MATERI DAN RPP SEMESTER 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Nama Sekolah

: SMK Negeri 1 Elikobel Merauke

Jurusan

: Agribisnis Tanaman Perkebunan ( ATP )
Agribisnis Ternak Ruminansia ( ATR )

Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester

: XI ( Sebelas ) / I ( Satu )

Standar Kompetensi : 5. Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab
konflik dan mobilitas sosial

Kompetensi Dasar

:5.1 Mendeskripsikan bentuk – bentuk struktur sosial dalam
fenomena kehidupan

Alokasi Waktu

: 4 x 40 menit ( 2 pertemuan )

A. Indikator :
Pertemuan 1
5.1.1 Menjelaskan struktur sosial masyarakat berdasarkan pengertian dan cirinya
Pertemuan 2
5.1.1 Menjelaskan struktur sosial masyarakat berdasarkan pengertian dan cirinya
B. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
-

Menjelaskan struktur sosial masyarakat berdasarkan pengertian dan cirinya


Pertemuan 2
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
-

Menjelaskan struktur sosial masyarakat berdasarkan pengertian dan cirinya

C. Materi Pembelajaran
-

Pengertian struktur sosial

-

Masyarakat komunitas dan pengelompokan masyarakat

-

Ciri – ciri struktur sosial


rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

-

Kelompok sosial

-

Organisasi sosial

-

Stratifikasi sosial

-

Interaksi sosial

D. Model dan Metode Pembelajaran :
Model pembelajaran : Contextual Teaching and Learning ( CTL )

Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab
E.Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
- Pertemuan ke 1 ( 2 x 40 menit )
N
o
1

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Waktu
10 menit

Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:
santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik
tentang

metode

pembelajaran

ceramah

yang

akan


digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan
2.

dipelajari
Kegiatan Inti :

60 menit

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

1. Eksplorasi
a.

Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang
fenomena struktur sosial yang berkembang dalam
masyarakat

2. Elaborasi

a.

Guru menjelaskan materi tentang pengertian struktur
sosial

b.

Guru menjelaskan tentang masyarakat komunitas dan
pengelompokan masyarakat

c.

Guru menjelaskan ciri – ciri struktur sosial

d.

Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas


e.

Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )
3

Penutup

10menit

a. Guru memberikan penekanan

terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa

menarik

kesimpulan

dan

menyimpulkan

secara

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan

salam

keseluruhan materi tersebut
penutup.

- Pertemuan ke 2 ( 2 x 40 menit )
N


Kegiatan Pembelajaran

Alokasi

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

o
1

Waktu
15 menit

Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:
santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)
Apersepsi :
a. Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
b. Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang
metode pembelajaran ceramah tanya jawab serta mereview
pelajaran pertemuan lalu secara singkat
c. Guru menampilkan kembali kerangka konsep materi yang
akan dipelajari

2.

Kegiatan Inti :

60 menit

1. Eksplorasi
a.

Guru menggali pengetahuan peserta didik struktur
sosial yang berkembang di masyarakat

2. Elaborasi
a. Guru menyampaikan materi tentang kelompok sosial
b. Guru menjelaskan tentang organisasi sosial
c. Guru menjelaskan tentang stratifikasi sosial
d. Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi secara
kelompok.

Adapun

berdasarkan

urutan

pembentukan
presensi.

Masing

kelompok


masing

kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik. Dalam diskusi
kelompok, masing – masing kelompok mengerjakan

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

tugas guru. Dalam kegiatan kelompok, peserta didik
diberikan tugas kelompok untuk mengidentifikasi
struktur sosial yang berkembang di masyarakat dalam
kehidupan sehari – hari.
e. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
f. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan
3. Konfirmasi
a.

Guru menyuruh peserta didik secara berkelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok

b.

Guru memberikan umpan balik positif terhadap hasil
diskusi kelompok

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerjasama, kejujuran,
3

kepedulian, tanggung jawab)
Penutup
a. Guru memberikan penekanan

15menit
terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta didik dan
menyimpulkan secara keseluruhan materi tersebut
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan

salam

penutup.

F. Sumber dan Alat Belajar
1. Sumber belajar :
- Budiyono.(2009). Sosiologi 2 : Untuk SMA /MA Kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

- Laning, Vina Dwi.(2009).Sosiologi : Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
- Rochmadi, Nur Wahyu. ( 2008 ). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 2
untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan,

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional.
- Saptono, Suteng , Bambang.(2007).Sosiologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta :
Phibeta Aneka Gama
- Widianti,Wida.(2009). Sosiologi 2 : Untuk SMA dan MA Kelas XI IPS.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Alat Belajar :
- Laptop
- White board / papan tulis
G. Penilaian
Penilaian

Teknik
penilaian

Bentuk
instrumen

Sikap

Non Tes

Observasi

Tugas
kelompok

Tertulis

Tertulis

Lembar
instrumen
Lembar
observasi
Tertulis

Keterangan

Terlampir
terlampir

Instrumen Penilaian Kegiatan Kelompok
Diskusikan dengan kelompok anda pertanyaan berikut. Kemudian presentasikan hasil
diskusi kelompok anda di depan kelas.
1. Menurut pendapat kelompokmu apakah siswa siswi di suatu sekolah dapat dikatakan
sebagai masyarakat ? Mengapa ?
2. Apakah dalam kehidupan siswa di sekolah terjadi pengelompokan sesuai dengan
kehendak masing - masing ? Apakah buktinya ?
3. Di dalam suatu masyarakat baik desa maupun kota terjadi perbedaan pendapat.
Bgaimana solusi untuk mengatasi permasalahn tersebut ?
4. Di pulau Papua terdapat suku primitif dimana masyarakat tersebut memiliki
keterbatasan untuk berinteraksi dengan dunia luar. Menurut pendapat kamu
bagaimana cara yangefektif agar masyarakat bisa berinteraksi ?

