MAKALAH DAUR ULANG SAMPAH Santi SMA N 1

MAKALAH
DAUR ULANG SAMPAH

OLEH
XI IPA 1
1. Santi

SMA N 1 BOLIYOHUTO
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “DAUR ULANG
SAMPAH PLASTIK”.
Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian Sampah Plastik atau yang
paling banyak dibuang oleh manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik
untuk keperluannya sehari-hari.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan

demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin ...

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN

................................................................................1

A. Latar Belakang

................................................................................1

B. Rumusan Masalah

................................................................................2


C. Tujuan

................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

................................................................................3

A. Pengertian sampah plastik...........................................................................3
1.1.

Sejarah plastik.......................................................
3

1.2.

Demam plastik.......................................................
4

1.3.


Jenis-jenis plastik..................................................
5

B. Cara mendaur ulang plastik.........................................................................6
1.1.

Pengertian daur ulang............................................6

1.2.

Cara mengolah sampah plastik menjadi kerajinan 8

1.3.

Langkah-langkah mendaur ulang...........................8

C. Hasil daur ulang sampah plastik..................................................................10
BAB III PENUTUP


................................................................................11

A. Simpulan

................................................................................11

B. Saran

................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

................................................................................12

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dibuang oleh
manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya seharihari entah itu perorangan, toko, maupun perusahaan besar. Misalnya, berbelanja pasti
akan membutuhkan plastik untuk membawa barang belanjaan, jika plastik itu sudah

tak terpakai apakah plastik itu akan disimpan? Tidak kan. Apa yang mereka lakukan?
membuang dan membakar itulah yang mereka lakukan.
Pembuangan sampah-sampah plastik kedalam air dan tanah telah menambah
tingkat kesengsaraan alam. Mengapa demikian? Sampah plastik terbuat dari bahan
anorganik. Bahan-bahan anorganik tersebut sangat sulit dan tidak mungkin diuraikan
oleh bakteri pengurai. Apabila ditimbun dalam tanah untuk menguraikannya butuh
waktu berjuta-juta tahun. Dan apabila dibakar hanya akan menjadi gumpalan dan
butuh waktu lama untuk mengurainya. Dan apakah kalian tahu akibatnya jika sampah
plastik itu terlalu lama tertimbun dalam tanah dan tertumpuk? Satu, terjadi
pemanasan global yang berdampak pada kehidupan manusia itu sendiri. Dua
berdampak pada hewan laut yang menelan sampah plastik yang terbawa ke laut,dll.
Coba bayangkan jika kita sehari saja tidak memakai plastik, pasti sulit bukan.
Contoh:
1. Membawa barang belanjaan tadi.
2. Para pembuat plastik pasti rugi.
3. Tidak ada alternatif lain untuk membawa sesuatu.
Di negara Indonesia masih bergantung pada plastik, lain halnya dengan negara
jepang yang sudah sadar akan bahaya plastik dan beralih pada kertas yang tidak
mudah sobek, serta dapat diolah dengan mudah.


Pada akhirnya daur ulang sampah plastiklah yang harus kita lakukan. Tidak
hanya menyelamatkan lingkungan dari pemanasan global, tetapi juga dapat
mendatangkan keuntungan ekonomi.
B. Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapatlah
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah sampah plastik itu?
2. Bagaimana cara mendaur ulang sampah plastik agar tidak merugikan?
3. apa hasil dari mendaur ulang sampah plastik?
C. Tujuan
 Bagi siswa
Untuk menambah pengetahuan dan sebagai tugas untuk memenuhi mata pelajaran
Senibudaya.
 Bagi masyarakat
Memberikan kesadaran betapa merugikannya sampah plastik jika dibiarkan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.


Pengertian Sampah Plastik
Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang2
yang berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang2 yang
berkreatifitas, contoh smpah plastik itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus
ditergen, botol air mineral dll.
1.1.

Sejarah Plastik
Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia.

