4.1.1. Deskripsi Pra Siklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Siswa Kelas II SDN 1 Kemloko Kabupa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas II SD Negeri 1 Kemloko Kabupaten Temanggung dengan jumlah 36 siswa pada mata pelajaran matematika pokok bahasan melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe.

4.1.1. Deskripsi Pra Siklus

Pengamatan terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 1 Kemloko Kabupaten Temanggung dilakukan pada pra siklus semester 1 tahun 2014/2015. Pembelajaran berlangsung secara konvensional dan masih bersifat satu arah, artinya pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru sebagai sumber informasi, yaitu menjelasakan materi, sedangkan siswa hanya sebagai pendengar penjelasan guru saja. Waktu juga lebih didominasi oleh guru. Pemahaman siswa terhadap materi juga kurang, karena dalam proses pembelajaran guru tidak menggunakan model maupun media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, hal ini mengakibatkan perhatian siswa tidak fokus pada materi yang dibelajarkan, sehingga mengkibatkan kurangnya pemahaman terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Pemberian motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran juga masih kurang, akibatnya siswa kurang semangat belajar yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.

Ketuntasan hasil belajar matematika semester 1 kelas II SD Negeri 1 Kemloko Kabupaten Temanggung sangat rendah. Secara rinci dapat dijelasakan tentang distribusi hasil belajar matematika melalui tabel berikut ini.

Tabel 4.1 Distribusi Hasil Belajar Matematika Pra Siklus

No.

Rentang Nilai

Rata – rata

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Tabel 4.1 menunjukkan siswa yang memperoleh nilai antara ≥ 90 sebanyak 3 siswa atau 8,3%, nilai 80 – 89 sebanyak 9 siswa (25%), nilai 70 – 79 sebanyak 1 siswa (2,8%), nilai 60 – 69 sebanyak 1 siswa (2,8), sedangkan 22 siswa lainya atau sebanyak 61,1% belum tuntas mencapai nilai KKM ≥ 60. Rata – rata hasil belajar matematika pada pra siklus mencapai 57,77 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 20. Apabila data diatas disajikan dalam bentuk diagram maka akan terlihat seperti berikut ini.

Rentang Nilai

Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Matematika Pra Siklus

Berdasarkan gambar 4.1 tentang histogram distribusi hasil belajar matematika pra siklus, batang tertinggi diperoleh oleh 22 siswa pada rentang nilai ≤ 59. Sedangkan batang yang terendah diperoleh oleh 1 siswa pada rentang nilai 60 – 69 dan rentang nilai 70 – 79.

Hasil belajar juga dapat diketahui melalui ketuntasan belajar. Ketuntasan hasil belajar dapat ditentukan dengan skor yang diperoleh siswa. Siswa yang hasil belajarnya tuntas bila mencapai skor KKM ( ≥ 60), sedangkan yang belum tuntas bila memperoleh skor < 60. Secara rinci dapat dijelaskan tentang distribusi ketuntasan belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 1 Kemloko Kabupaten Temanggung Semester 1 tahun ajaran 2014/2015 melalui tabel berikut.

Tabel 4.2 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus Skor

Tidak Tuntas

Berdasarkan tabel 4.2 dari 36 jumlah siswa terdapat 14 siswa yang mencapai KKM (≥ 60) atau 38,9% dan 22 siswa (61,1%) lainya belum mencapai KKM. Apabila data diatas disajikan dalam bentuk diagram maka akan terlihat seperti berikut ini.

≥ 60 Tuntas < 60 Tidak Tuntas

Gambar 4.2

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus

Berdasarkan gambar 4.2 nampak bahwa ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 1 Kemloko Kabupaten Temanggung mencapai 38,9% yang ditunjukan oleh warna biru, sedngkan siswa yang belum tuntas mencapai 61,1% yang ditunjukkan warna merah. Siswa yang belum mencapai KKM disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya siswa merasa bosan selama mengikuti kegiatan Berdasarkan gambar 4.2 nampak bahwa ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 1 Kemloko Kabupaten Temanggung mencapai 38,9% yang ditunjukan oleh warna biru, sedngkan siswa yang belum tuntas mencapai 61,1% yang ditunjukkan warna merah. Siswa yang belum mencapai KKM disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya siswa merasa bosan selama mengikuti kegiatan

Berdasarkan kajian awal tersebut, maka perlu suatu model pembelajaran yang mampu menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script berbantan permainan pelangi tac tic toe yang dilaksanakan pada dua siklus.

4.1.2. Deskripsi Siklus 1

Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 menggunakan model pembelajaran cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe yang di laksanakan melalui 3 langkah yaitu; (1), Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan dan observasi, (3) Refleksi.

4.1.2.1. Perencanaan Tindakan Sebelum melaksanakan tindakan siklus 1 perlu adanya perencanaan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Perencanaan dalam siklus 1 adalah sebagai berikut : 1) mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, langkah – langkah pembelajaran, materi pelajaran, media pembelajaran, dan format penilaian yang akan digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script 4.1.2.1. Perencanaan Tindakan Sebelum melaksanakan tindakan siklus 1 perlu adanya perencanaan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Perencanaan dalam siklus 1 adalah sebagai berikut : 1) mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, langkah – langkah pembelajaran, materi pelajaran, media pembelajaran, dan format penilaian yang akan digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script

4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Tahap pelaksanaan dan observasi yang dilakukan pada siklus 1 ini terdiri dari dua pertemuan, yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Dimana pada setiap pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran yaitu 2 x 35 menit (70 menit).

a. Pertemuan pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 16 April 2015 pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka. Pada pertemuan pertama ini terdapat dua indikator pembelajaran, yaitu mengingat fakta dasar perkalian dan mengerti arti perkalian. Adapun langkah – langkah pembelajarannya sebagai berikut. Kegiatan Pendahuluan

a) Apersepsi

1) Guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik berdoa

menurut agama dan keyakinan masing-masing.

