ANALISA PENERAPAN AKUNTANSI KEUANGAN PAD (1)

ANALISA PENERAPAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN MENENGAH BIDANG PERDAGANGAN
( Studi Kasus : Di UD. Tani Kota Lubuklinggau )
Oleh : Yoan Tahta Rahma
Abstrak
Keadaan perekonomian Indonesia yang tidak menentu, membuat usaha kecil
menengah menjadi wahana yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang
produktif karena proses produksi dalam industri-industri berskala kecil dan
menengah pada umumnya bersifat padatkarya. UKM adalah salah satu kunci
agar bangsa ini keluar dari krisis, tetapi UKM pun memerlukan bantuan dana
untuk kelanjutan usahanya. Pemberian bantuan dana ke UKM dari pemerintah
dapat melalui BUMN ataupun lembaga pembiayaan seperti bank, tetapi tidak
semua UKM yang ada mendapatkan bantuan dana. Hal ini disebabkan UKM
yang mengajukan pinjaman dana tidak dapat memenuhi semua syarat
peminjaman. Salah satu syarat peminjamannya adalah melampirkan laporan
keuangan tahunan dari UKM tersebut. Sama halnya pada UD. Tani Mandiri,
mereka membutuhkan dana yang lebih untuk dapat memenuhi permintaan pasar.
Proses penerapan Akuntansi Keuangan di UD. Tani Mandiri dimulai dari Siklus
akuntansi perusahaan Dagang, Yaitu Proses Pencatatan dan Penggolongan,
Proses Pengikhtisaran dan Proses penyusunan Laporan Keuangan. Penerapan
yang dilakukan berdasarkan data yang ada dan diperoleh dari UD. Tani Mandiri


Accounting Journal

Page 1

Periode 01 Oktober 2016 dihasilkan total nilai transaksi sebesar Rp.
1.680.320.000,-. Laba yang dihasilkan sebesar Rp. 790.847.000,- dan pada
Laporan Posisi Keuangan periode 01 Oktober 2016 dihasilkan sebesar Rp.
2.158.322.000.-

Kata Kunci : Analisa Penerapan Akuntansi Keuangan Pada Perusahaan
Menengah

Accounting Journal

Page 2

1. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Diakui Bahwa UKM (Usaha Kecil & Menengah) mempunyai peran penting di

dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara – negara
sedang berkembang (NSB) seperti Indonesia, tetapi juga di negara – negara Maju
(NM) seperti Jepang, Amerika Serikat (AS) dan Negara – negara Eropa. Di
Indonesia sudah sering di nyatakan di dalam banyak seminar, loka karya dan juga
di media masa bahwa UKM di negri ini sangat penting terutama sebagai sumber
pertumbuhan kesempatan kerja atau pendapatan. Fakta ini menunjukkan bahwa
kesempatan kerja yang diciptakan oleh kelompok usaha tersebut jauh lebih
banyak dibandingkan tenaga kerja yang bisa diserap oleh Usaha Besar (UB).
Karena itu UKM sangat diharapkan untuk bisa terus berperan optimal dalam
upaya menanggulangi pengangguran yang jumlah nya cenderung meningkat
setiap tahunnya. Dengan banyak menyerap tenaga kerja berarti UKM juga
mempunyai peran strategis dalam upaya pemerintah memerangi kemiskinan di
dalam negri. UKM adalah salah satu pelaku ekonomi yang memiliki kontribusi
sangat besar terhadap produk domestik bruto negara. Pada pertengahan tahun
1997 yang lalu,Negara Indonesia dilanda krisis moneter yang menyebabkan
jatuhnya perekonomian secara makro. Banyak perusahaan-perusahaan besar yang
merupakan

sebagian


dari

jantung

perekonomian

Indonesia

mengalami

kebangkrutan,pabrik-pabrik besar mulai melakukan pengurangan pegawai sampai
dengan terjadinya penghentian kegiatan. Sehingga hal tersebut banyak
mempengaruhi jalannya roda perekonomian Negara Indonesia. Akan tetapi
Accounting Journal

