LAPORAN ANALISIS PERUSAHAAN YANG TELAH M

LAPORAN ANALISIS PERUSAHAAN YANG
TELAH MENERAPKAN ETIKA BISNIS
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO)

Disusun Oleh :
Caesar Miraj Santosa [5160211334]
Prodi S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2017

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan analisis perusahaan yang
telah menerapkan etika bisnis. Laporan ini ditulis berdasarkan data-data yang saya peroleh
dari berbagai sumber riset analisis dan survei serta media internet yang berkaitan dengan
judul laporan analisis yang saya ambil.
Saya berharap laporan ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca, dalam hal ini
dapat menambah wawasan kita mengenai aspek etika bisnis perusahaan khususnya dibidang
manajemen. Mungkin laporan ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.


2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
Latar Belakang..................................................................................................................................4
Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
Tujuan Penulisan...............................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
1.1

Peranan Etika Dalam Berbisnis..............................................................................................6

1.2


Profil Perusahaan...................................................................................................................7

Katalog..............................................................................................................................................7
Etika Bisnis Pada (PT Garuda Indonesia (Persero)............................................................................7
2.1

Pelanggaran Etika Bisnis & Sanksi atas (PT Garuda Indonesia (Persero).............................8

Sosialisasi..........................................................................................................................................9
3.1

Etika bisnis dalam lingkup pemasaran.................................................................................10

3.2

Hubungan dengan Pemasok.................................................................................................11

3.3

Hubungan dengan Agen.......................................................................................................11


4.1

Etika Tanggung Jawab kepada Lingkungan dan Produksi...................................................12

4.2

Tanggung Jawab kepada Masyarakat...................................................................................12

5.1

Etika dalam lingkup Produksi..............................................................................................13

6.1

Etika dalam lingkup Keuangan............................................................................................13

6.2

Penanganan Konflik Kepentingan........................................................................................14


7.1

Etika dalam lingkup SDM Garuda Indonesia.......................................................................14

7.2

Keamanan dan kenyamanan di tempat kerja........................................................................15

BAB III................................................................................................................................................16
KESIMPULAN...................................................................................................................................16

3

4

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, di dalam dunia bisnis saat

ini mengalami perkembangan yang cepat, tidak hanya menyangkut hubungan antara
pengusaha dengan pengusaha, tetapi mempunyai kaitan secara luas. Perkembangan ini perlu
diimbangi dengan aturan-aturan atau norma-norma yang dapat mengatur bisnis itu sendiri.
Oleh sebab itu etika dan moral perlu dijaga oleh suatu perusahaan. Bisnis yang baik adalah
bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang
dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang
berlaku. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi. Dalam kegiatan
berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan
tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam kegiatan
berbisnis ada batasnya. Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting
demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri.
Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman
bagi para pelaku usaha agar dapat memenangakan persaingan dan mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaannya. Perusahaan yang ingin berkembang dan ingin
mendapatkan keunggulan bersaing harus dapat menyedikan produk atau jasa yang
berkualitas, harga yang murah dibandingkan pesaing, waktu penyerahan lebih cepat, dan
pelayanan yang lebih baik dibandingkan pesaingnya (Margaretha, 2004). Dalam rangka
memenangkan persaingan bisnis, mempertahankan pasar yang dimiliki, dan merebut pasar

yang sudah ada, maka perusahaan dituntut untuk mempunyai kemampuan mengadaptasi
strategi usahanya dan lingkungan yang terus-menerus berubah.Setiap pelaku bisnis
dituntut untuk mempunyai kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi, serta mampu
memenuhi dan menanggapi setiap tuntutan pelanggan yang semakin beraneka-ragam dan
terus berubah. Pelaku usaha harus mampu menghasilkan produk yang dapat memainkan
emosi pelanggan dan melalui produk tersebut dapat menimbulkan experience bagi
pelanggan.
Etika Bisnis merupakan sesuatu yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena
berkaitan dengan kepuasan konsumen maupun perlindungan konsumen. Etika merupakan
keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik dan yang
buruk, dalam menjalankan kegiatan atau tindakan terhadap lingkungan, baik internal maupun
eksternal. Nilai-nilai dan moral pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah
suatu perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Dengan memegang
teguh etika atau moral bisnis yang ada bisnis kita akan berjalan dengan baik, karena dengan
memiliki etika kita dapat bersaing dengan perusahaan lain tanpa menyakiti pihak manapun.
5

