PSIKOLOGI SOSIAL KRISIS MORAL YANG MENGH

Psikologi Sosial 201
6
PSIKOLOGI SOSIAL
KRISIS MORAL YANG
MENGHANTAM BANGSA INDONESIA

DHELLA SAVILLA PUTRI

071511433002

DEPARTEMEN SOSIOLOGI FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Psikologi Sosial 201
6
Daftar isi
Kata Pengantar ................................................. 2
Krisis Moral yang Menghantam Bangsa Indonesia
(Indonesia translate).......... ..................................... 4

Krisis Moral yang Menghantam Bangsa Indonesia

(Inggris translate).............. .................................... 32

Daftar Pustaka........................................................ 56

Tentang Penulis.................................................... 57

Psikologi Sosial 201
6
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala karunia dan hidayahnya, sehingga saya
dapat

menyelesaikan

buku

saya

tepat


pada

waktunya. saya juga mengucapkan terimakasih
kepada Bapak pengajar mata kuliah Psikologi Sosial
dan juga semua pihak yang telah bekerja, baik
langsung maupun tidak langsung dalam proses
pembuatan buku mata kuliah Psikologi Sosial.
Namun jika terdapat kesalahan-kesalahan dari
laporan yang telah saya susun saya mohon maaf,

Psikologi Sosial 201
6
semoga hasil buku ini dapat membantu pembaca dan
saya dengan terbuka menerima masukan agar buku
ini kedepanya bisa lebih baik lagi. Demikian
pengantar yang dapat saya sampaikan, apabila ada
salah kata saya mohon maaf yang sebesarnya, sekian
dan terima kasih.


Psikologi Sosial 201
6
Krisis Moral yang Menghantam Bangsa
Indonesia

Generasi muda adalah generasi dimana
semua harapan demi kemajuan Indonesia berada di
bahunya. Artinya, anak bangsa mempunyai peranan
yang cukup besar untuk menjadikan Indonesia lebih
maju lagi. Namun, pada kenyataan yang ada
membuat kita semakin miris. Betapa rusaknya moral
anak bangsa Indonesia sekarang. Seperti yang di
muat

dalam

pancasila

khususnya


sila

ke-2

“Kemanusiaan yang adil dan beradap”. Dari

Psikologi Sosial 201
6
pernyataan ini mengandung makna bahwa rakyat
Indonesia diharapkan untuk hidup adil dan beradap.
Untuk mencapai masyarakat yang beradap di
perlukan moral dan gaya hidup yang baik. Moral
dan gaya hidup bangsa Indonesia tercermin pada
perbuatan-perbuatan

rakyat Indonesia itu sendiri

khususnya para remaja sebagai generasi penerus
sekaligus ujung tombak bangsa Indonesia.


Menurut Moetojib (2008:01) langkah yang
perlu

diambil

bangsa

Indonesia

menghadapi

persoalan bangsa pada era globalisasi dan memasuki

Psikologi Sosial 201
6
usia ke-63 adalah melakukan rekonstruksi moral
secara total dengan membangun kembali karakter
dan jati diri bangsa (Nation and character building).
Selain


melakukan

melakukan
melaksanakan

rekonstruksi

konsolidasi
langkah

moral

kebangsaan
strategi

juga
dengan

memperkuat


komitmen kebangsaan dan bersama membangun ke
Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Jika kita amati perilaku dan gaya hidup di
lingkungan sekitar bahwa banyak remaja khususnya
remaja putri yang berpakaian seksi dan menggugah

Psikologi Sosial 201
6
gairah seks lawan jenisnya. Serta banyak juga
pemuda yang membentuk gank dan sering kumpul
di perempatan jalan sambil minum-minuman keras
sehingga meresahkan masyarakat sekitar.

Dari sedikit uraian di atas, kita bisa
berpendapat bahwa keadaan moral dan gaya hidup
remaja Indonesia saat ini telah mengalami kerusakan
dan perlu di perbaiki lagi. Sebab gaya hidup dan
moral mereka sudah tidak sesuai lagi dengan
kepribadian bangsa Indonesia yang berlandaskan

Pancasila. Sehingga dari semua pihak yang terkait

Psikologi Sosial 201
6
perlu membantu demi kesadaran dan kebaikan
generasi penerus kita.

