HUBUNGAN ANTARA USIA DENGAN PENGETAHUAN (1)

HUBUNGAN ANTARA USIA DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL
TENTANG PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE DI BPS NY. SITI
KHUNAINAH, AMd. Keb DESA POPOH KECAMATAN WONOAYU
KABUPATEN SIDOARJO
RELATIONSHIP BETWEEN THE AGES OF PREGNANT WOMEN
WITH KNOWLEDGE EXAMINATION OF PRENATAL CARE IN BPS
NY. SITI KHUNAINAH, AMD. Keb VILLAGE POPOH DISTRICT
WONOAYU SIDOARJO
ISTIANAH
Ringkasan
Pengetahuan adalah hasil tahu, terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Usia adalah variabel yang senantiasa
diperhatikan didalam penyelidikan – penyelidikan epidemiologi. Berdasarkan
studi pendahuluan pada tanggal 20 Maret 2013 dengan 15 responden ibu hamil di
BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh Kecamatan Wonoayu
Kabupaten Sidoarjo. Dapat disimpulkan bahwa masih banyak ibu hamil yang
berusia ≤ 20 tahun mempunyai pengetahuan kurang.
Desain penelitian menggunakan metode analitik cross sectional dengan
jumlah populasi 39 ibu hamil dan sampel 39 ibu hamil BPS Ny. Siti Khunainah,
Amd. Keb Sidoarjo. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan sampling
jenuh, alat ukur yang digunakan adalah kuesioner, setelah itu dilakukan

pengolahan data dengan cara editing, coding, scoring, tabulating kemudian
diberikan nilai dengan tabulasi frekuensi yang hasilnya diketahui bahwa 39
responden sebagian besar (53,9%) adalah berumur ≤ 20 tahun yang
pengetahuannya kurang sebanyak 14 responden.
Dari hasil uji Spearman Rank Test didapatkan bahwa rhitung > rtabel atau
5,331 > 0,325 yang artinya bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Berarti ada
hubungan antara usia dengan pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan
antenatal care (ANC) di BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh
Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara usia dengan pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan
antenatal care (ANC). Untuk memperoleh pengetahuan tidak perlu melihat usia,
membaca buku serta banyak bertanya kepada tenaga kesehatan mampu memberi
kemampuan pemahaman kepada pasien. Memberikan informasi dan motivasi bagi
tempat penelitian untuk melaksanakan progam bagi ibu hamil terutama
pengenalan berbagai macam pengetahuan ibu tentang kehamilan.
Kata Kunci : Usia, Pengetahuan, Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)

Abstract
Knowledge is to now the result and it happens after the doing of something

specified object sensing. Age is a variable that is always considered in the
epidemiological investigations. Based on the preliminary study on March 20,
2013 with 15 respondents pregnant mothers in BPS Ny. Siti Khunainah, AMd.
Keb Countryside Popoh District Wonoayu Sidoarjo. From the above data it can
be concluded that there are still many new mothers aged ≤ 20 years had less
knowledge.
Design of this study used cross sectional analytic method with a population
of 39 pregnant women and sample of 39 pregnant women who exist in space BPS
Ny. Siti Khunainah, Amd. Keb Sidoarjo, sampling method using saturated
sampling, measuring instrument used are kuesioner, after that doing for action of
data with editing, coding, scoring tabulating method and than it was given the
score and value of the frequency tabulation which result has been know high part
a half from 39 respondens (53,9%) are ≤ 20 years old that have less knowledge
from 14 responden.
From the test result of the Spearman Rank Test in getting that rhitung >
rtable or 5,331 > 0,325, which means that H1 is accepted and H0 is rejected.
Means that there is a relationship of age with knowledge of new mothers about
antenatal care in a BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb Sidoarjo in 2013.
Based on these result we can conclude that there is relationship of age to the
knowledge of new mothers about antenatal care. To acquire knowledge need not

