BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Realistic Mathematic Education dan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas III SD Gugus Pangeran Diponegoro Bringin

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

  3.1.1 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen atau experimental research. Penelitian eksperimen adalah sebuah metode penelitian yang digunakan untuk mencari keefektifan sebuah perlakuan terhadap perlakuan yang lain dalam kondisi yang terkontrol. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Realistic Mathematic Education dan Contextual Teaching and Learning.

  3.1.2 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment.

  Menurut Sugiono (2013:77) bentuk ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi Eksperimental design digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.

  Bentuk design penelitian yang digunakan adalah non-equevalent control

  

group design . Dimana dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok

  kontrol dan kelompok eksperimen yang dipilih secara tidak random. Diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan untuk kelompok eksperimen (O

  1 ) dan kelompok kontrol (O 3 ). Secara homogenitas, hasil pretest

  yang baik adalah bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen (X

  1 ) dan perlakuan yang diberikan pada kelompok kontrol (X 2 ) , serta pengaruh pembelajaran (O &O ).

  2

  4 Tabel desain yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam Gambar

  3.1 sebagai berikut: 1 3 X 1 2 X 2 4 Gambar 3.1 Desain non-equevalent control group design

  Keterangan: O

1 : Pretest untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal.

O : Pretest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal.

3 X 1 : Perlakuan model Realistic Mathematic Education.

  X 2 : Perlakuan model contextual Teaching and Learning. O

  

2 : Hasil belajar matematika pada siswa setelah mendapat perlakuan

  (postest) pada kelas eksperimen, O

  

4 : Hasil belajar matematika pada siswa setelah mendapat perlakuan

(postest) pada kelas kontrol.

3.2 Populasi dan Sampel

  3.2.1 Populasi

  Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:80). Populasi pada penelitaian ini adalah seluruh siswa kelas 3 SDN gugus Pangeran Diponegoro Bringin.

  3.2.2 Sampel

  Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2013:81). Berikut ini adalah tabel SDN gugus Pangeran Diponegoro Bringin.

Tabel 3.1 Jumlah Siswa di SDN Gugus Pangeran Diponegoro Bringin

  

No SD Status Jumlah siswa

  1 SDN Popongan Imbas jauh dari inti

  24

  2 SDN Pakis Imbas dekat inti

  24

  3 SDN Bringin 1 Inti

  45

  4 SDN Bringin 2 Imbas dekat Inti

  24

  5 SDN Bringin 3 Imbas jauh dari inti

  22 Jumlah

  5 SD 139

  Penelitian ini mengambil sampel dengan menggunakan tehnik cluster

  

sampling(Area sampling) dimana tehnik sampling ini digunakan untuk

menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.

  Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas 3 SDN Bringin 1 dengan kelas paralel dimana kelas 3A adalah kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 22 siswa dan kelas 3B adalah kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 23 siswa, serta siswa kelas 3 SDN Bringin 2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 24 siswa dan siswa kelas 3 SDN Pakis sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 24 siswa. Sampel tersebut ditentukan dengan pertimbangan ke dua kelas SD inti dan ke dua SD imbas tersebut mempunyai karakteristik yang sama.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.

  3.2.1 Variabel Penelitian

  Menurut Sugiono (2013:38) Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan dua macam variabel, yaitu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab perubahannya timbulnya variabel terikat. Variabel bebas sebagai treatment yaitu penggunaan model pembelajaran Realistic Mathematic

  Education (X 1 ) dan sebagai pembanding, yaitu kelompok kontrol yang diberi

  perlakuan penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (X ) sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

  2

  menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika diukur melalui posttest yang berbentuk pilihan ganda. Hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif siswa setelah mendapatkan

  tretment .