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

Instrumen Penilaian Kegiatan Presentasi Kelompok
Aspek penilaian

: Penilaian Sikap Kelompok

Judul kegiatan

:

Tanggal Penilaian :
Kelas

:
Aspek yang dinilai

No

Kelompok

Nama

Peserta

Materi

didik

presentasi

Ketrampilan

Kerja sama
dalam

Keaktifan

kelompok

dalam

Skor

Nilai

mengemukakan
pendapat

1
2
3
Instrumen Penilaian Sikap
Materi

:

Kelas/Semester

:

Hari/Tanggal

:

No

Nama

Disiplin

Kerjasama

Kejujuran

Kepedulian

Tanggung
jawab

Skor

1
2
3

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

Nilai

Lampiran : Materi Pembelajaran
MATERI PEMBELAJARAN
Standar Kompetensi : 5. Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab
konflik dan mobilitas sosial
Kompetensi Dasar

: 5.1 Mendeskripsikan bentuk – bentuk struktur sosial dalam
fenomena kehidupan

KEGIATAN PEMBELAJARAN I-II
Indikator Pencapaian Hasil Belajar:
Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk :
rpp semester
1|kelas
xi atpberdasarkan
atr|bhianpengertian
rangga j.r,
s.pd | 
- Menjelaskan
struktur sosial
masyaraKat
dan cirinya

A. Pengertian Struktur Sosial
Di dalam kehidupan setiap masyarakat, pasti terdpaat kelompok- kelompok yang
berbeda – beda secara horizontal atau berjejer dan juga tersusun dari bawah ke atas
sehingga membentuk sebuah struktur sosial. Menurut Soerjono Soekanto (2002:68)
struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antarposisi sosial dan
antarperan. Dengan demikian, pengertian struktur sosial dapat didefinisikan sebagai
suatu tatanan / susunan kehidupan sosial dalam kehidupan masyarakat yang di
dalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan dengan
batas-batas perangkat unsur-unsur sosial yang menunjuk pada suatu keteraturan
perilaku, sehingga dapat memberikan bentuk sebagai suatu masyarakat.
B. Masyarakat komunitas dan pengelompokan masyarakat
1. Masyarakat
Kata masyarakat dalam bahasa Inggrisnya society, sedangkan kata komunitas
dalam bahasa Inggrisnya community. Dua istilah (konsep) tersebut sering
ditafsirkan secara sama, padahal sangat berbeda artinya. Society atau masyarakat
berbeda dengan komunitas (community) atau masyarakat setempat. masyarakat
adalah merupakan kelompok atau kolektivitas manusia yang melakukan
interaksi-komunikasi

dengan

sesama,

sedikit

banyak

bersifat

kekal,

berlandaskan perhatian dan tujuan bersama, serta telah melakukan jalinan
secara berkesinambungan dalam waktu yang relatif lama, dan adanya
kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakat tersebut. Terdapat perbedaan
mendasar antara kedua konsep tersebut. Berdasarkan pengertian ini, maka yang
menjadi unsur dari masyarakat adalah kelompok manusia; adanya keterpaduan
atau kesatuan diri berlandaskan kepentingan utama; Adanya pertahanan dan
kekekalan diri; adanya kesinam bungan; dan adanya hubungan yang pelik
diantara anggotanya. Adapun ciri-ciri masyarakat adalah kelompok manusia;
memiliki kebebasan dan bersifat kekal; menempati suatu kawasan; memiliki
kebudayan; dan memiliki hubungan dalam kelompok yang bersangkutan.
Dengan demikian, karakteristik dari masyarakat itu terutama terletak

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

pada kelompok manusia yang bebas dan bersifat kekal, menempati kawasan
tertentu, memiliki kebudayaan serta terjalin dalam suatu hubungan di antara
anggota-anggotanya.
2. Komunitas
Istilah komunitas atau “community” lebih jarang dipergunakan oleh manusia
dibandingkan dengan istilah masyarakat. Komunitas adalah bagian kelompok
dari masyarakat (society) dalam lingkup yang lebih kecil, serta mereka lebih
terikat oleh tempat (teritorial). Masyarakat setempat (community) adalah suatu
wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial yang
tertentu. Dasar- dasar dari masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan
semasyarakat setempat. Jadi unsur komunitas adalah: adanya wilayah atau
lokalitas, perasaan saling ketergantungan atau saling membutuhkan.
3. Pengelompokan Masyarakat
Pada umumnya berdasarkan tempat tinggal masyarakat dikelompokkan menjadi
masyarakat desa dan masyarakat kota. Desa sering kali ditandai dengan
kehidupan yang tenang, jauh dari hikuk pikuk keramaian, penduduknya ramahtamah, saling mengenal satu sama lain, mata pencaharian penduduknya
kebanyakan sebagai petani, atau nelayan, walaupun ada yang menjadi
pedagang, tukang kayu atau tukang batu. Mereka mempunyai hubungan yang
lebih erat dan mendalam antar sesama warganya. Sistem kehidupan biasanya
berkelompok, atas dasar kekeluargaan dan gotong-royong. Sebuah kota sering
kali ditandai dengan kehidupan yang ramai, wilayahnya yang luas, banyak
penduduknya, hubungan yang tidak erat satu sama lain, dan mata pencaharian
penduduknya bermacam-macam.
Menurut Soerjono (1990), masyarakat kota dan desa memiliki perhatian yang
berbeda, khususnya perhatian terhadap keperluan hidup. Masyarakat desa pada
umumnya, yang diutamakan adalah perhatian khusus terhadap keperluan pokok,
fungsi-fungsi yang lainnya diabaikan. Sedangkan pandangan masyarakat kota,
mereka melihat selain kebutuhan pokok, pandangan masyarakat sekitarnya juga
diperhatikan. Misalnya makan, bukan hanya sekedar kandungan gizi dan
enaknya saja yang diperhatikan, tetapi juga memperhatikan peralatan dan
tempatnya makan. Pembagian kerja (division of labor) pada masyarakat kota

