PROPOSAL SKRIPSI DAN DEVY NOVITASARI

PROPOSAL
PERANAN USAHA MIKRO DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA
DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TULUNGAGUNG
Disusun untuk memenuhi tugas Seminar Proposal
Dosen Pengampu:
Rokhmat Subagyo, SE, MEI

Disusun Oleh :
DEVY NOVITASARI
(17402153453)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
2018

A. Latar Belakang
Kegiatan ekonomi merupakan suatu usaha untuk meningkatkan daya dan taraf
hidup masyarakat. Karena dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi
maka kebutuhan masyarakat akan terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

maka perlu dibutuhkannya lapangan pekerjaan yang mampu menyerap setiap
angkatan yang ada. Masyarakat diharuskan untuk lebih mengembangkan kemampuan
dari dirinya sendiri sehingga kebutuhannya masih bisa terpenuhi. Usaha yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu dengan usaha mikro atau usaha
kecil menengah. Usaha mikro menengah ini sangat penting bagi perekonomian
apalagi untuk kesejahteraan masyarakat. Peranan yang sangat penting dengan adanya
usaha mikro ini yaitu menciptakan ragam pasar baru, meningkatan kesempatan kerja
dan hasil produksi. Perekonomian yang berbasis usaha mikro menengah ini lebih
baik, karena usaha ini mampu menyerap tenaga kerja dengan modal yang realtiv kecil.
Selain itu usaha mikro ini juga mampu meningkatkan kreatifitas masyarakat yang
ingin memiliki penghasilan lebih sekaligus bisa menjadi cirri khas usatu identitas
suatu daerah dari hasil produksinya.1
Mengapa usah mikro kecil menengah perlu dikembangkan, karena dengan
usaha mikro ini mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga dengan
perkembangan usaha mikro ini akan menimbulkan dampak positif terhadap
peningkatan tenaga kerja yang nantinya akan mengurangi jumlah kemiskinan, selain
itu dengan adanya usaha mikro ini bermanfaat dalam pemerataan distribusi
pembangunan, karena lokasi usaha mikro ini terdapat di pedesaan dan menggunakan
sumberdaya alam lokal.
Selain itu untuk mencapai kesejahteraan kita sangat diperlukan mengerti

terlebih dahulu mengenai indikator kesejahteraan itu. Salah usaha yang mampu
mensejahterakan masyarakat yaitu dengan adanya usaha mikro kecil dan menengah,
kita bisa mengolah bahan mentah menjadi barang yang sudah jadi bahkan sudah siap
jual yang memiliki nilai tambah sehingga mampu mendapatkan keuntungan.2
Kabupaten Tulungagung memiliki potensi industri yang besar, terutama untuk
skala industri kecil dan menengah. Banyak usaha berbasis industri logam, tekstil,
agro, kimia dan dan hasil hutan dikembangkan secara tradisional maupun modern
oleh masyarakat luas di Kabupaten Tulungagung. Industri ini berkembang cukup
1
2

Sakti, Adisasmita. Transportasi dan Pengembangan Wilaya . (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hlm. 59
Ernawati. Upaya Meningkatkan Peran UMKM. (Jakarta: Bappenas, UNDP, UN- 2009), hlm 87

signifikan dari tahun ke tahun melalui pembinaan oleh dinas teknis yang terkait.
Pembinaan tersebut meliputi peningkatan kualitas SDM pengusaha dan pelaku
industri, pelatihan teknis ketrampilan dan manajemen usaha, bantuan sarana prasarana
dan peralatan produksi, desain produk dan kemasan, serta pemasaran, kemitraan dan
promosi. Seperti di desa mbesole, dimana sebagian penduduknya mempunyai usaha
batu marmer yang setiap taunnya mengalami peningkatan. Hingga saat ini barangbarang hasil produksinya banyak yang di export hingga ke luar negeri. Dengan