  3.2.2 Definisi Operasional

  Dalam pelaksanaan penelitian agar penelitian ini tidak keluar dari variabel penelitian maka perlu batasan masalah dan definisi operasional. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah variabel dengan menggunakan model

  

Realistic Mathematic Education didefinisikan secara operasional sebagai proses

  pembelajaran matematika pada kelas 3A SDN Bringin 1 dan kelas 3 pada SDN

  Bringin 2. Pada saat pembelajaran siswa dihadapkan dengan masalah yang kontekstual dan siswa bekerja dalam kelompok untuk memecahkan masalah, menyajikan hasil dan menarik kesimpulan sehingga siswa aktif didalam pembelajaran..

  Disamping itu penelitian ini menggunakan variabel penggunaan model

  

Contextual Teaching and Learning didefinisikan secara opersional sebagai proses

pembelajaran matematika pada kelas 3B SDN Bringin 1 dan kelas 3 SDN Pakis.

  Pada saat pembelajaran siswa juga dihadapkan pada masalah yang kontekstual, siswa dalam kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan masalah kemudian untuk menyajikan hasil sehingga siswa berperan aktif didalam pembelajaran.

  Hasil pembelajaran matematika didefinisikan secara operasional sebagai ketercapaian hasil belajar secara kognitif dan proses pembelajaran dengan model

  

Realistic Mathematic education dan model Contextual Teaching and Learning.

  Hasil belajar matematika dapat diketahui dengan memberikan tes kepada siswa. Dari tes tersebut akan didapatkan skor hasil belajar siswa. Sebab hasil tes dapat dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek kognitif pada siswa. Kompetensi Dasar yang digunakan adalah 5.2 Menghitung Luas persegi dan persegi panjang yang diukur dengan menggunakan tes hasil belajar menggunakan soal pilihan ganda.

3.4 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

   Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes, observasi dan

  dokumentasi. Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sedangkan teknik observasi untuk melihat keterlaksanaan sintak pembelajaran dalam penelitian. Berikut ini akan diuraikan teknik pengumpulan data yang berupa teknik tes, teknik observasi dan dokumentasi.

3.4.1.1 Teknik Tes

  Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika pada aspek kognitif dengan pokok bahasan penghitungan luas persegi dan persegi panjang. Tes biasanya dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran dalam jangka waktu tertentu. Tes yang digunakan pada penelitian ini merupakan tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda. Tes yang diberikan yaitu pre tes dan post tes. Pre tes diberikan sebelum dilakukan perlakuan (treatment), sedangkan Post test diberikan setelah dilakukan perlakuan (treatment). Keduanya berfungsi untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran dan untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan pelaksaaan program pembelajaran.

  3.4.1.2 Teknik Observasi

  Tekinik observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik tidak hanya terbatas pada orang saja tetapi juga pada objek- objek lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi digunakan untuk mengetahui ketelaksanaan treatmen selama proses pembelajaran. Observasi ini dilakukan terhadap proses pembelajaran matematika yang menggunakan model

  

Realistic Mathematic Education pada kelompok eksperimen dan model

Contextual Teaching and Learing pada kelompok kontrol.

  3.4.1.3 Dokumentasi

  Dokumentasi digunakan sebagai bukti nyata dari penelitian yang telah dilakukan tersebut. Disini peneliti mengambil foto dalam proses mengajar sebagai bukti penelitian.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi pada saat proses pembelajaran matematika dan tes hasil belajar yang dilakukan setelah proses pembelajaran. Berikut ini akan dijelaskan secara lebih rinci instrumen pengumpulan data yang digunakan.

3.4.2.1 Lembar observasi

  Lembar observasi digunakan untuk mengetahui dan mengontrol keterlaksanaan perlakuan (treatmen) dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. Untuk mengetahui keterlaksanaan perlakuan (treatmen), maka lembar observasi disusun mengikuti langkah-langkah berdasarkan sintak model pembelajaran yang dijadikan indikator dalam lembar observasi. Berikut tabel 3.2 adalah kisi-kisi observasi penggunaan model Realistic Mathematic Education .

