3.2. Setting Penelitian 3.2.1. Tempat Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Siswa Kelas II

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

  Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Suharsimi (Arikunto, 2006) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Sehingga penelitian ini difokuskan pada tindakan- tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat tiga tahapan yang harus dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan dan pengamatan, (3) refleksi.

3.2. Setting Penelitian

  3.2.1. Tempat Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Kemloko, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung.

  3.2.2. Waktu Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2014/2015. Waktu pelaksanaan diawali dari tahap persiapan sampai pelaporan dengan rincian kegiatan pada tabel berikut..

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian

  No Keterangan Januari Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

  1 Persiapan

  2 Pelaksanaan

  3 Pelaporan Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan yang dimulai dari observasi awal, penyusunan proposal, penyusunan instrumen (RPP, lembar evaluasi, dan media pembelajaran), uji coba instrumen, pengumpulan data atau pelaksanaan penelitian, analisis data, dan penyusunan laporan hasil penelitian.

3.2.3. Subjek Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini subyek yang akan diteliti adalah siswa kelas II SDN 1 Kemloko, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung dengan jumlah 36 siswa terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

3.3. Variabel Penelitian a.

  Variabel Bebas (Independent) Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe. Dimana variabel ini dilambangkan dengan variabel (X). Pemanfaatan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe ini akan mempengaruhi motivasi dan hasil belajar siswa. Melalui pemanfaatan pembelajaran ini diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam menerima pelajaran yang diajarkan, sehingga akan mempengaruhi hasil belajarnya. b.

  Variabel Terikat (Dependent) Variabel terikat pada penelitian ini yaitu motivasi dan hasil belajar siswa. Variabel ini dilambangkan dengan variabel (Y). Dimana motivasi dan hasil belajar siswa akan dipengaruhi oleh adanya model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe.

3.4. Rencana Tindakan

  Rancangan penelitian tindakan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah model spiral, yang di kemukakan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc.Taggart, melalui dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi.

  a.

  Rencana Tindakan Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat perencanaan sebagai berikut :

  1) Menelaah materi pembelajaran dan indikatornya. 2) Menyusun RPP sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. 3) Menyiapkan media dan alat peraga. 4) Menyiapkan lembar observasi yang digunakan dalam penelitian. 5) Menyiapkan alat evaluasi : pre test, post test, dan lembar kerja siswa.

  b.

  Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Penelitian ini dilaksanakan dengan pelaksanaan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya, yaitu :

  1) Melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative script berbantuan permainan tac tic toe.

  2) Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus pertama dilaksanakan dengan model pembelajaran cooperative script berbantuan permainan tac tic toe, siklus ke dua dilaksanakan untuk memperbaiki siklus pertama yang motivasi dan hasil belajarnya belum naik.

  3) Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa dalam pembelajaran matematika.

  4) Kegiatan observasi terhadap guru yang menerapkan model pembelajaran cooperative script berbantuan permainan tac tic toe.

  c.

  Refleksi 1)

  Mengkaji motivasi dan hasil belajar siswa, hasil pengamatan aktifitas guru, dan pencapaian indikator kinerja. 2)

  Melakukan perbaikan pada siklus ke dua agar pelaksanaannya lebih efektif serta indikator kinerjanya tercapai.

1. Siklus Pertama a. Perencanaan Tindakan

  Perencanaan pembelajaran pada siklus pertama yang dilakukan adalah membuat instrumen yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, yang terdiri dari :

  1) Rencana pelaksanaan pembelajaran. 2)

  Lembar observasi 3) Media dan alat peraga. 4)

  Daftar kelompok siswa yang heterogen 5)

  Soal evaluasi yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang baru saja diajarkan.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Pelaksanaan penelitian siklus pertama dilakukan dengan langkah

  • – langkah sebagai berikut :

  a) Pendahuluan

  1) Guru memberi motivasi kepada peserta didik agar semangat

  2) Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi pelajaran yang akan dipelajari.

  3) Guru mengkorelasikan jawaban siswa dengan materi yang akan dipelajari yaitu perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka.

  4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  b) Kegiatan Inti

  1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok beranggotakan 2 orang/berpasangan.