Plastik digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alatalat elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk mengganti
bagian-bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976
plastik dikatakan sebagai materi yang paling banyak digunakan dan dipilih sebagai
salah satu dari 100 berita kejadian pada abad ini.
Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di
sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut
parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa
temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih
murah. Ia juga menemukan bahwa parkesine ini bisa dibuat transparan dan mampu

dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan
karena mahalnya bahan baku yang digunakan.
Pada akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat, banyak
gajah dibunuh untuk diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar. Pada tahun
1866, seorang Amerika bernama John Wesley Hyatt, menemukan bahwa seluloid bisa
dibentuk menjadi bahan yang keras. Ia lalu membuat bola biliar dari bahan ini untuk
menggantikan gading gajah. Tetapi, karena bahannya terlalu rapuh, bola biliar ini
menjadi pecah ketika saling berbenturan.
Bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan pada tahun 1907 ketika
seorang ahli kimia dari New York bernama Leo Baekeland mengembangkan resin
cair yang ia beri nama bakelite. Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan

tidak mencair di dalam larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini
terbentuk, tidak akan bisa berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai
material lainnya seperti kayu lunak.
Tidak lama kemudian berbagai macam barang dibuat dari bakelite, termasuk
senjata dan mesin-mesin ringan untuk keperluan perang. Bakelite juga digunakan
untuk keperluan rumah tangga, misalnya sebagai bahan untuk membuat isolasi
listrik.
Rayon, suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama kali dikembangkan oleh

Louis Marie Hilaire Bernigaut pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia mencari suatu
cara untuk membuat sutera buatan manusia dengan cara mengamati ulat sutera.
Namun, ada masalah dengan rayon temuannya ini yaitu sangat mudah terbakar.
Belakangan masalah ini bisa diatasi oleh Charles Topham.
1.2.

Demam Plastik
Tahun 1920 ditandai dengan demam plastik. Wallace Hume Carothers, ahli

kimia lulusan Universitas Harvard yang mengepalai DuPont Lab, mengembangkan
nylon yang pada waktu itu disebut Fiber 66. Fiber ini menggantikan bulu binatang
untuk membuat sikat gigi dan stoking sutera. Pada tahun 1940-an nylon, acrylic,
polyethylene, dan polimer lainnya menggantikan bahan-bahan alami yang waktu itu
semakin berkurang.
Novasi penting lainnya dalam plastik yaitu penemuan polyvinyl chloride
(PVC) atau vinyl. Ketika mencoba untuk melekatkan karet dan metal, Waldo Semon,
seorang ahli kimia di perusahaan ban B.F. Goodrich menemukan PVC. Semon juga
menemukan bahwa PVC ini adalah suatu bahan yang murah, tahan lama, tahan api
dan mudah dibentuk.
Pada tahun 1933, Ralph Wiley, seorang pekerja lab di perusahaan kimia Dow,

secara tidak sengaja menemukan plastik jenis lain yaitu polyvinylidene chloride atau
populer dengan sebutan saran. Saran pertama kali digunakan untuk peralatan militer,
namun belakangan diketahui bahwa bahan ini cocok digunakan sebagai pembungkus
makanan. Saran dapat melekat di hampir setiap perabotan seperti mangkok, piring,

panci, dan bahkan di lapisan saran sendiri. Tidak heran jika saran digunakan untuk
menyimpan makanan agar kesegaran makanan tersebut terjaga.
Pada tahun yang sama, dua orang ahli kimia organik bernama E.W. Fawcett
dan R.O. Gibson yang bekerja di Imperial Chemical Industries Research Laboratory
menemukan polyethylene. Temuan mereka ini mempunyai dampak yang amat besar
bagi dunia. Karena bahan ini ringan serta tipis, pada masa Perang Dunia II bahan ini
digunakan sebagai pelapis untuk kabel bawah air dan sebagai isolasi untuk radar.
Pada tahun 1940 penggunaan polyethylene sebagai bahan isolasi mampu
mengurangi berat radar sebesar 600 pounds atau sekitar 270 kg. Setelah perang
berakhir, plastik ini menjadi semakin populer. Saat ini polyethylene digunakan untuk
membuat botol minuman, jerigen, tas belanja atau tas kresek, dan kontainer untuk
menyimpan makanan.
Kemudian pada tahun 1938 seorang ahli kimia bernama Roy Plunkett
menemukan teflon. Sekarang teflon banyak digunakan untuk melapisi peralatan
memasak sebagai bahan antilengket.

