MAKALAH NAJIS DAN METODOLOGI PEMBELAJARA

NAJIS DAN METODOLOGI PEMBELAJARANNYA
I.

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Najis adalah perkara yang secara otomatis dapat menghambat ibadah kita,
karena sifat najis adalah mengotori sesuatu dan tidak akan bersih ataupun suci
sebelum dibersihkan. Untuk itu kita perlu berhati-hati dalam menghadapi perkara
tentang najis . Sudah sucikah badan dan pakaian anda ? . Di zaman sekarang ini
banyak orang yang tidak memperdulikan masalah najis dan penyuciannya, ini
merupakan hal yang fatal dalam persoalan ibadah . Untuk itu marilah kita simak
bersama-sama makalah ini yang berisi ulasan-ulasan tentang masalah najis.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan najis?
2. Apa saja jenis-jenis najis?
3. Benda apa saja yang termasuk najis?
4. Bagaimana cara menyucikan benda yang terkena najis?
5. Metodologi pembelajarannya
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian najis

2. Mengetahui jenis-jenis najis
3. Mengetahui benda-benda yang termasuk najis
4. Mengetahui cara menyucikan benda yang terkena najis
1

5. Mengetahui metode yang digunakan dalam pembelajaran

II.

PEMBAHASAN
A. NAJIS

1. Pengertian Najis
Secara etimologis, “najis” berarti sesuatu yang mengotori. Sedangkan
menurut syara’, “najis” adalah kotor yang menjadi sebab terhalangnya seseorang
untuk beribadah kepada Allah. Najis juga dapat berarti jijik 1. Sedangkan
pengertian najis menurut beberapa tokoh adalah :
a. Menurut Sayyid Sabiq Najis adalah kotoran yang bagi setiap muslim wajib
mensucikan diri dari padanya dan mensucikan apa yang dikenainya.
b. Menurut Imam Maliki , Najis adalah sesuatu sifat yang menurut syar’i

dilarang mengerjakan shalat dan memakai pakaian yang terkena najis atau
di tempat yang ada najisnya.
c. Menurut Musthafa Kamal Pasha Najis adalah suatu perkara yang
dipandang kotor dan menjijikan.
Allah SWT Berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Muddatstsir ayat 4, yaitu :

1 http://kbbi.web.id/najis

2

Artinya : “Mengenai pakaianmu , hendaklah kamu bersihkan!”(Q.S AlMuddatstsir : 4)
Dari pemaparan diatas dapat dipahami bahwa sangat penting bagi kita
semua kaum muslimin untuk menjaga kebersihan dan kesucian diri kita dan
lingkungan kita.
2. Jenis-jenis najis
Najis terdiri dari beberapa macam, baik berbentuk cair maupun padat.
Contoh najis yang bersifat cair adalah; khamr, air seni (urine), darah, Nanah dll.
Sedangkan yang bersifat padat di antaranya; bangkai Kecuali manusia ,ikan dan
belalang, tinja, Bagian anggota badan binatang yang terpisah karena dipotong dan
sebagainya selagi masih hidup dll.

a. Najis Mughalazhah
Yaitu najis berat, contohnya anjing, babi, dan peranakan dari keduanya, berikut
pula air seni, air liur, tinja, dll yang bersumber dari binatang-binatang tersebut.2

‫عل لييهه‬
‫ل‬
‫ لقالل لرهسوهل الل لهه لص للى الل لهه ل‬: ‫عن يهه لقالل‬
‫عين أ لهبي ههلري يلرلة لرهضلي الل لهه ل‬
‫َلو ل‬
‫ت هأوللاهه لن‬
‫ب أ لين ي ليغهسل لهه لسيبلع لم لرا ت‬
‫لولسل للم ط هههوهر إلناهء أ ل ل‬
‫حهدهكيم إلذا لول للغ هفيهه ال يك لل ي ه‬
‫خلراهه لن أ ليو هأوللاهه لن‬
‫هبالتلهلرا ه‬
‫ي أه ي‬
‫ب أل ي‬
‫خلرلجهه هميسل همم لوهفي ل لفيتظ ل لهه لفل ييههرقيهه لوهلل هتليرهمهذ ه ل‬

Artinya : Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu

'alaihi wa Sallam bersabda: "Sucinya tempat air seseorang diantara kamu jika
dijilat anjing ialah dengan dicuci tujuh kali, yang pertamanya dicampur dengan
debu tanah." Dikeluarkan oleh Muslim. Dalam riwayat lain disebutkan:
"Hendaklah ia membuang air itu." Menurut riwayat Tirmidzi: "Yang terakhir atau

2 Aghala.2004.Mengakrabkan Anak pada Ibadah.Jakarta:Almahira.88

3

yang pertama (dicampur dengan debu tanah). (Diambil dari kitab bulughul
maram)

b. Najis Muthawasithah (Najis sedang)
Najis Muthawasithah adalah semua najis selain anjing dan babi atau peranakan
dari keduanya. Najis Muthawasithah ini ini berupa najis ‘ainiyyah (masih ada zat
warna, rasa dan bau) dan najis hukmiyah (kita yakin ada najis tetapi tidak nyata
zat bau, rasa dan baunya)
c. Najis Mukhaffafah
Yaitu najis ringan, contohnya yaitu air seni bayi laki-laki yang belum berumur dua
tahun dan belum makan apa pun selain ASI.