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

sudah terspesialiasasi. Begitu pula jenis profesi pekerjaan sangat banyak
macamnya (heterogen).
Dari sudut keahlian (spesialisasi), seseorang mendalami pekerjaan pada satu
jenis keahlian yang semakin spesifik, contohnya: ada dokter umum, dokter
spesialis, seperti THT (telinga hidung tenggorokan), dokter ahli penyakit dalam
(internis), dokter ahli kandungan (geneokolog), dan lain-lain. Disamping itu
jenis pekerjaan banyak sekali macamnya, contohnya ada tukang listrik, ada ahli
bangunan, guru, polisi, tentara, akuntan, tukang sayur, dan lain-lain. Bahkan
kadang sangat spesifik, misalnya guru IPS untuk peserta didik SD, tukang listrik
khusus
untuk mobil otomatis.
Masyarakat desa memiliki jenis pekerjaan yang sama, seperti bertani, berladang,
atau sebagai nelayan. Kehidupan orang desa yang memiliki jenis pekerjaan yang
sama (homogen) sangat menggantungkan pekerjaannya kepada keluarga
lainnya. Mereka tidak bisa mengerjakan semuanya oleh keluarganya sendiri.
Untuk mengolah tanah, memanen padi, atau pekerjaan bertani lainnya.
Masyarakat gemainschaft

atau disebut juga paguyuban adalah kelompok

masyarakat dimana anggotanya sangat terikat secara emosional dengan yang
lainnya. Sedangkan masyarakat geselschaft atau patembeyan ikatan-ikatan
diantara anggotanya kurang kuat dan bersifat rasional. Paguyuban cenderung
sebagai refleksi masyarakat desa, sedangkan patembayan refleksi masyakat kota.

C. Ciri – Ciri Struktur Sosial
Struktur sosial yang ada dalam masyarakat memiliki beberapa ciri umum. Adapun
ciri-ciri struktur sosial adalah sebagai berikut.
1.

Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antarindividu pada saat
tertentu.

2.

Struktur sosial merupakan seluruh kebudayaan masyarakat yang dapat dilihat
dari sudut pandang teoritis. Jadi, setiap pelaksanaan penelitian diarahkan pada
pemikiran tentang derajat dari susunan sosialnya.

3.

Struktur sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis sehingga dapat
dilihat kerangka tatanan yang berbentuk struktur.

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

4.

Struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial pokok yang dapat
memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada
aksi-aksi yang kemungkinan besar dilakukan secara organisatoris.

Berikut ini adalah beberapa fungsi struktur sosial.
1. Struktur sosial berfungsi sebagai pengawasan sosial (social control). Artinya
struktur sosial merupakan penekan terhadap adanya pelanggaran nilai dan
norma masyarakat sehingga disiplin kelompok dapat dipertahankan.
2. Struktur sosial berfungsi sebagai dasar dalam menanamkan disiplin sosial
(discipline control). Setiap anggota kelompok akan memiliki pengetahuan dan
kesadaran terutama dalam hal sikap, adat kebiasaan, dan kepercayaan. Dengan
demikian, anggota kelompok dapat mengetahui bagaimana cara bersikap dan
Bertindak sesuai dengan ketentuan dan harapan masyarakat. Akibatnya,
perbedaan paham dapat dikurangi.
D. Kelompok sosial
Kelompok sosial merupakan salah satu bentuk struktur sosial. Terbentuknya
kelompok sosial apabila di antara individu yang satu dengan yang lain bertemu.
1. Pengertian Kelompok Sosial (Social Group)
Menurut Joseph S.Roucek dan Roland L.Warren , mendefinisikan kelompok
sosial sebagai kelompok yang terdiri atas dua atau lebih manusia dan di antara
mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggota atau
orang lain secara keseluruhan.
Suatu kelompok dikatakan berstruktur apabila di dalamnya ada syarat-syarat
khusus, yaitu :
a. memiliki peranan-peranan sosial yang menjadi aspek dinamis dari struktur,
b. adanya sistem dari situs-situs para anggotanya, seperti adanya susunan
pengurus, dan
c. berlakunya nilai dan norma-norma untuk mempertahankan kehidupan
kelompoknya.
2. Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, kelompok manusia baru bisa dikatakan sebagai
kelompok sosial jika terdapat syarat- syarat sebagai berikut.

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

a. Adanya kesadaran dari anggota kelompok bahwa mereka merupakan bagian
dari kelompok.
b. Adanya hubungan timbal balik antaranggota kelompok.
c. Adanya kesamaan tujuan yang dimiliki oleh anggota kelompok.
d. Adanya struktur, kaidah, dan pola perilaku.
3. Macam-Macam Kelompok Sosial
Menurut Biestedt, dikenal ada empat macam kelompok sosial, yaitu kelompok
statis, kelompok kemasyarakatan, kelompok sosial, dan kelompok asosiasi.
a. Kelompok Statis
Kelompok statis memiliki ciri-ciri : kelompok ini bukan organisasi, tidak
memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antara anggotanya. Contoh
kelompok statis adalah kelompok penduduk usia balita (0 - 5 tahun).
b. Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok kemasyarakatan adalah kelompok yang memiliki kesamaan tetapi
tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
Contoh kelompok kemasyarakatan adalah pengelompokan

penduduk

berdasarkan jenis kelamin.
c. Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis
dan hubungan antaranggota terjalin, tetapi tidak terikat dalam ikatan
organisasi. Contoh kelompok sosial, antara lain keluarga batih dan kelompok
teman.
Selain dari Biestedt, masih ada bermacam-macam kelompok lagi, antara lain :
a.

Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
1) Kelompok Primer (Primary Group)
Kelompok primer memiliki ciri, antara lain antaranggota kelompok
saling mengenal serta bekerja sama secara erat dan bersifat pribadi.
Sebagai salah satu akibat dari hubungan yang erat dan bersifat pribadi
tersebut adalah peleburan individu dalam kelompok sehingga tujuan
individu menjadi tujuan kelompok pula. Kelompok primer hampir mirip
dengan kelompok kekerabatan. Perbedaan yang dimiliki adalah
kelompok primer lebih bersifat spontan.