look any age, reading book and asking a lot of health professional are able to give
a personal understanding of the ability of the patient. . Provide information and
motivation for a place to carry out research programs for pregnant women,
especially the introduction of various kinds of knowledge about the mother's
pregnancy.
Keywords : Age, Knowledge, Antenatal Care (ANC)
Pendahuluan
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)
adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental
dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas,
persiapan pemberiaan ASI dan
kembalinya kesehatan reproduksi
secara wajar (Maulana, 2005). Usia
adalah variabel yang senantiasa
diperhatikan di dalam penyelidikan –
penyelidikan epidemiologi. Angka –
angka kesakitan maupun kematian di
dalam hampir semua keadaan

menunjukkan hubungan dengan usia
(Notoadmojo,
2006).

Pengetahuan adalah merupakan
pengetahuan yang tersusun secara
sistematis
dengan
penggunaan
kekuatan pemikiran, pengetahuan
dimana selalu dapat diperiksa dan
ditelaah
dengan
kritis
dan
mempunyai tujuan untuk mengetahui
dan mendalami segi kehidupan
(Soekanto, 2004).
Berdasarkan
studi

pendahuluan pada tanggal 20 Maret
2013 dengan 15 responden ibu hamil
di BPS Ny. Siti Khunainah, AMd.
Keb Desa Popoh Kecamatan
Wonoayu
Kabupaten Sidoarjo
dengan menggunakan kuesioner,
didapatkan ibu hamil yang berusia ≤

20 tahun sebanyak 9 responden
dengan pengetahuan baik tidak ada,
pengetahuan cukup 1 responden
(6,7%), dan pengetahuan kurang 8
responden (53,3%), pada ibu hamil
berusia 21 – 35 tahun sebanyak 5
responden dengan pengetahuan baik
1 responden (6,7%), pengetahuan
cukup 2 responden (13,3%), dan
pengetahuan kurang 2 responden
(13,3%), sedangkan pengetahuan ibu

hamil berusia > 35 tahun sebanyak 1
responden dengan pengetahuan baik
tidak ada, pengetahuan cukup 1
responden (6,7%), dan pengetahuan
kurang tidak ada. Dari data diatas
dapat disimpulkan bahwa masih
banyak ibu hamil yang berusia ≤ 20
tahun
mempunyai
pengetahuan
kurang.
Faktor

faktor
yang
mempengaruhi pengetahuan adalah
usia, pendidikan, media massa, sosial
ekonomi, dan sosial budaya. Usia
sangat berpengaruh terhadap proses
reproduksi, khususnya usia 20 – 25

tahun merupakan usia paling baik
untuk hamil dan bersalin. Kehamilan
< 20 tahun bisa menimbulkan
masalah karena kondisi fisik belum
100%
siap.
Kehamilan
dan
persalinan
di
usia
tersebut,
meningkatkan angka kematian ibu
dan janin 4 – 6 kali lipat disbanding
wanita yang hamil dan bersalin pada
usia 20 – 35 tahun. Berbeda dengan
wanita usia 20 – 35 tahun yang
masih
dianggap
ideal

untuk
menjalani kehamilan dan persalinan.
Pada wanita hamil ≤ 20 tahun
merupakan faktor terjadinya resiko
kehamilan
yang
dapat
mengakibatkan kematian, kematian
ibu
akibat
masih
rendahnya
kesadaran akan kesehatan ibu hamil,
beberapa penyebab kematian ibu
adalah perdarahan pada kehamilan,
terutama pada kehamilan muda,

adalah komplikasi yang paling sering
terjadi. Umumnya perdarahan terjadi
pada trimester pertama kehamilan.