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia (2010)
Moral

adalah

perbuatan/tingkah

laku/ucapan

seseorang dalam ber interaksi dengan manusia.
apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan
nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan
dapat diterima serta menyenangkan lingkungan

masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai
moral yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral
adalah produk dari budaya dan Agama. Menurut

Psikologi Sosial 201
6
Azis

(2009:01)

Gaya

hidup

adalah

seseorang yang ditunjukkan dalam

perilaku


aktivitas, minat

dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri
untuk merefleksikan status sosialnya.

Globalisasi adalah sebuah istilah yang
memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan
dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di
seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk
interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara
menjadi semakin sempit.

Psikologi Sosial 201
6
Saya pernah mendengar tentang sebuah kasus
tentang hamil di luar nikah dalam sebulan di Bali

Kurang lebih terjadi di penghujung tahun 2009,
kehamilan tak diinginkan atau KTD di pulau Dewata

ini. Kasus akibat prilaku seks bebas pada kalangan
remaja ini paling banyak terdapat di kabupaten
Badung dan Denpasar. Dari data konseling terhadap
remaja yang mengalami KTD, beberapa orang
diantaranya melanjutkan ke jenjang pernikahan dan
melanjutkan kehamilannya. Namun, terdapat juga
remaja yang mengaku telah mencoba aborsi dengan

Psikologi Sosial 201
6
cara mengkonsumsi pill tertentu ataupun ramuanramuan.

Kasus hamil di luar nikah seperti di atas
merupakan bentuk nyata kerusakan moral dan
tingkah laku para remaja. Sebab pada intinya
perbuatan tersebut dapat terjadi kerena seorang
remaja tidak dapat mengendalikan nafsu birahinya.
Hubungan seks di luar nikah seperti ini tidak
sepatutnya di lakukan oleh seorang manusia. Sebab
manusia telah di beri akal dan pikiran. lalu apa
bedanya

manusia

dengan

hewan

kalau

cara

Psikologi Sosial 201
6
pemenuhan keinginannya seperti ini? Kita sebagai
remaja Indonesia yang berlandaskan pancasila
tentunya mempunyai keyakinan agama yang kita
ikuti. Kemudian di dalam agama pasti telah di
ajarkan

cara-cara

yang

di

lakukan

sebelum

melakukan hubungan sexs agar halal dan bermanfaat
yaitu menikah. Namun, kenapa cara yang diajarkan
tersebut tidak kita lakukan dengan baik? Malah kita
memilih jalan lain yaitu jalan yang sesat. Padahal
dampak negatif dari penyalah gunaan sexsual
amatlah banyak dan sangat membahayakan baik di

Psikologi Sosial 201
6
dunia terlebih di akhirat kelak. Salah satunya adalah
penularan penyakit HIV. Tindakan pembunuhan
bayi (Aborsi), di kucilkan/di hina orang lain, di
keluarkan dari sekolah (jika masih ada di bangku
sekolah menengah/di bawahnya ), bunuh diri karena
rasa malu, dan jika ia orang islam amal ibadahnya
tidak akan di terima oleh Allah selama 70 tahun
serta akan mendapat siksaan di akhirat kelak.

Karena banyaknya dampak negatif dari
penyalah gunaan seksual seperti di atas harusnya
kita sebagai remaja yang bermoral tidak sepantasnya

Psikologi Sosial 201
6
melakukan perbuatan yang sangat hina ini. Sebab
bagaimana nasib bangsa Negara Indonesia kelak
apabila remaja sebagai calon pemimpin Negara
mempunyai sifat yang tidak bisa mengendalikan
hawa nafsu seperti ini namun malah mengumbarnya.
Pasti Negara kita ini akan manjadi Negara yang
rusak dan hancur sebab para pemimpin akan
menyalah gunakan kekuasaan demi memenuhi nafsu
birahinya. Maka dari itu, mulai dari sekarang kita
harus belajar dan berusaha untuk menahan hawa
nafsu khususnya dalam bidang penyalah gunaan

Psikologi Sosial 201
6
seksual agar kita terbiasa berperilaku sabar dan
mempunyai moral yang beradap.

