KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJAR (1)

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
KATA PENGANTAR
Terlebih dahulu tiada kata yang pantas kami paparkan selain rasa syukur yang sedalamdalamnya kehadirat Allah swt, karena berkat hidayah-nya jualah kami akhirnya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Tiada lupa pula shalawat beriring salam kami haturkan kepada pejuang islam yaitu Nabi
Muhammad saw, beserta sehabat dan keluarganya yang telah membuat umat islam kealam
yang diridhoi oleh Allah swt.
Meskipin kami telah menyelesaikan makalah ini, namun kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itulah kepada seluruh pembaca
yang lebih mengetahui kekurangan demi kesempurnaan makalah ini sangatlah kami harapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah-makalah berikutnya.
Tembilahan, 5 November 2013
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.


Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B.

Rumusan Masalah................................................................................................... 1

BAB II
PEMBAHASAN
KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
A.

Membuka Pelajaran............................................................................................... 2

1.

Pengertian Membuka Pelajaran ...................................................................... 2

2.


Tujuan Membuka Pelajaran............................................................................. 4

3.

Prinsip-Prinsip Membuka Pelajaran ................................................................ 5

4.

Komponen-Komponen Dalam Membuka Pelajaran ....................................... 6

B.

Menutup Pelajaran ................................................................................................. 8

1.

Pengertian Menutup Pelajaran ........................................................................ 8

2.


Tujuan Menutup Pelajaran................................................................................ 9

3.

Komponen-Komponen Menutup Pelajaran ..................................................... 9

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan............................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komponen pertama dalam mengajar adalah keterampilan membuka dan menutup
pelajaran. Dalam keterampilan membuka pelajaran guru harus memberikan pengantar atau
pengarahan terhadap materi yang akan diajarkan pada peserta didik agar siap mental dan

tertarik untuk mengikutinya.
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam istilah lain dikenal dengan set
induction, yang artinya usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran untuk menciptakan prokondisi bagi peserta didik agar mental maupun perhatian
terpusat pada apa yang akan dipelajarinya, sehingga usaha tersebut akan memberikan efek
yang positif terhadap kegiatan belajar.
Keterampilan membuka pelajaran merupakan kunci dari seluruh proses pelajaran yang
harus dilalui. Untuk lebih jelas makalah kami akan menyajikan tentang keterampilan
membuka dan menutup pelajaran.
B. Rumusan masalah
1.

Apa pengertian keterampilan membuka pelajaran?

2.

apa saja prinsip-prinsip dalam mebuka pelajaran?

3.


Bagaimana komponen-komponen dalam membuka pelajaran?

4.

Apa pengertian keterampilan menutup pelajaran?

5.

Bagaimana komponen-komponen dalam menutup pelajaran?

BAB II
PEMBAHASAN
KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
Keterampilan

dasar

menulis

mengajar


sangatlah

penting

bagi

seorang

guru

yang professional. Disamping menguasai substansi bidang studi yang dikuasainya
keterampilan dasar mengajar juga merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan
seorang guru dalam proses belajar mengajar. Pada dewasa ini banyak para guru yang
mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat
mendasar tersebut. Salah satunya adalah keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
Membuka dan menutup pelajaran merupakan bagian yang sangat penting didalam proses
pembelajaran. Membuka pelajaran diibaratkan sabagai kepala manusia yang menggambarkan
tidak hanya bentuk wajah, tapi juga suasana hati seseorang. Membuka pelajaran memberi
gambaran nyata tentang pelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan ini membantu guru

mendapatkan informasi langsung tentang yang akan kesiapan siswa mengikuti pelajaran,
sejauh mana siswa sudah mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan hendak dicapai.
Dengan demikian pembelajaran akan dimulai sesuai dengan kondisi awal siswa dikelas
tersebut.
A. Membuka pelajaran (set induction)
1.

