PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN TIK. doc
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi era globalisasi dan kompetisi sebagai konsekuensi tak
terhindarkan dari proses itu menuntut peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM). Persaingan era global telah dipenuhi segala teknologi canggih.
Hampir semua bidang memanfaatkan hal itu untuk mendapatkan hasil maksimal.
Sayangnya, pendidikan kita belum memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut
secara maksimal.
Harus diakui bahwa kualitas SDM Bangsa Indonesia dalam banyak bidang
masih tertinggal dibanding dengan mereka yang berasal dari negara-negara
maju. Institusi pendidikan dipercaya memiliki peran yang sangat mendasar
dalam proses melahirkan kualitas SDM tersebut. Oleh karena itu, adalah tugas
yang besar bagi institusi pendidikan di Indonesia untuk melakukan upaya-upaya
terobosan dan progresif untuk meningkatkan kualitas tersebut, sebab jika tidak,
SDM bangsa ini akan terus tertinggal. Kepentingan ini semakin mendesak
mengingat dalam waktu yang tidak lama lagi, institusi pendidikan dari luar negeri
dimungkinkan untuk diselenggarakan di Indonesia.
Hal ini merupakan tantangan besar bagi institusi pendidikan dalam negeri
untuk berbenah diri. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengadopsi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran dan
pendidikan. Sudah banyak institusi pendidikan tinggi di Indonesia yang
mempromosikan diri sebagai institusi pendidikan berbasis teknologi. Bahkan,
teknologi sudah menjadi kata kunci promosi untuk menciptakan kredibilitas dan
kualitas institusi pendidikan. Merujuk pada fenomena ini, sangat tampak bahwa
masyarakat, termasuk masyarakat akademik kita, sangat menyakini akan
kemanfaatan positif TIK bagi pencapaian produktivitas pendidikan. Keyakinan ini
tidak keliru mengingat bahwa di beberapa negara maju, TIK memang
memberikan keuntungan positif bagi peningkatan efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran dan pendidikan.
Namun demikian, keberhasilan proses pembelajaran berbasis teknologi yang
diselenggarakan di beberapa negara maju tersebut tidak menjamin institusi
pendidikan dalam negeri mencapai keberhasilan yang sama. Terdapat banyak
1
faktor yang harus dipenuhi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pemanfaatan
TIK dalam proses pembelajaran dan pendidikan itu.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pemanfaatan dan pengembangan TIK sebagai sumber belajar?
1.3Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai
pemanfaatan dan pengembangan TIK sebagai sumber belajar.
1.4 Manfaat
Makalah ini dibuat dengan harapan dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan mahasiswa mengenai materi pemanfaatan dan pengembangan TIK
sebagai sumber belajar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Belajar, Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan peserta didik dalam belajar, baik
secar terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta
didik dalam mencapai tujuan belajar atau kompetensi tertentu.
Dari pengertian sumber belajar diatas, maka dapat diketahui bahwa teknologi
informasi dan komunikasi merupakan salah satu sumber belajar yang dapat
membantu proses belajar peserta didik.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama
dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media
pembelajaran.
TeknologiInformasi
dan
Komunikasi
(TIK)
mencakup
dua
aspek,
yaituTeknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi,
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan
segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu
padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang
segalakegiatan yang terkaitdenganpemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer / pemindahaninformasiantar media.
B. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Sumber Belajar
dan Media Pembelajaran
Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah
digunakan diberbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan.
Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran
pekerjaan bidang administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word,
excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama
3
dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media
pembelajaran.
TIK bukan merupakan teknologi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan
kombinasi dari hardware dan software. Ada hal penting yang harus diperhatikan
dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran yaitu hardware dan
software yang tersedia dan jenis metode.
1. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Sumber
Belajar
a) E-Learning (Electronic Learning)
E-learning
adalah
proses
pembelajaran
jarak
jauh
melalui
pemanfaatan teknologi internet. Dalam konteks electronic learning atau
e-learning sebagai salah satu bentuk pembelajaran yang menggunakan
teknologi informasi.Perkembangan e-Learning sendiri sebenarnya sangat
erat kaitannya dengan perkembangan TIK, dimulai dari perkembangan
teknologi televisi, komputer hingga teknologi komunikasi data paling
cepat saat ini yaitu internet. e-Learning menjadi salah satu bentuk
evolusi penyampaian pembelajaran dengan pemanfaatan TIK sebagai
komponen utamanya.
AW.Bates (Bates 1995) dan K Wulf (Wulf 1996), seperti yang dikutip
oleh Siahaan (2004), menyebutkan 4 keuntungan penyelenggaraan
pendidikan semacam ini yaitu: (1) meningkatkan kadar interaksi
pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance
interactivity), (2) dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Sifat
internet yang tidak mensyaratkan sinkronitas memungkinkan instruktur
dan peserta didik dapat terlibat dalam proses pembelajaran dalam waktu
dan tempat yang berbeda, (3) sangat mampu menjangkau audience
secara luas dan global, dan (4) mudah melakukan pembaruan materi
pembelajaran dan menyimpan data/dokumen. Namun demikian, tidak
semua negara dapat menyelenggarakan pembelajaran elektronik.
Kriteria-kriteria di bawah ini merupakan syarat yang telah dipenuhi
negara-negara penyelenggara pembelajaran berbasis teknologi, yakni:
Sikap positif masyarakat pada teknologi komputer dan internet,
yang ditunjukkan dari semakin banyaknya jumlah pengguna dan
penyedia jasa internet,
4
Harga perangkat komputer yang relative murah dan dapat dimiliki
oleh masyarakat,
Kemampuan teknologi memproses data secara cepat dan
kapasitas penyimpanan yang besar, dan luasnya akses atau
jaringan komunikasi.
b) E- Book (Electronic Book)
Pada fasilitas ini siswa dapat mencari koleksi perpustakaan
elektronik berupa buku buku, modul, jurnall, makalah, majalah, surat
kabar dan sebagainya.
c) Teleconference atau video conference
Sebuah sistem pembelajaran dimana terjadi interaksi langsung,
misalnya antara guru dan siswa, antara dosen dan mahasiswa. Tetapi
pemanfaatan TIK sebagai sumber belajar melalui teleconference atau
video conference sulit dilaksanakan, mengingat sistem pembelajaran ini
memerlukan biaya yang cukup besar dan kurangnya sarana dan fasilitas
yang memadai.
2. PemanfaatanTeknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media
Pembelajaran Di Sekolah
a) Presentasi
Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan
menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang
biasanya menggunakan 5 sebuah komputer atau laptop dan LCD
proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK
diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga
tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa untuk
menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak
digunakan untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi,
diantaranya:
Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.
Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak
siswa.
Perbanyakmemasukkan gambar dan animasi
Usahakanbentukpresentasi yang interaktif.
5
b) Demonstrasi
Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan
di depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran
dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang
penting. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk
melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari
kegiatan tersebut. Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita
bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita
ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia).
c) Virtual Experiment
Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan
laboratorium yang
dipindahkan di depan komputer. Siswa bisa
melakukan beberapa eksperimen dengan memanfaatkan software virtual
eksperimen misalnya Crocodile Clips. Software ini bisa didownload di
http://www.crocodileclips.com/s3_1.jsp, tetapi kita harus register dulu
untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu bulan. Tampilan
crocodile clips seperti tampak pada gambar di bawah ini. membuat
rangkaian listrik. Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai
laboratorium IPA yang lengkap atau digunakan sebelum melakukan
eksperimen yang sesungguhnya.
d) Kelas virtual
Maksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang
berbasiskan web, misalnya menggunakan moodle. Contoh bentuk kelas
maya di sekolah X. Pada kelas maya ini siswa akan mendapatkan
materi, tugas dan test secara online. Kita sebagai guru memperoleh
kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil ujian siswa.