Page 3

perekonomian Indonesia terselamatkan oleh pengusaha-pengusaha kecil dan
menengah, mereka bisa dikatakan sebagai penyelamat perekonomian bangsa.
Pengusaha-pengusaha tersebut masih bisa bertahan dan mengoperasikan

usahanya,sehingga roda perekonomian negara ini bisa berjalan. Sepertinya krisis
moneter yang melanda negara ini tidak banyak mempengaruhi roda bisnis atau
usaha yang merekajalani. Usaha kecil dan menengah justru berkembang sangat
signifikan dan mengokohkannya sebagai pelaku ekonomi penting negara.
Meskipun mempunyai peran yang sangat besar dalam perekonomian negara,
namun UKM masih memiliki banyak kendala, diantaranya menurut Tulus T.
( 2009 : 51 ) : (a) Keterbatasan modal kerja maupun investasi. (b) Kesulitan –
kesulitan dalam pemasaran, Distribusi dan pengadaan bahan baku dan input lain
nya. (c) Keterbatasan akses ke informasi mengenai peluang pasar dan lainnya. (d)
Keterbatasan Tenaga Kerja dengan keahlian (skill) yang tinggi / kualitas SDM
yang masih rendah. (e) Kemampuan teknologi yang kurang memadai. (f) Biaya
transportasi dan energi yang tinggi. (g) Keterbatasan komunikasi. Kendala kendala atau keterbatasan tersebut merupakan pertanda perlunya pembinaan dari
beberapa pihak terutama pemerintah selaku pembuat kebijakan dan hal ini juga
pertanda bahwa UKM harus meningkatkan kompetensinya. Sejak awal Orde baru
hingga saat sekarang, Pemerintah Indonesia banyak menjalankan berbagai macam
program untuk mendorong perkembangan dan pertumbuhan UKM. Indonesia juga
mempunyai Undang – undang UKM ( 2008 ) dan memiliki departemen khusus
yang menangani UKM yaitu Kementerian Koperasi dan UKM. Sekarang
dibandingkan dengan Negara Maju (NM), UKM di Indonesia masih lemah dalam


Accounting Journal

Page 4

banyak hal, termasuk masih lebih terpusat pada produksi berteknologi rendah.
Bagi Pelaku Usaha salah satu informasi yang sangat diperlukan adalah informasi
keuangan yang dihasilkan dari sistem pembukuan. Output dari sistem pembukuan
ini adalah tersedianya informasi keuangan yang dapat input dalam proses
pengambilan keputusanekonomi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu
pemilik, manajer, karyawan, investor dan pemerintah. Hal ini dikarenakan
informasi keuangan memuat perkembangan aset, utang dan modal selama satu
periode. Pengambilan keputusan yang baik dan benar akan memotivasi kinerja
dan produktivitas usaha. Sistem pembukuan,yang kini lebih dikenal dengan nama
akuntansi adalah suatu kegiatan jasa, yang fungsinya menyediakan informasi
kuantitatif terutama yang bersifat keuangan agar berguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Penyusunan pembukuan ini melalui tahapan pencacatan
dalam rangka menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan. UD. TANI MANDIRI di Kota Lubuklinggau merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang persediaan sarana dan prasarana pertanian seperti : Bibit
– bibit tanaman, Racun & Obat – obatan Pertanian, Segala macam pupuk untuk

tanaman dan lain – lain. Akuntansi Keuangan sudah diterapkan di UD. Tani
Mandiri ini tetapi masih banyak kekurangan – kekurangan dalam proses
pencatatannya, dan masih belum sepenuhnya diterapkan. Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan Agar UD. Tani Mandiri dapat menerapkan Proses akuntansi
keuangan sehingga mampu mengelola keuangannya sesuai dengan standar
akuntansi yang baik dan benar dan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan

Accounting Journal

Page 5

judul “Analisa Penerapan Akuntansi Keuangan Pada Perusahaan Menengah
Bidang Perdagangan Studi Kasus Di “ UD. TANI MANDIRI “ Kota
Lubuklinggau. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah tersebut, maka
dapat didentifikasikan masalah-masalah yang timbul yaitu :
1. Penerapan akuntansi keuangan pada pada perusahaan menengah di bidang
perdagangan studi kasus di UD. TANI MANDIRI di Kota Lubuklinggau belum
sesuai dengan hasil yang diharapkan.
2. Penerapan akuntansi keuangan di UD. TANI MANDIRI di Kota Lubuklinggau

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum.
3. Jalan keluar yang dapat ditempuh untuk membantu dan mendorong UD. TANI
MANDIRI di Kota Lubuklinggau sehingga mampu mengelola keuangannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum
Batasan Masalah
Agar dalam penulisan ini lebih terarah, penulis lebih menitikberatkan
permasalahan pada :
1. Bagaimana penerapan akuntansi keuangan pada UD. Tani Mandiri di Kota
Lubuklinggau?
2. Apakah penerapannya sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan IFRS ?

Accounting Journal

Page 6

Rumusan masalah
Untuk lebih terarahnya pembahasan pada pokok masalah yang akan dibahas,
maka penulis mencoba merumuskan masalah tersebut adalah :
1. Bagaimanakah penerapan akuntansi keuangan pada perusahaan menengah di
bidang perdagangan studi kasus di UD. TANI MANDIRI di Kota

Lubuklinggau apakah sudah Efektif ?
2. Apakah proses pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran nya sudah
diterapkan dan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan IFRS?
3. Apakah Pencatatan nya sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan IFRS?
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Bagaimanakah penerapan akuntansi keuangan pada perusahaan menengah di
bidang perdagangan studi kasus di UD. TANI MANDIRI di Kota
Lubuklinggau apakah sudah Efektif ?
2. Apakah proses pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran nya sudah
diterapkan dan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan IFRS ?
3. Apakah laporan keuangan nya sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan
IFRS ?

Accounting Journal

Page 7

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :
1. Bagi Penulis untuk menambah pengetahuan penulis dalam pengembangan teori

yang berkaitan dengan penerapan akuntansi keuangan dalam perusahaan kecil
dan menengah di bidang perdagangan di Sumatera Selatan.
2. Bagi Mahasiswa Agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa
mengenai penerapan akuntansi keuangan pada perusahaan kecil dan menengah
di bidang perdagangan di Sumatera Selatan.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dan rekomendasi pengembangan teori untuk penelitian yang akan
datang, terutama yang berkaitan dengan penerapan akuntansi keuangan.
2. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS
Landasan Teori
Pengertian Akuntansi menurut
mengumpulkan,

menganalisis,

(RUDIANTO, 2009:14)
menyajikan

dalam


adalah

aktivitas

bentuk

angka,

mengklasifikasikan, mencatat, meringkas dan melaporkan aktivitas / transaksi
perusahaan dalam bentuk informasi keuangan. Akuntansi Keuangan ( Financial
Accounting ) EFRAIM F. G (2012 ; 4 ) adalah proses berkulminasi pada
penyiapan dan pengkomunikasian laporan keuangan suatu entitas untuk
digunakan oleh pihak internal dan eksternal. Keluaran utama akuntansi keuangan
adalah laporan keuangan. Perusahaan Menengah Menurut UU No. 20 tahun 2008
mengenai UKM pasal1, definisi Perusahaan Menengah adalah sebagai berikut:

Accounting Journal

Page 8


Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari UMI ( Usaha Mikro), UK
( Usaha Kecil), maupun UB (Usaha Besar) yang memenuhi kriteria Usaha
menengah sebagaimana dimaksud dalam Undang – undang tersebut. Kemudian
dalam pasal 6 undang-undang tersebut dijelaskan tentang kriteria perusahaan
menengah sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,- hingga paling banyak
Rp 10.000.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b) Memiliki hasil penjualan tahunan diatas Rp. 2.500.000.000,- sampai paling
tinggi Rp 50.000.000.000,c) Milik warga negara Indonesia
d) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang yang dimiliki
atau berafiliasi atau baik secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha
menengah dan besar.
e) Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbentuk hukum, atau
badan usaha berbentuk hukum, termasuk koperasi. Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang Sedangkan pengertian siklus akuntansi menurut Soemarso
S.R adalah sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah tahapan – tahapan kegiatan
mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan
sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya yang terjadi secara
Accounting Journal

