BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALY) DAN PENDEKATAN MMP (MISSOURI MATHEMATICS PROJECT) PADA MATERI SEGITIGA SISWA KELAS VII DI MTs DARUL HIKMAH

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia yang telah mendeklarasikan kemerdekaannya sejak 17
Agustus 1945 memiliki kondisi yang unik dilihat dari perkembangan sampai saat
ini.1 Indonesia saat ini sedang menghadapi dua tantangan besar, yaitu
desentralisasi atatu otonomi daerah yang saat ini sudah dimulai, dan eraglobalisasi total yang akan terjadi pada tahun 2020. Kedua tantangan tersebut
merupakan tujuan berat yang harus dilalui dan dipersiapkan oleh seluruh bangsa
Indonesia. Kinci sukses dalam menghadapi tantangan berat itu terletak pada
kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang handal dan berbudaya. Oleh
karena itu, peningkatan kualitas SDM sejak dini merupakan hal yang penting yang
harus dipikirkan secara sungguh-sungguh.2
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan merupakan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan
atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang harus terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Pengertian pendidikan juga berkaitan
dengan tujuan pendidikan, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah

SWT, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

1

Dharma Kesuma, dkk, Pendidikan Karakter (Kajian Teori dan Praktik di Sekolah),
(Bandung: PT. Rosdakarya Offset), hal 1
2
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter (Menjawab Tatangan Krisis Multidimensional),
(Jakarta: PT Bumi Aksara), hal 35

1

2

Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Pendidikan yang mampu
mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu
mengembangkan potensi peserta didik, sehingga mampu menghadapi dan
memecahkan problem kehidupan yang dihadapinya.3 Secara sederhana pendidikan
dapat dimaknai sebagai usaha untuk membantu peserta didik mengembangkan
seluruh potensinya (hati, pikir, rasa dan karsa, serta raga) untuk menghadapi masa

depan .4
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menjawab suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.

5

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.6
Belajar adalah penguasaan kecakapan, sikap dan pengertian. Definisi belajar ini
menyebutkan secara eksplisit sifat-sifat atau hasil belajar yang harus diperoleh
dan berbeda-beda jenisnya. Kecakapan mengandung arti praktik; sikap adalah halhal yang berhubungan dengan cara-cara berpikir dan merasakan terhadap
masalah-masalah yang mengandung nilai; dan pengertian adalah hal-hal yang
mempunyai kaitan dengan pengalaman-pengalaman rasional atau menurut akal

3


Trianto, Mendesain Pendekatan Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, 2010), hlm 1-4
4
Muclas Samani, Konsep dan Pendekatan Pendidikan Karakter, (Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya, 2012), hal 37
5
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan
Nasional (Pasal 1 Ayat 1) , hal 3
6
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1.

3

seharusnya.

7

Proses pembelajaran sampai saat ini masih memiliki banyak


permasalahan. Banyak faktor yang mempengaruhi keaktifan dan hasil belajar
siswa di kelas. Ketidaktertarikan pada mata pelajaran, siswa yang merasa cepat
bosan karena metode pembelajaran yang kurang menarik, partisipasi siswa yang
kurang dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran dan tidak adanya variasi dalam
penyampaian materi pembelajaran.8
Sesuai dengan lampiran IV Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 tentang
pedoman umum pembelajaran, dalam kegiatan pembelajaran perlu menggunakan
prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik. (2) mengembangkan kreativitas
peserta didik. (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang. (4)
bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan
pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai setrategi dan
pendekatan pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan
bermakna. 9 Pandangan umum yang masih dianut guru dan masih berlaku hingga
sekarang adalah bahwa dalam proses belajar mengajar pengetahuan diberikan oleh
guru dan diterima oleh siswa. Keberhasilan dalam belajar diukur dari sejauh mana
siswa dapat menunjukkan bahwa mereka dapat mengungkapkan pengetahuan
yang diinginkan guru. Jika yang diungkapkan tidak sesuai dengan yang
diinginkan guru maka siswa dianggap tidak belajar. Dengan asumsi ini, maka