adanya usaha mikro ini diharapkan dapat member kontribusi yang cukup baik
terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya dalam upaya penanggulanagan maslahmasalah yang sering dihadapi seperti halnya besarnya jumlah pengagguran, tingginya
tingkat kemiskinan, dan segala aspek yang tidak baik. Pembangunan UMKM ini
merupakan salah satu penggerak yang baik bagi kesejahteraan masyarakat.3
Dari latar belakang tersebut, saya tertarik untuk melakuka penelitian tentang
usaha mikro kecil menengah yang berjudul Peranan Usaha Mikro dalam Penyerapan
Tenaga Keja dan Kesejahteraan Masyarakat Daerah Tulungagung.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan fokus penelitiannya
sebagai berikut :
1. Bagaimana peranan UMKM dalam penyerapan tenaga kerja ?
2. Bagaimana peranan UMKM dalam kesejahteraan masyarakat ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui definisi dan ruang lingkup usaha mikro di kabupaten
Tulungagung.
2. Untuk mengetahui penanan UMKM dalam penyerapan tenaga kerja.
3. untuk mengetahui kesejahteraan masyarakat setelah adanya UMKM.

3


Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung. 2011. Pembinaan dan Perlindungan Industri
Kecil dan Menengah.

D. Kajian Teori
1. Ruang Lingkup Usaha Mikro
Pengertian mengenai UMKM tidak selalu sama, tergantung konsep yang
digunakan. Dalam konsep tersebut mencakup sedikitnya dua aspek yaitu aspek
penyerapan tenaga kerja dan aspek pengelompokan perusahaan ditinjau dari
jumlah tenaga kerja yang diserap dalam kelompok perusahaan tersebut. Usaha
kecil dioperasikan dan dimiliki secara independent, tidak dominan dalam
daerahnya dan tidak menggunakan praktek-praktek inovatif. Tapi usaha yang
bersifat kewirausahaan adalah usaha yang pada awalnya bertujuan untuk tumbuh
dan menguntungkan serta dapat dikarakteristikkan dengan praktek-praktek inovasi
strategis. Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2008 tentang usaha mikro,kecil
dan menengah, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha
kecil yang dimaksud dalam undang-undang ini. 4

Biro Pusat Statistik (BPS) Indonesia manggambarkan bahwa perusahaan
dengan jumlah tenaga kerja 1 - 4 orang digolongkan sebagai industri kerajinan dan
rumah tangga, perusahaan dengan tenaga kerja 5 - 19 orang sebagai industri kecil,
perusahaan dengan tenaga kerja 20 - 99 orang sebagai industri sedang atau
menengah, dan perusahaan dengan tenaga kerja lebih dari 100 orang sebagai
industri besar.
Perdagangan

(Disperindag)

dalam

RIP-UKM

(2002-2004)

juga

mendefinisikan mengenai UMKN, diamana UMKM sebagai kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan,

bertujuan untuk memproduksi barang maupun jasa untuk diperdagangkan secara
komersial, yang mempunyai nilai kekayaan bersih paling banyak 200 juta rupiah
dan mempunyai nilai penjualan pertahun sebesar 1 milyar rupiah atau kurang.
Sedangkan Industri menengah adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
perseorangan atau badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa

4

Tim pengkaji UMKM 2008. Kajian Usaha Mikro Indonesia. Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM, Tahun I,
No 1, 2008.

untuk diperdagangkan secara komersial yang mempunyai nilai penjualan pertahun
lebih besar dari 1 milyar rupiah namun kurang dari 50 milyar rupiah.5
Jadi dapat ditarik kesimpulan dan bukti bahwa pengertian mengenai UMKM
memang tidak selalu sama, tergantung dengan konsep yang digunakan untuk
mendifinisaknnya. Menurut Tohar ada beberapa aspek yang digunakan dalam
konsep definisi usaha kecil tersebut, yaitu 1) kepemilikan, 2) modal dan aset, 3)
serta jumlah tenaga kerja
UMKM memiliki beberapa kekuatan potensial yang merupakan andalan yang
menjadi basis pengembangan pada masa yang akan datang adalah :

