BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing dengan Pendekatan Scientific pada Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 JENIS PENELITIAN

  Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. PTK merupakan penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik (Mulyasa, 2010: 10). Penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang sedang berlangsung kegiatan belajar dan mengajar, atau dalam proses pembelajaran. PTK timbul atau dilaksanakan karena ada kesenjangan/ perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal.

  3.2 SETTING DAN SUBYEK PENELITIAN

  3.2.1 Tempat Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Rejosari 1 Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

  3.2.2 Waktu Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2014/2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

  3.2.3 Subjek Penelitian

  Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini subyek yang akan diteliti adalah siswa kelas V SD Negeri Rejosari 1 Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa 27 terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.

  3.3 VARIABEL PENELITIAN Variabel penelitian tindakan kelas ini siswa kelas V SD Negeri Rejosari 1.

  Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas dan variabel terikat: 1) Variabel Bebas

  Variabel bebas adalah unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat tehadap variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan

  scientific .

  2) Variabel Terikat Variabel terikat adalah unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi variabel terikat merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar mata pelajaran IPA.

  3.4 RENCANA TINDAKAN

  Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Desain tindakan penelitian kelas menurut Kurt Lewin (Tampubolon, 2013: 26) terdapat empat tahap, yaitu meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Berikut adalah rincian-rincian dari setiap tahapan:

1. Siklus 1

  a. Tahap Perencanaan (Planning)

  a) Mempersiapkan materi pembelajaran yang akan digunakan

  b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus I dan II. RPP dibuat sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaraan kooperatif tipe kancing gemerincing dan pendekatan

  scientific.

  c) Mempersiapkan perangkat yang akan digunakan sebagai media saat d) Mempersiapkan soal-soal evaluasi yang akan digunakan pada setiap akhir siklus.

  e) Mempersiapkan lembar observasi pembelajaran sebagai pedoman pengamatan sikap guru dan respon siswa selama proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dan pendekatan

  scientific .

  b. Tindakan (Acting) Guru akan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dirancang melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan scientific. Pada saat peneliti mengaplikasikan RPP dalam proses pembelajaran, observer melakukan pengamatan sesuai lembar observasi yang telah dibuat.

  c. Pengamatan (Observing) Pengamatan akan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung, baik pada siklus I maupun pada siklus II. Kegiatan pengamatan dilakukan untuk melihat aktivitas guru dalam menerapkan pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan scientific, serta untuk melihat aktivitas siswa sebagai respon dari tindakan guru selama proses pembelajaran. Pedoman dalam pengamatan sesuai dengan lembar pengamatan yang sudah dibuat. Pengamatan dilakukan oleh guru lain.

  d. Refleksi (Reflecting) Kegiatan refleksi dilakukan pada setiap akhir proses kegiatan belajar.

  Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer. Hasil dari kegiatan refleksi akan digunakan sebagai pengambilan keputusan dalam melaksanakan siklus berikutnya.

2. Siklus II

  Tahap-tahap yang dilakukan pada siklus II sama dengan tahap-tahap pada siklus I dengan berpedoman pada hasil refleksi pada siklus I.

3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

  Data yang dikumpulkan pada penelitian ini diambil dengan menggunakan beberapa teknik yaitu:

  1. Observasi Menurut Wina Sanjaya (2013: 270) observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung maupun tidak tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada alat observasi. Dalam penelitian ini observasi dilakukan secara langsung, yaitu pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadinya atau berlangsungnya peristiwa sehingga observasi berada bersama objek yang diselidiki (Margono, 2000: 158), serta menggunakan teknik observasi terbuka yaitu pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan diketahui oleh orang yang diamati (Musfiqon,2012: 121). Jenis instrument yang digunakan pada saat observasi yaitu check list. Check list adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang diamati. Dengan pedoman tersebut observer memberi tanda cek (v) untuk menentukan ada atau tidaknya sesuatu berdasarkan pengamatan (Sanjaya, 2013: 274).

  Check list ini digunakan dalam menilai tingkah laku guru dan siswa dalam

  melakukan proses pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan scientific.

  2. Dokumentasi Dokumen adalah kumpulan fakta dan data yang tersimpan dalam bentuk teks atau artefak (Mustiqon, 2012: 131). Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk mencari data jumlah murid dan rekap nilai dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V semester I SD Negeri Rejosari 1.

  3. Tes Tes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran (Sanjaya, 2013:

  251). Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan jenis tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan scientific yang dilakukan pada setiap akhir siklus, yaitu pada akhir siklus I dan siklus II. Soal tes dalam penelitian ini dibuat dengan mengacu pada indikator yang diturunkan dari kompetensi dasar yang diajarkan pada setiap siklus. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes Standar

  f. Mengidentifikasi jenis pelapukan fisika

  b. Menjelaskan bagian-bagian lapisan tanah

  a. Menyebutkan bagian-bagian lapisan tanah 1, 2, 3.

  7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah.