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

2) Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Kelompok sekunder memiliki anggota lebih banyak daripada kelompok
primer atau utama. Anggota kelompok sekunder tidak selalu saling
mengenal, tidak langsung bersifat fungsional, rasional, dan lebih banyak
ditujukan pada tujuan pribadi. Anggota lain dan usaha kelompok
merupakan alat. Sifat kelanggengan dalam kelompok sekunder hanya
sementara saja. Hubungan yang terjadi pada kelompok
sekunder tidak ditujukan pada pribadi-pribadi, tetapi terhadap nama
kelompok.
Di antara kelompok primer dan kelompok sekunder
terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut sebagai
berikut:
1) Kelompok Primer (Primary Group)
Kelompok primer memiliki ciri sebagai berikut.
a) Memiliki anggota sedikit (kurang dari tiga puluh orang).
b) Hubungan antaranggota bersifat pribadi dan akrab.
c) Mengutamakan komunikasi tatap muka.
d) Kebersamaan anggota dalam kelompok relatif lama (bersifat lebih
permanen).
e) Saling mengenal dengan baik antaranggota kelompok sehingga
mempunyai perasaan loyalitas.
f) Bersifat informal.
g) Keputusan dalam kelompok lebih bersifat tradisional dan kurang
rasional.
2) Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Kelompok sekunder memiliki ciri sebagai berikut.
a) Jumlah anggota kelompok besar.
b) Hubungan antaranggota tidak bersifat pribadi dan antaranggota tidak
ada hubungan yang erat.
c) Komunikasi tatap muka jarang dilakukan;
d) Para anggota berada bersama-sama dalam waktu singkat (temporer).

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

e) Antaranggota tidak saling mengenal dengan baik.
f) Bersifat formal.
g) Keputusan dalam kelompok lebih rasional dan mengutamakan
efisiensi.
b. Gemeinschaft dan Gesellschaft
1) Gemeinschaft
Dasar hubungan masyarakat desa adalah rasa cinta dan kesatuan batin.
Gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama yang anggotanya diikat
oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Dasar
hubungan dalam kelompok ini adalah rasa cinta dan kesatuan batin.
Bentuk kelompok ini dapat dijumpai pada masyarakat desa atau
masyarakat suku yang masih tradisional. Masyarakat dalam kelompok ini
mempunyai kedudukan yang lebih penting daripada individu. Fierdinand
Tonnies mengemukakan ciri-ciri gemeinschaft, yaitu :
a) hubungan antaranggota bersifat menyeluruh dan mesra (intim);
b) hubungan antaranggota bersifat pribadi (privat); dan
c) hubungan hanya untuk dalam kelompok, tidak untuk orang-orang yang
ada di luar kelompok (eksklusif).
d) Permasalahan atau perselisihan yang terjadi dalam kelompok
diselesaikan atas nama kelompok dan bukan atas nama pribadi saja.

Gemeinschaft ada tiga bentuk sebagai berikut.
a) Gemeinschaft by blood, yaitu bentuk kehidupan bersama yang
anggotanya diikat oleh hubungan darah atau keturunan. Misalnya,
keluarga dan kelompok kekerabatan.
b) Gemeinschaft of place, yaitu bentuk kehidupan bersama karena
berdekatan tempat tinggalnya sehingga dapat saling menolong.
Misalnya, RT dan RW.
c) Gemeinschaft of mind, yaitu bentuk kehidupan bersama yang terjadi
karena mempunyai jiwa dan pikiran yang sama atau ideologi yang
sama.

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

2) Gesellschaft
Gesellschaft adalah kelompok yang didasari ikatan lahiriah yang jangka
waktunya terbatas. Dalam gesellschaft terdapat hubungan perjanjian yang
berdasarkan ikatan timbal balik, misalnya ikatan antarpedagang, dan
organisasi buruh pabrik. Orang-orang yang ada dalam hubungan
gesellschaft didasarkan karena mempunyai kepentingan-kepentingan pribadi
di atas kepentingan kelompok. Sementara itu, unsur-unsur kehidupan
lainnya hanya merupakan alat.
c. Kelompok Formal dan Kelompok Informal
Mengenai kelompok formal dan kelompok informal dapat dilihat pada uraian
berikut ini.
1) Kelompok Formal
Kelompok formal adalah kelompok-kelompok yang sengaja diciptakan
dan didasarkan pada aturan-aturan yang tegas. Aturan tersebut
dimaksudkan sebagai sarana untuk mengatur hubungan antaranggota
dalam bertingkah laku untuk mencapai tujuannya. Status yang dimiliki
oleh para anggota sesuai dengan pembatasan tugas dan wewenangnya.
2) Kelompok Informal
Kelompok informal adalah kelompok yang terbentuk karena tinggi dan
berulang-ulangnya kuantitas pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan
berdasar pengalaman dan kepentingan anggota-anggota yang relatif sama.
d. Membership dan Reference Group
Robert K.Merton memberikan pendapat mengenai membership dan
reference group. Dia mendefinisikan kedua kelompok itu sebagai berikut.
1) Membership Group
Membership group merupakan kelompok di mana setiap orang secara
fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Anggota-anggota dalam
membership group sering melakukan interaksi untuk membentuk
kelompok-kelompok

tersendiri.

Keanggotaan

seseorang

dalam

membership group diukur dari interaksinya dengan kelompok sosial
tersebut termasuk para anggotanya.

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

2) Reference Group
Reference group merupakan kelompok yang menurut pandangan
seseorang mengakui, menerima, dan mengidentifikasikan dirinya tanpa
harus menjadi anggotanya.
Reference group mempunyai dua bentuk.
a) Tipe normatif yang menentukan dasar-dasar bagi kepribadian
seseorang;
b) Tipe perbandingan (comparation type) merupakan suatu pegangan
bagi individu dalam menilai kepribadian.
E. Organisasi sosial
1. Pengertian Organisasi Sosial
Organisasi berarti suatu kesatuan orang yang tersusun dengan teratur berdasarkan
pembagian tugas tertentu. Sedangkan istilah sosial berarti segala sesuatu yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dalam masyarakat. Jadi, organisasi sosial
adalah suatu susunan atau struktur dari berbagai hubungan manusia yang terjadi
dalam masyarakat, di mana hubungan tersebut merupakan suatu kesatuan yang
teratur.
Ada beberapa syarat yang diperlukan dalam mengatur hubungan antaranggota
dalam sebuah organisasi sosial.
a. Setiap anggota hidup dalam suasana harmonis meskipun memiliki kehidupan
yang berbeda.
b. Adanya kekuasaan atau otoritas yang bersifat memaksa dalam pelaksanaan
hubungan antaranggota.
c. Memiliki ukuran yang tetap dalam tata hubungan sosial yang dapat diterima
oleh anggota-anggota kelompok.
2. Tipe-Tipe Organisasi Sosial
Organisasi sosial dapat dibedakan menjadi organisasi formal dan organisasi
informal.
a. Organisasi Formal
Organisasi formal ditandai adanya wewenang dan tanggung jawab yang tegas
sebagai pedoman pelaksanaan organisasi tersebut. Kedisiplinan anggota dalam