Page 9

berulang–ulang dan terus menerus (Soemarso, 2004:90). Siklus akuntansi
perusahaan dagang, yaitu :
1. Bukti Transaksi
2. Jurnal Umum
3. Posting ke Buku Besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
6. Neraca Lajur
7. Laporan Keuangan
8. Jurnal Penutup
9. Neraca Saldo Setelah penutupan
10. Jurnal Balik

Accounting Journal

Page 10

Kerangka Fikir

Bukti Transaksi
Kesesuaian
dengan
standar
Akuntansi
Keuangan
yang
berlaku
Umum

Pencatatan,
Penggolongan,
Pengikhtisaran

Laporan Keuangan

Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis uraikan di BAB I dapat
diuraikan Hipotesis nya sebagai berikut:
1. Diduga penerapan akuntansi keuangan pada perusahaan menengah di bidang
perdagangan studi kasus di UD. TANI MANDIRI di Kota Lubuklinggau
apakah sudah Efektif
2. Diduga proses pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran nya sudah
diterapkan dan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan IFRS
3. Diduga laporan keuangan nya sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan
IFRS Metode Pengolahan dan Analisis Data Metode pengolahan data yang
dilakukan berdasarkan teori sistem akuntansi perusahaan manufaktur yang
telah berlaku secara umum. Model sistem akuntansi yang terintegrasi antara

Accounting Journal

Page 11

satu jurnal dengan jurnal lainnya. Sedangkan metode analisis data
menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan analisis deskriptif.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penerapan Akuntansi Keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan IFRS
Tahap Pencatatan Dan Penggolongan
a. Penyusunan atau pembuatan bukti- bukti pembukuan atau bukti transaksi, baik
transaksi internal maupun transaksi eksternal di UD. Tani Mandiri belum
lengkap dan masih membutuhkan bukti transaksi tambahan yang lain untuk
mendukung proses transaksi. Dan Syarat Pembayaran pun belum digunakan di
UD. Tani Mandiri.
b. Pencatatan ke dalam jurnal, baik jurnal umum maupun jurnal khusus di UD.
Tani Mandiri belum sesuai dengan standar yang berlaku umum dan masih
banyak kekurangan nya. UD. Tani Mandiri hanya mempunyai Buku Penjualan
& penerimaan kas, pembelian dan pengeluaran kas yang pencatatan nya tidak
rapi dan susah untuk dipahami.
c. Posting atau pencatatan ke buku besar, baik ke buku besar utama maupun buku
besar pembantu. UD. Tani Mandiri belum menerapkan nya di perusahan nya.
Tahap Pengikhtisaran / Peringkasan Pada tahap pengikhtisaran/peringkasan,
meliputi Penyusunan neraca saldo, Penyusunan jurnal penyesuaian, Pembuatan
jurnal penutup, Pembuatan neraca saldo setelah penutupan, dan Penyusunan
jurnal pembalik, juga belum diterapkan di UD. Tani Mandiri.