  2) Guru menyiapkan kelengkapan peralatan permainan dan membagi kelompok untuk melakukan permainan (misalnya kelompok 1 melawan kelompok 2, kelompok 3 melawan kelompok 4, dst).

  3) Guru membagikan kelengkapan peralatan permainan dan membacakan panduan permainan level 1 dan level 2.

  4) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama menggulirkan dadu dan siapa yang menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu, kemudian meletakkan bidak catur dalam papan permainan pada setiap kelompok.

  5) Setiap anggota kelompok bekerja sama (menyimak dan mengoreksi) dalam menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu agar tidak salah menghitung.

  6) Bertukar peran, semula sebagai penggulir dadu ditukar menjadi penentu hasil kali dan sebaliknya.

  7) Guru dan siswa memberikan kesimpulan.

  c) Kegiatan Penutup

  1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

  2) Guru bersama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar selama sehari.

  3) Guru memberikan soal evaluasi kepada peserta didik. 4) Tindak lanjut (perbaikan dan pengayaan).

c. Refleksi

  1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi mutu, jumlah, dan waktu dari setiap macam tindakan.

  2) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada pertemuan berikutnya.

2. Siklus Kedua a. Perencanaan Tindakan

  Perencanaan pembelajaran pada siklus kedua yang dilakukan adalah membuat instrumen yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, yang terdiri dari :

  1) Rencana pembelajaran. 2) Media dan alat peraga. 3)

  Soal evaluasi yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang baru saja diajarkan.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Pelaksanaan penelitian siklus kedua dilakukan dengan langkah

  • – langkah sebagai berikut :

  a) Pendahuluan

  1) Review, apersepsi, motivasi

  2) Penjelasan guru kepada siswa tentang tujuan pembelajaran

  3) Pembentukan kelompok baru, setiap kelompok beranggotakan 2 siswa dengan kemampuan yang berbeda. kelompok 1 melawan kelompok 2, kelompok 3 melawan kelompok 4, dst). 5)

  Guru membagikan kelengkapan peralatan dan membacakan panduan permainan. 6)

  Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama menggulirkan dadu dan siapa yang menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu, kemudian meletakkan bidak catur dalam papan permainan pada setiap kelompok.

  b) Kegiatan Inti

  Tahap Pemahaman 1.

  Siswa dengan kelompok barunya berusaha menguasai serta memahami topik materi yang diterimannya.

  2. Guru memberikan bantuan seperlunya. Tahap Penularan

  1) Tiap siswa dalam kelompok saling bekerjasama memberikan penjelasan dan menerima materi untuk mendapatkan pemahaman. Kegiatan ini dilakukan oleh setiap anggota kelompok bekerja sama (menyimak dan mengoreksi) dalam menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu agar tidak salah menghitung.

  2) Bertukar peran sampai semua siswa dalam kelompok tersebut sudah berperan sebagai penggulir dadu dan penentu hasil kali.

  3) Guru memonitoring kerja tiap - tiap kelompok.

  c) Kegiatan Penutup

  1) Memberikan soal evaluasi berupa tes formatif. 2) Kesimpulan dari proses pembelajaran.

c. Refleksi

  2) Membahas hasil evaluasi tentang scenario pembelajaran pada siklus kedua.

3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi.

3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan motivasi dan hasil belajar khususnya tentang mata pelajaran matematika sebelum dan sesudah diberi tindakan, peneliti menggunakan: 1.

  Dokumentasi Berdasarkan Sukmadinata (2005) studi dokumenter merupakan suatu

  • – teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data awal tentang nama siswa, no induk, nilai hasil ulangan siswa kelas II SDN 1 Kemloko Kabupaten Temanggung.

  2. Wawancara Berdasarkan Denzin dalam Rochiati Wiriatmaja (2005) wawancara merupakan pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dapat memberikan informasi / penjelasan hal-hal yang dianggap perlu. Pada penelitian ini yang diwawancara adalah kepala sekolah, guru dan beberapa siswa.

  3. Observasi Perkembangan keaktifan belajar siswa dan kegiatan guru dalam mengajar dapat diketahui dengan menggunakan metode observasi

  (pengamatan). Observasi dilakukan di kelas II SDN 1 Kemloko Kabupaten Temanggung. Dalam observasi, peneliti memperoleh data tentang lingkungan sekolah, mengamati guru pada saat mengajar.