3. Benda-benda yang termasuk najis

a. Bangkai binatang darat yang berdarah selain dari mayat manusia
Adapun bangkai binatang laut (ikan) dan bangkai binatang darat yang tidak
berdarah ketika masih hidup (belalang) serta mayat manusia semuanya suci.
Firman Allah SWT :

Artinya : “diharamkan bagimu (memakan) bangkai”. (Q.S Al-Maidah : 3)

4

b. Darah
Segala macam darah itu najis selain hati dan limpa. Firman Allah SWT :

Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi”. (Q.S Al
Maidah : 3)
Sabda Rasulullah SAW :

‫)رواه ابن ماجه‬


‫حالل‬
‫)ا لطحل طح ل‬
‫جحرالد حوال لك حطبلد حوال ططط ح‬
‫ت ل ححنا حمي لتححتاطن حوحدحماطن حال طحسحملك حوال ل ح‬

Artinya: “Telah dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua macam darah,
ikan dan belalang, hati dan limpa”.(H.R Ibnu Majah)
c. Nanah
Segala macam nanah itu najis, baik yang kental maupun yang cair, karena
nanah itu merupakan darah yang sudah busuk.
d. Segala benda yang keluar dari dua pintu (qubul dan dubur)
Semua itu najis selain mani, baik yang biasa seperti tinja, air ataupun yang
tidak biasa seperti mazi, baik dari hewan yang halal dimakan ataupun yang haram
dimakan. Sabda rasulullah SAW :

‫جحريلطن‬
‫ ا ح ح‬,‫جحريلطن حوحرلوثحطة لطيحلستحن لطجحى طبحها‬
‫اطن طحله حص طحلى اللله ح‬
‫ح ح‬
‫خحذال ل ح‬

‫ح ح‬
‫عل حيلطه حوحسل طححم ل ح طحما طجلىحء ل حله طب ح‬
‫)حوحر طحدال طحرلوثححة حوحقاحل طهطذطه طرك لسس )رواه البخري‬

5

Artinya : “sesungguhnya Rasulallah saw diberi dua biji batu dan sebuah tinja
keras untuk dipakai istinja. Beliau mengambil dua batu saja, sedangkan tinja
beliau kembalikan dan berkata, tinja itu najis”. (H.R. Bukhari)
e. Khamr, setiap minuman yang memabukkan
Firman Allah SWT :

Artinya : “Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan” (Q.S AlMaidah : 90)
f. Anjing dan babi
g. Bagian badan binatang yang diambil dari tubuhnya selagi hidup

‫عل لييهه‬
‫ل‬
‫ لقالل الن لهب لهي لص للى الل لهه ل‬: ‫عن يهه لقالل‬

‫عين أ لهبي لواهقتد الل لييهث لهي لرهضلي الل لهه ل‬
‫َلو ل‬
‫ي‬
‫ت أل ي‬
‫ لفههلو لميله م‬- ‫حي لمة‬
‫خلرلجهه أ لهبو لداهود لوال هتليرهمهذ له‬
‫ لوههلي ل‬- ‫لولسل للم لما قههطلع همين ال يلبههيلمهة‬
‫ح لسن لهه لوالل لفيظ ه ل لهه‬
‫لو ل‬
Artinya : Dari Abu Waqid Al-Laitsi Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Anggota yang terputus dari binatang yang masih
hidup adalah termasuk bangkai." Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dan
beliau menyatakannya shahih. Lafadz hadits ini menurut Tirmidzi. ( Diambil dari
kitab bulughul maram )
4. Cara mencuci benda yang terkena najis

6

a. Apabila najisnya mugallazah (tebal) maka cara mensucikannya ialah
dengan dibasuh sebanyak tujuh kali satu kali diantaranya hendaknya

dicampur dengan air yang dicampur tanah. Sabda Rasulullah SAW.

