ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA
BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI KOTA
SURAKARTA
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Metode Penelitian Semester V
Pengampu: Rina Trisnawati

Oleh:

TAUFIK DANAR ARDIANTO
B 200130328

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

Bab I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dan informasi saat ini sudah sangat
berkembang pesat dan sudah merambah ke hampir semua sendi kehidupan
manusia, termasuk juga dalam lingkup akuntansi. Hal ini dibuktikan dengan
tumbuh dan berkembangnya sistem informasi akuntansi yang begitu cepat.
Sistem informasi akuntansi merupakan aktivitas pendukung yang penting
dalam menjalankan aktivitas utama suatu organisasi agar lebih efektif dan
efisien.
Akan tetapi penerapan sistem dalam suatu perusahaan tidak terlepas
dari suatu permasalahan. Menurut De Lone dan Raymond dikutip oleh Arzia
biwi, Ananta Wikrama Tungga Atmaja, Nyoman Ari Surya Darmawan 2015
menyatakan penerapan suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan kepada
dua hal, apakah perusahaan mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau
kegagalan sistem. Menghindari kegagalan sistem, maka perlu diketahui
faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi efektivitas atau keberhasilan

implementasi suatu sistem informasi.
Sistem Informasi Akuntansi memberikan manfaat yang besar untuk

mencapai tujuan organisasi. Secara tipikal, suatu sistem dikatakan berhasil
jika dipenuhi tiga kondisi yakni: penggunaan dari sistem tersebut meningkat,
persepsi pemakai atas kualitas sistem lebih baik dari sebelumnya, atau
kepuasan pemakai informasi meningkat.
Saat ini banyak organisasi yang memiliki dan menggunakan sistem
informasi akuntansi dalam menjalankan aktivitas operasional guna untuk
membantu dalam mencapai tujuan dari perusahaan. Namun tidak sedikit yang
merasa tidak puas dengan kinerja suatu sistem informasi akuntansi yang
dimilikinya. Hal itu disebabkan karena pemakai sistem informasi akuntansi
tidak mengerti cara mengoperasikan sistem tersebut, selain itu juga mereka
tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga mereka tidak memiliki

pengetahuan yang cukup dan berakibat kinerja sistem informasi tersebut
kurang maksimal.
Bank perkreditan rakyat yang biasa disingkat BPR adalah salah satu
jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan
menengah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat
masyarakat yang membutuhkan. Fungsi BPR tidak hanya sekedar
menyalurkan kredit kepada para pengusaha mikro, kecil dan menengah, tetapi
juga menerima simpanan dari masyarakat. Adapun jenis pelayanan yang

diberikan oleh bank perkreditan rakyat yaitu, menghimpun dana masyarakat
dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lain yang
dipersamakan dengan itu, dan memberikan kredit modal kerja, kredit
investasi, maupun kredit konsumsi.
Terdapat sejumlah penelitian yang membahas tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi, yaitu Susilatri,
Tanjung dan Pebrina (2010) menyebutkan bahwa

terdapat pengaruh

keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan Sistem terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi, terdapat pengaruh yang positif antara dukungan
manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dan

ada

pengaruh program pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi, hal ini tidak sesuai dengan penelitian Prabowo,
Sukirman dan Hamadi (2013) yang menyatakan bahwa tidak adanya
pengaruh


keterlibatan

pengguna

sistem

informasi

akuntansi

dalam

pengembangan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi.
Di dalam penelitian yang dilakukan Prabowo, Sukirman dan Hamadi
(2013) menyebutkan bahwa Adanya pengaruh adanya pelatihan dan
pendidikan pengguna sistem informasi akuntansi terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi dan tidak adanya pengaruh formalisasi pengembangan
sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Selain itu Biwi Atmaja

dan Darmawan (2015) menyatakan bahwa kapabilitas Personal dan dukungan

manajemen puncak berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi.
Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem
informasi akuntansi telah dilakukan oleh Antari, Diatmika dan Adiputra
(2015). Penelitian ini mereplikasi penelitian tersebut. Dalam penelitian
tersebut dibahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem
informasi akuntansi di BPR kabupaten Buleleng yaitu keterlibatan pemakai,
pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak dan
formalitas pengembangan SIA
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penelitian ini akan menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja sistem informasi akuntansi pada BPR di kota Surakarta. Sehingga
dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah keterlibatan pemakai akan berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi?
2. Apakah pelatihan dan pendidikan pemakai akan berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi?

