BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning ( PBL ) Berbantuan Video untuk meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Semester II SD Kanisius Harjosari Kecamatan Bawen
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau
disekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau
peningkatan proses dan praksis pembelajaran (Arikunto, 2006: 96). Peneliti
menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif. Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas. Hal
itu senada dengan pendapat Arikunto (2006: 96) yang menyatakan penelitian
tindakan yang baik apabila dilakukan dalam bentuk kolaborasi dimana pihak
yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang melakukan
pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru
yang sedang melakukan tindakan.
3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Kanisius Harjosari Kecamatan
Bawen. Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2014/2015. Alasan
yang menjadi pertimbangan peneliti memilih SD Kanisius Harjosari Kecamatan
Bawen bahwa lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan relasi yang cukup baik
dengan pihak sekolah, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu
yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan target peneliti, serta
jarak antara rumah peneliti dengan tempat penelitian yang cukup dekat.Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Kanisius
Harjosari Kecamatan Bawen semester II tahun pelajaran 2014/2015. Terdapat 30
siswa pada kelas ini, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Nilai
rata-rata kelas ini masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) IPA yang
ditentukan sekolah, yaitu 65. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas dan
kepala sekolah terdapat siswa yang berasal dari latar belakang keluarga yang
berbeda dengan mata pencaharian orang tua yang beragam, ada yang orang tuanya
sebagai pegawai negeri, wiraswasta, namun kebanyakan adalah sebagai pedagang
dan petani. Keberagaman latar belakang siswa memiliki andil dalam terdapatnya
perbedaan kesadaran belajar serta hasil belajar antar siswa.
3
Pelaksanaan siklus 1
4
Analisis hasil siklus 1
5
Pelaksanaan siklus 2
6
Penyusunan rancangan penelitian
Analisis hasil siklus 2
7
Pembahasan dan penulisan hasil penelitian
3.4 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel X (Problem Based Learning berbantuan video) dan variabel Y (hasil belajar IPA).
Model PBL berbantuan video adalah suatu pembelajaran IPA yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru dengan tayangan video. Pada penerapan
model PBL berbantuan video menurut Permendiknas No 41 Tahun 2007 dan
(Sadiman dkk 2007:192) memiliki langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
2
Waktu Februari
3.3 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari
bulan Februari sampai April semester II Tahun Pelajaran 2014/2015, dengan
jadwal pada tabel 7 berikut:
Tabel 7
Rancangan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas SD Kanisius Harjosari Kelas V Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015
No
Kegiatan
Maret
April
1
2 3
4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Pengajuan proposal
3.4.1 Problem Based Learning (PBL) berbantuan video (X)
: (1) Menyampaikan apersepsi, melakukan orientasi kelas dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan,
mengkondisikan siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok, memotivasi
siswa dengan memberikan tayangan video yang dijadikan sebagai permasalahan
yang akan diteliti. (2) Membimbing siswa dalam kelompok merancang aktifitas
belajar untuk menyelesaikan masalah yang telah di orientasikan pada tahap awal.
(3) Mendampingi siswa dalam mengumpulkan informasi yang tepat untuk
mencari penjelasan dan solusi atas permasalahan yang harus diselesaikan. (4)Mendampingi siswa membuat laporan hasil diskusi dengan kelompok,
mengunjungi laporan hasil diskusi kelompok lain, mengamati serta menanyakan
sesuatu yang belum diketahui dan ditanggapi oleh kelompok yang bersangkutan.
(5) Mendampingi siswa melalui tanya jawab membahas penyelesaian masalah,
membuat kesimpulan.3.4.2 Hasil Belajar IPA (Y)
Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor yang diperoleh dari skor tes
uraian. Peneliti menggunakan hasil belajar aspek pengetahuan siswa yang dapat
dinilai dari hasil mereka mengerjakan soal tes IPA.3.5 Rencana Tindakan
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Konsep
pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto ,2006: 97)
terdapat empat langkah (dan pengulanganya) penelitian meliputi: perencanaan
(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting)
yang disajikan dalam gambar 1 berikut ini:
Gambar 1 Langkah Penelitian Tindakan Kelas
(Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto, 2006: 97)
Berdasarkan gambar 1 tentang langkah penelitian PTK model Kemmis &
Mc Taggart diatas, maka pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui penerapan
model Problem Based Learning berbantuan video pembelajaran siswa kelas 5 SD
Kanisius Harjsari Kecamatan Bawen akan dilaksanakan dalam format siklus.
Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Masing-masing siklus diakhiri dengan evaluasi. Waktu pelaksanaan siklus
pertama pada penelitian ini berlangsung pada awal April 2015, dan untuk siklus
selanjutnya menyesuaiakan.3.5.1 Pelaksanaan Siklus
I (a) Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1)
Peneliti menentukan waktu pelaksanaan penelitian bersama guru kolaborator.
(2) Menentukan SK, KD, dan indikator pembelajaran berdasarkan materi IPA
yang akan diajarkan.(3)
Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPA lengkap
sesuai dengan model Problem Based Learning berbantuan video. RPP iniberguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di
kelas. (4) Menyusun lembar observasi aktivitas guru.(5) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai penerapan model
berbantuan video dalam pembelajaran.Problem Based Learning (6)
Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu tes yang akan diberikan pada akhir
siklus. Soal tes disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru yang bersangkutan.(b) Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Guru mengimplementasikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
model Problem Based Learning berbantuan video sesuai yang dibuat oleh
peneliti. Jika memungkinkan, peneliti dapat menjadi asisten guru ketika proses
pembelajaran berlangsung. Selama kegiatan atau proses pembelajaran
berlangsung diadakan observasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborator
dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung, yaitu observasi terhadap guru dalam menerapkan
model Problem Based Learning berbantuan video. (c) Tahap Refleksi Pada tahap ini perlu memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses danhasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Kemudian melakukan
analisis terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan atau
kelemahan yang diperoleh selama pelaksanaan siklus pertama sebagai masukan
untuk siklus berikutnya. Berdasarkan data yang telah dianalisis tersebut maka
peneliti dapat menyimpulkan apakah semua kegiatan telah berjalan sesuai dengan
yang diharapkan atau tidak. Pada tahap refleksi juga dilakukan perencanaan tindak
lanjut siklus II untuk memperbaiki kekurangan siklus I.3.5.2 Pelaksanaan Siklus II
(a) Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Peneliti menentukan waktu pelaksanaan penelitian bersama guru kolaborator.
(2) Menentukan SK, KD, dan indikator pembelajaran berdasarkan materi IPA
yang akan diajarkan.(3) Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPA lengkap
sesuai dengan model Problem Based Learning berbantuan video. RPP iniberguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di
kelas. (4) Menyusun lembar observasi aktivitas guru.(5) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai penerapan model
Problem Based Learning berbantuan video dalam pembelajaran.(6) Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu tes yang akan diberikan pada akhir
siklus. Soal tes disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru yang bersangkutan. (b) Tahap Pelaksanaan Tindakan dan ObservasiGuru mengimplementasikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
model Problem Based Learning berbantuan video sesuai yang dibuat oleh
peneliti. Jika memungkinkan, peneliti dapat menjadi asisten guru ketika proses
pembelajaran berlangsung. Selama kegiatan atau proses pembelajaran
berlangsung diadakan observasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborator
dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung, yaitu observasi terhadap guru dalam menerapkan
model Problem Based Learning berbantuan video. (c) Tahap Refleksi Data yang diperoleh dari hasil observasi, kemudian direfleksi. Pelaksanaanrefleksi berupa diskusi antara peneliti dan guru yang bersangkutan. Diskusi
tersebut bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan yaitu
dengan cara melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi, masalah yang
muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Pada
refleksi ini, hasil yang diharapkan adalah semua tahapan model Problem Based
Learning berbantuan video sudah terlaksana dalam pembelajaran dengan baik,
terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa, dan terjadi peningkatan hasil belajar
siswa. Apabila hasil yang diharapkan belum tercapai, maka akan dilaksanakan
siklus selanjutnya hingga hasil yang diharapkan tercapai.3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini, maka
ditentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang
diteliti, yaitu :3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas Pengumpulan data model Problem Based Learning berbantuan video
dilakukan dengan teknik non tes yaitu observasi. Menurut Sudjana (2010: 84)
“Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang
dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.”
