Perilaku Konsumtif Indonesia Akibat dari

Perilaku Konsumtif Indonesia
Akibat dari
Produk Dalam Negeri Vs Produk Luar Negeri
Globalisasi adalah proses perubahan secara menyeluruh terhadap berbagai unsur yang
saling berkaitan menuju ke kemajuan. Indonesia sendiri tengah mengalami proses globalisasi
secara besar-besaran. Banyak produk yang diproduksi oleh Indonesia sebagian pengaruh dari
globalisasi. Indonesia memiliki sumber daya alam yang memadai dan juga sumber daya alam
yang mencukupi untuk menghasilkan berbagai barang untuk penunjang ekonomi negara.
Produk-produk yang diproduksi Indonesia memiliki beragam jenis dan kualitasnya. Mulai dari
makanan, pakaian, buku tulis, sampai peralatan dan barang-barang elektronik. Mutu dan kualitas
produk dalam negeri yang diproduksi Indonesia sudah berstandar nasional dan tidak kalah
bersaing dengan produk luar negeri.
Negara-negara seperti China, Jepang, Korea, Taiwan, Amerika Serikat, Inggris, dan
masih banyak lagi selalu tiada henti meninggkatkan perekonomian dengan menghasilkan
produk-produk berkualitas.. Banyak produk-produk luar negeri yang dipasarkan yang memiliki
mutu yang baik bahkan mengungguli mutu produk-produk dalam negeri. Produk-produk mereka
sangat menarik, bervariasi dan memiliki kecanggihan yang luar biasa. Hal ini terlihat dari
produk-produk yang beredar di Indonesia seperti makanan, pakaian, alat-alat elektronik,
smartphone dan masih banyak lagi. Produk-produk luar negeri selalu mengalami perkembangan
yang menakjubkan misalnya saja smartphone. Setiap tahunnya semartphone selalu muncul yang
terbaru dan semakin canggih. Ada lagi, yakni fashion yang setiap saat berubah modelnya dan

semakin aneh-aneh juga kreatif. Tentunya hal ini menjadi pesaing yang berat bagi produk dalam
negeri.
Globalisasi membantu lancarnya suatu negara dalam memproduksi maupun memasarkan
produknya ke negara lain, entah melalui kerjasama antar negara maupun tanpa kerjasama.
Indonesia juga menjadi salah satu sasaran pemasaran produk-produk luar negeri. Saat ini produkproduk luar negeri telah banyak dan bahkan hampir menguasai pasar Indonesia. Dapat kita lihat
hampir setiap barang di sekitar kita adalah produk yang dihasilkan oleh negara lain. Coba lihat
pakaian kalian, atau aksesoris kalian ( jam tangan, kalung, gelang, kacamata dan lainnya) dapat

dipastikan bahwa sebagian besar adalah produk dari luar negeri dan sedikit diantarannya adalah
produk dalam negeri.
Coba kita lihat di pasar, minimarket, dan pusat perbelanjaan pastilah sangat ramai akan
pembelinya. Barang apa saja yang dijual di Indonesia selalu laku di pasaran, hal ini
membuktikan bahwa masyarakat Indonesia saat ini menjadi masyarakat yang konsumtif. Berarti
globalisasi yang mengakibatkan adanya persaingan antara produk-produk dalam dan luar negeri
yang selalu menarik minat masyarakat dapat mengakibatkan masyarakat berprilaku konsumtif.
Pengertian perilaku konsumtif adalah kata “konsumtif” sering diartikan sama dengan
“konsumerisme”. Padahal kata yang terakhir ini mengacu pada

segala sesuatu yang


berhubungan dengan konsumen. Sedangkan konsumtif lebih khusus menjelaskan keinginan
untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk
mencapai kepuasan yang maksimal.
Perilaku konsumtif juga dapat didefinisikan sebagai perilaku membeli barang atau jasa
yang berlebihan, walaupun tidak dibutuhkan. Dahulu orang berbelanja karena ada kebutuhan
yang harus dipenuhi. Saat ini orang berbelanja karena berbagai macam sebab, untuk memanjakan
diri sendiri, menyenangkan orang lain, membeli sesuatu dengan alasan hari raya, atau karena
potongan harga. Bahkan, hanya sekedar gengsi, memperlihatkan dengan status sosial tertentu
dapat berbelanja di tempat tertentu dan mampu membeli barang dengan merek ternama. Tanpa
disadari, alasan-alasan tersebut membuat seseorang hidup dalam gaya hidup konsumtif.
Mowen dan Minor (2002) mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku
yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan membeli produk atau
jasa tertentu untuk memperoleh kesenangan atau hanya perasaan emosi. Pengertian perilaku
konsumtif tersebut sejalan dengan pendapat Dahlan yakni suatu perilaku yang ditandai oleh
adanya kehidupan mewah yang berlebihan, penggunaan segala hal yang dianggap paling mahal
memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik sebesar-besarnya serta adanya pola hidup manusia
yang dikendalikan oleh suatu keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata.
Persaingan produk luar negeri dan produk dalam negeri menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi masyarakat berprilaku konsumtif. Dimana setiap negara berlomba-lomba
membuat barang yang kirannya akan membuat seseorang itu dianggap tidak ketinggalan zaman

sehingga orang berlomba-lomba pula untuk memilikinya dengan alasan supaya tidak dianggap
kudet dan ketinggalan zaman.

Perilaku konsumtif dapat mengakibatkan dampak negatif, yaitu :
1. Pola hidup yang boros dan akan menimbulkan kecemburuan sosial, karena orang
akan membeli semua barang yang diinginkan tanpa memikirkan harga barang tersebut
murah atau mahal, atau barang tersebut diperlukan atau tidak, sehingga bagi orang
yang tidak mampu mereka tidak akan sanggup untuk mengikuti pola kehidupan yang
seperti itu.
2. Mengurangi kesempatan untuk menabung, karena orang akan lebih banyak
membelanjakan uangnya dibandingkan menyisihkan untuk ditabung.
3. Cenderung

tidak

memikirkan

kebutuhan

yang


akan

datang,

orang

akan

mengkonsumsi lebih banyak barang pada saat sekarang tanpa memikirkan
kebutuhannya di masa datang.
Selain dampak negatif, perilaku konsumtif dapat memberikan dampak yang positif pula ,
yaitu :
1. Menciptakan "pasar" bagi produsen, sehingga produsen bisa
memproduksi dalam jumlah yang lebih banyak
2. Termotivasi untuk meningkatkan pendapatannya agar bisa
memproduksi dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih baik
kualitasnya.
3. Jika produsen meningkatkan produksinya, maka dapat menambah
lapangan kerja


Dapat kita simpulkan bahwa globalisasi dapat menyebabkanpersaingan produk secara
menggelobal yang dapat mengakibatkan masyarakat menjadi berprilaku konsumtif. Perilaku
konsumtif ini dapat menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit. Namun juga dapat
menyebabkan sedikit dampak positif. Jadi, kita perlu memilah-milah mana yang menjadi
kebutuhan kita bukan yang menjadi keinginan. Kita perlu melalukan askese agar terhindar dari
perilaku konsumtif dan dampak negatifnya.