Selanjutnya, seorang insinyur Swiss bernama George de Maestral sangat
terkesan dengan suatu jenis tumbuhan yang menggunakan ribuan kait kecil untuk
menempelkan dirinya. Lalu pada tahun 1957 de Maestral meniru tumbuhan tersebut
untuk membuat Velcro atau perekat dari bahan nylon.
1.3.Jenis-jenis plastik
#1 : PET atau PETE
Adalah polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk membuat
sebagian besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga digunakan untuk
salad dressing kontainer, botol minyak sayur dan tempat makanan ovenproof. PET
dapat didaur ulang menjadi pakaian, tote bags, furniture, karpet, hiasan jalur, dan
kontainer baru.
Bersama dengan botol berlabel code #2, mereka membentuk 96 persen dari semua
kontainer dan botol plastik di Amerika Serikat, menurut U.S plastic trades

association.
#2:HDPE
Adalah polyethylene densitas tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur
ulang. Digunakan untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli
motor, tempat mentega dan yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal.
dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan kontainer, lantai keramik. pipa drainase,
kandang dan outdoor mebel.
#3: Vinyl /PVC
V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC mengandung
khlor, yang berarti bahwa beberapa berbahaya karena dioxins diproduksi selama
manufaktur. Digunakan untuk membuat beberapa kontainer dan botol untuk deterjen
dan minyak goreng, serta jendela, pipa saluran, kawat jacketing, dan bungkus
makanan cerah.
sering di daur ulang oleh masyarakat, namun dapat didaur ulang untuk membuat
mudflaps, lantai, dan cabbles tikar/keset, dsb.
#4:LDPE
Adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering
ditemukan dalam botol, tote bags. umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat
milik maskapai, tong penyimpan pupuk kompos, bahan untuk lantai dan bahan
bangunan.
#5: PP
Adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt kontainer,
botol saus, dan straws. memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk
tempat cairan panas. Dapat didaur ulang dan merupakan bagian dari pertumbuhan
jumlah program daur ulang kota yang kemudian lebih berbelok tutup botol dan item
lainnya termasuk kabel baterai, wadah, tong dan nampan.
#6: PS
Adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam.
styrene itu ada di mana-mana dalam kontainer barang dan daftar pada banyak
kelompok environental. Styrene telah diklaim oleh banyak anti-waste dan kelompok
kesehatan bahwa polystyrene dapat melepaskan toksin ke dalam makanan. agen

perlindungan lingkungan hidup AS menyatakan bahwa styrene memiliki efek yang
merugikan kesehatan. Dapat didaur ulang dan digunakan untuk membuat insulasi.
#7:Polycarbonate
klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan Resins yang cocok ke dalam
kategori lainnya. Produk yang sering mengandung sejumlah plastik. "Lainnya" adalah
produk yang digunakan untuk membuat iPod, DVD, kacamata hitam, Anti-peluru dan
galon air 5 liter. jenis plastik ini tidak mudah untuk didaur ulang, namun dapat
dilakukan.
#8: SM atau Sampah Masyarakat
Sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan dengan jenis sampah
manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan. Semua
bagiannya dapat dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai
apapun. Jenis ini mendapat penolakan sosial dimana-mana.
B.

Cara Mendaur Ulang Sampah Plastik
1.1.Pengertian Daur Ulang Plastik
Pemikiran untuk mendaur ulang sampah plastik bermula dari menipisnya
persediaan minyak bumi sebagai penghasil naphta. Selama ini naphta merupakan
bahan baku utama dalam industry plastik. Setelah terjadi krisis minyak dunia pada
tahun 1973/1974, para ahli mulai berpikir untuk mencari bahan baku alternative
pengganti naphta. Beberapa bahan yang dicoba antara lain batu bara, kalsium karbid,
dan bahan kimia sintesis lainnya. Karena ternyata biaya produksinya menjadi lebih
mahal, maka kemudian milai dicoba mendaur ulangkan sampah plastik.
Dalam proses daur ulang sampah plastik tersebut ada yang langsung
digunakan sebagai bahan baku atau bahn pengisi (filler) tanpa pengolahan terlebih
dahulu. Ada yang diolah terlebih dahulu dengan proses tertentu sebelum digunakan
dalam pembuatan plastik. Dengan proses daur ulang ini biaya produksi plastik jadi
lebih murah dibandingkan dengan jika hanya menggunakan bahan baku dari naphta.
Keuntungan lainnya, industry plastik tidak terlalu tergantung pada industry
petrokimia hulu sebagai penghasil naphta.