3. Apakah dukungan manajemen puncak akan berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi?
4. Apakah formalisasi pengembangan SIA akan berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini memiliki tujuan
sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh keterlibatan pemakai terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi
2. Untuk menganalisis pengaruh pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi

3. Untuk menganalisis pengaruh dukungan manajemen puncak terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi
4. Untuk menganalisis pengaruh formalisasi pengembangan SIA terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi
D. MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka peneliti berharap penelitian ini
memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat umum

Penelitian ini diharapkan dapat membuat masyarakat menjadikan BPR
sebagai referensi untuk melakukan transaksi dikarenakan sistem informasi
akuntansi yang sudah diterapkan pada pelayanannya
2. Bagi manajemen BPR
Penelitian ini diharapkan dapat membuat pihak manajemen di BPR untuk
terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan
sistem informasi akuntansi
3. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang
faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi
4. Bagi penelitian selanjutnya
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan dapat menjadi
referensi dalam melakukan penelitian dengan tema yang sama
TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori efektifitas sistem informasi akuntansi
2. Pengertian sistem informasi akuntansi
1. Sistem
Menurut W. Gerard Cole dalam Prabowo,Sukirman dan Hamadi
(2013), sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh

untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.

Sedangkan menurut Bodnar dalam Susilatri,Tanjung dan Pebrina
(2010) menyatakan bahwa Sistem adalah gabungan berbagai elemen yang
berinteraksi dan secara bersama berfungsi untuk mencapai tujuan. Sistem
merupakan kumpulan elemen-elemen yang menimbulkan hubungan satu
dengan Iainnya.Jadi bisa dikatakan sistem adalah suatu kumpulan dari
unit-unit yang ada dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai
2. Sistem informasi akuntansi
Menurut Moscove dalam Prabowo,Sukirman dan Hamadi (2013),
sistem informasi akuntansi merupakan suatu komponen organisasi yang
mengumpulkan,

menggolongkan,

mengolah,

menganalisis,


dan

mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan
keputusan kepada pihak-pihak luar
Hasil dari sistem informasi akuntansi yang diterima oleh pemakai
informasi harus mempunyai prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh,
agar informasi yang dihasilkan tidak menyesatkan. Suatu sistem informasi
akuntansi dapat dilakukan secara manual maupun secara komputerisasi
tergantung

dengan

kebutuhan

dan

kondisi

masing-masing


suatu

perusahaan, tetapi tetap berpedoman pada sebuah konsep akuntansi.
3. Keterlibatan pemakai
Keterlibatan pemakai merupakan keterlibatan pemakai sistem informasi
dalam pengembangan sistem informasi. Apabila pemakai diberikan kesempatan

untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan sistem informasi maka pemakai
akan merasa bahwa sistem informasi tersebut merupakan tanggung jawabnya,
sehingga diharapkan kinerja sistem informasi akan meningkat.
4. Pelatihan dan pendidikan pemakai
Program pendidikan dan pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan dan
pemahaman pemakai terhadap sistem informasi akuntansi sehingga pemakai
akan dapat menggunakan sistem informasi dengan baik dan dapat
meningkatkan rasa kepuasan terhadap sistem informasi akuntansi perusahaan.
Brady dalam Antari,Diatmika dan Adiputra (2015) menyarankan bahwa
kurangnya pendidikan merupakan alasan utama kurangnya pemanfaatan sistem
informasi.

5. Dukungan manajemen puncak

Dukungan manajemen puncak dapat memberikan motivasi kepada
karyawannya untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Menurut Ikhsan
dalam Antari,Diatmika dan Adiputra (2015) dukungan manajemen puncak
merupakan suatu faktor penting yang menentukan efektifitas penerimaan
sistem informasi dalam organisasi.
6. Formalisasi pengembangan SIA
Menurut