Seharusnya kita sebagai seorang remaja
seharusnya
meningkatkan

menambah

ilmu

agama

kualitas

keimanan

kita,

dan
karena

dengan agama seorang akan mempunyai pegangan
hidup dan dia akan terhindar dari perilaku yang
menyimpang seperti ini. Selain itu, pengawasan
orang tua terhadap anaknya juga tidak kalah penting.
Karena pada umumnya kasus penyalah gunaan
seksual ini bermula dari pergaulan yang tidak sehat

Psikologi Sosial 201
6
(pergaulan bebas). Maka dari itu perhatian orang tua
terhadap pergaulan anaknya sangat di perlukan
dalam kasus ini. Kemudian dari pihak pemerintah
harus bisa memberantas usaha-usaha ilegal aborsi.
Sebab kegiatan ini merupakan salah satu pendorong
terjadinya kasus penyalah gunaan seksual.

Untuk mengurangi kemungkinan buruk yang
terjadi, hedaknya untuk remaja putri khususnya akan
lebih baik jika ia menjaga cara berpakaiannya.
Remaja mempunyai banyak cara untuk mencari
perhatian. Beberapa di antaranya adalah tampil

Psikologi Sosial 201
6
dengan nyleneh, tampil beda dari yang lain.
Mulailah mereka terlihat aneh dengan penampilaan
yang kadang mengundang kontroversi. Orang tua
dan guru pun jadi lemas karena apa yang di
tampilkan

itu

di

nilai

melenceng

dari

adat

ketimuran. Busana serba mini bagi remaja putri
sangat di sukai. Sedangkan yang pria tampil lebih
percaya diri dengan aksesoris di tubuhnya. Remaja
memang suka tampil aneh-aneh, hal ini sering
dilontarkan ketika mengamati penampilan mereka di
beberapa tempat umum yang tak lazim dapat

Psikologi Sosial 201
6
mencermati dari cara-cara busana dan performance
fisik mereka. Tampilan busana remaja sangat
bergantung dari mode yang sedang tenar. Trend ini
tentu saja di bawa oleh para remaja yang bisa saja
memberi inspirasi mereka dari segi penampilan.
Termasuk ketika beberapa dari remaja tampil
dengan busana yang mini, Tatto permanent di
tubuhnya atau tindik yang tak hanya di telinga
sebagaimana wajarnya. Pakain mini yang dikenakan
remaja putrid tentunya tak jarang mengundang hawa
nafsu untuk para pria. Gaya hidup remaja khususnya

Psikologi Sosial 201
6
remaja puteri yang senang mengenaikan pakaian
dengan kelihatan auratnya, merupakan salah satu
perilaku yang kurang baik dan tidak sopan. Karena
tindakan tersebut dapat menarik perhatian dan
gairah seks lawan jenisnya sehingga perilaku
tersebut merupakan salah satu penyebab tindak
kejahatan yaitu pemerkosaan. Sebagai remaja yang
bermoral, tentunya kita harus menjunjung tinggi
nilai-nilai

kesopanan

dan

kesantunan

dalam

berpakaian. Jangan malah kita merusak kepribadian
bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bermoral

Psikologi Sosial 201
6
menjadi bangsa yang tidak mempunyai sopan santun
karena mengikuti trand dari bangsa barat. Kita tidak
boleh mudah terpengaruh oleh hal–hal yang baru.
Namun kita harus pintar-pintar memilih dan
menyeleksi kebudayaan baru yang masuk pada diri
kita supaya kita tidak terjerumus pada kebudayaan
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia.

Kecantikan seorang perempuan sebenarnya
tanpa diumbar sudah dapat di rasakan dan dilihat
oleh lawan jenisnya, yaitu melalui sikap dan

Psikologi Sosial 201
6
perilakunya. Namun mengapa kita sebagai remaja
yang bermoral malah memperlihatkan sesuatu yang
seharusnya di sembunyikan dan tidak sepantasnya di
perlihatkan di depan umum? Kasus semacam ini
merupakan kasus yang sudah di anggap biasa oleh
kebanyakan masyarakat di Indonesia. Sebab sudah
banyak remaja yang mengenakan pakaian seksi dan
ketat tanpa rasa malu. Mereka dengan rasa percaya
diri berjalan di tempat umum bahkan menyanyi
diatas panggung. Prilaku semacam ini merupakan
bukti nyata rusaknya moral dan prilaku remaja