Tabel 3.2 Kisi

  • – Kisi Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Cooperative Script

  

Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe

  Tahap Indikator Item

  I. Melakukan a.

  1 Melakukan kegiatan apersepsi Kegiatan b.

  2 Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan Pendahuluan dicapai dan rencana kegiatan c.

  3 Menjelaskan langkah-langkah model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic toe yang akan digunakan

  II. Melakukan a.

  4 Membimbing siswa membentuk kelompok Kegiatan b.

  5 Menyiapkan kelengkapan peralatan permainan Pembelajaran c.

  6 Membagikan kelengkapan peralatan permainan Sesuai d.

  7 Membimbing siswa dalam pembagian peran pada dengan tiap-tiap kelompok Pembelajaran e.

  8 Membimbing siswa bekerja sama dalam menentukan Cooperative hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu Script f.

  9 Membimbing siswa dalam bertukar peran, semula berbantuan sebagai penggulir dadu ditukar menjadi penentu Permainan hasil kali dan sebaliknya Pelangi Tac g.

  10 Membimbing siswa untuk menyimpulkan atas Tic Toe pembelajaran yang sudah dilakukan

  III. Melakukan a.

  11 Memberikan motivasi kepada siswa Kegiatan b.

  12 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan Penutup siswa c.

  13 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa d.

  14 Melaksanakan tindak lanjut

  • – Kisi Observsi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Cooperative Script

  5

  14 Jumlah

  13

  12

  11

  Melaksanakan tindak lanjut

  Melakukan refleksi pembelajaran c. Menyusun rangkuman d.

  Mendengarkan motvasi yang diberikan oleh guru b.

  10 III. Melakukan Kegiatan Penutup a.

  9

  8

  7

  6

  4

  3

  2

  • – masing g.

  Mengerjakan tes individu (post tes) j. Menyimpulkan atas pembelajaran yang sudah dilakukan

  Bertukar peran, semula sebagai penggulir dadu ditukar menjadi penentu hasil kali dan sebaliknya i.

  Bekerja sama dalam menentukan hasil kali pada angka yang keluar dari dua buah dadu h.

  Melakukan tanya jawab e. Mendapatkan kelengkapan peralatan permainan f. Melakukan pembagian peran pada kelompoknya masing

  Membentuk kelompok c. Menyimak materi yang dijelaskan guru d.

  1 II. Melakukan Kegiatan Pembelajaran Sesuai dengan Pembelajaran Cooperative Script berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe b.

  Kesiapan menerima pelajaran matematika

  I. Melakukan Kegiatan Pendahuluan a.

  Tahap Indikator Item

  

Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe

Tabel 3.3 Kisi

  14

4. Angket

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa No Aspek Indikator No item Jumlah Positif Negatif

  1. Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran

  Angket yang digunakan disini merupakan angket tertutup, artinya angket yang pengisianya memberikan centang atau menyilang dari beberapa item yang telah ditentukan oleh peneliti.

  • Senang terhadap pelajaran matematika.
  • Senang terhadap guru matematika.
  • Senang mengerjakan matematika.

  1

  • Kesadaran siswa untuk belajar matematika
  • Kesadaran siswa untuk mendalami matri pelajaran

  17

  1

  2

  11 8, 10

  3. Tanggung jawab siswa untuk melaksanakan

  2

  3

  18

  12, 13, 14

  1, 3

  2. Semangat siswa untuk melaksanakan tugas-tugas belajarnya

  2

  3

  6

  4

  2

  5

  • Kemauan siswa mengerjakan soal- soal matematika.
  • Kemauan siswa
memperoleh nilai

  15 baik

  4. Rasa senang - Kesadaran siswa

  16

  1 dalam untuk tidak mengerjakan mencontek tugas dari guru

  5. Reaksi yang - Dorongan untuk 19, 20

  2 ditunjukkan berprestasi. siswa terhadap stimulus yang diberikan guru

  Jumlah Total

  13

  7

  20 Tabel 3.5

  Skala Penilaian Angket Motivasi Belajar Siswa Jenis Soal dan Skor No. Pilihan Jawaban Positif Negatif

  1. Sangat tidak setuju

  1

  4

  2. Tidak setuju

  2

  3

  3. Setuju

  3

  2

  4. Sangat setuju

  4

  1 5. Tes

  Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post tes) dengan

Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Tes Formatif Siklus 1 Standar Kompetensi Materi Bentuk Indikator Item Kompetensi Dasar Pokok Soal 3.