Dalam suatu perusahan besar seperti PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk. etika
bisnis dan moral harus dijaga baik demi kelangsungan perusahaan dikarenakan menyangkut
citra perusahanaan. Di dalam dunia bisnis apabila citra perusahaan buruk maka akan

berpengaruuh terhadap penjualan produk maupun jasa yang dihasilkan. Sehingga etika
berbisnis harus dijaga dengan baik dengan begitu perusahaan memiliki moral dan citra yang
baik dalam konteks sosial internal maupun eksternal.
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan
salah. Etika bisnis sangatlah diperlukan setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
Etika bisnis memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada pelaku bisnis atau
perusahaan yang diterapkan dalam kebijakan, instuisi dan perilaku bisnis. Dalam penulisan
ini bermaksud membahas tentang “ETIKA BISNIS DAN MORAL DALAM PERUSAHAAN
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO)

Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang yang di kemukakan diatas, maka dapat
disimpulkan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.

Bagaimana penerapan etika bisnis pada perusahaan PT GARUDA INDONESIA

2.

(PERSERO)

Bagaimana cara menangani pelanggaran etika yang dilakukan perusahaan PT GARUDA
INDONESIA (PERSERO) dengan mencakup etika pemasaran, etika SDM,etika Keuangan

Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.

Untuk mengetahui etika yang dilakukan oleh perusahaan PT GARUDA INDONESIA

2.

(PERSERO)
Untuk mengetahui cara penanganan pelanggaran etika yang dilakukan perusahaan PT
GARUDA INDONESIA (PERSERO)

BAB II
PEMBAHASAN
6

1.1


Peranan Etika Dalam Berbisnis
Masyarakat juga cenderung menghukum atau menyalahkan pelaku bisnis yang tidak

bermoral serta menghargai atau memuji pelaku bisnis yang bermoral, sehingga pemahaman
ini menjadi bahwa pelaku bsinis yang bermoral akan memperoleh keuntungan walaupun
tidak jelas dalam bentuk dan jangka waktunya, sedangkan pelaku bsinis yang tidak bermoral
akan mengalami kerugian yang juga tidak jelas bentuknya seperti apa dan jangka waktunya.
Peranan etika dalam kegiatan bisnis anatara lain adalah :
1.

Etika harus menjadi pedoman dalam kegiatan masyarakat, karena itu seharusnya juga
menjadi pedoman bagi bisnis. Mana tindakan yang tepat, benar dan boleh dilakukan dalam
bisnis yang diharapkan menguntungkan semua pihak yang terlibat. (Satyanugraha, 2003).

2.

Etika berperan sebagai penghubung pelaku bisnis. Jika produsen sebagai penyedia produk
yang akan dibeli oleh konsumen menyediakan fasilitas pelayanan purna jual bagi setiap
konsumen yang telah memakai produknya, bukankah ini sebuah celah bagi keduanya untuk

terus berhubungan. Pelayanan purna jual tentu merupakan refleksi nilai atau etika bisnis yang
diterapkan perusahaan untuk menjaga loyalitas konsumennya (Tjiptono,2005)

3.

Etika juga berperan sebagai syarat utama untuk konsistensi perusahaan. Perusahaan yang
beretika akan selalu berusaha untuk memuaskan pelanggan atau konsumennya. Loyalitas
konsumen akan dapat membantu perusahaan agar tetap bias bertahan. (Tjiptono, 2005)
Jika terus dikaji akan banyak peranan lain yang dapat dipikul oleh nilai atau etika ini.
Etka memerlukan pemahamansemua pihak agar kegiatan masyarakat tetap berlangsung dan
menguntungkan semua yang terlibat, akan menjadi suatu jawaban terjadinya kesenjangan dan
kepincangan dunia bisnis. Tanpa etika yang diterapkan oleh semua pihak yang terkait dalam
kegiatan bisnis tersebut tentu kegiatan bisnis tidak akan dapat bertahan. Bahwa etika
merupakan keharusan untuk bisnis dalam jangka panjang dan untuk kelangsungan bisnis.
(Satyanugraha, 2003).