Psikologi Sosial 201
6
Indonesia dalam hal berbusana. Maereka tidak sadar
bahwa sebenarnya moral bangsa kita ini telah dijajah
oleh bangsa barat karena kita telah mengikuti
prilaku mereka yang salah. Maka dari itu kita harus
sadar dan merubah prilaku kita menjadi pribadi yang
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Negara kita ini sangat menjunjung tinggi hak
asasi manusia sehingga prilaku semacam ini tidak
dapat ditindak lanjuti oleh orang lain harus dari
dirinya sendiri. Selain itu ajaran agama juga
merupakan cara yang paling efektif dalam mencegah

Psikologi Sosial 201
6
terjadinya prilaku seperti ini. Karena dalam agama
tertuang ajaran-ajaran mengenai cara berpakaian
yang baik dan benar. Serta akibat-akibat buruk yang
bisa terjadi pada wanita yang berbusana seperti
telanjang, baik akibat buruk di dunia maupun di
akhirat nantinya. Semuanya akan dipertanggung
jawabkan di akhirat kelak.

Krisis moral merupakan suatu keadaan buruk
yang berkaitan dengan moral. Belakangan ini tak
jarang terdengar di telinga kita banyak hal tabuh
yang

terjadi

pada

Bangsa

kita

tercinta

ini.

Psikologi Sosial 201
6
Masyarakat Indonesia sangatlah banyak jumlahnnya.
Mulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa,
hingga manula. Kali ini saya akan membahas secara
khusus yaitu krisis moral remaja di Indonesia.

Remaja merupakan usia dimana seseorang
sering mengalami gejolak batin yang luar biasa.
Rasa ingin tahu yang ada di dalam jiwa seorang
remaja sangatlah besar karena remaja merupakan
sebuah proses menuju kedewasaan. Pergejolakan
yang ada di dalam batin remaja sangatlah sering
terjadi. Oleh karena itu tak heran jika para remaja

Psikologi Sosial 201
6
sering bertindak sesuai dengan kata hati tanpa
berpikir panjang. Para remaja tidak mau dianggap
sebagai anak kecil, mereka cenderung merasa
sanggup melakukan semuanya sendiri. Mereka
sering kali merasa tidak membutuhkan arahan dari
orang yang lebih tua. Padahal sebenarnya bimbingan
atau arahan orang tua sangatlah diperlukan untuk
menjaga pertumbuhan remaja menuju pada proses
kedewasaan.

Seiring berkembangnya zaman remaja masa
kini tentu berbeda dengan remaja pada zaman ayah

Psikologi Sosial 201
6
dan ibu kita. Pengaruh globalisasi membawa
dampak positif dan negative tentunya untuk bangsa
kita ini. Globalisasi yang terjadi sangatlah begitu
pesat. Orang yang tidak bisa mengendalikan dirinya
dengan pandai maka ia akan hilang dan tenggelam
oleh globalisasi tersebut. Seorang yang cerdas
tentunya memiliki cara untuk mempertahankan
hidup di zaman seperti ini.

Ironisnya Bangsa kita ini tak siap menerima
dampak dari globalisasi. Mereka terlena dengan
budaya kebarat-baratan, padahal dahulu Indonesia

Psikologi Sosial 201
6
terkenal akan bangsa yang santun dan ramah.
Remaja di Indonesia menelan dampak negative dari
globalisasi karena mereka masih sngatlah labil.
Mereka menganggap bahwa seseorang tidak gaul
jika tidak bisa menerima globalisasi. Padahal tidak
demikian, karena tidak selamanya globalisasi itu
baik. Globalisasi akan memberi dampak postif tapi
jangan dilupakan juga ada beberapa dampak buruk
dari globalisasi.

Rusaknya moral yang menghantam Bangsa
Indonesia bisa diperbaiki jika semua masyarakat

Psikologi Sosial 201
6
memiliki tekat yang kuat untuk menjadikan bangsa
ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sayangnya
tekat yang kuat itu masih belum kita jumpai dari
masyarakat Indonesia. Masyarakat di Indonesia
cenderung memiliki rasa untuk mengikuti arus yang
terjadi nantinya. Pandangan seperti itulah yang
membuat Bangsa Indonesia tidak bisa maju.
Seharusnya jika mereka mau menjadi pelopor bukan
hal yang mustahil untuk bangsa ini menjadi sebuah
negara yang dikagumi oleh banyak Negara di
kemudian hari.

