INTERAKSI ANTARA NILAI PELANGGAN DAN ATR

INTERAKSI ANTARA NILAI PELANGGAN DAN ATRIBUT TOKO
(STUDI PADA DISTRO SKATERS DI KOTA BANDUNG)

INTERACTION BETWEEN CUSTOMER VALUE AND ATTRIBUTES STORE
(STUDY ON DISTRO SKATERS IN BANDUNG )

Dinda K .P Bestari

Abstrak

Perkembangan distro di kota Bandung merupakan imbas dari dinamika perubahan trend fashion
yang terjadi di kota Bandung. Di tahun 2011 distro mampu mencapai omset sebesar Rp 21,9
miliar/bulan atau 263 miliar/tahun. Salah satu merek distro ternaman di Bandung yaitu Skaters,
Skaters mengalami suatu penurunan penjualan oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian untuk
menjawab permasalahan dengan melihat dari sisi nilai pelanggan dan atribut toko yang dimiliki. Data
diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 400 responden yang merupakan konsumen
disto Skaters. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive Sampling jenis judgement
sampling dan data tersebut diolah dengan menggunakan analisis korelasi kanonikal. Sedangkan dalam
proses pengolahan data menggunakan program SPSS for windows versi 16.0 dan microsoft excel
2007. Dari hasil analisis didapatkan bahwa nilai pelanggan memiliki interaksi dengan atribut toko.
Kata kunci : Nilai Pelanggan, Atribut Toko, Analisis Korelasi Kanonikal.


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Semakin tinggi dan kompetitif persaingan
di dunia bisnis menandakan adanya persaingan
global yang semakin menguat. Tiap industri
atau perusahaan dituntut untuk berfikir kreatif,
inovatif, responsif dan bertindak efektif demi
memberikan nilai lebih kepada konsumen agar
mampu mendapatkan posisi terbaik jika di
bandingkan dengan pesaing.
Tingkat kompetensi bisnis seperti ini
dialami oleh semua sektor bisnis, termasuk
pada
sektor
usaha/industri
kreatif.
Perkembangan industri kreatif di kota
Bandung menunjukan trend yang semakin
meningkat. Terbukti dengan terpilihnya kota

Bandung sebagai pilot project kota kreatif seAsia timur di Yokohama tahun 2007 maka
diciptakan slogan “Bandung Creative City”.
Pertumbuhan Pada industri fashion tidak
terlepas dari pengaruh dinamika perubahan
trend fashion yang sering terjadi. Perubahan
yang terjadi
diikuti dengan munculnya
berbagai jenis tempat berbelanja pakaian di
Bandung, seperti distro (distribution outlet),
factoury outlet berfungsi sebagai wadah yang
menyediakan produk fashion untuk memenuhi
kebutuhan dan permintaan dari konsumen.
Melihat fenomena tersebut penulis
tertarik untuk menganalisa lebih dalam hal-hal
yang berkaitan dengan distro dan F.O (factory
outlet), namun penulis lebih memfokuskan
pada distro sebagai objek penelitian. Dalam
penelitian ini peneliti fokus hanya pada satu
merek/nama distro saja, yaitu Distro Skaters
Skateboarding dikarenakan berdasarkan data,

distro ini yang mengalami penurunan tingkat
penjualan yang cukup tinggi.
Banyak faktor penyebab dari turunnya
tingkat penjualan di suatu perusahaan/industri
salah satu penyebab yaitu perubahan harga
jual yang terjadi pada distro skaters dalam hal
harga untuk tiap produknya. Secara
keseluruhan harga merupakan dimensi dari
atribut toko.

Memahami perilaku konsumen dapat
membantu perusahaan dalam mengembangkan
strategi pemasaran yang bertujuan untuk
memenuhi
kebutuhan
dan
keinginan
konsumen. Salah satu faktor penting yang
mempengaruhi orientasi perilaku konsumen
adalah citra toko, citra toko dapat dibentuk