a. Penyediaan lapangan kerja peran industri kecil dalam penyerapan tenaga kerja
patut diperhitungkan, diperkirakan maupun menyerap sampai dengan 50%
tenaga kerja yang tersedia.
b. Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan menengah selama ini
terbukti dapat mendukung tumbuh kembangnya wirausaha baru
c. Memiliki segmen usaha pasar yang unik : Melaksanakan manajemen
sederhana dan fleksibel terhadap perubahan pasar
d. Memanfaatkan sumber daya alam sekitar, industri kecil sebagian besar
memanfaatkan limbah atau hasil sampai dari industri besar atau industri yang
lainnya
e. Memiliki potensi untuk berkembang. Berbagai upaya pembinaan yang
dilaksanakan menunjukkan hasil yang menggambarkan bahwa industri kecil
mampu untuk dikembangkan lebih lanjut dan mampu untuk mengembangkan
sektor lain yang terkait.
Adapun kelemahan dari UMKM yaitu:
a. Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia
b.

Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha Industri Kecil lebih
memperioritaskan


pada

aspek

produksi

sedangkan

fungsi-fungsi

pemasaran kurang mampu dalam mengakseskannya, khususnya dalam
informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga sebagian besar hanya
berfungsi sebagai tukang saja
c. Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk Industri
Kecil
5

Badan Pusat Statistik. 1997-2006. Profil Usaha Kecil Menengah Tidak Berbadan Hukum di Indonesia. BPS.
Jakarta.


d. Kendala permodalan usaha sebagian besar Industri Kecil memanfaatkan
modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil. Di samping itu mereka
menjual produknya secara pesanan dan banyak terjadi penundaan
pembayaran.6
2. Peran UMKM dalam penyerapan Tenaga Kerja
Peran sendiri merupakan sesuatu yang diharapkan dimiliki oleh yang memiliki
kedudukan dalam masyarakat. Peranan ialah bagian dari tugas utama yang harus
dilakukan. Pemeranan ialah proses cara atau perbuatan memahami perilaku yang
diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang.
Sedangkan penyerapan tenaga kerja adalah banyaknya lapangan kerja yang
sudah terisi yang tercermin dari banyaknya jumlah penduduk bekerja. Penduduk
yang bekerja terserap dan tersebar di berbagai sektor perekonomian. Terserapnya
penduduk bekerja disebabkan oleh adanya permintaan akan tenaga kerja. Oleh
karena itu, penyerapan tenaga kerja dapat dikatakan sebagai permintaan tenaga
kerja. Sesuai pernyataan menurut Kuncoro7
Menurut Tohar penyerapan tenaga kerja adalah diterimanya para pelaku
tenaga kerja untuk melakukan tugas sebagaimana mestinya, atau adanya suatu
keadaan yang menggambarkan tersedianya pekerjaan atau lapangan pekerjaan
untuk diisi oleh pencari kerja. Ketersediaan pekerjaan atau lapangan kerja yang

belum terisi merupakan kesempatan bagi semua pencari kerja untuk mengisinya
dan ketika pencari kerja telah berhasil mengisinya maka lapangan kerja tersebut
telah menyerap tenaga kerja.8
Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah angkatan kerja yang bekerja yang
tersedia di satu daerah. Permintaan tenaga kerja berhubungan dengan jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan atau instansi tertentu.
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan mencerminkan jumlah
tenaga kerja yang akan terserap pada perusahaan tersebut.
Dari beberapa pendapat diatas mengenai penyerapan tenaga kerja dapat di
tarik kesimpulan, bahwa penyerapan tenaga kerja yaitu banyaknya angkatan kerja
yang bekerja atau yang terserap oleh lapangan kerja. Dengan demikian, jumlah
6

Tohar, M. Membuka Usaha Kecil (cetakan 7). (Jakarta: Kanisius, 2017), hlm 5
Fadliilah, Diah Nur. 2012. Diponegoro Journal Of Economics : Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada
Industri Kecil. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-13. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro Semarang.
8
Tohar, M. Membuka Usaha Kecil (cetakan 7). (Jakarta: Kanisius, 2017), hlm. 10
7