1.2

Profil Perusahaan


PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. adalah maskapai pertama dan terbesar di Indonesia,
Dengan pendekatan berorientasi “melayani”, Garuda Indonesia bertujuan menjadi penyedia
layanan terdepan bagi wisatawan di negara inisekaligus menyediakan layanan pengiriman
7

barang melalui udara. Grup Garuda Indonesia pada saat ini memiliki lima anak perusahaan
yakni PT Aerowisata, PT GMF Aero Asia, PT Abacus Distribution System, PT Gapura
Angkasa dan PT Aero System Indonesia.
Katalog
Garuda Indonesia (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk; IDX: GIAA) adalah maskapai
penerbangan nasional Indonesia. Garuda adalah nama wahana tunggangan Dewa Wisnu
dalam mitologi India kuno. Pada tahun 2007, maskapai ini bersama dengan maskapai
Indonesia lainnya (termasuk anak perusahaan Garuda Indonesia, Citilink), dilarang terbang
menuju Eropa karena kejadian yang menimpa pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan
200.[4] Setahun kemudian, maskapai ini menerima sertifikasi IATA Operational Safety Audit
(IOSA) dari IATA yang menunjukkan Garuda Indonesia telah memenuhi standar keselamatan
penerbangan Internasional.[5] Perbaikan layanan dan meningkatnya kualitas layanan maskapai
membuat Garuda menjadi pemenang kategori "World's Most Improved Airline" dari Skytrax.
[6]
1 Juni 2010 menjadi hari bersejarah bagi Garuda Indonesia, di mana pembukaan kembali
rute Amsterdam dilaksanakan menggunakan Pesawat Airbus A330-200 dengan perhentian di
Dubai. Pada bulan Juni 2012, Garuda Indonesia dengan klub sepak bola Liverpool FC,
Inggris mengadakan perjanjian kerja sama dan kini merupakan sponsor global untuk
Liverpool FC.[7] Tahun 2013, Garuda Indonesia mendapat dua penghargaan dari Skytrax yaitu
"World Best Economy Class" dan "World Best Economy Class Seat". Pada pertengahan tahun
2014, Garuda Indonesia mendapat penghargaan "World's Best Cabin Crew".
Pada tanggal 5 Maret 2014, Garuda Indonesia resmi bergabung dengan aliansi SkyTeam
sebagai anggota ke-20 yang peresmiannya berlangsung di Denpasar, Bali.[8] Pada tanggal 30
Mei 2014, Garuda Indonesia melayani rute ke Amsterdam dengan nonstop menggunakan
pesawat Boeing 777-300ER yang memiliki kabin terbaru dari semua armada. Pada tanggal 8
September 2014, Garuda Indonesia memperpanjang rute penerbangannya menuju London.[9]
Pada tanggal 11 Desember 2014, bertepatan dengan mundurnya Dirut Garuda Indonesia saat
itu, Emirsyah Satar. Garuda Indonesia mendapat Anugerah penghargaan sebagai maskapai
"berbintang 5" sedunia dari Skytrax dan menjadi anggota dari 8 maskapai dunia yang
mendapat penghargaan tersebut.
Etika Bisnis Pada (PT Garuda Indonesia (Persero)
Setiap Insan Garuda Indonesia bertanggung jawab untuk berperilaku sesuai dengan Etika
Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia. Jika Insan Garuda Indonesia merasa ragu-ragu
dalam menilai apakah tindakan atau keputusan yang akan diambil sesuai dengan Etika Bisnis
dan Etika Kerja Garuda Indonesia, maka Insan Garuda Indonesia dapat membicarakan hal
tersebut dengan atasan langsung atau pihak-pihak yang disebutkan dalam Pedoman Etika
Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia ini.

Petunjuk Pelaksanaan Pelaporan Pelanggaran
Apabila Insan Garuda Indonesia menemukan bahwa sebuah keputusan atau
tindakan inkonsisten dengan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda
Indonesia, maka Insan Garuda Indonesia harus segera melaporkan hal tersebut