Namun perdarahan juga bisa
mengindikasikan keguguran, atau
masalah lain yang bisa mengancam
nyawa ibu dan bayi (healt.detik.com,
Akses :20 Maret 2013).
Salah satu upaya yang dapat di
lakukan
untuk
meningkatkan
keteraturan pemeriksaan kehamilan
pada ibu hamil adalah dengan
memberikan penjelasan / konseling
pada ibu hamil tentang manfaat dan
pentingnya keteraturan ANC.
Berdasarkan uraian diatas
maka
peneliti
tertarik
untuk
melakukan

penelitian
untuk
mengetahui hubungan antara usia
dengan pengetahuan ibu hamil
tentang pemeriksaan antenatal care
(ANC) di BPS Ny. Siti Khunainah,
AMd. Keb Desa Popoh Kecamatan
Wonoayu Kabupaten Sidoarjo.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
penelitian
analitik
dengan
menggunakan pendekatan cross
sectional. Popolasi dalam penelitian
ini adalah ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan antenatal care (ANC)
di BPS Ny. Siti Khunainah, AMd.
Keb Desa Popoh Kecamatan
Wonoayu Kabupaten Sidoarjo Tahun

2013 yang berjumlah 39 ibu hamil
dan sampel dalam penelitian adalah
semua ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan antenatal care (ANC)
di BPS Ny. Siti Khunainah, AMd.
Keb Desa Popoh Kecamatan
Wonoayu Kabupaten Sidoarjo Tahun
2013 yang berjumlah 39 ibu hamil.
Teknik sampling dalam penelitian ini
menggunakan total sampling. Pada
penelitian ini menggunakan 2
variabel yaitu variabel bebas /
Independent dan variabel terikat /

dependent. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah usia ibu hamil
yang mempunyai 3 kriteria yaitu usia
reproduksi awal (≤ 20 tahun), usia
reproduksi aktif (21-35 tahun), usia
reproduksi akhir (> 35 tahun),
variabel bebas ini menggunakan
skala ordinal sedangkan variabel
terikat dalam penelitian ini adalah
pengetahuan ibu hamil tentang
antenatal
care
(ANC)
yang
mempunyai kriteria kurang ( 35 tahun)
Jumlah

39

100

Sumber
:
Data
Primer
Penelitian Tahun 2013
Berdasarkan tabel 4.3 diatas
menunjukkan bahwa dari 39
responden
sebagian
besar
(53,85%) adalah usia reproduksi
awal (≤ 20 tahun) yaitu sebanyak
21 responden.
2. Karakteristik
Responden
Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi
karakteristik
responden
berdasarkan tingkat pengetahuan
responden di BPS Ny. Siti
Khunainah, AMd. Keb Desa
Popoh Kecamatan Wonoayu
Kabupaten Sidoarjo tahun 2013
Pengetahuan

Jumlah

Prosentase
(%)

Baik
Cukup
Kurang

7
13
19

17,95
33,33
48,72

Jumlah

39

100

Sumber
:
Data
Primer
Penelitian Tahun 2013
Berdasarkan tabel 4.8 diatas
menunjukkan bahwa dari 39
responden
hamper
setengah
(48,72%) tingkat pengetahuannya
rendah yaitu sebanyak 19
responden.

3. Hubungan Antara Usia dengan
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Pemeriksaan Antenatal Care
(ANC
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi
karakteristik responden
berdasarkan Hubungan Antara
Usia dengan Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Pemeriksaan
Antenatal Care (ANC)
Tingkat Pengetahuan
Total
Cuku
Kurang
Baik
p
7 (17,9%)0
21
Usia 14
(0%)
(53,9
Reprodu (35,9%)
%)
ksi Awal
Usia

(≤ 20
tahun)
Usia 5
13
3
5
Reprodu (12,8%) (12,8%) (7,7%) (33,3
%)
ksi Aktif
(21-35
tahun)
Usia
Repro
duksi
Akhir
(> 35
tahun
)

0
(0%)

4
4
1
(2,6 %) (10,3%) (10,3
%)

39
(100%
)
Sumber : Data Primer Penelitian Tahun
2013
Total

19
13
7
(48,7%) (33,3%) (18%)