orang yang bekerja tergantung dari permintaan tenaga kerja oleh lapangan kerja
yang tersedia.
Di Kabupaten Tulungagung UMKM memiliki peranan dalam menyerap
tenaga kerja dengan kualitas pendidikan yang rendah. Pentingnya UMKM dalam
penyerapan tenaga kerja yaitu sebagai sektor yang memiliki banyak potensi,
sektor usaha mikro kecil dan menengah ini dapat melakukan berbagai pemerataan
salah satunya pemerataan perluasan penyerapan tenaga kerja. Melihat usaha mikro
kecil dan menengah memiliki keterlibatan yang besar terhadap angkatan kerja
secara garis besar umkm memegang peranan penting sebagai sector yang sangat
potensial dalam penyerapan tenaga kerja. Dimana keberadaan sektor umkm
disuatu daerah akan memberi kontribusi nyata dalam usaha meningkatkan
penyerapan tenaga kerja di daerah tersebut.
3. Kesejahteraan Masyrakat
Menurut Al-Ghazali, kesejahteraan (maslahah) dari suatu masyarakat
tergantung kepada pencarian dan pemeliharaan lima tujuan dasar, yakni agama
(al-dien), hidup atau jiwa (nafs), keluarga atau keturunan (nasl), harta atau
kekayaan (mal), dan intelek atau akal (aql). 9
Dalam paradigm pembangunan ekonomi, kesejahteraan masyarakat merupakan
suatu bagian yang tidak terlepaskan. hal ini di karenakan pembangunan ekonomi
dapat dikatakan berhasil jika kesejahteraan masyarakatnya semakin baik. dimana
kesejahteraan masyarakat merupakan suatu kondisi yang memperlihatkan tentang
keadaan kehidupan masyarakat yang dapat dilihat dari standatr kehidupan
masyarakat. 10
Menurut Todaro dan Stephen C. Smit kesejahteraan masyarakat merupakan
ukuran hasil pembangunan masyarakat dalam mencapai kehidupan yang lebih
baik meliputi : pertama, peningkatan kemampuan pemerataan distribusi
kebutuhan dasar. kedua, peningkatan tingkat hidup, tingkat pendapatan,
pendidikan yang lebih baik, dan peningkatan etensi terhadap budaya dan nilainilai kemanusiaan. ketiga, memperluas skala ekonomi dan ketersediaan pilihan
sosial dari individu dan bangsa. kesejahteraan masyarakat merupakan suatu
9

Adiwarman A. Karim : Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta, Rajawali Pers, 2014),
317-318.
10
Rudi, Badrudin. Ekonomi Otonomi Daerah, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2012) hlm.
102

kondisi dimana telah terpenuhinya kebutuhan dasar yang tercermin dari runah
tangga yang layak, tercukupinya kebutuhan sandang pangan.
secara umuum kesejahteraan masyarakat diklasifikasikna menjadi tiga, yaitu
classical utiliratium, neoclassical welfare theory, new contraction approach.
diamana classical utiliratium menekankan bahwa suatu kepuasan atau
kesengangan seseoarng dapat diukur an bertamabah. neoclassical welfare
menekankan pada prinsip partelo optimality. pareto optimality di definisikan
bahwa sebagai sebuah posisi dimana tidak memungkinkan sutau relokasi input
atau output untuk membuat seorang menjadi lebih baik tanpa menyebabkan
sedikitnya satu orang atau lebih buruk. New contraction approach menekankan
pada konsep diaman setiap individu memiliki kebebasan maksimum dalam
hidupnya. dari ketiga pandangan tersebut sangat tergantung pada tingkat
kesejahteraan yang diraih dalam kehidupannya. 11
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitisn dalam penelitian kualitatif ada 2, yaitu deskriptif dan
eksperimental.12 Dilihat dari jenisnya penelitian ini termasuk penelitian kualitatif
deskriptif. Disebut kualitatif karena pendekatan penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah.
2. Tempat penelitian
Objek yang di teliti berupa Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang terdapat di
desa mbesole, kecamatan besuki, kabupaten Tulungagung. dimana didesa tersebut
banyak Usaha mikro berupa marmer.
3. Intrumen Pengumpulan Data
Pada dasarnya terdapat tiga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian kualitatif, diantaranya :
a. Observasi
observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah observasi terliabt yang
dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : pengamatan deskriptif, pengamatan
berfokus, dan pengamatan selektif.
11

