PENGARUH RESPON SISWA DAN PERAN GURU BK TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER PADA KELAS X DI MADRASYAH ALIYAH 3 BANJARMASIN Irma Yanti

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

PENGARUH RESPON SISWA DAN PERAN GURU BK TERHADAP
PENDIDIKAN KARAKTER PADA KELAS X DI MADRASYAH
ALIYAH 3 BANJARMASIN
Irma Yanti
Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al Banjary Banjarmasin
Email –
Abstrak
Secara kejiwaan anak masih rapuh dan labil, kurangnya perhatian dan kasih
sayang orang tua dapat mengakibatkan pengaruh lebih buruk lagi bagi jiwa anak.
Menurut Thomas lickona (Haryani, 2011:5) pendidikan karakter dipengaruhi oleh
aspek pengetahuan, perasaan dan respon, tanpa ketiga aspek ini maka pendidikan
karakter tidak akan efektif dan pelaksanaannya pun harus dilakukan secara sistematis
dan berkelanjutan.
Populasi adalah 240 siswa dan satu orang guru Bimbingan dan konseling.,
Teknik simple random sampling 150 orang. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif (mix method). Uuji validitas

skala yang diujikan kepada 30 siswa dari 38 menjadi 30 item yang valid. uji
reliabilitas respon siswa memiliki nilai α = 0.698 (reliable), peran Guru BK memiliki
nilai α = 0.638 (reliabel) dan pendidikan karakter memiliki nilai α = 0.935 (reliabel).
Suatu instrument dikatakan reliabel jika nilai α > 0.60 semakin dekat dengan 1 maka
semakin tinggi keandalan konsistensi internal, Uji normalitas menyatakan bahwa
hasil data yang dimiliki terdistribusi secara normal karena nilai signifikan, respon
siswa 0.258, peran guru BK 0.075 dan pendidikan karakter 0.05 berada diatas nilai
probabilitas 0.05. Uji Asumsi klasik, Uji Multikolinearitas dilihat pada Variance
Inflation Factor (VIF) yaitu respon siswa memiliki nilai VIF = 1.808 dan peran guru
BK memiliki nilai VIF = 1.808 karena nilai VIF < 5 maka didapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinearitas 4). Hasil uji heteroskedasitas, hasil berbentuk
sebuah pola maka terjadi heteroskedasitas dan apabila tidak terbentuk pola maka
tidak terjadi heteroskedasitas. Uji hipotesis, hasil uji t (regresi secara parsial)
menunjukkan nilai sig X1 sebesar 0.00 dan sig X2 sebesar 0.00 karena kurang dari
0.05 disimpulkan Ho di tolak dan Ha diterima. Interprestasikan nilai respon siswa
sebesar 0.00 berarti terdapat hubungan signifikan antara respon siswa terhadap
pendidikan karakter dan karena nilai peran guru BK sebesar 0.00 berarti terdapat
hubungan signifikan antara peran guru BK dengan pendidikan karakter. Hasil uji F
(regresi secara simultan), karena nilai sig. F change sebesar 0.00 nilai sig kurang dari
0.05

Kesimpulan ada hubungan sangat signifiikan antara respon siswa dan peran
guru BK terhadap pelaksanaan pendidikan karakter6). wawancara dengan guru BK
sangat sependapat hasil dari analisis angket, guru BK membenarkan adanya
pengaruh antara respon siswa, peran guru BK terhadap pendidikan karakter.
Kata kunci : respon siswa, peran guru bk dan pendidikan karakter.

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

24

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

PENDAHULUAN

didikan dan bimbingan. Keluarga juga

Anak pada masa peralihan dari


dikatakan lingkungan yang paling sentral

anak-anak menuju remaja atau dewasa

karena sebagian besar dari kehidupan

sangat membutuhkan perhatian yang lebih

anak adalah didalam keluarga”.