7


Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru,(Jogjakarta: ARRUZZ MEDIA, 2012), hal 226
8
Suluk Fitria Nur Rahman, Jurnal Pendekatan Pembelajaran Problem Based Instruction
(PBI) Berbantuan Media Movie untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa,
(Universitas Negeri Malang), hal 2
9
Lampiran IV Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013, Pedoman Umum Pembelajaran,
hal 3

4

guru berusaha sangat aktif dalam menyampaikan informasi (dengan ceramah) dan
siswa hanya mendengar dan mencatat.10
Menurut anggapan masyarakat umum, bahwa salah satu pelajaran yang
dianggap sulit pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah matematika.
Hal ini karena matematika berhubungan dengan ide-ide dan konsep konsep yang
abstrak. Pembelajaran matematika sangat ditentukan oleh strategi dan pendekatan
yang digunakan dalam mengajar matematika itu sendiri. Belajar yang efisien
dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang tepat. Oleh karena

itu guru dituntut untuk profesional dalam menjalankan tugasnya. Guru yang
profesional adalah guru yang selalu berpikir akan dibawa ke mana anak didiknya,
serta dengan apa mengarahkan anak didiknya untuk mencapai hasil yang
diinginkan dengan berbagai inovasi pembelajaran.11 Tolok ukur dari suksesnya
usaha atau strategi dengan adanya peningkatan. Peningkatan adalah proses
bertambahnya kuantitas maupun kualitas. Dari peningkatan ini bisa dilihat
kualitas suatu usaha atau strategi itu merupakan usaha yang tepat atau tidak.12
Matematika yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional dengan
pendekatan ceramah cenderung membuat peserta didik bosan belajar matematika.
Peserta didik hanya menerima saja materi apa yang disampaikan guru tanpa ikut
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Setelah itu, peserta didik diberikan
latihan soal yang harus dikerjakan dan begitu seterusnya. Guru sebagai salah satu
sumber belajar, berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi
10

Edy Santoso, Jurnal Pendekatan-Pendekatan Pembelajaran, (Publish: 15-08-2011
09:49:49), hal 1
11
Oktiana Dwi Putra Herawati, Jurnal Pendidikan Matematika “Pengaruh Pembelajaran
Problem Solving Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6

Palembang”, (Vollume 4. No. 1 Juni 2010), hal 1
12
Fauziyah Eka Purnamasari, Naskaah Publikasi “Peningkatan Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematika melalui Pendekatan Open-Ended Bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP
Muhammadiyah 10 Surakarta Tahun 2013/ 2014, (Universitas Muhammdiyah Surakarta: 2015)

5

kegiatan belajar. Salah satunya adalah melakukan pemilihan dan pemenuhan
pendekatan tertentu yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 13 Pendekatan
(Approach) dalam pengajaran diartikan sebagai a way of beginning something,
yang artinya cara memulai sesuatu. Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya

mewadahi,

menginsiprasi,


menguatkan,

dan

melatari

metode

pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. 14
Materi segitiga merupakan salah satu materi mata pelajaran matematika
kelas VII SMP/MTs pada semester II. Dimana materi tersebut sering dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Adapun materi yang terdapat didalam materi
segitiga adalah diantaranya mengetahui jenis-jenis segitiga, ciri-ciri segitiga, ciriciri khusus segitiga istimewa, keliling dan luas segitiga, sudut dalam dan luar
segitiga, dan garis-garis istimewa pada segitiga. Sehingga dibutuhkan pendekatan
yang aplikatif guna untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa
terhadap materi ini. Serta penilaian yang objektif. Sehingga hal tersebut perlu
untuk diteliti untuk mengetahui hasil yang tetap.
Dari studi lapangan dan beberapa informasi sekolahan tersebut merupakan
salah satu sekolah yang tetap memegang prinsip pendidikan pesantren di Dari
segi nilai akademik juga sangat memuaskan. Dalam meraih hal tersebut banyak

sekali proses-proses yang harus dialami. Salah satunya dalam mencapai nilai dan
prestasi mata pelajaran matematika. Namun, dalam observasi yang pernah di
lakukan dimana observasi tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang
13

Anisatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Teras, 2009), hal 82
http://irawatiardi.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-pendekatan-strategi-metode.html,
Diakses pada 7 Januari 2018, 01:37 WIB
14