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penggunaan Model Realistic Mathematic Education

  

Pada Kelompok Eksperimen

No Kegiatan Aspek yang diamati

1. Awal

  1. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran pembelajaran.

  2. Melakukan tanya jawab mengenai pelajaran sebelumnya.

  

3. Menjelaskan tujuan pembelajaran

4. Melakukan apersepsi pembelajaran.

  5. Membagi kelas ke dalam kelompok kerja

  2. Inti pelajaran Pemahaman masalah

  1. Menyuruh siswa untuk menutupi permukaan meja dengan buku

  2. Menyajikan soal cerita tentang pengubinan

  3. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi permasalahan yang diberikan Penjelasan Masalah

  4. Memberikan penjelasan mengenai permasalahan dari cerita

  5. Memancing siswa untuk mengajukan pertanyaan dari cerita yang disajikan

  6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti tentang permasalahan.

  Menyelesaikan masalah

  7. Memfasilitasi siswa untuk menyusun cara penyelesaian masalah

  8. Membimbing siswa memecahkan masalah secara

berdiskusi dalam kelompok

Membandingkan dan mendiskusikan jawaban

  9. Mengawasi dan mengarahkan jalannya diskusi

  10. Membimbing siswa untuk bertanya jawab kepada kelompok lain sedangkan kelompok lain presentasi

11. Guru memberikan reward kepada kelompok yang telah presentasi dan siswa yang beratnyajawab.

  Menyimpukan hasil

  12. Membimbing siswa untuk menyusun hasil kesimpulan hasil diskusi

13. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan akhir

  tentang materi pembelajaran yang sudah dipelajari

  3. Penutup

  1. Melakukan refleksi

  2. Memberikan soal evaluasi Selain dilakukan pada kelas eksperimen kegiatan observasi ini juga dilakukan pada kelas kontrol dengan menggunakan model Contextual Teacing . Berikut ini adalah Tabel 3.3 kisi-kisi observasi penggunaan model

  and Learning Contextual Teaching and Learning.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penggunaan Model Contextual Teaching and Learning

  5. Memfasilitasi tanya jawab mengenai permasalahan dalam soal cerita

  1. Melakukan refleksi

  3. Penutup

  14. Guru dan siswa menyimpulkan hasil presentasi dan diskusi kelas.

  13. Guru memberikan reward kepada kelompok yang telah presentasi dan siswa yang bertanyajawab.

  11. Memimpin dan mengawasi jalannya diskusi kelas dengan

masing-masing kelompok presentasi

12. membimbing siswa untuk bertanya jawab kepada kelompok lain sedangkan kelompok lain presentasi

  10. Mengawasi dan membimbing siswa dalam diskusi kelompok untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang telah siswa pilih

  9. Mengawasi dan membimbing siswa memecahkan masalah

secara berdiskusi dalam kelompok

Pengambilan tindakan

  8. Memfasilitasi siswa untuk menyusun cara penyelesaian masalah

  7. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi permasalahan yang diberikan Pembahasan dan solusi

  6. Memfasilitasi dan membimbing siswa untuk mengumpulkan sumber belajar dan informasi untuk memecahkan masalah

  4. Memancing siswa untuk mengajukan pertanyaan dari cerita yang disajikan Eksplorasi

  

Pada Kelompok Kontrol

No Kegiatan Aspek yang diamati

  mengidentifikasi permasalahan yang diberikan

  3. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

  2. Memeberikan soal cerita tentang pengubinan berdasarkan menutupi permukaan meja dengan buku.

  1. Mengajak siswa untuk menutupi permukaan meja dengan buku

  2. Inti pelajaran Menggali pengetahuan awal

  

5. Membagi kelas ke dalam kelompok kerja

  3. Menjelaskan tujuan pembelajaran 4. Melakukan apersepsi pembelajaran.

  Yaitu mengenai keliling

  2. Melakukan tanya jawab mengenai pelajaran sebelumnya.

  1. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.