2) Guru memeriksa kehadiran siswa (presensi) dan memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran (buku, alat tulis).

3) Menginformasikan materi yang akan dibelajarkan yaitu tentang perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada satu pertemuan.

b) Motivasi

1) Materi ini berguna dalam kehidupan sehari – hari (khususnya bagi pengusaha).

Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

1) Tanya jawab tentang perkalian dua bilangan.

2) Guru menjelaskan materi sesuai dengan indikator pembelajaran.

3) Guru membagi kelompok secara berpasangan.

4) Guru menyiapkan kelengkapan peralatan permainan dan membagi kelompok untuk melakukan permainan (misalnya kelompok 1 melawan kelompok 2, kelompok 3 melawan kelompok 4, dst).

5) Guru membagikan kelengkapan peralatan permainan level 1 dan membacakan panduan permainan.

6) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama menggulirkan dadu dan siapa yang menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu, kemudian meletakkan bidak catur dalam papan permainan pada setiap kelompok.

b) Elaborasi

1) Melakukan permainan pelangi tac tic toe level 1.

2) Setiap anggota kelompok bekerja sama (menyimak dan mengoreksi) dalam menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu agar tidak salah menghitung.

3) Bertukar peran, semula sebagai penggulir dadu ditukar menjadi penentu hasil kali dan sebaliknya.

c) Konfirmasi

1) Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari.

2) Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

3) Siswa menyampaikan hal-hal yang belum dipahami dan siswa lain diberi kesempatan untuk membantu dengan menjawab pertanyaan temannya.

4) Siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan pembelajaran.

Kegiatan Penutup

1) Siswa menyampaikan tanggapan tentang pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.

2) Guru menyampaikan pesan moral kepada siswa jangan menjadi orang malas dalam belajar dan bekerja.

3) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu giat belajar dirumah.

4) Salam penutup.

b. Pertemuan kedua Pertemuan kedua pada siklus 1 merupakan lanjutan dari pertemuan pertama dengan melanjutkan materi berikutnya. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 17 April 2015 pada mata pelajaran matematika dengan menyampaikan dua indikator pembelajaran, yaitu mengalikan bilangan satu angka dengan satu angka dan menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian. Langkah – langkah pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai berikut. Kegiatan Pendahuluan

a) Apersepsi

1) Guru mengucapkan salam.

2) Guru memeriksa kehadiran siswa (presensi) dan memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran (buku, alat tulis).

3) Menginformasikan materi yang akan dibelajarkan yaitu tentang perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada satu pertemuan.

b) Motivasi

1) Materi ini berguna dalam kehidupan sehari – hari (khususnya bagi pegawai bank).

Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

1) Tanya jawab tentang materi sebelumnya yang sudah dipelajari.

2) Guru membagi kelompok secara berpasangan.

3) Guru menyiapkan kelengkapan peralatan permainan dan membagi kelompok untuk melakukan permainan (misalnya kelompok 1 melawan kelompok 2, kelompok 3 melawan kelompok 4, dst).

4) Guru membagikan kelengkapan peralatan permainan level 2 dan membacakan panduan permainan.

5) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama menggulirkan dadu dan siapa yang menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu, kemudian meletakkan bidak catur dalam papan permainan pada setiap kelompok.

b) Elaborasi

1) Melakukan permainan pelangi tac tic toe level 2.

2) Setiap anggota kelompok bekerja sama (menyimak dan mengoreksi) dalam menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu agar tidak salah menghitung.

3) Bertukar peran, semula sebagai penggulir dadu ditukar menjadi penentu hasil kali dan sebaliknya.

c) Konfirmasi

1) Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari.

2) Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

3) Siswa menyampaikan hal-hal yang belum dipahami dan siswa lain diberi kesempatan untuk membantu dengan menjawab pertanyaan temannya.

4) Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang berkaitan dengan

pembelajaran pertemuan pertama sampai kedua.

Kegiatan Penutup

1) Siswa menyampaikan tanggapan tentang pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.

2) Guru menyampaikan pesan moral kepada siswa jangan menjadi orang malas dalam belajar dan bekerja.

3) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu giat belajar dirumah.

4) Salam penutup.

Observasi

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengamatan difokuskan pada kegiatan pembelajaran yang ditekankan pada penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe selama kegiatan pembelajaran siklus 1 melalui bantuan observer dan observasi motivasi siswa melalui angket motivasi siswa yang sudah dibuat.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan observer guru telah menerapkan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe dengan baik, meskipun secara keseluruhan belum maksimal karena sebelumnya guru belum pernah menerapkan model ini. Dari hal tersebut dapat dilihat persentase penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe siklus 1 pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Siklus 1