Observasi ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru dalam menerapkan
model Problem Based Learning berbantuan video. Sebagai pengamat dalam
kegiatan observasi ini adalah guru kolaborator. Observasi dilakukan pada saat
proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu berlangsung.3.6.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat Pengumpulan data hasil belajar dilakukan dengan teknik tes. Tes yang
digunakan adalah tes hasil belajar. Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan
karena mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Tes
tersebut hanya digunakan untuk mengukur aspek kognitif.3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan disusun instrumen dalam bentuk
observasi dan tes. Instrumen ini akan diuraikan berdasarkan variabel yang
ditentukan peneliti.3.6.2.1 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas
Instrumen pengumpulan data untuk variabel bebas adalah lembar
observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur kegiatan guru dalam
menerapkan model Problem Based Learning berbantuan video dalam
pembelajaran dan respon siswa dalam menerima pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran harus mencerminkan tahap pembelajaran model Problem Based
Learning berbantuan video mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Pengisian lembar observasi ini dengan memberikan tanda checklist ( √)pada kolom jawaban sesuai hasil yang diamati observer terhadap kegiatan guru
pada setiap pertemuan dalam proses pembelajaran menggunakan model Problem
Based Learning berbantuan video dapat dilihat pada tabel 8 berikut.
Tabel 8
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Penerapan Model Problem Based
Learning (PBL) berbantuan video
No Aspek Indikator No.item Ya Tidak
1. Pra
a. Menyiapkan alat dan bahan
1 Pembel pembelajaran. ajaran b. Memeriksa kesiapan siswa .
2
2. Kegiat
a. Guru menyampaikan apersepsi,
3 an b. Guru melakukan orientasi kelas
4 Awal dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
c. Guru mengkondisikan siswa dalam
5 kelas menjadi beberapa kelompok.
d. Guru memotivasi siswa dengan
6 memberikan tayangan video yang dijadikan sebagai permasalahan yang akan diteliti.
e. mengunjungi laporan hasil diskusi kelompok lain, mengamati serta menanyakan sesuatu yang belum diketahui dan ditanggapi oleh kelompok
11 yang bersangkutan Mendampingi siswa melalui tanya jawab membahas penyelesaian masalah
3 Kegiat
a. Guru bersama-sama dengan siswa an membuat kesimpulan tentang materi
12 Akhir yang sudah dipelajari
b. Guru bersama-sama dengan siswa melakukan refleksi dan menanyakan 13 pengalaman yang dirasakan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
14 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk belajar pada kegiatan berikutnya
Keterangan : Ya = Terlaksana Tidak = Belum Terlaksana
3.6.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data variabel terikat yaitu
hasil belajar siswa. Untuk mengukur hasil belajar aspek pengetahuan (kognitif)
digunakan soal tes uraian. Tes ini dilakukan setiap akhir siklus. Untuk soal tes
uraian siklus I dan siklus II akan disesuaikan dengan SK dan KD pada tabel 9 dan
tabel 10 berikut.
Tabel 9
Tes Tes
2.
Bencan a Alam Keterangan 1.
4. Di daerah Yogyakarta pernah terjadi bencana alam gunung meletus. Saat terjadi bencana alam pasti ada dampak yang
3. Isilah tabel dibawah ini dengan jawaban yang benar! Kemukakan pendapatmu bencana alam yang kamu ketahui serta beri keterangan apakah termasuk bencana alam yang dapat dicegah atau tidak dapat dicegah!
2. Dari informasi yang telah kamu lihat dari televisi atau dari kehidupan nyata, kita harus selalu waspada bahwa di Indonesia memang darurat gempa. Sebutkan jenis-jenis gempa yang kamu ketahui!
1. Berdasarkan informasi yang telah kamu lihat dari televisi atau dari kehidupan nyata. Sebutkan 3 contoh peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia yang kamu ketahui!
2.Disajikan tabel tentang bencana alam, siswa dapat menyebutk an 3 peristiwa alam yang dapat dicegah atau yang tidak dapat dicegah dengan benar.
Kisi-kisi Soal tentang IPA Peritiwa Alam di Indonesia Siklus I
1.Diberika n kesempatan mereview pengalama nnya dari media massa tentang peristiwa alam, siswa dapat menyebutk an 3 contoh peristiwa alam yang terjadi di Indonesia serta jenis- jenis gempa dengan benar.
2.Menj elaskan berbag ai dampa k yang terjadi karena adanya peristi wa alam.
1.Meny ebutka n peristi wa alam yang terjadi di Indone sia.
7.6.Mengide ntifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi mak hluk hidup dan lingkungan.
7.Me maha mi perub ahan yang terjadi di alam dan hubun ganny a denga n pengg unaan sumbe r daya a lam.
Stand ar Komp etensi Kompetensi Dasar Indika tor Tujuan Pembelaja ran Teknik Pengu kuran Soal Tes
3.