Pengertian membuka pelajaran

Membuka pelajaran adalah seberapa jauh kemampuan guru dalam memulai interaksi belajar
mengajar untuk suatu jam pelajaran tertentu.
Menurut Soli Abimanyu membuka pelajaran adalah “kegiatan yang dilakukan oleh untuk
menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal –
hal yang akan dipelajari.
Menurut Sanjaya membuka pelajaran atau set induction adalah usaha yang dilakukan oleh
guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental
maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah
mencapai kompetensi yang diharapkan, artinya kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk

menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian agar siswa terpusat pada hal –

hal yang akan dipelajarinya.
Membukan pelajaran (set induction), adalah aktivitas yang dilakukan guru untuk
menciptakan kondisi siap mental, menumbuhkan perhatian serta meningkatkan motivasi
siswa agar terpusat pada kegiatan belajar yang dilakukan. Kegiatan membuka pelajaran
bukanlah kegiatan basa – basi tanpa arah yang jelas. dengan membuka pelajaran
dimaksudkan untuk menkondisikan siap mental bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran.
Oleh karna itu, siap guru dituntun melatih diri agar memiliki keterampilan membuka
pembelajaran dengan baik dan tepat.
Jika siswa sejak awal sudah memiliki kesiapan untuk belajar, maka tidak terlalu sulit bagi
guru untuk mengaktifkan siswa dalam langkah pembelajaran selanjutnya (kegiatan inti
pembelajaran). banyak orang beranggapan bahwa kesan pertama dari suatu bentuk hubungan
merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan kata lain,
bahwa kesan pertama yang baik akan membuahkan hasil yang baik.
Hubungan yang tercipta antara guru dan siswa pada waktu interaksi belajar mengajar
berlangsung, sesungguhnya ada dan dapat diamati tetapi dengan cara yang tidak langsung.
Kalimat – kalimat awal yang diucapkan guru menentukan keberhasilan jalannya sebuah
pelajaran. Tercapainya tujuan pembelajaran bergantung pada metode mengajar guru diawal
pelajaran. Seluruh persiapan dan rencana sebelum mangajar dapat menjadi tidak berguna jika
guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran.
Dalam tahap ini, yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah menetapkan sikap dan minat

yang benar diantara anggota kelas.
Berdo’a dan ucapan yang lembut pada waktu pelajaran dimulai, misalnya “ selamat pagi
saudara / anak – anak” atau menanyakan siapa – siapa hari itu tidak masuk, apa sebabnya
tidak masuk dan lain sebagainya akan mempunyai arti yang penting bagi siswa. Ucapan
tersebut seakan – akan menandai bahwa interaksi belajar mengajar secara resmi dibuka dan
guru telah siap membimbing siswa dengan cinta dan kasih yang tulus. Pada diri siswa akan
tumbuh rasa hormat, senang, tentram dan bergairah dalam kelompok siswa yang sedang
belajar dengan mengorbankan exsistensi pribadinya.
2.

Tujuan membuka pelajaran

Untuk menciptakan kondisi kesiapan mental siswa dalam mengikuti pembelajaran, maka
kegiatan membuka pelajaran tidak cukup hanya dengan melakukan kegiatan yang bersifat
adminitrasi :

·

Mengecek kehadiran siswa


·

Menyiapkan alat – alat pejaran

·

Mempersiapkan buku sumber dan kegiatan adminitrasi lainnya.

Kegiatan atau pemeriksaan yang bersifat adminitrasi saja pada mengawali pembelajaran,
belum tentu akan mencapai sasaran menumbuhkan kesiapan mental siswa secara optimal.
Dengan demikian, kegiatan membuka pembelajaran selain untuk mempersiapkan hal – hal
yang bersifat teknis adminitratif, terutama harus memfokuskan pada upaya mengkondisikan
kesiapan baik fisik dan mental, perhatian dan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan inti
pembelajaran.
Maka tujuan dari keterampilan membuka pelajaran adalah :
1.

Membangkitkan motivasi dan perhatian

2.


Membuat anak didik memahami bentuk tugas

3.

Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran

4.

Menyadarkan siswa akan hubungan antara pengalaman / bahan yang sudah dimiliki/

diketahui dengan yang akan dipelajari
5.

Memberikan gambaran tentang pendekatan atau kegiatan yang akan diterapkan atau

dilaksanakan dalam kegiatan belajar.
3.

Prinsip-prinsip membuka pelajaran

Menurut Marno dan Idris (2008:92-93), ada lima prinsip penggunaan keterampilan membuka
pelajaran yaitu:
1.

Singkat, padat dan jelas

2.

Tidak diulang-ulang atau berbelit-belit

3.

Menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak

4.

Disertai contoh atau ilustrasi seperlunya

5.