Pertemuan Pertemuan

kedua Tahap

pertama

Indikator

Rata- Rata-

I. Melakukan

a. Melakukan kegiatan

apersepsi pendahuluan b. Menyampaikan

kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan

c. Menjelaskan langkah-

langkah model

cooperative script

berbantuan permainan pelangi tac tic toe yang akan digunakan

4 3,87 kegiatan

II. Melakukan a. Membimbing siswa

membentuk kelompok pembelajaran b. Menyiapkan

4 4 Sesuai

kelengkapan peralatan

c. Membagikan

kelengkapan peralatan

cooperative

permainan script d. Membimbing siswa permainan script d. Membimbing siswa

dalam pembagian peran

permainan

pada tiap-tiap kelompok

pelangi tac

e. Membimbing siswa

tic toe bekerja sama dalam menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu

f. Membimbing siswa

dalam bertukar peran, semula sebagai penggulir dadu ditukar menjadi penentu hasil kali dan sebaliknya

g. Membimbing siswa

untuk menyimpulkan atas pembelajaran yang sudah dilakukan

h. Memberi pujian ketika

siswa menjawab pertanyaan dengan benar

3 3 3 3,25 kegiatan

III. Melakukan a. Memberikan motivasi

kepada siswa

penutup

b. Melakukan refleksi

pembelajaran dengan melibatkan siswa

c. Menyusun rangkuman

dengan melibatkan dengan melibatkan

d. Melaksanakan tindak lanjut

Skor total

Berdasarkan tabel 4.3 tentang hasil observasi kegiatan guru dalam pembelajaran cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe pada siklus

1 pertemuan pertama memperoleh skor 52 dengan kategori baik. Pertemuan kedua memperoleh skor 55 dengan kategori baik. Dengan demikian, guru dalam menerapkan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe yang dilihat dari jumlah skor rata – rata pertemuan pertama dan pertemuan kedua adalah 53,5 dan dapat dikategorikan baik.

Tabel 4.4 Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Siklus 1

Pertemuan Pertemuan Pertama

Kedua Tahap

Indikator

Rata- Rata-

Skor

Skor rata

rata

3 3 4 4 Kegiatan

I. Melakukan

a. Kesiapan menerima

pelajaran matematika

Pendahuluan

4 3,66 Kegiatan

II. Melakukan

a. Membentuk kelompok

3 3 Pembelajaran

b. Menyimak materi yang

dijelaskan guru

Sesuai

c. Melakukan tanya jawab c. Melakukan tanya jawab

4 4 Pembelajaran

d. Mendapatkan kelengkapan

peralatan permainan Cooperative e. Melakukan pembagian

Script peran pada kelompoknya

berbantuan

masing – masing

Permainan

4 4 Pelangi Tac

f. Bekerja sama dalam

menentukan hasil kali pada Tic Toe angka yang keluar dari dua buah dadu

g. Bertukar peran, semula

sebagai penggulir dadu ditukar menjadi penentu hasil kali dan sebaliknya

h. Mengerjakan tes individu

(post tes)

i. Menyimpulkan atas

pembelajaran yang sudah dilakukan

3 3 3 3 Kegiatan

III. Melakukan a. Mendengarkan motvasi

yang diberikan oleh guru

Penutup

b. Melakukan refleksi

pembelajaran

c. Menyusun rangkuman

d. Melaksanakan tindak

lanjut

Skor Total

Kategori

Baik

Baik

Berdasarkan tabel 4.4 tentang hasil observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe pada siklus

1 pertemuan pertama memperoleh skor 46 dengan kategori baik. Pertemuan kedua memperoleh skor 49 dengan kategori baik. Dengan demikian, siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe yang dilihat dari jumlah skor rata – rata pertemuan pertama dan pertemuan kedua adalah 47,5 dan dapat dikategorikan baik.

Observasi yang dilakukan pada tahap ini juga meliputi observasi motivasi siswa dengan cara memberikan angket kepada siswa. Motivasi siswa terdistribusi dalam berbagai aspek dan indikator. Dari distribusi setiap indikator akan dijumlahkan skornya, kemudian akan diperoleh rata – rata motivasi siswa dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua secara klasikal. Berdasarkan distribusi jumlah skor motivasi yang diperoleh siswa dapat diketahui pencapaian motivasi belajar siswa pada kegiatan pembelajaran siklus 1 dan dikategorikan sesuai dengan jumlah skor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus 1

Rentang Nilai

Keterngan

Frekuensi Persentase

Sangat rendah

Berdasarkan tabel 4.5 tentang hasil motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran siklus 1 menunjukkan 19 siswa sudah masuk dalam kategori tinggi dengan persentase 52,8% dan 14 siswa masuk dalam kategori cukup dengan persentase 38,9% dan 3 siswa yang memiliki motivasi dalam kategori rendah dengan Berdasarkan tabel 4.5 tentang hasil motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran siklus 1 menunjukkan 19 siswa sudah masuk dalam kategori tinggi dengan persentase 52,8% dan 14 siswa masuk dalam kategori cukup dengan persentase 38,9% dan 3 siswa yang memiliki motivasi dalam kategori rendah dengan

Diagram Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus 1

4.1.2.3. Hasil Siklus 1 Setelah kegiatan pembelajaran pada siklus 1 selesai dilaksanakan sesuai dengan langkah – langkah model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe , selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil akhir keseluruhan kegiatan pembelajaran. Pada siklus

1 penskoran hasil belajar yang digunakan adalah penskoran tes yang berupa tes formatif. Hasil belajar matematika tentang melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka siswa kelas II SD Negeri 1 Kemloko Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015 dapat disajikan melalui tabel berikut.

Tabel 4.6 Distribusi Hasil Belajar Matematika Siklus 1

No.

