PENERAPAN ADVANCED DAN MANUFACTURING TECHNOL

PENERAPAN ADVANCED MANUFACTURING TECHNOLOGY (AMT) PADA
UKM
Fatma Cahyani
2515100701
[email protected]
Abstrak
Di Indonesia, bisnis yang paling ramai adalah UKM, namun UKM hanya
berkontribusi sedikit pada PDB (Produk Domestik Bruto). Hal ini terjadi karena
masih banyak UKM yang menggunakan teknologi tradisional dalam melakukan
proses produksinya, serta masih banyak UKM yang memiliki sistem alur produksi
maupun keuangan yang baik sehingga menyebabkan UKM kalah jauh dengan
perusahaan-perusahaan besar yang sudah menggunakan teknologi manufaktur
dalam proses produksi mereka. Oleh karena itu untuk mengatasi persaingan
bisnis yang semakin berkembang pesat dibutuhkannya teknologi yang bisa
meningkatkan produktivitas pada UKM seperti penerapan AMT (Advanced
Manufacturing Technology) agar proses produksi berjalan dengan efsien,
manajemen usaha yang baik, serta mampu bersaing dengan perusahaan besar.
Hal ini diyakini bahwa menerapkan AMT di UKM dapat meningkatkan
produktivitas, memperluas pasar, proftabilitas, menaikkan pertumbuhan
ekonomi nasional, dan kinerja organisasi meningkat.
Kata kunci : UKM, Advanced Manufacturing Technology

Pendahuluan
Usaha Kecil Menengah merupakan sektor usaha yang bersentuhan langsung
dengan aktiftas ekonomi rakyat sehari-hari. Dalam skala usahanya yang kecil,
bahkan sangat kecil sehingga disebut mikro. Sangat minim bahkan ada yang
sama sekali tidak pernah mengalami sentuhan manajemen usaha. Usaha Kecil
Menengah di Indonesia mempunyai peranan yang penting sebagai penopang
perekonomian. Usaha Kecil Menengah biasanya menggunakan alat-alat
sederhana dalam proses pembuatannya, sehingga dirasa tidak efsien dalam
memproduksi dan pada akhirnya Usaha Kecil Menengah membutuhkan waktu
yang sangat lama untuk memproduksi dalam jumlah yang banyak. Saat ini
teknologi sudah berkembang pesat, alat-alat produksi pun didesain untuk
memudahkan pekerjaan, namun dengan harga jual yang cukup mahal membuat
Usaha Kecil Menengah dengan omzet yang sedikit tidak mampu untuk
membelinya.
Salah satu efek dari globalisasi pada negara berkembang adalah
kemudahan suatu produk masuk ke dalam pasar global yang mengakibatkan
terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu penyumbang
terbesar ekonomi Indonesia UKM yang saat ini semakin banyak. Semakin
ketatnya kompetisi antara UKM dan perusahaan besar, UKM harus mencari
keunggulan kompetitif yang dapat membantu mereka dalam meminimalkan

biaya dan memaksimalkan keuntungan. Salah satu kendala yang dihadapi oleh
UKM adalah terbatasnya sumber daya dan kemampuan fnansial yang dimiliki.
Selain itu, sebagian besar dari proses bisnis yang dimiliki oleh UKM masih
dilakukan secara manual dan hanya sebagian kecil dari UKM yang mampu dalam
mengimplementasikan sistem informasi atau sistem manufaktur untuk
Fatma Cahyani | 1 | Penerapan AMT pada UKM

membantu kegiatan operasional mereka serta sebagian besar kegiatan
operasional yang dilakukan masih terpisah-pisah. Situasi ini mungkin tidak akan
berdampak besar karena jumlah transaksi yang dilakukan oleh UKM masih
sedikit. Namun, tantangan global saat ini tidak memungkinkan UKM untuk
memiliki kondisi tersebut dikarenakan persaingan yang semakin ketat dan UKM
seharusnya mulai menyiapkan diri dengan aplikasi yang cukup untuk mendukung
pertumbuhan bisnis dan menghadapi kompetisi global.
Isi
Sistem manufaktur maupun otomasi dapat menjadi salah satu solusi untuk
membantu UKM dalam mengintegrasikan, dan mengotomatisasi proses bisnis
mereka. Pada prakteknya, dengan memanfaatkan sistem tersebut dapat
mengurangi beban pekerja dan meningkatkan performa bisnis mereka seperti
peningkatan layanan konsumen, mengurangi lead time, dan lain sebagainya.