Berdasarkan
tabel
4.9
diatas
menunjukkan
bahwa dari 39
responden hampir setengah (35,9%)
adalah berumur ≤ 20 tahun dan
memiliki pengetahuan kurang yaitu
sebanyak 14 responden.
Dari hasil uji Spearman rank di
dapatkan bahwa rhitung > rtabel atau
5,331 > 0,325 yang artinya bahwa H1
diterima dan H0 di tolak, berarti ada
hubungan antara usia dengan
pengetahuan ibu hamil tentang
pemeriksaan antenatal care (ANC)
di BPS Ny. Siti Khunainah, AMd.
Keb Desa Popoh Kecamatan

Wonoayu Kabupaten Sidoarjo Tahun
2013.

Pembahasan
1. Usia Ibu Hamil di BPS Ny. Siti
Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh
Kecamatan Wonoayu Kabupaten
Sidoarjo
Berdasarkan hasil penelitian
pada responden di BPS Ny. Siti
Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh
Kecamatan Wonoayu Kabupaten
Sidoarjo, seperti tabel 4.3 di
dapatkan dari 39 responden sebagian
besar
(53,85%)
adalah
usia
reproduksi awal (≤ 20 tahun) yaitu
sebanyak 21 responden.
Usia adalah variabel yang
senantiasa diperhatikan di dalam
penyelidikan

penyelidikan
epidemiologi. Angka – angka
kesakitan maupun kematian di dalam
hampir semua keadaan menunjukkan
hubungan dengan usia (Notoatmodjo,
2006).
Pembagian
usia
Menurut
Poedji Rochayati berdasarkan resiko
yang akan dihadapi oleh wanita usia
subur yaitu usia reproduksi awal
adalah ≤ 20 tahun, usia reproduksi
aktif adalah 21 – 35 tahun, usia
reproduksi akhir adalah > 35 tahun
(Buku Kesehatan Ibu dan Anak).
Dari
hasil
penelitian
berdasarkan usia, masih banyak ibu
hamil yang memiliki usia reproduksi
awal (≤ 20 tahun). Semestinya wanita
usia tersebut sudah harus mampu
mencapai tahap pemikiran abstrak
agar terbiasa berfikir kritis dan
mampu untuk menganalisis masalah
dan mencari solusi terbaik. Tetapi
pada kenyataannya masih sangat
banyak wanita usia ≤ 20 tahun yang
belum mampu sepenuhnya mencapai
tahap perkembangan pengetahuan
dan belum mampu melihat masalah
dari berbagai dimensi. Sehingga
sebagian besar pengetahuan yang
kurang di BPS Ny. Siti Khunainah,
AMd. Keb Desa Popoh Kecamatan

Wonoayu
Kabupaten
Sidoarjo
didominasi oleh usia ≤ 20 tahun. Hal
ini disebabkan oleh rendahnya
pendidikan,
kurangnya
sumber
informasi dan pekerjaan ibu hamil.
2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil di
BPS Ny. Siti Khunainah, AMd. Keb
Desa Popoh Kecamatan Wonoayu
Kabupaten Sidoarjo
Berdasarkan hasil penelitian
pada responden di BPS Ny. Siti
Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh
Kecamatan Wonoayu Kabupaten
Sidoarjo, seperti tabel 4.8 di
dapatkan dari 39 responden hampir
setengah (48,72%) yang tingkat
pengetahuannya
kurang
yaitu
sebanyak 19 responden.
Menurut Soekanto (2004)
Pengetahuan adalah merupakan
pengetahuan yang tersusun secara
sistematis
dengan
penggunaan
kekuatan pemikiran, pengetahuan
dimana selalu dapat diperiksa dan
ditelaah
dengan
kritis
dan
mempunyai tujuan untuk mengetahui
dan mendalami segi kehidupan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi
pengetahuan selain usia yaitu Sosial
budaya dan Ekonomi, Pendidikan,
Pengalaman, Lingkungan, Informasi
atau media massa (Notoatmodjo,
2003).
Dari
hasil
penelitian
berdasarkan pengetahuan, masih
banyak ibu hamil yang memiliki
pengetahuan kurang, kurangnya
pengetahuan pada ibu hamil ini dapat
disebabkan
oleh,
pendidikan,
informasi dan pekerjaan, baik itu
dikarenakan
pengalaman
yang
kurang karena belum pernah
melakukan pemeriksaan antenatal
care (ANC) atau karena sikap acuh
tak acuh terhadap pentingnya
mengetahui dan memahami materi
tentang pemeriksaan antenatal care
(ANC) untuk kesehatan ibu dan
janin.
3. Hubungan Antara Usia Dengan
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)