Rentang Nilai

Rata – rata

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Berdasarkan tabel 4.6 distribusi hasil belajar matematika melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka Siklus 1, nilai terendah siswa adalah 24 berada pada rentang nilai ≤ 59. Nilai ≤ 59 sebanyak 12 siswa atau 33,3%, siswa yang memperoleh nilai antara 60 – 69 sebanyak 5 siswa atau 13,9%, siswa yang memperoleh nilai antara 70 – 79 sebanyak 4 siswa atau 11,1%, siswa yang memperoleh nilai antara 80 – 89 sebanyak 11 siswa atau sebesar 30,6%, sedangkan siswa yang mencapai nilai ≥ 90 sebanyak 4 siswa atau sebesar 11,1%. Rata – rata hasil belajar matematika pada siklus 1 mencapai 63,66 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 24. Disamping tabel 4.6 tentang distribusi hasil belajar matematika siklus 1, secara rinci dapat disajikan melalui diagram berikut ini.

Rentang Nilai

Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Matematika Siklus 1

Berdasarkan pada gambar 4.4 tentang histogram hasil belajar matematika melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka siklus 1, nampak bahwa batang tertinggi pada rentang nilai ≤ 59 yang diperoleh oleh 12 siswa, sedangkan batang terendah pada pada rentang nilai antara 70 – 79 dan ≥ 90 yang masing – masing diperoleh oleh 4 siswa.

Hasil belajar juga dapat diketahui melalui ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar ditentukan dari KKM ≥ 60. Secara rinci hasil ketuntasan belajar matematika tentang melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka siswa kelas

II SD Negeri 1 Kemloko Kabupaten Temanggung Semester 2 tahun ajaran 2014/2015 sebagai berikut.

Tabel 4.7 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 1 Skor

Tidak Tuntas

Jumlah

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 36 siswa, yang memenuhi kriteria tuntas sebanyak 24 siswa atau 66,7%, sedangkan 12 siswa atau 33,3% masih dalam kriteria tidak tuntas. Ketuntasan hasil belajar matematika tentang melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka siklus 1 juga dapat disajikan dalam diagram lingkaran sebagai berikut.

< 60 Tidak Tuntas

Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 1

Berdasarkan gambar 4.5 nampak bahwa ketuntasan hasil belajar matematika tentang melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka siklus I siswa kelas II SD Negeri 1 Kemloko Kabupaten Temanggung Semester 2 tahun ajaran 2014/2015 mencapai 66,7% yang ditunjukan dengan warna biru sedangkan 33,3 % yang ditunjukkan oleh warna merah belum mencapai kriteria tuntas KKM ≥

60.

4.1.2.4. Refleksi Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada siklus 1 terdapat 24 siswa yang tuntas dan 12 siswa belum mencapai kriteria tuntas, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada pembelajaran siklus 1 siswa sudah aktif, tetapi beberapa siswa tingkat keaktifannya masih kurang. Hal tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor diantaranya siswa kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran. Selama proses pembalajaran siswa tidak menyimak materi atau penjelasan guru dengan baik, sehingga pemahaman materi tidak maksimal. Selain itu interaksi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran di kelas juga belum optimal. Hal ini dikarenakan guru kurang rinci dalam menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe, guru kurang memberi arahan dan motivasi kepada siswa, sehingga dalam proses pembelajaran siswa kurang paham apa yang akan dilakukannya. Akan tetapi telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari nilai sebelum menggunakan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe rata – rata nilai 57,33 menjadi 63,66 pada hasil tes siklus 1. Berdasarkan analisis pada siklus 1, masih ada siswa yang nilainya belum mencapai KKM ≥ 60, hal ini dikarenakan maka peneliti akan memperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 agar hasil belajar siswa tercapai secara optimal. Hal – hal yang perlu dilakukan oleh guru dan siswa untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus 2 antara lain dengan cara :

a. Guru  Menjelaskan lebih rinci tentang langkah-langkah model cooperative

script berbantuan permainan pelangi tac tic toe agar siswa tau gambaran pembelajaran yang akan dilaksanakan.

 Memberi arahan dan motivasi agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

 Memberi pujian ketika siswa menjawab pertanyaan dengan benar untuk mengoptimalkan interaksi antara guru dengan siswa.  Memberikan hadiah agar membuat siswa lebih termotivasi dan menyimak penjelasan guru dengan baik.

b. Siswa  Menyimak materi yang dijelaskan guru secara sungguh – sungguh.

 Melakukan tanya jawab dengan guru maupun siswa.

 Mendengarkan arahan dan motvasi yang diberikan oleh guru secara sungguh – sungguh.

 Lebih rajin untuk menyusun rangkuman.

4.1.3. Deskripsi Siklus 2

Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 menggunakan model pembelajaran yang sama dengan siklus 1, yaitu model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe yang di laksanakan melalui 3 langkah yaitu; (1), Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan dan observasi, (3) Refleksi.

4.1.3.1. Perencanaan Tindakan Pelaksanaan siklus 2 merupakan lanjutan dari siklus 1. Kegiatan pembelajaran siklus 2 sama dengan kegiatan pembelajaran siklus 1, namun materi yang disajikan berbeda. Pelaksanaan siklus 2 merupakan penyempurnaan dan tindak lanjut yang terjadi pada siklus 1 dengan melihat kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran siklus 1. Perencanaan dalam siklus 2 adalah sebagai berikut : 1) mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, langkah – langkah pembelajaran, materi pelajaran, media pembelajaran, dan format penilaian yang akan digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe, 2) membuat lembar observasi, 3) membuat media dan alat peraga, 4) membuat daftar kelompok siswa yang heterogen, 5) membuat soal evaluasi.