6

dilakukan untuk mengetahui keadaan, situasi dan proses pembelajaran di
madrasah tersebut. Dari observasi yang dilakukan diketahui bahwa siswa-siswi
masih merasa bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit (momok)
dan dalam kenyataannnya pula tidak sedikit hasil belajar siswa mata pelajaran
matematika yang memperoleh nilai yang kurang memuasakan bahkan masih ada
merasa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika. Kemudian juga siswasiswi dari madrasah merupakan santri yang tinggal di asrama dimana kegiatan
mereka sangat padat dan terjadwal. Guru telah mengusahakan berbagai cara untuk
mempermudah siswa menerima materi matematika


yang diajarkan dengan

rencana-rencana khusus namun dalam kenyataannya tetap terdapat siswa yang
merasa kesulitan dalam mata pelajaran matematika. Terdapat beberapa siswa yang
mengatakan dan menganggap matematika itu sulit juga diketahui dari penelitianpenelitian lain yang juga menemukan permasalahan akan kesulitan dalam
menerima materi matematika. Selain itu dalam pengamatan sepintas, wawancara,
angket memang terdapat kesulitan menerima ataupun mengerjakan soal
matematika dan juga kurangnya ketuntasan hasil belajar siswa mata pelajaran
matematika. Dan kedua pendekatan tersebut di akan digunakan untuk menentukan
hasil belajar siswa dalam materi segitiga.
Berdasarkan hal-hal tersebut saya mencoba untuk melakukan penelitian
terhadap siswi-siswi di MTs Darul Hikmah Tawangsari dengan membandingkan
dua pendekatan pembelajaran matematika untuk mengetahui hasil belajar yang
akan diperoleh siswa. Pendekatan tersebut adalah pendekatan SAVI (Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy) dan MMP (Missouri Mathematical
Product) dalam materi segitiga.

7


Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.15 Pendekatan SAVI (Somatic,
Auditory, Visua;ization, Intellectualy) adalah proses belajar siswa dengan
menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual serta penggunaan
sumua alat indra. Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visuaization,
Intellectualy) menganut aliran ilmu kognitif modern yang paling baik adalah
melibatkan seluruh tubuh, semua indra dan segenap ke dalaman serta keluasan
pribadi, menghormati gaya belajar individu lain dengan menyadari bahwa orang
belajar dengan cara-cara berbeda.16 Dan MMP (Missouri Mathematics Product)
merupakan suatu program yang didesain untuk membantu guru dalam hal
efektivitas penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan yang
luar biasa. Latihan-latihan yang dimaksud adalah lembar proyek, dimana pada
saat kegiatan belajar mengajar guru memberikan tugas proyek kepada siswa agar
siswa dapat mengerjakan soal-soal tersebut dengan tujuan untuk membantu siswa
agar lebih memahami materi yang dijelaskan oleh guru.17
Dimana dalam materi ini akan membahas terkait jenis-jenis segitiga, ciriciri segitiga, jenis-jenis segitiga, ciri-ciri khusus seitiga istimewa, keliling dan
luas segitiga, sudut dalam dan sudut luar segitiga, dan garis-garis istimewa pada
segitiga. Kedua pendekatan tersebut sangat cocok untuk siswi-siswi di MTs Darul
Hikmah Tawangsari Tulungagung. Siswa yang merupakan subjek pembelajaran
yang secara aktif melakukan praktik- praktik berbahasa, bertanya dan menjawab

15

Rahmiati, Fahrurozi, Pengaruh Pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP)
terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah, (Universitas Hamzanwadi: Jurnal tidak diterbitkan).
16
https://www.eurekapendidikan.com/2015/04/pendekatan-pembelajaran-savisomatis.html, diakses pada 4 Januari 2018 pukul 22:25 WIB
17
Imas kurniasih dan Berlin sani, Perencanaan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP
yang sesuai dengan Kurikulum 2013,(Surabaya: Kata Pena,2014), hlm .64.