‫عل لييهه‬
‫ل‬
‫ لقالل لرهسوهل الل لهه لص للى الل لهه ل‬: ‫عن يهه لقالل‬
‫عين أ لهبي ههلري يلرلة لرهضلي الل لهه ل‬
‫َلو ل‬
‫ت هأوللاهه لن‬
‫ب أ لين ي ليغهسل لهه لسيبلع لم لرا ت‬
‫لولسل للم ط هههوهر إلناهء أ ل ل‬
‫حهدهكيم إلذا لول للغ هفيهه ال يك لل ي ه‬
‫خلراهه لن أ ليو هأوللاهه لن‬
‫هبالتلهلرا ه‬
‫ي أه ي‬
‫ب أل ي‬
‫خلرلجهه هميسل همم لوهفي ل لفيتظ ل لهه لفل ييههرقيهه لوهلل هتليرهمهذ ه ل‬
Artinya : Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Sucinya tempat air seseorang diantara kamu jika
dijilat anjing ialah dengan dicuci tujuh kali, yang pertamanya dicampur dengan
debu tanah." Dikeluarkan oleh Muslim. Dalam riwayat lain disebutkan:

"Hendaklah ia membuang air itu." Menurut riwayat Tirmidzi: "Yang terakhir atau
yang pertama (dicampur dengan debu tanah). (Diambil dari kitab bulughul
maram)
b. Apabila najisnya mukhoffafah (ringan) misalnya kencing anak laki-laki
yang belum makan makanan selain ASI3. Menyuci benda yang terkena
najis ini sudah memadai dengan memercikkan air pada benda itu,
meskipun tidak mengalir. Adapun kencing anak perempuan yang belum
makan apa-apa selain ASI, kaifiat mencucinya hendaklah dibasuh sampai
air mengalir diatas benda yang terkena najis itu, dan hilang zat najis dan
sifat-sifatnya, sebagaimana mencuci kencing orang dewasa.
Sabda Rasulullah SAW :

‫جاطري طحطة حوي لحر طلش طملن بحلوطل ال للغل حطم‬
‫ي للغحسلل طملن بحلوطل ال ل ح‬
Artinya : “kencing anak-anak perempuan dibasuh, dan kencing anak-anak lakilaki diperciki” (H.R Tirmizi)
3 Mata' Salman Portal Resmi Majelis Ta'lim Salman ITB. 2013-01-08. Diakses tanggal 2014-06-26.

7

c. Apabila najisnya mutawassitah (pertengahan), yaitu najis yang lain

daripada yang telah disebutkan. Najis ini terdiri atas dua bagian :

1) Najis hukmiyah cara menyucikannya adalah cukup dengan
mengalirkan air diatas benda yang kena itu.
2) Najis ‘ainiyah cara menyucikannya yaitu dengan menghilangkan
zat rasa, warna dan baunya.

B. METODOLOGI PEMBELAJARANNYA
Metodologi berasal dari bahasa Yunani “metodos” dan "logos," kata
metodos terdiri dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau
melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan
yang dilalui untuk mencapai tujuan. logos artinya ilmu.
1. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada peserta didik yang pada umumnya
mengikuti secara pasif.
2. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah suatu metode dimana guru memberi
pertanyaan kepada peserta didik dan peserta didik menjawab, atau sebaliknya
peserta didik bertanya pada guru dan guru menjawab.
3. Metode Demonstrasi

8

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, atau suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi
yang sedang disajikan

III.

PENUTUP
KESIMPULAN
Secara etimologis, “najis” berarti sesuatu yang mengotori. Sedangkan

menurut syara’, “najis” adalah kotor yang menjadi sebab terhalangnya
seseorang untuk beribadah kepada Allah
Ada tiga jenis najis yaitu :
1. Najis

mugalazah

cara

mensucikannya

dengan

membasuhnya

menggunakan air sebanyak tujuh kali dan salah satunya dicampur dengan
tanah.
2. Najis mukhoffafah cara menyucikannya cukup memerciki benda yang
terkena najis itu dengan air.
3. Najis mutawasitoh cara menyucikannya dengan menghilangkan zat rasa,
warna dan baunya
Benda-benda yang termasuk najis adalah bangkai binatang berdarah selain
manusia, darah, nanah, segala sesuatu yang keluar dari dua pintu, arak, anjing dan
babi, bagian badan binatang yang diambil dari tubuhnya selagi hidup.

9

DAFTAR PUSTAKA
Sabiq, Sayyid ; Fikih Sunah , Cetakan 14 , Al Ma’arif Bandung , 1995
Rasjid, Sulaiman, Fiqh Islam, cetakan 51, Sinar Baru Algensindo
Bandung,2011
Jawad Mughniyah,Muhammad , Fiqih Lima Mazhab , Penerbit Lentera ,
Jakarta 2008
http://pub.kliksaya.com

10