GAYA HIDUP REMAJA MASA KINI (2)

GAYA HIDUP REMAJA MASA KINI
Dewi Rohmawat
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jl Raya Dukuh waluh, PO BOX 202 Purwokerto 53182
Gmail: dewyrohmawaty@gmail.com
Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Masa remaja biasanya di
mulai antara usia 13 tahun sampai 19 tahun. Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan
dan tekanan. Pada masa remaja terjadi peningkatan emosional yang tdak stabil disebabkan perubahan
fisik terutama hormon. Ketka fisik mereka bertambah besar tentu saja di lingkungan social mereka akan
di beri tanggung jawab, dan harus lebih mandiri. Meskipun demikian kemandirian seorang remaja harus
tetap mendapat pengawasan oleh orangtua mereka. Di era globalisasi sepert sekarang ini banyak
remaja yang salah menggunakan kesempatan mereka bebas berinteraksi dengan dunia luar. Kesemptan
mereka untuk bergaul lebih luas sebenarnya adalah untuk pembelajaran mental menuju proses
pendewasaan. Lingkungan ketka masa kanak-kanak tentu berbeda dengan lingkungan ketka kita sudah
dewasa.
Masa remaja adalah masa adaptasi dari lingkungan kanak-kanak ke lingkungan yang lebih luas
lagi. Namun sekarang kesempatan tersebut lebih di gunakan oleh remaja untuk membebaskan diri dari
orangtua yang selama ini mengawasi mereka, seakan mereka baru saja keluar dari kandang menuju
alam bebas. Setelah mereka keluar dari perlindungan orangtua tentunya mereka bisa berpetualang
melihat bagaimana dunia sebenarnya, mulai meniru hal-hal yang sedang trend saat itu. Contohnya saja
ada model pakaian sepert jogger pants yang beberapa waktu lalu sangat trend. Saat itu remaja

berlomba-lomba untuk memiliki, usaha apapun dilakukan untuk memenuhi keinginan mereka. Dilihat
lagi beberapa waktu yang lalu maraknya pemakaian smartphone berjenis android yang membuat
sebagian orang tua kewalahan untuk memenuhi tuntutan anak-anak mereka. Para remaja seakan
berlomba untuk memiliki model smartphone ini secepat-cepatnya. Mereka berambisi untuk memiliki
smartphone tdak melihat dari segi fungsinya namun hanya untuk menutupi gengsi mereka kepada
teman-teman. Jika difungsikan dengan baik banyak sekali manfaat yang bisa di dapatkan, namun jika
hanya untuk pamer dan melakukan hal-hal yang tdak berguna itu sangatlah merugikan. Bersamaan
dengan maraknya penggunaan smartphone juga terjadi trend media social. Hal ini membuat para
remaja bisa melihat informasi atau hal apapun di belahan dunia manapun tanpa harus memerlukan
biaya yang banyak. Negatfnya mereka banyak mengakses bagaimana gaya hidup orang barat sang
sangat berbeda dengan orang Indonesia. Dengan emosi mereka yang labil, mereka mengganggap
kehidupan orang barat terlihat keren. Tanpa berpikir panjang remaja kerap kali meniru bagaimana cara
berpakaian orang barat yang serba mini dan membuka aurat. Remaja biasanya mengganggap pakaian
import lebih bagus dan keren dibandingkan produk local. Di Indonesia yang mayoritas beragama islam
tentu ini sangat dilarang. Tanpa menghiraukan larangan agama para remaja meniru gaya berpenampilan
orang barat dari ujung rambut sampai ujung kaki. Remaja merasa terlihat lebih keren apabila rambutnya
diwarnai dengan cat rambut yang warnanya mencolok, memakai soflens padahal mata mereka masih

sehat dan tdak memerlukan pemakaian soflens dan memakai makeup yang berlebihan. Diusia mereka
yang masih duduk di bangku SMA tentu hal-hal sepert make up tdak di perlukan sama sekali karena

tdak ada hubungannya dengan kewajiban mereka menuntut ilmu. Terlihat disekolah kota ataupun
pedesaan hampir seluruh siswa sekolah SMA memakai makeup saat mereka bersekolah.
Banyak kehawatran muncul terhadap masa depan bangsa Indonesia dengan gaya hidup remaja
sekarang yang lebih suka hal mewah namun tdak bermanfaat. Sesungguhnya itu adalah sikap
pemborosan yang tdak perlu di contoh. Budaya berpesta ulangtaun di restoran juga termasuk sikap
pemborosan. Karena usia remaja yang masih duduk di bangku SMA tentu belum mendapat penghasilan
apapun, lalu mereka menghamburkan uang dari orangtua mereka hanya untuk berpesta sedangkan
ulangtahun selalu akan terulang setap tahunnya. Bagaimana nasib bangsa ini jika generasi penerus
sibuk untuk mengikut trend mode dari luar negri tanpa berpikir untuk menciptakan inovasi agar ditru
oleh negara luar. Akan sepert apa bangsa ini 20-30 tahun mendatang, jika generasi penerus bangsanya
tdak menyiapkan masa depan mereka malah sibuk dengan trend mode yang mereka sebut dengan
“kekinian”. Sebagai generasi penerus bangsa yang bermartabat marilah lindungi diri dari berbagai halhal negatve dan mulailah berpikir untuk masa depan tdak hanya tentang gaya hidup yang bahkan tdak
sesuai dengan keadaan ekonomi yang sebenarnya.