Latar belakang lain yang mendesak semakin pentingnya proses daur ulang
plastik adalah semakin meningkatnya penggunaan plastik. Menurut majalah
Hidrocarbon Processing (Desember 1989), sampai tahun 2000 dibakar. Padahal
seperti sudah disinggung di muka, pembakaran bahan plastik, apalagi dalam jumlah
yang besar, dapat menghasilkan bahan-bahan berbahaya bagi kehidupan makhluk
hidup.
Negara-negara maju umumnya mengolah kembali sampah plastik menjadi
barang-barang yang bermanfaat. Banyak produk-produk yang bisa dibuat denagn
bahan campuran dari sampah plastik dan bahan baku plastik atau hanya dengan bahan
dari sampah plastik. Sebagai contoh, tikar plastik bisa dibuat dengan menggunakan
bahan baku 70 % dari sampah plastik dan 30 % dari bahan plastik. Di Swedia,
sampah plastik dimanfaatkan untuk membuat bata plastik yang lebih kuat dari bata
biasa. Sementara di Inggris dan Italia, bahan dari sampah plastik dipergunakan untuk
membuat tiang-tiang telepon yang sebelumnya dibuat dari kayu atau besi.
Berdasarkan penelitian, tiang-tiang dari bahan sampah plastik tersebut bisa
menyangga beban sampai 300 kilogram.
Melihat potensi pemanfaatan hasil daur ulang sampah plastik, maka
sebenarnya sampah plastik tidak hanya merupakan sumber masalah, tetapi juga
memberikan peluang bisnis. Sebagai contoh, di bidang pertanian banyak
perlengkapan yang bisa dibuat dengan hasil daur ulang sampah plastik, misalnya
mangkuk penampung lateks untuk perkebunan karet, serat plastik untuk pertanian
hidroponik, kantong plastik untuk penyemaian bibit, tali plastik, dan sebagainya.
Bisnis daur ulang sampah plastik juga akan ikut membuka lapangan kerja baru,
karena untuk pengumpulan plastik, pengolahan sampai pemasarannya memerlukan
jaringan usaha tersendiri dari pemungut (pemulung), pengumpul, industry pengolah
sampah plastik, dan distributor produknya.
Bagi yang tidak tertarik dengan bisnis sampah plastik, dengan mengetahui
potensi bisnis daur ulang sampah plastik ini diharapkan tidak lagi membuang sampah
plastik secara sembarangan, melainkan mau mengumpulkan dan memberikannya

kepada para pemunut sampah plastik. Sehingga disamping menghindari pencemaran
lingkungan oleh sampah plastik sekaligus juga memberikan rizki bagi orang lain.
Para pemungut sampah plastik semestinya juga patut dihargai, sebab usaha
mereka ikut menjaga kelestarian lingkungan, meskipun mereka melakukannya
semata-mata untuk mencari nafkah tanpa kesadaran untuk mengatasi maslah
lingkungan.
1.2.Cara Mengolah Sampah Plastik Menjadi Kerajinan
Langkah awal mengolah sampah plastik menjadi kerajinan adalah
memisahkan sampah kering dan sampah basah. Selanjutnya sampah kering seperti
bungkus minuman ringan seperti kopi, susu dan mi instan dibersihkan. Setelah itu
plastik-plastik yang telah dicuci dan dikeringkan kemudian dipotong-potong seperti
pola barang kerajinan yang akan dibuat. Pola dibuat sesuai dengan bentuk barang
yang akan dibuat. Setelah dipotong sesuai dengan pola, langkah selanjutnya adalah
menjahit sesuai dengan pola tersebut. Yang diperlukan adalah ketelatenan dari
penjahit.
Saat ini kerajinan dari sampah plastik telah menjadi produk fashion tersendiri
yang berasal dari barang daur ulang atau bisa disebut trashion. Trashion ini artinya
fashion dari sampah.Dengan menjadi trashion nanti, produk kerajinan daur ulang
sampah kering akan bisa dinikmati tidak saja kalangan masyarakat menengah ke
bawah tapi juga kalangan menengah atas yang biasanya sangat memperhatikan
kualitas produk kerajinan yang akan dibeli.
1.3.

Langkah-langkah Mendaur Ulang
a. Membuat Tas
-

Siapkan satu bekas bungkus kopi instan merek apa saja. Potong menjadi
dua bagian selebar 4 cm.

-

Potongan bekas bungkus kopi selebar 4 cm tersebut di lipat ke arah dalam
sepanjang 1 cm di kedua sisinya sehingga menghasilkan pita plastik
selebar 2 cm. Buat pita seperti ini sebanyak minimal 1000 buah dari 500
bungkus bekas kopi instan.