Terutama hasil ujian siswa akan dinilai secara otomatis. Materi online
bentuk tugas yang diberikan bentuk test hasil test yang didapat siswa.
C. Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mengamati Program Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas untuk
mengejar ketertinggalan pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat ini
6
Depdiknas mempunyai program pengembangan TIK secara besar -besaran. Ada
tiga posisi penting di Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
Bidang kejuruan
TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara
teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan.
Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan
sekolah-sekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area
Network) Kota.
Pustekkom
Sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV
pendidikan interaktif, E-learning dan ESMA. Program ini bertujuan untuk
mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar
dengan daerah.
Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional)
Bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar
terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di
Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di
Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang
diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena
bersifat terbuka.
1. Pengembangan Potensi Insan TIK
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas insan-insan TIK nasional,
saat ini telah diinisiasi pembentukan Java Competency Center (JCC), yang
bekerjasama dengan PT Sun Microsystems Indonesia. JCC merupakan
pusat pelatihan dan pengembangan di bidang teknologi Java dan open
Technology yang diproyeksikan akan mampu meningkatkan daya saing
bangsa Indonesia di bidang TIK. Lembaga tersebut akan mempunyai dua
fasilitas utama yaitu Java Education Center (JEC) sebagai lembaga
pelatihan, dan Java Business Resources Center (JBRC) sebagai pusat
inkubasi bisnis.
Selain JCC, telah diinisiasi juga pengembangan Pusat Pelatihan
Warintek (PPW) sebagai satu-kesatuan dalam program Warintek yang
dikembangkan oleh KNRT. PPW bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
7
para pengelola Warintek dan para penggunanya dalam pemanfaatan
informasi untuk berbagai keperluan.
2. Pengembangan Regulasi dan Sistem Insentif
Program kajian regulasi di bidang TIK diarahkan untuk mendorong
terjadinya
kompetisi
dalam
meningkatkan kualitas dan
penyediaan
jasa
keterjangkauan
TIK,
sehingga
dapat
layanan. Sasaran
kajian
pengembangan regulasi adalah, di antaranya, terwujudnya perangkat
regulasi di bidang TIK dan broadcasting yang tepercaya, menjamin kepastian
hukum, menjamin penegakan hukum, dan kondusif bagi perkembangan
usaha dan investasi baik dari luar maupun dalam negeri.
Sistem insentif diperlukan untuk mengarahkan berbagai kegiatan yang
terpaut dengan pengembangan dan pemanfaatan TIK, dalam haluan yang
ditetapkan
dalam
kebijakan-kebijakan
riset
TIK.
Sistem
insentif
dikembangkan dalam naungan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002
tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek
(UU Sisnas Litbangrap Iptek).
3. Pengembangan TIK di Madrasah secara Mandiri
Kita belum terlambat untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan TIK
sebagai media pembelajaran di madrasah. Mulai saat ini pihak madrasah
dan Majelis Madrasah harus membuat sebuah program pengembangan TIK
secara menyeluruh. Ada beberapa poin untuk membuat suatu perencanaan
pengembangan TIK, diantaranya:
Mempersatukan visi dan misi pengembangan TIK yang ingin dicapai
antara Kepalasekolah, guru dan majelis madrasah.
Pembentukan Komite Teknologi (Organisasi Labkom) yang mandiri
Mengidentifikasi
infrastruktur
lembaga,
baik
hardware,
software
maupun sistemdan jaringan yang sudah dimiliki
Penentuan hardware dan software yang akan digunakan atau
dikembangkan
Mengidentifikasi SDM yang dimiliki
Menentukan bentuk pelatihan penguasaan TIK baik untuk guru dan staf
lainnya
8
Adanya Time schedule yang jelas untuk pencapaian program
Penentuan Investasi yang diperlukan secara berkala tiap tahun
Mengidentifikasi perkembangan software dan kurikulum baru
Mengadakanrevisiperencanaandisesuaikandenganperkembangan yang
terjadi
Dengan perencanaan yang matang, kita bisa mengembangkan TIK
secara bertahap dimadrasah agar tidak tertinggal dari sekolah lain.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa
data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan peserta didik dalam
belajar,
baik
secar
terpisah
maupun
secara
terkombinasi
sehingga
mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau kompetensi
tertentu.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasidalam
kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama
dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media
pembelajaran.