Dengan kata lain, penerapan sistem manufaktur dapat memudahkan UKM dalam
proses produksinya. Selanjutnya, dengan menggunakan sistem manufaktur, UKM
terbantu dalam perkembangan akan pemahaman atas bagaimana proses
produksi yang berbeda-beda dapat diintegrasikan dan berdampak satu sama lain
pada proses-proses tersebut. International Confrenceon Product Research (ICPR)
pada tahun 1983 mendefnisikan manufactur sebagai serangkaian operasi dan
kegiatan yang saling berhubungan yang meliputi perancangan (Design),
pemilohan bahan baku (material selection), perencanaan (planning), pembuatan
(manufacturing), penjaminan mutu (quality insurance), serta pengelolaan dan
pemasaran (management and marketing of products).
Keuntungan dengan adanya sistem otomasi pada UKM diantaranya
meningkatkan produktivitas, sebagai contoh keluaran produksi per jam yang
lebih tinggi dapat dicapai dengan otomasi, dibandingkan dengan operasi manual.
Faktor lainnya yaitu ongkos tenaga kerja yang tinggi. Upah buruh selalu
meningkat, oleh karena itu investasi tinggi dari teknologi manufaktur telah dapat
dibenarkan secara ekonomi untuk menggantikan operasi-operasi manual.
Kemudian meningkatkan jumlah tenaga kerja yang berminat ke sektor jasa.
Selain itu jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan lebih menurun sehingga
pembayaran yang digunakan untuk gaji karyawan juga dapat dikeluarkan oleh
perusahaan dengan seefsien mungkin. Selain itu ada ongkos bahan baku yang

tinggi, tingginya harga bahan mentah menuntut semakin tingginya efsiensi
penggunaan bahan mentah tersebut dan mengurangi kegagalan produk adalah
salah satu keuntungan penerapan sistem manufaktur serta ketelitian meningkat
(presisi dan akurasi mesin produksi cukup meningkat). Selain meningkatkan
kecepatan produksi, teknologi manufaktur juga meningkatkan konsistensi dan
kesesuaian terhadap spesifkasi kualitas produk. Teknologi manufaktur juga
mengurangi waktu antara customer-order dan delivery-product serta mengurangi
waktu yang dihabiskan benda kerja di dalam pabrik. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam proses produksi antara lain adalah pembelian, kegiatan
pembelian dalam perusahaan adalah mendapatkan barang/jasa yang diperlukan
untuk memproduksi barang/jasa yang akan dijual. Kemudian penyimpanan,
diperlukan sistem manajemen persediaan dan penyimpanan barang yang efsien
dan efektif agar tidak terjadi pemborosan akibat kelebihan barang baku atau
tempat penyimpanan yang terlalu kecil sehingga bahan mentah yang dipesan
menjadi rusak. Selanjutnya adalah pengawasan kualitas, pengawasan kualitas
sama artinya dengan memeriksa hasil pekerjaan atau hasil produksi agar sesuai
Fatma Cahyani | 2 | Penerapan AMT pada UKM

dengan kriteria yang kita tetapkan. Kemudian pemeliharaan, dalam proses
produksi dan operasional perusahaan faktor pemeliharaan mesin dan peralatan