A.

dari orang tua karena pada masa itu setiap

Lingkungan keluarga yang aman,

anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat

damai dan berpendidikan sangat besar


besar. Peran orang tua sangat diperlukan

pengaruhnya terhadap pendidikan anak.

dalam

Karakter

memberikan

informasi

yang

seorang anak

diawali

dari


dibutuhkan oleh anak. Secara kejiwaan

lingkungan keluarganya, apabila didalam

anak masih rapuh dan labil, kurangnya

keluarga orang tua memiliki sikap kasar,

perhatian dan kasih sayang orang tua

besar kemungkinan anak memiliki sikap

dapat

lebih

seperti itu juga karena orang tua adalah

buruk lagi bagi jiwa anak. Banyaknya


contoh pertama atau tauladan bagi setiap

tindakan kriminal yang dilakukan generasi

anak. Tapi banyak orang tua yang terlalu

muda saat ini tidak terlepas dari faktor

sibuk

lingkungan. Pengaruh faktor lingkungan

menyerahkan penuh pendidikan anaknya

sangatlah besar terhadap perkembangan

kepada

karakter


Lingkungan

mengemban tugas yang cukup penting

memberikan andil besar dalam perubahan

bukan hanya tempat menuntut ilmu tapi

dan pendidikan karakter anak, lingkungan

tempat pengembangan dan pendidikan

terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah

karakter.

mengakibatkan

pada


pengaruh

anak.

dan masyarakat. Dalam hal ini lingkungan
keluargalah

sekolah.

Sehingga

sehingga

sekolah

Didalam lingkungan sekolah pihak
yang sangat berperan dalam pendidikan

karena


karakter adalah guru. Karena anak di

orang tua adalah guru pertama anak.

sekolah lebih banyak berinteraksi dengan

Menurut

(2009:38)

guru dibandingkan dengan kepala sekolah

merupakan

atau staf sekolah lainnya. Peran guru

“Lingkungan

paling


pekerjaannya

utama

mempengaruhi

yang

dengan

karakter

Hasbullah
keluarga

anak

lingkungan pendidikan yang pertama,

didalam


karena dalam keluargalah anak mendapat

mengembangkan karakter anak, hal ini

pendidikan

karakter

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

adalah

25

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

mencakup keteladanan bagaimana guru

dan

berperilaku, cara guru berbicara, cara guru

kekhususannya serta berpartisipasi dalam

berinteraksi

penyelenggaraan pendidikan” (Namora

dengan

anak.

Dalam

pendidikan karakter ini, peran guru BK

sebutan

lainnya

yang

sesuai

Lubis,2011:10).

atau guru pembimbinglah yang sangat

Selain guru faktor yang mendukung

besar. Guru BK sebagai representasi

keberhasilan pendidikan nasional adalah

pendidik jelas memiliki rasional yang kuat

aspek

untuk menyampaikan pendidikan karakter

merupakan salah satu komponen yang

pada siswa artinya dipundak guru BK

memiliki peran strategis dalam sistem

pendidikan karakter menjadi salah satu

pendidikan.

tugas

seperangkat

dan

kewajiban

yang

harus

kurikulum. Dimana

kurikulum

“kurikulum
dan

adalah

pengaturan

yang

dilaksanakan dalam memberikan layanan

menjelaskan mengenai isi, tujuan dan

bimbingan

bahan

dan

konseling.

Terkait

pembelajaran

untuk

mencapai

pendidikan karakter di sekolah guru BK

tujuan tertentu dalam sistem pendidikan”

mempunyai tugas yang cukup penting

(SISDIKNAS).

yaitu

harus

dapat

memfasilitasi

Permasalahan yang sering terjadi

pengembangan dan penumbuhan karakter

dalam sistem pendidikan di Indonesia

serta tanpa mengabaikan penguasaan hard

apabila berganti pemerintahan kurikulum

skill lebih lanjut yang diperlukan dalam

pun

perjalanan

perkembangan

hidup

mempersiapkan

karier

serta

dalam

(Departemen

Pendidikan Nasional,2007: 186).
Seorang guru BK harus profesional

selalu

diganti

seiring

zaman.

Rencana

Pelajaran

Pelajaran

Terurai

Mulai

(1947),
(1952),

dengan
dari

Rencana
Kurikulum

1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984,

sebagai tenaga pendidik di sekolah.