Psikologi Sosial 201
6
Pendidikan karakter merupakan sebuah cara
yang bisa dibilang jitu untuk memperbaiki moral
bangsa

Indonesia.

pendidikan

juga

Selain

keluarga

lembaga

memiliki

pengaruh

terhadap

perkembangan manusia. Harusnya semua lembaga
pendidikan yang ada di Indonesia baik formal
maupun non formal menanamkan “pendidikan
karakter di dalamnya”. Tak hanya mengajarkan ilmu
duniawi saja, sesungguhnya moral tunas Bangsa
Indonesia harusnya juga sangat dinomor satukan
dalam hal ini. Karena pintar saja tak cukup harusnya

Psikologi Sosial 201
6
yang menjadi prioritas utama adalah bangsa yang
memiliki moral yang baik. Bayangkan saja semua
penjuru negeri ini pintar tapi tak bermoral, semua itu
akan terasa percuma. Kita tidak akan mendapatkan
kehidupan yang damai dan saling menyayangi.
Semua

orang

hanya

akan

mementingkan

kepentingan dirinya sendiri tanpa perduli bagaimana
keadaan yang lainnya. Berbagai cara akan mereka
lakukan demi tercapainya sebuah jabatan atau
kekuasaan tak perduli ia harus membunuh kawannya
sendiri. Begitulah yang terjadi jika Bangsa ini tanpa

Psikologi Sosial 201
6
moral. Tentunya jika moral anak bangsa rusak kita
akan hidup dengan dihantui rasa takut dan tidak
tenang. Moral merupakan landasan utama yang
harus dimiliki oleh setiap anak manusia. Semua
orang yang hidup di dunia ini akan menjadi berarti
jika kita saling menghargai satu sama lain. Jadi jika
pendidikan karakter sudah ditanamkan di lembaga
pendidikan mulai dari level awal hingga akhir maka
setidaknya kita telah berupaya untuk membentuk
tunas Bangsa Indonesia yang unggul.

Psikologi Sosial 201
6
Untuk orang tua tentunya harus selalu
mengawasi tumbuh kembang anaknya. Mereka tidak
boleh untuk menganggap remeh sedikitpun. Dengan
demikian tumbuh kembang si anak akan terpantau
dengan baik. Kasih sayang orang tualah yang
nantinya bisa mengantarkan anak-anaknya menuju
gerbang kesuksesan. Selain itu untuk para remaja
yang ada di Indonesia marilah kita berpuasa untuk
berhura-hura, kita harus bersabar hingga nanti. Kini
saatnya kita berjuang untuk menciptakan sebuah
Bangsa yang lebih baik dari sebelumnya. Marilah

Psikologi Sosial 201
6
kita meningkatkan kualitas diri kita menjadi pribadi
yang unggul yang mampu menjadi pelopor bukan
hanya pengekor. Biarkan saja pemimpin kita yang
sekarang belum baik tapi jangan sampai kita sebagai
calon pemimpin memiliki pikiran yang sama dengan
mereka. Tugas kita adalah memperbaiki yang rusak.
Karena jika bukan kita yang memperbaiki maka
siapa lagi yang akan mewujudkan cita-cita mulia
bangsa ini.

Crisis Moral which Smashed Indonesian

Psikologi Sosial 201
6
The younger generation is the generation in
which all hope for the progress of Indonesia were on
his shoulders. That is, the nation has a significant
role to make Indonesia more advanced. However,
the fact that there is makes us more sad. What moral
deterioration of the nation of Indonesia today. As the
fit the particular precepts of Pancasila-2 "just and
civilized humanity". From this statement implies
that the Indonesian people are expected to live in a
fair and civilized. To achieve a civilized society in
need of moral and a good lifestyle. Moral and

Psikologi Sosial 201
6
lifestyle of Indonesian people is reflected in the
deeds of the people of Indonesia itself, especially
teenagers as well as spearhead the next generation of
Indonesia.