Mengikat perhatian anak

Sedangkan menurut Joni (1984:4-5), ada dua prinsip, yaitu:
1)

Bermakna

Usaha menarik perhatian atau memotivasi siswa, guru harus memilih cara yang relevan
dengan isi dan tujuan pembelajaran.
2)

Berurutan dan berkesinambungan

Aktifitas-aktifitas membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru akan bermanfaat sesuai yang
diharapkan, apabila dilakukan sesuai hirarkinya. Guru dalam mengenalkan dan merangkum
kembali pokok-pokok pelajaran hendaknya merupakan bagian yang utuh. Hubungan antara

pendahuluan dengan inti pelajaran serta dengan tugas-tugasnya akan dikerjakan sebagai
tindak lanjut Nampak jelas dan logis.
4.

Komponen-komponen dalam membuka pelajaran

Sebagaimana diketahui kegiatan membuka pelajaran dapat dilakukan pada setiap awal
kegiatan. Komponen keterampilan yang perlu dikuasai guru dalam membuka pelajaran
adalah sebagai berikut:
a.

Menarik perhatian siswa

1.

Memvariasikan gaya mengajar guru

Menggunakan alat-alat bantu mengajar yang dapat menarik perhatian siswa
-

Pola interaksi yang bervariasi

(djamarah, syaiful Bahri.2005) pembelajaran adalah suatu proses komonikasi, komonikasi
pembelajaran yang dikembangkan secara interaktif akan menarik perhatian siswa, karena
suasana pembelajaran tidak menonton, varisai komonikasi pembelajaran, misalnya kapan saat
yang tapat untuk klasikal, individu, kelompok.
-

Tempat belajar, misalnya selaen belajar didalam kelas, juga untuk menarik perhatian

siswa, guru dapat merancang pembelajaran dilakukan diluar kelas, laboratorium,
perpustakaan, atau tempat belajar lainnya yang memungkin pembelajaran dapat berlangsung
secara efektif dan efesien.
b.
-

Menumbuhkan motivasi belajar siswa, yang dapat dilakukan dengan:
Membangun suasana akrab sehingga siswa merasa dekat, misalnya menyapa dan

berkomonikasi secara kekeluargaan.
-

Menimbulkan rasa ingin tahu, misalnya mengajak siswa untuk mempelajari suatu

kasus yang sedang hangat dibicarakan.
c.

Memberi acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan, yang

dapat dilakukan dengan cara:
-

Mengemukakan tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas yang harus dilakukan

dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan.
-

Menjelaskan langkah-langkah atau tahapan pembelajaran ,sehingga siswa memahami

apa yang harus dilakukan.
-

Menjelaskan target atau kemampuan yang harus dimiliki setelah pembelajran

berlangsung

d.

Membuat kaitan

Untuk membuat kaitan dalam membuka pembelajran guru dapat melakukannya dengan
menghubungkan antara materi yang akan disampaikan dengan materi yang telah dikuasai
siswa siswi (pengetahuan siap) disamping itu perlu dikaitan dengan pengalaman,minat,dan
kebutuhan siswa siswi.Cara yang dapat dilakukan guru menurut Mulyasa (2005:88) antara
lain dapat berupa:
-

Mengajukan pertanyaan apersepsi

-

Mengulas sepintas garis besar isi pelajran yang telah lalu

-

Mengaitkan materi yang diajarkan dengan lingkungan siswa siswi

-

Menghubungkan hubungkan bahan pelajran yang sejenis dan berurutan

B. Menutup Pelajaran ( Closure )
1.

Pengertian menutup pelajaran

Belajara dapat dikatakan suatu proses yang tidak pernah berhenti karena merupakan suatu
proses yang tidak berhenti atau merupakan suatu proses yang berkalanjutan menuju kearah
kesempurnaan.setiap kali berakhir dari suatu interaksi antara guru dan siswa,hanyalah
merupakan suatu terminal saja untuk kemudian beranjak keinteraksi selanjutnya pada hari
atau minggu lain, jadi akhir suatu pelajaran bukan bearti seluruh proses belajar atau interaksi
telah selesai sama sekali. Oleh karena itu,suatu kesan perpisahan yang baik pada akhir
pelajaran sangat diperlukan agar pertemuan pada kesempatan yang lain dapat diterima dan
berlangsung baik.
Mengakhiri pelajaran atau menutup pelajaran sama pentingnya dengan membuka pelajaran,
walau tentu saja berbeda tujuan dan fungsinya. Seperti juga dalam membuka pelajaran, dalam
rangka menutuo pelajaran seyogyanya dilakukan bersama-sama dimana murid semua kelas
yang dirangkap hadir dalam suatu ruangan atau satu tempat. Hal ini dimaksudkan agar dapat
mengontrol suatu episode pembelajaran untuk setiap kelas secara utuh.
Menurut Soli Abimayu menutup pelajaran pada dasarnya adalah kegiatan yang
dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan init pembelajaran.
2.
-