TIK bukan merupakan teknologi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan
kombinasi dari hardware dan software. Ada halpenting yang harus diperhatikan
dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran yaitu hardware dan
software yang tersedia dan jenis metode. Ada beberapa contoh pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi yang dapat digunakan sebagai sumber
belajar dan media pembelajaran.
a. Manfaat TIK sebagai sumber belajar yaitu:
1. E-Learning (Electronic Learning)
2. E- Book (Electronic Book)
3. Teleconference atau video conference
b. Manfaat TIK sebagai media pembelajaran yaitu:
1. Presentasi
2. Demonstrasi
3. Virtual Experiment
4. Kelas virtual
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat digunakan
Sebagai Sumber Belajar dan Media Pembelajaran dari yang konvensional
sampai yang moderen berdasarkan klasifikasi dan jenis medianya. Tergantung
bagaimana proses pembelajaran itu sendiri dan berdasarkan sarana dan
prasarana yang tersedia pada masing masing sekolah / universitas.
Mengamati Program Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas untuk
mengejar ketertinggalan pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat ini
10
Depdiknas mempunyai program pengembangan TIK secara besar -besaran. Ada
tiga posisi penting di Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
bidang kejuruan, pustekkom dan jardiknas (JejaringPendidikanNasional)
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas insan-insan TIK nasional, saat
ini telah diinisiasi pembentukan Java Competency Center (JCC), yang
bekerjasama dengan PT Sun Microsystems Indonesia. Selain JCC, telah
diinisiasi juga pengembangan Pusat Pelatihan Warintek (PPW) sebagai satukesatuan dalam program Warintek yang dikembangkan oleh KNRT.
Program kajian regulasi di bidang TIK diarahkan untuk mendorong
terjadinya kompetisi dalam penyediaan jasa TIK, sehingga dapat meningkatkan
kualitas dan keterjangkauan layanan. Sasaran kajian pengembangan regulasi
adalah, di antaranya, terwujudnya perangkat regulasi di bidang TIK dan
broadcasting yang tepercaya, menjamin kepastian hukum, menjamin penegakan
hukum, dan kondusif bagi perkembangan usaha dan investasi baik dari luar
maupun dalam negeri.
Teknologi informasi dan komunikasi bukan hanya diperuntukkan bagi
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah-sekolah reguler tapi juga
diperuntukkan bagi peserta didik di madrasah-madrasah. Kita belum terlambat
untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan TIK sebagai media pembelajaran
di madrasah. Mulai saat ini pihak madrasah dan Majlis Madrasah harus
membuat
sebuah
program
pengembangan
TIK
secara
menyeluruh.Denganperencanaan yang matang, kita bisa mengembangkan TIK
secara bertahapdimadrasah agar tidak tertinggal dari sekolah lain.
11
DAFTAR RUJUKAN
Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Prawiradilaga, Salma. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Supriyanto, Aji. 2005. Pengantar Teknologi dan Informasi. Jakarta : Salemba Infotek.
http://www.bantenprov.go.id
http://www.depdiknas.go.id
http://www.duniaguru.com
http://www.e-dukasi.net
http://www.ekofeum.or.id
http://www.upscale.utoronto.ca/GeneralInterest/Harrison/Flash/ClassMechanics/Right
Han dRule/RightHandRule.html
http://www.Sumber Belajar/Web/pemanfaatan-dan-pengembangan-tik.html
12
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi era globalisasi dan kompetisi sebagai konsekuensi tak
terhindarkan dari proses itu menuntut peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM). Persaingan era global telah dipenuhi segala teknologi canggih.