  16, 18, 20.

  h. Mengidentifikasi jenis pelapukan biologi

  g. Mengidentifikasi jenis pelapukan kimia 15, 18.

  14, 17, 19.

  e. Mendefinisikan pengertian pelapukan 1.

  Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

  2.

  d. Mendefinisikan pengertian tanah

  c. Mengidentifikasi jenis-jenis batuan 8, 9, 10, 11, 12, 13.

  b. Menjelaskan pengertian batuan beku, batuan endapan, dan batuan malihan 5, 6, 7.

  a. Menyebutkan jenis-jenis batuan 3, 4.

  7.1 Mendiskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.

  7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungann ya dengan penggunaan sumber daya alam.

  4, 5, 6, 7, 8, 9. c. Menyebutkan 10. jenis-jenis tanah d. Menjelaskan 15, 17. tanah vulkanik

  e. Mengidentifikasi 12, 14, tanah liat

  19.

  f. Mengidentifikasi 11,13, tanah humus

  18.

  g. Mengidentifikasi 16, 20. tanah berpasir

  Suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut memiliki validitas dan reliabilitas. Untuk mengetahui suatu instrument sudah memiliki validitas dan reliabilitas, maka instrument tersebut harus di uji validitas dan reliabilitas. uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrument soal evaluasi pada siklus I dan siklus II.

  Validitas adalah ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana, 1990: 12). Untuk mengetahui tingkat validitas suatu item yaitu dengan melihat angka pada corrected item to total correlation, selanjutnya untuk menentukan suatu item soal tersebut valid atau tidaknya digunakan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi. Menurut Soegiyono (Siregar, 2012: 164) suatu instrument penelitian dikatakan valid apabila koefisien korelasi product moment melebihi 0,3. Pedoman untuk memberikan intrepretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Pedoman Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

  

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

  0,00 Sangat rendah

  • – 0,199 0,20 – 0, 399 Rendah 0,40 Sedang – 0,599

  0,60 Kuat

  • – 0,799 0,80 Sangat Kuat – 1,000
Dari hasil uji validitas soal evaluasi yang dilakukan dua kali pada siswa kelas VI SD Rejosari I dengan jumlah siswa sebanyak 16 dapat dilihat pada tabel 3.2 dan tabel 3.3.

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I Soal Evaluasi Siklus I

  Valid Tidak Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 23, 27, 28.

  13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 29, 30.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II Soal Evaluasi Siklus II

  Valid Tidak Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 23, 26, 28, 30.

  13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 29.

  Berdasarkan tabel 3.2 ditunjukkan bahwa dari 30 soal evaluasi yang akan digunakan pada siklus I terdapat 27 soal yang valid dan 3 soal yang tidak valid. Serta pada soal evaluasi siklus II ditunjukkan pada tabel 3.3 dari 30 soal terdapat 26 soal valid dan 4 soal tidak valid.

  Menurut Azwar (2013: 7) reliabilitas adalah suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas (konsisten) tinggi. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas soal intrument dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik alpha cronbach. Untuk menentukan kriteria tingkat reliabilitas menggunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Marley dalam Wardani, N. S. (2010:35) . Kriteria reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Reliabilitas No. Indeks Interprestasi

  1 Tidak dapat diterima α ≤ 0,7

  2 0,7 ≤ α ≤ 0,8 Dapat diterima

  3 Reliabilitas bagus 0,8 ≤ α ≤ 0,9

  4 Reliabilitas menyenangkan α > 0,9

  Menurut teknik alpha cronboch tersebut, hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.5 dan tabel 3.6.

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

  Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items

.917 .918

  30 Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items

  

.906 .903

  30 Berdasarkan tabel 3.5 menunjukkan bahwa c ronbach’s Alpha sebesar

  917 pada siklus I dan tabel 3.6 menunjukkan

  cronbach’s alpha sebesar 906

  pada siklus II. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrument soal evaluasi sudah reliabel dengan tingkat interpretasi reliabilitas memuaskan. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.00.

  3.6 INDIKATOR KINERJA

  Penilaian ini dinilai berhasil, jika 100% jumlah siswa mencapai ketuntasan nilai KKM ≥ 70.

  3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

  Pada penelitian ini analisis data yang dilakukan menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif yaitu dengan mengambil nilai tes siswa pada siklus I dan nilai tes pada siklus II.

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Realistic Mathematic Education dan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas III SD Gugus Pangeran Diponegoro Bringin

0 0 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Realistic Mathematic Education dan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas III SD Gugus Pangeran Dipon

0 0 42

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Realistic Mathematic Education dan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas III SD Gugus Pangeran Diponegoro Bringin

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Realistic Mathematic Education dan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas III SD Gugus Pangeran Diponegoro Bringin

0 0 127

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Team Games Tournament Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Team Games Tournament Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Team Games Tournament Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Team Games Tournament Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Team Games Tournament Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 86

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing dengan Pendekatan Scientific pada Siswa Kela

0 0 17