oleh atribut toko pada perusahaan atau toko
tersebut.
Terdapat
banyak
teori
yang
mempengaruhi perilaku konsumen namun
pada penelitian ini penulis menggunakan teori
nilai pelanggan sebagai variabel penelitiannya
dan penulis bermaksud untuk melihat
bagaimana interaksi yang akan terjadi diantara
nilai pelanggan dan atribut toko pada distro
Skaters.
Rumusan Masalah
Untuk melihat bagaimana interaksi antara
nilai konsumen dan atribut toko pada Distro
Skaters maka dapat dirumuskan rumusan
masalah yang diungkapkan dalam penelitian
ini sebagai berikut :
1. Bagaimana tanggapan pelanggan

terhadap nilai yang dibentuk oleh
Distro Skaters di Kota Bandung .
2. Bagaimana tanggapan pelanggan
terhadap atribut toko Skaters di Kota
Bandung .
3. Seberapa
kuat
interaksi
nilai
pelanggan dengan atribut toko pada
distro Skaters di Kota Bandung .
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tanggapan pelanggan
terhadap nilai yang dibentuk oleh
distro Skaters di Kota Bandung.
2. Mengetahui
tanggapan pelanggan
terhadap atribut toko Skaters di Kota
Bandung.
3. Mengukur seberapa kuat interaksi nilai

pelanggan dengan atribut toko pada
distro Skaters di Kota Bandung.

LANDASAN TEORITIS
Pengertian Pemasaran
American Marketing Association
(AMA) dalam Kotler & Keller (2009:5)
mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan
serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan memberikan nilai
kepada pelanggan dan untuk mengelola
hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingan.
Kotler & Keller (2009:5) memandang
manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu
memilih
pasar
sasaran,

meraih,
mempertahankan,
serta
menumbuhan
pelanggan
dengan
menciptakan,
menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan yang unggul.

Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Engel et al. dalam Sumarwan
et al.(2011: 6) mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai tindakan yang langsung
terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi,
dan menghabiskan produk
serta jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului
dan mengikuti tindakan ini.
Nilai Pelanggan

Nilai pelanggan adalah konsep sentral
dalam pemasaran karena para pembeli
memilih produk yang dipersepsikan dapat
memberikan nilai tertinggi di antara berbagai
tawaran yang berbeda (Kotler et al.,2006
dalam Sumarwan et al., 2011:31).
Menurut Orhan Erdem et al. (1999)
nilai pelanggan terdiri dari lima hal yaitu : rasa
aman, idealism, kepuasan pribadi, tanggung
jawab sosial dan nilai intelektual. Menurut
Cheng-Chieh Hsiao et al. (2011) Nilai
pelanggan terdiri dari empat indikator yaituk
rasa aman (safety), kebebasan (freedom),
pragmatism
(pragmatism),
kesenangan/kenyamanan (enjoyment). Dalam
penelitian ini penulis membatasi penelitian

dengan menggunakan rasa aman (safety),
kesenangan (enjoyment), kepuasan pribadi

(personal gratification), nilai intelektual (selfreliant intellectual) pada nilai pelanggan
sebagai variabel X yang diteliti.
Pengertian Management Toko Retail
Manajemen ritel adalah pengaturan
keseluruhan faktor-faktor yang berpengaruh
dalam proses perdagangan ritel, yaitu
perdagangan langsung barang dan jasa kepada
konsumen (Diyah et al., 2011: 85).
Atribut Toko
Dalam penelitian oleh Erdem et al. (1999
: 141) menentukan tiga dimensi atribut toko
yaitu status, barang yang dijual (merchandise),
dan harga (price) yang signifikan untuk
berbelanja pakaian. Menurut Yoo-Kyoung et
al. (2011: 102) mengungkapkan terdapat 6
atribut toko yaitu daya tanggap pegawai/staf
(staff responsiveness), layanan pelanggan
(customer care), penyampaian pelayanan
(service delivery), suasana toko (store
atmosphere),

kenyamanan
berbelanja
(shopping convenience), (product assortment)
yang harus diperhatikan. Namun, dalam
penelitian ini penulis membatasi atribut toko
sebagai variabel Y menjadi lima dimensi saja,
yaitu : status, barang yang dijual
(merchandise), harga (price), suasana toko
(store
atmosphere)
dan
kenyamanan
berbelanja (shopping convenience)
Hipotesis
1. Terdapat interaksi secara simultan
maupun parsial antara Nilai Pelanggan
(X) terhadap Atribut Toko (Y) pada
distro Skaters. Adapun sub variabel dari
Nilai Pelanggan terhadap Atribut Toko
adalah:

a. Sub Variabel Nilai Pelanggan
yaitu
Rasa aman (X1),
Kenyamanan/Kenikmatan (X2),
Kepuasan
Pribadi
(X3),
Kemandirian Intelektual (X4)
terbukti terdapat interaksi baik
secara simultan maupun parsial

b.