8

kepada atasan langsung atau pihak-pihak yang disebutkan dalam Pedoman
Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia ini.
Garuda Indonesia menyediakan media atau wadah penyampaian setiap
pelaporan pelanggaran yang diajukan pemangku kepentingan termasuk Insan
Garuda Indonesia dan atau Perwakilan pemangku kepentingan Garuda
Indonesia dalam kaitan pelanggaran Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda
Indonesia.
Penyelesaian pelaporan pelanggaran merupakan salah satu bentuk
peningkatan perlindungan pemangku kepentingan dalam rangka menjamin
hak-hak pemangku kepentingan berhubungan dengan perusahaan. Pelaporan
pelanggaran oleh pemangku kepentingan yang tidak segera ditindaklanjuti
berpotensi meningkatkan risiko reputasi bagi perusahaan.
Untuk menyelesaikan pelaporan pelanggaran, Garuda Indonesia telah
menetapkan kebijakan dan prosedur tertulis yang meliputi:
(1) Penerimaan pelaporan pelanggaran;
(2) Penanganan dan penyelesaian pelaporan pelanggaran;
(3) Perlindungan pelapor;
(4) Pemantauan penanganan dan penyelesaian pelaporan pelanggaran.
2.1

Pelanggaran Etika Bisnis & Sanksi atas (PT Garuda Indonesia (Persero)

Atas pelanggaran terhadap Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia terdapat
konsekuensi-konsekuensi:
(1) Insan Garuda Indonesia yang terbukti melakukan pelanggaran atas Pedoman Etika
Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia dapat dikenai tindakan-tindakan
disipliner berupa teguran lisan maupun tulisan, peringatan keras dengan skorsing
sampai pemutusan hubungan kerja dengan mengacu kepada ketentuan dalam
Perjanjian Kerja Bersama;
(2) Mitra Kerja Garuda Indonesia yang terbukti melakukan pelanggaran maka akan
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan
perusahaan;

(3) Apabila kondisi yang ada melibatkan pelanggaran hukum, permasalahan dapat
diteruskan kepada pihak yang berwajib;
9

Sosialisasi
Garuda Indonesia meyakini bahwa sosialisasi merupakan tahapan penting dari
penerapan Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia. Unit Human Capital
Management bersama dengan Unit Corporate Secretary bertanggung jawab untuk
mengkoordinir pelaksanaan sosialisasi secara efektif dan menyeluruh dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
(1) Mensosialisasikan Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia dalam program
orientasi Insan Garuda Indonesia sesuai dengan program yang diselenggarakan
oleh Garuda Indonesia dan penyegaran secara berkala bagi seluruh Insan Garuda
Indonesia. Dalam mendukung proses sosialisasi Etika Bisnis dan Etika Kerja
Garuda Indonesia, Garuda Indonesia akan melakukan briefing, coaching maupun
sosialisasi ulang, atau secara tidak langsung, yaitu dengan menyebarkan pamflet,
email, maupun buletin internal Garuda Indonesia;
(2) Membangun komitmen bagi seluruh Mitra Kerja yang terkait dengan Garuda
Indonesia;
(3) Mengkaitkan penerapan etika sebagai bagian tidak terpisahkan dari praktik bisnis
dan penilaian kinerja seluruh Insan Garuda Indonesia.
Pakta Integritas
Insan Garuda Indonesia adalah orang-orang yang cerdas dan
bertanggungjawab. Sebagai orang yang cerdas dan bertanggungjawab, maka Insan
Garuda Indonesia sanggup mentaati serta melaksanakan Etika Bisnis dan Etika
Kerja Garuda Indonesia yang ditetapkan Garuda Indonesia. Sebagai wujud
kepatuhan dan komitmen menjalankan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja,
setiap insan Garuda Indonesia, termasuk Direksi dan Dewan Komisaris,
diwajibkan untuk menandatangani Pakta Integritas (Pernyataan Kepatuhan dan
Komitmen Pada Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja) dan dilakukan setiap
tahunnya.
Pola berpikir dan bertindak yang sesuai dengan Pedoman Etika Bisnis dan
Etika Kerja Garuda Indonesia menjadikan Insan Garuda Indonesia selalu menjaga
harkat dan martabat serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela yang dapat
merusak citra diri dan reputasi Garuda Indonesia. Oleh karena itu, setiap
pelanggaran atas Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia
memiliki konsekuensi sanksi yang tegas.
3.1

Etika bisnis dalam lingkup pemasaran
Pelanggan merupakan pertimbangan dasar dari keberadaan Garuda Indonesia. Segala
sumberdaya Garuda Indonesia ditujukan untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan
harapan pelanggan.
10

