KUALITAS DAN KUANTITAS TOKO BUKU DI KOTA

Proposal
Pelatihan Metodologi Penelitian

KUALITAS DAN KUANTITAS TOKO BUKU
DI KOTA LANGSA

OLEH : MAHMAZAR

PROPOSAL PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN
LP3M

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
ZAWIYAH COT KALA
LANGSA
2014

Proposal
Pelatihan Metodologi Penelitian

KUALITAS DAN KUANTITAS TOKO BUKU
DI KOTA LANGSA


A.

LATAR BELAKANG
Kota Langsa yang heterogen memiliki kekayaan dibidang kebudayaan, ekonomi dan
pendidikan, kekayaan ini di tambah dengan dua lembaga pendidikan tinggi yang telah mencapai
strata penegerian, yaitu :
1. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Zawiayah Cot Kala Langsa
2. Universitas Samudera Langsa.
Penegerian dua lembaga pendidikan tinggi di Langsa tidak terlepas dari upaya
masyarakat dan lembaga pendidikan tersebut, adapun upaya masyarakat adalah stake holder dan
juga sarana prasarana yang mendukung, diantaranya adalah perpustakaan, akses transportasi dan
toko buku yang ada di Kota Langsa.
Toko buku merupakan variable yang sangat penting pada dunia pendidikan, dan
ketersediaan toko buku di kalangan masyarakat tergantung juga pada tingkat perekonomian
daerah dan nasional.
Keberadaan toko buku dan pendidikan sangat erat terutama dari segi sejarah pendidikan,
ketersediaan buku selain diusahakan selain perindividu kalangan pemerintahan dan kerajaan juga
menyediakan paket buku, juga disediakan secara massal di toko-toko dan pasar. Secara teori toko
buku di dunia pendidikan secara literature terjadi evolusi masa klasik sampai masa kontemporer,

mulai dari tempat pembuatan buku, tempat penjualan buku bahkan menurut sumber toko buku
juga tempat berdiskusi dan transfer of knowledge.
Yang menarik pada toko buku di Kota Langsa adalah jumlahnya yang sedikit, kualitas
dan kuantitas pengunjung yang beragam, serta perkembanganya yang menarik bagi penelti.
Dari hasil observasi sementara peneliti pada buku “BAHASA INDONESIA untuk sekolah
dasar”, pada tahun 1975, toko buku LAUTAN ILMU Langsa telah berfungsi sebagai Penerbit.
Dan pada toko buku MONTANA ketersediaan buku di akses dari berbagai produsen, pada
temuan selanjutnya peneliti menemukan buku karangan DR. Asrar Mabrur Faza, setelah peneliti
konfirmasi, penulis tidak ada mendistribusikan bukunya ke luar Kota Medan.
Kemudian dari hasil survey peneliti terhadap beberapa toko buku di Kota Langsa, dari segi
kuantitas pengunjung sangat minim, bila di perhatikan indikator waktu dan hari pengunjung.
Namun begitu pertumbuhan jumlah toko buku di Kota Langsa mulai bertambah, baik secara
kualitas maupun kuantitas. Yang mulanya sesuai perhitungan peneliti toko buku di Kota Langsa
berjumlah 10 sekarang telah bertambah 1 buah toko buku.
Diantaranya adalah: toko buku Montana, toko buku Sumber Ilmu, toko buku Indra Plaza, toko
buku Bambo dan lainnya.
B.

RUMUSAN MASALAH
Masalah utama penelitian ini adalah kualitas dan kuantitas toko buku yang bersangkut

paut dengan pemilik toko dan pengguna toko buku. Untuk memudahkan pemaparan, pertanyaan
penelitian ini dirumuskan sebagaimana berikut:
1. Bagaimana kondisi toko buku dan pengguna toko buku secara kualitas dan kuantitas?

Proposal
Pelatihan Metodologi Penelitian

2. Bagaimana gambaran dinamika toko buku dan pengguna toko buku?
3. Bagaimana dampak keberadaan toko buku terhadap pengguna dan lembaga pendidikan di
Kota Langsa?
C.

PEMBATASAN MASALAH
Keberadaan toko buku di Kota Langsa seakan tidak dianggap oleh stake holder dan
pengguna kalau ada hanya sebagai alternative untuk melengkapi kekurangan sarana dan
prasarana pendidikan, dikeranakan jarak antara Kota Langsa dengan Kota Medan mempengaruhi
keberadaan dan pilihan pengguna toko buku. Pendapat ini dengan alasan Pertama, populasi
masyarakat Kota Langsa yang sedikit dan ketersediaan buku yang relative banyak, Kedua,
persaingan yang tidak ketat sehingga tidak terjadi perlombaan dan konflik. Untuk memudahkan
pembahasan ini peneliti membatasi ruang lingkup pembahasan pada persoalan yang mengarah

pada kualitas dan kuantitas toko buku dan pengguna toko buku di Kota Langsa.
D.

TUJUAN PENELITIAN
1. Memperoleh gambaran bagaimana kondisi toko buku dan pengguna toko buku secara
kualitas dan kuantitas?
2. Memperoleh gambaran dinamika toko buku dan pengguna toko buku?
3. Mendapatkan gambaran dari dampak keberadaan toko buku terhadap pengguna dan
lembaga pendidikan di Kota Langsa?

E.