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

organisasi diukur dengan kepatuhannya terhadap peraturan-peraturan resmi. Jadi,
organisasi formal diartikan sebagai organisasi yang berusaha mencapai tujuan
dengan mengikuti ketentuan- ketentuan resmi (formal). Organisasi formal
memiliki ciri-ciri khusus, yaitu terdapat :
1) pola komunitas yang relatif mapan;
2) disiplin kerja yang diatur secara resmi;
3) pengorganisasian yang jelas;
4) kekhususan keahlian;
5) tujuan yang terencana dengan jelas.
b. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah organisasi yang mencapai tujuannya dengan
melakukan hubungan antaranggotanya atas dasar hubungan pribadi tanpa menurut
ketentuan formal. Dasar kedisiplinan anggota organisasi diukur dari kesadaran
pribadi terhadap upaya pencapaian tujuan organisasi. Adapun ciri-ciri organisasi
informal, yaitu :
1) hubungannya bersifat informal;
2) anggotanya berjumlah relatif kecil;
3) pembentukan organisasinya didasarkan atas kepentingan bersama;
4) adanya kegemaran yang relatif sama di luar organisasi;
5) disiplin kerjanya didasarkan atas kesadaran pribadi.
Banyaknya atau tidak terbatasnya keterlibatan anggota
menyulitkan organisasi ini dalam mengambil keputusan.
3. Ciri-Ciri Organisasi Sosial
Ada beberapa ciri organisasi sosial, yaitu :
a. Rumusan batas-batas operasionalnya jelas, artinya terdapat tujuan yang telah
ditetapkan berdasarkan kepentingan.
b. Organisasi pada umumnya mempunyai identitas yang jelas.
c. Organisasi menetapkan anggotanya secara formal.
F. Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosial merupakan pembedaan sosial masyarakat secara vertikal.
1. Pengertian Stratifikasi Sosial
Seorang sosiolog, Pitirim A. Sorokin berpendapat bahwa sistem lapisan sosial
merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

teratur. Mereka yang memiliki sesuatu yang berharga dalam jumlah banyak akan
dianggap berkedudukan dalam lapisan atas. Sedangkan mereka yang sedikit atau
sama sekali tidak memiliki sesuatu yang berharga dalam pandangan masyarakat
dianggap mempunyai kedudukan rendah.
Untuk memahami istilah stratifikasi sosial, kita harus mengkaji terlebih dahulu
kata aslinya, yaitu stratification. Kata stratification berasal dari kata stratum
atau strata yang berarti pelapisan. Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial berarti
penggolongan warga masyarakat ke dalam kelompok-kelompok tertentu secara
bertingkat-tingkat (hierarkies). Itulah sebabnya kita dapat mengenal kelas-kelas
dalam kehidupan masyarakat, yaitu kelas atas, kelas menengah, dan kelas
bawah.
2. Terbentuknya Stratifikasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, ada beberapa pokok yang mendasari terjadinya
stratifikasi sosial dalam masyarakat.
a. Sistem stratifikasi berpokok pada sistem pertentangan dalam masyarakat.
b. Sistem stratifikasi sosial dianalisis dalam ruang lingkup unsur-unsur sebagai
berikut.
1) Sistem pertanggaan yang diciptakan para warga masyarakat (prestise dan
penghargaan).
2) Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, seperti penghasilan, kekayaan,
dan keselamatan.
3) Criteria system pertentangan, yaitu disebabkan kualitas pribadi,
keanggotaan kelompok kerabat tertentu, milik, wewenang, atau kekuasaan.
4) Lambang-lambang kedudukan, seperti tingkah laku hidup, cara berpakaian,
perumahan, dan keanggotaan dalam suatu organisasi.
5) Mudah tidaknya bertukar kedudukan.
6) Solidaritas di antara individu-individu atau kelompok yang menduduki
kedudukan sama dalam sistem sosial masyarakat.
3. Dasar Pembentukan Stratifikasi Sosial
Secara umum, pembentukan stratifikasi sosial dalam masyarakat didasari oleh
beberapa kriteria berikut ini.
a. Ukuran Kekayaan

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

Mereka yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk dalam golongan
lapisan atas. Kekayaan yang dimiliki dapat dilihat dari bentuk dan model
rumah, mobil pribadinya, cara berpakaian, cara berbelanja, dan tempat
makan.
b. Ukuran Kekuasaan
Mereka yang memiliki kekuasaan atau wewenang terbesar akan menempati
lapisan atas.
c. Ukuran Kehormatan
Ukuran kehormatan terlepas dari ukuran kekayaan dan atau kekuasaan. Orang
yang paling disegani dan dihormati dalam masyarakat akan menempati
lapisan sosial tertinggi. Ukuran kekuasaan banyak dijumpai pada masyarakat
tradisional. Dalam masyarakat tradisional, orang yang dihormati adalah
golongan tua atau mereka yang pernah berjasa.
d. Ukuran Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan dipakai sebagai ukuran stratifikasi sosial pada masyarakat
yang menghargai ilmu pengetahuan. Ukuran untuk menentukan lapisan sosial
masyarakat diatas bukanlah ukuran mutlak yang tidak bisa berubah. Masih
ada ukuran-ukuran lain yang dapat digunakan untuk menentukan stratifikasi
sosial seseorang dalam masyarakat.
4. Sifat Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial dalam masyarakat ada yang bersifat tertutup dan terbuka, dan
campuran. Sifat stratifikasi sosial tersebut adalah sebagai berikut.
a. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Pada stratifikasi sosial tertutup membatasi kemungkinan berpindahnya
seseorang dari satu lapisan ke lapisan lain baik yang merupakan gerak ke atas
dan gerak ke bawah. Satu- satunya jalan untuk menjadi anggota dalam
stratifikasi sosial tertutup adalah kelahiran. Stratifikasi sosial tertutup terdapat
dalam masyarakat feodal dan masyarakat berkasta.
b. Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Social Stratification)
Dalam stratifikasi sosial terbuka kemungkinan untuk pindah dari satu lapisan
ke lapisan lain sangat besar. Stratifikasi sosial terbuka memberikan
kesempatan kepada seseorang untuk berpindah lapisan sesuai dengan

