveyor

Muatan Keduanya (Curah dan Satuan) Muatan Keduanya (Curah dan Satuan)

Conveyor merupakan suatu mesin

Belt Conveyor Belt Conveyor

pemindah bahan yang umumnya dipakai

Gambar 1. Bagan Jenis-Jenis Conveyor dalam industri perakitan maupun industri

(2012) proses untuk mengangkut bahan produksi

Pemilihan jenis mesin pemindah bahan setengah jadi maupun hasil produksi dari atau conveyor didasarkan kepada sifat

satu bagian ke bagian yang lain. Ada dua bahan yang akan dipindahkan, kapasitas

jenis material yang dapat dipindahkan, peralatan, arah dan panjang pemindahan, yaitu muatan curah (bulk load) dan muatan

penyimpanan material pada head dan tail satuan (unit load). Contoh muatan curah, ends , langkah proses dan gerakan muatan

misalnya batubara, biji besi, tanah liat, batu

kondisi lokal spesifik. kapur dan sebagainya. Muatan satuan, Pemilihan juga didasarkan pada aspek

bahan

serta

misalnya: plat baja bentangan, unit mesin, ekonomi seperti biaya investasi awal dan

block bangunan kapal dan sebagainya. biaya operasional (running cost) misalnya Conveyor dapat ditemukan dalam

biaya tenaga kerja, biaya energi, biaya berbagai jenis keadaan di suatu industri. bahan

minyak pelumas, Conveyor digunakan untuk memindahkan

seperti

pembersihan serta biaya pemeliharaan dan material atau hasil produksi dalam jumlah perbaikan.

besar dari suatu tempat ke tempat lain.

Conveyor mungkin

memiliki

panjang a. Bucket Conveyor

beberapa kilometer atau mungkin beb erapa Bucket conveyor berfungsi untuk

meter tergantung jenis aplikasi yang menaikkan muatan curah (bulk loads) secara diinginkan.

vertikal atau dengan kemiringan (incline)

Jenis-Jenis Conveyor

lebih dari 70º dari bidang datar. Bucket Berdasarkan transmisi daya, mesin conveyor terdiri dari puli atau sprocket

pemindah bahan dapat dibedakan menjadi penggerak, bucket yang berputar beberapa jenis yaitu:

1. Conveyor mekanis. bagian penggerak, pengencang (take-up),

mengelilingi sprocket atas dan bawah,

2. Conveyor pneumatik. casing dan transmisi penggerak. Bucket

3. Conveyor hidraulik.

4. Conveyor gravitasi. berbagai macam material yang berbentuk

conveyor khusus

untuk mengangkat untuk mengangkat

kecil

dan e. Overhead Conveyor

bongkahan. Overhead Conveyor terdiri dari bagian

penarik (pulling member) dengan troli, Roller conveyor adalah mesin pemindah pembawa dan pemegang muatan, lintasan bahan jenis pemindah muatan satuan (track) overhead, penggerak, pulli pembelok menggunakan roller (gelondongan) yang (turning pulley) dan lintasan pengarah berputar secara terus-menerus. Roller (guided rail). Bagian penarik biasanya conveyor

b. Roller Conveyor

mesin terbuat dari rantai atau steel rope fleksibel pemindah bahan yang menangani material yang dapat naik turun dengan adanya satu

merupakan

sistem

jenis lintasan pembelok (bent track) untuk penggeraknya, roller conveyor dibedakan memindahkan muatan baik secara manual atas gravity rollers (unpowered roller conveyor) ataupun secara otomatis dari motor dan powered roller conveyor.

per satu.

Berdasarkan

penggerak.

c. Screw Conveyor

f. Apron Conveyor

Screw conveyor biasanya terdiri dari Apron conveyor disebut juga (scraper poros yang terpasang screw yang berputar flight

terdiri dari frame, dalam trough dan unit penggerak. Pada pengggerak, take-up sprocket, apron/slat, saat screw berputar, material dimasukkan travelling roller, feed hopers, dan discharge melalui feeding hopper ke screw yang spout. Apron conveyor digunakan untuk bergerak maju akibat daya dorong (thrust) memindahkan berbagai macam muatan screw . Poros dan screw berputar sepanjang curah dan satuan baik secara horizontal rumah (casing) lintasan berbentuk U (U- maupun membentuk sudut inklinasi. shaped ).

conveyor)

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI EKS KARESIDENAN BESUKI TAHUN 2004-2012

13 284 6

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

ANALISIS PROSES PENYUSUNAN PLAN OF ACTION (POA) PADA TINGKAT PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2007

6 120 23

ANALISIS YURIDIS TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN OLEH OKNUM POLISI DALAM PUTUSAN NOMOR 136/PID.B/2012/PN.MR (PUTUSAN NOMOR 136/PID.B/2012/PN.MR)

3 64 17

ERBANDINGAN PREDIKSI LEEWAY SPACE DENGAN MENGGUNAKAN TABEL MOYERS DAN TABEL SITEPU PADA PASIEN USIA 8-10 TAHUN YANG DIRAWAT DI KLINIK ORTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

2 124 18

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

INTENSI ORANG TUA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENIKAHKAN ANAK PEREMPUAN DI BAWAH USIA 20 TAHUN DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

10 104 107

kisi kisi un sma ma th 2012 2013

2 89 31

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58