  3.1 Pengerjaan Pilihan 1, 2, 3,  Mengingat Melakukan Melakukan hitung fakta dasar ganda 4, 5 perkalian dan perkalian bilangan. perkalian. pembagian bilangan

  Pilihan 6, 7, 8,  Mengerti bilangan yang ganda 9, 15, arti sampai dua hasilnya

  16, 17, perkalian. angka. bilangan dua

  18, 19 angka. Pilihan 10, 11,

   Mengalikan ganda 12, 13, bilangan 14, 20, satu angka 21, 22, dengan satu 23, 24, angka.

  25 Tabel 3.7

  Kisi-kisi Soal Tes Formatif Siklus 2 Standar Kompetensi Materi Bentuk Indikator Item Kompetensi Dasar Pokok Soal 3.

  3.1 Pengerjaan Pilihan 1, 2, 3,  Perkalian Melakukan Melakukan hitung ganda 4, 5, 6, bilangan perkalian dan perkalian bilangan. dengan satu 7, 8, 9, pembagian bilangan

  10 bilangan sampai dua angka. yang hasilnya bilangan dua angka.

   Mengenal tabel perkalian sampai 9 x 10.

  Pilihan ganda 19, 20,

  21  Meengalikan dua bilangan lbih dari 5 dengan jari- jari tangan.

  Pilihan ganda 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18

   Mengalikan tiga bilangan satu angka.

  Pilihan ganda 22, 23, 24, 25

3.6. Uji Coba Instrumen Penelitian

  Uji coba instrumen penelitian ini meliputi uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan uji reliabilitas dalam penelitiaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sudah valid dan reabel atau belum. Jika instrumen sudah valid dan reabel, maka instrumen tersebut dapat digunakan untuk menguji tingkat keberhasilan suatu pembelajaran. Adapun uji validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut.

3.6.1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan instrumen.

  Instrumen dapat dikatakan valid apabila mempunyai tingkat kevalidan yang tinggi, sebaliknya instrumen akan dikatakan tidak valid apabila mempunyai tingkat validitas yang rendah.

  Instrumen tes dan angket diujikan terlebih dahulu di SD Negeri 1 Gandulan Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung dengan jumlah 23 siswa. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan IBM SPSS Statistic 20 dengan teknik Corrected

  

Item Total Correlation yang dinotasikan dengan (r). Jika r hitung > r tabel maka

  dapat dikatakan bahwa tes hasil belajar mengukur keadaan yang ingin diukurnya (valid). Harga tabel untuk jumlah siswa (N) 23 dengan taraf signifikan 5% menunjukkan angka sebesar 0,413 (Sugiyono, 2011).

3.6.1.1. Uji Validitas Angket Motivasi

  Uji validitas angket motivasi ini untuk menguji kevaliditasan angket motivasi yang digunakan untuk mengukur tingkat motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model cooperative script berbantuan permainan pelangi tac tic

  

toe . Setelah diujicobakan kemudian peneliti menganalisis tingkat kevaliditasannya

  dengan bantuan IBM SPSS Statistic 20. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam menguji validitas angket motivasi. Adapun hasil uji validitas instrumen angket motivasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Angket Motivasi

  Keterangan No. Item R (0,413) Valid Tidak Valid

  1 0.686 √ 2 0.469 √ 3 0.650 √ 4 0.569 √ 5 0.618 √ 6 0.618 √

  7 0.463

  9 0.598 √ 10 0.649 √ 11 0.460 √ 12 0.492 √ 13 0.657 √ 14 0.816 √

  15 0.650 √ 16 0.498 √ 17 0.427 √ 18 0.510 √ 19 0.499 √

  20 0.572 √

  Jumlah

  20 Berdasarkan tabel 3.8 tampak bahwa dari jumlah 20 instrumen soal semuanya dinyatakan valid dan dapat digunakan, karena hasil perhitungan dari kolom Corrected

  Item Total Correlation

  menunjukkan nilai ≥ 0,413. Sehingga instrumen angket motivasi tersebut dapat digunakan untuk menguji tingkat motivasi siswa.