Dari hasil uji Spearman rank
di dapatkan bahwa rhitung > rtabel atau
5,331 > 0,325 yang artinya bahwa H1
diterima dan H0 di tolak, berarti ada
hubungan antara usia dengan
pengetahuan ibu hamil tentang
pemeriksaan antenatal care (ANC).
Masih sangat banyak wanita
usia ≤ 20 tahun yang belum mampu
sepenuhnya
mencapai
tahap
perkembangan
pengetahuan.
Sebagian masih tertinggal pada tahap
perkembangan sebelumnya, yaitu
operasional konkrit, dimana pola
pikir yang digunakan masih sangat
sederhana dan belum mampu melihat
masalah dari berbagai dimensi.
Semestinya, wanita tersebut sudah
harus mampu mencapai tahap
pemikiran abstrak agar terbiasa
berpikir kritis dan mampu untuk
menganalisis masalah dan mencari
solusi terbaik (Furhan, 2002). Sesuai
dengan sensus penduduk, ibu yang
berusia
dibawah
20
tahun
mempunyai
pengetahuan yang
kurang. Ibu yang berusia dibawah 20
tahun mempunyai pengalaman dan
pendidikan yang kurang dan itu
terjadi akibat usia menikah yang
terlalu muda. Semakin muda umur
ibu maka pengetahuan juga akan
minimum.
Banyak yang beranggapan
bahwa usia mempengaruhi daya
tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah usia akan
semakin bertambah pula daya
tangkap dan pola pikirnya, sehingga
pengetahuan yang diperolehnya
semakin membaik. Pada usia madya,
individu akan lebih berperan aktif
dalam masyarakat dan kehidupan
sosial serta lebih banyak melakukan
persiapan demi suksesnya upaya
menyesuaikan diri menuju usia tua.
Dapat disimpulkan hal ini
dikarenakan usia merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan. Dimana jika usia orang
tersebut
masih
rendah
maka
pengetahuan yang dimilikipun masih
minim,
minimnya
pengetahuan

dikalangan kaum perempuan, dapat
berdampak kelahiran generasi yang
kurang
berkualitas
dan
mengakibatkan komplikasi pada
ibunya sendiri. Untuk itu kaum
perempuan dituntut agar lebih
memperbanyak
pengetahuan,
sehingga bisa lebih rasional jika
mengambil suatu keputusan dan
selain
itu,
pengembangan
pengetahuan ibu bisa dijadikan
sebagai salah satu upaya penurunan
kematian ibu.
Dalam penelitian ini terdapat
keterbatasan baik dari peneliti sendiri
maupun hal – hal yang berkaitan
dengan penelitian. Keterbatasan
tersebut antara lain peneliti baru
pertama kali melakukan penelitian
dan masih dalam tahap belajar
sehingga mungkin hasil penelitian
kurang memuaskan, terbatasnya
waktu
sehingga
respondenpun
terbatas dan tidak dapat mewakili
populasi ibu hamil secara luas, serta
kurangnya informasi pada ibu hamil
mengenai
pengetahuan
tentang
pemeriksaan antenatal care (ANC)
baik ibu tersebut berusia ≤ 20 tahun,
21 – 35 tahun, dan > 35 tahun.