  1. Awal pembelajaran

  

2. Memberi motivasi dan penyemangat

3.4.2.2 Lembar Tes Hasil Belajar

  Instrument tes dalam penelitian ini berupa lembar soal guna memperoleh data yang terkait dengan hasil belajar siswa. Jenis tes yang digunakan berupa tes formatif dengan bentuk soal pilihan ganda. Kisi-kisi disusun berdasarkan SK Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. Sedangkan KD yang sudah ditetapkan, yaitu Menghitung luas persegi dan persegi panjang Kisi-kisi untuk mengukur hasil belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 3.4.

  

Tabel 3.4

Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Matematika Kelas 3 SDN Gugus Pangeran

Diponegoro Bringin

  SK KD Indikator Butir Soal Menjelaskan konsep

  5. Menghitung

  5.3 Menghitung 1, 7, 11 luas bangun datar. keliling, luas luas persegi dan persegi dan persegi persegi panjang panjang, serta

  Menghitung sisi 3, 4, 27 penggunaannya bangun persegi dalam pemecahan Menghitung luas

  2, 5, 15, 18,

  daerah bangun datar

  masalah 20, 23, 24

  persegi dengan petak satuan dan satuan baku. Menghitung panjang 9, 10, 13, 17, dan lebar persegi 26, 28 panjang dengan menggunakan petak satuan dan satuan baku 8, 14, 16, 25,

  Menghitung luas

  29

  daerah bangun datar persegi panjang dengan petak satuan dan satuan baku Mengurutkan luas 12, 19, 22, dari beberapa bangun datar persegi

  mengurutkan luas dari 6, 21, 30 beberapa bangun datar persegi panjang Berdasarkan Tabel 3.4 kisi-kisi tes hasil belajar matematika kelas 3 SD Negeri Gugus Pangeran Diponegoro pembelajaran pada menghitung luas persegi dan persegi panjang memilki sembilan kisi-kisi soal yang tertuang dalam 30 soal yang berbentuk pilihan ganda.

3.5 Uji Prasyarat

3.5.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen

  Uji validitas dan reliabilitas merupakan hal yang terpenting dalam penelitian karena menunjukkan apakah suatu instrumen itu mampu mengukur apa yang akan diukur dan menunjukkan sejauh mana instrumen itu dapat dipercaya dan diandalkan. Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas maka instrumen yang telah dibuat diujicobakan di sekolah yang tidak menjadi subjek penelitian, Instrumen soal ini diujicobakan di SD Negeri Salatiga 12 Kota Salatiga kelas 3 dengan jumlah siswa 40 siswa. Berdasarkan hasil uji coba instrumen tersebut dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPPS version 16.0 for windows.

3.5.1.1 Validitas Instrumen

  Sugiono (2013 :121) mengatakan hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu harus valid. Valid berarti instrumen tersebuat dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Agar dapat mengatahui validitas instrumen soal, validitas instrument soal dihitung menggunakan bantuan Software

  SPSS version 16.0 for windows. Dengan langkah-langkah Analyze

  • – Correlate –

    Bevariate . Nilai korelasi yang digunakan adalah korelasi antara skor item dengan

  skor total item (nilai r hitung ) di bandingkan dengan nilai r tabel . Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel atau nilai r hitung > nilai nilai r tabel, maka item tersebut adalah valid (Riduwan dan Sunarto, 2012: 353)