3.6.1.2. Uji Validitas Soal Evaluasi

  Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan IBM SPSS Statistic 20 dengan teknik Corrected Item Total Correlation diketahui dari 30 butir soal siklus I terdapat 25 butir soal yang valid. Berikut ini merupkan tabel hasil uji validitas butir soal siklus 1.

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus I No. Item R (0,413) Keterangan Valid Tidak Valid

  1 0.577 √ 2 0.577 √

  3 0.534 √ 4 0.577 √ 5 0.534 √ 6 0.534 √ 7 0.470 √

  8 0.534 √ 9 0.000

  √ 10 0.577 √ 11 0.734 √ 12 0.734 √

  13 0.734 √ 14 0.486 √ 15 0.486 √ 16 0.734 √ 17 0.486 √

  18 0.734 √ 19 0.734 √ 20 0.486 √ 21 0.215

  √ 22 0.058 √

  25 0.470 √ 26 0.708 √ 27 0.629 √ 28 0.590 √ 29 0.573 √ 30 0.241 √

  Jumlah

  25

  5 Berdasarkan tabel 3.9 tampak bahwa dari jumlah soal sebayak 30 terdapat 25 butir soal yang valid, sedangkan soal yang tidak valid terdapat 5 butir soal.

  Selanjutnya dalam siklus 2 juga dilakukan pengujian butir soal. Hasil uji validitas butir soal pada siklus 2 secara rinci disajikan melalui tabel berikut.

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus 2

  No. Item R (0,413) Keterangan Valid Tidak Valid

  1 0.776 √ 2 0.628 √ 3 0.769 √ 4 0.780 √ 5 0.732 √

  6 0.821 √ 7 0.843 √ 8 0.769 √ 9 0.843 √ 10 0.723 √

  13 0.777 √ 14 0.332 √ 15 0.552

  √ 16 0.682 √ 17 0.422 √ 18 0.521 √

  19 0.824 √ 20 0.595 √ 21 0.511 √ 22 0.692 √ 23 0.337 √

  24 0.231 √ 25 0.521

  √ 26 0.410 √ 27 0.550

  √ 28 0.521 √ 29 0.511

  √ 30 0.627 √

  Jumlah

  25

  5 Berdasarkan tabel 3.10 tampak bahwa dari jumlah soal sebayak 30 terdapat 25 butir soal yang valid, sedangkan soal yang tidak valid terdapat 5 butir soal.

3.6.2. Uji Reliabilitias

  Sugiyono (2011) menyatakan bahwa instrumen yang variabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistic 20 dengan teknik Reliability Analysis untuk mengetahui nilai koefisien Alpha Cronbach. Apabila Alpha hitung > r tabel dan Alpha hitung bernilai positif, maka instrumen dapat dikatakan reliabel. Berikut ini merupakan tabel tingkat koefisien Alpha Cronbach.

Tabel 3.11 Rentang Indeks Reliabilitas

  No. Indeks Kategori

  1. 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi 2. 0,61 Tinggi

  • – 0,80 3. 0,41 Cukup – 0,60

  4. 0,21 Rendah

  • – 0,40 5. 0,00 – 0,20 Sangat Rendah

3.6.2.1. Uji Reliabilitas Angket Motivasi

  Peneliti mengujicobakan instrumen angket motivasi tersebut dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrumen angket tersebut reabel atau tidak. Setelah diujicobakan kemudian peneliti menganalisisnya dengan bantuan IBM SPSS Statistic

  

20 . Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam menguji reliabilitas angket

  motivasi. Adapun hasil uji reliabilitas instrumen angket motivasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket Motivasi

  Reliability Statistics Cronbach's N of

  Alpha Items Berdasarkan perhitungan SPSS versi 20, maka hasil reliabilitas instrumen angket motivasi dinyatakan reliabel nilai koefisien Alpha menunjukkan lebih dari 0,9. Dengan melihat nilai

  Cronbach’s Alpha yaitu .917 masuk dalam kategori sangat tinggi, maka instrumen motivasi belajar dinyatakan reabel dan dapat digunakan.