c.

d.

e.

terhadap Status Toko (Y1) pada
distro Skaters.
Sub Variabel Nilai Pelanggan
yaitu
Rasa aman (X1),
Kenyamanan/Kenikmatan (X2),
Kepuasan
Pribadi
(X3),
Kemandirian Intelektual (X4)
terbukti terdapat interaksi baik
secara simultan maupun parsial
terhadap Merchandise (Y2) pada
distro Skaters.
Sub Variabel Nilai Pelanggan
yaitu
Rasa aman (X1),
Kenyamanan/Kenikmatan (X2),
Kepuasan
Pribadi
(X3),
Kemandirian Intelektual (X4)
terbukti terdapat interaksi baik
secara simultan maupun parsial
terhadap Harga (Y3) yang
ditetapkan oleh distro Skaters.
Sub Variabel Nilai Pelanggan
yaitu
Rasa aman (X1),
Kenyamanan/Kenikmatan (X2),
Kepuasan
Pribadi
(X3),
Kemandirian Intelektual (X4)
terbukti terdapat interaksi baik
secara simultan maupun parsial
terhadap Atmosfer Toko (Y4) di
distro Skaters.
Sub Variabel Nilai Pelanggan
yaitu
Rasa aman (X1),
Kenyamanan/Kenikmatan (X2),
Kepuasan
Pribadi
(X3),
Kemandirian Intelektual (X4)
terbukti terdapat interaksi baik
secara simultan maupun parsial
terhadap Kenyamanan Berbelanja
(Y5) di distro Skaters.

2. Terdapat interaksi secara simultan
maupun parsial antara Pentingnya
Atribut Toko (Y) terhadap
Nilai
Pelanggan (X) pada distro Skaters.
Adapun sub variabel dari Atribut Toko
terhadap Nilai pelanggan adalah:
a. Sub Variabel Atribut Toko yaitu
Status Toko (Y1) terbukti
memiliki interaksi baik secara

b.

c.

d.

e.

simultan maupun parsial terhadap
Rasa
aman
(X1),
Kenyamanan/Kenikmatan (X2),
Kepuasan
Pribadi
(X3),
Kemandirian Intelektual (X4)
pada distro Skaters.
Sub Variabel Atribut Toko yaitu
Merchandise (Y1)
terbukti
memiliki interaksi baik secara
simultan maupun parsial terhadap
Rasa
aman
(X1),
Kenyamanan/Kenikmatan (X2),
Kepuasan
Pribadi
(X3),
Kemandirian Intelektual (X4)
pada distro Skaters.
Sub Variabel Atribut Toko yaitu
Harga (Y3) terbukti memiliki
interaksi baik secara simultan
maupun parsial terhadap Rasa
aman
(X1),
Kenyamanan/Kenikmatan (X2),
Kepuasan
Pribadi
(X3),
Kemandirian Intelektual (X4)
pada distro Skaters.
Sub Variabel Atribut Toko yaitu
Atmosfer Toko (Y4) terbukti
memiliki interaksi baik secara
simultan maupun parsial terhadap
Rasa
aman
(X1),
Kenyamanan/Kenikmatan (X2),
Kepuasan
Pribadi
(X3),
Kemandirian Intelektual (X4)
pada distro Skaters.
Sub Variabel Atribut Toko yaitu
Kenyamanan Berbelanja (Y5)
terbukti memiliki interaksi baik
secara simultan maupun parsial
terhadap Rasa aman (X1),
Kenyamanan/Kenikmatan (X2),
Kepuasan
Pribadi
(X3),
Kemandirian Intelektual (X4)
pada distro Skaters.

METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif analisis. Responden yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah responden
yang dipilih oleh peneliti, dengan ketentuan
pernah melakukan pembelian produk apa pun
pada distro Skaters di kota Bandung.
Penarikan sample menggunakan teknik
judgment sampling dari
non probability
sampling.
Data yang diperlukan dalam penelitian
ini adalah data primer dan data sekunder.
Sebelum kuisioner digunakan terlebih dahulu
diuji validitas dan reliabilitasnya dengan
menggunakan SPSS 16.0.
Untuk
menguji
hipotesis
menggunakan alat uji statistik SPSS 16.0
dengan menggunakan penambahan syntax
didalamnya. Berdasarkan kerangka pemikiran,
yang menjadi variable dalam penelitian ini
adalah :
X = Nilai pelanggan, yang meliputi :
X1 = Rasa aman/safety

dengan variabel independent ini dapat
diketahui secara serempak.
Prinsip metode ini membentuk suatu
kombinasi linear dari setiap gugus peubah
(dependen dan independen) sedemikian rupa
sehingga korelasi diantara kedua
gugus
peubah tersebut menjadi maksimum.
Nilai korelasi kanonikal didapat dari
operasi aritmatika matriks korelasi kedua
himpunan variabel (variabel kanonikal).
Intrepretasi koefisien variat kanonikal dapat
dilihat pada bobot kanonikal (canonical
weights) dan beban kanonikal (canonical
loadings).
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah
diolah, dapat dijelaskan sebagai berikut :

X2

= Kenyamanan/enjoyment

X3

= Kepuasan pribadi/personal gratification

X4

= Nilai Intelektual/ Self-reliant Intellectual

Y= Atribut Toko, yang meliputi :
Y1 = Status
Y2

= Barang dagangan/merchandise

Y3

= Harga/price

Interaksi
antara status dengan komposit variabel nilai
pelanggan:

dapat disimpulkan variabel status berinteraksi
terhadap keseluruhan variabel independen
Y5 = Kenyamanan Belanja/ Shopping Convenience
dengan memberikan kontribusi pengaruh
positif sebanyak 0,27
terhadap nilai
Metode statistik yang digunakan
pelanggan. Hal ini berarti bahwa jika status
dalam penelitian adalah metode analisis
distro Skaters semakin baik maka akan
korelasi kanonikal, analsiis korelasi
mengakibatkan keseluruhan nilai pelanggan
kanonikal adalah multivarian model
semakin tinggi.
statistik yang memfasilitasi studi tentang
hubungan antara beberapa set variabel
Interaksi antara merchandise dengan
bergantung dan beberapa variabel
komposit variabel nilai pelanggan:
independen. Menurut Santoso (2010:259),
dapat disimpulkan variabel merchandise
Analisis korelasi kanonikal dilakukan
berinteraksi
secara keseluruhan dengan
untuk mengetahui hubungan antara set
variabel
independen
dan
memberikan
variabel dependen dengan set variabel
kontribusi
pengaruh
positif
sebanyak
0,21
independen. Selain itu variabel dependen
terhadap nilai pelanggan. Hal ini berarti bahwa
Y4

= Atmosfir Toko/store atmosphere

jika merchandise distro Skaters semakin baik
maka akan mengakibatkan keseluruhan nilai
pelanggan semakin baik.
Interaksi antara harga dengan komposit
variabel nilai pelanggan :
dapat disimpulkan variabel harga berinteraksi
secara signifikan terhadap keseluruhan
variabel independen dengan memberikan
kontribusi pengaruh positif sebanyak 0,98
terhadap nilai pelanggan.
Interaksi antara atmosfer toko dengan
komposit variabel nilai pelanggan:
Hasil canonical loading menunjukkan nilai
koefisien atmosfer toko pada penelitian ini
adalah 0,32. Dapat disimpulkan variabel
atmosfer toko berinteraksi positif dengan
keseluruhan variabel nilai pelanggan. Hal ini
berarti bahwa jika penciptaan atmosfer toko
semakin baik maka nilai pelanggan pada distro
Skaters semakin kuat
Interaksi antara kenyamanan berbelanja
dengan komposit variabel nilai pelanggan:
Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
interaksi positif yang cukup berpengaruh dari
kenyamana berbelanja terhadap keseluruhan
nilai pelanggan. Hal ini berarti bahwa jika
kenyamanan berbelanja semakin tinggi maka
nilai pelanggan pada distro Skaters semakin
baik.
Interaksi antara Rasa Aman
Komposit Variabel Atribut Toko:

dengan

Dapat disimpulkan variabel Rasa aman
berinteraksi
secara signifikan dan kuat
terhadap keseluruhan variabel dependen
dengan memberikan kontribusi pengaruh
positif sebanyak 0,98 terhadap atribut toko.
Interaksi antara kenyamanan/ kenikmatan
dengan Komposit Variabel Atribut Toko:
Dapat disimpulkan kenyamanan/kenikmatan
berinteraksi positif dengan keseluruhan
variabel atribut toko yaitu dengan koefisien

sebesar 0,3. Hal ini berarti jika menginginkan
rasa nyaman dan rasa menikmati kegiatan
bertransaksi pada distro Skaters semakin tinggi
maka perhatian Skaters terhadap atribut toko
harus semakin tinggi.
Interaksi antara Kepuasan Pribadi dengan
Komposit Variabel Atribut Toko:
Dapat
disimpulkan
kepuasan
pribadi
berinteraksi positif dengan keseluruhan atribut
toko dengan koefisien 0,38. Hal ini berarti jika
ingin membentuk kepuasan pribadi yang
semakin tinggi maka konsentrasi Skaters
terhadap atribut toko harus semakin tinggi dan
semakin baik.
Interaksi antara nilai intelektual dengan
komposit variabel atribut toko :
Nilai koefisien nilai intelektual untuk
penelitian ini adalah 0,25 dapat disimpulkan
terdapat interaksi positif namun tidak
signifikan antara nilai intelektual dengan
keseluruhan atribut toko. Hal ini berarti nilai
intelektual yang dirasa seseorang tinggi jika
atribut toko semakin baik.
Pengartian interaksi secara keseluruhan :
nilai pelanggan dan atribut toko :
Berdasarkan hasil analisis data dengan
menggunakan analisis korelasi kanonikal
didapatkan bahwa dari sisi nilai pelanggan
terdapat satu nilai yang dianggap paling
penting bagi konsumen yaitu safety atau rasa
aman, rasa aman tersebut merupakan faktor
utama yang dapat menjadikan seseorang
memilih dan melakukan serangkaian proses
pembelian pada Distro Skaters.
Selanjutnya pada sisi atribut toko terdapat satu
atribut yang paling mempengaruhi yaitu price
atau harga. Harga merupakan faktor terkuat
yang dapat mempengaruhi konsumen dalam
membuat keputusan, mulai dari keputusan
memilih disto hingga keputusan melakukan
pembelian produk pada distro tersebut.

Dapat diartikan secara keseluruhan bahwa
seseorang akan memilih Distro Skaters apabila
telah terpenuhi dua faktor yang menjadi hal
utama tersebut yaitu, rasa aman yang
dirasakan konsumen dan harga yang sesuai
dengan kondisi konsumen tersebut. Selain dua
hal tersebut terdapat faktor pendukung
lainnya yaitu kepuasan pribadi yang dirasakan
pelanggan, dan kesesuaian atmosfir toko yang
ada pada Distro Skaters. Kepuasan pribadi
akan terbentuk apabila telah memenuhi
harapan konsumen tentang produk yang dijual
dan yang diinginkan terhadap kenyataan
produk yang ada pada Distro Skaters, dan
pemenuhan
harapan
konsumen
akan
pengakuan sosial yang terbentuk
setelah
menggunakan produk dari Distro Skaters.
Faktor
selanjutnya yaitu atmosfir toko,
kesesuaian atmosfir toko yang dimaksut yaitu
kesesuaian daya tarik fisik dari Distro Skaters
terhadap tema dari Distro Skaters itu sendiri,
penataan produk yang tepat, suasana yang
nyaman ketika berada di Distro Skaters, dan
terdapat fasilitas yang mendukung konsumen
Distro Skaters seperti toilet, kamar pas, dll.
KESIMPULAN
1. Secara keseluruhan yaitu jika dilihat
secara umum, terjadi interaksi yang
kuat antara nilai pelanggan terhadap
atribut toko dan keduanya saling
mempengaruhi.
2. Faktor safety atau rasa aman, rasa
aman tersebut merupakan faktor utama
yang dapat menjadikan seseorang
memilih dan melakukan serangkaian
proses pembelian pada Distro Skaters.
3. Harga merupakan faktor terkuat yang
dapat mempengaruhi konsumen dalam
membuat keputusan, mulai dari
keputusan memilih disto hingga
keputusan
melakukan pembelian
produk pada distro tersebut. Harga
yang diharapkan konsumen adalah
harga yang sesuai dengan kondisi
dirinya, terdapat harga khusus atau
discount dan harga yang kompetitif