Hampir semua bidang memanfaatkan hal itu untuk mendapatkan hasil maksimal.
Sayangnya, pendidikan kita belum memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut
secara maksimal.
Harus diakui bahwa kualitas SDM Bangsa Indonesia dalam banyak bidang
masih tertinggal dibanding dengan mereka yang berasal dari negara-negara
maju. Institusi pendidikan dipercaya memiliki peran yang sangat mendasar
dalam proses melahirkan kualitas SDM tersebut. Oleh karena itu, adalah tugas
yang besar bagi institusi pendidikan di Indonesia untuk melakukan upaya-upaya
terobosan dan progresif untuk meningkatkan kualitas tersebut, sebab jika tidak,
SDM bangsa ini akan terus tertinggal. Kepentingan ini semakin mendesak
mengingat dalam waktu yang tidak lama lagi, institusi pendidikan dari luar negeri
dimungkinkan untuk diselenggarakan di Indonesia.
Hal ini merupakan tantangan besar bagi institusi pendidikan dalam negeri
untuk berbenah diri. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengadopsi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran dan
pendidikan. Sudah banyak institusi pendidikan tinggi di Indonesia yang
mempromosikan diri sebagai institusi pendidikan berbasis teknologi. Bahkan,
teknologi sudah menjadi kata kunci promosi untuk menciptakan kredibilitas dan
kualitas institusi pendidikan. Merujuk pada fenomena ini, sangat tampak bahwa
masyarakat, termasuk masyarakat akademik kita, sangat menyakini akan
kemanfaatan positif TIK bagi pencapaian produktivitas pendidikan. Keyakinan ini
tidak keliru mengingat bahwa di beberapa negara maju, TIK memang
memberikan keuntungan positif bagi peningkatan efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran dan pendidikan.
Namun demikian, keberhasilan proses pembelajaran berbasis teknologi yang
diselenggarakan di beberapa negara maju tersebut tidak menjamin institusi
pendidikan dalam negeri mencapai keberhasilan yang sama. Terdapat banyak
1
faktor yang harus dipenuhi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pemanfaatan
TIK dalam proses pembelajaran dan pendidikan itu.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pemanfaatan dan pengembangan TIK sebagai sumber belajar?
1.3Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai
pemanfaatan dan pengembangan TIK sebagai sumber belajar.
1.4 Manfaat
Makalah ini dibuat dengan harapan dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan mahasiswa mengenai materi pemanfaatan dan pengembangan TIK
sebagai sumber belajar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Belajar, Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan peserta didik dalam belajar, baik
secar terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta
didik dalam mencapai tujuan belajar atau kompetensi tertentu.
Dari pengertian sumber belajar diatas, maka dapat diketahui bahwa teknologi
informasi dan komunikasi merupakan salah satu sumber belajar yang dapat
membantu proses belajar peserta didik.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama
dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media
pembelajaran.
TeknologiInformasi
dan
Komunikasi
(TIK)
mencakup
dua
aspek,
yaituTeknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi,
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan
segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu
padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang
segalakegiatan yang terkaitdenganpemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer / pemindahaninformasiantar media.
B. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Sumber Belajar
dan Media Pembelajaran
Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah
digunakan diberbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan.
Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran
pekerjaan bidang administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word,
excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama
3
dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media
pembelajaran.
TIK bukan merupakan teknologi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan
kombinasi dari hardware dan software. Ada hal penting yang harus diperhatikan
dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran yaitu hardware dan
software yang tersedia dan jenis metode.
1. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Sumber
Belajar
a) E-Learning (Electronic Learning)
E-learning
adalah
proses
pembelajaran
jarak
jauh
melalui
pemanfaatan teknologi internet. Dalam konteks electronic learning atau
e-learning sebagai salah satu bentuk pembelajaran yang menggunakan
teknologi informasi.Perkembangan e-Learning sendiri sebenarnya sangat
erat kaitannya dengan perkembangan TIK, dimulai dari perkembangan
teknologi televisi, komputer hingga teknologi komunikasi data paling
cepat saat ini yaitu internet. e-Learning menjadi salah satu bentuk
evolusi penyampaian pembelajaran dengan pemanfaatan TIK sebagai
komponen utamanya.
AW.Bates (Bates 1995) dan K Wulf (Wulf 1996), seperti yang dikutip
oleh Siahaan (2004), menyebutkan 4 keuntungan penyelenggaraan
pendidikan semacam ini yaitu: (1) meningkatkan kadar interaksi
pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance
interactivity), (2) dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Sifat
internet yang tidak mensyaratkan sinkronitas memungkinkan instruktur
dan peserta didik dapat terlibat dalam proses pembelajaran dalam waktu
dan tempat yang berbeda, (3) sangat mampu menjangkau audience
secara luas dan global, dan (4) mudah melakukan pembaruan materi
pembelajaran dan menyimpan data/dokumen. Namun demikian, tidak
semua negara dapat menyelenggarakan pembelajaran elektronik.
Kriteria-kriteria di bawah ini merupakan syarat yang telah dipenuhi
negara-negara penyelenggara pembelajaran berbasis teknologi, yakni:
Sikap positif masyarakat pada teknologi komputer dan internet,
yang ditunjukkan dari semakin banyaknya jumlah pengguna dan
penyedia jasa internet,
4
Harga perangkat komputer yang relative murah dan dapat dimiliki
oleh masyarakat,
Kemampuan teknologi memproses data secara cepat dan
kapasitas penyimpanan yang besar, dan luasnya akses atau
jaringan komunikasi.
b) E- Book (Electronic Book)
Pada fasilitas ini siswa dapat mencari koleksi perpustakaan
elektronik berupa buku buku, modul, jurnall, makalah, majalah, surat
kabar dan sebagainya.
c) Teleconference atau video conference
Sebuah sistem pembelajaran dimana terjadi interaksi langsung,
misalnya antara guru dan siswa, antara dosen dan mahasiswa. Tetapi
pemanfaatan TIK sebagai sumber belajar melalui teleconference atau
video conference sulit dilaksanakan, mengingat sistem pembelajaran ini
memerlukan biaya yang cukup besar dan kurangnya sarana dan fasilitas
yang memadai.
2. PemanfaatanTeknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media
Pembelajaran Di Sekolah
a) Presentasi
Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan
menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang
biasanya menggunakan 5 sebuah komputer atau laptop dan LCD
proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK
diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga
tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa untuk
menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak
digunakan untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi,
diantaranya:
Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.
Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak
siswa.
Perbanyakmemasukkan gambar dan animasi
Usahakanbentukpresentasi yang interaktif.
5
b) Demonstrasi
Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan
di depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran
dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang
penting. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk
melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari
kegiatan tersebut. Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita
bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita
ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia).
c) Virtual Experiment
Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan
laboratorium yang
dipindahkan di depan komputer. Siswa bisa
melakukan beberapa eksperimen dengan memanfaatkan software virtual
eksperimen misalnya Crocodile Clips. Software ini bisa didownload di
http://www.crocodileclips.com/s3_1.jsp, tetapi kita harus register dulu
untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu bulan. Tampilan
crocodile clips seperti tampak pada gambar di bawah ini. membuat
rangkaian listrik. Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai
laboratorium IPA yang lengkap atau digunakan sebelum melakukan
eksperimen yang sesungguhnya.
d) Kelas virtual
Maksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang
berbasiskan web, misalnya menggunakan moodle. Contoh bentuk kelas
maya di sekolah X. Pada kelas maya ini siswa akan mendapatkan
materi, tugas dan test secara online. Kita sebagai guru memperoleh
kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil ujian siswa.