memegang peranan penting yang menentukan turun naiknya tidak hanya tingkat
produksi tapi juga moral karyawan dan kepuasan dalam bekerja.
Implementasi penggunaan Teknologi Manufaktur Tingkat Lanjut (AMT)
yang diterapkan pada suatu perusahaan mempunyai peranan penting dalam
pemenuhan keinginan pelanggan dan menjadi keunggulan persaingan
perusahaan untuk mendapatkan peluang pasar. Monge pada jurnalnya
Performance Measurement of AMT menyatakan bahwa kinerja ANT pada proses
produksi dan organisasi dipengaruhi bebrapa faktor diantaranya besarnya
investasi, perencanaan, proses implementasi serta evaluasi implementasi.
Perusahan kecil dan menengah (UKM) yang mempunyai karakterstik rendah
investasi, perencanaan produksi yang tidak teratur, sistem produksi dalam
jumlah kecil, kepemilikan sendiri berbeda dengan perusahaan besar dimana
semua faktor penunjang implementasi AMT dapat terpenuhi.
Penerapan AMT yang dipetakan dalam proses produksi dimulai dari proses
masukan, transformasi, luaran dan lingkungan serta diklasifkasikan sebagai
teknologi berperangkat lunak dan teknologi berperangkat keras. AMT dapat
dideskripsikan sebagai kelompok teknologi berbasis komputer termasuk CAD,
CAM, MRP, MRPII, ERP, EDI, OPT, QCS, MAP, LAN/WAN, Automatic Assembly,
Flexible Assembly System Automated Ware Housing, Automated Handling of
Materials, dan masih banyak lagi. Berikut tabel pengelompokan ukuran UKM

dengan tingkat penggunaan AMT :

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa pada UKM masih banyak
yang belum menerapkan sistem AMT dalam proses produksinya.
Teknologi manufaktur yang sekarang banyak digunakan pada UKM atau
perusahaan yaitu sistem ERP (Enterprise Resources Planning). Secara umum ERP
diartikan sebagai software yang menjamin integrasi semua liran informasi di
perusahaan meliputi keuangan, akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok,
dan informasi konsumen (Davenport, 1998). Dari defnisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa ERP adaah sistem informasi yang berperan untuk
mengintegrasikan informasi seluruh bagian fungsional di perusahaan, sehingga
setiap bagian dapat menggunakan data akurat yang telah diolah dari bagian
Fatma Cahyani | 3 | Penerapan AMT pada UKM

lainnya. ERP yang biasanya digunakan oleh perusahaan besar, kali ini mulai
banyak digunakan oleh UMKM di Indonesia. Banyak manfaat yang didapatkan
dalam
penggunaan
ERP
yang

pada
akhirnya
akan
meningkatkan
pelayanan(laporan online, sistem yang terintegrasi, penyaluran data secara real
time,dll) , kepuasan dan keuntungan perusahaan. ERP dapat mengembangkan
UMKM menjadi perusahaan yang berskala besar.
Kesimpulan
Penggunaan teknologi manufaktur sangat bermanfaat jika diterapkan pada
kelangsungan produksi UKM. Selain itu bisa membantu UKM dalam menghadapi
persangan yang ketat di zaman sekarang. Dengan diterapkannya sistem
manufaktur akan membantu UKM dalam mengatasi proses aliran produksi,
pengendalian kualitas, membuat produk yang sesuai dengan permintaan pasar,
sehingga bisa menciptakan produk yang unggul.

Fatma Cahyani | 4 | Penerapan AMT pada UKM

.............................................................................
Reference :
Raharjo, Jani, 2014, Dampak Implementasi Penggunaaan Teknologi Manufaktur

Tingkat Lanjut
–Advanced Manufacturing Technology pada Kinerja UKM di Indonesia. JTI,
Vol 16, Juni 2014, pp. 33-40
Efrina,Mery, 2014. Sistem Informasi ERP pada UKM,
http://www.academia.edu/8548746/
JURNAL_ERP_PADA_UKM_DI_INDONESIA, diakses tanggal 17 Maret 2017
Handamt, Kharisma,
2015. Peranan Sistem Otomasi dalam Menunjang
Produktivitas
suatu Industri Manufaktur dala Konteks Pembangunan Indonesia,
https://www.academia.edu/12900708/
PERANAN_SISTEM_OTOMASI_DALAM_MENUNJANG_PRODUKTIVITAS_SUATU_
INDUSTRI_MANUFAKTUR_DALAM_KONTEKS_PEMBANGUNAN_INDONESIA,
diakses pada tanggal 17 Maret 2017
Matondang, Nazaruddin, dkk, 2014. Strategi Peningkatan Daya Saing Usaha
Kecil dan
Menengah Berbasis Kaizen. Jurnal Optimasi Sistem ndustri, vol. 13 No. 2,
April 2014:641-664

Fatma Cahyani | 5 | Penerapan AMT pada UKM