Kurikulum

Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal

Kurikulum 1999, Kurikulum Berbasis

1

tenaga

Kompetensi (2004), Kurikulum Tingkat

kependidikan yang berkualifikasi sebagai

Satuan Pendidikan (2006), kurikulum

guru, dosen, konselor, pamong belajar,

2013, kembali lagi ke Kurikulum Tingkat

widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator

Satuan Pendidikan.

ayat

4

“Pendidik

adalah

1994

dan

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Suplemen

26

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

Pada

kurikulum

2013

yang

membangun

sistem

berpikir

dan

berintegrasi dengan pendidikan karakter

berperilaku anak. Karakter ini dapat

lebih menonjolkan perubahan karakter

diajarkan

pada anak, sehingga ketika kurikulum

pemahaman, serta himbauan yang pada

2013 dihentikan pendidikan karakter tetap

akhirnya anak mampu mempraktikkan

dilaksanakan. Menurut Tilaar (2000:20)

dan memaknainya.

“Pendidikan

bukan

mengembangkan

hanya

inteligensi

untuk
akademik

melalui

Pendidikan
penting

karena

pengenalan,

karakter

sangatlah

Indonesia

sedang

peserta didik. Pengembangan seluruh

mangalami krisis karakter. Seperti banyak

spektrum inteligensi anak perlu diberikan

kasus yang terjadi adanya tawuran dan

kesempatan pengembangannya didalam

bullying yang mungkin akhir-akhir ini

program

dan

jarang disorot oleh media massa. Hasil

fleksibel didalam pendidikan formal dan

pengamatan pada hari rabu 27 Agustus

kurikulum

yang

harus

2014 ketika melakukan kegiatan observasi

seimbang dengan nilai moral, oleh sebab

di sekolah masih sering terlihat siswa laki-

itu

laki dan perempuan berdekat-dekatan

non-formal”.

Nilai

luas

pendidikan

akademik
karakter

sangatlah

diperlukan pada saat ini.

padahal sekolah berlatar belakang agama

“Karakter adalah watak, tabiat,

yang sangat menjunjung tinggi nilai

akhlak, atau kepribadian seseorang yang

religius. Selain itu masih ada siswa yang

terbentuk dari hasil internalisasi berbagai

ketahuan

kebajikan yang diyakini dan digunakan

berbohong kepada guru. Banyak respon

sebagai landasan untuk cara pandang,

negatif dan positif dari berbagai kalangan,

berpikir, bersikap, dan bertindak” (Puskur

terutama para guru karena pada saat itu

Kemdiknas, 2010:3).

semua

Dari

pengertian

mata

mencontek

pelajaran

dan

masih

dapat

menggunakan Kurikulum 2013. Pada saat

diambil kesimpulan karakter merupakan

itu respon negative dari para guru adalah

kebajikan

keterlambatannya

yang

tersebut

membolos,

ditanamkan

pendidik

pengiriman

buku

dengan cara memasukan materi dan nilai

karena materi yang digunakan tidak

yang

seperti pada tahun sebelumnya sehingga

mempunyai

relevansi

dalam

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

27

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

keterlambatan proses pengiriman buku

Sedangkan

sangat

proses

menyatakan “Respon adalah gambaran

pembelajaran. Sedangkan respon positif

ingatan dan pengamatan yang mana objek

dari guru adalah guru sangat menghargai

yang telah diamati tidak lagi berada dalam

adanya

ruang dan waktu pengamatan”.

mempengaruhi

pendidikan

karakter

karena

menurut para guru anak pada zaman

Ahmadi

Thomas

(1992:64)

Lickona

(1991:51)

sekarang krisis karakter walaupun sekolah

”karakter mulia meliputi pengetahuan

anak tersebut berlatar belakang agama.

tentang

kebaikan,

lalu

menimbulkan

Akan tetapi dalam hal ini respon

komitmen terhadap kebaikan dan akhirnya

dari anaklah yang diperlukan karena

benar-benar melakukan kebaikan dengan

merekalah yang menjalaninya. Sebagian

kata

besar anak merespon negative adanya

serangkaian

kurikulum 2013, mereka mengeluhkan

motivasi serta perilaku dan keterampilan”.

