PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DALAM JUS BUAH Annona muricata (SIRSAK) DAN Averrhoa bilimbi (BELIMBING WULUH) Comparation of glucose level in Annona muricata (Sirsak) and Averrhoa bilimbi (Belimbing wuluh)

  

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DALAM JUS BUAH Annona muricata (SIRSAK)

DAN Averrhoa bilimbi (BELIMBING WULUH)

Comparation of glucose level in Annona muricata (Sirsak) and Averrhoa bilimbi

(Belimbing wuluh)

  

Diah Dhianawaty

  Fakultas Kedokteran – Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung – Sumedang Km. 21 Jatinangor 45363

  

ABSTRAK

Baru-baru ini konsumsi buah-buahan menjadi akrab sebagai cara hidup untuk mencegah beberapa penyakit.

  

Annona muricata dan Averhoa bilimbi telah diteliti khasiatnya untuk mencegah dan mengobati hiperkolester-

olemia. A. muricata dalam konsentrasi 1,03 g/20 g bb tikus tidak efektif untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol darah, tetapi A. bilimbi sebaliknya, dalam konsentrasi 0,12 g/20 g bb tikus efektif mencegah pen-

ingkatan kolesterol P (>0,01). Kedua buah memiliki rasa yang berbeda karena perbedaan kandungan gula.

Kandungan gula dari A. muricata lebih tinggi dari A. bilimbi. Gula atau sakarida akan dicerna menjadi glu-

kosa sebagai sumber energi dan bentuk salah satu sumber energi adalah kolesterol. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk membandingkan kadar glukosa kedua buah. Perhitungan jumlah gula menggunakan metode

Antron, masing-masing sampel direaksikan dengan larutan Antron 0,1% dalam konsentrat asam sulfat, ha-

sil reaksi diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kadar glukosa dalam A. muricata adalah 0,1172 g (11,72%) dan di A. bilimbi adalah 0,0219 g (2,19%).

  

Kesimpulan dalam penelitian adalah bahwa kadar glukosa dalam buah A. muricata adalah 5.35 kali lebih tinggi

dari A. bilimbi.

  Kata kunci: Annona muricata, Averhoa bilimbi, glukosa, hiperkolesterolemia.

  

ABSTRACT

The new trend in the preventive of disease used fruits has been becoming in the people. Annona muricata and

Averhoa bilimbi had been researched for their effects to prevent and to cure of hypercholesterolemia. A. muricata

in the concentration 1.03 g/20 g bw of mice is not effective to prevent the increasing of cholesterol blood level, but

in the contrary A. bilimbi in the concentration 0.12 g/20 g bw of mice is effective P (0.01). Both of the fruits have

different taste because have the difference sugar content, the sugar content of A. muricata higher than A. bilimbi.

Sugar or saccharides will be digested to become glucose as source of energy and form of one of source of choles-

  Volume 5, No. 2, Desember 2012

  Volume 5, No. 2, Desember 2012 PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DALAM JUS BUAH Annona muricata (SIRSAK) DAN Averhoa bilimbi (BELIMBING WULUH) Comparation of glucose level in Annona muricata (Sirsak) and Averhoa bilimbi (Belimbing wuluh)

terol, too. The objective of the research was to compare of glucose levels of both. The calculation of total sugar

used Antron method, each of the samples was reacted with the 0.1 % antron solution in the concentrate sulfuric

acid, the result of the reactions were measured with spectrophotometer at wavelength 630 nm. The result, glucose

level in A. muricata is 0.1172 g (11.72%) and in A. bilimbi is 0.0219 g (2.19%). In conclusion glucose level in A. muricata is 5.35 times higher than A. bilimbi.

  Key words: Annona muricata, Averhoa bilimbi, glucose, hypercholesterolemia PENDAHULUAN