Lee

dan

Kim

dalam

Antari,Diatmika

dan

Adiputra

(2015),formalisasi pengembangan sistem informasi adalah berarti penugasan
dalam proses pengembangan sistem yang didokumentasi secara sistematik dan

dikonfirmasi dengan dokumen yang ada, dan akan mempengaruhi keberhasilan
penerapan sistem informasi.
7. Penelitian terdahulu
Penelitian

terdahulu

yang

berkaitan

dengan

faktor-faktor

yang

mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi yang terdiri dari:keterlibatan
pemakai,pelatihan dan pendidikan pemakai,dukungan manajemen puncak dan
formalisasi pengembangan SIA telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebagai
berikut:
Susilatri,Tanjung dan Pebrina (2010) tentang Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum
Pemerintah di Kota Pekanbaru.Dalam penelitian ini variabel independennya
adalah Keterlibatan Pemakai dalam Proses Pengembangan Sistem,Dukungan
Manajemen Puncak, Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi, Program
Pelatihan dan Pendidikan Pemakai,Ukuran Organisasi,Kemampuan teknik
personal

sistem

informasi,Keberadaan

Dewan

Pengarah

Sistem

Informasi,Lokasi dari Departemen Sistem Informasi.
Hasil penelitian dari variabel-variabel tersebut adalah bahwa keterlibatan
pemakai dalam proses pengembangan sistem,dukungan manajemen puncak,dan
program pelatihan dan pendidikan pemakai memiliki pengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi.Selain itu penelitian ini juga membuktikan bahwa
kinerja sistem informasi akuntansi lebih tinggi apabila ukuran organisasinya

besar,karyawan mempunyai kemampuan spesialis,adanya dewan pengaruh,dan
lokasi departemen sistem informasi berdiri sendiri.
Prabowo,Sukirman dan Hamadi (2013) tentang Faktor-Faktor yang
Mempengarugi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi di Bank Umum Kota
Surakarta.Dalam penelitian ini variabel independennya terdiri dari keterlibatan
pengguna sistem informasi akuntansi di pengembangan sistem informasi
akuntansi, program pelatihan dan pendidikan pengguna sistem informasi
akuntansi,kemampuan pengguna sistem informasi akuntansi, dukungan top
management dan formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi.
Hasil dari penelitian ini yaitu tidak adanya pengaruh antara keterlibatan
pengguna sistem informasi akuntansi dalam pengembangan sistem informasi
akuntansi dan formalisasi pengembangan sistem terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi.Sedangkan untuk pelatihan dan pendidikan pengguna
sistem informasi akuntansi, kemampuan pengguna sistem informasi akuntansi
dan dukungan top management memiliki pengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntasi.
Mardiana,Sinarwati dan Atmadja (2014) tentang Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Lembaga
Perkreditan Desa di Kecamatan Susut.Dalam penelitian ini variabelnya
independennya
personal,ukuran

terdiri

dari

keterlibatan

perusahaan,dukungan

pemakai,kemampuan

manajemen

teknik

puncak,formalisasi

pengembangan sistem,pelatihan dan pendidikan pemakai,dan keberadaan
dewan pengarah.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa secara parsial kinerja pada
LPD hanya keterlibatan pemakai SIA dan dukungan manajemen puncak yang
berpengaruh

signifikan.Sedangkan

hasil

penelitian

secara

simultan

menunjukkan bahwa semua variabel berpengaruh signifikan pada variabel
terikat yaitu kepuasaan pemakai SIA.
Biwi,Atmaja dan Darmawan (2015) tentang Pengaruh Kapabilitas
Personal dan Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi PT.TIRTA JAYA MUMBUL ABADI SINGARAJA.Dalam
variabel ini hanya diteliti mengenai dua variabel independen saja yaitu
kapabilitas personal dan dukungan manajemen puncak.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kapabilitas personal dan
dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi di PT.TIRTA JAYA MUMBUL ABADI SINGARAJA
Antari,Diatmika dan Adiputra (2015) tentang Faktor-Faktor yang
Berpengaruh Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank
Perkreditan Rakyat di Kabupaten Buleleng.Di dalam penelitian ini variabel
independennya terdiri dari keterlibatan pemakai dalam pengembangan
SIA,pelatihan dan pendidikan pemakai,dukungan manajemen puncak,dan
formalisasi pengembangan SIA.