8

bersama teman- temannya pada situasi tertentu. Dan pendekatan tersebut sangat
cocok digunakan pada materi segitiga.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk menyusun skripsi
dengan judul:” Perbandingan Hasil Belajar Matematika Antara Pendekatan SAVI
(Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy) dan Pendekatan MMP (Missouri
Mathematics Project) pada Materi Segitiga Siswa Putri Kelas VII MTs Darul
Hikmah Tawangsari Tulungagung Tahun Ajaran 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini
dapat di rumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar matematika antara kelas VII-E yang
menggunakan

pendekatan

SAVI

(Somatic,

Auditory,

Visualization,

Intellectualy) dengan kelas VII-F yang menggunakan pendekatan MMP
(Missouri Mathematics Project) pada materi segitiga siswa putri kelas VII MTs
Darul Hikmah Tawangsari Tulungagung tahun ajaran 2017/2018?
2. Apakah hasil belajar siswa kelas VII-E yang menggunakan pendekatan SAVI
(Somatic, Auditory, visualization, Intellectualy) lebih baik dari pada siswa
kelas VII-F yang menggunakan pendekatan MMP (Missouri Mathematics
Project ) pada materi segitiga siswa putri kelas VII di MTs Darul Hikmah
Tawangsari tahun ajaran 2017/2018?

9

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengidentifikasi perbedaan hasil belajar matematika antara kelas VII-E
yang menggunakan pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy) dengan kelas VII-F yang menggunakan pendekatan MMP
(Missouri Mathematics Project) digunakan dalam pembelajaran matematika
materi segitiga pada siswa putri kelas VII di MTs Darul Hikmah Tawangsari
Tulungagung tahun ajaran 2017/ 2018.
2. Untuk menganalisis hasil belajar matematika antara kelas VII-E yang
menggunakan

pendekatan

SAVI

(Somatic,

Auditory,

Visualization,

Intellectualy) dengan kelas VII-F yang menggunakan pendekatan MMP
(Missouri Mathematics Project) pada materi segitiga pada siswa putri kelas
VII di MTs Darul Hikmah Tawangsari Tulungagung tahun ajaran 2017/ 2018.

D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan atau manfaat yang diterapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat secara teoritis
Peneliti berharap penelitian ini nantinya dapat memberikan gambaran tentang
pendekatan pembelajaran yang di terapkan pada peserta didik serta hasil
penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan
menambah

wawasan

pengetahuan

tentang

penerapan

pendekatan

pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy) dan
pendekatan MMP (Missouri Mathematic Product) terhadap hasil belajar mata

10

pelajaran matematika materi segitiga pada siswa putri kelas VII di MTs Darul
Hikmah Tawangsari Tulungagung tahun ajaran 2017/ 2018.
2. Manfaat secara praktis
a. Bagi guru
1) Memberikan informasi bagi guru mata pelajaran matematika materi
segitiga MTs Darul Hikmah Tawangsari dalam upaya meningkatkan
hasil belajar matematika.
2) Memberikan informasi mengenai pendekatan pembelajaran yang
sesuai dengan materi pokok segitiga sehingga peserta didik mampu
menyelesaikan soal-soal mengenai materi tersebut. Serta sebagai
masukan alternatif pendekatan pembelajaran matematika guna
meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Bagi peserta didik
1) Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran
matematika.
2) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal
materi segitiga.
3) Menumbuhkan sikap peserta didik bahwa belajar matematika bukanlah
hal yang menakutkan dan membosankan dan juga matematika juga
bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan.
c. Bagi sekolah
Bagi sekolah diharapkan penelitian ini bisa sebagai masukan untuk
menentukan

haluan

kebijakan

dalam

membantu

meningkatkan

11

pemahaman konsep-konsep dalam pembelajaran matematika di masa
depan.
d. Bagi peneliti
1) Memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan
pendekatan pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy) dan pendekatan MMP (Missouri Mathematic Product)
pada materi segitiga.
2) Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang mengangkat
topik yang relevan dengan penelitian ini.