Pada prinsipnya hak pelanggan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku harus dipenuhi. Oleh karena itu hak pelanggan berupa keselamatan, keamanan
dan kenyamanan dijadikan fokus dan prioritas utama sebagai program pelayanan di
seluruh unit bisnis dan fungsional Garuda Indonesia.
Perilaku yang harus ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

Memenuhi semua komitmen yang telah dipublikasikan kepada pelanggan
Memberikan layanan optimal dengan tidak membedakan suku, agama, ras,
warna kulit dan status sosia
Memberikan kemudahan akses pemesanan dan transaksi layanan
penerbangan perusahaan.
Memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pelanggan dalam layanan
pelaporan kesiapan untuk terbang
Memenuhi ketepatan jadwal penerbangan pelanggan
Melindungi keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang selama
berada di dalam pesawat.
Memastikan penumpang beserta bagasinya dalam keadaan aman.
Memastikan ketepatan dan kelengkapan layanan jasa angkutan barang
pelanggan
Menjaga kerahasiaan informasi mengenai pelanggan.
Memberikan informasi yang relevan dan akurat kepada pelanggan
mengenai layanan Garuda Indonesia
Menangani keluhan pelanggan dengan memberikan solusi terbaik.
Berterima kasih terhadap saran dan kritik pelanggan
Membina hubungan baik dengan pelanggan
Memanfaatkan dan mengelola feedback dari pelanggan.

Perilaku yang tidak boleh ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia
1) Memanfaatkan informasi penting tentang pelanggan untuk mendapatkan keuntungan
pribadi.
2) Membuat pelanggan tanpa adanya informasi yang jelas dan akurat.
3) Tidak memberikan respon terhadap kendala yang sedang dihadapi pelanggan
4) Tidak melaporkan penerimaan gratifikasi baik langsung maupun tidak langsung dari
pelanggan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan
5) Menerima gratifikasi dari pelanggan.
6) Mengorbankan kepentingan pelanggan demi kepentingan pribadi, keluarga dan rekan
kerja.
3.2

Hubungan dengan Pemasok
Garuda Indonesia mengembangkan kemitraan dengan pemasok untuk memperoleh
barang dan jasa yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Insan Garuda Indonesia

11

di dalam membuat kriteria pekerjaan untuk pemasok harus didasarkan kepada
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk mewujudkan hubungan rasa saling percaya, Insan Garuda Indonesia harus
bertindak adil di dalam memberikan kesempatan dan informasi yang sama kepada
seluruh pemasok yang akan bekerjasama dengan Garuda Indonesia. Informasi yang
disampaikan kepada calon pemasok antara lain mencakup syarat dan kriteria yang
ditetapkan untuk setiap pengadaan dalam Request for Proposal (RFP). Evaluasi
penentuan pemasok dilakukan berdasarkan pertimbangan kualitas, biaya,
pengiriman, dan pelayanan yang paling optimal sesuai dengan kebutuhan Garuda
Indonesia.

Perilaku yang harus ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia:
1) Memberikan data dan informasi spesifikasi teknis dan persyaratan lainnya
yang ditetapkan dengan akurat sesuai dengan tahapan proses pengadaan.
2) Memilih pemasok sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
3) Melakukan proses pengadaan sesuai dengan peraturan pengadaan yang
berlaku dan prinsip-prinsip GCG.
4) Memberikan akses yang sama kepada produsen baik usaha mikro, kecil, dan
menengah dan koperasi, termasuk perusahaan anak, sebagai pemasok.
5) Menghindari benturan kepentingan dan melarang mengarahkan kepada
pemasok yang pemilik dan atau pengurusnya memiliki hubungan afiliasi
dengan Garuda Indonesia.
3.3

Hubungan dengan Agen
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan, Garuda Indonesia membutuhkan
jaringan (distribusi) yang mudah diakses dan tersebar di wilayah strategis termasuk
layanan administrasi penyelesaian tagihan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut
maka Garuda Indonesia menjalin kemitraan dengan agen berdasarkan prinsip yang
saling menguntungkan.
Untuk mewujudkan hubungan rasa saling percaya, Insan Garuda Indonesia harus
bertindak wajar dengan memberikan kesempatan dan informasi yang sama kepada
seluruh agen sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