jika dibandingkan dengan distro
pesaing.
4. Faktor pendukung
lainnya yaitu
kepuasan pribadi yang dirasakan
pelanggan.
Faktor
pendukung
selanjutnya yaitu atmosfir toko,
kesesuaian atmosfir toko yang
dimaksut yaitu kesesuaian daya tarik
fisik dari Distro Skaters terhadap tema
dari Distro Skaters itu sendiri,
penataan produk yang tepat, suasana
yang nyaman

DAFTAR PUSTAKA
Buchari,
Alma.
(2007).
Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Bandung: CV.Alfabeta.
Budi. (2008). Bandung Kota Kreatif. Bina
Kota,edisi 7,halaman 4.

Erdem, Orhan. Oumlil,Ben, A. Tuncalp, Secil.
(1999). Consumer values and the
importance
of
store
attribute.
International Journal of Retail &
Distribution Management Vol. 27 Iss: 4
pp. 137 – 144
Ferrinadewi, Erna. (2008). Merek dan
Psikologis Konsumen Implikasi pada
Strategi Pemasaran. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Grant, J. Isabel & Stephen, R. Graeme. (2005).
Buying behaviour of "tweenage" girls
and key societal communicating factors
influencing their purchasing of fashion
clothing. Journal of Fashion Marketing
and Management, Vol. 9 Iss: 4 pp. 450
– 467.
Gupta, Shruti. Ogden T, Denise. (2009). To
buy or not to buy? A social dilemma
perspective on green Buying. Journal of
Consumer Marketing, Vol. 26 Iss: 6 pp.
376 – 391.
Ghosh, P., Tripathi, V., & Kumar, A. (2010).
Customer
expectations
of
store
attributes: A study of organized retail
outlets in India. Journal of Retail &
Leisure Property, 9(1), 75-87.
Haynes, J., Pipkin, A., Black,W., & Cloud, R.
(1994). Application of a choice sets
model to assess patronage decision
styles of high involvement consumers.
Clothing and Textiles Research Journal,
12(3), 22‐32.

Hurriyati, Ratih. (2005). Bauran Pemasaran
dan Loyalitas Konsumen. Bandung :
Alfabeta.
Hasan, Ali. (2008). Marketing. Yogyakarta:
Media Utama.
Hair, Joseph F., Et Al. 2010.“Multivariate
Data Analysis”, A Global Perspective ,
Seventh Edition, New Jersey, Pearson
Prentice Hall.
Hsiao, Cheng-Chieh et al. (2011). Exploring
consumer value of multi-channel
shopping: a perspective ofmeans-end
theory. Internet Research, Vol. 22 Iss: 3
pp. 318 – 339.
Hanzaee, Heidarzadeh K. Norouzi, A. (2012).
Customer value scale development:
Merchandise and differentiation value.
African
Journal
of
Business
Management Vol.6 (22), pp. 6652-6657.
Iskandar. (2008). Metodelogi Penelitian
Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif).Jakarta : Gaung Persada
Press.
Kotler, Philip and Gary Amstrong. (2006).
Principles of Marketing. New Jersey:
Prentice Hall
Kotler, Philip. Kevin Lane keller. (2007).
Manajemen Pemasaran, edisi 12 jilid 1.
Jakarta: PT Indeks.
Kotler, Philip. Kevin Lane keller. (2007).
Manajemen Pemasaran, edisi 12 jilid 2.
Jakarta: PT Indeks.
Kotler, Philip. Kevin Lane Keller. (2009).
Marketing
Management,
Thirteen
Edition. Jakarta: Erlangga.

Kuncoro, M. (2009). Metode Riset untuk
Bisnis & Ekonomi edisi 3. Jakarta :
Erlangga.

Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. (2010).
Consumer Behaviour, 10th ed. New
Jersey, Pearson Prentice Hall.

K.Theodoridis,
Prokopis
&
C.
Chatzipanagiotou, Kalliopi. (2009).
Store image attributes and customer
satisfaction across different customer
profiles within the supermarket sector in
Greece. European Journal of Marketing,
Vol. 43 Iss: 5 pp. 708 – 734.