  Adeyemi dkk. (2009) melaporkan ekstrak metanol dari daun sirsak mempunyai aktivitas antihiperlipidemi terhadap tikus galur Wistar. Penggunaan daun, batang, akar dan bagian tanaman yang lainnya pada pengobatan menimbulkan beberapa hal yang kurang menyenangkan, diantaranya rasa yang pahit, bau/aroma yang kurang sedap, sampai cara penyajiannya yang tertentu misalnya dibuat infusa atau dekok. Indonesia sangat kaya dengan tanaman buah yang terus berganti-ganti berbuah sepanjang tahun, hal ini menyebabkan sepanjang tahun selalu ada buah-buahan yang asli ditanam oleh penduduk. Buah-buahan lebih banyak mengandung gula dari pada daun, batang, akar dan bagian lainnya, karenanya semua orang menyukainya, sehingga pergeseran pola hidup yang memanfaatkan buah untuk pemeliharan kesehatan sangat menguntungkan. Selama ini buah-buahan dikenal karena kandungan vitaminnya, dan sekarang kandungan lainnya telah banyak diteliti, sehingga pemanfaatan buah-buahan untuk pencegahan maupun pengobatan penyakit terus dikembangkan, yang mana pada akhirnya memberikan banyak pilihan dalam menjaga dan memelihara kesehatan tubuh (Winarti dan Nurdjanah, 2005). Kedua buah ini, sirsak dan belimbing wuluh yang termasuk ke dalam suku Annonaceae dan Oxalidaceae, oleh masyarakat dimafaatkan untuk menurunkan kadar kolesterol darah, keduanya mempunyai rasa yang berbeda, sirsak rasanya lebih manis dari pada belimbing wuluh oleh karena lebih banyak mengandung gula (Dalimartha, 2008; Hutapea dkk., 2001).

  Semua makanan akan dicerna menjadi senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh. Jalur glikolisis dimulai dari gula sederhana (glukosa) dan diubah menjadi piruvat dan akhirnya masuk ke siklus Krebs. Karbohidrat bersama- sama dengan beragam gula (monosakarida, disakarida dan polisakarida) diubah menjadi energi. Fruktosa adalah salah satu monosakarida yang melimpah dalam buah-buahan, bersama- sama dengan glukosa dan sukrosa. Glukosa dan fruktosa dapat dimetabolisme menjadi kolesterol (Elliot and Elliot, 2005).

  Apriyantono dkk. (1989) menjelaskan penetapan gula (karbohidrat) dalam pangan dengan pereaksi Anthron. Menurut Dhianawaty dkk. (2011) jus buah sirsak pada takaran 1.03 g/20 g bb tidak berkhasiat menurunkan maupun mencegah hiperkolesterolemia pada mencit, sedangkan buah belimbing wuluh pada takaran 0.12 g/20 g bb tidak berkhasiat menurunkan hiperkolesterolemia tetapi dapat mencegah hiperkolesterolemia dengan P (0,01) pada mencit. Diah Dhianawaty

METODE PENELITIAN didinginkan dengan cepat dan diukur

Bahan

  serapannya pada panjang gelombang 630 A. muricata (sirsak) dari Bandung, nm. Hasil pengukuran dibuat kurva standar.

  3. Penetapan sampel panjang: 18-20 cm: 12-13 cm, berat: 0.9-1.2 kg, A. bilimbi (belimbing wuluh) dari Bandung, Dimasukan 1 ml larutan sampel hasil preparasi, ditambahkan 5 ml pereaksi anthron panjang: 6-8 cm: 2,5-3,5 cm, berat: 18-24 g dipanen pada 1 Maret 2011, pereaksi Anthron: E. ke dalam masing-masing tabung reaksi, Merck dicampurkan sampai merata, dan campuran

  Cara kerja:

  dipanaskan dalam penangas air 100°C selama

  

Penyarian gula dalam buah 12 menit. Kemudian campuran didinginkan

  Buah sirsak dan belimbing wuluh dengan cepat dan diukur serapannya pada diambil sarinya dengan alat juicer, sari cair buah panjang gelombang 630 nm. Konsentrasi total kemudian disaring, dan ditimbang beratnya. gula dapat ditentukan dengan rumus sebagai Pengukuran kadar gula dengan metode Anthron berikut:

  Rumus kadar gula =

  menurut Apriyanto dkk. (1989):

  1. Preparasi sampel

Sampel ditimbang dengan konsentrasi gula tidak lebih dari 200 mg/25 ml lalu

  ditambah 200-300 ml air dan 2 g CaCO ; 3 HASIL DAN PEMBAHASAN dan dididihkan selama 30 menit, volume dijaga agar tetap. Larutan didinginkan,

  Kurva standard dapat dilihat pada Tabel ditambahkan larutan Pb asetat jenuh sampai 1 dan Gambar 1. Konsentrasi sampel hasil larutan jernih, dan tepatkan dengan air penghitungan dapat dilihat pada Tabel 2 dan 3. sampai 500 ml. Kemudian disaring dan

  Perhitungan kadar gula total dapat dilihat pada ditambahkan natrium oksalat kering dan Tabel 4. disaring kembali. Filtrat digunakan untuk

  Tabel 1. Kurva standar larutan glukosa pada konsen- penetapan karbohidrat. trasi 40, 80, 120, 160 dan 200 mg/l yang