4.1

Etika Tanggung Jawab kepada Lingkungan dan Produksi

Garuda Indonesia dalam menjalankan bisnisnya tidak semata-mata memfokuskan diri
pada aspek ekonomi, juga memberikan perhatian penuh pada aspek lingkungan. Aspek-aspek
12

lingkungan yang memiliki dampak penting dijadikan titik tolak pengelolaan lingkungan
Garuda Indonesia. Garuda Indonesia merumuskan strategi dan kebijakan pengendalian
dampak lingkungan.
Insan Garuda Indonesia memiliki tanggung jawab dalam berkontribusi terhadap
seluruh program dan kegiatan yang selaras dengan strategi dan kebijakan Garuda Indonesia
dalam pengendalian dampak lingkungan. Dengan proaktif dan responsif terhadap
pengendalian dampak lingkungan secara berkelanjutan, menjadikan Insan Garuda Indonesia
sebagai warga masyarakat yang bermartabat dan bertanggung jawab.

Perilaku yang harus ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia:
A. Mengoperasikan alat produksi sesuai prosedur yang tidak bertentangan dengan
peraturan dan perundang-undangan mengenai lingkungan hidup terutama emisi gas
buang dan kebisingan suara.
B. Bertanggung jawab dan berpartisipasi aktif dalam program pelestarian lingkungan
hidup baik tingkat nasional maupun internasional.
C. Mengupayakan berbagai kreativitas untuk menghasilkan jasa dan layanan yang
memberikan nilai tambah ekonomi maupun ekosistem bisnis.
Perilaku yang tidak boleh ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia:
1. Tidak melakukan perawatan berkala terhadap alat produksi yang digunakan dan
berdampak pada meningkatnya kebisingan suara.
2. Dalam melaksanakan pekerjaan menyebabkan kerusakan lingkungan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
3.
4.2

Tanggung Jawab kepada Masyarakat
Garuda Indonesia memiliki misi sebagai agen pembangunan ekonomi nasional yang
mana dalam menjalankan misinya, perusahaan memiliki tanggung jawab kepada
masyarakat tempat perusahaan beroperasi. Wujud dari pada tanggung jawab perusahaan
kepada masyarakat merupakan tanggung jawab sosial perusahaan yang harus dipenuhi
sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Insan Garuda Indonesia diwajibkan mensukseskan program tanggung jawab sosial
perusahaan kepada masyarakat dan dengan menjalankan program tanggung jawab
sosial perusahaan secara berkelanjutan diharapkan Insan Garuda menjadi warga
masyarakat yang bermartabat dan bertanggung jawab.

5.1

Etika dalam lingkup Produksi

Kekayaan intelektual merupakan kekayaan tidak berwujud sebagai hasil kreativitas, termasuk
hak paten, hak cipta dan merk dagang. Sebagai aset yang berharga, hak kekayaan intelektual
13

Garuda Indonesia harus dilindungi dan begitu pula Insan Garuda Indonesia harus menghargai
hak kekayaan intelektual pihak lain.
Insan Garuda Indonesia harus selalu memperhatikan dalam menciptakan, melindungi dan
mengeksploitasi kekayaan intelektual perusahaan serta menghindari pelanggaran terhadap
kekayaan intelektual orang lain.
Insan Garuda Indonesia harus mentaati peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai hak kepemilikan kekayaan intelektual.

Perilaku yang harus ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia:
A. Mengetahui kewajiban mengenai kepemilikan dan kerahasiaan dari kekayaan
intelektual Garuda Indonesia;
B. Melaporkan kepada Unit yang membidangi legal di perusahaan jika mengetahui pihak
ketiga menggunakan kekayaan intelektual Garuda Indonesia tanpa persetujuan.
Perilaku yang tidak boleh ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia:
(1) Menggunakan produk ilegal.

6.1

Etika dalam lingkup Keuangan
Transparansi Komunikasi dan Informasi Keuangan
Setiap Insan Garuda Indonesia harus memiliki pemahaman yang baik mengenai ruang
lingkup, proses kerja, dan kinerja operasional maupun keuangan dalam rangka
meningkatkan keterlibatan dan kontribusi kerja serta penyampaian pelaporan yang
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pemahaman yang baik harus diselaraskan dengan strategi dan kebijakan Garuda
Indonesia dalam pengungkapan informasi material maupun non material sesuai dengan
kewenangan jabatan.