4.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Tahap pelaksanaan dan observasi yang dilakukan pada siklus 2 ini terdiri dari dua pertemuan, yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Dimana pada setiap pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran yaitu 2 x 35 menit (70 menit).

a. Pertemuan pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 24 April 2015 pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka. Pada pertemuan pertama ini terdapat tiga indikator pembelajaran, yaitu perkalian bilangan dengan satu angka, mengenal tabel perkalian sampai 9 x 10, dan mengalikan dua bilangan lebih dari 5 dengan jari tangan. Adapun langkah – langkah pembelajarannya sebagai berikut. Kegiatan Pendahuluan

a) Apersepsi

1) Guru mengucapkan salam.

2) Guru memeriksa kehadiran siswa (presensi) dan memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran (buku, alat tulis).

3) Menginformasikan materi yang akan dibelajarkan yaitu tentang perkalian bilangan sampai dua angka.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada satu pertemuan.

b) Motivasi

1) Materi ini berguna dalam kehidupan sehari – hari (khususnya bagi seorang pedagang).

Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

1) Tanya jawab tentang materi sebelumnya yang sudah dipelajari.

2) Guru menjelaskan materi sesuai dengan indikator pembelajaran.

3) Guru membagi kelompok secara berpasangan. Anggota dari masing – masing kelompok memiliki kemampuan yang berbeda.

4) Guru menyiapkan kelengkapan peralatan permainan dan membagi kelompok untuk melakukan permainan (misalnya kelompok 1 melawan kelompok 2, kelompok 3 melawan kelompok 4, dst).

5) Guru membagikan kelengkapan peralatan permainan level 3 dan membacakan panduan permainan.

6) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama menggulirkan dadu dan siapa yang menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu, kemudian meletakkan bidak catur dalam papan permainan pada setiap kelompok.

b) Elaborasi

1) Melakukan permainan pelangi tac tic toe level 3.

2) Setiap anggota kelompok bekerja sama (menyimak dan mengoreksi) dalam menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu agar tidak salah menghitung.

3) Bertukar peran, semula sebagai penggulir dadu ditukar menjadi penentu hasil kali dan sebaliknya.

c) Konfirmasi

1) Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari.

2) Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

3) Siswa menyampaikan hal-hal yang belum dipahami dan siswa lain diberi kesempatan untuk membantu dengan menjawab pertanyaan temannya.

4) Siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan pembelajaran.

Kegiatan Penutup

1) Siswa menyampaikan tanggapan tentang pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.

2) Guru menyampaikan pesan moral kepada siswa jangan menjadi orang malas dalam belajar dan bekerja.

3) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu giat belajar dirumah.

4) Salam penutup.

b. Pertemuan kedua Pertemuan kedua pada siklus 2 merupakan lanjutan dari pertemuan pertama dengan melanjutkan materi berikutnya. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 25 Apil 2015 pada mata pelajaran matematika dengan menyampaikan dua indikator pembelajaran, yaitu mengalikan tiga bilangan satu angka dan menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian. Langkah – langkah pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai berikut. Kegiatan Pendahuluan

a) Apersepsi

1) Guru mengucapkan salam.

2) Guru memeriksa kehadiran siswa (presensi) dan memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran (buku, alat tulis).

3) Menginformasikan materi yang akan dibelajarkan yaitu tentang perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada satu pertemuan.

b) Motivasi

1) Materi ini berguna dalam kehidupan sehari – hari, untuk mengasah keterampilan menghitung bilangan perkalian.

Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

1) Tanya jawab tentang materi sebelumnya yang sudah dipelajari.

2) Guru membagi kelompok sesuai pertemuan ketiga, kemudian dipasangkan dengan kelompok lain.

3) Guru menyiapkan kelengkapan peralatan permainan dan membagi kelompok untuk melakukan permainan (misalnya kelompok 1 melawan kelompok 2, kelompok 3 melawan kelompok 4, dst).

4) Guru membagikan kelengkapan peralatan permainan level 1, 2, dan 3 serta membacakan panduan permainan.

5) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama menggulirkan siapa yang menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu, kemudian meletakkan bidak catur dalam papan permainan pada setiap kelompok.

b) Elaborasi

1) Setiap pasang kelompok bermain pelangi tac tic toe fakta dasar perkalian, mulai dari level 1 sampai level 3.

2) Setiap anggota kelompok bekerja sama (menyimak dan mengoreksi) dalam menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu agar tidak salah menghitung.

3) Bertukar peran, semula sebagai penggulir dadu ditukar menjadi penentu hasil kali dan sebaliknya.

c) Konfirmasi

1) Siswa dan guru bertanya jawab tentang kegiatan yang telah dipelajari.

2) Siswa menyampaikan hal-hal yang belum dipahami dan siswa lain diberi kesempatan untuk membantu dengan menjawab pertanyaan temannya.

3) Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang berkaitan dengan

pembelajaran pertemuan pertama sampai kedua.

Kegiatan Penutup

1) Siswa menyampaikan tanggapan tentang pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.

2) Guru menyampaikan pesan moral kepada siswa jangan menjadi orang malas dalam belajar dan bekerja.

3) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu giat belajar dirumah.

4) Salam penutup.

Observasi

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengamatan difokuskan pada kegiatan pembelajaran yang ditekankan pada penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe selama kegiatan pembelajaran siklus 2 melalui bantuan observer dan observasi motivasi siswa melalui angket motivasi siswa yang sudah dibuat.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan observer guru telah mengalami peningkatan dalam menerapkan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe. Guru dapat mengatur serta mengendalikan keberlangsungan proses belajar mengajar secara maksimal. Dari hal tersebut dapat dilihat persentase penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe siklus 2 pada tabel berikut.