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa keterlibatan pemakai dalam
pengembangan SIA,pelatihan dan pendidikan pemakai,dukungan manajemen
puncak,dan formalisasi pengembangan SIA berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

8. Pengembangan Hipotesis
1. Keterlibatan Pemakai
Faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi adalah
keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi. Keterlibatan
pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi
merupakan aktivitas pemakai dalam tahap pengembangan sistem
informasi. Karena keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan
sistem informasi akuntansi dapat menunjukkan pemakai Bank Perkreditan
Rakyat di Kota Surakarta mampu menjalankan sistem yang ada, mampu
mengekspresikan kebutuhan sistem informasi, mampu mengekspresikan
bagaimana sistem seharusnya, mampu mengerjakan tugas dan pekerjaan
yang menjadi tanggung jawab dan mampu menyelaraskan pekerjaan
dengan tugas
H1:Keterlibatan pemakai berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi
2. Pelatihan dan Pendidikan Pemakai
Program pendidikan dan pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan
dan pemahaman pemakai terhadap sistem informasi akuntansi sehingga

pemakai akan dapat menggunakan sistem informasi dengan baik dan dapat
meningkatkan rasa kepuasan terhadap sistem informasi akuntansi
perusahaan. Dengan adanya program pelatihan dan pendidikan bagi
pemakai dapat meningkatkan pengetahuan pemakai mengenai sistem
tersebut dan pemakai menjadi lebih mudah dalam penggunaan sistem.
H2:Pelatihan dan pendidikan Pemakai berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi

3. Dukungan Manajemen Puncak
Dukungan manajemen puncak dapat memberikan motivasi kepada
karyawannya untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Dukungan
tersebut penting tidak hanya untuk alokasi sumber daya yang diperlukan
untuk pengembangan tersebut, namun yang terpenting memberikan strong
signal bagi karyawan bahwa perubahan yang dilakukan merupakan sesuatu
yang penting. Dukungan manajemen puncak dan kinerja sistem informasi
akuntansi berbanding lurus, jika semakin tinggi dukungan manajemen
puncak, maka semakin tinggi pula kinerja sistem informasi akuntansi.
H3:Dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi
4. Formalisasi Pengembangan SIA
Semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di
perusahaan akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan

yang positif antara formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja SIA.
Kegagalan dalam pengembangan sistem informasi baru diakibatkan karena
suatu perusahaan tidak memperhatikan aspek organisasional. Sehingga
dalam pengembangan sistem informasi diperlukannya suatu perencanaan
dan pelaksanaan yang harus berhati-hati agar tidak terjadinya suatu
penolakan terhadap sistem yang dikembangkan.
H4:Formalisasi pengembangan SIA berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi
9. Kerangka Pemikiran Teoritis
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu diatas menunjukkan bahwa
penentuan variabel sebagai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi nampak berbeda dan kelompok yang dijadikan
obyek penelitian juga berbeda-beda.Hal tersebut yang mendasari untuk
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja sistem informasi akuntansi.Sehubungan dengan hal tersebut dalam
penelitian ini menggunakan beberapa faktor dari variabel-variabel keterlibatan
pemakai,pelatihan dan pendidikan pemakai,dukungan manajemen puncak,dan
formalisasi pengembangan SIA terhadap pengaruh kepada kinerja sistem
informasi akuntansi pada BPR,maka dapat dibuat kerangka konseptual dan
rangkaian hipotesis berikut:
VARIABEL INDEPENDIEN

VARIABEL

DEPENDEN

Keterlibatan Pemakai
Pelatihan dan
Pendidikan Pemakai
Dukungan Manajemen
Puncak

KINERJA SISTEM
INFORMASI
AKUNTANSI DI BPR

Formalisasi
Pengembangan SIA

Gambar 1.Kerangka Teoritis
METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan
data berupa kuesioner. Sumber data yang digunakan yaitu sumber primer yang
berasal dari kuesioner dan sumber data skunder yang berupa penjelasan atau
gambaran umum organisasi. .Subjek penelitian ini adalah karyawan Bank
Perkreditan Rakyat yang menggunakan sistem informasi akuntansi dalam
menyelesaikan tugasnya. Objek penelitian adalah masalah bagaimana pengaruh
antara variabel (X₁) keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, (X₂)
pelatihan dan pendidikan pemakai, (X₃) dukungan manajemen puncak, (X₄)
formalisasi pengembangan SIA dan variabel Y (kinerja sistem informasi
akuntansi).
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan BPR di Kota
Surakarta. Pada penelitian ini menggunakan 5 Bank Perkreditan Rakyat di
Kota Surakarta. Pola pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara
Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan

tertentu. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah karyawan yang
menggunakan sistem informasi akuntansi dalam menyelesaikan pekerjaannya.
3. Data dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan yaitu sumber primer yang berasal dari
kuesioner dan sumber data skunder yang berupa penjelasan atau gambaran
umum organisasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui
kuesioner dan dokumentasi.