3.6.2.2. Uji Reliabilitas Soal Evaluasi

  Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistic

  20 dengan teknik Reliability Analysis untuk mengetahui nilai koefisien Cronbach’s

Alpha . Hasil uji reliabilitas soal siklus I dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus 1

  

Reliability Statistics

  Cronbach's N of Alpha Items

  .937

  25 Berdasarkan tabel 3.13 hasil uji reliabilitas soal pada siklus 1 yang terdiri dari 25 soal valid dinyatakan reliabel dengan nilai koefisien

  Cronbach’s Alpha sebesar

  0,937 dan masuk pada kategori sangat tinggi. Selanjutnya dalam siklus 2 juga dilakukan pengujian butir soal. Secara rinci disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.14 Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus 2

  

Reliability Statistics

  Cronbach's N of Alpha Items Berdasarkan tabel 3.14 hasil uji reliabilitas soal pada siklus 2 yang terdiri dari 25 soal valid dinyatakan reliabel dengan nilai koefisien

  Cronbach’s Alpha sebesar 0,956 dan masuk pada kategori sangat tinggi.

3.6.3. Taraf Kesukaran Soal

  Tingkat kesukaran soal adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal menurut Slameto (Wardani Naniek Sulistya, dkk, 2012) .

  Rumus mencari indeks kesukaran menurut Arikunto (2006).

  Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar.

  JS = jumlah seluruh peserta tes

Tabel 3.15 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

  Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

  0,00

  Tinggi 0,40

  • – 0,39

  Sedang 0,81

  • – 0,80

  Rendah Tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas dan uji

  • – 1,00

Tabel 3.16 Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus 1

  Tingkat No. Butir Soal Jumlah Kesukaran

  Tinggi

  29

  1 Sedang 11, 12, 13, 16, 18, 19, 23, 26, 27, 28

  10 Rendah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 14, 15, 17, 20, 25

  14 Berdasarkan tabel 3.16 nampak bahwa tingkat kesukaran pada soal siklus 1 menunjukkan soal dengan tingkat kesukaran rendah sebanyak 14 butir soal yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 14, 15, 17, 20, dan 25, untuk soal dengan tingkat kesukaran sedang terdapat 10 butir soal yaitu soal nomor 11, 12, 13, 16, 18, 19, 23, 26, 27, dan 28, sedangkan untuk soal dengan tingkat kesukaran tinggi terdapat 1 butir soal yaitu soal nomor 29. Selanjutnya tingkat kesukaran butir soal pada siklus 2 secara rinci disajikan melalui tabel 3.17 berikut ini.

Tabel 3.17 Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus 2

  Tingkat No. Butir Soal Jumlah Kesukaran

  Tinggi 1, 6, 7, 9, 10, 13, 17, 18, 25, 28

  10 Sedang 2, 3, 4, 5, 8, 12, 15, 16, 19, 20, 22

  11 Rendah 21, 27, 29, 30

  4 Berdasarkan tabel 3.17 nampak bahwa tingkat kesukaran pada soal siklus 2 menunjukkan soal dengan tingkat kesukaran rendah sebanyak 4 butir soal yaitu soal nomor 21, 27, 29, dan 30, untuk soal dengan tingkat kesukaran sedang terdapat 11 butir soal yaitu soal nomor 2, 3, 4, 5, 8, 12, 15, 16, 19, 20, dan 22, sedangkan untuk

  10, 13, 17, 18, 25, dan 28.

  3.7. Indikator Kinerja

  Berdasarkan latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, maka dipergunakan indikator sebagai berikut :

  1.

  ≥ 80% siswa memperoleh skor angket motivasi dari keseluruhan kegiatan dengan kategori tinggi.

  2.

  90% dari jumlah siswa dapat menguasai materi perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka yaitu mendapatkan nilai ≥ 60 (KKM).

  3.8. Teknik Analisis Data

  Tehnik análisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif dan Deskripsi Kuantitatif, karena data yang diperoleh akan di analisis adalah berbentuk kata-kata atau penjelasan (Deskriptif Kualitatif) dan berbentuk angka-angka (Deskripsi Kuantitatif). Untuk keperluan analisis data kualitatif diperoleh dari lembar observasi, sedangkan untuk keperluan analisis data kuantitatif diperoleh dari lembar penilaian hasil kerja.