Tabel 4.8 Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Siklus 2

Pertemuan Pertemuan

kedua Tahap

pertama

Indikator

Rata- Rata-

I. Melakukan

a. Melakukan kegiatan

apersepsi pendahuluan b. Menyampaikan

kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan

c. Menjelaskan langkah-

langkah model

cooperative script

berbantuan permainan pelangi tac tic toe yang akan digunakan

4 4 kegiatan

II. Melakukan a. Membimbing siswa

membentuk kelompok pembelajaran b. Menyiapkan

4 4 Sesuai

kelengkapan peralatan

c. Membagikan

kelengkapan peralatan

cooperative

permainan script d. Membimbing siswa permainan script d. Membimbing siswa

dalam pembagian peran

permainan

pada tiap-tiap kelompok

pelangi tac

e. Membimbing siswa

tic toe bekerja sama dalam menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu

f. Membimbing siswa

dalam bertukar peran, semula sebagai penggulir dadu ditukar menjadi penentu hasil kali dan sebaliknya

g. Membimbing siswa

untuk menyimpulkan atas pembelajaran yang sudah dilakukan

h. Memberi pujian ketika

siswa menjawab pertanyaan dengan benar

4 3,75 kegiatan

III. Melakukan a. Memberikan motivasi

kepada siswa

penutup

b. Melakukan refleksi

pembelajaran dengan melibatkan siswa

c. Menyusun rangkuman

dengan melibatkan dengan melibatkan

d. Melaksanakan tindak

lanjut

Skor total

Berdasarkan tabel 4.8 tentang hasil observasi kegiatan guru dalam pembelajaran cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe pada siklus

2 pertemuan pertama memperoleh skor 57 dengan kategori baik. Pertemuan kedua memperoleh skor 59 dengan kategori baik. Dengan demikian, guru dalam menerapkan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe yang dilihat dari jumlah skor rata – rata pertemuan pertama dan pertemuan kedua adalah 58 dan dapat dikategorikan baik.

Tabel 4.9 Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Siklus 2

Pertemuan Pertemuan Pertama

Kedua Tahap

Indikator

Rata- Rata-

Skor

Skor rata

rata

4 4 4 4 Kegiatan

I. Melakukan

b. Kesiapan menerima

pelajaran matematika

Pendahuluan

4 4 Kegiatan

II. Melakukan

j. Membentuk kelompok

4 4 Pembelajaran

k. Menyimak materi yang

dijelaskan guru

Sesuai

l. Melakukan tanya jawab l. Melakukan tanya jawab

4 4 Pembelajaran

m. Mendapatkan

kelengkapan peralatan

Cooperative

permainan Script n. Melakukan pembagian

4 4 berbantuan

peran pada kelompoknya

Permainan

masing – masing

Pelangi Tac o. Bekerja sama dalam

Tic Toe menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu

p. Bertukar peran, semula

sebagai penggulir dadu ditukar menjadi penentu hasil kali dan sebaliknya

q. Mengerjakan tes individu

(post tes) r. Menyimpulkan atas

pembelajaran yang sudah dilakukan

4 3,75 Kegiatan

III. Melakukan e. Mendengarkan motvasi

yang diberikan oleh guru

Penutup

f. Melakukan refleksi

pembelajaran

g. Menyusun rangkuman

h. Melaksanakan tindak

lanjut

Skor Total

Kategori

Baik

Baik

Berdasarkan tabel 4.9 tentang hasil observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe pada siklus

1 pertemuan pertama memperoleh skor 53 dengan kategori baik. Pertemuan kedua memperoleh skor 55 dengan kategori baik. Dengan demikian, siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe yang dilihat dari jumlah skor rata – rata pertemuan pertama dan pertemuan kedua adalah 54 dan dapat dikategorikan baik.

Observasi yang dilakukan pada tahap ini juga meliputi observasi motivasi siswa dengan cara memberikan angket kepada siswa. Motivasi siswa terdistribusi dalam berbagai aspek dan indikator. Dari distribusi setiap indikator akan dijumlahkan skornya, kemudian akan diperoleh rata – rata motivasi siswa dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua secara klasikal. Berdasarkan distribusi jumlah skor motivasi yang diperoleh siswa dapat diketahui pencapaian motivasi belajar siswa pada kegiatan pembelajaran siklus 2 dan dikategorikan sesuai dengan jumlah skor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.10 Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus 2

Rentang Nilai

Keterngan

Frekuensi Persentase

Sangat rendah

Berdasarkan tabel 4.10 tentang hasil motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran siklus 2 menunjukkan 34 siswa masuk dalam kategori tinggi dengan persentase 94,4% dan hanya 2 siswa yang masuk dalam kategori cukup dengan Berdasarkan tabel 4.10 tentang hasil motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran siklus 2 menunjukkan 34 siswa masuk dalam kategori tinggi dengan persentase 94,4% dan hanya 2 siswa yang masuk dalam kategori cukup dengan

Gambar 4.6 Diagram Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus 2

4.1.3.3. Hasil Siklus 2 Setelah kegiatan pembelajaran pada siklus 2 selesai dilaksanakan sesuai dengan langkah – langkah model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe , selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil akhir keseluruhan kegiatan pembelajaran. Pada siklus

2 penskoran hasil belajar yang digunakan adalah penskoran tes yang berupa tes formatif. Hasil belajar matematika tentang melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka siswa kelas II SD Negeri 1 Kemloko Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015 dapat disajikan melalui tabel berikut.