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar matematika

  Nomer soal yang Hasil Uji Validitas digunakan untuk

Indikator Soal Nomer Soal tes hasil belajar

Valid Tidak

  Valid matematika

  • Menjelaskan 1, 7, 11 1, 11

  1, 7, 11

  konsep luas bangun datar 3 4, 27

  3 Menghitung sisi 3, 4, 27

  bangun persegi

  Menghitung luas 5, 18

  2, 5, 15, 18, 20, 2, 15, 15, 20, 23, 24

  daerah bangun

  23, 24 20, 23,

  datar persegi

  24

  dengan petak satuan dan satuan baku Menghitung 9, 10, 13, 17, 26, 28 9, 10,

  26 9, 10, 13, 17, 28 panjang dan lebar 13, 17, persegi panjang

  28 dengan menggunakan petak satuan dan satuan baku 8, 14, 16, 25, 29 14, 16,

  8 14, 16, 25, 29

  Menghitung luas

  25, 29

  daerah bangun datar persegi panjang dengan petak satuan dan satuan baku

  12, 22, 12, 19

  • 19

  Mengurutkan 12, 19, 22,

  luas dari beberapa bangun datar persegi

  mengurutkan luas 6, 21, 30 6, 21,

  6, 21, 30

  dari beberapa bangun datar persegi panjang

  Setelah melakukan uji validitas butir soal materi luas persegi dan persegi panjang. Dari 30 butir soal, diketahui bahwa 23 butir soal yang dinyatakan valid dan 7 butir soal yang dinyatakan tidak valid. Dari 23 butir soal yang valid diambil 20 soal yang digunakan sebagai instrument penelitian. Setiap indikator yang tercantum pada soal harus mewakili minimal 1 soal, untuk indikator yang memiliki beberapa soal yang valid digunakan semua atau beberapa soal sesuai dengan tingkat validitasnya yang paling tinggi dan juga harus memperhatikan reliabilitas instrument.

3.5.1.2 Reliabilitas Instrumen

   Setelah melakukan uji validitas maka dilakukan uji reliabilitas untuk

  mengetahui ketepatan alat ukur. Setiap alat ukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu. Ketentuan reliabilitas pada penelitian ini mengacu pada pendapat Azwar (2010:98) menyatakan bahwa reliabiliti kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik.

  Instrumen dikatakan reliable apabila nilai alpha > 0,7. Reliabilitas instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 16.0 yaitu dengan cara Analyze kemudian Scale dan Reliability Analysis kemudian untuk melihat hasil dari analisis ini, dapat dilihat pada output hasil penghitungan (hasil pengujian output reliabilitas disajikan dalam lampiran.

  Hasil uji reliabilitas yang diperoleh melalui Sofware SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar matematika Siswa Kelas 3 SD

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

  Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items

.834 .842

  30 Berdasarkan Tabel 6 cronbach’s alpha dari 30 soal adalah 0.834 sehingga dengan kata lain reliability diatas 0,8 yang berarti hasil uji reliabilitas adalah baik.

3.5.2 Uji normalitas

  Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data empirik yang didapatkan dari lapangan itu berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau

  

Kolmogorov-Smirnov Test , jika hasilnya < 0,05 (kurang dari) data dikatakan tidak

  signifikan atau tidak normal, dan jika hasilnya > 0,05 (lebih dari) maka data dikatakan signifikan atau data normal. Uji normalitas dapat dilakukan bantuan software SPSS 16.00 yaitu dengan langkah-langkah analyze-nonparametrik-one

  

sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test

distribution.

3.5.3 Uji homogenitas

  Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok memiliki varian yang sama maka kedua kelompok tersebut dikatakan homogen. Sebuah data dikatakan mempunyai varian yang sama apabila memiliki nilai signifikansi > 0,05 (lebih besar dari 0.05). Pengujian homogenitas varians menggunakan bantuan software SPSS yaitu dengan langkah-langkah Analyze-Compare Means-OneWay ANOVA-

  

masukkan variabel pada Dependent List dan Factor-klik centang pada toolbox

Homogeneity of variance test pada options-ok

3.6 Teknik Analisis Data

  Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data tes hasil belajar matematika. Pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukan dengan menguji perbedaaan rata-rata dari kedua kelas tersebut. Teknik Analisis yang digunakan adalah uji t Independent Samples Test. Tujuan dari Uji t

  

Independent Samples Test dilakukan untuk membandingkan rata-rata dari dua

  kelompok yang tidak berhubungan satu dengan yang lain, apakah kedua kelompok yang diteliti mempunyai rata-rata yang sama atau tidak secara signifikan. Sebelum melakukan uji t-test ada beberapa syarat yang harus dilakukan yaitu melakukan uji normalitas dan homogenitas yang dapat dihitung dengan bantuan SPSS versi 16.0 for windows.