Stand Tujuan Teknik ar Kompetensi Indika Pembelaja Pengu Soal Tes Komp Dasar tor ran kuran etensi
3.Disajikan ditimbulkan. Jelaskan tabel tabel dibawah ini dengan tentang benar! dampak peristiwa gunung
Dam Dam meletus, pak pak siswa dapat
Benc Positi Nega menjelaska ana f tif n dampak
Alam Bagi Bagi positif dan Manu Manu negatif sia sia bagi
Gunu manusia ng akibat
Melet gunung us meletus dengan benar.
4.Disajikan gambar tentang 5. tanah longsor,
Berdasarkan gambar banjir dan peristiwa alam diatas, gempa jelaskan dampak negatif bumi siswa bagi tumbuhan dan dapat hewan akibat peristiwa menjelaska alam tersebut! n dampak yang terjadi akibat peristiwa alam dengan benar.
6. Amati gambar bencana banjir di Jakarta diatas! Jelaskan dampak negatif dan upaya untuk mencegah bencana banjir!
Stand ar Komp etensi Kompetensi Dasar Indika tor Tujuan Pembelaja ran Teknik Pengu kuran Soal Tes
5.Disajikan tabel penyebab dan dampak bencana angin puting beliung dan tsunami, siswa 7.
Dari gambar tentang gempa bumi yang terjadi di Indonesia.Jelaskan dampak dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi!
8. Jelaskan tabel dibawah ini dengan benar!
Benc ana Alam
Penye bab Dam pak
Angi n putin g beliu ng Tsun ami
Tabel 10
Kisi-Kisi Soal IPA tentang Kegiatan Manusia yang Dapat Mengubah Permukaan Bumi Siklus II
Stand ar Komp etensi Kompetensi Dasar Indikat or
Tujuan
Pembelaj
aran
TeknikPenguk uran Soal Tes
7.Me maha mi perub ahan yang terjadi di alam dan hubun ganny a denga n pengg unaan sumbe r daya a lam.
7.7Mengident ifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb
1.Meny ebutkan contoh sumber daya alam yang dapat diperba rui dan dan yang tidak dapat diperba rui serta penggu naanny a penggu naanny a.
2.Menj elaskan berbaga i kegiata n manusi a serta dampak nya yang dapat mengub ah permuk aan bumi.
1.Diberika n pengertian sumber daya alam yang dapat diperbarui, siswa dapat menyebutk an 3 contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui serta penggunaa nnya dengan benar.
2.Diberika n tabel mengenai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, siswa dapat menyebutk an 3 contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dengan benar.
Tes Tes Tes
1. Sumber daya alam yang dapat diperbarui merupakan sumber daya alam yang dapat dikembangkan dan tetap tersedia walaupun dipakai terus menerus. Dari pengertian tersebut, sebutkan 3 contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui serta pengunaannya!
2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui meliputi bahan tambang yang dibedakan menjadi dua jenis; mineral dan bukan mineral. Sebutkan 3 contoh bahan tambang mineral, serta sifat dan kegunaannya!
No Mi ner al
Sif at Keg unaa n
3. Minyak bumi diolah menjadi beberapa bahan yang dijadikan sumber energi. Berikut beberapa bahan yang diolah dari minyak bumi. Kemukakan pendapatmu kegunaan bahan di bawah ini!
Stand ar Komp etensi Kompetensi Dasar Indikat or
Tujuan
Pembelaj
aran
TeknikPenguk uran Soal Tes
3.Disediak an gambar mengenahi kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi, siswa dapat menjelask an kegiatan manusia serta dampakny a yang dapat mengubah permukaan bumi dengan benar.
Tes Tes Tes
4. Berdasarkan gambar kegiatan manusia dibawah ini, apakah nama kegiatan manusia pada gambar tersebut? Jelaskan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan manusia tersebut!
5. Amati gambar di bawah ini, apa nama kegiatan manusia pada gambar tersebut? Jelaskan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan manusia tersebut!
6. Berdasarkan gambar dibawah ini, kemukakan pendapatmu dampak yang ditimbulkan dari gambar pembangunan perindustrian pabrik yang padat tersebut!