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan bagi masyarakat yang kurang
cakap dan tidak beruntung bisa jatuh ke lapisan sosial di bawahnya.
c. Sistem Stratifikasi Sosial Campuran
Pada sistem stratifikasi sosial campuran, perpindahan lapisan hanya terjadi
pada golongan lapisan yang sama.
Berikut ini merupakan gambaran sistem stratifikasi sosial terbuka, tertutup, dan
campuran.
a. Sistem Stratifikasi Sosial Tertutup
Gambar tersebut melukiskan bahwa dalam sistem
stratifikasi sosial

tertutup, sangat sulit bahkan

tertutupkemungkinan untuk pindahnya seseorang
dari satu lapisan ke lapisan lainnya.
b. Sistem Stratifikasi Sosial Terbuka
Pada sistem stratifikasi sosial terbuka, banyak
peluang bagi seseorang untuk pindah dari satu
lapisan sosial ke yang lain.
c. Sistem Stratifikasi Sosial Campuran
Pada

sistem

stratifikasi

sosial

campuran,

perpindahan lapisan hanya terjadi pada golongan
lapisan yang sama.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Nama Sekolah

: SMK Negeri 1 Elikobel Merauke

Jurusan

: Agribisnis Tanaman Perkebunan ( ATP )
Agribisnis Ternak Ruminansia ( ATR )

Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester

: XI ( Sebelas ) / I ( Satu )

Standar Kompetensi : 5. Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab
konflik dan mobilitas sosial

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

Kompetensi Dasar

:5.1 Mendeskripsikan bentuk – bentuk struktur sosial dalam
fenomena kehidupan

Alokasi Waktu

: 4 x 40 menit ( 2 pertemuan )

A. Indikator :
Pertemuan 1
5.1.2 Mendeskripsikan pelapisan masyarakat yang ada dalam kehidupan
Pertemuan 2
5.1.3 Mendeskripsikan pranata yang berkembang dalam masyarakat
B. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
-

Mendeskripsikan pelapisan masyarakat yang ada dalam kehidupan

Pertemuan 2
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :
-

Mendeskripsikan pranata yang berkembang dalam masyarakat

C. Materi Pembelajaran
- Kelas – kelas dalam masyarakat
- Unsur – unsur lapisan masyarakat
- Ciri umum pranata sosial
- Unsur – unsur pranata sosial
- Pengelompokan pranata sosial
- Tipe – tipe pranata sosial
- Proses pembentukan pranata sosial
- Fungsi pranata sosial
D. Model dan Metode Pembelajaran :
Model pembelajaran : Contextual Teaching and Learning ( CTL )
Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

E.Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
- Pertemuan ke 1 ( 2 x 40 menit )
N
o
1

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Waktu
10 menit

Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:
santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut
kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada
pertemuan ini).
- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik
tentang

metode

pembelajaran

ceramah

yang

akan

digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan
2.

dipelajari
Kegiatan Inti :

60 menit

1. Eksplorasi
a.

Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang
mendeskripsikan pelapisan masyarakat yang ada dalam
kehidupan

2. Elaborasi
a. Guru menjelaskan kelas – kelas dalam masyarakat
b. Guru menjelaskan unsur – unsur lapisan masyarakat
c. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
d. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )
3

Penutup
a.

10menit

Guru memberikan penekanan
penting

( penguatan

terhadap hal – hal

materi ) selama awal

pembelajaran maupun akhir pembelajaran
b.

Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas
berupa menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara
keseluruhan materi tersebut

c.

Guru memberikan tugas individu untuk dikerjakan di
rumah dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya

d.

Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan

salam

penutup.

- Pertemuan ke 2 ( 2 x 40 menit )
N
o
1

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Waktu
15 menit

Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta
didik ketika memasuki ruang

kelas (nilai yang

ditanamkan: santun, peduli)
c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran
peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,
rajin, religius)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan
dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai
pada pertemuan ini).
- Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang
metode

pembelajaran

ceramah

tanya

jawab

serta

mereview pelajaran pertemuan lalu secara singkat
- Guru menampilkan kembali kerangka konsep materi yang
akan dipelajari
2.

Kegiatan Inti :

60 menit

1. Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan peserta didik pranata sosial
yang berkembang dalam masyarakat
2. Elaborasi
a. Guru menyampaikan ciri umum pranata sosial
b. Guru menjelaskan tentang unsur – unsur pranata sosial
c. Guru menjelaskan tentang pengelompokan pranata
sosial
d. Guru menjelaskan tipe – tipe pranata sosial
e. Guru menjelaskan proses pembentukan pranata sosial
f. Guru menjelaskan fungsi pranata sosial
g. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama
penyampaian materi belum begitu jelas
h. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kejujuran,

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

3

kepedulian, tanggung jawab)
Penutup

15menit

a. Guru memberikan penekanan

terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun
akhir pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa
menarik

kesimpulan

dan

menyimpulkan

secara

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan

salam

keseluruhan materi tersebut
penutup.