According Moetojib (2008: 01) The measures
necessary to face the problems of the nation of
Indonesia in the era of globalization and entering the
age of 63 is the moral reconstruction in total to
rebuild the character and identity of the nation
(Nation and character building). In addition to the
moral reconstruction also consolidated nationality

Psikologi Sosial 201
6
by implementing strategic steps strengthen our
national commitment to Indonesia and jointly build
towards a better future.

If we observe the behavior and lifestyle in a
neighborhood that many adolescents, especially
young women dressed in sexy and arouse sexual
desire of the opposite sex. As well as many young
men who formed a gang and often gather at an
intersection while drinking so disturbing people
around.

Psikologi Sosial 201
6
From a little above description, we can argue
that the state of moral and youth lifestyle Indonesia
today has been damaged and needs to be repaired
anymore. For lifestyle and morals they are no longer
suitable to the national identity of Indonesia based
on Pancasila. So from all parties related to the
awareness and the need to help the good of future
generations.

According to the Indonesian Wikipedia (2010)
Moral is the act / behavior / greeting someone in her
interactions with humans. if a person does it

Psikologi Sosial 201
6
correspond to the value of a sense prevailing in the
society and be accepted as well as fun societies, then
the person is considered to have good morals, as
well sebaliknya.Moral is a product of culture and
religion. According to Azis (2009: 01) Lifestyle is
the behavior of someone who is shown in the
activities, interests and opinions, especially with
regard to self-image to reflect their social status.

Globalization is a term that has a relationship
with the improved linkages and dependencies
between nations and between people around the

Psikologi Sosial 201
6
world the world through trade, investment, travel,
popular culture, and other forms of interaction other
so that the boundaries of a country becomes
increasingly narrow.

I never heard of a case of pregnant out of wedlock
in a month in Bali

Less what happened in late 2009, an unwanted
pregnancy or unwanted pregnancy in this resort
island. Cases due to sexual behavior among
adolescents is free at most numerous in Badung and
Denpasar. Data from counseling to adolescents who

Psikologi Sosial 201
6
experience unwanted pregnancy, some of whom
went on to pursue marriage and continue her
pregnancy. However, there are also teenagers who
claimed to have tried to abortion by consuming a
certain pill or potions.

Case pregnant out of wedlock as above is a
clear form of moral decay and the behavior of
adolescents. Because in essence, the act may occur a
teenager because they can not control his sexual
desire. Sex outside of marriage as this was not duly
done by a human being. Because man has been

Psikologi Sosial 201
6
given a mind and thoughts. then what does it matter
if the man with the animal's way of fulfilling such
wishes? We as a teenager of Indonesia based on
Pancasila certainly have religious beliefs that we
follow. Later in the religion must have taught the
ways in doing before having to be lawful and
beneficial sexs of getting married. However, the way
taught why are not we doing well? Instead we chose
another path that is a false path. Whereas the
negative impact of the misuse of sexsual is very
much and is very dangerous in the world especially

Psikologi Sosial 201
6
in the hereafter. One is the transmission of HIV
disease. Act of infanticide (abortion), in isolate / in
contempt of others, released from the school (if still
in high school / lower), committed suicide because
of the shame, and if he votes islam his good deeds
will not be accepted by God for 70 years and will be
subjected to torture in the hereafter.

Because of the many negative impacts of
sexual abuses like the above should we as a teenager
moral undue acts very humble. Because the fate of
the nation State of Indonesia later when a teenager

Psikologi Sosial 201
6
as a potential leader of the Country has properties
that can not control the passions like this but instead
fling. Our country surely this will even become the
State of damaged and destroyed because the leaders
will abuse of power in order to fulfill his desire.
Therefore, from now on we must learn and strive for
abstinence, especially in the field of sexual abuses
that we are accustomed to behave patiently and have
moral beradap.

Should we as a teenager should add religious
knowledge and improve the quality of our faith,

Psikologi Sosial 201
6
because religion will have a handle on life, and he
will avoid deviant behavior like this. In addition,
supervision of parents to their children is also
important. Because in general, cases of sexual abuse
of

this

stems

from

unhealthy

relationships

(promiscuity). Thus the attention of parents towards
their children the association is in need in this case.
Then from the government should be able to
eradicate illegal abortion efforts. Because this
activity is one of the main drivers of cases of sexual
abuses.