Tabel 4.11 Distribusi Hasil Belajar Siklus 2

No.

Rentang Nilai

Frekuensi

Persentase

Rata – rata

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Berdasarkan tabel 4.11 distribusi hasil belajar melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka Siklus 2, nilai terendah siswa adalah 52 berada

pada rentang nilai ≤ 59. Nilai ≤ 59 sebanyak 2 siswa atau 5,6%, siswa yang memperoleh nilai antara 60 – 69 sebanyak 1 siswa atau 2,8%, siswa yang memperoleh nilai antara 70 – 79 sebanyak 10 siswa atau 27,8%, siswa yang memperoleh nilai antara 80 – 89 sebanyak 14 siswa atau sebesar 38,8%, sedangkan siswa yang mencapa i nilai ≥ 90 sebanyak 9 siswa atau sebesar 25%. Rata – rata hasil belajar matematika pada siklus 2 mencapai 86,77 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 52. Disamping tabel 4.11 tentang distribusi hasil belajar matematika siklus

2, secara rinci dapat disajikan melalui diagram berikut ini.

Rentang Nilai

Gambar 4.7 Diagram Hasil Belajar Matematika Siklus 2

Berdasarkan pada gambar 4.7 tentang diagram hasil belajar matematika melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka siklus 2, nampak bahwa batang tertinggi pada rentang nilai antara 80 – 89 yang diperoleh oleh 14 siswa, sedangkan batang terendah pada pada rentang nilai antara 60 – 69 yang diperoleh oleh 1 siswa.

Hasil belajar juga dapat diketahui melalui ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar ditentukan dari KKM ≥ 60. Secara rinci hasil ketuntasan belajar matematika tentang melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka siswa kelas

II SD Negeri 1 Kemloko Kabupaten Temanggung Semester 2 tahun ajaran 2014/2015 sebagai berikut.

Tabel 4.12 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 2 Skor

Tidak Tuntas

Berdasarkan tabel 4.12 menunjukkan bahwa dari 36 siswa, yang memenuhi kriteria tuntas sebanyak 34 siswa atau 94,4%, sedangkan 2 siswa atau 5,6% masih dalam kriteria tidak tuntas. Ketuntasan hasil belajar matematika tentang melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka siklus 2 juga dapat disajikan dalam diagram lingkaran sebagai berikut.

< 60 Tidak Tuntas

Gambar 4.8 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 2

Berdasarkan gambar 4.8 nampak bahwa ketuntasan hasil belajar matematika tentang melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka siklus 2 siswa kelas II SD Negeri 1 Kemloko Kabupaten Temanggung Semester 2 tahun ajaran 2014/2015 mencapai 94,4% yang ditunjukan dengan warna biru sedangkan 5,6 % yang ditunjukkan oleh warna merah belum mencapai kriteria tuntas KKM ≥ 60.

4.1.3.4. Refleksi Berdasarkan observasi dan pelaksanaan siklus 2 dalam kegiatan pembelajaran siswa sudah semangat dan aktif dalam mengikuti pembelajaran dibandingkan saat pembelajaran siklus 1, hal ini terjadi karena siswa sudah mulai terbiasa dengan model yang digunakan. Selain itu, siswa yang semula pada siklus 1 kurang memperhatikan penjelasan dan arahan dari guru pada siklus 2 ini sudah dapat memperhatikan dengan baik. Berdasarkan hasil analisis tes pada siklus 2, ketuntasan hasil belajar siswa sudah mencapai 94,4%. Hasil tes siswa pada siklus 2 ini rata – ratanya adalah 86,77 , dengan kata lain bahwa nilai rata – rata tersebut sudah diatas KKM ≥ 60 yang ditentukan, sehingga tidak perlu diadakan tindakan siklus berikutnya.

4.1.4. Perbandingan Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

4.1.4.1. Perbandingan Hasil Observasi Hasil pengamatan proses pembelajaran dengan lembar observasi dilakukan oleh observer sebagai tindakan perbaikan. Lembar pengamatan pada penelitian ini terdiri dari lembar observasi penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe dan lembar observasi motivasi siswa. Lembar observasi ini digunakan setiap pertemuan pada pembelajaran siklus 1 dan siklus 2.

4.1.4.1.1. Perbandingan Hasil Observasi Penerapan Model Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Hasil perbaikan pembelajaran yang sudah dilakukan pada siklus 1 dan siklus 2 diperoleh perbandingan hasil observasi penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus 2 Pelaksanaan

Siklus 1

Skor Kategori Skor

Kategori

Pertemuan pertama

57 Baik Pertemuan kedua

Berdasarkan tabel 4.13 tentang perbandingan hasil observasi penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan. Penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe siklus 1 pertemuan pertama mendapat jumlah skor 52 dan pertemuan kedua mendapat jumlah skor 55. Sedangkan siklus 2 pertemuan pertama mendapat jumlah skor 57 dan pertemuan kedua mendapat jumlah skor 59.

Untuk mengetahui perbandingan peningkatan penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe siklus 1 dan siklus 2 dapat digambarkan melalui diagram berikut ini.

52 pertemuan pertama 52 pertemuan kedua

Pelaksanaan Pembelajaran

Gambar 4.9 Diagram Perbandingan Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan gambar 4.9 tentang diagram perbandingan hasil observasi penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan. Penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe siklus 1 pertemuan pertama mendapat jumlah skor 52 yang ditunjukan dengan warna biru dan pertemuan kedua mendapat jumlah skor 55 yang ditunjukan dengan warna merah. Sedangkan siklus 2 pertemuan pertama mendapat jumlah skor 57 yang ditunjukan dengan warna biru dan pertemuan kedua mendapat skor 59 yang ditunjukan dengan warna merah.