F. Sumber dan Alat Belajar
1. Sumber belajar :
- Budiyono.(2009). Sosiologi 2 : Untuk SMA /MA Kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
- Laning, Vina Dwi.(2009).Sosiologi : Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
- Rochmadi, Nur Wahyu. ( 2008 ). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 2
untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan,

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional.
- Saptono, Suteng , Bambang.(2007).Sosiologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta :
Phibeta Aneka Gama
- Widianti,Wida.(2009). Sosiologi 2 : Untuk SMA dan MA Kelas XI IPS.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Alat Belajar :
- Laptop
- White board / papan tulis
G. Penilaian
Penilaian

Teknik
penilaian

Bentuk
instrumen

Lembar
instrumen

Keterangan

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

Sikap

Non Tes

Tugas
individu

Tertulis

Observasi

Tertulis

Lembar
observasi

Terlampir

Tertulis

terlampir

Instrumen Penilaian Kegiatan Individu
Kerjakan tugas individu berikut ini !
1. Menurut kalian bagaimana struktur pelapisan masyarakat di daerahmu ? Jelaskan
secara rinci
2. Apakah di sekolahmu golongan guru dan siswa terdapat pelapisan sosial diantara
mereka ? Mengapa ?
Instrumen Penilaian Sikap
Materi

:

Kelas/Semester

:

Hari/Tanggal

:

No

Nama

Disiplin

Kerjasama

Kejujuran

Kepedulian

Tanggung
jawab

Skor

1

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

Nilai

Lampiran : Materi Pembelajaran
MATERI PEMBELAJARAN
Standar Kompetensi : 5. Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab
konflik dan mobilitas sosial
Kompetensi Dasar

: 5.1 Mendeskripsikan bentuk – bentuk struktur sosial dalam
fenomena kehidupan

KEGIATAN PEMBELAJARAN III-IV
Indikator Pencapaian Hasil Belajar:
Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk :
-

Mendeskripsikan pelapisan masyarakat yang ada dalam kehidupan

-

Mendeskripsikan pranata sosial yang berkembang dalam masyarakat

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

A. Kelas – Kelas Dalam Masyarakat
Sifat lapisan didalam suatu masyarakat dapat bersifat tertutup

(closed social

stratification) dan (open social stratification). Bersifat tertutup bilamana membatasi
kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain. Baik yang
merupakan gerak ke atas atau ke bawah.
Sebaliknya di dalam sistem terbuka, setiap anggota masyarakat mempunyai
kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik lapisan, atau bagi
mereka yang tidak beruntung, untuk jatuh dari lapisan yang atas ke lapisan di
bawahnya.
B. Unsur – unsur lapisan masyarakat
Unsur yang melandasi sistem lapisan masyarakat adalah kedudukan (status) dan
peranan (role).
a. Kedudukan (Status)
Pengertian kedudukan (status) kadang dibedakan dengan kedudukan sosial (social
status). Kedudukan diartikan sebagai tempat atauposisi seseorang dalam suatu
kelompok sosial. Kedudukan sosial artinya tempat seseorang secara umum dalam
masyarakat sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan
pergaulannya, prestisenya danhak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Untuk lebih
mudah mendapatkan pengertian, kedua istilah tersebut di atas akan dipergunakan
dalam arti yang sama dan digambarkan dengan istilah kedudukan (status).
Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam kedudukan yaitu
ascribed-status dan achieved-status.Ascribed-status adalah kedudukan seseorang
dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbeda an-perbedaan rohaniah dan
kemampuan.

Kedudukan

tersebut

diperoleh

karena

kelahiran,

misalnya

kedudukan anak seorang bangsawan adalah bangsawan pula. Seseorang warga
kasta Brahmana di India memperoleh kedudukan demikian karena orang tuanya
tergolong dalam kasta yang bersangkutan. Pada umumnya ascribed-status
dijumpai pada masyarakat dengan sistem lapisan tergantung pada perbedaan
rasial.

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

Achieved-Status adalah kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usahausaha yang disengaja. Kedudukan ini tidak diperoleh atas dasar kelahiran. Akan
tetapi bersifat terbuka bagi siapa saja tergantung dari kemampuan masing-masing
dalam mengejar serta mencapai tujuan- tujuannya.
dapat

menjadi

hakim

Misalnya,

setiap

orang

asalkan memenuhi persyaratan tertentu. Terserahlah

kepada yang bersangkutan apakah dia mampun menjalani syarat-syarat tersebut.
b. Peranan (Role)
Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia
menjalankan suatu peranan.
C.Ciri umum pranata sosial
Secara ringkas, pranata sosial adalah sistem norma khusus yang menjadi wahana
atau menata suatu rangakaian tindakan yang memungkinkan warga masyarakat
untuk berinteraksi menurut pola-pola resmi. Misalnya: belajar di sekolah, bermain
tinju, diklat dan sebagainya.
Gillin dan Gillin (dalam Soekanto, 1990) menguraikan ciri-ciri umum
pranata/lembaga sosial sebagai berikut:
a.

Suatu pranata/lembaga sosial adalah suatu organisasi daripada pola-pola
pemikiran dan pola-pola perikelakuan yang terwujud melalui aktivitasaktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.

b.

Pranata/lembaga sosial mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu

c.

Pranata/lembaga sosial mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan pranata/lembaga yang bersangkutan

d.

Lambang-lambang biasanya juga merupakan ciri khas dari pranata/lembaga
sosial

e.

Suatu pranata/lembaga sosial mempunyai suatu tradisi yang tertulis dan yang
tak tertulis yang dirumuskan tujuannya, tata tertib yang berlaku.