Sugiyono.
(2011).
Metode
Penelitian
Kuantitatif & Kualitatif Bisnis R&D.
Bandung: Penerbit Alfabeta.

Lisa Scheer,Omar Shehryar,and Charles Wood
(2010), How Budget Constraints Impact
Consumers, Response to Discount
Presentation Formats. Journal of Product
and Brand Management. 19(3),225-32.
Lovelock, Christopher dan Lauren Wright,
2007, Manajemen Pemasaran Jasa
Edisi Bahasa Indonesia, Cetakan
Kedua, Jakarta : Indeks.
Riduwan . Akdon, S. (2006). Rumus dan Data
dalam Aplikasi Statistik. Bandung :
Alfabeta.
Sekaran, Uma. (2006). Research Methods for
Business. Jakarta: Salemba Empat.
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis.
Yogyakarta : CV. Andi Offset.
Sulistiarini, Endng. (2006). Pengaruh
Economic Content, Resource Content,
dan
Social
Content
terhadap
Kepercayaan, Kepuasan dan Komitmen
serta Relationship Intention Debitur
Bank Sumut di Sumatera Utara. Thesis
pada Universitas Airlangga.
Sopiah & Syihabudhin. (2008). Manajemen
Bisnis Ritel. Yogyakarta : CV. Andi
Offset.
Santoso, S. (2010). Statistik Multivariat.
Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Sumarwan,
U.,Fachrodji,
A.,
Nursal,
A.,Nugroho, A., Nurzal, Erry R.,
Setiadi, Ign A., Suharyono., &
Alamsyah., Z. (2011). Pemasaran
Strategik
Perspektif
Value-Based
Marketing & Pengukuran Kinerja.
Bogor: Penerbit IPB Press.
Seock,Yoo-Kyoung., Lin, Chen. (2011).
Cultural influence on loyalty tendency
and evaluation of retail store attributes:
An analysis of Taiwanese and American
consumers. International Journal of
Retail & Distribution Management, Vol.
39 Iss: 2 pp. 94 – 113.
Sarwono, Jonathan. (2012). Menggunakan
Prosedur SPSS. Jakarta : PT.Elex media
Komputindo.
Tika, Moh. Pabundu. (2006). Metodelogi Riset
Bisni. Jakarta: PT. Bumi Akara.
Utami, Christina Whidya. (2006). Manajemen
Ritel: Strategi dan Implementasi Ritel
Modern. Jakarta : Salemba Empat.
Yan,

Ruoh-Nan. Yurchisin, Jennifer &
Watchravesringkan, Kittichai. (2011).
Does formality matter?: Effects of
employee
clothing
formality
on
consumers' service quality expectations
and
store
image
perceptions.
International Journal of Retail &
Distribution Management, Vol. 39 Iss: 5
pp. 346 – 362

Zeithaml, Valerie A., Bitner, Mary J., &
Gremler, Dwayne D. (2009). Services
Marketing Integrating Customer Focus

Across the Firm. New York: McGrawHill.

Sumber dari Internet
Jaka. (2010). Jenis Industri Kreatif. [Online].
http://www.
indonesiakreatif.net.[10
Januari 2012]
Adri Irianto. (2010). Ribuan Kaos dan Jaket
Diproduksi Distro Bandung. [Online].
http://www.tempo.co/read/news.
[28
Juni 2012]
Hergi. (2009). Bisnis Kaos Distro. [Online].
.[20
http://blog.distro-indonesia.com
februari 2012]
Jaka. (2010). Industri Kreatif di kota Bandung.
[Online].
www.sumber_portal.indonesiakreatif.ne
t. [15 November 2011]
Rosmiyati. (2011). Kontribusi Industri Kreatif
Terhadap PDB ditargetkan Menjadi 8%.
[Online].
http://www.indonesiafinancetoday.com.
[ 4 Juli 2012]

Sansinto. (2010). Manajemen ritel. [Online].
http://sansinto.wordpress.com/tag/manaj
emen-ritel. [4 Juli 2012]
Vita. (2009). Sixtydegree magazine. [Online].
http://www.kompas.com. [ 8 Maret
2012]