Stand Tujuan Teknik ar Kompetensi Indikat Pembelaj Penguk Soal Tes Komp Dasar or aran uran etensi
Tes
7. Amati gambar dibawah ini! Jelaskan dampak yang ditimbulkan kegiatan manusia melakukan pembakaran hutan?
8. Gambar diatas merupakan salah satu Tes pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian di Indonesia, jelaskan dampak terjadinya peristiwa tersebut! Berdasarkan tabel kisi–kisi soal pada siklus I dan siklus II dapat dijelaskan pedoman penskoran pada tabel 11 dan tabel 12 dibawah ini : Tabel 11
Pedoman Penskoran Soal Uraian Siklus I
Skor No Kunci Jawaban Skor Maks Soal imal
1 1 gempa bumi atau menyebutkan tsunami
1 2 gunung meletus 1 3 banjir
1
3 4 tanah longsor 1 5 angin puting beliung 1 2 1 gempa bumi / tsunami : tidak dapat dicegah 2 2 gunung meletus : tidak dapat dicegah 2 3 banjir : dapat dicegah
2
6 4 tanah longsor : dapat dicegah 2 5 angin puting beliung : tidak dapat dicegah
2
3 Gempa tektonik
1 Gempa vulkanik
1
3 Gempa runtuhan
1
4 Dampak positif gunung meletus bagi manusia: dapat menyuburkan tanah pertanian dan perkebunan, di daerah gunung api memungkinkan dibangun pembangkit tenaga listrik, banyak ditemukan sumber air panas untuk pariwisata, belerang logam dan permata dapat dijadikan manusia untuk mendapatkan hasil/keuntungan. Dampak negatif gunung meletus bagi manusia: dapat mengancam keselamatan manusia, krisis air bersih serta mengganggu aktivitas penerbangan.
4 Jika menyebutkan dampak positif dan negatif gunung
4 meletus secara benar, runtut dan jelas Jika menyebutkan dampak positif dan negatif gunung
3 meletus secara benar, kurang runtut dan kurang jelas Jika menyebutkan dampak positif dan negatif gunung
2 meletus kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas Jika menyebutkan dampak positif dan negatif gunung
1 meletus tidak benar, tidak runtut dan tidak jelas
5 Bencana tanah longsor dapat meruntuhkan benda di atasnya, tanah longsor dapat menimbun tumbuhan dan hewan yang ada di bawahnya, tumbuhan dan hewan yang terkena bencana tanah longsor akan mati.
4 Jika menjelaskan dampak negatif tanah logsor bagi
4 tumbuhan dan hewan secara benar, runtut dan jelas Jika menjelaskan dampak negatif tanah longsor bagi tumbuhan dan hewan secara benar, kurang runtut dan
3 kurang jelas Jika menjelaskan dampak negatif tanah longsor bagi tumbuhan dan hewan kurang benar, kurang runtut dan
2 kurang jelas
Skor No Kunci Jawaban Skor Maks Soal imal
Jika menjelaskan dampak negatif tanah longsor bagi tumbuhan dan hewan tidak benar, tidak runtut dan 1 tidak jelas
6 Dampak negatif banjir : kerugian yang sangat besar. Rumah- rumah dan ribuan hektar sawah yang ditanami padi rusak, krisis air bersih, jembatan dan jalan yang dilalui banjir akan terputus. Upaya pencegahan banjir : a. Melakukan reboisasi/penghijauan.
b. Membuat sengkedan di lahan miring. c. Tidak membuang sampah di sungai dan saluran air. d.membuat resapan air Jika menjelaskan dampak negatif dan upaya
4 pencegahan banjir secara benar, runtut dan jelas Jika menjelaskan dampak negatif dan upaya
4 pencegahan banjir secara benar, kurang runtut dan 3 kurang jelas
Jika menjelaskan dampak negatif dan upaya pencegahan banjir kurang benar, kurang runtut dan 2 kurang jelas
Jika menjelaskan dampak negatif dan upaya pencegahan banjir tidak benar, tidak runtut dan tidak 1 jelas
7 Dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi : Kerusakan bangunan, tanah longsor, perubahan struktur tanah dan batuan, pencemaran udara, krisis air bersih, tsunami(gempa bumi di laut), jatuhnya korban baik manusia, hewan maupun tumbuhan