Terutama hasil ujian siswa akan dinilai secara otomatis. Materi online
bentuk tugas yang diberikan bentuk test hasil test yang didapat siswa.
C. Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mengamati Program Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas untuk
mengejar ketertinggalan pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat ini
6
Depdiknas mempunyai program pengembangan TIK secara besar -besaran. Ada
tiga posisi penting di Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
Bidang kejuruan
TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara
teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan.
Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan
sekolah-sekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area
Network) Kota.
Pustekkom
Sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV
pendidikan interaktif, E-learning dan ESMA. Program ini bertujuan untuk
mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar
dengan daerah.
Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional)
Bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar
terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di
Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di
Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang
diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena
bersifat terbuka.
1. Pengembangan Potensi Insan TIK
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas insan-insan TIK nasional,
saat ini telah diinisiasi pembentukan Java Competency Center (JCC), yang
bekerjasama dengan PT Sun Microsystems Indonesia. JCC merupakan
pusat pelatihan dan pengembangan di bidang teknologi Java dan open
Technology yang diproyeksikan akan mampu meningkatkan daya saing
bangsa Indonesia di bidang TIK. Lembaga tersebut akan mempunyai dua
fasilitas utama yaitu Java Education Center (JEC) sebagai lembaga
pelatihan, dan Java Business Resources Center (JBRC) sebagai pusat
inkubasi bisnis.
Selain JCC, telah diinisiasi juga pengembangan Pusat Pelatihan
Warintek (PPW) sebagai satu-kesatuan dalam program Warintek yang
dikembangkan oleh KNRT. PPW bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
7
para pengelola Warintek dan para penggunanya dalam pemanfaatan
informasi untuk berbagai keperluan.
2. Pengembangan Regulasi dan Sistem Insentif
Program kajian regulasi di bidang TIK diarahkan untuk mendorong
terjadinya
kompetisi
dalam
meningkatkan kualitas dan
penyediaan
jasa
keterjangkauan
TIK,
sehingga
dapat
layanan. Sasaran
kajian
pengembangan regulasi adalah, di antaranya, terwujudnya perangkat
regulasi di bidang TIK dan broadcasting yang tepercaya, menjamin kepastian
hukum, menjamin penegakan hukum, dan kondusif bagi perkembangan
usaha dan investasi baik dari luar maupun dalam negeri.
Sistem insentif diperlukan untuk mengarahkan berbagai kegiatan yang
terpaut dengan pengembangan dan pemanfaatan TIK, dalam haluan yang
ditetapkan
dalam
kebijakan-kebijakan
riset
TIK.
Sistem
insentif
dikembangkan dalam naungan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002
tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek
(UU Sisnas Litbangrap Iptek).
3. Pengembangan TIK di Madrasah secara Mandiri
Kita belum terlambat untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan TIK
sebagai media pembelajaran di madrasah. Mulai saat ini pihak madrasah
dan Majelis Madrasah harus membuat sebuah program pengembangan TIK
secara menyeluruh. Ada beberapa poin untuk membuat suatu perencanaan
pengembangan TIK, diantaranya:
Mempersatukan visi dan misi pengembangan TIK yang ingin dicapai
antara Kepalasekolah, guru dan majelis madrasah.
Pembentukan Komite Teknologi (Organisasi Labkom) yang mandiri
Mengidentifikasi
infrastruktur
lembaga,
baik
hardware,
software
maupun sistemdan jaringan yang sudah dimiliki
Penentuan hardware dan software yang akan digunakan atau
dikembangkan
Mengidentifikasi SDM yang dimiliki
Menentukan bentuk pelatihan penguasaan TIK baik untuk guru dan staf
lainnya
8
Adanya Time schedule yang jelas untuk pencapaian program
Penentuan Investasi yang diperlukan secara berkala tiap tahun
Mengidentifikasi perkembangan software dan kurikulum baru
Mengadakanrevisiperencanaandisesuaikandenganperkembangan yang
terjadi
Dengan perencanaan yang matang, kita bisa mengembangkan TIK
secara bertahap dimadrasah agar tidak tertinggal dari sekolah lain.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa
data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan peserta didik dalam
belajar,
baik
secar
terpisah
maupun
secara
terkombinasi
sehingga
mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau kompetensi
tertentu.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasidalam
kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama
dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media
pembelajaran.