waktu mereka terkuras disekolah karena

Karakter juga identik dengan kepribadian

dari jam 07.30 sampai 16.00 harus berada

atau akhlak, Kepribadian merupakan ciri

disekolah sehingga

atau karakteristik atau sifat khas dari diri

waktu pertemuan

dengan orang tua sangat terbatas.

peneliti

merasa

perlu

karakter

pengetahuan,

kepada

sikap

dan

untuk

bentukan yang diterima dari lingkungan,
misalnya keluarga pada masa kecil, dan

melakukan penelitian tentang “Pengaruh

juga

Respon Siswa Dan Peran Guru Bk

(Koesoema,2007:80).

terhadap Pendidikan Karakter”.
B.

mengacu

seseorang yang bersumber dari bentukan-

Berdasarkan permasalahan diatas
maka

lain

bawaan

sejak

lahir

Pendidikan karakter adalah suatu

TINJAUAN PUSTAKA

sistem penanaman karakter kepada warga

Dalam istilah psikologi, respon

sekolah

yang

meliputi

komponen

dikenal dengan proses memunculkan dan

pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan

membayangkan kembali gambaran hasil

tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai

pengamatan. Menurut Kartono (1996:58)

tersebut. Dalam pendidikan karakter di

“Respon bisa diidentifikasikan sebagai

sekolah,

gambaran

dilibatkan termasuk komponen-komponen

ingatan

dari

pengamatan”.

semua

komponen

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

harus

28

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

pendidikan
kurikulum,

itu

sendiri,

proses

yaitu

isi

pembelajaran

dan

penilaian, penanganan atau pengelolaan
mata

pelajaran,

pengelolaan

oleh peran dari konselor sekolah. (Nur
Wangid, 2010:8)
C. METODOLOGI PENELITIAN

sekolah,

Populasi merupakan hal yang

pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-

sangat penting dalam penelitian karena

kurikuler,

populasi menyangkut hal apa saja yang

pemberdayaan

sarana

prasarana, pembiayaan dan etos kerja

menjadi

seluruh warga sekolah atau lingkungan.

Menurut Sugiyono (2011:80) “Populasi

Disamping

karakter

merupakan wilayah generalisasi yang

dimaknai sebagai suatu perilaku warga

terdiri atas objek atau subjek yang

sekolah yang dalam menyelenggarakan

mempunyai karakteristik tertentu yang

pendidikan harus berkarakter. (Nurochim,

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

2013:149)

dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

itu,

pendidikan

subjek

dalam

penelitian.

Menurut Thomas lickona (Haryani,

Populasi dalam penelitian ini

2011:5) pendidikan karakter dipengaruhi

adalah seluruh siswa kelas X MAN 3

oleh aspek pengetahuan, perasaan dan

Banjarmasin dan guru BK. Kelas

respon, tanpa ketiga aspek ini maka

terdiri dari enam kelas masing-masing

pendidikan karakter tidak akan efektif dan

kelas terdiri dari 40 siswa. Jadi jumlah

pelaksanaannya

keseluruhan populasi adalah 240 siswa

pun

harus

dilakukan

secara sistematis dan berkelanjutan.

dan satu orang guru Bimbingan dan

Program Bimbingan dan konseling
di

sekolah

merupakan

bagian

X

inti

konseling.
Teknik

pengambilan

sampel

pendidikan karakter yang dilaksanakan

digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan berbagai strategi pelayanan dalam

teknik simple random sampling yaitu

upaya mengembangkan potensi peserta

pengambilan

didik untuk mencapai kemandirian dengan

populasi dilakukan secara acak tanpa

memiliki karakter yang dibutuhkan saat

memperhatikan strata yang ada dalam

ini dan masa depan sehingga pelaksanaan

populasi. Menurut Sugiyono ( 2011 : 81 )

pendidikan karakter sangatlah dipengaruhi

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan

anggota

sampel

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

dari

29

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

karakteristik yang dimiliki oleh populasi

Agar mencapai hasil yang dapat

tersebut”. Sampel didapat menggunakan

dipertanggungjawabkan, suatu penelitian

tabel Krecjie, yang menyatakan apabila

harus didukung oleh alat ukur yang dapat

populasi 240 maka sampel 148. Masing-

memberikan hasil ukur yang memadai.