Tindakan yang dilakukan saat terjadi gempa bumi : penyelamatan diri dan harta benda, evakuasi dan mengungsi di tempat yang lebih aman, waspada gempa susulan,
Jika menjelaskan dampak dan tindakan yang harus
4 dilakukan saat terjadi gempa bumi secara benar, runtut 4 dan jelas
Jika menjelaskan dampak dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi secara benar, 3 kurang runtut dan kurang jelas
Jika menjelaskan dampak dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi kurang benar, 2 kurang runtut dan kurang jelas
Jika menjelaskan dampak dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi tidak benar, tidak 1 runtut dan tidak jelas
8 Angin puting beliung penyebabnya terjadi pada saat hujan deras yang disertai angin kencang dan perbedaan udara ang sangat besar, dampaknya menerbangkan segala macam benda yang dilaluinya; bangunan/benda-benda akan rusak, kerugian besar, tumbuhan dan hewan rusak atau bahkan mati Tsunami penyebabnya perubahan permukaan laut secara vertical dengan tiba-tiba/gempa bumi di bawah laut, dampaknya merusak segala sesuatu yang dilaluinya. Kerugian besar, kehilangan harta
Skor No Kunci Jawaban Skor Maks Soal imal
benda, kematian pada makhluk hidup,rusaknya terumbu karang Jika menjelaskan dampak serta penyebab peristiwa alam angin puting beliung dan tsunami secara benar,
4 runtut dan jelas Jika menjelaskan dampak serta penyebab peristiwa alam angin puting beliung dan tsunami secara benar,
3 kurang runtut dan kurang jelas
4 Jika menjelaskan dampak serta penyebab peristiwa alam angin puting beliung dan tsunami kurang benar, 2 kurang runtut dan kurang jelas
Jika menjelaskan dampak serta penyebab peristiwa alam angin puting beliung dan tsunami tidak benar, 1 tidak runtut dan tidak jelas
Tabel 12
Pedoman Penskoran Soal Uraian Siklus II
Skor No Kunci Jawaban Skor Maks Soal imal
1 SDA yang dapat diperbarui serta penggunaannya:
1. Tumbuhan : sumber makanan manusia, diperjual belikan, hasil panen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
2. Hewan : untuk hobi/kesenangan, mencari keuntungan(sebagai bentuk kegiatan ekonomi/diperjual belikan hewan ternak), dan melindungi agar tidak punah.
3. Air : digunakan untuk berbagai kepentingan makhluk hidup, yaitu memasak, dimium, mencuci, PLTA, dan lain-lain.
4. Sinar matahari : untuk mengeringkan pakaian dan kebutuhan makhluk hidup lainnya,
3 Udara : oksigen dapat dijadikan manusia untuk bernafas manusia Jika menyebutkan 3 contoh SDA yang dapat diperbarui serta pengunaannya secara benar, runtut dan
3 jelas Jika menyebutkan 3 contoh SDA yang dapat diperbarui serta pengunaannya kurang benar, kurang
2 runtut dan kurang jelas. Jika menyebutkan 3 contoh SDA yang dapat diperbarui serta pengunaannya tidak benar, tidak
1 runtut dan tidak jelas
2 Alumunium sifatnya mudah menghantar panas, ringan, dan tahan karat, kegunaannya bahan pembuatan peralatan rumah tangga dan pesawat terbang. Besi sifatnya mudah berkarat, kegunaannya ahan bangunan, mesin, bahan dasar pembuatan baja.
3 Tembaga sifatnya mudah menghantarkan listrik, kegunaannya Bahan dasar pembuatan kabel listrik. Emas sifatnya tidak mudah berkara, kegunaannya membuat perhiasan
No Skor
Soal Kunci Jawaban Skor Maksi
malPerak sifatnya sifatnya mudah dibentuk, konduktor panas dan listrik Emas sifatnya tidak mudah berkara, kegunaannya membuat perhiasan. Jika menyebutkan 3 contoh bahan tambang mineral,
3 serta sifat dan kegunaannya secara benar, runtut dan jelas Jik menyebutkan 3 contoh bahan tambang mineral, serta sifat dan kegunaannya kurang benar, kurang
2 runtut dan kurang jelas Jika menyebutkan 3 contoh bahan tambang mineral, serta sifat dan kegunaannya tidak benar, tidak runtut