Tabel 4.14 Perbandingan Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus 2 Pelaksanaan

Siklus 1

Skor Kategori Skor

Kategori

Pertemuan pertama

53 Baik Pertemuan kedua

Berdasarkan tabel 4.14 tentang perbandingan hasil observasi penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan. Penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe siklus 1 pertemuan pertama mendapat jumlah skor 46 dan pertemuan kedua mendapat jumlah skor 49. Sedangkan siklus 2 pertemuan pertama mendapat jumlah skor 53 dan pertemuan kedua mendapat jumlah skor 55. Untuk mengetahui perbandingan peningkatan penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe siklus 1 dan siklus 2 dapat digambarkan melalui diagram berikut ini.

S ko 48 46 pertemuan pertama 46

pertemuan kedua 44

Pelaksanaan Pembelajaran

Gambar 4.10 Diagram Perbandingan Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan gambar 4.10 tentang diagram perbandingan hasil observasi penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan. Penerapan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe siklus 1 pertemuan pertama mendapat jumlah skor 46 yang ditunjukan dengan warna biru dan pertemuan kedua mendapat jumlah skor 49 yang ditunjukan dengan warna merah. Sedangkan siklus 2 pertemuan pertama mendapat jumlah skor 53 yang ditunjukan dengan warna biru dan pertemuan kedua mendapat skor 55 yang ditunjukan dengan warna merah.

4.1.4.1.2. Perbandingan Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Hasil perbaikan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada siklus 1 dan 2 diperoleh perbandingan hasil observasi motivasi siswa melalui angket. Hasil yang diperoleh pada setiap siklus terdiri dari rata – rata pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.15 Perbandingan Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus 2 Kategori

Frekuensi Persentase

Berdasarkan tabel 4.15 motivasi belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan. Motivasi siswa pada siklus 1 terdiri dari siswa yang tergolong memiliki motivasi tinggi berjumlah 19 dengan persentase 52,8%, siswa yang memiliki motivasi cukup berjumlah 14 dengan persentase 38,9%, sedangkan siswa yang memiliki motivasi rendah berjumlah 3 siswa dengan persentase 8,3%. Motivasi siswa pada siklus 2 terdiri dari siswa yang tergolong memiliki motivasi tinggi berjumlah 34 dengan persentase 94,4%, siswa yang memiliki motivasi cukup berjumlah 2 dengan persentase 5,6%, sedangkan siswa yang memiliki motivasi rendah tidak ada. Untuk mengetahui perbandingan peningkatan motivasi siswa dari siklus 1 sampai siklus 2 dapat digambarkan melalui diagram berikut ini.

Tinggi Rendah

Motivasi Belajar

Gambar 4.11 Diagram Perbandingan Hasil Angket Motivasi Siswa Siklus 1 dan Siklus 2

4.1.4.1.3. Perbandingan Hasil Belajar Hasil belajar pada penelitian ini dilaksanakan pada siklus 1 dan siklus 2 yang

pada setiap siklus terdiri dari rata – rata evaluasi sesuai dengan langkah – langkah model pembelajaran cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe. Dari hasil perbaikan pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 diperoleh hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.16 Distribusi Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

Siklus 2 No. Nilai Kategori Jumlah

Pra Siklus

Berdasarkan tabel 4.16 nampak bahwa pada pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar yang signifikan. Peningkatan ketuntasan hasil belajar dari pra siklus ke siklus 1 yaitu dari 38,9% menjadi 66,7%, kemudian meningkat pada siklus 2 menjadi sebesar 94,4%. Disamping tabel 4.16, dapat juga disajikan pada gambar berikut.

Tidak tuntas

Pra siklus

Siklus 1

Siklus 2

Pelaksanaan Pembelajaran

Gambar 4.12 Diagram Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Silus, Siklus

1, dan Siklus 2

Berdasarkan gambar 4.12 tentang diagram perbandingan ketuntasan hasil belajar matematika pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 mengalami peningkatan yang signifikan. Pada pra siklus terdapat 14 siswa yang mencapai ketuntasan belajar, meningkat pada siklus 1 yaitu sebanyak 24 siswa dan pada siklus 2 meningkat lagi menjadi 34 siswa dengan mendapat nilai ≥ 60, sehingga masuk dalam kategori tuntas.

4.1.5. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Tema 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Tuksongo Menggunakan Metode Pembelajaran Guided Discovery Learning dalam Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Tema 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Tuksongo Menggunakan Metode Pembelajaran Guided Discovery Learning dalam Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2017/2018

1 2 72

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas IV Melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Think Talk Write SD Negeri Bringin 02 Kecamatan Bringin Kabupaten Semaran

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas IV Melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Think Talk Write SD Negeri Bringin 02 Kecamatan Brin

0 0 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas IV Melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Think Talk Write SD Negeri Brin

0 0 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas IV Melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Think Talk Write SD Negeri Brin

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas IV Melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Think Talk Write SD Negeri Bringin 02 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Semester I Tahun P

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Siswa Kelas II SDN 1 Kemloko Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahu

0 0 8

2.1.2. Ciri-ciri Motivasi Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Siswa Kelas II SDN 1 Kemloko

0 0 27

3.2. Setting Penelitian 3.2.1. Tempat Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Siswa Kelas II

0 0 27