E. Penegasan Istilah
Penegasan istilah yang disusun oleh peneliti dalam penelitian itu adalah
untuk menghindari kesalapahaman dalam penafsiran. Adapun penegasan istilah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Konseptual
a. Perbandingan adalah perihal membandingkan, perihal yang membuat
beda.18 Perbandingan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
perbandingan hasil belajar matematika antara pendekatan SAVI (Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy) dan pendekatan MMP (Missouri
Mathematics Project) pada materi segitiga siswa putri kelas VII MTs
Darul Hikmah Tawangsari Tulungagung tahun ajaran 2017/2018.

Dwi Purnamasari, “Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara Penggunaan Media
Pendekatan dengan Gambar pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi di SMA
Nasional Sidareja Tahun Pelajaran 2012/2013”, hal 23
18

12

b. Hasil belajar
Belajar bisa diartikan sebagai proses mengubah, mereduksi, menyimpan
dan memakai setiap masukan (input) pengetahuan yang datang dari alat
indra sebagai penajam fungsi kognitif. Karena bagian mendasar dari
kognisi adalah manusia adalah representation of

knowledge, atau

bagaimana informasi yang berasal dari pengalaman-pengalaman sensorik
disimbolkan dan dikombinasikan dengan sesuatu yang tersimpan dalam
otak, pendapat tersebut disampaikan oleh Solso.19 Sedangkan hasil belajar
adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi dan keterampilan.20
c. Matematika Istilah matematika berasal dari kata Yunani “mathein” atau
“manthenein”, yang artinya “mempelajari“ yang diterjemahkan sebagai
“ilmu tentang belajar” sesuai dengan arti “mathein” pada matematika.

21

Dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan matematika adalah ilmu tentang
bilangan hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang
digunakan dalam penyelesaian masalah dalam bilangan.22
d. Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy)
Pendekatan pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy) adalah pendekatan untuk meningkatkan dengan menyuruh
orang berdiri dan bergerak kesana kemari dengan menggabungkan gerakan

19

Moch. Masykur Ag dan Abdul Halim Fathani, Mathematical Intelligence: Cara
Cerdas Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008),
hal 32
20
Rahmiati, Fahrurozi, Pengaruh Pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP)
terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah, (Universitas Hamzanwadi: Jurnal tidak diterbitkan).
21
Masykur & Abdul Halim Fathani, Mathematical Intelligence (Cara Cerdas Melatih
Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar, ( Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), hal 42-44
22
H.M. Ali Hamzah & Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika, (Jakarta: PT Raja Grafindo Prasada, 2014), hal. 271

13

fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra sehingga
dapat memberikan pengaruh yang besar dalam pembelajaran. Unsur-unsur
pembelajaran dengan pendekatan SAVI mudah di ingat, yaitu somatis
(belajar dengan bergerak dan berbuat), auditori (belajar dengan berbicara
dan mendengar), visual (belajar dengan mengamati dan menggambarkan),
dan intelektual (belajar dengan memecahkan masalan dan merenung).23
e.

Pendekatan MMP (Missouri Mathematics Project)
Missouri Mathematics Project (MMP) adalah suatu model pembelajaran
matematika yang diterapkan di Missouri, suatu negara bagian Amerika
Serikat di bawah Departemen Missouri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Convey menyatakan bahwa model pembelajaran Missouri Mathematics
Project (MMP) merupakan suatu model pembelajaran yang terstruktur.
Pada model pembelajaran MMP ini siswa diberikan kesempatan juga
keleluasaan untuk berpikir secara berkelompok dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan oleh guru berkaitan dengan materi
pembelajaran.24

f. Segitiga adalah sebuah bangun datar yang di batasi oleh tiga sisi yang
setiap ujungnya saling berkaitan.25 Dengan bahasan materi jenis-jenis
segitiga, ciri-ciri segitiga, ciri-ciri khusus segitiga istimewa, keliling dan
luas segituga, sudut dalam dan sudut luar segitiga, dan garis-garis
istimewa pada segitiga.
23

Dave Meier, The Accelerated Learning Handbook: Panduan Kreatif dan Efektif
Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan, (Bandung, MIzan Media Utama (MMU), 2004),
hal 91
24
Rahmiati, Fahrurozi, Pengaruh Pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP)
terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah, (Universitas Hamzanwadi: Jurnal tidak diterbitkan).
25
https://duniamatematika.com/matematika-smp/materi-matematika-smp-kelas-viisegitiga/, diakses pada 26 maret 2018 pukul 23.56 WIB