1 dan tidak jelas
3 Kegunaan dari minyak bumi. Bensin: bahan bakar kendaraan bermotor.
Solar: bahan bakar mesin diesel. Bensol: bahan bakar pesawat terbang. Minyak tanah: bahan bakar kompor dan lampu minyak. Aspal: pengerasan jalan.Lilin: untuk penerangan. Jika menyebutkan kegunaan bahan minyak bumi
3 secara benar, runtut dan jelas Jika menyebutkan kegunaan bahan minyak bumi
2 kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas Jika menyebutkan kegunaan bahan minyak bumi tidak
1 benar, tidak runtut dan tidak jelas
4 Penebangan hutan secara liar merupakan salah satu penyebab kerusakan permukaan bumi. Dampaknya tanah longsor , pengaturan tata air tanah terganggu, hewan-hewan hutan kehilangan makanan dan tempat berlindung. Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari
4 penebangan hutan secara benar, runtut dan jelas Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari penebangan hutan secara benar, kurang runtut dan
3
4 kurang jelas Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari penebangan hutan kurang benar, kurang runtut dan
2 kurang jelas Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari penebangan hutan tidak benar, tidak runtut dan tidak
1 jelas Penambangan/pengeboran akan berdampak terhadap bentuk permukaan bumi, yaitu tanah menjadi berongga, sehinggga mudah runtuh atau terjadinya penurunan lapisan tanah.
5
4 Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari
4 penambangan secara benar, runtut dan jelas
No Skor
Soal Kunci Jawaban Skor Maksi
malJika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari penambangan secara benar, kurang runtut dan kurang 3 jelas
Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari penambangan kurang benar, kurang runtut dan kurang 2 jelas
Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari penambangan hutan tidak benar, tidak runtut dan tidak 1 jelas
6 Pembangunan perindustrian pabrik yang padat akan berdampak buruk terhadap permukaan bumi. Dampaknya yaitu asap pabrik menimbulkan polusi udara, limbah pabrik menimbulkan pencemaran pada lingkungan sekitar, mkhluk hidup dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain. Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembangunan perindustrian pabrik yang padat secara
6 benar, runtut dan jelas Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembangunan perindustrian pabrik yang padat secara
5 benar, runtut dan kurang jelas. Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari
6 pembangunan perindustrian pabrik yangpadat secara 4 benar, kurang runtut dan kurang jelas.
Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembangunan perindustrian pabrik yang padat kurang 3 benar, kurang runtut dan kurang jelas
Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembangunan perindustrian pabrik yang padat kurang 2 benar, tidak runtut dan kurang jelas
Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembangunan perindustrian pabrik yang padat hutan 1 tidak benar, tidak runtut dan tidak jelas
7 Pembakaran hutan akan mengganggu pernapasan manusia. Selain itu, lahan hutan yang dibakar akan meluas, sehingga dapat merusak ekosistem dalam hutan tersebut. Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari
4 pembakaran hutan secara benar, runtut dan jelas Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembakaran hutan secara benar, kurang runtut dan
3
4 kurang jelas Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembakaran hutan kurang benar, kurang runtut dan
2 kurang jelas Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembakaran hutan tidak benar, tidak runtut dan tidak
1 jelas
No Soal Kunci Jawaban Skor Skor Maksi mal
8 Pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian dapat mengubah permukaan bumi, antara lain: Tanah longsor, Erosi, Penggunaan agrokimia (pupuk dan pestisida) yang tidak tepat dapat menyebabkan degradasi lahan, pencemaran air, tanah, gangguan kesehatan petani.
4 Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian secara benar, runtut dan jelas
4 Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian secara benar, kurang runtut dan kurang jelas
3 Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas
2 Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian tidak benar, tidak runtut dan tidak jelas
1
3.7 Uji Instrumen Pengumpulan Data
3.7.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan/kesahihan sebuah instrumen. Untuk mengetahui validitas, instrumen
terlebih dahulu diujicobakan di kelas uji coba yaitu di kelas 6 SD Kanisius
Harjosari. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.Untuk mengetahui tingkat validitas yaitu dengan melihat angka pada
Corrected Item-Total Correlation . Untuk uji validitas, jumlah respoden yang
digunakan untuk uji instrumen menentukan nilai Corrected Item-Total
Correlation (r) pada r tabel. Nilai tersebut lalu digunakan sebagai standar untuk
melihat soal yang valid dan tidak valid dengan mencocokkan nilai yang muncul
pada Corrected Item-Total Correlation yang keluar pada program SPSS.Penetapan butir soal yang valid digunakan sebagai acuan ketentuan tingkat
validitas suatu soal yaitu nilai Corrected Item-Total Correlation pada r tabel
untuk jumlah responden 21 siswa yakni 0,433 dengan taraf signifikan 5%. Jika nilai yang muncul di kolom Corrected Item-Total Correlation SPSS ≥ 0,433 menyatakan bahwa soal tersebut valid. Sedangkan, nilai signifikan ≤ 0,433
menyatakan bahwa soal tersebut tidak valid. Rincian hasil pengujian validitas
dengan menggunakan SPSS 16.00 dapat dilihat pada lampiran.(a) Validitas Butir Soal Siklus I Dari 8 butir soal yang diujikan terdapat 5 butir soal yang dinyatakan valid
dan 3 butir soal yang tidak valid karena memiliki koefisien corrected item-total
correllation kurang dari 0,433. Hasil rekapitulasi uji coba butir soal siklus I
dirangkum dalam tabel 13 berikut.