SIGINIFIKANSI PENELITIAN
Penelitian ini berguna untuk mengidentifikasi kondisi toko buku dan pengguna toko buku
secara kulaitas dan kuantitas, serta gambaran dinamika serta dampak dari keberadaan toko buku
di Kota Langsa terhadap masyarakat akademisi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis dalam memahami kualitas
dan kuantitas toko buku baik secara evolusi maupun dampaknya.
F.


KAJIAN RISET SEBELUMNYA

Kebanyakan riset riset yang ada tentang Kota Langsa berkisar pada Syariat Islam yang
sedang demam dan Phobi terutama pada konsentrasi hukuman dan dualism kepemimpinan,
selain itu pembahasan tentang warung kopi dan konsumennya, dan juga berkisar pada kajian
keberagamaan yang hetererogen di kalangan masyarakat Kota Langsa. Namun masih sedikit
yang membahas tentang literature atau buku yang ada di Kota Langsa, bahkan yang spesifikasi
toko buku di Kota Langsa belum pernah terdengar dan terpublikasikan.
G.

KERANGKA TEORI

Para peneliti modern telah melakukan riset dan pengkajian tentang pendidikan,
diantaranya adalah tentang lembaga-lembaga pendidikan Islam dan pembahasan toko buku
masuk pada sub topic judul cover, diantaranya adalah Mehdi Nakosten, dengan bukunya History
of Islamic Orogins of Western Education A.D 800-1350; with an Introduction to Medievel
Muslim Education (1964), yang di sadur oleh Charles Michael Stanton, Higher Learning In
Islam; the Clasical Period, A.D 700-1300 yang terjemahannya oleh H. Afandi, Hasan Asari
(1994). Bagaimana menariknya mereka mengilustrasikan keberadaan toko buku pada zaman


Proposal
Pelatihan Metodologi Penelitian

kebangunan ilmu penegtahuan di dunia islam klasik, yang berevolusi pada keberadaan toko buku
pada zaman kontemporer ini, dapat dilihat pada karangan J. Pedersen dengan judul The Arabic
Book (1984), dan
H. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan sosio-antropologi dan etnografi. Menurut
Gellner, salah satu konsep kunci terpenting dalam antropologi modern adalah holisme, yakni
pandangan bahwa praktik-praktik sosial harus diteliti dalam konteks dan secara esensial dilihat
sebagai praktik yang berkaitan dengan yang lain dalam masyarakat yang sedang diteliti. 1 Melalui
etnografi, peneliti mempelajari peristiwa peristiwa kebudayaan dengan mempresentasikan
pandangan hidup subyek yang diteliti.2 Proses perekaman dan penafsiran tatacara kehidupan
orang lain inilah yang menurut Roger M. Kessing disebut kerja etnografi.3
Penelitian ini, dengan kata lain berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual para pemilik
toko buku dan pengguna toko buku yang diteliti, memahami dan mengerti bagaimana suatu
pengertian yang dikembangkan oleh mereka di sekitar peristiwa.
Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai kualitas buku buku
yang ada di toko buku dan kuantitas subyek yang diteliti. Data ini akan dioleh bersama data-data
yang diperoleh melalui wawancara terhadap informan yang menjadi subyek yang diteliti.

Wawancara tidak hanya dilakukan terhadap pemilik toko buku, tetapi juga dilakukan kepada
informan yang merupakan pengguna toko buku yaitu pembeli dan pengunjung toko buku.
Pemilihan informan dilakukan secara purposif.
Observasi dilakukan guna memperoleh informasi tentang kualitas dan kuantitas toko
buku, kegiatan pengunjungan dan pemasokan sesuai dengan waktu dan hari dicatat oleh peneliti,
dengan pengamatan langsung. Observasi dalam beberapa kasus dilakukan secara partisipatif.
Artinya, peneliti terlibat dalam kegiatan yang dilakukan subyek penelitian.
Analisis dimulai sejak pengumpulan data. Setiap informasi diuji silang melalui komentar
responden yang berbeda untuk menggali informasi dalam wawancara dan observasi lanjutan.
Temuan observasi kualitas dan kuatitas toko buku, antara pemilik dan pengguna toko buku diuji
silang melalui komentar responden lain. Sejauh menyangkut jadwal pengunjungan waktu dan
hari, informasi akan diuji silang dengan observasi tentang hal yang sama. Melalui proses inilah
penyimpulan dibuat. Tujuannya untuk memperkokoh dan memperluas bukti yang dijadikan
landasan pengambilan tersebut.
L.

PENUTUP

Demikian proposal penelitian ini disusun untuk dijadikan kerangka kerja pelaksanaan
penelitian. Atas perhatian dan kerjasama yang baik dari semua pihak, kami mengucapkan terima

kasih.

1 David N. Gellner, “Pendekatan Antropologi”, dalam Aneka Pendekatan Studi Agama, Peter Connoly
(ed.), (Jogyakarta: LKiS, 2002), h. 34.
2 Lihat, P. James Spradley, Metode Etnografi, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997), h. 2.
3 Roger M. Kessing, Antropologi Budaya, (Jakarta: Erlangga, 1989), h. 5.

Proposal
Pelatihan Metodologi Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

David N. Gellner, “Pendekatan Antropologi”, dalam Aneka Pendekatan Studi Agama, Peter
Connoly (ed.), (Jogyakarta: LKiS, 2002).
Lihat, P. James Spradley, Metode Etnografi, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997).
Roger M. Kessing, Antropologi Budaya, (Jakarta: Erlangga, 1989).