Accounting Journal

Page 12

Tahap Pelaporan Dan Penganalisaan
Tahap terakhir yang harus dilalui yaitu tahap pelaporan dan penganalisaan.
Adapun tahap pelaporan dan penganalisaan meliputi : Penyusunan laporan
keuangan, yang terdiri atas Laporan Laba/Rugi, Bukti Transaksi Pencatatan,
Penggolongan, Pengikhtisaran Laporan, Keuangan Kesesuaian dengan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku umum Laporan Perubahan ekuitas , Laporan
Posisi Keuangan / Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan Keuangan
Belum diterapkan sepenuh nya di UD Tani Subur dan Pencatatan nya belum
sesuai dengan standar keuangan yang berlaku umum. Dan besar Pajak nya belum
di cantum kan.
4. Implikasi Hasil Penelitian
1. Penerapan akuntansi keuangan pada perusahaan menengah di bidang
perdagangan studi kasus di UD. TANI MANDIRI di Kota Lubuklinggau
belum Efektif, Agar lebih efektif UD. Tani Mandiri harus menerapkan Siklus
akuntansi perusahaan dagang sesuai dengan Standar akuntansi keuangan yang
berlaku umum IFRS.
2. Proses pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dan pelaporan nya belum
diterapkan dan belum sesuai dengan standar akuntansi keuangan IFRS. UD.
Tani Mandiri harus menerapkan Proses pencatatan, penggolongan dan
pengikhtisaran dan Pelaporan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang
berlaku umum IFRS.

Accounting Journal

Page 13

3. Laporan Keuangan yang dihasilkan UD. Tani Mandiri belum sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum, dan mereka hanya membuat
laporan keuangan hanya pada saat ingin mengajukan pinjaman, dan angka /
nilainya mereka kira – kira saja dan tidak sesuai dengan nilai transaksi yang
sesungguhnya. UD. Tani Mandiri harus menyesuaikan laporan keuangan yang
dibuatnya dengan standar akuntansi yang berlaku umum IFRS.
5. Kesimpulan
Dari penelitian mengenai Analisa Penerapan Akuntansi Keuangan Pada
Perusahaan Menengah Bidang Perdagangan ( Studi Kasus : Di UD. TANI
MANDIRI Kota Lubuklinggau ) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Bukti transaksi yang digunakan oleh UD. Tani Mandiri masih kurang lengkap.
2. Proses pencatatan transaksi di UD. Tani Mandiri belum kurang rapi dan sulit
untuk dipahami. masih banyak kekurangan – kekurangan yang masih harus
diperbaiki.
3. Akuntansi Keuangan di UD. Tani Mandiri belum diterapkan seutuhnya dan
masih banyak kekurangan nya dan belum sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku umum.
4. UD. Tani Mandiri membuat laporan keuangan hanya pada saat ingin
mengajukan pinjaman ke Bank dan Lembaga keuangan lainnya sebagai salah
satu syarat dalam proses peminjaman.

Accounting Journal

Page 14

5. Proses penerapan Akuntansi Keuangan di UD. Tani Mandiri dimulai dari Siklus
akuntansi perusahaan Dagang, Yaitu Proses Pencatatan dan Penggolongan,
Proses Pengikhtisaran dan Proses penyusunan Laporan Keuangan.
6. Penerapan yang dilakukan berdasarkan data yang ada dan diperoleh dari UD.
Tani Mandiri Periode 01 Oktober 2016 dihasilkan total nilai transaksi sebesar
Rp. 1.680.320.000,-. Laba yang dihasilkan sebesar Rp. 790.847.000,- dan pada
Laporan Posisi Keuangan periode 01 Oktober 2016 dihasilkan sebesar Rp.
2.158.322.000.-.

Accounting Journal

Page 15

DAFTAR PUSTAKA

Tambunan, Tulus.2012. “ Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Indonesia”.
Jakarta : LP3ES.
Mackenzie, Bruce dkk.2012.” IFRS For SMEs Untuk Usaha Kecil Dan Menengah
atau Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik”. Jakarta : Indeks.
Rudianto. 2009. “Pengantar Akuntansi”. Jakarta : Erlangga.
Giri, Efraim Ferdinan. 2012. “Akuntansi Keuangan Menengah”. Yogyakarta : UPP
STIM YKPN.
Hery.2013. “Teori Akuntansi Suatu Pengantar”. Jakarta : Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Kartikahadi, Hans dkk. 2012. ” Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK berbasis
IFRS”. Jakarta : Salemba Empat.
Sumarsan, Thomas.2012. ”Pengantar Praktikum Akuntansi Versi IFRS”. Jakarta :
Indeks.
Martani, Dwi dkk.2012. “ Akuntansi Keuangan Menengah PSAK Berbasis IFRS”.
Jakarta

Accounting Journal

Page 16