-

Ambil 4 buah pita dan anyam seperti membuat baling-baling

-

Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita
lainnya satu-persatu dan jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar
bisa dianyam ke arah atas. Bila proses ini diabaikan maka anyaman hanya
akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa keranjang. Atur lebar
dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.

-

Setelah keranjang atau tas cantik Anda selesai, bagian dalam tas dapat ada
beri lapis dari kain perca agar tidak bolong-bolong atau biarkan seperti itu
supaya tetap orsinil dan antik

b. Membuat Gaun
-

Siapkan bungkus detergen sebanyak banyaknya dan plastik bekas,benang
dan jarum jahit serta baliho bekas Belah bungkus detergen disalah satu
sisinya. Baliho bekas tersebut digunakan sebagai dasar dari bungkus
detergen, kemudian ukur badan dari si model.

-

Sambung 5 potongan bungkus detergen tersebut menggunakan benang dan
jarum jahit, hingga membentuk seperti rok. Begitu seterusnya.

-

Untuk memperindah tampilan atasnya, gunakan plastik bekas sebagai
hiasan. Dengan cara membuat bunga 3D dibagian depannya. Untuk
tampilan belakang, tambahkan aksen pita berukuran besar untuk paling
atas dan pita kecil untuk dibagian selanjutnya dari bungkus detergen agar
terlihat lebih menarik.

-

Untuk konsep gaun pengantin, tentunya dibutuhkan detail dibagian
belakang. Agar tidak monoton dengan bungkus detergen, maka gunakan
plastik bekas sebagai ekor atau kain tambahan dari gaun pengantin.
Caranya, satukan sisi kanan dan sisi kiri plastik, gabungkan dengan satu
plastik lainnya. Ikat pada pangkal telinga plastik tersebut menggunakan

benang, kemudian gunting telinga plastik yang tersisa. Setelah itu ikat
ujung plastic yang satu dengan yang lainnnya hingga membentuk seperti
gunung terbalik. Kemudian diantara gunung terbalik tersebut ditambahkan
pita-pita kecil untuk menambah kesan mewah dari gaun tersebut.
C.

Setelah gaunnya selesai, saatnya merias si model.

Hasil Daur Ulang Sampah Plastik
Selain dapat dirubah menjadi plastik yang baru lagi. Dari hasil proses daur ulang
kurang lebih yang dijelaskan diatas, sampah plastik dapat mengasilkan nilai jual.
Entah itu sampah plastik dari bungkus detergen sampai botol minuman plastik.
Bungkus detergen dapat di sulap menjadi berbagai barang. Sebagai misal, tas,
dompet, kerajinan tangan, gaun, dan lain sebagainya.
Sedangkan botol plastik? Lebih luas lagi. Sebagai misal, vas bunga, kinciran bagi
anak kecil, bunga palsu dan lain sebagainya. Barang lain yang dihasilkan seperti
sandal, baju, payung, tas jinjing, hingga hiasan dinding.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa sampah plastik dapat merugikan
dapat juga menguntungkan. Yang merugikan, jika kita membuang plastik
sembarangan, jika kita membakar sampah plastik asapnya akan mempengaruhi efek

rumah kaca atau Global Warming. Dan yang menguntungkan, jika kita memiliki
kreativitas dalam mengolah sampah plastik sebaiknya kembangkan, tidak hanya
mendatangkan keuntungan kita juga telah menyelamatkan dunia.
B. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini bisa menambah wawasan pengetahuan kita,
kita sadar akan bahaya sampah plastik yang dibuang atau dibakar begitu saja tanpa
tahu akibatnya. Kita tahu bahwa plastik bisa mendatangkan keuntungan lebih. Kita
juga tahu bagaimana mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang bernilai
jual. Jadi, manfaatkan sampah plastik untuk menjadikan Indonesia negara bebas
sampah.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.angelfire.com/indie/shefoughtbravely/sejarah.htm
http://genderang-perang.blogspot.com/2011/01/pengertian-sampah-plastik.html
http://kerockan.blogspot.com/2011/07/cara-mengolah-sampah-plastik-menjadi.html
http://herusupanji.blogspot.com/2012/02/daur-ulang.html
http://achmadmarzoeki.blogspot.com/2008/03/daur-ulang-plastik.html