Psikologi Sosial 201
6
To reduce the possibility of bad happened, hedaknya
for young women in particular would have been
better if he keep the way dressed. Teens have lots of
ways to get attention. Some of these are performed
with nyleneh, different from the others. They began
to look strange with penampilaan sometimes
controversial. Parents and teachers are so weak
because of what was on display was in value
deviated from traditional oriental. Clothing paced
mini for teenage girls is preferable. While men
appear more confident with accessories in her body.

Psikologi Sosial 201
6
Teens really like to look strange, it is often asked
when observing their appearance in some public
places unusual can observe from the way they dress
and physical performance. Teen fashion look is very
dependent on the mode that are famous. This trend
of course taken by the teens who could inspire them
in terms of appearance. Including when a couple of
teens performing with the mini dress, permanent
Tatto on body or piercing that is not only in the ears
is as it should. Mini clothes worn teenage daughter
would often invite lust for men. Lifestyle adolescent

Psikologi Sosial 201
6
girls are particularly pleased mengenaikan clothing
with visible nakedness, is one of the less good
behavior and disrespectful. Because such action may
attract the attention of the opposite sex and sex drive
so that the behavior constitutes one of the causes of
crime is rape. As a teenager moral, of course, we
must uphold the values of decency and modesty in
dress. We do not actually damage the personality of
the nation of Indonesia as a moral nation to be a
nation that has no manners as follows trand of the
western nations. We should not be easily affected by

Psikologi Sosial 201
6
things that are new. But we must be smart to choose
and select a new culture in on ourselves so we will
not fall on cultures that do not fit with the
personality of the Indonesian nation.

The beauty of a woman is actually without
diumbar already can be felt and seen by the opposite
sex, through attitude and behavior. But why do we
as a teenager moral actually show something that
should be hidden and would not be appropriate at
the show in public? Such cases are cases that have
been considered unusual by most people in

Psikologi Sosial 201
6
Indonesia. For many teenagers who wear sexy
clothes and tight without shame. Them with the
confidence to walk in public places even sing on
stage. Behaviour of this kind is a clear evidence of
the destruction of moral and behavior of Indonesian
teenagers in dress. Maereka not aware that the real
moral of our nation has been colonized by the west
because we have to follow their behavior is wrong.
Therefore we must be aware of and change our
behavior to be individual in accordance with the
personality of the Indonesian nation.

Psikologi Sosial 201
6
Our country is very upholds human rights so
that this kind of behavior can not be followed up by
others must of itself. Besides religious teachings is
also the most effective way to prevent such
behavior. Because the religion contained the
teachings on how to dress properly. As well as the
harmful consequences that can occur in women who
dress like naked, either due to bad in this world and
the Hereafter later. Everything will be accountable
in the hereafter.

Psikologi Sosial 201
6
Moral crisis is a bad situation pertaining to
the moral. Lately, often heard in our ears percussion
many things that occur in our beloved nation.
Indonesian society is a lot jumlahnnya. Ranging
from infants, toddlers, children, teenagers, adults, to
the elderly. This time I will discuss in particular the
crisis of moral teenager in Indonesia.

Teenagers are the age at which a person is
often

experienced

tremendous

inner

turmoil.

Curiosity is in the soul of a teenager is great for
teens is a process towards maturity. Upheavals in the

Psikologi Sosial 201
6
adolescent mind is very often the case. It is therefore
no wonder that teenagers often act according to
conscience without thinking. Teens do not want to
be regarded as a small child, they tend to feel able to
do everything yourself. They often feel no need
direction from older people. When in fact the
guidance or direction of a parent is required to
maintain the growth of adolescence to the maturity
process.

As time teens today are certainly different
from the teenager in the days of our fathers and

Psikologi Sosial 201
6
mothers. The influence of globalization brings
positive and negative impacts of course for our
nation. Globalization has been very rapid. People
who can not control himself with clever then it is
gone and sunk by globalization. A smart person
would have a way to keep living at a time like this.

Ironically Our nation is not ready to accept
the impact of globalization. They fall asleep with a
westernized culture, whereas formerly known for its
Indonesian nation was polite and friendly. Teens in
Indonesia

swallows

the

negative

impact

of

Psikologi Sosial 201
6
globalization because they still sngatlah unstable.
They assume that someone is not slang if you can
not accept globalization. Though not so, because it
is not always globalization was good. Globalization
will give positive impact but do not forget there are
also some bad effects of globalization.