D. Unsur – unsur pranata sosial
Meskipun terdapat perbedaan dalam pranata/lembaga, tetapi
kesamaannya,

hal

ini

mengingat

fungsinya

yang

agak

banyak juga
sama,

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

yakni

mengkonsolidasikan dan menstabilisasikan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut
dipergunakan teknik-teknik yang relatif sama antara lain:
1. Tiap-tiap lembaga mempunyai lambang-lambangnya
2. Lembaga-lembaga kebanyakan mengenal upacara-upacara dan kode-kode
kelakuan formil, berupa sumpah-sumpah,ikrar-ikrar, pembacaan kewajibankewajiban dan lain-lain.
3. Tiap pranata/lembaga mengenal pula pelbagai nilai-nilai beserta rasionalisasirasionalisasi atau sublimasi-sublimasi yang membenarkan atau mengagungkan
peranan-peranan sosial yang dikehendaki oleh lembaga/ pranata itu.
E. Pengelompokan Pranata Sosial
Penggolongan berdasarkan atas fungsi dari pranata-pranata untuk memenuhi
keperluan-keperluan hidup manusia sebagai warga masyarakat, paling sedikit
ada delapan golongan yakni:
1. Kinship atau domestic institutions yakni pranata yang berfungsi untuk memenuhi
keperluan kehidupan kekerabatan. Contoh: perkawinan, tolong menolong
antar kerabat, pengasuhan anak, sopan santun antar- kerabat.
2. Economic institutions yakni pranata-pranata yang berfungsi untuk memenuhi
keperluan manusia untuk mata pencaharian hidup, memproduksi, menimbun,
menyimpan dan mendistribusikan hasil produksi dan harta. Contoh: pertanian,
peternakan, koperasi, industri, barter, penggudangan, perbankan dan sebagainya.
3. Educational institutions yakni pranata-pranata yang berfungsi memenuhi
keperluan penerangan dan pendidikan manusia agar menjadi anggota masyarakat
yang berguna. Contoh: pesantren, pendidikan rakyat, pendidikan dasar, sekolah
menengah, perguruan tinggi, pemberantasan buta huruf, pendidikan keamanan,
pers, perpustakaan umum dan lain-lain.
4. Scientific institutions yakni pranata-pranata yang berfungsi memenuhi keperluan
ilmiah, menyelami alam semesta. Contoh: metodologi ilmiah, penelitian, dan
sebagainya.
5.

Aesthetic

and

recreational

institutions

yakni

pranata-pranata

yang

berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk menghayatkan rasa keindahan
dan untuk rekreasi. Contoh:seni rupa, seni suara, seni gerak, kesusasteraan, olah
raga dan sebagainya.

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

6.

Religious institutions yakni

pranata-pranata

yang berfungsi memenuhi

keperluan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan dan alam gaib. Contoh:
doa,

kenduri, upacara,

semedi,

bertapa,

dakwah, pantangan, ilmu

gaib, dan sebagainya.
7. Political institutions yakni pranata-pranata yang berfungsi memenuhi keperluan
manusia untuk mengatur dan mengelola keseimbangan kekuasaan dalam
kehidupan

masyarakat.

Contoh:

pemerintahan,

demokrasi,

kehakiman,

kepartaian, kepolisian, ketentaraan dan sebagainya.
8. Somatic institutions yakni pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia
akan kenyaman fisik dan kenyamanan hidup.

Contoh: pemeliharaan

kecantikan, pemeliharaan kesehatan, kedokteran dan sebagainya.
F. Tipe – tipe pranata sosial
Gillin dan Gillin mengklasifikasikan pranata sosial sebagai berikut (dalam
Soekanto, 1990).
1. Dari

sudut

perkembangan

pranata

sosial,

meliputi

(1)

crescive

institutions merupakan pranata yang secara tak disengaja tumbuh dari adat
istiadat masyarakat. Contoh: hak milik, perkawinan, agama dan sebagainya; (2)
enacted institutions merupakan pranata yang dibentuk dengan sengaja untuk
memenuhi tujuan tertentu. Contoh: perdagangan, pendidikan, hutang piutang dan
sebagainya.
2.

Dari sudut sistem nilai-nilai yang diterima masyarakat, meliputi basic
institutions yakni pranata sosial yang sangat penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh: keluarga, sekolah,
negara.Subsidiary institutions yakni pranata sosial yang dianggap kurang
penting. Contoh: kegiatan untuk rekreasi.

3. Dari sudut penerimaan masyarakat, meliputi approved atau social sanctioned
institutions yakni pranata yang diterima masyarakat. Contoh: sekolah,
perusahaan dagang dan sebagainya. Unsanctioned institutions yakni pranata
yang ditolak oleh masyarakat, meskipun masyarakat kadang-kadang tidak
berhasil untuk memberantas. Contoh: jaringan penjahat, pemeras, pencoleng dan
sebagainya.
4.

Dari sudut faktor penyebaran, meliputi general institutions yakni pranata yang
dikenal hampir semua masyarakat di dunia. Contoh: agama. Dan restricted

rpp semester 1|kelas xi atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | 

institutions yakni pranata yang dikenal oleh masyarakat tertentu atau para
pengikutnya. Contoh: agama Islam, protestan, katolik, Budha, Hindu.
5.

Dari sudut fungsinya, meliputi operative institutions yakni pranata sosial yang
berfungsi sebagai penghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan untuk
mencapai tujuan pranata sosial yang bersangkutan. Contoh: Industrialisasi,
demokratisasi. Regulative Institutions yakni pranata

sosial

bertujuan

mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian yang
mutlak dari pranat tersebut. Contoh: pranata hukum: kejaksaan, pengadilan dan
sebagainya.
G. Proses Pembentukan Pranata Sosial
Pembentukan pranata sosial melalui proses sebagai berikut:
1. Proses sosialisasi yakni proses untuk memperkenalkan dan memasyarakatkan
suatu norma kemasyarakatan yang baru,

agar masyarakat mengenal dan

mengetahui norma tersebut.
2. Proses institutonalization yakni proses yang dilewati oleh sesuatu norma
kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu pranata sosial,
sehingga norma-norma kemasyarakatan itu oleh masyarakat tidak hanya
dikenal, diakui, dihargai dan tetapi kemudian ditaati dalam kehidupan seharihari.
3.

Norma-norma

yang

internalized

artinya

proses

norma-norma

kemasyarakat tidak hanya berhenti sampai institutionalization saja, akan tetapi
mungkin norma-norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota
masyarakat.
H. Fungsi pranata sosial
a. Pranata Keluarga
Para ahli sosiologi mengidentifikasikan fungsi pranata keluarga sebagai berikut:
1.

Mengatur hubungan seks. Secara