  Uji normalitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapatkan berdistribusi normal atau tidak, jika data berdestribusi normal maka menggunakan statistik parametrik sebaliknya jika data tidak berdestribusi normal maka menggunakan statistika non parametrik. Sedangkan uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Sebagai kriteria pengujian uji homogenitas, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan bantuan

  

SPSS 16.0 for windows. Untuk mengetahui homogenitas varians digunakan uji

Levene-Test.

  Jenis data yang diperoleh pada penelitian ini merupakan data kuantitatif yang didapatkan dari tes hasil belajar matematika pada kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data yang sudah diperoleh dihitung perbedaan rata-ratanya dengan uji t.

  Sebelum dilakukan uji t test (Independent Samples T Test) sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levena,s Test), artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed (Duwi Priyatno, 2010: 35).

  Langkah-langkah uji F sebagai berikut: (1) Menentukan Hipotesis Ho : Kedua varian adalah sama (varian kelas eksperimen dan kelas kontrol).

  Ha : Kedua varian adalah berbeda (varian kelas eksperimen dan kelas kontrol). (2) Kriteria Pengujian (berdasarkan signifikansi)

  Ho diterima jika signifikansi > 0,05 Ho ditolak jika signifikansi < 0,05

  (3) Membandingkan signifikansi Nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak.

  Langkah-langkah Uji Independent Samples T Test sebagai berikut: (1) Menentukan Hipotesis

  Ho : tidak ada perbedaan antara rata-rata skor posttest kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

  Ha : ada perbedaan antara rata-rata skor posttest kelas eksperimen dengan kelas kontrol. (2) Menentukan tingkat signifikansi

  Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5% atau 0,05. (3) Menentukan t hitung

  Nilai t hitung (Equal Variances Assumed atau Equal Variances Not Assumed ). (4) Menentukan t tabel

  Tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025). (5) Kriteria Pengujian

  Ho diterima jika t hitung < t tabel Ho ditolak jika t hitung > t tabel Berdasarkan signifikansi: Ho diterima jika signifikansi > 0,05 Ho ditolak jika signifikansi < 0,05

  (6) Kesimpulan Tahap Uji Beda Rata-Rata dengan Uji Independent T Test ini menggunakan program SPSS Statistics 16 for windows.

  Rumusan hipotesis statistik (Sugiyono, 2013:163) sebagai berikut: Ho: μ1 = μ2 Ha: μ1 ≠ μ2

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas 5 SDN Ngablak 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas 5 SDN Ngablak 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas 5 SDN Ngablak 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester

0 0 78

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Student Team Achievement Division (STAD) dengan Kerangka Kerja Scientific pada Siswa Kelas

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Student Team Achievement Division (STAD) dengan Kerangka Kerja Scientific pada Siswa Kelas 5Semes

0 0 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Student Team Achievement Division (STAD) dengan Kerangka Kerja

0 0 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Student Team Achievement Division (STAD) dengan Kerangka Kerja Scientifi

0 0 77

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Student Team Achievement Division (STAD) dengan Kerangka Kerja Scientific pada Siswa Kelas 5Semester II SD Negeri 03 Kaloran Kabupaten Tem

1 1 18

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Realistic Mathematic Education dan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas III SD Gugus Pangeran Diponegoro Bringin

0 0 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Realistic Mathematic Education dan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas III SD Gugus Pangeran Diponegoro Bringin

0 0 32