Moral deterioration that hit the Indonesian
people could be improved if all societies have a
strong determination to make this a better nation
than

ever

before.

Unfortunately

the

strong

embroidery was still not encountered from the

Psikologi Sosial 201
6
people of Indonesia. People in Indonesia are likely
to have a sense to go with the flow that occurred
later. A view like that that make the Indonesian
people can not get ahead. Supposedly if they want to
be a pioneer is not impossible for this nation into a
country that is admired by many countries in the
future.

Character education is a way that could be
considered accurate to fix the nation's moral
Indonesia. In addition to family educational
institutions also have an impact on human

Psikologi Sosial 201
6
development.

Should

all

existing

educational

institutions in Indonesia, both formal and nonformal instill "character education in it". Not only
teaches worldly knowledge, moral actually shoots
the Indonesian people should also highly underunited in this regard. Because smart is not enough
should be the top priority is a nation with good
morals. Just imagine all over the country this clever
but unscrupulous, it would seem useless. We will
not get to live in peace and love each other.
Everyone just be concerned with the interests of

Psikologi Sosial 201
6
himself

without

caring

about

what

other

circumstances. Different ways they will do in order
to achieve a position or the power does not care, he
must kill his own. That's what happens when this
nation without morals. Of course, if the morals of
the nation broken we will live in fear and uneasy.
Moral is the main foundation that must be possessed
by every human child. Everyone who lives in this
world would be meaningless if we respect each
other. So if the character education has been
invested in educational institutions ranging from

Psikologi Sosial 201
6
start to finish level then at least we have endeavored
to form buds Indonesian nation is superior.

For parents must of course always keep an
eye on their children's growth. They should not to
underestimate the slightest. Thus the growth of the
child will be well monitored. Affectionate parents
who later can deliver their children to the gates of
success. In addition to the youth in Indonesia, let us
fast for the frivolous, we should wait until later.
Now is the time we are striving to create a better
nation than ever before. Let us improve the quality

Psikologi Sosial 201
6
of personal ourselves into a superior is capable of
being a pioneer is not just imitators. Let alone our
present leaders have not been good but not up to us
as a potential leader of the same mind with them.
Our task is to repair the damage. Because if it was
not we who fix then who else will realize the noble
ideals of this nation.

Psikologi Sosial 201
6
Daftar Pustaka
Teori Handbook CHAPTER 15
Persuasion and Attitude Change
FAZIO AND OLSON

Psikologi Sosial 201
6

Tentang Penulis
Dhella Savilla Putri, lahir di Gresik Jawa
Timur,13 Desember 1996. Bertempat tinggal di Tanjung
Harapan 65 GKB Gresik, sekarang sedang
menyelesaikan pendidikan S1 sosiologi di Universitas
Airlangga.
Masa kecilnya dahulu bersekolah di TK Islam
Bakti 7, setelah itu melanjutkan pendidikan SD di SD
Muhammadiyah 2 Gresik selama 6 tahun kemudian
menempuh jenjang

pendidikan sekolah menengah

pertama di SMP 1 Manyar setelah itu menyelesaikan
pendidikan

tingkat

menengah

atas

di

SMA

Psikologi Sosial 201
6
Muhammadiyah 1 Gresik. Dia pernsh mengikuti
organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah sewaktu masa
SMAnya. Sekarang dia beraktifitas aktif di Kampus
sebagai mahasiswa. Kali ini dis mendapat tugas dalam
mata kuliah Psikologi Sosial untuk membuat sebuah
buku dengan judulKrisis Moral yang Menghantam
Bangsa Indonesia, dalam pembuatan buku ini banyak
sekali

tantangan

yang

harus

dihadapi,

namun

berpegangan dengan acuan yang disarankan oleh Prof.
Pengajar mata kuliah Psikologi Sosial,yaitu Teori
Handbook CHAPTER 15

Persuasion and Attitude

Psikologi Sosial 201
6
Change

FAZIO

AND

OLSON

maka

dapat

menyelesaikan pembuatan buku perdananya tersebut.