BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi KTSP dalam Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia

  merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia apalagi pada era globalisasi yang menuntut kesiapan setiap bangsa untuk bersaing secara bebas. Pada era globalisasi hanya bangsa-bangsa yang berkualitas tinggi yang mampu bersaing atau berkompetisi di pasar bebas. Dalam hubungannya dengan budaya kompetisi tersebut, bidang pendidikan memegang peranan yang sangat penting dan strategis karena merupakan salah satu wahana untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia, oleh karena itu sudah semestinya kalau pembangunan sektor pendidikan menjadi prioritas utama yang harus dilakukan pemerintah.

  Pemerintah Indonesia dalam Undang Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 dalam pasal 31 ayat (1) telah mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Dalam upaya untuk melaksanakan amanat tersebut pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan di Indonesia dan Peraturan Pemerintah RI No 19 Thn 2001 tentang Standar Nasional Pendidikan.

  Inovasi dan upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia telah lama dilakukan, berbagai program pendidikan juga telah dilaksanakan, salah satu diantaranya adalah diberlakukanya penyempurnaan kurikulum. Karena pentingnya kurikulum, maka setiap kurun waktu tertentu kurikulum selalu dievaluasi untuk kemudian disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar. Tujuan dari penyempurnaan kurikulum adalah untuk membuat kualitas pendidikan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

  Penggantian kurikulum di Indonesia telah dilakukan beberapa kali. Dimulai dari kurikulum yang pertama lahir pada masa kemerdekaan yang dikenal dengan rencana pelajaran 1947, rencana pelajaran terurai 1952, kurikulum 1964, kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004 atau lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), sampai pada pendidikan atau KTSP sebagai penyempurnaan dari kurikulum 2004. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan, dan kebutuhan masing-masing. KTSP secara yuridis diamanatkan tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Dijelaskan dalam bahwa KTSP memuat kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak mulia, Kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan tekhnologi, estetika, dan jasmani, olahraga dan kesehatan.

  Bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran yang tergabung dalam kelompok mata pelajaran estetika. Bahasa Inggris memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Pembelajaran mata

  pelajaran ini diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selaian itu, bahasa inggris merupakan salah satu bahasa yang digunakan secara luas dalam setiap aspek kehidupan seperti ilmu pengetahuan, kenyataan pentingnya bahasa Inggris dimasa depan, maka pembelajaran bahasa Inggris sedini harus diterapkan di sekolah-sekolah yang merupakan salah satu upaya peningkatan kompetensi individu dalam pembelajaran bahasa. Alasan lain pentingnya mempelajari Bahasa Inggris yaitu karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional, agar dapat melakukan komunikasi dengan orang-orang yang berbeda latar belakang budaya dan kenegaraan, bahasa Inggris menjadi pilihan utama yang sering dipakai dalam melakukan komunikasi.

  Berpijak pada panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)dasar dan menengah yang dibuat oleh BSNP, sekolah diberi keleluasaan untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplemen- tasikan kurikulum pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah sesuai dengan situasi, kondisi, dan potensi keunggulan lokal yang bisa dimunculkan oleh sekolah. Proses pembelajaran bahasa Inggris berbasis KTSP seharusnya lebih mudah diterapkan, karena guru diberi kebebasan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik sesuai dengan lingkungan dan kultur daerahnya. Oleh karena itu, keberhasilan proses ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru yang akan menerapkan dan mengaktualisasikanya dalam pembelajaran.

  Konsep isi KTSP memang sangat bagus, namun dibalik itu ada kekhawatiran dalam mengalami kegagalan. Kegagalan tersebut dapat terjadi karena beberapa hal, salah satunya adalah berkenaan dengan faktor guru sebagai pelaksana kurikulum. Dalam pelaksanaan KTSP, seorang guru dituntut dapat tampil sebagai guru yang benar-benar profesional. Dalam konteks ini, profesionalisme guru menyangkut dua hal, pertama guru harus memiliki kompetensi profesional dan pedagogik yang memadai sehingga mampu mengembangkan kurikulum setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan yang sesuai dan tepat bagi peserta didiknya. Dilihat dari sisi ini, fakta menunjukan bahwa guru belum terbiasa mengembangkan kurikulum secara mandiri karena selama ini guru hanya disodori kurikulum baku dari pusat.

  Kedua, guru dituntut memiliki komitmen profesional untuk mengimplementasikan KTSP karena penerapan KTSP benar-benar menuntut adanya inovasi, improvisasi, kreatifitas dan motivasi yang kuat. Sebagian guru belum terbiasa memberikan kontribusi pemikiran dan ide-ide kreatif untuk menjabarkan penduan KTSP. Selama ini guru juga sudah terpola dengan kurikulum lama yang terlanjur mengekang kreatifitas guru. Studi tentang kegagalan Implementasi KTSP di SMP yang sebelumnya dilakukan oleh Zamroni Chalid (2010) memberikan bukti bahwa:

  1. Guru belum membuat desain pembelajaran sendiri, desain pembelajaran dibuat oleh MGMP yg belum tentu sesuai dgn tututan KTSP. Guru tidak melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan silabus dan RPP karena guru lebih bergantung pada buku sumber sebagai acuan dalam mengimplementasikan pembelajaran di kelas.