masing

harus

Validitas dan reliabilitas merupakan

proporsional sesuai dengan populasi.

persyaratan utama yang harus dimiliki

Karena jumlah siswa dalam satu kelas

sebuah alat ukur yang baik.

sampel

untuk

kelas

adalah 40 orang maka, Per Kelas =

x

148 = 24,6 = 25 orang(kreejie, Sugiyono,

Jumlah sampel siswa adalah 6
kelas x 25 orang = 150 orang. Karena
peneliti melibatkan 1 orang guru Bk
maka sampel yang diteliti oleh peneliti
sebanyak 151 orang. Teknik ini diambil

bagaimana

karena

ingin

respon

mengetahui

siswa

terhadap

Try

Out,

untuk

menguji validitas konstruksi peneliti

Teknik

analisis

hal ini setelah instrument dikontruksi
tentang aspek-aspek yang akan diukur
dengan berlandaskan teori tertentu, maka
selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli.
Dan dari para ahli peneliti diberikan
masukkan

agar

instrument

layak

diujikan. Setelah pengujian konstruksi
dari ahli diteruskan dengan uji coba

pendidikan karakter.
data

yang

digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif dan kualitatif (mix method),
metode ini digunakan karena kedua jenis
penelitian tersebut saling memperkuat
dan saling melengkapi sehingga akan
dicapai hasil penelitian yang tidak hanya
obyektif, terstruktur namun juga akan
dicapai hasil penelitian yang mendalam
dan faktual. (Sugiyono 2011:27)
D.

di

mendapat bantuan dari para ahli. Dalam

2004:63)

peneliti

Sebelum

instrumen.
Uji Coba dilaksanakan 26 februari
2014 dengan mengambil sampel 30
orang dari 150 sampel kelas X MAN 3
Banjarmasin.

Hasil uji coba alat ukur

dari 38 item skala menjadi 30 item. Uji
validitas dan reliabilitas. menggunakan
program software SPSS dengan koefisien
korelasi r > 0.03 dan nilai alfa cronbach
> 0.60 semakin dekat nilai alfa dengan 1

HASILPENELITIAN

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

30

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

maka

semakin

tinggi

keandalan

konsistensi internal.

2) Karena nilai peran guru BK sebesar
0.00 berarti terdapat pengaruh yang

Adapun uji validitas item ini sudah di

signifikan antara peran guru BK

ujikan kepada 30 sampel, sehingga dari 38

dengan pendidikan karakter

item menjadi 30 item. Item selanjutnya
dibagikan

ke

120 sampel,

sehingga

Sig. F change sebesar 0.00
karena sig kurang dari 0.05 maka

didapatkan

dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak

Hasil uji normalitas hasil data terdistribusi

dan Ha diterima yang berarti bahwa

secara normal, karena nilai di Asymp

ada pengaruh yang signifikan antara

signifikan sebesar 0.258, 0.075 dan 0.65

respon siswa dan peran guru BK

berada diatas nilai probabilitas 0.05.

terhadap pendidikan karakter.

Untuk

mendeteksi

ada

tidaknya

Berdasarkan hasil penelitian

multikolinearitas, dalam suatu regresi

dan

maka

respon siswa dan peran guru BK

dapat

dilihat

pada

Variance

pembahasan

penelitian tentang

Inflation Factor (VIF) yaitu X1 = 1.808

terhadap

dan X2 = 1.808. Menurut Ghozali apabila

karakter di Madrasah Aliyah Negeri 3

nilai VIF < 5 maka dapat disimpulkan

Banjarmasin tahun ajaran 2015-2016,

bahwa tidak ada multikolinearitas antar

maka dapat diambil kesimpulan sebagai

variabel sehingga dapat dilanjutkan ke

berikut :

regresi

berganda.

Pada

tabel

diatas

1.

pelaksanaan

pendidikan

Hasil uji validitas dan reliabilitas

menunjukkan sig. X1 sebesar 0.000 dan

menyatakan

sig X2 sebesar 0.00. karena sig kurang dari

skala yang diujikan kepada 30

0.05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak

siswa dari 38 menjadi 30 item

dan

yang valid. Dan uji reliabilitas

Ha

diterima.