Tabel 13
Hasil Uji Validitas Soal Siklus I
Bentuk Soal yang Item Soal Valid Tidak Valid Instrumen digunakan
1, 2, 3, 4, 5, 6, Uraian 1, 3, 4, 5, 8 2, 6, 7 1, 3, 4, 5, 8
7, 8 Total 8
5
3
5
(b) Validitas Butir Soal Siklus II Dari 8 butir soal yang diujikan terdapat 5 butir soal yang dinyatakan valid
dan 3 butir soal yang tidak valid karena memiliki koefisien corrected item-total
correllation kurang dari 0,433. Hasil rekapitulasi uji coba butir soal siklus II
dirangkum dalam tabel 14 berikut.
Tabel 14
Hasil Uji Validitas Soal Siklus II
Bentuk Soal yang Item Soal Valid Tidak Valid Instrumen digunakan
1, 2, 3, 4, 5, Uraian 1, 3, 4, 5, 6 2, 4, 7 1, 3, 4, 5, 6
6, 7, 8 Total
8
5
3
5
3.7.2 Uji Reabilitas
Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat keajegan
instrumen dari variabel yang diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini menggunakan pedoman dari Sugiyono (2011:184) menyatakan
bahwa reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima, dan di atas 0,8 adalah baik.(a) Reabilitas Soal Siklus I Pada uji reliabilitas siklus 1 diperoleh hasil koefisien reliabilitas sebesar
0,898. Dengan demikian butir soal postes siklus I dapat digunakan sebagai
instrumen dalam penelitian. Hasil uji reliabilitas soal postest siklus I dapat dilihat
dalam tabel 15 berikut.
Tabel 15
Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items.898
5 Berdasarkan Tabel 13 reliabilitas soal siklus I koefisien reliabilitasnya dari
5 soal yang valid adalah 0.898, sehingga dengan kata lain reliabilitas diatas 0,8
yang berarti hasil uji reliabilitas adalah baik.(b) Reliabilitas Soal Siklus II Pada uji reliabilitas siklus I diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,901.
Maka butir soal postest siklus I dapat digunakan sebagai instrumen dalam
penelitian. Hasil uji reliabilitas siklus II dapat dilihat dalam tabel 16 berikut.
Tabel 16
Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .901
5 Berdasarkan Tabel 16 reliabilitas soal siklus II koefisien reliabilitasnya
dari 5 soal yang valid adalah 0.901, sehingga dengan kata lain reliabilitas diatas
0,8 yang berarti hasil uji reliabilitas adalah baik.3.7.3 Uji Tingkat Kesukaran
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik
disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan dari
tingkat kesukaran atau kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud
adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara
proporsional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kemampuan siswa dalam
menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal.Teknik penghitungan taraf kesukaran butir soal adalah menghitung
prosentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item. rumus untuk menghitung
taraf kesukaran soal uraian yaitu:Menurut Witherington (dalam Sudijono, 2011: 371-373) mengatakan,
bahwa sudah atau belum memadainya derajat kesukaran item tes hasil belajar
dapat diketahui dari besar kecilnya angka yang melambangkan tingkat kesulitan
dari item tersebut. Angka indek kesukaran item itu besarnya berkisar antara 0,00
sampai dengan 1,00. Artinya angka indek kesukaran itu paling rendah adalah 0,00
dan paling tinggi adalah 1,00. Kriteria indeks kesukaran dapat dinyatakan dalam
tabel 17 berikut.
Tabel 17
Kriteria Indeks Kesukaran Soal
Interval Klasifikasi
0,00-0,30 Sukar 0,31-0,70 Sedang 0,71-1,00 Mudah
(a) Taraf Kesukaran Soal Siklus I Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal postest siklus 1 dapat dilihat dalam tabel 18 berikut.
Tabel 18
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1
Kriteria Nomor Soal
Mudah 1 Sedang 4, 5 dan 8
Sukar 3
(b) Taraf Kesukaran Soal Siklus II Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal postest siklus II dapat dilihat dalam tabel 19 berikut.
Tabel 19