  3. Sebagai bahan ajar guru sangat mengandalkan buku sumber dan LKS dimana hampir dalam semua kegiatan pembelajaran hanya diisi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia dalam buku sumber dan LKS tanpa adanya kegiatan pengembangan kemampuan pemahaman.

  4. Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas cenderung menggunakan pendekatan pembelajaran yang bersifat konvensional, kurangnya penggunaan media pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran didominasi dengan metode ceramah, active learning jarang dipakai.

  5. Proses evaluasi masih mengutamakan aspek kognitif saja, sedang aspek afektif dan psikomotor jarang dilakukan, hal ini bisa dilihat dari soal yang semua dibuat dalam bentuk tertulis.

  Kenyataan di atas mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian tentang bagaimana implementasi KTSP dalam proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris di SMPN 1 Pabelan. SMP Negeri 1 Pabelan adalah satu dari 10 SMP Negeri yang tergabung dalam kelompok sub rayon 05 yang meliputi 4 wilayah kecamatan, yaitu Pabelan, Semarang. Sekolah ini berada di Jalan Raya Salatiga- Bringin Km 08, Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. SMP Negeri 1 Pabelan adalah sekolah yang banyak diminati masyarakat yang ingin menyekolahkan putra putrinya ke jenjang pandidikan SMP. Peserta didik baru di SMP ini bukan hanya dari wilayah Pabelan, melainkan juga dari wilayah Tuntang, bahkan banyak dari mereka yang berasal dari wilayah kecamatan Bringin. Hal ini bisa dilihat dari data Penerimaan siswa baru pada 3 tahun terakhir berikut ini:

Tabel 1.1 Data penerimaan siswa baru Tahun Asal Sekolah ( Kecamatan)

  Pelaja Pabelan Tuntang Bringin Lain Jumlah ran Lain

  2009/

  86

  26

  70 2 184 2010 (Bancak dan Salatiga)

  2010/ 104

  27

  82 1 214 2011 Prigapus 2011/ 107

  25 85 217 2012 Sumber: Arsip Dokumentasi SMP Negeri 1 Pabelan

  SMP Negeri 1 Pabelan juga sudah dilengkapi dengan sarana prasarana berupa laboraturium bahasa yang tentu saja dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran bahasa Inggris berbasis KTSP. Guru pengampu mata pelajaran di sekolah ini berjumlah 4 orang yang kesemuanya memiliki kesesuaian dengan latar belakang Pendidikan. Dua diantara 4 guru itu pada tahun 2012 dan 2013 mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan dalam kegiatan MGMP mapel bahasa Inggris yang dilaksanakan oleh MGMP kabupaten Semarang selama 12 kali pertemuan yang di dalam pelatihan itu memasukan implementasi KTSP sebagai materi utama.

  Pada pra penelitian, ditemukan fakta bahwa perangkat pembelajaran, terutama rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris tidak dibuat oleh guru-guru yang mengajar di SMPN 1 Pabelan, namun mereka mendapatkanya dari MGMP Bahasa Inggris. Dalam proses pembelajaran di kelas, kegiatan pembelajaran nampak monoton dan kurang menarik. Penggunaan metode ceramah masih mendominasi kegiatan guru di dalam kelas. Kegiatan siswa sama pada setiap harinya, yaitu mendengarkan, memperhatikan penjelasan, mencatat, dan diakhiri dengan mengerjakan soal. Berdasarkan latar belakang inilah, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut di SMP Negeri 1 Pabelan khususnya mengenai implementasi KTSP dalam proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris.

B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah penelitian dalam tesis ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana guru menyiapkan perencanaan proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris? 2. guru melaksanakan proses

  Bagaimana pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris?

  3. Bagaimana guru mengadakan penilaian hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris?

C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. mengetahui perencanaan proses

  Untuk pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris.

  2. Untuk mengetahui proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris.

  3. Untuk mengetahui penilaian hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris.

D. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat teoritis Menambah wawasan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan implementasi KTSP

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi guru, sebagai acuan untuk memperbaiki persiapan, pelaksanaan dan evaluasi proses pembelajaran berbasis KTSP.

  b.

  Bagi sekolah, sebagai evaluasi profesional guru dalam memahami dan mengembangkan KTSP di sekolah c. Bagi Dinas Pendidikan, sebagai masukan dan pertimbangan dalam menentukan strategi dalam pengembangan KTSP.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran TGT Siswa Kelas 4 SD Negeri Seworan Wonosegoro Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 99

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 18

3.2. Variabel Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 136

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan

0 0 10

BAB II KERANGKA TEORITIS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan

0 0 8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan

0 0 21