Sehingga

dapat

bahwa,

validitas

diinterprestasikan sebagai berikut

menyatakan

1) Karena nilai Respon siswa sebesar

memiliki nilai α = 0.698 (reliable),

0.00 berarti terdapat pengaruh yang

peran Guru BK memiliki nilai α =

signifikan

0.638 (reliabel) dan pendidikan

antara

respon

terhadap pendidikan karakter.

siswa

respon

siswa

karakter memiliki nilai α = 0.935

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

31

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

(reliabel).

regresi

0.60 semakin dekat dengan 1 maka

heterokedasitas.

tinggi

keandalan

5.

Hasil uji hipotesis, hasil uji t

konsistensi internal.

(regresi

Hasil uji normalitas menyatakan

menunjukkan nilai sig X1 sebesar

bahwa hasil data yang dimiliki

0.00 dan sig X2 sebesar 0.00 karena

nilai Asymp signifikan, respon
siswa 0.258, peran guru BK 0.075
dan

pendidikan

karakter

0.05

berada diatas nilai probabilitas
0.05.

kurang

secara

dari

parsial)

0.05

maka

dapat

disimpulkan Ho di tolak dan Ha
diterima. Bisa di interprestasikan
nilai respon siswa sebesar 0.00
berarti terdapat hubungan yang
signifikan

antara

respon

siswa

terhadap pendidikan karakter dan

Hasil uji Asumsi klasik, hasil uji
Multikolinearitas

menyatakan

bahwa suatu regresi dapat dilihat

4.

Model

yang baik adalah tidak terjadi

terdistribusi secara normal karena

3.

heteroskedasitas.

instrument

dikatakan reliabel jika nilai α >
semakin

2.

Suatu

karena nilai peran guru BK sebesar
0.00

berarti

terdapat

hubungan

signifikan antara peran guru BK

pada Variance Inflation Factor

dengan pendidikan karakter. Hasil

(VIF) yaitu respon siswa memiliki

uji F (regresi secara simultan),

nilai VIF = 1.808 dan peran guru

karena nilai sig. F change sebesar

BK memiliki nilai VIF = 1.808

0.00 karena nilai sig kurang dari

karena nilai VIF < 5 maka didapat

0.05

disimpulkan

adanya

bahwa

tidak

ada

maka

dapat

hubungan

disimpulkan
yang

sangat

multikolinearitas sehingga dapat

signifiikan antara respon siswa dan

dilanjutkan ke regresi berganda.

peran

Hasil uji heteroskedasitas, hasil ini

pelaksanaan

dapat dilihat pada gambar apabila

karakter.Hasil wawancara dengan

berbentuk sebuah pola maka terjadi

guru BK sangat sependapat dengan

heteroskedasitas dan apabila tidak

hasil dari analisis angket, guru BK

terbentuk pola maka tidak terjadi

membenarkan

guru

BK

terhadap
pendidikan

adanya

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

pengaruh

32

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

antara respon siswa, peran guru BK
terhadap pendidikan karakter.
DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah.
2009.
Dasar-dasar
Ilmu
Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo
Tilaar. 2000. Paradigma Baru Pendidikan
Nasional. Jakarta : Rineka Cipta
Kartono.
1991.
Psikologi
Umum.
Bandung:Mandar Maju.
Ahmadi. 1992. Psikologi umum. Jakarta:
Rineka Cipta
Nurochim.
2013.
Perencanaan
Pembelajaran ilmu-ilmu sosial.
Jakarta : Raja Grafindo Persada
Nurwangid. 2010. Peran Konselor dalam
Pendidikan
Karakter.Cakrawala
Pendidikan ,Mei 2010,Th.XXIX,
Edisi Khusus Dies Natalies UNY
Sugiyono. 2004. Statistika Penelitian.
Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2011.
Metode penelitian
kuantitatif, kualititatif, dan r&d.
Bandung : Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Lickona, Thomas. (1991). Educating for
Character: How Our School Can
TeachRespect and Responsibility.
New York, Toronto, London,
Sydney, Aucland: Bantam books.

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

33