3.8.1. Data Kuantitatif

  Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Data berupa hasil belajar matematika yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan cara menghitung persentase ketuntasan belajar sebagai berikut.

  Jumlah siswa yang tuntas belajar x 100 Hasil belajar (%)

  Jumlah siswa =

  Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 90% populasi kelas telah tuntas

Tabel 3.18 Kriteria Ketuntasan Belajar

  Kriteria ketuntasan Kualifikasi

  Tuntas ≥ 60 < 60 Tidak Tuntas Sumber : KKM mata pelajaran matematika kelas II SDN 1 Kemloko.

3.8.2. Data Kualitatif

  Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data observasi dari hasil observasi dan refleksi dari setiap siklus. Data kualitatif yang diperoleh dari observasi guru dan siswa selama proses pembelajaran matematika berlangsung dengan cara deskriptif. Data observasi ini menggunakan skala penilaian dengan rentang nilai antara (4, 3, 2, 1) yang berarti angka 4 = baik sekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang (Sudjana, 2006) dengan cara memberi (

  √ ) pada kolom skala nilai. Menurut Widoyoko (2012) konvensi skor keterlaksanaan pembelajaran dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut : skor tertinggi

  • – skor terendah Jarak interval =

  Skor kelas interval Skala nilai dikonversikan untuk menilai keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan observer. Konversi keterlaksanaan pembelajaran tersebut dapat dilihat tabel

  3.19.

Tabel 3.19 Konversi Nilai Keterlaksanaan Pembelajaran

  

Interval Skor Kategori

  ≤ 21 Sangat kurang

  22

  Kurang 35 – 47 Cukup

  • – 34

  48

  Baik Observasi motivaasi siswa ini dilakukan dengan angket motivasi belajar yang dibuat dengan memperhatikan beberapa indikator. Menurut Sudjana (2005) motivasi belajar siswa dapat dilihat dalam hal : a.

  • – 60

  Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran b. Semangat siswa untuk melaksanakan tugas-tugas belajarnya c. Tanggung jawab siswa untuk melaksanakan tugas-tugas belajarnya d. Rasa senang dalam mengerjakan tugas dari guru e. Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru.

  Data observasi motivasi menggunakan skala penilaian dengan rentang nilai antara (4, 3, 2, 1) untuk penilaian keterlaksanaan guru dalam pembelajaran yang berarti angka 4 = sangat setuju, 3 = setuju, 2 = tidak setuju, 1 = sangat tidak setuju. Menurut Widiyoko (2012) rumus menghitung rentang skor adalah sebagai berikut : skor tertinggi

  • – skor terendah Skor kelas interval

  Jarak interval setelah diketahui kemudian dibuat konversi skor motivasi belajar siswa seperti pada tabel 3.20.

  Jarak interval =

Tabel 3.20 Konversi Nilai Motivasi Belajar Siswa Rentang Nilai Keterngan

  ≤ 32 Sangat rendah

  33

  Rendah 49 – 64 Cukup

  • – 48

  65

  Tinggi

  • – 80

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Tema 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Tuksongo Menggunakan Metode Pembelajaran Guided Discovery Learnin

0 1 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Tema 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Tuksongo Menggunakan Metode Pembelajaran Guided Discovery Learning dalam Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Tema 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Tuksongo Menggunakan Metode Pembelajaran Guided Discovery Learning dalam Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2017/2018

1 2 72

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas IV Melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Think Talk Write SD Negeri Bringin 02 Kecamatan Bringin Kabupaten Semaran

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas IV Melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Think Talk Write SD Negeri Bringin 02 Kecamatan Brin

0 0 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas IV Melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Think Talk Write SD Negeri Brin

0 0 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas IV Melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Think Talk Write SD Negeri Brin

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas IV Melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Think Talk Write SD Negeri Bringin 02 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Semester I Tahun P

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Siswa Kelas II SDN 1 Kemloko Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahu

0 0 8

2.1.2. Ciri-ciri Motivasi Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Cooperative Script Berbantuan Permainan Pelangi Tac Tic Toe Siswa Kelas II SDN 1 Kemloko

0 0 27