6.2

Penanganan Konflik Kepentingan
Garuda Indonesia menyadari bahwa setiap Insan Garuda Indonesia mempunyai hak
untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan keuangan, usaha, sosial budaya, politik dan
14

kegiatan lain yang sah di luar pekerjaan Insan Garuda Indonesia dengan tetap
memperhatikan kewajiban Insan Garuda Indonesia kepada perusahaan. Kegiatan
tersebut harus sah dan bebas dari konflik kepentingan dengan tanggung jawabnya
sebagai Insan Garuda Indonesia. Insan Garuda Indonesia tidak boleh menyalahgunakan
sumber daya atau pengaruh Garuda Indonesia agar tidak dapat menghilangkan nama
baik dan reputasi Garuda Indonesia.
Potensi konflik kepentingan yang muncul perlu dikelola dengan tujuan untuk
mencegah suasana kerja yang tidak kondusif dan mendorong semangat kerja yang
independen serta mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan individu
atau kelompok atau golongan tertentu.
Perlindungan Terhadap Aset Perusahaan
Perlindungan terhadap aset perusahaan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud,
ditujukan untuk memastikan seluruh aset fisik, keuangan, hak milik intelektual dan aset
yang lain digunakan dan dilindungi secara optimal.

7.1

Etika dalam lingkup SDM Garuda Indonesia
Garuda Indonesia memiliki kewajiban untuk memunculkan kinerja terbaik setiap
Insan Garuda Indonesia dalam rangka pencapaian sasaran Perusahaan.
Kinerja terbaik dapat dicapai diantaranya melalui penciptaan lingkungan kerja yang
kondusif, melindungi dan menghormati hak-haknya serta membantu mewujudkan
kesejahteraan sesuai dengan kemampuan Perusahaan.

7.2

Keamanan dan kenyamanan di tempat kerja
Garuda Indonesia memastikan terpenuhinya keamanan dan kenyamanan kerja
para pegawai dengan membangun fasilitas dan penerapan sistem keamanan yang
mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Garuda
15

Indonesia melakukan penilaian dan evaluasi efektivitas sistem keamanan kerja
secara berkesinambungan.
Rasa aman dan nyaman di tempat kerja menjadi tanggung jawab bersama
diantara pegawai.
Perilaku yang harus ditampilkan oleh pegawai:
1. Mematuhi kebijakan dan sistem keamanan yang telah ditetapkan
2. Melaporkan dengan segera apabila mengetahui adanya hal yang mengancam
keamanan Perusahaan
3. Membantu proses investigasi dan penyidikan yang dilakukan oleh pihak yang
berwenang
4. Mengeliminasi adanya peluang terjadinya kejahatan atau tindakan kriminal di tempat
kerja
5. Turut serta dalam menjaga fasilitas kerja
6. Menggunakan fasilitas kerja sesuai dengan fungsinya
7. Menjaga kerahasiaan, penyimpanan, penggunaan dan penyebaran data pribadi
pegawai yang digunakan tidak sebagaimana mestinya seperti nama, data kontak
rumah dan kantor, gaji, data training, catatan kinerja serta data lainnya baik kepada
pihak internal maupun kepada pihak eksternal.
Garuda Indonesia memastikan terpenuhinya keselamatan dan kesehatan kerja para
pegawai dengan membangun fasilitas, penerapan sistem keselamatan dan kesehatan
kerja yang mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Garuda
Indonesia melakukan penilaian dan evaluasi efektivitas sistem keselamatan dan
kesehatan kerja secara berkesinambungan.
Para pegawai berkewajiban memahami dan melaksanakan berbagai persyaratan
keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan tuntutan pekerjaannya.

BAB III
KESIMPULAN

16

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia di lingkungan Garuda Indonesia
adalah aturan normatif dan merupakan standar minimal yang harus dipatuhi oleh setiap Insan
Garuda Indonesia di dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab sehari-hari.
Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Garuda Indonesia ini dapat dilaksanakan secara paralel
dengan ketentuan–ketentuan lainnya yang berlaku di Garuda Indonesia dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Apabila di dalam Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja ini terdapat ketentuan yang
tingkatannya lebih rendah dari ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Garuda Indonesia
dan/atau perundang-undangan lainnya, maka yang dipakai adalah ketentuan yang lebih tinggi
tingkatannya.
Dalam penulisan laporan ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT.GARUDA
INDONESIA (PERSERO) telah melakukan usahanya yang baik tidak melanggar etika
maupun moral dengan prosedur yang ketat.

17