Tujuan menutup pelajaran:
Untuk memberikan pemahaman yang utuh terhadap materi pokok atau kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.
-

Mementapkan pemahaman siswa terhadap materi pokok atau kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan.

-

Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil pembelajaran yang telah diperoleh siswa,

sekaligus sebagai umpan balik bagi guru.
-

Untuk memberikan tindak lanjut yang diperlukan sesuai dengan proses dan hasil

pembelajaran yang telah dicapai siswa.
3.
a.

Komponen-komponen menutup pelajaran
Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap inti pelajaran pada setiap akhir penggal

kegiatan guru hendaknya melakukan peninjauan kembali tentang penguasaan siswa. Hal ini
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu merangkum dan membuat inti pelajaraan.
b.

Menilai (mengevaluasi)

-

Tanya

jawab

secara

lisan

yang

dilakukan

guru

kepada

siswa

secara

perorangan,kelompok atau klasikal
-

Mendemontrasikan ide baru pada situasi lain

-

Menyatakan pendapat tentang masalah yang dibahas. Dalam hal ini guru meminta

siswa memberikan pendapatnya tentang masalah yang baru saja dibahas, baik pendapat itu
berupa pendapat perorangan maupun pendapat kelompok
-

Memberikan soal-soal tertulis yang dikerjakan oleh siswa secara tertulis pula

c.

Tindak lanjut

Altematif lain yang dapat dilakukann guru dalam mengakhiri pembelajaran adalah dengan
cara memberikan tindak lanjut (Aqib, zainal.2003). yang dimaksud dengan tindak lanjut yaitu
upaya menindak lanjuti terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, dengan
maksud untuk lebih memantapkan pemahaman siswa baik berkenaan dengan konsep-konsep
yang dipelajari maupun dalam rangka mengamlikasikan pemahaman konsep terhadap
pemecahan-pemecahan masalah praktis. Jika kegiatan tindak lanjut bisa berupa pekerjaan
rumah(pr), megerjakan tugas-tugas tertentu (proyek), melakukan opserfasi atau pengamatan,
wawan cara sederhana atau kegiatan lain atau yang sejenis.

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN

Dalam keterampilan Membuka dan menutup pelajaran merupakan bagian yang sangat
penting didalam proses pembelajaran. Membuka pelajaran diibaratkan sabagai kepala
manusia yang menggambarkan tidak hanya bentuk wajah, tapi juga suasana hati seseorang.
Membuka pelajaran memberi gambaran nyata tentang pelajaran yang akan dilaksanakan.
Kegiatan ini membantu guru mendapatkan informasi langsung tentang yang akan kesiapan
siswa mengikuti pelajaran, sejauh mana siswa sudah mencapai kompetensi yang sudah
ditetapkan hendak dicapai. Dengan demikian pembelajaran akan dimulai sesuai dengan
kondisi awal siswa dikelas tersebut.
Mengakhiri pelajaran atau menutup pelajaran sama pentingnya dengan membuka pelajaran,
walau tentu saja berbeda tujuan dan fungsinya. Seperti juga dalam membuka pelajaran, dalam
rangka menutuo pelajaran seyogyanya dilakukan bersama-sama dimana murid semua kelas
yang dirangkap hadir dalam suatu ruangan atau satu tempat. Hal ini dimaksudkan agar dapat
mengontrol suatu episode pembelajaran untuk setiap kelas secara utuh.

DAFTAR PUSTAKA
Asril, Zainal. 2012. Micro Teaching. Jakarta : Raja Wali pers
http://massofa.wordpress.com/2010/01//25/membuka-dan-menutup-bukan-sekedarmengabsen-siswa/
http://massofa.wordpress.com/2008/01/11/keterampilan-membuka-dan-menutup-pelajaran/