TIK bukan merupakan teknologi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan
kombinasi dari hardware dan software. Ada halpenting yang harus diperhatikan
dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran yaitu hardware dan
software yang tersedia dan jenis metode. Ada beberapa contoh pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi yang dapat digunakan sebagai sumber
belajar dan media pembelajaran.
a. Manfaat TIK sebagai sumber belajar yaitu:
1. E-Learning (Electronic Learning)
2. E- Book (Electronic Book)
3. Teleconference atau video conference
b. Manfaat TIK sebagai media pembelajaran yaitu:
1. Presentasi
2. Demonstrasi
3. Virtual Experiment
4. Kelas virtual
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat digunakan
Sebagai Sumber Belajar dan Media Pembelajaran dari yang konvensional
sampai yang moderen berdasarkan klasifikasi dan jenis medianya. Tergantung
bagaimana proses pembelajaran itu sendiri dan berdasarkan sarana dan
prasarana yang tersedia pada masing masing sekolah / universitas.
Mengamati Program Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas untuk
mengejar ketertinggalan pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat ini
10
Depdiknas mempunyai program pengembangan TIK secara besar -besaran. Ada
tiga posisi penting di Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
bidang kejuruan, pustekkom dan jardiknas (JejaringPendidikanNasional)
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas insan-insan TIK nasional, saat
ini telah diinisiasi pembentukan Java Competency Center (JCC), yang
bekerjasama dengan PT Sun Microsystems Indonesia. Selain JCC, telah
diinisiasi juga pengembangan Pusat Pelatihan Warintek (PPW) sebagai satukesatuan dalam program Warintek yang dikembangkan oleh KNRT.
Program kajian regulasi di bidang TIK diarahkan untuk mendorong
terjadinya kompetisi dalam penyediaan jasa TIK, sehingga dapat meningkatkan
kualitas dan keterjangkauan layanan. Sasaran kajian pengembangan regulasi
adalah, di antaranya, terwujudnya perangkat regulasi di bidang TIK dan
broadcasting yang tepercaya, menjamin kepastian hukum, menjamin penegakan
hukum, dan kondusif bagi perkembangan usaha dan investasi baik dari luar
maupun dalam negeri.
Teknologi informasi dan komunikasi bukan hanya diperuntukkan bagi
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah-sekolah reguler tapi juga
diperuntukkan bagi peserta didik di madrasah-madrasah. Kita belum terlambat
untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan TIK sebagai media pembelajaran
di madrasah. Mulai saat ini pihak madrasah dan Majlis Madrasah harus
membuat
sebuah
program
pengembangan
TIK
secara
menyeluruh.Denganperencanaan yang matang, kita bisa mengembangkan TIK
secara bertahapdimadrasah agar tidak tertinggal dari sekolah lain.
11
DAFTAR RUJUKAN
Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Prawiradilaga, Salma. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Supriyanto, Aji. 2005. Pengantar Teknologi dan Informasi. Jakarta : Salemba Infotek.
http://www.bantenprov.go.id
http://www.depdiknas.go.id
http://www.duniaguru.com
http://www.e-dukasi.net
http://www.ekofeum.or.id
http://www.upscale.utoronto.ca/GeneralInterest/Harrison/Flash/ClassMechanics/Right
Han dRule/RightHandRule.html
http://www.Sumber Belajar/Web/pemanfaatan-dan-pengembangan-tik.html
12