  2. Pembuatan kurva standar

  diukur pada panjang gelombang 630 nm

  Ke dalam tabung reaksi dimasukan 0,0

  Konsentrasi mg/L Serapan

  40

  (blanko); 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 ml larutan

  0.187 0.332

  80

  glukosa standar. Air ditambahkan sampai

  120 0.515

  total volume masing-masing tabung reaksi

  160 0.700 200

  1 ml. Masing-masing tabung ditambahkan

  0.880

  5 ml pereaksi Anthron, dicampurkan

  s kon-

  Serapan hasil pengukuran dibuat grafik v sentrasi glukosa seperti berikut di bawah ini. sampai merata. Campuran dipanaskan dalam penangas air 100°C selama 12 menit,

  Volume 5, No. 2, Desember 2012

  PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DALAM JUS BUAH Annona muricata (SIRSAK) DAN Averhoa bilimbi (BELIMBING WULUH) Comparation of glucose level in Annona muricata (Sirsak) and Averhoa bilimbi (Belimbing wuluh)

  KESIMPULAN

  Perbandingan kadar glukosa dalam

  Annona muricata dan Averhoa bilimbi adalah 5,35

  : 1. Kadar glukosa dalam Annona muricata 5,35 kali lebih besar dari Averhoa bilimbi. Hasil ini sejalan dengan efek kedua tumbuhan ini dalam mencegah kenaikan kadar kolesterol darah dimana Averrhoa bilimbi dengan dosis jauh lebih

  Gambar 1. Kurva standar larutan glukosa pada kon-

  kecil menunjukan efek pencegahan kenaikan

  sentrasi 40, 80, 120, 160 dan 200 mg/l yang diukur

  kolesterol darah dibandingkan dengan Annona

  pada panjang gelombang 630 nm muricata. Tabel 2. Serapan Annona muricata (sirsak) yang diu- DAFTAR PUSTAKA kur pada panjang gelombang 630 nm.

  Adeyemi DO., Komolafe OA., Adewole SO., Obuotor EM. 2009. Anti hyperlipidemic activities

  Konsentrasi mg/l Serapan

  of Annona muricata (Linn). The Internet

  117,54 0,512 Journal of Alternative Medicine. Volume 7

  0,509 116,85

  (1)

  Tabel 3. Serapan Averhoa bilimbi (belimbing wuluh) yang diukur pada panjang gelombang 630 nm Konsentrasi mg/l Serapan

  87,434 0,380 87,662 0,381 Tabel 4. Kadar gula dalam sampel Annona muricata (sirsak) dan Averhoa bilimbi (belimbing wuluh)

  

Sampel Jumlah awal Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi Pengenceran Kadar

sampel g/ml awal sampel yang terbaca rata-rata yang gula (mg/L) oleh alat terbaca oleh (%) (mg/L) alat (mg/L)

  117,54

Sirsak 200.000 117,195 200 x 11.7195

10/50 116,85

  Belimbing 87,434 200.000

  50 x 10/50 87,548 2.1887 wuluh 87,662

  Kandungan gula dalam 10 g sampel sirsak= 0,1172 g Kandungan gula dalam 10 g sampel belimbing wuluh = 0,0219 g Perbandingan kadar gula dalam sirsak dan belimbing wuluh= 0,1172 g: 0,0219 g = 5,35:1

  Volume 5, No. 2, Desember 2012 Diah Dhianawaty

  Apriyantono, A., Fardiaz D., Puspitasari NL., dan Sedarnawati. 1989. Analisis Pangan. IPB Press. Bogor.

  Dalimartha, S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat

  Indonesia. Trubus Agriwidya

  Dhianawaty D., Soemardji AA., Surialaga S., Martiana A., Ruslin. 2011. Comparative curative activities of Annona muricata L. and

  Averhoa bilimbi L. fruit juices on cholesterol blood level of mice hypercholesterolemia. Proceeding. International Seminar Natural product for Cancer Chemoprevention.

  Purwokerto. Elliott WH. and Elliott DC. 2005. Biochemistry rd

  and Molecular Biology, 3 Ed., Oxford University Press, 2005.

  Hutapea JR., Djumidi, Sutjipto, Sugiarso S, Soerahso dan Sihotang. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid 1(2).

  Departemen Kesehatan RI. Winarti C. and Nurdjanah N. 2005. Peluang

  Tanaman Rempah dan Obat Sebagai Sumber Pangan Fungsional. Jurnal Litbang Pertanian, 24(2).

  Volume 5, No. 2, Desember 2012