Kesimpulan
1. Dari 39 responden berdasarkan usia
ibu sebagian besar (53,85%) berumur
≤ 20 tahun yaitu sebanyak 21
responden.
2. Dari 39 responden berdasarkan
pengetahuan ibu hampir setengah
(48,72%)
yang
tingkat
pengetahuannya
rendah
yaitu
sebanyak 19 responden.
3. Dari hasil uji statistik yang dilakukan
didapatkan hasil yaitu dari α = 0,05
yaitu 5,331 > 0,325 hal ini
menandakan bahwa ada hubungan
antara usia dengan pengetahuan ibu
hamil tentang pemeriksaan antenatal
care (ANC) di BPS Ny. Siti
Khunainah, AMd. Keb Desa Popoh
Kecamatan Wonoayu Kabupaten
Sidoarjo Tahun 2013.

Saran
Diharapkan
peneliti
selanjutnya lebih pandai mengatur
waktu dan dana yang digunakan agar
hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai
bahan
dasar
untuk
menambah
ilmu
pengetahuan
dibidang kesehatan ibu hamil
sehingga ibu hamil mempunyai
pengetahuan yang lebih baik tentang
masalah pemeriksaan antenatal care
(ANC)
Daftar Pustaka
1. Arikunto, S. (2006). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : RINEKA CIPTA.
2.
, (2002). Manajemen
Penelitian. Jakarta : RINEKA
CIPTA.
3. Bandiyah, S. (2005). Kehamilan,
Persalinan dan Gangguan
Kehamilan. Jogjakarta : NUHA
MEDIKA.
4. Budiarto, E. (2002). Biostatistika
Untuk Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : EGC.
5. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal
(2002). Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
6. Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
(2002). Jakarta : Departemen
Kesehatan dan JICA.
7. Hidayat, A. A. (2005). Metode
Penelitian Keperawatan & Teknik
Anlisis Data. Jakarta : Salemba
Medika.
8.
, (2002). Metode
Penelitian Kebidanan & Teknik
Anlisis Data. Jakarta : Salemba
Medika.
9. http://digilib.unimus.ac.id/filer/disk1/
121/jtptunimus-gdl-sitituhlih-00-2babii-pdf

10. http://elqorni,worldpress.com/2002/0
2/01/populasi-dan-sampelpopulation-and-sample/
11. http://lecturef.worldpress.com/2002/1
2/20/faktor-faktor-yangmemprngaruhi-pengetahuan/
12. http://www.guttmacher.org/pubs/new
-world-indo.html
13. Kartono, K. (2013). Psikologi Wanita
2. Bandung : CV. Mandar Maju.
14. Kusmiyati, Y., Wahyuningsih, H. P.,
Sujiyatini. (2005). Perawatan Ibu
Hamil. Yogyakarta : Fitramaya.
15. Manuaba. (2005). Memahami
Kesehatan Reproduksi Wanita.
Jakarta : EGC.
16. Maryunani, A. (2002). Biologi
Reproduksi Dalam Kebidanan.
Jakarta : TIM.
17. Maulana, M. (2005). Tanya Jawab
Lengkap dan Praktis Seputar
Reproduksi, Kehamilan, dan
Merawat Anak. Jogjakarta : Tunas
Publishing.
18. Nazir, M. (2005). Metodologi
Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
19.
, (2005). Metode
Penelitian. Jakarta : GHALIA
INDONESIA.

20. Notoadmodjo, S. (2003). Pendidikan
dan PerilakuKesehatan. Jakarta :
RINEKA CIPTA.
21.
, (2002).
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta : RINEKA CIPTA.
22. Nursalam. (2013). Konsep dan
Penerapan Metodelogi Penelitian
Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
23. Pantika, I. & Saryono. (2002).
Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).
Yogyakarta : Medical Book.
24. Soekanto, S. (2004). Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
25. Sugiyono. (2005). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung : ALFABETA.
26.
, (2011). Metode
Penelitian Pendidikan Pendekatan
27. Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung : ALFABETA.

.