14

2. Secara Operasional
Penegasan operasional adalah bagaimana menjelaskan tentang maksud
yang terkandung dalam judul tersebut di tinjau dari aspek aplikatifnya. Pada
proposal skripsi yang berjudul “ Perbandingan Hasil Belajar Matematika antara
Pendekatan

SAVI

(Somatic,

Auditory,

Visualization,

Intellectualy)

dan

Pendekatan MMP (Missouri Matematics Product) pada Materi Segitiga Siswa
Putri Kelas VII di MTs Darul Hikmah Tawangsari Tulungagung Tahun Ajaran
2017/ 2018” ini menjelaskan bahwa matematika sangat erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari dan contohnya adalah materi segitiga siswa kelas VII.
Dengan pendekatan-pendekatan pembelajaran tersebut akan mendukung dalam
mencapai hasil belajar yang maksimal. Pada penelitian ini hanya memfokuskan
siswa putri kelas VII di MTs Darul Hikmah Tawangsari Tulungagung.
Hal ini karena siswa kelas VII di MTs Darul Hikmah Tawangsari memiliki
kegiatan belajar yang padat dan terjadwal, hal tersebut terkadang membuat paa
siswa kurang fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Namun banyak
masyarakat yang telah mempercayakan anaknya untuk belajar di madrasah ini,
dengan pendidikan, pembelajaran, pengajaran yang baik serta perhatian terhadap
semua siswanya serta pendidikan agama yang terpadu. Hal tersebut merupakan
bukti yang cukup untuk melakukan penelitian terkait hasil belajar siswa kelas VII
di MTs Darul Hikmah Tawangsari dengan pendekatan SAVI (Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectually) dan pendekatan MMP (Missouri Mathematics
Product). Sehingga diketahui tingkat keefektifan penggunaan pendekatan tersebut
dalam pembelajaran matematika materi segitiga.

15

F. Sistematika Pembahasan
Dalam penyusunan sistematika penelitian ini terdiri dari tiga bagian antara
lain sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Pada bagian ini terdiri dari halaman judul, pernyataan keaslian tulisan,
halamanpersetujuan,halaman pengesahan, motto, halaman persembahan,
prakata, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, abstrak, dan daftar isi.
2. Bagian Isi
Pada bagian ini terdiri dari lima bab yaitu:
a. Bab I Pendahuluan
Pada bagian ini meliputi: (a) latar belakang masalah; (b) rumusan masalah;
(c) tujuan penelitian; (d) kegunaan penelitian; (e) penegasan istilah; dan (f)
sistematika pembahasan.
b. Bab II Landasan Teori
Pada bagian ini memaparkan tentang landasan teori yang menjadi landasan
dasar dalam penyusunan proposal ini yang mana dalam bab ini dapat di
bagi menjadi tiga pokok pembahasan yaitu: (a) pengertian matematika, (b)
belajar dan pembelajaran, (c) pendekatan SAVI (Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy), (d) pendekatan MMP (Missouri Mathematics
Produt), (e) hasil belajar, (f) segitiga, (g) penelitian terdahulu, (h)
kerangka berfikir penelitian.
c. Bab III Metode Penelitian
Pada bagian ini meliputi: (a) rancangan penelitian terdapat dua pokok
bahasan yaitu: 1) pendekatan penelitian dan 2) jenis penelitian; (b)

16

variabel penelitian; (c) populasi, sampel dan teknik sampling; (d) kisi-kisi
penelitian (e) instrumen penelitian; (f) data dan sumber data; (g) teknik
pengumpulan data; (g) analisis data.
d. Bab IV Hasil Penelitian
Pada bagian ini memaparkan hasil penelitian dan pijakan yang berisi: (a)
deskripsi data dan (b) pengujian data.
e. Bab V Pembahasan
Pada bagian ini memaparkan pembahasan mengenai rumusan masalah.
f. Bab VI Penutup
Pada bagian ini berisi penutup yang terdiri dari: (a) kesimpulan dan (b)
saran.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir memuat uraian tentang daftar rujukan dan lampiran.