4. Pengukuran Variabel
Berdasarkan pokok permasalahan diatas,maka variabel dependen di
penelitian ini adalah kinerja sistem informasi akuntansi.Sedangkan untuk
variabel independennya adalah keterlibatan pemakai,pelatihan dan pendidikan
pemakai,dukungan manajemen puncak,dan formalisasi pengembangan SIA.

Definisi Operasional Variabel
Keterlibatan pemakai
Hasil uji t, diperoleh harga t hitung sebesar 6,290 dengan taraf signifikansi
lebih kecil dari 0,05. Nilai ttabel (2-tailed) pada dk = 55-1 = 54 adalah 2,021.

Karena thitung lebih besar dari ttabel dan taraf signifikansi lebih kecil dair 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi.
Pelatihan dan pendidikan pemakai
Hasil uji t, diperoleh harga t hitung sebesar 6,875 dengan taraf signifikansi
lebih kecil dari 0,05. Nilai ttabel (2-tailed) pada dk = 55-1 = 54 adalah 2,021.
Karena thitung lebih besar dari ttabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Dukungan manajemen puncak
Hasil uji t, diperoleh harga t hitung sebesar 7,268 dengan taraf signifikansi
lebih kecil dari 0,05. Nilai ttabel (2-tailed) pada dk = 55-1 = 54 adalah 2,021.
Karena thitung lebih besar dari ttabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Formalisasi pengembangan SIA
Hasil uji t,diperoleh harga thitung sebesar 2,797 dengan taraf signifikansi
lebih kecil dari 0,05. Nilai ttabel (2-tailed) pada dk = 55-1 = 54 adalah 2,021.
Karena thitung lebih besar dari ttabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Jadi, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara formalisasi
pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
5. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda
untuk pengolahan data. Sebelum melakukan analisis linear berganda, metode
ini mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik guna mendapatkan hasil
regresi yang baik (Ghozali, 2006) dalam Antari,Diatmika dan Adiputra (2015).
Dalam pengujian ini dilakukan uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji
heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di
dalam model regresi, yakni dengan melihat dari nilai tolerance, dan lawannya
yaitu variance inflation factor (VIF).
Uji

normalitas

dengan

statistik

dapat

digunakan

melalui

uji

KolmogorovSmirnov (KS test), yaitu dengan melihat angka profitabilitas
signifikan dimana data dapat disimpulkan berdistribusi normal jika angka
signifikansinya lebih besar dari 0,05. Pengujian hipotesis ini menggunakan
tingkat signifikan (alpha) 5%. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui
pengaruh keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan
pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan
SIA

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank Perkreditan

Rakyat di Kota Surakarta.
Uji F adalah pengujian signifikansi persamaan yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial
individual yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen.Model regresi liniear
berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai berikut:
KSIA = α + β1 KP + β2 PPPe + β3 DMP + β4 FPSIA + e
KETERANGAN:
KSIA

= Variabel Dummy Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

α

= Konstanta

β1-β4

= Koefisien Regresi

KP

= Keterlibatan Pemakai

PPPe

= Pelatihan dan Pendidikan Pemakai

DMP

= Dukungan Manajemen Puncak

FPSIA

= Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

e

= Kesalahan Residual

DAFTAR PUSTAKA
Antari,Kadek Rilly Widhi;Diatmika,I Putu Gede;Adiputra,I Made Pradana
2015.Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Buleleng

Mardiana,I Gede Eka Putra;Sinarwati,Ni Kadek;Atmadja,Anantawikrama Tungga
2014.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada Lembaga Perkreditan Desa di Kecamatan Susut
Prabowo,Rizki Respati;Sukirman;Hamidi,Nurhasan 2013.Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi di Bank Umum Kota
Surakarta
Biwi,Arzia;Atmaja,Ananta Wikrama Tungga;Darmawan,Nyoman Ari Surya
2015.Pengaruh Kapabilitas Personal dan Dukungan Manajemen Puncak
Susilatri;Tanjung,Amris

Rusli;Pebrina,Surya

2010.Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum
Pemerintah di Kota Pekanbaru