Todaro dan Stephen C. Smit. Pembangunan Ekonomi. Edisi Kesembilan, (Jakarta:
Erlangga, 2008) hlm. 22
12
Rokhmat Subagiyo. Metode Penelitian Ekonomi Islam Konsep dan Penerapan, (Jakarta:
Alim’s Publising, 2017). Hlm 217

1. Pengamatan deskriptif.
Pengamatan dimana saat memasuki situasi sosial tertentu sebagai objek
penelitian,pada tahap ini belum membawa masalah yang akan diteliti.
Yang dimaksud adalah peneliti datang meneliti secara umum tentang
usaha apa saja yang dominan di miliki oleh masyarakat desa mbesole, dan
bagaimana berkembangannya serta keuntungan dengan adanya usaha
mikro tersebut.
2. Pengamatan berfokus
Dimana peneliti mempersempit observasi menjadi focus tertentu, yang
bermaksud mulai menarik pengamatan umum menjafi lebih sempit lagi
sebagai berikut “ dengan banyaknya warga yang memiliki usaha mikro
seperti usaha batu marmer, adakah penyerapan tenaga kerja yang berguna
mengurangi jumlah pengagguran di Tulungagung
3. Pengamatan selektif
Dimana peneliti sudah mengurangi focus yang ditemukan sehingga
datanya menjadi semakin rinci, dan peneliti benar-benar sudah focus pada
peranan usaha mikro dalam penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan
masyarakat daerah Tulungagung.
b. Studi Dokumentasi
Dimana teknik ini dipergunakan untuk mengumpulkan data dari sumbersumber non insani yakni berupa dokumen-dokumen , gambar yang terkait
dengan fokus dan sub fokus penelitian.Metode ini sangat penting juga dalam
mengumpulkan data karena jika ada kekeliruan datanya masih tetap karena
yang di amati adalah benda mati. Pengumpulan data dengan meneliti catatancatatan sangat penting dan sangat erat hubungannya dengan obyek penelitian.
c. Wawancara
Wanwancara ini dilakukan secara mendalam dengan mewanwancari
salah satu perangkat desa, serta para pemilik usaha batu marmer tersebut. Jika
nantinya belum mendapatkan data yang memuaskan, maka akan dilakukan
wawancara lanjutan, sehingga hasil yang diperoleh memuaskan.
Wanwancara yang dilakukan kepada salah satu perangkat desa yaitu
tentang apa saja usaha yang dominan di miliki oleh warga sekitar, sedangkan
kepada para pemilik usaha tersebut yaitu tentang perkembangan dari tahun ke

tahunnya, kemudian adakah penyerapan tenaga kerja guna mengurangu
jumlah pengagguran di Tulungagung.
4.

Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data ini penelitian kualitatif telah melakukan analisis
data sebelum peneliti memasuki lapangan.
Menurut Sugiyono analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga nantinya
mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Adapun analisis data selama
dilapangan menurut model Milles dan Huberman ada 3 yaitu sebagai berikut:
Reduksi Data (Reduction); Penyajian Data (data display) dan Conclusion
Drawing/Verification.

DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman A. Karim. 2008 Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta : Rajawali Pers
Badan Pusat Statistik. 1997-2006. Profil Usaha Kecil Menengah Tidak Berbadan Hukum di
Indonesia. BPS. Jakarta.
Badrudin, Rudi. 2012. Ekonomi Otonomi Daerah, Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Ernawati. 2009. Upaya Meningkatkan Peran UMKM. Jakarta: Bappenas, UNDP, UN
Fadliilah, Diah Nur. 2012. Diponegoro Journal Of Economics : Analisis Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Kecil. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-13.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Sakti, Adisasmita.2011. Transportasi dan Pengembangan Wilaya . Yogyakarta: Graha Ilmu
Subagiyo, Rokhmat.2017. Metode Penelitian Ekonomi Islam Konsep dan Penerapan.
Jakarta:Alim’s Publising.
Tim pengkaji UMKM 2008. Kajian Usaha Mikro Indonesia. Jurnal Pengkajian Koperasi dan
UKM, Tahun I, No 1, 2008
Tohar, M. 2017. Membuka Usaha Kecil (cetakan 7). Jakarta: Kanisius
Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung. 2011. Pembinaan dan Perlindungan Industri
Kecil dan Menengah.